Anda di halaman 1dari 6

FUNGSI EKSTRAKURIKULER PADA KEGIATAN

KEPRAMUKAAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI


SMP NEGERI 4 BANYUASIN III

Sumarlika,
Alumni Program Studi Pendidikan PKn FKIP Universitas Sriwijaya

Alfiandra, Kurnisar
Program Studi Pendidikan PKn FKIP Universitas Sriwijaya
e-mail: lika.ta50@yahoo.co.id

Abstract: This study aimed to determine the “function of scouting extracurricular activities in
shaping the character of students in SMPN 4 Banyuasin III”. The population in this study were
all students of SMP Negeri 4 Banyuasin III, amounting to 223 students. Sampling technique
using stratified random sampling proportionatel sample 33 students. Data were collected using
the technique of documentation, interview techniques, and techniques questionnaire. Data
analysed used is descriptive quantitative data analysis techniques. Based on the data analysis
that extracurricular functions on scouting activities in shaping the character of students in
SMP Negeri 4 Banyuasin III is good. From the result of this study can be concluded that the
scout’s extracurricular activities has very functioning. It is evident from as much as 87.7% of
students strongly agree with the scouts in shaping the character of students. Accordingly, the
researchers suggested that students continue to actively follow a good scout activities held in
school and outside school.

Keywords: Function extrakurikuler, Scouting activities, Formation of Character

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi ekstrakurikuler pada kegiatan
kepramukaan dalam pembentukan karakter siswa di SMP Negeri 4 Banyuasin III. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 4 Banyuasin III yang berjumlah 223
orang siswa. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportionatel stratified
random sampling yang sampelnya sejumlah 33 orang siswa. Data yang terkumpul
menggunakan teknik dokumentasi, teknik wawancara, dan teknik angket. Analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis data yang
telah dilakukan diketahui bahwa fungsi ekstrakurikuler pada kegiatan kepramukaan dalam
pembentukan karakter siswa di SMP Negeri 4 Banyuasin III adalah baik. Dari hasil penelitian
ini dapat di simpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler pramuka sangat berfungsi. Hal ini
terbukti dari sebanyak 87,7% siswa sangat setuju dengan kegiatan pramuka dalam membentuk
karakter siswa. Sehubungan dengan itu, peneliti menyarankan agar siswa terus aktif mengikuti
kegiatan pramuka baik yang diadakan di sekolah maupun di luar sekolah.

Kata Kunci: fungsi ektrakurikuler, kegiatan pramuka, pembentukan karakter

PENDAHULUAN kegiatan untuk mengarahkan pola tingkah


Untuk mempersiapkan sumber daya laku peserta didik dari tidak baik menjadi
manusia Indonesia yang berkualitas, peranan baik. Dari pola tingkah laku tersebut
pendidikan sangat menentukan dalam diharapkan berpengaruh terhadap prestasi
mempersiapkan dan membentuk generasi peserta didik, sehingga dihasilkan peserta
muda dimasa yang akan datang. Dimana didik yang berprestasi dan bertingkah laku
pendidikan adalah proses belajar yaitu proses baik.

136
Sumarlika, Alfiandra, Kurnisar, Fungsi Ekstrakurikuler Pada Kegiatan Kepramukaan 137

Pola tingkah laku yang baik dapat ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh
terwujud melalui sekolah sebagai lembaga peserta didik, terkecuali peserta didik dengan
pendidikan formal yang dapat membina kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya
kepribadian peserta didik guna membentuk untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
generasi yang berkepribadian Pancasila tersebut.
merupakan sarana dalam rangka pencapaian Salah satu bentuk kegiatan
tujuan pendidikan. Sedangkan untuk ekstrakurikuler yang dilakukan adalah
mencapai tujuan pendidikan nasional yang kegiatan pramuka. Pramuka merupakan salah
merupakan bagian dari tujuan pembangunan satu substansi/materi dalam pelajaran
nasional bukanlah suatu hal yang mudah. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara tahap
Dalam hal ini, pendidikan mempunyai awal yang kegiatannya dilaksanakan melalui
peranan, tugas dan tanggung jawab yang besar kegiatan ekstrakrikuler dan kokurikuler.
guna membentuk manusia Indonesia yang Kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan
berkepribadian Pancasila dalam hal ini kegiatan yang ada pada jenjang Sekolah Dasar
berkarakter. Dalam Undang-undang Nomor (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Sekolah Menengah Atas maupun Sekolah
Nasional, pada Bab II Pasal 3 (2003:6) Menengah Kejuruan (SMK) dimana
dinyatakan bahwa ,Pendidikan Nasional pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan
berfungsi mengembangkan kemampuan dan organisasi pramuka setempat/terdekat.
membentuk watak serta peradaban bangsa Pendidikan pramuka adalah proses
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan pembinaan yang berkesinambungan bagi
kehidupan bangsa, bertujuan untuk kaum muda, baik sebagai individu maupun
berkembangnya potensi peserta didik agar sebagai anggota masyarakat, yang sasaran
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa akhirnya adalah menjadikan mereka sebagai
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak manusia yang mandiri, peduli,
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, bertanggungjawab dan berpegang teguh pada
dan menjadi warga negara yang demokratis nilai dan norma bermasyarakat, berbangsa dan
serta bertanggung jawab. bernegara. Sedangkan tujuan Pendidikan
Adapun upaya untuk mewujudkan Pendahuluan Bela Negara tahap awal untuk
tujuan tersebut dalam pendidikan formal dapat membekali peserta didik dengan disiplin,
melalui kegiatan intrakurikuler dan percaya diri, dan mandiri. Adapun bentuk
ekstrakurikuler yang telah disempurnakan kegiatan yang dilaksanakan dalam gerakan
dalam kurikulum. Kedua kegiatan tersebut pramuka adalah bertujuan untuk
sama pentingnya dan saling melengkapi di mengembangkan dan membangun watak,
antara keduanya. Menurut Kamus Besar mental, jasmani dan rohani, pengetahuan,
Bahasa Indonesia (2008:225) menyatakan pengalaman, dan keterampilan serta
bahwa “kegiatan ekstrakurikuler artinya menyiapkan manusia pembangun, yaitu
kegiatan yang ada di luar program yang mampu melakukan perbuatan yang baik
tertentu dalam kurikulum seperti pelatihan dilingkungannya (Kwatir Nasional Gerakan
kepemimpinan dan pembinaan.” Menurut Pramuka, 1983:73).
Permendikbud (2013:27) menyatakan bahwa, Pramuka salah satu wahana
Kegiatan ekstrakurikuler dikelompokan pembentukan karakter siswa. Dimana dalam
berdasarkan kegiatan tersebut dengan kegiatan pramuka mempunyai peran yang
kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan besar dalam pendidikan karakter peserta didik.
ekstrakurikuler pilihan. Dimana Pendidkan karakter dari pramuka
ekstrakurikuler wajib merupakan program diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan
138 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

di alam terbuka. Sehingga pramuka menjadi Dengan demikian, dari uraian di atas
menarik dan menyenangkan, seperti dapat disimpulkan bahwa kegiatan
berkemah, api unggun, wide game dan lain ekstrakulikuler pramuka memiliki fungsi yang
sebagainya. Semua kegiatan kepramukaan sangat penting dan strategis dalam mendidik
sangat memberikan manfaat bagi pendidikan dan melatih peserta didik dalam rangka
karakter peserta didik. Peserta didik dapat membangun karakter anak didik. Menurut
bekerja sama satu sama lain dalam Kemendiknas (2010:7) karakter adalah Nilai-
memecahkan masalah, mempunyai jiwa nilai yang unik atau baik yang terpateri dalam
tolong menolong, menambah keberanian dan diri dan terjwantahkan dalam perilaku.
percaya diri. Selain itu, siswa dilatih akan Karakter secara koheren memancar dari hasil
kepemimpinan, kerjasama, solidaritas, olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta
mandiri, dan keberanian untuk menjadi olah raga seseorang atau sekelompok orang.
pribadi yang berkarakter baik. Hal ini kiranya Karakter sangatlah beragam bentuknya,
sebagai penyeimbang kegiatan pembelajaran terdapat 18 nilai karaker bangsa diantaranya:
dalam kurikulum formal yang lebih religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
berorientasi pada ranah kognitif kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
(pengetahuan) dan psikomotorik semangat kebangsaan, cinta tanah air,
(keterampilan). Kegiatan Pramuka ini akan menghargai prestasi, komuniatif, cinta damai,
mampu membangun kecerdasan siswa pada gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
ranah afektif (sikap dan prilaku), sehingga sosial dan tanggung jawab.
siswa akan mampu mengembangkan Sedangkan secara umum nilai-nilai
karakternya secara positif dilingkungannya karakter yang tercantum dalam pembinaan
nanti. kegiatan pramuka adalah percaya diri, patuh
Lingkungan merupakan wadah tempat pada aturan-aturan sosial, menghargai
peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif dan
menuju perbuatan yang lebih baik. inovatif, mandiri, pemberani, bekerja keras,
Sebagaimana prinsip dasar kepramukaan dan tekun, ulet/gigih, disiplin, visioner, bersahaja,
metode kepramukaan yang digunakan agar bersemangat, dinamis, pengabdian, tertib dan
tercapai sasaran akhir dari kegiatan kontruktif (Patimah, 2011:10).
kepramukaan yaitu pembentukan akhlak, SMPN 4 Banyuasin III merupakan
watak dan budi pekerti. Akan tetapi, dalam salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri
menuju hal tersebut tidaklah mudah dimana yang menyelenggarakan kegiatan pramuka
kita berada pada zaman yang memiliki sebagai salah satu kegiatan ekstrakulikuler
pendidikan dan teknologi yang relatif maju. bagi siswanya. Dimana kegiatan pramuka
Era pendidikan dan teknologi yang semakin sangat penting dalam pembinaan karakter
maju sekarang ini menimbulkan dampak siswa karena dalam kegiatan tersebut siswa
negatif bagi masyarakat, khususnya bagi diberikan pembinaan berbagai kegiatan yang
peserta didik. Seperti mengalami degrasi menumbuhkan karakter siswa. Sebagaimana
moral, krisis karakter dan memudarnya rasa keputusan kwatir nasional gerakan pramuka
cinta tanah air yang mengarah kearah ada 10 pilar kode kehormatan yang
perpecahan, korupsi, narkoba, video porno, dirumuskan dalam Dasa Dharma Pramuka
tawuran, tidak disiplin, tidak menghargai dalam menanamkan dan menumbuhkan
orang tua/guru serta kasus lainnya yang keluar karakter dalam kegiatan pramuka yaitu: takwa
dari karakter bangsa Indonesia yang kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta alam dan
berkepribadian Pancasila. kasih sayang sesama manusia, patriot yang
sopan dan kesatria, patuh dan suka
Sumarlika, Alfiandra, Kurnisar, Fungsi Ekstrakurikuler Pada Kegiatan Kepramukaan 139

bermusyawarah, rela menolong dan tabah, penelitian dengan judul “Fungsi


rajin, trampil dan gembira, hemat, cermat dan Ekstrakurikuler Pada Kegiatan Kepramukaan
bersahaja, disiplin, berani dan setia, dalam Pembentukan Karakter Siswa di SMP
bertanggungjawab dan dapat dipercaya, suci Negeri 4 Banyuasin III”.
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Sehingga dengan adanya kegiatan METODOLOGI PENELITIAN
pramuka tersebut, siswa sebagai peserta didik Variabel dalam penelitian ini adalah
di lingkungan sekolah diharapkan memiliki variabel tunggal yaitu fungsi ekstrakurikuler
karakter yang positif terhadap aturan yang pada kegiatan kepramukaan dalam
berlaku di sekolah. Sesuai dengan visi dari pembentukan karakter siswa di SMP Negeri 4
sekolah tersebut terwujudnya keunggulan Banyuasin III. Yang menjadi populasi adalah
sikap dan perilaku mulia. Akan tetapi, seluruh siswa SMP Negeri 4 Banyuasin III
meskipun dalam kegiatan pramuka tersebut tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 223
siswa diberikan pembinaan berbagai kegiatan siswa terdiri dari 111 siswa laki-laki dan 112
yang menumbuhkan karakter siswa, pada siswa perempuan. Teknik pengambilan
kenyataannya karakter masih menjadi sampel dalam penelitian ini menggunakan
persoalan yang menjadi perhatian serius proportionatel stratified random sampling
akhir-akhir ini. Banyak kasus yang terungkap dimana persentase yang diambil sebesar 15%.
tentang maraknya perilaku menyimpang pada Adapun Indikator dalam penelitian ini
kalangan remaja merupakan permasalahan adalah Nilai karakter dalam hubungannya
yang dihadapi bangsa Indonesia pada dengan Tuhan (religius atau bersahaja),Nilai
umumnya dan pendidikan nasional pada karakter dalam hubungannya dengan diri
khususnya. Krisis mentalitas dan moral para sendiri (jujur, disiplin, tanggung jawab, rasa
remaja merupakan cermin dari krisis yang ingin tahu, percaya diri, gemar membaca/cinta
terdapat di masyarakat. Khususnya disekolah ilmu), Nilai karakter dalam hubungannya
berbagai persoalan moral, budi pekerti dan dengan sesama manusia atau lingkungan
watak masih menjadi persoalan signifikan (toleransi, bekerja sama, menghargai prestasi,
seperti dehegrasi moral, etika, sopan santun peduli sosial/lingkungan, demokratis), dan
peserta didik yang merosot dan meningkatnya Nilai karakter dalam hubungannya dengan
ketidakjujuran peserta didik seperti bangsa dan Negara (nasionalisme, patriotisme,
mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah, serta berani dan setia). Adapun dalam
kebiasaan menyontek ketika ujian, membolos mengolah data tersebut penulis menggunakan
pada jam pelajaran sekolah, kurangnya rasa teknik analisa data deskriptif kuantitatif.
hormat pada guru dan lain sebagainya yang Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah data
tidak sesuai dengan tata tertib sekolah. yang diperlukan terkumpul adalah
Padahal menurut Abidin (2011:42) dalam menganalisis data tersebut. Dan Sudijono
kegiatan pramuka tersebut meliputi (2008:43) mengemukakan dalam pengolahan
“pengetahuan umum, tata cara berkomunikasi, data angket yang dapat dilakukan analisa data
dan pelatihan baris-berbaris yang dapat dengan teknik analisa data deskriftif yaitu
memberikan pembinaan pada karakter siswa.” melalui prosentasi dengan rumus sebagai
Mengingat perlunya menanaman dan berikut :
menumbuhkan karakter pada siswa dalam
mencapai tujuan daripada pendidikan dan
dalam menghadapi tantangan dimasa yang
akan datang sebagai generasi penerus bangsa.
Maka penulis tertarik untuk mengadakan
140 JURNAL BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

Keterangan : mencocokan dan menjumlahkan jawaban


P = Jumlah presentase yang diperoleh masing-masing responden dari setiap
F = Frekuensi atau alternatif jawaban angket alternative jawaban yang telah di isi kemudian
N = Jumlah sampel dalam penelitian akan dirata-ratakan dari jumlah alternative
jawaban. Dalam menentukan hasil analisa
HASIL PENELITIAN data hasil angket dengan menggunakan
Penelitian ini dilaksanakan di SMP kriteria interpretasi skor presentasi yang
Negeri 4 Banyuasin III. Dalam penelitian ini dikemukakan Riduwan (2011:15), yaitu:
penulis menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi, TABEL 41
dimana peneliti menggunakan teknik ini guna KRITERIA INTERPRETASI SKOR
mengetahui gambaran umum SMP Negeri 4 PRESENTASI
Banyuasin III, keadaan gedung atau sarana Skor Presentasi Kriteria
dan prasarana, keadaan siswa serta keadaan 76%-100% Sangat Setuju
guru, Yang mana dilihat dari letak 56%-75% Setuju
geografisnya, SMP Negeri 4 Banyuasin III 40%-55% Tidak Setuju
sangat kondusif untuk melaksanakan proses <40% Sangat Tidak Setuju
pembelajaran karena jauh dari kebisingan dan
keramaian kota. Dan lokasinya berbatasan Dari data hasil angket yang disebarkan
dengan SD, SMK, kebun masyarakat dan kemudian dianalisis dan dikelompokan dalam
rumah penduduk.. kriteria interpretasi skor presentasi di atas,
Berdasarkan deskrisipsi data hasil maka dapat diketahui skor presentasi masing-
wawancara yang telah peneliti uraikan masing indikator pernyataan dan skor
sebelumnya tentang pelaksanaannya, presentasi fungsi kegiatan ekstrakurikuler
kegiatannya, upaya sekolah dan peran pramuka dalam pembentukan karakter siswa
Pembina pramuka dalam menanamkan nialai- di SMP N egeri 4 Banyuasin III.
nilai karakter serta faktor pendukung dan
penghambat dalam pembentukan karakter
PEMBAHASAN
siswa melalui kegiatan pramuka. Maka
Berdasarkan hasil penyebaran angket
peneliti dapat menyimpulkan bahwa kegiatan
yang telah disebarkan kepada 33 responden
ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk
yang terdiri dari 30 pernyataan. Adapun hasil
karakter siswa di SMP Negeri 4 Banyuasin III
angket dari indikator yang pertama
telah berjalan dengan baik. Hal ini sesuai
adalahfungsi pkegiatan pramuka dalam
dengan pelaksanaannya yang maksimal dan
hubungan dengan Tuhan dikategorikan sangat
kegiatan-kegiatan yang dilakukan membuat
setuju dengan rata-rata 115,6 pada rentang
minat dan keinginan siswa tersampaikan
nilai antara 100-132 dan perolehan nilai
disamping membuat siswa senang sehingga
persentase 87,5%. Dari indikator yang kedua
dapat membentuk karakter dan atau
tentang fungsi kegiatan pramuka dalam
memperkuat karakter yang ada dalam diri
hubungan dengan diri sendiri dikategorikan
siswa. Walapun masih kurangnya sarana dan
sangat setuju dengan rata-rata 114,7 pada
prasarana yang mendukung atau yang
rentang nilai antara 100-132 dan perolehan
diperlukan dalam kegiatan.
nilai persentase 86,8%. Hasil angket pada
Dan berdasarkan deskripsi data hasil
indikator ketiga tentang fungsi kegiatan
angket yang telah peneliti uraikan kemudian
pramuka dalam hubungan dengan sesama
dianalisa. Dalam hal ini yang perlu dianalisa
manusiaatau lingkungan dikategorikan sangat
adalah tiap indikator pernyataan dengan cara
Sumarlika, Alfiandra, Kurnisar, Fungsi Ekstrakurikuler Pada Kegiatan Kepramukaan 141

setuju dengan rata-rata 115,6 pada rentang Depdikbud. (2008). Kamus Besar Bahasa
nilai antara 100-132 dan diperoleh nilai Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
persentase 87,5%. Selanjutnya hasil angket
pada indikator keempat tentang fungsi Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
kegiatan pramuka dalam hubungan dengan Pramuka No. 203/2009.
bangsa dan negara dikategorikan sangat setuju TentangAnggaran Rumah Tangga
dengan rata-rata 119,2 pada rentang nilai Gerakan Pramuka. Jakarta(dalam
antara 100-132 dan diperoleh nilai persentase pramuka.net satu paramuka untuk satu
90,2%. Terakhir data hasil angket secara Indonesia) di akses pada 25 Maret 2013
keseluruhan yaitu tentang fungsi
ekstrakurikuler pada kegiatan kepramukaan Peraturan Menteri Pendidikan Dan
dalam pembentukan karakter siswa di SMP Kebudayaan Republik Indonesia No.
Negeri 4 Banyuasin III dikategorikan sangat 81a/2013. Tentang Implementasi
setuju dengan rata-rata 115,8 rentang nilai Kurikulum. Jakarta
antara 100-132 dan diperolah persentase
87,7%. Riduwan. (2011). Skala Pengukuran Variabel-
Dengan demikian, Penelitian ini variabel Penelitian. Jawa barat:Alfabeta
menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler
pramuka memiliki pengaruh yang sangat kuat Sudijono, Anas. (2008). Pengantar Statistik
atau sangat positif dalam pembentukan Pendidikan. Jakarta:Raja Grafindo
karakter siswa. Dimana dalam membentuk Persada
karakter siswa yang positif tidak bisa
dilakukan dalam sekejab dengan memberikan
nasehat, perintah atau instruksi, namun lebih
dari hal tersebut. Pembentukan karakter
memerlukan teladan/model, kesabaran,
pembiasaan dan pengulangan.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan keseluruhan terhadap hasil
penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa fungsi ekstrakurikuler pada kegiatan
kepramukaan dalam pembentukan karakter
siswa di SMP Negeri 4 Banyuasin III adalah
baik. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler pramuka sangat berfungsi,
terbukti dari sebanyak 87.7% siswa sangat
setuju dengan kegiatan pramuka dalam
membentuk karakter siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. (2011). Buku Pramuka dan
SKU untuk Siaga, Penggalang dan
Pendega. Yogyakarta:Planet Ilmu

Anda mungkin juga menyukai