A. Alasan Critical Thinking dan Problem Solving Sering Dihubungkan
Critical Thinking (Berpikir kritis) adalah kemampuan dalam menggunakan nalar pada tingkat tertinggi untuk berfikir secara jelas dan rasional tentang apa yang dikerjakan atau apa yang dipercaya. Konsep dan prinsip dalam berpikir kritis adalah menganalisis, menilai, dan mengembangkan pemikiran. Tanpa kemampuan berpikir kritis manusia cenderung akan menerima informasi dari berbagai sumber tanpa berpikir kembali dan menyeleksi informasi yang mereka dapatkan. Dalam menyelesaikan masalah (problem solving) critical thinking sangat dibutuhkan agar masalah dapat terpecahkan dengan baik dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Berpikir kritis diperlukan untuk mencari gagasan dan penemuan baru untuk mengatasi permasalahan kehidupan yang kompleks di abad 21. Seperti kita ketahui pembelajaran abad 21 ini menekankan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu critical thinking sangat diperlukan bagi peserta didik yang digunakan sebagai keahlian penting di abad 21 ini. kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi peserta didik untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan sesuai dengan kebenaran ilmiah.peserta didik akan lebih paham terhadap suatu konsep materi jika proses belajar peserta didik menekankan pada kemampuan berpikir kritis. B. Metode Ilmiah 1. Pengertian metode ilmiah metode ilmiah adalah cara atau langkah yang mengandung sifat ilmu untuk melakukan sesuatu. Metode yang digunakan adalah metode sains yang menggunakan langkah- langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan. 2. Syarat metode ilmiah Syarat metode ilmiah antara lain; objektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum. Pengetahuan yang telah memenuhi syarat tersebut bisa disebut sebagai ilmu. Berikut ini penjelasannya: Objektif Objektif artinya pengetahuan sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris. Metodik Metodik artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol Sistematik Sistematik artinya pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Berlaku umum Berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula. 3. Kriteria Pengetahuan Ilmiah Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu sistem. Objektif; atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal. Dapat dipertanggungjawabkan; yaitu mengandung kebenaran yang bersifat universal, dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain. Dinamis adalah istilah umum yang merujuk kepada segala sesuatu atau kondisi yang terus-menerus berubah, bergerak secara aktif dan mengalami perkembangan berarti. Metodik; pengetahuan tentang metode atau cara mengajar (mendidik, meneliti dan sebagainya). 4. Unsur-Unsur Metode Ilmiah Ada lima unsur yang dimiliki oleh metode ilmiah, yaitu karakterisasi, hipotesis, prediksi, eksperimen, dan evaluasi atau pengulangan. Berikut ini akan kami jelaskan secara terperinci: Karakterisasi Unsur pertama dari metode ilmiah adalah karakterisasi, yaitu proses identifikasi sifat- sifat utama yang relevan yang melekat pada subjek yang diteliti (pengamatan). Bisa dikatakan metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasinya. Proses indentifikasi ini sering kali memerlukan pengukuran atau perhitungan yang cermat. Hipotesis Penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran. Hipotesis harus ada untuk menggolongkan persoalan serta memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai. Merumuskan hipotesis menjadi langkah penting dalam kaitannya dengan usaha mendapatkan jawaban yang tepat. Prediksi Prediksi adalah deduksi logis dari hipotesis. Membuat deduksi yang dilakukan secara logis ketika pernyataan umum diterapkan pada pernyataan khusus. Eksperimen Eksperimen dalam metode ilmiah bertujuan untuk menguji hipotesis dan prediksi yang telah dibuat, serta kaitannya dengan karakterisasi. Dengan kata lain, eksperimen digunakan menguji dugaan, menarik kesimpulan, dan menguji kesimpulan. Evaluasi dan Pengulangan Evaluasi bertujuan untuk menilai sejauh mana kesesuaian antara hasil yang diperoleh saat eksperimen dengan hipotesis dan prediksi yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, bisa dilakukan pengulangan untuk mengetahui konsistensi hasil atau apabila tidak diperoleh hasil yang sesuai.