Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reski Anjani J

Nim : 1912041028

Kelas : Pendidikan Fisika B

BAHAN UNTUK DISKUSI TEORI PEMBELAJARAN FISIKA

A. Alasan Critical Thinking dan Problem Solving Sering Dihubungkan


Critical Thinking (Berpikir kritis) adalah kemampuan dalam menggunakan nalar pada
tingkat tertinggi untuk berfikir secara jelas dan rasional tentang apa yang dikerjakan atau apa
yang dipercaya. Konsep dan prinsip dalam berpikir kritis adalah menganalisis, menilai, dan
mengembangkan pemikiran. Tanpa kemampuan berpikir kritis manusia cenderung akan
menerima informasi dari berbagai sumber tanpa berpikir kembali dan menyeleksi informasi
yang mereka dapatkan.
Dalam menyelesaikan masalah (problem solving) critical thinking sangat dibutuhkan agar
masalah dapat terpecahkan dengan baik dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
Berpikir kritis diperlukan untuk mencari gagasan dan penemuan baru untuk mengatasi
permasalahan kehidupan yang kompleks di abad 21. Seperti kita ketahui pembelajaran abad
21 ini menekankan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber,
merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam
menyelesaikan masalah. Oleh karena itu critical thinking sangat diperlukan bagi peserta didik
yang digunakan sebagai keahlian penting di abad 21 ini. kemampuan berpikir kritis sangat
penting bagi peserta didik untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan sesuai
dengan kebenaran ilmiah.peserta didik akan lebih paham terhadap suatu konsep materi jika
proses belajar peserta didik menekankan pada kemampuan berpikir kritis.
B. Metode Ilmiah
1. Pengertian metode ilmiah
metode ilmiah adalah cara atau langkah yang mengandung sifat ilmu untuk melakukan
sesuatu. Metode yang digunakan adalah metode sains yang menggunakan langkah-
langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan.
2. Syarat metode ilmiah
Syarat metode ilmiah antara lain; objektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum.
Pengetahuan yang telah memenuhi syarat tersebut bisa disebut sebagai ilmu. Berikut ini
penjelasannya:
 Objektif
Objektif artinya pengetahuan sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris.
 Metodik
Metodik artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu
yang teratur dan terkontrol
 Sistematik
Sistematik artinya pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain
saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu
kesatuan yang utuh.
 Berlaku umum
Berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya dapat diamati oleh seseorang atau
beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan
memperoleh hasil yang sama pula.
3. Kriteria Pengetahuan Ilmiah
 Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu sistem.
 Objektif; atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk
diteliti oleh orang lain/ahli lain, sehingga hasil penelitian bersifat universal.
 Dapat dipertanggungjawabkan; yaitu mengandung kebenaran yang bersifat universal,
dengan kata lain dapat diterima oleh orang-orang lain/ahli-ahli lain.
 Dinamis adalah istilah umum yang merujuk kepada segala sesuatu atau kondisi yang
terus-menerus berubah, bergerak secara aktif dan mengalami perkembangan berarti.
 Metodik; pengetahuan tentang metode atau cara mengajar (mendidik, meneliti dan
sebagainya).
4. Unsur-Unsur Metode Ilmiah
Ada lima unsur yang dimiliki oleh metode ilmiah, yaitu karakterisasi, hipotesis, prediksi,
eksperimen, dan evaluasi atau pengulangan. Berikut ini akan kami jelaskan secara
terperinci:
 Karakterisasi
Unsur pertama dari metode ilmiah adalah karakterisasi, yaitu proses identifikasi sifat-
sifat utama yang relevan yang melekat pada subjek yang diteliti (pengamatan). Bisa
dikatakan metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek
investigasinya. Proses indentifikasi ini sering kali memerlukan pengukuran atau
perhitungan yang cermat.
 Hipotesis
Penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran.
Hipotesis harus ada untuk menggolongkan persoalan serta memandu jalan pikiran ke
arah tujuan yang ingin dicapai. Merumuskan hipotesis menjadi langkah penting
dalam kaitannya dengan usaha mendapatkan jawaban yang tepat.
 Prediksi
Prediksi adalah deduksi logis dari hipotesis. Membuat deduksi yang dilakukan secara
logis ketika pernyataan umum diterapkan pada pernyataan khusus.
 Eksperimen
Eksperimen dalam metode ilmiah bertujuan untuk menguji hipotesis dan prediksi
yang telah dibuat, serta kaitannya dengan karakterisasi. Dengan kata lain, eksperimen
digunakan menguji dugaan, menarik kesimpulan, dan menguji kesimpulan.
 Evaluasi dan Pengulangan 
Evaluasi bertujuan untuk menilai sejauh mana kesesuaian antara hasil yang
diperoleh saat eksperimen dengan hipotesis dan prediksi yang telah dibuat
sebelumnya. Setelah itu, bisa dilakukan pengulangan untuk mengetahui
konsistensi hasil atau apabila tidak diperoleh hasil yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai