Anda di halaman 1dari 45

Notulensi materi kelas Editing

Sebenarnya banyak sekali aplikasi – aplikasi yang sering di gunakan oleh fotografi
hebat ,saya beritahu sedikit beberapa aplikasi yang sering digunakan oleh fotografi yang kita
rekomendasikan dikelas online kali ini yaitu :

● “ PICSART “ Aplikasi ini akan rekomendasi banget buat Membuat foto-foto kreatif
dan menarik tidak harus dilakukan dari komputer saja. Kini melakukan editing foto
dengan HP sudah menjadi hal umum. Dari sekian banyak aplikasi editing foto, Picsart
merupakan aplikasi editing foto paling populer dan terkenal .
● "​KINEMASTER​" KineMaster merupakan aplikasi mobile yang secara khusus
dirancang untuk membantu pengguna Android dan iOS untuk memodivikasi video
dari video biasa menjadi video yang lebih menarik. KineMaster sendiri diluncurkan
oleh sebuah perusahaan yang cukup besar bernama NexStreaming, bermarkas di
Seoul, Korea dan memiliki beberapa cabang di seluruh dunia, seperti di Amerika
Serikat, Spanyol, Tiongkok dan Taiwan.
● "​LIGHTROOM MOBILE​" ini dia aplikasi yang akan kita bahas di pertemuan ini,
Lightroom memang punya banyak fitur yang bisa bantu kamu edit foto dengan cepat
dan tentunya presset yang bisa kamu bikin dan simpan sendiri.

dan masih banyak Aplikasi edit foto yang lainnya ....

Adobe Lightroom (mobile)

Lightroom pada dasarnya adalah software / apikasi yang dibuat oleh adobe yang berfungsi
sebagai photo database manager atau bahasa mudahnya, sebagai alat edit (dasar),
mengorganisasi menyimpan dan berbagi koreksi foto kita.

Bahkan sejak 2011, jika kita berlangganan dan memililki keanggotaan premium
adobe creative cloud, kita bisa dengan leluasa mengintegresikan koleksi foto kita, antara satu
device (perangkat) dengan lainnya.

Sementara di perangkat mobile fenomena yang saya lihat adalah user lebih sering
memanfaatkan aplikasi Lightroom mobile sebagai tool untuk color grading dan tweak sedikit
sana sini untuk mendapatkan hasil foto yang diinginkan saya pribadi pun, lebih sreg
menggunakan fitur olah editing yang dimiliki Laightroom Mobile, karena lebih detile dan
kompleks, paling tidak, jika dibandingkan dengan aplikasi jenis lainnya
Oke temen-temen semua, sampai di sini saya kira temen-temen semua faham .

Berikut beberapa penjelasan singkat mengenai tools aplikasi Lightroom

Yang pertama :

1. HISTOGRAM : fungsi dari histogram adalah menampilkan detail dari gambar yang
kalian pilih , Kita masuk di basic edit dimana kalian star editing foto kalian.

2. TEMPERATUR : semakin naik gambar tersebut semakin hangat atau warnanya


cenderung ke kuning semakin turun gambar tersebut akan menjadi dingin dan warna
cendrung ke biru.

3. TINT : semakin naik warna cenderung ke ungu semakin turun warna cenderung ke hijau
dan kalao kalin ingin gambarnya menjadi hitam dan putih silahkan kalian tekan tombol black
& white dan otomaris gambar akan berubah.

4. AUTO : kalau kalian tekan tombol tersebut adobe lightroom cc akan mengedit gambar
kalian secara otomatis.

Tapi disini saya akan mengajari kalian bagaimana cara mengedit gambar kalian secara
manual, bukan otomatis .

5. EXPOSURE​ : Semakin naik semakin terang semakin turu semakin gelap intinya itu aja

6. CONTRAS : semakin naik warna dan segi penajaman dari gambar tersebut akan menjadi
tajam, semakin turun warna dan segi penajaman dari gambar tersebut akan berkurang dan
menjadi halus

7. HIGHLIGHTS : Semakin naik cahaya luar atau cahaya surya akan semakin terang
semakin turun cahaya luar atau cahaya surya akan menjadi gelap

8. SHADOW : Semakin naik bayangan di gambar kalian akan semakin hilang dan pudar
semakin turun gambar kalian akan menjadi tajam dan kelihatan campur tajam. Beda sama
EXPOSURE kalau exposure sudah mewakili terang dan gelapnya kalau HIGLIGHTS &
SHADOW Sudah mewakili mereka masing-masing.

9. WHITE : semakin naik warna putih dari highlight akan semakin terang, semakin turun
warna putih dari highlight akan semakin gelap.

10. BLACK : semakin naik warna hitam shadow akan semakin hilang atau semakin pudar
,semakin turun warna hitam dari shadow semakin kelihatan dan sangat gelap.

INTINYA dari sini Highlight kerjasama dengan white kalau shadow bekerja sama dengan
black Kalian harus bisa memahami bahwa system kerja mereka beda-beda .

11. CLARITY : semakin naik gambar tersebut akan menjadi detile dan sangat tajam banget
dan semakin naik banget gambar akan menjadi efek HDR atau disebut dengan HIGH
DYNAMIC RANGE semakin turun gambar tersebut akan semakin halus dan semakin turun
lagi gambar tersebut akan menjadi lukisan cat air.

12. VIBRANCE & SATURATION : mereka adalah pihak yang sama tetapi beda kekuatan
intinya mereka semakin naik semakin berwarna dan semakin turun mereka semakin tidak
berwarna semakin tidak berwarna mereka semakin berwarna hitam dan putih

Masuk di ​TONE CURVA dan pada saat yang sama kalian akan membuka box
tersebut dan kalian akan menemukan gambar persegi yang berukuran 4x4 dan ada garis
miring berwarna putih, masuk ke poinya saya akan menjelaskan apa maksud dari garis
tersebut, kalian akan liat dua titik di ujung garis titik atas dan bawah silahkan kalian pasang
satu point di tengah kalau belum ada poin tersebut kalian bisa tambahkan poin di atas dan
dibawah.

● Titik atas adalah HIGLIGHT/ CAHAYA


● Titik tengah adalah Midtone / diantara cahaya dan bayangan
● Titik bawah adalah SHADOW / BAYANGAN

Hampir sama dengan basic edit , biar ngga binggung tadi saya perintahkan untuk sambil
dibuka aplikasi Lightroom nya ya .

Yang membuat beda dari mereka adalah yaitu ada dua salah satunya adalah kalian bisa
membuat contras sendiri dan bisa membuat filter film.

Hue artinya suhu, Saturation adalah saturasi warna, dan Luminits adalah kecerahan, disitu
kalian bebas otak atik sesuai keinginan kalian.

Detail yaitu ketajaman warna.

Kita lanjut ke menu ​EFFECT​ .

Kalau kalian disini familiar dengan Namanya Vignet atau disebut dengan bayangan hitam
yang ada disela-sela kanan kiri atas bawah, itu Namanya Vignate. Kalain dapat menciptakan
Vignate tersebut dengan cara, menurunkan Bar tesebut sesuai apa yang kalian butuhkan, dan
keluar Vignate apa yang saya maksud. Tapi kalau kalian naikan, akan menjadi Vignate
berwarna putih

Sejak adobe merilis Lightroom pada 2013, aplokasi yang satu ini terus berevolusi , salah
satunya perihal format preset, yaitu : lrtemplate, xmp, dan dng,

Ada baiknya sebelum mengekplorasi lebih jauh, kita terlebih dahulu mengenal apa yang
disebut ​preset. LR / .lrtemplate​ ?

File Preset adalah adalah rekaman setting seperti penyesuaikan warna, kontras,
vibration, color temperatur sudah dimasukan datanya. Nantinya jika setingan tersebut ingin
digunakan pada file yang lain, kita hanya butuh satu langkah dengan satu kali klik tanpa
perlu perlu mengulang setting dari awal.hal ini yang akan membantu membantu anda dalam
membuat alur kerja lebih cepat dan dalam melakukan post prosessing photo .
Atau lebih jelasnya Preset lightroom merupakan sebuah kumpulan dari rumus-rumus dalam
sebuah settingan yang dilakukan pada saat editing foto yang disimpan dalam bentuk atau
format tertentu. Simpelnya preset lightroom adalah save dari setingan yang telah dilakukan.
Nah pada preset ini memuat settingan yang beragam mulai dari exposure, contras, highlights,
coloring, dll. Dengan preset lightroom maka seseorang tidak perlu membuat settingan editing
lagi dari awal, cukup dengan klik preset maka foto kalian akan teredit sesuai dengan preset
kalian.

Perlu kalian ketahui, preset itu bukan cuma untuk lightroom namun banyak juga aplikasi atau
software yang menggunakan preset. Tapi tentunya presetnya harus di pakai sesuai aplikasi
yang di edit.

Seperti contoh adalah aplikasi photoshop, aplikasi ini juga bisa menggunakan preset namun
presetnya hanya bisa digunakan untuk aplikasi photohshop saja, begitu juga dengan preset
lightroom, hanya bisa di gunakan dengan aplikasi lightroom itu sendiri .

Dengan file Preset di Lightroom, penguna akan lebih cepat mengatur warna gambar.
Setidaknya bisa melihat hasil setting edit foto orang lain dan mengunakannya pada photo kita
.

Untuk kalian yang masih belajar dalam menggunakan aplikasi lightroom mungkin akan
bertanya tanya apa itu preset ? Karena kata ini selalu muncul dalam pembahasan orang orang
yang sudah paham tentang adobe lightroom. Dipembahasan kali ini kita akan membahas
tentang apa itu preset lightroom dan apa saja jenis preset dalam lightroom.

Jenis-Jenis ​Preset Lightroom​ saat ini :

1. Jenis preset berformat .lrtemplate

Preset jenis .lrtemplate merupakan sebuah preset yang khusus untuk digunakan pada adobe
lightroom versi windows atau macOS. Jenis ini merupakan format awal dari sebuah
perkembangan lightroom , karena dulu lightroom memang merupakan aplikasi untuk pc atau
laptop dengan berbasis windows atau macOS. Preset ini merupakan preset yang banyak
tersebar di forum-forum atau di website penyedia preset .

2. Jenis preset berformat .dng

Jenis preset dengan format ini (.dng) merupakan sebuah format gambar mentah lossless raw
image format Non-Free yang ditulis oleh Adobe yang digunakan untuk fotografi digital.
Penggunaan format .dng ini karena dengan aplikasi adobe lightroom kalian bisa membuat
editing pada gambar kalian bisa sekaligus menyimpan settingan yang kalian kehendaki. Jika
tadi di format .lrtemplate kalian hanya menyimpan file settingan saja , namun dengan format
.dng kalian juga menyimpan dengan foto kalian .

3. Jenis preset berformat .xmp

Preset dengan jenis baru .xmp ini merupakan sebuah preset yang dapat kita temui
ketika menggunakan adobe lightroom mobile yang terbaru. Saat ini adobe lightroom mobile
ketika melakukan penyimpanan/pembuatan preset maka akan menghasilkan file berkas
dengan format .xmp . Format .xmp atau Extensible Metadata Platform adalah standar ISO,
awalnya dibuat oleh Adobe Systems Inc, untuk pembuatan, pemrosesan, dan pertukaran
metadata terstandarisasi dan tersuai untuk dokumen digital dan kumpulan data .

Apakah Preset lightroom akan memberikan hasil foto yang sama persis secara terus menerus
?

Tentunya tidak 100% persen hasil akan sama secara terus menerus dengan penggunaan
preset. Settingan dalam preset tentunya tidak akan terus memberikan efek langsung sama
persis sesuai dengan harapan kita. Kondisi foto yang berbeda entah itu terang atau redup
tentunya juga akan membuat preset kita memiliki hasil yang berbeda, jadi tidak bisa
konsisten secara terus menerus. Namun tenang , sebuah preset biasanya hanya digunakan
untuk mempermudahkan mendapatkan warna/tone yang sama sehingga menghasilkan foto
foto yang indah dan rapi karena tonenya sama. Nah untuk bagian pencahayaan , itu akan
selalu mengikuti kondisi dalam foto kalian.

Lalu bagaimana cara memakainya ? Untuk preset xmp ?

Sebelum memakai nya pastikan kalian ekstrak terlebih dahulu , disebagian hp ada yang bisa
langsung ekstrak melalui hp tanpa aplikasi , ada juga yang tidak bisa

Untuk yang tidak bisa ekstrak file Zip preset tersebut silahkan kalian download aplikasi
zarchiver di google play store

Apa itu ​effect dual tone​ pada gambar ?

Effect Dual tone adalah teknik mengedit foto dengan menambahkan dua warna yang
berbeda-beda pada sisi kiri dan kanan sebuah foto.

Sudah tak asing lagi di telinga mungkin dengan efek dual tone yang sering orang gunakan di
dalam fotonya dan mengeditnya melalui aplikasi lightroom. Oleh karena itu saya akan
membahas Rumus Lightroom Dual Tone kepada kalian semua pada kesempatan kali ini.

Jadi intinya Efek Dual Tone adalah sebuah hasil editan yang menggunakan teknik mengedit
foto dengan 2 warna yang berbeda dari sisi kanan dan kiri pada sebuah foto, Umpamanya
seperti kita menggunakan kacamata dengan 2 warna.

Untuk yang belum paham saya akan mengulas dan berbagi sebuah cara menerapkan teknik
lightroom agar menghasilkan efek 2 warna ini, Agar feeds di sosial mediamu semakin keren
dan banyak yang menyukainya.

picsart

PicsArt adalah aplikasi editing foto untuk sistem operasi Android. Biasanya ketika
kita menjepret, kadang ada yang tidak sesuai dengan selera kita. Daripada mengulanginya
lebih baik kita mengeditnya saja. Dengan menggunakan aplikasi ini kita bisa membuat foto
yang sudah kita jepret menjadi lebih keren. Kita dapat menambahkan efek pada foto kita,
menambahkan teks, memberi frame, dan lain sebagainya. Selain itu kita juga bisa
menggabungkan beberapa foto menjadi satu dengan aplikasi ini. Setelah selesai mengedit,
anda bisa langsung membaginya ke social media langsung melalui aplikasi PicsArt ini.
Aplikasi ini sangat direkomendasikan bagi yang ingin mengedit foto dengan mudah dan
simpel.

Aplikasi ini juga bisa saling melengkapi dengan aplikasi yang kami rekomendasikan kemarin
yg lain seperti aplikasi lightroom dan picnic

Karena apa , karena setiap aplikasi memiliki keunggulan sendiri² .

Intinya seperti ini Misalnya lighroom untuk mengatur warna tone nya lalu picsart sebagai
aplikasi penghapusan objek yg bisa kita rubah menurut kebutuhan kita , dan picnic unggul
dalam pengubahan warna langit dan akan saya jelaskan besok .

Intinya Picsart adalah salah satu aplikasi photo studio yang paling lengkap untuk digunakan
di smartphone .

Karena memiliki banyak sekali fitur yang bisa kalian gunakan dalam pengeditan gambar atau
foto .

Saya akan menjelaskan fungsi fungsi dari beberapa tools yg ada di aplikasi picsart

Mungkin saya akan jelaskan yang sering dipakai .

Alat​ : fitur ini mempunyai fungsi dasar .

Crop gambar : Berfungsi untuk memotong gambar. Selain itu, fitur ini juga bisa Anda
gunakan untuk menyesuaikan kemiringan foto agar terlihat lebih baik.

Potong gambar : Didalam fitur potong gambar ini sedikit beda dengan crop gambar. Di
menu ini kamu bisa dengan bebas memotong foto sesuai yang kamu hendaki. Kamu bisa
menggunakan fitur ini semisal untuk mengecrop bagian objeknya saja, dan menghilangkan
background-nya.

Pemotong Bentuk : sama halnya dengan kedua fitur diatas, namun disini crop-nya terdapat
beberapa pilihan bentuk seperti persegi, bentuk hati, lingkaran dan masih banyak lagi.

Penyebaran (Dispertion) : digunakan untuk membuat efek potongan-potongan kecil yang


menyebar disekitar objek. Disini akan ada panduan jika Anda baru pertama kali membuka
fitur ini. Ikuti saja panduan tersebut.

Clone : pada intinya fitur ini berfungsi untuk mengambil dan menyatukan objek yang dituju
yang mana nantinya bisa Anda tempatkan di tempat tertentu.

Hapus / eraser : intinya fitur itu bisa menghapus suatu objek yg mengganggu pada foto
kalian .

Regang : didalam fitur ini Anda bisa membuat efek spiral, memperbesar, dan memperkecil
suatu objek.

Gerakan​ : intinya fitur ini untuk mengubah gerakan clone pada foto kalian
Pilihan : fitur ini berguna untuk menyalin, memotong, menandai objek dan menempelkan
hasil salinan, potongan atau objek yang telah Anda tandai.

Kurva : fitur ini berfungsi untuk mengatur kecerahan, kontras dan lainnya sehingga foto
Anda bisa lebih baik.

Sesuaikan : fitur ini berfungsi bila Anda ingin mengatur kontras, saturasi, rona, bayangan
dan lain-lain.

Tingkatkan​ : fitur ini berfungsi untuk mengatur kejelasan foto dan juga saturasinya.

Pergeseran miring​ : bila Anda ingin membuat background blur kamu bisa pakai ini.

Perspektif : fitur ini bisa digunakan untuk mengatur kemiringan horizontal supaya gambar di
objek terlihat lebih baik.

Ganti ukuran/resize : Anda bisa mengganti ukuran gambar yaitu lebar dan tinggi dalam
ukuran piksel.

Balik/Rotasi​ : sesuai dengan namanya tentu Anda sudah tahu fungsinya.

Efek FX : bila Anda masih pemula, maka Anda bisa menggunakan fitur otomatis ini. Anda
hanya perlu memilih salah satu untuk mengkreasikan sebagus mungkin.

Magis : fitur yang satu ini membutuhkan koneksi internet, jadi pastikan data seluler / Wifi
Anda hidup. Di dalam fitur ini Anda bisa membuat efek seperti WPAP dan yang semisalnya
secara instan dan mudah.

Stiker : fitur ini memiliki beberapa stiker yang telah disediakan oleh seniman lain, Anda juga
bisa membagikan stiker hasil kreasi Anda disini. Anda bisa mendownloadnya di Toko secara
gratis, dan juga berbayar.

Buang : Di dalam fitur ini, Anda bisa menghapus background dari foto dengan mudah.
Cukup beri tanda pada objek yang ingin Aanda potong.

Teks : fitur ini bisa Anda gunakan untuk menambakan teks kedalam foto/gambar. Terdapat
lumayan banyak pilihan font yang bisa Anda gunakan, dan kamu juga bisa menambahkan
efek-efek seperti teks melengkung, warna, opasitas (transparan), dan lain sebagainya pada
fitur yang satu ini.

Tambahkan (foto) : di dalam fitur ini Anda bisa menambahkan gambar atau foto lain
kedalam gambar yang sedang Anda edit. Hebatnya, Anda juga bisa memberikan kedalam foto
yang Anda tambahkan.

Square fit : fitur ini bisa Anda gunakan supaya foto Anda bisa diupload ke Instagram, dan
juga bisa dijadikan display picture di WhatsApp, dan medsos lainnya juga. Tanpa harus di
Crop!

Tepi​ : berguna untuk menambahkan bingkai kedalam foto/gambar.


Penutup : Fungsi fitur ini berfungsi untuk menambahkan efek-efek warna kedalam gambar.
Anda cukup memilih efek yang Anda butuhkan seperti efek bokeh.

Pijar lensa : fitur ini berfungsi untuk menambahkan efek lensa yang terkena sinar matahari.
Biasanya di lensa kamera kan muncul tuh efek-efek warna yang ditimbulkan dari sinar
matahari. Nah, itu.

Penutup bentuk : berfungsi untuk menutupi objek kamu menggunakan bentuk-bentuk yang
unik.

Bingkai​ : untuk menambahkan bingkai.

Gelembung Teks​ : berfungsi untuk menambahkan efek percakapan pada foto Anda.

Kuas Label​ : fitur ini hampir sama seperti fitur stiker.

Gambar : fitur ini berfungsi seperti Photoshop untuk menggambar, menghapus, dan
menyatukan satu gambar dengan gambar lainnya. Selain itu, Anda bisa membuat gambar di
masing-masing layer yang disediakan. Fitur yang satu ini memang menjadi tantangan bagi
sebagian orang, Anda harus penuh imajinasi dan kreasi dalam menggunakan fitur ini.

Kolase : fitur Kolase digunakan untuk menggabungkan beberapa gambar atau foto secara
terpisah ke dalam satu frame. Jadi.! terdapat kolom-kolom yang bisa Anda isi dengan
beberapa foto Anda. Di dalam Picsart yang terbaru, terdapat tiga jenis kolase, yaitu kisi-kisi,
mode bebas, dan bingkai.

Baik itu semua adalah beberapa fungsi fungsi dari tools yg sering digunakan pada aplikasi
picsart.

kinemaster

KineMaster merupakan aplikasi mobile yang secara khusus dirancang untuk membantu
pengguna Android dan iOS untuk memodivikasi video dari video biasa menjadi video yang
lebih menarik. KineMaster sendiri diluncurkan oleh sebuah perusahaan yang cukup besar
bernama NexStreaming, bermarkas di Seoul, Korea dan memiliki beberapa cabang di seluruh
dunia, seperti di Amerika Serikat, Spanyol, Tiongkok dan Taiwan.

NexStreaming Corp terlibat dalam pengembangan perangkat lunak multimedia untuk


perangkat seluler di Korea Selatan dan internasional. Perusahaan menawarkan NexPlayer
SDK untuk aplikasi seluler, NexPlayer360 SDK untuk aplikasi video 360, NexPlayer untuk
streaming HLS dengan perlindungan konten widevine, NexPlayerSTB SDK untuk Android
TV dan set-top box; NexPlayer untuk Tizen.

NexStreaming juga menyediakan NexPlayer HTML5 untuk memutar dan streaming video di
seluruh browser desktop dan seluler termasuk KineMaster, aplikasi edit video seluler
profesional yang sedang kita review. NexStreaming Corp didirikan pada tahun 2002 dan
KineMaster dilahirkan di tahun 2013 dengan angka pengguna mencapai jutaan orang di
platform Android dan iOS.
Video dan foto hampir sulit untuk dipisahkan, karena keduanya merupakan bukti otentik
setiap momen bahagia seseorang yang dapat dikolaborasikan, dipisah menjadi album foto dan
video yang berbeda.

Foto dan video juga kerap menjadi pilihan orang untuk menghiasi akun media sosialnya, dan
bahkan video mendapatkan area istimewa lewat layanan berbagi video seperti YouTube,
Vimeo dan Dailymotion

Di sisi pengguna, ada banyak cara yang bisa dipergunakan untuk memproduksi video. Cara
yang paling umum dipakai adalah dengan memanfaatkan smartphone. Beberapa lebih serius
dengan perangkat kamera dan camcorder, beberapa lainnya memilih kamera aksi. Kemudian
setelah video didapatkan, langkah selanjutnya adalah memodifikasi video sehingga menjadi
sebuah konten yang layak untuk dikonsumsi oleh orang banyak.

Di fase ini, kita membutuhkan aplikasi video editor yang juga tersedia dalam banyak pilihan.
Beberapa di antaranya, Camtasia, Windows Movie Maker, dan KineMaster untuk yang
dibatasi oleh perangkat, misalnya hanya menggunakan smartphone.

Nah, di kesempatan kali ini saya akan mengulas lebih dalam aplikasi KineMaster, bagaimana
cara kerjanya, antarmuka dan lain sebagainya.

Fitur-fitur KineMaster

Sekarang, mari kita lihat apa saja fitur-fitur yang dimiliki KineMaster.

1 . Project Assistant​ : Ketika pertama kali membuat project, KineMaster akan menawarkan
dua tipe project, yang pertama adalah Project Assistant dan yang kedua Empty Project.
Keduanya sama-sama untuk membuat project editing video baru, bedanya Project Assistant
menawarkan bantuan dengan rangkaian proses pembuatan video yang sistematis sehingga
jauh lebih mudah untuk pengguna baru. Di Project Assistant, KineMaster akan memandu
Anda mulai pemilihan video, tema, memasukkan video, filter, teks dan lain sebagainya
hingga menjadi video akhir yang cantik.

2 . Dukungan Berbagai Media :​ Meskipun tidak mendukung semua jenis video, namun
KineMaster sejauh ini mengakomodir hampir sebagian besar video yang direkam oleh
smartphone. Input media di KineMaster juga terbilang mudah, meskipun Anda tidak dapat
memilih sumber media, apakah dari memori internal atau eksternal. Seluruh media akan
ditampilkan di jendela yang sama, namun dipisah berdasarkan folder dan tiga buah folder
ekstra mencakup Background, Favorite danCloud Storage. Sisanya adalah folder yang ada di
memori perangkat.

3 . Tema :​ Fitur ini juga membantu pengguna baru KineMaster, di mana ada empat pilihan
tema, antara lain Basic, On-Stage, Serene dan Travel.

4 . Teks :​ Berikutnya, KineMaster juga menawarkan opsi untuk menambahkan teks ke dalam
video. Pilihan teks mencakup untuk pembuka dan penutup, di mana masing-masing teks
dapat diatur lebih jauh dengan memilih warna dan juga jenis teks yang sesuai selera
pengguna.

5 . Audio :​ Tak lengkap rasanya jika aplikasi edit video sekelas KineMaster tidak punya fitur
suara latar. Untuk membedakan diri dengan aplikasi lainnya, KineMaster punya rentang
pilihan yang lebih luas, di mana pengguna bisa memilih sumber yang dirasa paling pas untuk
mereka.

Misalnya, ada opsi Music Assets dari toko, kemudian SFX Assets, rekaman, lagu dari
memori perangkat, album, artis bahkan genre dan tambahan menu folder jika pengguna
mempunyai referensi dari perangkat lokal mereka.

Selain menawarkan opsi sumber audio yang lebih lengkap, KineMaster juga memungkinkan
pengguna untuk mengatur seberapa nyaring suara latar, bagaimana video pertama kali
muncul dan berakhir, kemudian durasi penayangan untuk jenis konten foto.

6 . Tool Editing yang Lengkap​ : Sekarang, kita lihat fitur juaranya. Di bagian ini,
kemampuan KineMaster yang sesungguhnya akan terlihat. Di saat video sudah diinput, audio
juga sudah dipilih dan teks sudah diketikkan, semua bagian-bagian itu akan dikumpulkan
menjadi satu di jendela editing utama.

Di jendela ini, ada banyak sekali hal yang akan berlangsung. Pertama kali berada di jendela
ini, saya butuh sekitar 30 menit untuk memahami cara kerjanya dan apa fungsi untuk
masing-masing tombol yang ada.

Jadi, ada beberapa fitur yang saya jumpai. Agar lebih mudah, saya hanya akan membuat
daftar lengkapnya dengan istilah yang saya pahami. Bahasa aslinya mungkin saja berbeda.

● Multi Track Audio​ : Multi Track Audio adalah fitur yang mampu menambahkan
audio video kamu menjadi 4 bagian audio tambahan yang lain.

● Color Adjustment​ : Color Adjustment adalah fitur yang mampu menambahkan


beberapa filter warna untuk video yang sedang kamu edit, atau mengatur brightness
video, contrast warna pada video, dan saturasi video. Dengan begitu video akan lebih
ceria.

● Precition Editing​ : Precition Editing adalah fitur yang bisa melakukan pemotongan
bagian-bagian video/frame dan dapat diatur ulang sesuka hati. Lalu bisa juga untuk
mengatur timing klip audio dan mampu mengolah dan memisahkan menjadi satu
frame, dengan begitu dapat menghailkan video yang selaras dan pas.

● Multiple Layer​ : Multiple layer adalah fitur yang bisa menambahkan sentuhan teks,
tulisan tangan, gambar lucu, dan atu layer stiker.

● Instant Preview​ : Instant Preview merupakan fitur yang memungkinkan Anda untuk
melihat preview video yang sedang dalam proses pengeditan tanpa harus menunggu
proses render atau import.
● Voice Recording​ : Voice Recording adalah fitur yang mampu melakukan sebuah
rekaman suara disaat proses preview video yang kemudian bisa menjadikan video
lebih seimbang dan tertata dengan rapi sesuai alur video tersebut.

● Chroma Key​ : Chroma Key adalah fitur yang dapat melakukan


penggabung-gabungan video atau foto dengan cara pemanfaatan green screen atau
bisa disebut dengan gambar buatan.

● Speed Control​ : Speed Control adalah fitur yang bisa merubah kelambatan,
kecepatan pada video sesuai dengan video apa yang akan dihasilkan. Kecepatan video
juga ada banyak tingkatannya, seperti 0.5x atau sampai 1.5x.

● Pro Audio Features​ : Pro Audio Features adalah fitur yang bisa membuat berbagai
format audio suara. Dengan cara mengatur besar kecilnya suara yang nantinya akan
dihasilkan menjadi pendamping video agar video lebih enak didengar dan mampu
diterima masyarakat manapun

Kesimpulan

Cukup sulit jatuh cinta dengan KineMaster sebelum benar-benar merasakan kehebatan
fitur-fiturnya. Anak muda zaman sekarang yang cenderung menilai sesuatu dari pandangan
pertama mungkin akan kesulitan untuk menyukai KineMaster di menit-menit awal. Saya
sendiri pertama kali menggunakan KineMaster merasakan kesan kaku yang kuat.

Tapi, kesan itu memudar ketika masuk ke jendela editing utamanya. Jadi, jika boleh memberi
masukan, akan sangat bagus jika pengembang KineMaster melakukan rombakan di sisi
interface. Bagaimana caranya agar interface utamanya terlihat cantik dan tidak kaku.

Kelebihan :

● Ukuran file yang kecil

● Performa mulus

● Fitur sangat lengkap

● Fitur Project Assistant sangat membantu pengguna baru

Kekurangan :

● Interface terkesan kaku

● Sulit mengubah ukuran teks

● Sumber media yang menjadi satu menyulitkan pemilihan berkas video

● Tidak ada tombol back di tipe Project Assistant, sehingga menimbulkan keraguan saat
ingin kembali ke proses sebelumnya.
PENGENALAN JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

Memotret adalah proses kreatifitas yang tidak hanya sekedar membidik obyek yang akan kita
rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam menciptakan sebuah
karya foto kita harus mempunyai ide (konsep) yang matang agar tidak mengalami kesulitan
dilapangan dan yang tidak kalah pentingnya adalah memahami tentang komposisi, ketajaman
dan pencahayaan (teknis).

JENIS-JENIS FOTO ​Materi jenis-jenis foto ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa
jenis foto sebagai referensi lebih jauh lagi dalam memperdalam pengetahuan dunia fotografi.
Jenis-jenis foto disini hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu
mempermudah kita dalam memahami sebuah karya fotografi, dan ini bukan sebagai
penggolongan yang paten untuk menghasilkan karya foto.

FOTO MANUSIA

Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai
orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat
menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi
beberapa kategori yaitu :

a. Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam
kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri
dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat
menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan
emosional dan menciptakan karakter seseorang.

b. Human Interest Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan
manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang
memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu
membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.

c. Stage Photography Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya
hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk
dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan.

d. Sport Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam
event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan
seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

FOTO NATURE

Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural)
seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.
a. Foto Flora Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis
foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai
keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

b. Foto Fauna Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek
utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.

c. Foto Lanskap Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto
manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan
dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam
foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan
membuat foto lanskap.

FOTO ARSITEKTUR

Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan-bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk,
warna dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi
sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan
menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto
arsitektur ini tak lepas dari hebohnya dunia arsitektur dan teknik sipil sehingga jenis foto ini
menjadi cukup penting peranannya.

FOTO STILL LIFE

Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat
gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif,
ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling
penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau
memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang
dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang
menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.

FOTOJURNALISTIK Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers
atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan
yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering
kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

TEKNIK DASAR PEMOTRETAN Setelah kita mengenal jenis-jenis foto, sekarang


saatnya untuk mengetahui bagaimana cara memotrer untuk menghasilkan sebuah karya foto.
Seorang fotografer pada awalnya harus menguasai kamera dan bagaimana cara kerja kamera
tersebut. Focusing Istilah focusing dalam fotografi adalah proses penajaman imaji pada
bidang tertentu suatu obyek pemotretan.

Focusing adalah teknik paling dasar tetapi begitu penting, karena untuk mendapatkan gambar
yang tajam dan jelas kita harus melakukan focusing secara tepat. Pemilihan bidang atau titik
tertentu dalam suatu obyek foto akan menentukan kesan “kedalaman” pada sebuah foto.
Obyek yang akan kita hadapi dalam pemotretan tidak hanya sekedar benda diam saja, tetapi
kita juga akan dihadapkan pada benda bergerak (misalnya foto olahraga), hal ini akan
berpengaruh pada tingkat kesulitan dalam focusing. Untuk tahap pembelajaran, lakukanlah
focusing pada benda diam dahulu hingga kita memahami tehnik focusing dengan tepat.

Pengaturan Speed Proses pembakaran negatif di dalam kamera untuk mendapatkan imaji
tertentu dipengaruhi oleh cara kerja dan kecepatan rana kamera. Kita bisa menentukan
kecepatan rana saat pembakaran dengan pengaturan speed. Semakin tinggi speed (high speed)
yang kita pakai maka akan semakin cepat pula rana bekerja dan sebaliknya, semakin rendah
speed (low speed) yang kita pakai maka akan semakin lambat pula rana bekerja. Dalam dunia
fotografi terdapat istilah pencahayaan normal (normal eksposure), pencahayaan rendah
(under eksposure) dan pencahayaan tinggi (over eksposure). Pencahayaan normal adalah
dimana kita menentukan speed dan diafragma yang tepat untuk mendapatkan gambar seperti
pada keadaan obyek foto yang sebenarnya. Over eksposure (pencahayaan tinggi) adalah
kompensasi pada pengaturan speed untuk mendapatkan intensitas pencahayaan yang lebih
banyak daripada pencahayaan normal dan gambar yang dihasilkan pun lebih terang daripada
kondisi aslinya. Under eksposure (pencahayaan rendah) adalah kompensasi pencahayaan
pada pengaturan speed untuk mengurangi intensitas cahaya dibawah pencahayaan normal.
Under eksposure sering digunakan ketika kondisi cahaya dalam pemotretan terlalu keras
sehingga pengkompensasian akan diperlukan untuk mendapatkan gambar yang lebih
maksimal.

Pengaturan Diafragma Sebuah foto yang menarik adalah dimana foto tersebut terdapat
dimensi ruang atau kesan kedalaman. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting
dalam mengatur pemisahan antara bidang background dan obyek utama. Diafragma juga
menetukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma semakin
luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma maka semakin
sempit ruang tajam dalam foto.

RESEP KREATIF PEMOTRETAN

1​. ​Zooming adalah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas ring zoom pada lensa
kamera. Zoom in adalah membuat gambar obyek tampak lebih mendekat sedangkan zoom
out adalah membuat gambar obyek tampak lebih menjauh. Dalam pengaturan speed dan
penggunaan zoom yang tepat akan memberikan efek motion (gerak) pada hasil foto.

Bahan-bahan​ :

a. Kamera

b. Tripod (jika diperlukan)

c. Filter Radial Zoom (jika diperlukan)

Cara membuat :
a. Memotret zooming, membutuhkan speed yang lambat, jadi pastikan speed pada kamera
anda dalam setting speed lambat, pastikan objek dalam keadaan fokus

b. Setelah speed ditentukan, maka lanjutkan dengan mengatur diafragma menyesuaikan speed
agar mendapat pencahayaan yang normal

c. Setelah mendapat normal, jepret shutter bersamaan dengan memutar ring zoom, jika ring
zoom diputar dari jauh ke dekat maka disebut zoom in, jika ring zoom diputar dari dekat ke
jauh disebut zoom out

d. Jika kesulitan dengan speed lambat, anda bisa menggunakan tripod atau filter radial zoom.

2​. ​Panning adalah teknik kreatif pemotretan untuk mendapatkan efek gerak pada obyek yang
bergerak (balap motor, orang berlari, dll). Hasil dari teknik panning adalah adanya efek
motion (gerak) pada latar belakang (background).

Bahan-bahan ​:

a. Kamera

b. Tripod (jika diperlukan)

Cara membuat​ :

a. Sama seperti memotret zooming, motret panning membutuhkan speed yang lambat agar
menghasilkan efek gerak. Jadi pastikan kamera anda dalam setting speed lambat

b. Kemudian lanjutkan dengan mengatur diafragma agar mendapat pencahayaan yang normal

c. Pencet shutter bersamaan dengan mengubah arah kamera mengikuti gerak objek

d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan memencet shutter pada saat objek
berada tepat di tengah kamera

e. Jika anda kesulitan dengan speed lambat, pergunakan tripod.

3. Double/Multi Ekspose Adalah teknik pemotretan dengan mengkombinasikan beberapa


perekaman imaji/gambar dalam satu bingkai frame. Teknik ini membutuhkan penuangan
kreatifitas, ide, konsep dan pemahaman komposisi serta pencahayaan.

Bahan-bahan​ :

a. Kamera

b. Filter Multi Ekspose (jika diperlukan)

Cara membuat​ :

a. Memotret multi ekspose membutuhkan ide, konsep, dan kreativitas. Jadi pastikan anda
sudah mempunyai ide
b. Jika anda sudah mempunyai ide, pastikan objek yang akan anda potret dalam keadaan
pencahayaan normal (atur terlebih dahulu speed dan diafragmanya)

c. Jika pencahayaan sudah normal, pencet tombol shutter. Objek 1 sudah anda dapatkan

d. Untuk mendapatkan objek ke-2, 3, dst., ulangi urutan di atas. Akan tetapi sebelum
memutar kokang, putar tombol multi ekspose kemudian baru di kokang, kemudian pencet
shutter dan begitu seterusnya

e. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pastikan anda sudah memikirkan porsi untuk
objek 1, 2, 3, dst dalam satu frame f. Jika anda kesulitan, anda bisa menggunakan filter multi
ekspose.

4.Bulb adalah proses pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas bulb pada kamera. Fasilitas
bulb pada kamera memberikan keleluasaan dalam menentukan berapa lama rana terbuka
untuk proses pembakaran. Bila kita memotret pada kondisi cahaya yang minim atau sangat
kurang (pada malam hari), dan prioritas speed tidak mampu lagi mendapatkan pencahayaan
normal maka fasilitas bulb pada kamera akan sangat membantu. Untuk menghindari
goncangan (shaking), alat bantu tripod dan kabel release sangat dibutuhkan.

Bahan-bahan :

a. Kamera

b. Tripod

c. Kabel Release

Cara membuat​ :

a. Pastikan kamera anda dalam setting speed bulb

b. Untuk diafragma, terserah pada fotografer. Jika bukaan diafragma lebar maka efek dari
sumber cahaya akan bulat. Jika bukaan diafragma sempit maka efek dari sumber cahaya akan
berbentuk bintang

c. Untuk lamanya rana membuka (speed), fotografer dapat menentukan sendiri waktunya

d. Untuk menghindari goncangan pada kamera, lebih baik menggunakan tripod atau kabel
release.

5. Siluet adalah teknik pemotretan untuk menampilkan gambar obyek dalam keadaan gelap.
Teknik ini memanfaatkan arah sumber cahaya yang berasal dari balik obyek yang akan kita
potret. Teknik ini membutuhkan ketepatan pencahayaan agar obyek yang kita rekam tetap
tampil dengan kontur dan ketajaman yang tepat.

Bahan-bahan​ :

a. Kamera

Cara membuat ​:
a. Teknik siluet ini memanfaatkan sumber cahaya yang datang dari balik objek sehingga
pengukuran speed dan diafragma terletak pada sumber cahaya tersebut

b. Karena kita mengukur pencahayaan normal pada sumber cahaya yang ada dibalik objek,
maka efeknya objek yang ada didepannya akan lebih gelap.

6. Makro adalah kreatif dalam pemotretan dengan menggunakan lensa makro untuk
mendapatkan gambar obyek yang sangat dekat sekali. Foto makro juga digunakan untuk
mendapatkan detail dan tekstur pada obyek yang kita potret. Dalam pemotretan makro, ruang
tajam akan menjadi sempit sekali oleh karena itu dibutuhkan ketepatan pancahayaan dan
focusing. Ketika tidak ada lensa makro untuk melakukan pemotretan ini kita bisa
menyiasatinya dengan membalik lensa normal untuk pemotreta makro.

Bahan-bahan​ :

a. Kamera

b. Lensa Makro (jika punya)

c. Filter Close Up

Cara membuat​ :

a. Jika anda mempunyi lensa makro, maka memotret makro dapat dilakukan seperti
pemotretan pada umumnya

b. Jika anda tidak mempunyai lensa makro, anda bisa menyiasati dengan cara membalik lensa
normal

c. Jika anda masih kesulitan, pakailah filter close up

7. Framming adalah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan unsur lain pada obyek yang
kita potret sehingga membentuk kesan frame/bingkai tersendiri untuk menambah nilai
keunikan dan menarik serta memperkuat kesan foto secara visual.

8. Strobist adalah teknik pemakaian flash secara external, jadi tidak digunakan diatas hotshoe
kamera, melainkan dengan bantuan trigger, atau Flash yang bisa digunakan sebagai master.
Alat wireless trigger ini umumnya menggunakan gelombang radio atau sinar infra merah
untuk menyalakan flash slave (flash lain harus mengikuti pada flash utama). Keuntungan
dengan menggunakan teknik ini kita bisa memposisikan satu atau lebih flash di mana saja
untuk mengatur arah, intensitas, cahaya untuk menghasilkan foto yg kita inginkan.

KOMPOSISI DASAR DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR ( CAMERA ANGLE


)

Dalam dunia fotografi tidak sedikit fotografer apalagi yang masih pemula, seolah terlena
pada hal-hal yang bersifat teknis saja, seperti mengatur bukaan diafragma, pengaturan
kecepatan, dan pengaturan jarak. Mungkin juga, selama ini tidak terpikirkan bahwa di dalam
foto itu terkandung nilai-nilai tertentu yang dapat membuat foto itu bagus atau sebaliknya
menjadi berantakan. Salah satunya adalah pengaturan komposisi. Mungkin belum pernah
membayangkan, bahwa dengan pengaturan komposisi sesungguhnya dapat ditonjolkan
subjek utama. Bahkan tidak jarang akan mendukung keberhasilan fotofoto yang kita buat.

Definisi Komposisi

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar,
elemenelemen ini mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari
aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah kemampuan untuk
menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto). Dengan
komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang dengan pengaturan letak dan
perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan demikian perlu
menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan
statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian
yang pertama menarik perhatian.

Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi

1. Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan
keseimbangan keseluruhan objek foto.

2. Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga
terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya.

3. Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam
pribadi pemotret.

Jenis-Jenis Komposisi :

● Garis Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus,
melingkar / melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman
dan kesan gerak pada sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai
subjek, yang terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah
garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang
penting garis-garis itu menjadi dinamis.
● Bentuk Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan
secara visual kualitas abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang
paling sering dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.
● Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila
dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan
kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color” (keserasian
warna) sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang menonjolkan
unsur keindahan)
● Gelap dan Terang Komposisi ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era
fotografi analog masih berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih.
Namun, sekarang ini, ditengah – tengah era digital komposisi ini mulai diterapkan
kembali. Kini pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan
visualitas sebuah objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila
kita mampu memperhatikan kontras sebuah objek dan harus memperhatikan
lingkungan sekitar objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan
permainan gelap terang sebuah foto akan hilang.
● Tekstur Yaitu tatanan yang memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda
(halus, kasar, beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari
gelap terang atau bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat
pemotretan.

Penerapan Komposisi Dalam Pemotretan Dalam pengemasan sebuah foto agar


terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah –
kaidah tentang komposisi. Yang antara lain:

ØRule of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan) Pada aturan umum fotografi,
bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah
teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat
berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di
tengah-tengah bidang foto

Ø Sudut Pemotretan (Angle of View) Salah satu unsur yang membangun sebuah
komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat
ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan
ingin mendapatkan hasil yang terbaik, jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai
sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah
dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang
ekstrim.

Ø Format : Horizontal dan vertikal Proposi pesrsegi panjang pada view vender pada
kamera memungkinkan kita untuk memotret dengan menggunakan format
landscape(horisontal) maupun portrait (vertikal). Format pengambilan gambar dapat
menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir.

Ø Dimensi Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang artinya semua terekam diatas satu
bidang. Namun, sebenarnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah-olah
dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk
apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan
terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan
adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan garis.

Sudut Pengambilan Gambar ( Camera Angle )

Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus
diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik.
Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:

§ Bird Eye Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita
berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang
sedang dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian
kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI (Point Of
Interest).
§ High Angle Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi
dari objek foto.

§ Eye Level Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar / sama
seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh
dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah
objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan
kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita missal, anak – anak.

§ Low Angle Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek
lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret
arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak
menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan
elegan dan anggun.

§ Frog Eye Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar
bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret
seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.

Field Of View

Beberapa jenis komposisi yang umum digunakan dari segi ukuran (field of view) yang
akan diambil adalah sebagai berikut :

a. Extreme Close Up Pengambilan gambar yang sangat dekat sekali dengan objek,
sehingga detil objek seperti pori-pori kulit akan jelas terlihat.

b. Head Shot​ Pengambilan gambar sebatas kepala hingga dagu.

c. Close Up​ Pengambilan gambar dari atas kepala hingga bahu.

d. Medium Close Up​ Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dada.

e. Mid Shot​ (setengah badan) Pengambilan gambar dari atas kepala hingga pinggang.

f. Medium Shot (Tiga perempat badan) Pengambilan gambar dari atas kepala hingga
lutut.

g. Full Shot​ (Seluruh Badan) Pengambilan gambar dari atas kepala hingga kaki.

h. Long Shot Pengambilan gambar dengan memberikan porsi background atau


foreground lebih banyak sehinnga objek terlihat kecil atau jauh.

Beberapa jenis komposisi dari segi banyaknya manusia sebagai objek yang difoto adalah
sebagai berikut :

a. One Shot​ Pengambilan gambar untuk satu orang sebagai objek.

b. Two Shot​ Pengambilan gambar untuk dua orang sebagai objek.

c. Three Shot​ Pengambilan gambar untuk tiga orang sebagai objek.


d. Group Shot Pengambilan gambar untuk sekelompok orang sebagai objek. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar, diantaranya

● Headroom​, merupakan ruang diatas kepala yang berfungsi membatasi bingkai


dan bagian atas kepala objek.
● Noseroom​, arah pandang atau ruang gerak objek dalam sebuah frame, bertujuan
untuk memberikan ruang pandang sehingga terkesan bahwa objek memang
sedang melihat sesuatu.
● Foreground​, segala sesuatu yang menjadi latar depan dari objek.
● Background​, segala sesuatu yang menjadi latar belakang objek.

TIPS HUNTING

Persiapan Awal

1. Siapkan kamera dan peralatan lain yang di butuhkan (seperti flash, tripot, filter, dll)

2. Sebelum memulai hunting rencanankan konsep dan obyek apa yang akan diambil.

Pada Saat Hunting

1. Ambil semua obyek yang memang ada dilokasi dan pikirkan pula apa yang akan di
ceritakan pada foto yang akan diambil.

2. Untuk pemula, mulailah hunting dengan obyek yang beragam dan dasar, seperti landscape,
human interest, portrait, arsitektur,dll. Kemudian menuju jenis-jenis foto yang lebih
mengarah ke jurnalistik seperti features, spot, essay dan stories.

Pasca Hunting

1. Setelah hasil hunting jadi, lakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
dari hunting kita.

2. Yang terpenting, lakukan presentasi foto dan pameran untuk menunjukkan hasilhunting
kita ke banyak orang.

A. Kesalahan-Kesalahan Fotografer Pemula

Seorang fotografer dalam dunia fotografi juga tak lepas dari kesalahan. Namun jika kesalahan
teknis fotografi ini setiap kali memotret terjadi, maka dia harus giat lagi belajar memotret.
Berikut ini berbagai kesalahan yang sering dilakukan dan dialami oleh para fotografer
pemula.

1.Baterai habis

Kesalahan tertinggi pada pemakai kamera digital baik kamera saku maupun yang DSLR,
yaitu sampai 35,20%, adalah seringnya baterai habis. Kamera digital memang hanya bekerja
kalau ada baterai di dalamnya. Maka, kamera digital yang laris umumnya punya baterai yang
awet, minimal bisa untuk 500 kali pemotretan. Kesalahan ini biasanya disebabkan beberapa
hal, yaitu
(1) persiapan yang kurang matang, sehingga lupa mengisi penuh baterai sebelum digunakan;
(2) seringnya fotografer melihat hasil foto di LCD setiap kali usai jepret karena kurang yakin
akan hasilnya;
(3) karena lupa tidak mematikan power kamera usai pemakaian, atau langsung dimasukkan
dalam tas kamera.

2.Gambar Blur

akibat Kamera , Goyang Kesalahan pemula gambar blur akibat kamera goyang saat
digunakan mencapai 29,30%. Goyang pada kamera alias camera shake memang kesalahan
pemakai. Namun, kamera yang baik akan meminimalkan hal ini dengan bentuknya yang
ergonomis dan shutter speed yang lebih tinggi. Saat ini, kamera maupun lensa juga telah
dilengkapi fasilitas VR (vibration reduction) untuk Nikon atau IS (image stabilizer) untuk
Canon. Fungsinya adalah untuk mengurangi gambar blur diatas, jadi jika ingin beli kamera,
pilihlah yang ada fasilitas ini.

3. Gambar Blur

akibat Objek Foto Bergerak Kesalahan ini sering dilakukan hingga nilainya mencapai
22,70%. Kesalahan ini adalah akibat pemakai salah memperkirakan kecepatan obyek foto
dengan shutter speednya.

4. Time Lag

Kesalahan ini terjadi karena terlambatnya memotret adegan akibat kelambatan kamera
bereaksi atau bisa juga tidak pekanya sang fotografer. Time lag, yaitu jeda antara saat shutter
ditekan dan saat kamera bereaksi.

5. Salah Fokus (Miss Focus)

Kesalahan ini persentasenya 16,80%. Kesalahan ini umumnya menyangkut focusing pit alias
fokus lari ke bidang nun jauh di sana. Atau, bisa juga dikarenakan auto focus di kamera tidak
di lock, sehingga ketika memotret focusnya berubah ke obyek yang lain. Hal ini bisa diakali
dengan memperkecil aperture dengan angka lebih besar agar sudut fokusnya lebih lebar.

6. Underexposur (UE) atau Foto Gelap

Kesalahan ini juga sering dilakukan oleh fotografer yaitu, foto terlalu gelap (19,30%).
Kejadian ini dikarenakan kurangnya perkiraan fotografer dengan kondisi lighting disekeliling
obyek yang akan di foto. Tips mudahnya untuk mengurangi kejadian ini, sang fotografer
harus menyalakan lampu flash, baik yang di body camera atau flash eksternal.

7. Memori Penuh

Walaupun sepertinya lucu, rupanya kejadian ini cukup sering dialami oleh fotografer, yaitu
memori (kartu CF= compact flash/SD= secure digital) penuh (16,50%). Secara tidak sengaja,
ini juga sering terjadi. Sehingga, setiap akan memotret, ketika dirumah cek terlebih dahulu
memory card yang Anda gunakan. Jika penuh, copy-lah terlebih dahulu di harddisk komputer
Anda.
8. Overexposure (OE)

atau Foto Terlalu TerangKesalahan ini juga sering terjadi, yaitu foto terlalu terang (12,20%).
Hal ini diakibatkan oleh terlalu banyaknya cahaya yang mengenai obyek yang kita foto.
Namun, terkadang, beberapa fotografer sangat suka memainkan OE ini dalam karyanya.
Tapi, untuk obyek tertentu, foto OE ini juga tidak tepat.

9. Salah WB (White Balance)

Salah white balance sering dilakukan (6,8%). Akibat dari salah WB ini adalah warna yang
kurang tepat atas obyek yang kita foto. Kadang terlalu kuning, terlalu biru, kemerahan, dll.
Tipsnya agar tidak terjadi adalah dengan menempatkan WB pada Auto (A) saja.

10. Salah Penyetelan Ukuran Foto (Pixel)

Salah penyetelan piksel (10%) ini akan berakibat fatal apabila ketika kita membutuhkan foto
dengan ukuran besar. Sebagai contoh, yang seharusnya foto kita gunakan untuk cetak besar,
misalkan 24R, jika foto hanya ukuran S (small = +2000 pixel), maka jika di cetak akan pecah
atau noise. Nah, sangat aman jika kita men-setting kamera kita dengan ukuran L (large)
dengan model Fine atau RAW.

11. Salah Kecepatan Rana (Shutter Speed)

Salah kecepatan rana (5,4%), bisa berakibat pada obyek yang blur, shake, atau gelap.
Settingan yang paling mudah adalah pilih model full Auto pada kamera Anda, atau (A/P)
Aperture priority sehingga kecepatan menyesuaikan dengan cukup baik.

12. Salah ISO

Salah ISO (International Organisation for Standardization) sekitar 3,7%. Akibatnya adalah
foto akan noise atau bintik-bintik, akan gelap, dan kualitasnya kurang sempurna. Pada
kamera tertentu, memiliki kualitas yang masih bagus apabila ISO-nya masih di bawah angka
tertentu (400, 800, 1000 dll). Oleh karena itu, jelilah melihat

B. Istilah-istilah Dalam Dunia Photography

ISO : singkatan dari International Standart Organization, yaitu badan yang berwenang
memberikan satuan untuk film di dunia photografy. Atau dulu waktunya masih zaman pakai
camera film, biasa orang menyebutnya ASA.

AF : Auto Focus, dimana camera secara otomatis mencari titik focus si obyek tanpa harus
memutar-mutar gelang pencari focus manual(biasanya di lensa camera jenis DSLR, SLR,
Miroles)

DIAPHRAGMA : Atau disebut Diafragma, yaitu lubang masuknya cahaya ketika sedang
memotret suatu obyek. Serta kadang lebih familiernya disebut Buka’an.

MACRO : Biasa disebut Makro, Pengertian makro dalam fotografi adalah saran untuk
pemotretan jarak dekat. Fotografi makro akan menghasilkan rekaman objek(pada film) yang
sama besar dengan objek aslinya (1:1), atau paling tidak setengah besar objek aslinya (1:2).
Namun, lensa zoom yang mempunyai fasilitas menghasilkan rekaman objek seperempat
besar benda aslinya (1:4) juga sudah bisa dikatakan makro.

BLITZ : Lampu kilat camera atau flashgun, yang gunannya untuk memberikan tambahan
cahaya ketika memotret obyek di tempat yang kurang cahaya atau gelap.

FLASH : Lampu kilat, hampir sama dengan Blitz tadi yang bisa diatur-atur sesua kebutuhan
saat nyalanya.

DSLR : Digital Single Lens Reflex, sama seperti SLR namun jika SLR biasa sebutan untuk
yang masih memakai film negatif/klise

Mengenal Perbedaan tipe Gambar RAW dan JPEG dalam Fotografi

File RAW vs JPEG topik tampaknya seperti perdebatan tidak pernah berakhir dalam
fotografi. Beberapa fotografer mengatakan foto RAW lebih baik, sementara yang lain
mengatakan lebih bak langsung mengambil gambar JPEG. Apa format RAW dalam fotografi
digital? Apa keuntungan dan kerugian atau kelebihan dan kekurangan dari RAW vs JPEG
dan mengapa? Jika Anda mengambil foto RAW atau JPEG? apakah mengambil gambar
dengan format RAW akan mempersulit pasca produksi dan alur kerja pada kamera? Ini
adalah beberapa pertanyaan yang paling umum bahwa orang bertanya setelah mereka
membeli kamera DSLR pertama mereka dan melalui opsi kamera. Memiliki pemahaman
yang menyeluruh tentang keuntungan dan kerugian adalah penting bagi fotografer untuk
membuat keputusan yang tepat tentang apakah untuk menggunakan format RAW untuk
mengambil gambar yang mereka suka dengan kamera DSLR.

Saya ingat pertama kali saya akan melalui opsi kamera dan membaca manual Nikon D80,
saya bertanya-tanya tentang apa dan mengapa saya harus mempertimbangkan menggunakan
kenapa menggunakan format RAW. JPEG merupakan format gambar standar yang digunakan
di sebagian besar pada kamera dan kita semua terbiasa untuk itu, kita bahkan sering melihat
dan berbagi gambar JPEG secara online dan download / upload ke perangkat mobile kita.
Tapi ada sesuatu yang harus kita tahu tentang RAW. menurut bahasa, RAW dari bahasa
inggris berarti “mentah”, yang dalam fotografi berarti sesatu yang masih mentah/ belum d
proses atau dalam keadaan aslinya belum ada yang di kurangi atau di kompres seperti format
gambar JPEG. format foto RAW dalam fotografi berarti informasi lengkap mengenai gambar
seperti ketajaman, kualitas cahaya, nilai-nilai piksel yang masih utuh.

Apa itu file RAW

Gambar RAW, juga dikenal sebagai “negatif digital” adalah file hampir seluruhnya masih
diproses langsung dari sensor kamera. File RAW benar-benar “mentah”, seperti bahan
makanan yang perlu dipersiapkan dan dimasak sebelum mereka dapat digunakan.

Tidak seperti file JPEG yang dapat dengan mudah dibuka, dilihat dan dicetak oleh sebagian
besar program / editing gambar, RAW adalah format esklusife yang terkait dengan produsen
kamera dan sensor, dan karena itu tidak didukung oleh semua produk software. file RAW
menjaga jumlah sebagian besar informasi tentang gambar dan umumnya mengandung lebih
banyak warna dan jangkauan yang lebih dinamis dari pada gambar JPEG. Untuk
memungkinkan kamera digital untuk menampilkan gambar yang direkam pada LCD, file
RAW biasanya terdiri dari dua bagian – data RAW aktual dari sensor kamera dan preview
JPEG yang diproses. Banyak aplikasi untuk melihat gambar, termasuk LCD kamera,
kemudian gunakan pratinjau JPEG ini tertanam ke dalam file RAW untuk menampilkan
gambar untuk Anda.

Keuntungan dari format RAW

1. Dibandingkan dengan format JPEG 8-bit yang hanya dapat berisi hingga 256 warna
Merah, Hijau dan warna Biru (total 16 juta), 12-bit gambar RAW mengandung jumlah
sebagian besar informasi dengan 4.096 nuansa atau Merah, Hijau dan Biru ( setara dengan 68
miliar warna!) dan lebih tinggi. Pada Nikon D700 saya, saya bisa merekam 14-bit file RAW,
yang setara dengan kira-kira 4,3 triliun warna mungkin. Itu banyak warna dibandingkan
dengan 16 juta!

2. file RAW berisi rentang informasi yang paling dinamis (rasio antara maksimum dan
minimum intensitas cahaya yang terukur cahaya putih dan hitam) dan kemudian dapat
digunakan untuk memulihkan atau memperbaiki gambar yang kurang terang / gambar
underexposed atau bagian dari suatu gambar yang perlu di perbaiki.

3. Ketika gambar RAW yang dihasilkan, semua pengaturan kamera (juga dikenal sebagai
metadata), termasuk kamera khusus dan informasi produsen-spesifik, hanya ditambahkan ke
dalam file. Ini berarti bahwa gambar itu sendiri tetap tidak dimodifikasi – pengaturan hanya
disediakan sebagai referensi dan Anda dapat membuat perubahan ke nanti dalam aplikasi
pengolahan pasca foto seperti Lightroom dan Photoshop. Ini adalah keuntungan besar
menggunakan RAW, karena jika Anda tidak sengaja menggunakan pengaturan yang salah
(seperti White Balance) pada kamera Anda, Anda masih akan memiliki pilihan untuk
mengubahnya nanti.

4. Karena jumlah warna yang tersimpan dalam gambar RAW, jenis di-kamera Color Space
(sRGB atau Adobe RGB) juga tidak penting ketika anda mengambil gambra dengn format
RAW – Anda dapat mengubahnya ke setiap ruang warna dalam pasca produksi.

5. Tidak seperti JPEG, file RAW memanfaatkan kompresi lossless, yang berarti mereka tidak
kehilangan data gambar saat di kompresi.

6. Tidak ada gambar penajaman dilakukan pada file RAW, yang berarti bahwa Anda dapat
menggunakan algoritma penajaman lebih baik dan lebih kompleks untuk foto anda di PC
anda.

7. file RAW dapat digunakan sebagai bukti kepemilikan Anda atas foto dan keaslian, gambar
tampa di modifiaksi.

Kekurangan dari format RAW

1. file RAW memerlukan pasca-processing dan konversi sebelum mereka dapat biasanya
dilihat, yang menambahkan sejumlah besar waktu untuk alur kerja.
2. file RAW Ukurannya lebih besar (sensor kamera 12Mp saja biasanya ukuran JPEG 5mb,
ukuran file RAW 16mb an)

3. file RAW tidak ada standar di seluruh produsen kamera yang berbeda. Misalnya, software
Nikon tidak dapat membaca file Canon RAW dan sebaliknya. Selain itu, tidak semua
penampil gambar dan editor dapat membuka file RAW. Jika Anda memiliki kamera baru
merek yang baru saja dirilis, Anda mungkin perlu menunggu beberapa saat untuk perusahaan
perangkat lunak untuk mengejar dan memperbarui perangkat lunak mereka sehingga file
RAW Anda bisa dibuka dan bekerja pada.

4. Anda harus mengkonversi file RAW ke format yang kompatibel seperti JPEG atau TIFF
sebelum Anda dapat memberikannya kepada teman-teman dan klien, karena mereka mungkin
tidak memiliki alat untuk melihat gambar dengan format raw.

5. Karena file RAW tidak dapat dimodifikasi oleh perangkat lunak pihak ketiga, pengaturan
Anda harus disimpan dalam file bantuan yang terpisah (XMP), yang lagi-lagi berarti lebih
penyimpanan dan manajemen file lebih lagi.

6. Karena ukuran gambar RAW, prosedur pengarsipan / backup dibutuhkan lebih banyak
waktu.

Apa itu gambar JPEG

JPEG adalah format gambar yang paling populer untuk foto-foto pada masa ini, mampu
menampilkan jutaan warna dalam file dengan sangat padat. Metode kompresi yang di
gunakan dalam format JPEG adalah “lossy”, yang berarti bahwa informasi tertentu akan
dihapus dari gambar. berbagai tingkat kompresi (dalam persentase) dapat diterapkan pada
gambar JPEG, yang berdampak pada kualitas dan ukuran gambar. Semakin banyak detail
gambar yang di pertahankan, maka ukurannya pun semakin besar.

Keuntungan format Gambar JPEG

1. gambar JPEG sepenuhnya diproses dalam kamera dan semua pengaturan seperti White
Balance, Color Saturation, Tone Curve, ISO dan kecepatan Shutter sudah diterapkan pada
gambar. Jadi Anda tidak perlu menghabiskan waktu di pos-pengolahan citra gambar, semua
yang perlu Anda lakukan adalah mengekstrak gambar dari kartu memori dan siap untuk
digunakan.

2. Ukuran Gambar JPEG yang jauh lebih kecil dari gambar RAW dan karena mengkonsumsi
kurang banyak penyimpanan dan tidak membutuhkan pemrosesan yang tinggi.

3. Karena ukuran yang lebih kecil, kamera dapat menulis dan membaca file JPEG jauh lebih
cepat, yang meningkatkan jumlah gambar yang dapat ditampung dalam buffer kamera
sementara. Ini berarti bahwa dibandingkan dengan RAW, Anda berpotensi bisa menjepret
pada frame yang lebih tinggi per detik dan untuk waktu yang cukup lama.

4. Kebanyakan perangkat modern dan paket perangkat lunak mendukung gambar JPEG,
membuat format yang sangat kompatibel.
5. Kamera digital menyediakan kompresi dan ukuran yang berbeda pilihan untuk menyimpan
gambar JPEG, memberikan Anda fleksibilitas dan pilihan atas kualitas gambar dan ukuran.

6. Ukuran yang lebih kecil juga berarti lebih cepat dan backup dan lebih efisien.

Kekurangan format Gambar JPEG

1. Algoritma kompresi dengan metode “lossy” berarti bahwa anda akan kehilangan beberapa
detil dari foto Anda. Kehilangan detail maksudnya, terutama di file sangat padat.

2. Gambar JPEG 8-bit, yang menempatkan batasan dari 16 juta warna mungkin. Ini berarti
bahwa semua warna-warna lain yang kamera Anda mampu merekam pada dasarnya akan
dibuang, ketika gambar diubah ke format JPEG.

3. Gambar JPEG juga kurang dinamis dari gambar RAW, yang berarti bahwa memulihkan
overexposed / gambar kurang terang dan daerah bayangan akan sangat sulit dan kadang
mustahil.

4. Sejak gambar kamera sepenuhnya proses JPEG.

Lebih Bagus Menggunakan RAW atau JPEG ?

Sekarang mari kita beralih ke pertanyaan yang paling penting – haruskah anda menggunakan
RAW atau JPEG untuk fotografi Anda?

Bagi saya, RAW jauh melampaui keuntungan menggunakan JPEG. Penyimpanan murah saat
ini dan ukuran file tidak begitu mengganggu bagi saya, bahkan untuk backup. Karena saya
sudah menghabiskan banyak waktu mengambil gambar, bukanlah hal yang begitu sulit untuk
melakukan editing pada aplikasi post processing seperti Adobe Photoshop Lightroom.

Walaupun ukuran file gambar RAW bukan lagi menjadi sebuah hal yang begitu berarti,
namun hal yang paling penting pula adalah kemampuan untuk memulihkan detail gambar
RAW dari semua segi. seperti kebanyakan fotografer, pasti pernah mengalami yang namanya
kondisi over dan under exposure yang menyebabkan gambar menjadi tidak sesuai dengan
rencana. Dengan menggunakan format RAW, saya dapat dengan mudah menyeimbangkan
atau memperbaiki bagian-bagian dari gambar yang mengalami kekurangan dan tidak enak
untuk di lihat lah.

Dan di sini adalah hasil setelah beberapa pengolahan di Lightroom. Gambar di sebelah kiri
diproses dari RAW, sementara gambar di sebelah kanan diproses dari JPEG. Seperti yang
Anda lihat, highlights pada beberapa bagian di gambar JPEG terlihat tidak begita nyata
dibandingkan dengan RAW.

Pokoknya, di sini saya simpulkan mengenai bagusan mana format RAW atau JPEG, jika anda
serius tentang fotografi dan ingin dapat menjual atau memamerkan karya Anda di kemudian
hari, Anda harus foto dalam format RAW. Jika Anda hanya mengambil gambar dari keluarga
atau teman-teman anda untuk bersenang-senang, kemudian ambilah gambar dalam format
JPEG.

Materi Editing
1. Pengertian Editing

Kata Editing Dalam Bahasa Indonesia Adalah Serapan Dari Ingris. Editing Berasal
DariBahasa Latin Editus Yang Artinya ‘Menyajikan Kembali’. Editing Dalam Bahasa
IndonesiaBersinonim Dengan Kata Editing. Dalam Bidang Audio-Visual, Termasuk Film,
EditingAdalah Usaha Merapikan Dan Membuat Sebuah Tayangan Film Menjadi Lebih
Berguna DanEnak Ditonton.

Tentunya Editing Film Ini Dapat Dilakukan Jika Bahan Dasarnya Berupan Shot (Stock Shot)
Dan Unsur Pendukung Seperti Voice, Sound Effect, Dan Musik SudahMencukupi. Selain Itu,
Dalam Kegiatan Editing Seorang Editor Harus Betul-Betul MampuMerekontruksi (Menata
Ulang) Potongan-Potongan Gambar Yang Diambil Oleh JuruKamera. Leo Nardi Berpendapat
Editing Film Adalah Merencanakan Dan Memilih SertaMenyusun Kembali Potongan
Gambar Yang Diambil Oleh Juru Kamera Untuk DisiarkanKepada Masyarakat. (Nardi, 1977:
47).

Pertunjukan Film Di Bioskop Ataupun Televisi Di Rumah-Rumah Apabila Belum


MelaluiProses Editing Bisa Dipastikan Hasilnya Tidak Maksimal, Penonton Cenderung
MerasaBosan Dan Jenuh. Padahal, Tayangan Film Ataupun Video Begitu Ekonomis.
Artinya,Penayangannya Sangat Bergantung Pada Aspek Waktu. Waktu Begitu Mahal
DanMenentukan Dalam Proses Penayangan Film. Jika Sebuah Tayangan Berdurasi 60
Menit,Itu Artinya Selama Waktu Itu Pencipta Film Harus Menjamin Tidak Membuat
PenontonBosan Apalagi Meninggalkan Bioskop, Atau Kalau Di Televisi Memindahkan
Saluran.

Begitu Berartinya Sebuah Hasil Editing Sampai Ada Pengamat Film Yang
MenyatakanBahwa Ruh Tayangan Film Adalah Proses Editing.

Selain Itu, J.M. Peters Menyatakan Bahwa Yang Dimaksud Dengan Editing Film
AdalahMengkombinasikan Atau Memisah-Misahkan Rangkaian Film Sehingga Tercapai
SintesisAtau Analisis Dari Bahan Yang Diambil (Peters, 1980: 9). Di Sini, Peters
Mengungkapkan,Dengan Editing, Film Sintesis Atau Sutradara Televisi Dapat
Menghidupkan Cerita,Menjernihkan Suatu Keterangan, Menyatakan Ide-Ide Atau
Menimbulkan Rasa Haru PadaPenonton. Nyata Sekali Peters Menekankan Pada Aspek
‘Pemberian’ Suasana Dan NuansaSebuah Film Setelah Melalui Proses Editing. Pada Saat
Editing Berlangsung, Tentunya

Tugas Editor Tidak Hanya Menyambung-Nyambung Belaka. Karena Selain


UnsurVisualisasi, Unsur Pikturisasi (Penceritaan Lewat Rangkaian Gambar) Juga Penting.
UnsurInilah Yang Membedakan Kegiatan Sambung Menyambung Dengan Editing.

Selain Itu,Keindahan Sebuah Film Tidak Melulu Disampaikan Lewat Rangkaian Gambar,
Tetapi JugaTingkahan Musik Dan Sound Effect Yang Menjadikan Sebuah Film Bernuansa.
Di ZamanFilm Bisu, Rangkaian Gambar Diupayakan Semaksimal Mungkin Membangun
Cerita Film,Tetapi Setelah Era Film Bersuara, Kolaborasi Antara Film Dan Musik Begitu
Menyatu.Sementara Itu, D.W. Griffith Berpendapat Bahwa Editing Film Merupakan Suatu
Hal YangTerpenting Dalam Film Karena Editing Film Itu Merupakan Suatu Seni Yang
Tinggi. SeniSendiri Merupakan Pondasi Dari Film. Menyunting Film Adalah Menyusun
Gambar-Gambar Film Untuk Menimbulkan Tekanan Dramatik Dari Cerita Film Itu Sendiri.

Sutradara Dan Editor Harus Pandai Dalam Selection Of Shot, Selection Of Action (
SceneDemi Scene Yang Harus Dirangkaikan) (Griffith, 1972: 20-25).

Dari Penjelasan Griffith Tersebut, Terkandung Pengertian Bahwa Di Samping


PentingnyaPenyusunan Film, Perlu Adanya Penyisipan-Penyisipan Potongan Film Untuk
MembuatFilm Itu Bercerita. Ini Penting Sekali Diungkapkan Dalam Pembuatan Film Pada
TelevisiKarena Televisi Sangat Singkat, Tetapi Bagaimana Caranya Supaya Masyarakat
TertarikUntuk Menyaksikan Secara Keseluruhan.

Adapun Pudovkin Mengatakan Perlu Adanya Constructive Editing, Yakni


PelaksanaanEditing Film Yang Sudah Dimulai Dari Penulisan Dan Membuat Shot-Shot
Sebagai MateriEditing Film. Dalam Hal Editing Ini, Pudovkin Mempunyai Sebuah Prinsip,
YaituPeristiwaperistiwa Yang Akan Direkam Dalam Gambar Tidak Terlepas Dari Tiga
Faktor:Watak Manusia, Ruang Dan Waktu. Di Samping Tidak Terlepas Dari ‘Lirik Editing’,
YakniBagaimana Caranya Mengeksploitasi Sesuatu Yang Tidak Tampak Seperti
Kegembiraan,Kesenangan, Kesedihan, Dan Lain-Lain (Pudovkin, 1972: 26).

Namun Pendapat Dari Kedua Pakar Film Tersebut Ditentang Oleh Elsenstein,
SeorangArsitek Yang Lari Ke Dunia Film. Dia Mengecam Griffith Dan Pudovkin Dengan
AlasanKeduanya Hanya Menyambung Gambar Dengan Mengharapkan Penonton Ikut
TertawaAtau Menangis. Menurut Dia, Dalam Proses Editing Film Harus Dilakukan Dengan
CaraMenyambung Dua Buah Shot Atau Adegan Yang Dapat Menimbulkan Pengertian
BaruMelalui Cara Pemikiran Dan Selalu Menimbulkan Istilah Pemikiran Yang Baru. Untuk
Itu,Dia Menghadapkan Pada Kiasan Melalui Lambang-Lambang Sehingga Penonton
TurutBerpikir Secara Intelektual Terhadap Adegan Yang Dilihatnya (1972: 33).

Terlepas Dari Beberapa Pendapat Tentang Editing Film Tersebut, Yang Jelas Proses
EditingMemang Menduduki Posisi Penting Dalam Menghasilkan Karya Film Yang Menarik
DanTidak Membosankan. Oleh Karena Itu, Tugas Seorang Editor Begitu Berat
DanMengandung Resiko Sebab Bisa Jadi Stock Shot Yang Sebetulnya Sudah Bagus Malah
TidakBisa ‘Bercerita’ Karena Kegagalan Sang Editor

2. Metode Editing Film

Secara Umum, Proses Editing Film Dibedakan Menjadi Dua Metode, Yakni Continuity

Cutting Dan Dynamic Cutting.

A. Continuity Cutting

Metode Ini Merupakan Metode Editing Film Yang Berisi Penyambungan Dari DuaBuah
Adegan Yang Mempunyai Kesinambungan.
B. Dynamic Cutting

Metode Editing Film Yang Berisi Penyambungan Dari Dua Buah Adegan Yang
TidakMempunyai Kesinambungan.

3. Teknik Editing Film

Teknik Editing Film Dikategorikan Menjadi Empat Jenis, Yakni Pararel Editing,
CrossCutting, Contras Editing, Dan Montase Trope.

A. Pararel Editing

Yakni Kalau Ada Dua Adegan Yang Mempunyai Persamaan Waktu, Harus
DirangkaikanSilih Berganti.

B. Cross Cutting

Yakni Beberapa Adegan Yang Disilang Atau Penyilangan Dua Adegan Dalam Waktu tidak
Bersamaan.

C. Contras Editing

Yakni Susunan Gambar Yang Memperlihatkan Kontradiksi Dua Adegan Atau Lebih.

D. Montase Trope

Yakni Sistem Editing Yang Mempergunakan Simbol Atau Lambang-Lambang


YangMenimbulkan Pemikiran Pada Penonton

4. Editing Video

Pada Dasarnya, Editing Film Dengan Video Tidak Ada Bedanya. Hal Yang
Membedakannya,Yakni Pada Aspek Teknologinya. Karena Dalam Perkembangannya
Muncul Teknologidigital, Untuk Lebih Jelasnya Dibedakan Antara Analog Dan Digital.Jika
Kita Cermati, Sebetulnya Editing Film Yang Kita Saksikan Pada UmumnyaMenggunakan
Nonlinear Editing Karena Di Dalamnya Memungkinkan TerjadinyaPenambahan Atau
Pengurangan Di Sembarang Tempat Terhadap Shot Dan Scene-SceneYang Ada. Secara
Umum Untuk Membedakan Antara Linear Editing (Analog Dan Digital)Dan Nonlinear
Editing Terlihat Pada Aspek Teknologinya. Ramang Syah Menjelaskan,Pada Proses
Pengalihan Editing Video Tape Yang Sangat Mendasar Adalah ProsesPengalihan/Dubbing
Dari Sumber Material (Original Tape) Ke Edit Master (Master Tape).Untuk Melakukan
Editing, Hal-Hal Yang Perlu Dipikirkan Dan Dilakukan Secara Bertahap,Yakni:

1) Memilih Gambar Dan Suara Dari Sumber Materi Dan Tentukan Bagian-BagianManaYang
Ditransfer Ke Master Tape,

2) Kemudian Temukan Bagian-Bagian Itu Harus Ditempatkan Pada Master Tape,

3) Untuk Mendapatkan Sequence Yang Tepat Sesuai Dengan Naskah, Bagian-Bagian Tadi
Harus Ditempatkan Pada Ruang Kolom Yang Sesuai,
4) Sesudah Itu Informasi Tadi Dialih/Dub Dari Sumbernya Ke Master Tape, Scene ByScene.
Sampai Saat Ini, Belum Ada Keseragaman Dalam Proses Rekaman GambarSehingga Setiap
Produser Mendesain Dan Membuat Video Tape Recorder (Vtr)Menurut Versinya
Masing-Masing. Hal Ini Dapat Kita Jumpai Pada Format-Format VtrYang Banyak
Dipasarkan Antara Lain Format B, C, Umatic, Betacam, Dan Lain-Lain. SaatIni Yang
Dianggap Paling Tinggi Kualitas Gambar Dan Suaranya Adalah Digital VtrYang Dirintis
Oleh Matsushita Panasonic Dengan Type Ad 350 (Kamera Dan VtrDigital Pertama Kali
Digunakan Di Olimpiade Barcelona 1992).Vtr Merupakan Suatu Mesin Yang Terdiri Atas
Sistem Elektronik Dan Mekanik YangDigunakan Saat Rekaman, Editing, Dan Penyiaran.
Alat Ini Berfungsi Merekam SignalVideo Dan Audio Kemudian Memutar Kembali Kedua
Signal Tersebut (Play Back)Secara Bersamaan (Syncron). Selain Kedua Signal Tadi, Juga
Turut Terekam SignalPengontrol (Ctl = Control Track Line) Dan Signal Identifikasi/Addres
(Tc + Time Code)(Syah, 2000 : 1-2).

A. Linear Editing

Pada Sistem Linear Editing, Prosesnya Dilakukan Dengan Cara Langsung Dan
ApabilaTerdapat Kekurangan Dan Kesalahan, Akan Dilakukan Pengulangan. Pada
Akhirnya,Editing Sistem Ini Menuntut Peralatan Yang Besar Dan Bermutu Untuk
MenjagaKualitas Hasil Yang Sedang Dikerjakan. Pada Umumnya, Peralatan Semacam Ini
HanyaDimiliki Oleh Kalangan Tv Penyiaran (Broadcasting House) Dan Production
House(Ph) Skala Besar. Jika Hasilnya Belum Sempurna, Akan Dilakukan
PengulanganEditing Yang Memakan Cukup Banyak Biaya. Untuk Kalangan Pembuat Film
Indie,Sistem Ini Jarang Dipakai.Dalam Sistem Ini, Seorang Editor Harus Teliti Dan Cermat
Dalam Mengedit. Jika TerjadiKesalahan Sedikit Saja, Pekerjaan Yang Hampir Selesai Bisa
Jadi Harus Diulang DariAwal. Lantas Apa Yang Membedakan Antara Analog Dan Digital?

Pengertian Umum Analog Dari Teknologi Media Audio Visual Adalah Cara MerekamYang
Dilakukan, Baik Ketika Shooting Video Maupun Saat Mentransfer Dari Pita SatuKe Pita
Yang Lain Dengan Perangkat Kerjanya, Merupakan Proses PerekamanGelombang Cahaya
Secara Berkesinambungan (Kontinyu) Menjadi Satu Bentuk KurvaGaris Melengkung,
Seperti Garis Grafik Yang Lengkungannya Bergantung Pada TinggiRendahnya Cahaya Itu
Sendiri.Adapun Pengertian Digital Merupakan Proses Perekaman Gelombang Cahaya
DenganPola Terputus-Putus On-Off Lalu On-Off Begitu Seterusnya, Sesuai Dengan
KarakternyaDari Teknologi Komputer, Yang Pada Akhirnya Menjadi Satu Bentuk Kurva
GarisKotak-Kotak Yang Juga Membentuk Grafik Yang Terdiri Atas Banyak Kotak Kecil
(Sahid,2000:1).

B. Nonlinear Editing

Sistem Inilah Yang Kini Banyak Diminati Kalangan Indie Karena Di Samping
MudahJuga Murah Dan Bisa Dilakukan Di Setiap Pc. Edit Sistem Ini Sering Disebut
JugaDengan Istilah Digital Video Editing. Sistem Ini Juga Bisa Disebut Dengan
RandomAccess Dari Video Dan Audio Ke Dalam Suatu Media Rekam Berupa Disk (Disk
Storage)Atau Hard Disk.Penyimpanan Data Di Hard Disk Sangat Memudahkan Pengolahan.
Selama Data MasihTersimpan Di Dalamnya, Seorang Editor Bisa Berulang-Ulang Mengedit
Bagian YangKurang Sempurna Tanpa Harus Mengulang Dari Awal Lagi. Selain Itu Jika
HasilnyaSudah Final, Bisa Dikopi Berulang-Ulang Dengan Kualitas Yang Tetap.
JikaMenggunakan Teknologi Analog, Hasil Berupa Kaset Tidak Akan Tahan Sampai
LimaGenerasi Pengkopian.Langkah-Langkah Non Linear Editing Adalah Sebagai Berikut:

1 . Logging Artinya Pada Sistem Nonlinear Editing Yang Dicatat Adalah Time Code
In(Angka Perhitungan Jalannya Pita Kaset) Dan Time Code Out Dari Sebuah ShotSecara
Utuh, Dari Klip Awal Hingga Sutradara Memutuskan Cut Pada Sebuah Shot.Pada Umumnya,
Mesin Nonlinear Editing Jenis Apa Pun Memiliki KeterbatasanDari Hard Disk Yang Sangat
Berhubungan Erat Dengan Banyaknya Gambar YangBisa Disimpan Dalam Memorinya.
Dengan Keterbatasan Ini, Seorang Editor HarusBetul-Betul Memilih Shot Yang Baik.

Selection Of Action Sudah Dilakukan PadaTahap Logging Ini. Apabila Ada Kesempatan,
Alangkah Baiknya Editor Melihat LebihDahulu Materi Shot Yang Akan Di Logging. Pada
Tahap Ini DilakukanPengadministrasian Yang Efektif Sebab Ada Hal-Hal Prinsip Yang
Harus DilakukanDalam Menuliskan Deskripsi Dari Shot-Shot Itu. Pertama Editor Harus
MenulisTerlebih Dahulu Nomor Scene Pada Awal Kalimat, Kemudian Disusul
Masing-Masing Dengan Nomor Shot, Dan Nomor Take, Baru Disusul Dengan Nama
Tokoh(Karakter) Yang Akan Muncul Pada Gambar Itu, Setelah Itu Keterangan PeristiwaApa
Yang Dialami Atau Terjadi Dengan Tokoh Itu.

2) Digitizing Yaitu Proses Memasukkan Gambar Dan Suara Yang Sudah Di- Logging
KeHard Disk Komputer. Sebelum Pekerjaan Ini Dilakukan, Editor Harus
MemutuskanDahulu Akan Menggunakan Audio Video Resolution (Avr) Berapa, Yaitu
TingkatKualitas Gambar Seperti Apa Yang Dibutuhkan Dalam Pekerjaan Awal Ini.

3) Editing Film​, Pada Tahap Ini, Editor Biasanya Melakukan Off Line Edit DahuluUntuk
Mendapatkan Gambaran Keseluruhan Dari Program Yang Diedit. NamunDalam Kegiatan
Nonlinear Editing Jika Mesin Yang Digunakan Kualitasnya BaikSeperti Avid, On Line D A
N Off Line Dapat Dilakukan Sekaligus.

4) Redigitize Proses Ini Dilakukan Dengan Cara Menggunakan Edit Decition List(Edl). Jika
Anda Menggunakan Mesin Untuk Off Line Berbeda DenganMenggunakan Mesin Pada Saat
On Line, Kita Harus Menggunakan Edl Dari TimeLine Yang Sudah Ada Ketika Membuat
Off Line Editing. Hal Ini Penting Agar TidakTerjadi Perbedaan Avr Di Dalam Satu Time
Line, Yang Menyebabkan KomputerTidak Bisa Berfungsi Sebagaimana Mestinya (Sahid,
2000: 5)

C. Pedoman Pemotongan (Cuting)

Pemotongan Adalah Lang,Kah Lanjutan Setelah Proses Capturing Dilakukan. pemotongan


Dilakukan Terhadap Gambar Redundan Yang Berupa

1) Bidikan-Bidikan Yang Terlampau Pendek Yang Disebabkan Suatu Kesulitan AtauHal-Hal


Lain Pada Saat Pengambilan Gambar. Umpamanya Ketika Juru KameraMengadakan
Pengambilan Gambar Lantas Pandangannya Terhalang Oleh OrangRamai,

2) Hasil Pengambilan Panning Yang Kurang Stabil Serta Pencahayaan YangTerlampau


Terang Atau Terlalu Gelap,
3) Bidikan Yang Terlampau Panjang Harus Dibuang Sebagian Karena Ini DapatMembuat
Penonton Jemu,

4) Gambar-Gambar Yang Kurang Tajam (Out Of Focus) Jika Hal Ini Tidak Disengaja,

5) Hal-Hal Yang Dirasakan Mengganggu Kelancaran Isi Cerita

5. Kewajiban Editor Film

A. Tahap Persiapan

Pada Tahap Persiapan Seorang Editor Film Dapat Bekerjasama Dengan KamerawanDalam
Melakukan Analisis Skenario Mengenai Konstruksi Dramatiknya, Dan BekerjaSama Dengan
Sutradara Untuk Mendapatkan Penyesuaian Penafsiran MengenaiEditingnya.

B. Tahap Pengerjaan

● Melakukan Pemisahan Shot Yang Terpakai (Ok) Dengan Yang Tidak (Ng)
DenganCatatan Shooting Report Atau Penjelasan Langsung Sutradara.
● Melakukan Editing Pendahuluan Untuk Mendapatkan Penyesuaian Atas
KonsepDasar Editing Yang Diinginkan Bersama Dan Memberikan
Gagasan-GagasanPerekaman Dalam Hubungannya Dengan Editing.

C. Menyiapkan Bahan Gambar ​Dan Menyusun Daftar Gambar Yang MemerlukanSuara


Kesan (Efek Suara).

D. Mendampingi Juru Suara ​Dalam Melakukan Rekaman Kembali UntukMemenuhi


Kebutuhan Serta Memberikan Gagasan-Gagasan Perekaman DalamHubungannya Dengan
Editing.

E. Mendapatkan Persetujuan Sutradara ​Atas Hasil Akhir Editing.

F. Bertanggung Jawab Sepenuhnya Atas Keselamatan Semua Materi Gambar DanSuara


Yang Diserahkan Kepadanya Untuk Editing.

6. Hak Editor Film

A. Mengajukan Usul Kepada Sutradara Untuk Mengubah Urutan Penuturan GambarDari


Yang Tercantum Dalam Skenario Guna Mendapatkan Konstruksi DramatikYang Lebih Baik.

B. Mengajukan Usul Kepada Sutradara Untuk Memenuhi Bahan Materi GambarAtaupun


Suara Yang Kurang.

C. Mengajukan Koreksi Kepada Sutradara Atas Konsep Pengadaan Unsur Suara UntukDasar
Kepentingan Editing Film.

D. Didengar Pendapatnya Atas Perubahan Editing Pada Kopi Edar (Release Copy).Lebih
Spesifik Kualitas Editor Proffessional Sekelas Hollywood, Sudah Pasti BukanEditor Video,
Karena Secara Teknispun Berbeda.Kemampuannya Bukan Sekedar Teknis Aja, Tapi Filosofi
Pemahaman EditingMenjadi Prioritas. Editor Sekelas Hollywood Sudah Pasti Memahami
Benar Apa ItuKonsep, Prinsip, Metode Hingga Dimensi Editing, Dan Bisa Membedakan
EditingDengan Montage, Dimana Semuanya Itu Bisa Di Pelajari Dari Sejarah Editing.Bicara
Masalah Konsep Editing Akan Selalu Mengacu Pada Countinuty Dengan Dalil180
Derajatnya, Dan Alternatif To Countinuty 360 Derajat Yang Berhubungan DenganScreen
Direction

Prinsip Editing Sudah Pasti Paham-Paham Mengenai Konvensi Umum Dari


GayaEditingnya Lumiere Dengan Realisme, Melies Dengan Classical Cutting(Emphasize,
Underline,Hingga Dramatize) Sampai Ke Era Abstract CuttingMetode Editing Sebagai
Pemahaman Dasar Bagaimana Editor MenggunakanMetode-Metode Editing Seperti Apa
Fungsi Dari Cutting, Apa Fungsi CrossCutting, Kenapa Harus Pake Intercut, Kenapa Harus
Pake Cut Away, Apa AlasanyaMenggunakan Optical Effect, Dll.

Dimensi Editing Haruslah Dipahami, Sebagai Pola-Pola Dasar Editing Dalam


DimensiGrafis, Ritmis, Temporal, Dan SpasialTanpa Pemahaman Editing Dasar Diatas,
Jangankan Jadi Editor Film Hollywood,Untuk Menjadi Editor Untuk Film Bioskop Indonesia
Saja Belum Dapat Di Terima.Seseorang Yang Menguasai Teknis Operasional Software
Editing Saja TanpaMemiliki Kemampuan Editing Belum Dapat Di Sebut Dengan
Editor,Namun LebihDikenal Sebagai Operator. Editing

Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video shooting

Kenali dan Pahami Kamera Video; Pastikan Anda mengetahui cara pemakaian kamera video.
Paling tidak fungsi setiap menu atau tombol sebagai pengaturan. Misalkan tombol zoom,
tombol auto manual, dll. Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai
supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar.

Hasil Rekaman Video yang Layak Disimpan;Pastikan Anda merekam gambar yang layak
untuk disimpan dan dipublikasikan. Disini kameramen harus selalu mengetahui keadaan
gambar yang yang direkam baik pencahayaan, fokus gambar, sudut pengambilan gambar,
background objek, dll.

Rekaman Video yang Layak Dinikmati pemirsa; Dalam teknik pengambilan video shooting,
kameraman harus mengetahui kualitas video. Rekaman video yang layak dinikmati harus
memenuhi kaidah-kaidah sebagainya :

1 . Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio,


Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden
Mean, Background, Foreground.

2 . Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close Up,
Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.

3 . Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot.

4 . Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow,
Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
5. Camera Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle

6 . Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera

7 . Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot

8 . Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity

Berikut adalah 8 tips tips pengambilan video layaknya seorang profesional.

1.Ambil gambar per adegan

Ketika menjalani syuting usahakan untuk memiliki lebih dari satu kamera. Hal ini
diperuntukkan bagi kamu yang ingin mengambil dari arah yang berbeda terutama jika kamu
mengambil gambar di acara interview. Ketika mengambil gambar di ruangan terbuka dan
ramai pun, kamu harus perhatikan untuk menjaga kestabilan gambar kamu. Ingatlah kalau
kamu berkewajiban menyampaikan pesan kepada penonton jadi cobalah mengambil gambar
dari sudut yang yang fokus dan tidak membuat jenuh penonton.

2.Hindari menggunakan zoom

Menggunakan terlalu banyak teknik zoom adalah masalah yang seringkali terjadi bagi
pemula. Dampak dari penggunaan terlalu banyak zoom dalam pengambilan gambar adalah
video akan terlihat amatir dan bahkan bisa membuat penonton pusing. Jika sangat terpaksa
kamu ingin melakukan zoom, lakukan dengan perlahan dan tetap stabil. Teknik zoom juga
sangat tidak disarankan karena baik digital ataupun optical zoom akan merusak kualitas video
yang sudah kamu rekam.

3.Isilah frame dengan subjek gambar

Ambillah gambar kamu dengan baik, dan jangan takut untuk menempatkan subyek tidak di
tengah gambar. Sebagai contoh, jika kamu mengambil gambar anak-anak sedang berenang,
akan lebih menarik jika kamu mengambil gambar dengan subyek tidak hanya di kolam
renang. Namun, mulai dari perjalanannya hingga ke kolam renang. Dari situ kamu bisa
mengambil gambar anak-anak sedang berbicara, tertawa atau saat menyelam.

4.Usahakan mengambil gambar yang mendetail

Kamu mungkin ingin mengambil latar belakang dengan wide shot untuk memberikan
petunjuk lokasi, namun kamu juga harus lebih spesifik. Berfokuslah kepada hal-hal
mendetail, seperti lentera di jalanan atau perahu di di laut. Dengan begitu, kamu bisa
menyampaikan pesan yang pas kepada penonton dan penekanan terhadap suatu subyek.

5.Gunakan angle yang berbeda

Kamu bisa menggunakan footage dengan mengambil gambar dari beberapa kamera dan
memasukkan gambar yang tidak biasa ke dalam hasil final. Dengan begitu, hasil rekaman
kamu akan menjadi menarik dan tidak didapat di rekaman video manapun. Agar lebih
maksimal, kamu bisa mengambil video dari jarak dekat dengan jarak pandang ke atas ke
bawah jika dimungkinkan.
6.Hindari backlight.

Hanya karena kita bisa melihat wajah orang yang areal kepalanya ditutupi matahari, bukan
berarti kamera juga memiliki kemampuan demikian. Backlight atau cahaya matahari yang
membelakangi subyek ketika mengambil gambar seringkali membuat subyek tidak terlihat
dengan jelas. Kamu bisa memperbaiki situasi tersebut dengan berpindah ke sudut yang lain.
Namun, beberapa kamera sekarang bisa mengurangi efek backlight.

7.Jangan biasakan menggunakan banyak special effects

Mungkin terlihat keren jika kamu menemukan video dengan efek sephia namun percayalah
special effects hanya akan membuat video yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Usahakan untuk merekam video tidak dengan special effects agar penonton bisa merasakan
empati dari video tersebut. Namun, jika harus dilakukan pilihlah software edit film dengan
efek yang ringan.

8.Gunakan penerangan yang maksimal

Bukan rahasia lagi kalau saat mengambil gambar untuk video memiliki kemampuan
penerangan yang lebih rendah daripada hanya sekedar mengambil foto. Maka dari itu, kamu
diwajibkan memiliki penerangan yang maksimal jika merekam video di dalam ruangan dari
berbagai sisi. Bukan hanya di dalam ruangan, kamu juga bisa menggunakan kertas putih agar
cahaya bisa terpantulkan dengan jelas pada subjek yang akan direkam.

Ya, itu dia beberapa teknik yang mungkin bisa kamu coba praktikkan saat membuat video.
Selamat mencoba! practice makes perfect

apakah yang dimaksud dengan green screen?

Green screen (atau blue screen) adalah tirai atau layar berwarna hijau (atau biru) yang
digunakan sebagai latar belakang dalam proses pembuatan film atau praktek komunikasi
visual lainnya. Tujuan digunakannya green screen sendiri adalah untuk memudahkan proses
penyuntingan yakni dengan menambahkan latar belakang, karakter, atau gambar lain.

Digunakannya layar warna biru atau hijau sebagai latar belakang dalam proses pengambilan
gambar di studio karena kedua warna tersebut dipandang tidak menyerupai warna kulit.
Namun, di antara keduanya, layar warna hijaulah yang paling banyak digunakan dalam
pembuatan video atau film. Hal ini dikarenakan semakin luasnya penggunaan kamera dengan
high-definition oleh pengguna. Selain itu, dibandingkan dengan warna biru, warna hijau lebih
mudah disinari dengan pencahayaan buatan sehingga cahaya yang dibutuhkan untuk
menyinari warna hijau tidaklah banyak. Penghematan biaya produksi film pun dapat ditekan
utamanya terkait dengan pencahayaan dan pemasangan.

Bagaimana suatu karakter bergerak dalam sebuah dunia yang penuh dengan
imajinasi?

Dalam penerapan efek video dan teknologi, kita dapat menciptakan sebuah obyek terhadap
virtual background atau latar belakang penuh manipulasi animasi digital. Dimana efek
visualisasi tersebut dapat dimanfaatkan dalam membuat karakter seperti Superhero terbang
dengan latar belakang langit disekitarnya bahkan membuat dunia fantasi. Dan untuk
melakukannya semua itu kita hanya perlu sebuah benda hijau, ya atau dapat kita kenal
dengan sebutan “Green Screen”. Salah satu rahasianya adalah dengan mengambil subjek dari
dunia nyata dan menempatkannya pada area digital dalam hal ini disebut Chromakey, atau
pada area hijau. Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana green screen bekerja
terhadap area komposit digital backdrop.

Apa itu Keying?

Keying adalah proses mengisolasi satu warna atau nilai kecerahan terhadap gambar
elektronik dengan menggunakan perangkat lunak untuk membuat nilai transparasi, guna
untuk menonjolkan pada area obyek utama.

Luminance Keying atau Lumakeying adalah proses input nilai kecerahan dalam
jangkauannya, seperti hitam atau putih. Luminance Key sering digunakan untuk menerapkan
Mate.

Color Keying atau Chromakeying untuk mengidentifikasikan warna spesifik yang akan
dihapus.

Kenapa harus Hijau?

Banyak orang menggunakan istilah chromakeying dan greenscreening, tetapi pada prinsipnya
area chrominance key sebenarnya tidak terbatas pada bagian spektrum hijau saja. Bahkan
dalam efek visualisasi yang digunakan film Hollywood, layar biru juga banyak digunakan.
Intinya kita dapat memasukkan warna apapun; merah, kuning, ungu, merah muda, biru, dan
hijau. Jadi kenapa tidak memilih warna merah saja atau ungu untuk dijadikan sebagai
screennya? Faktor terbesar adalah kontras. Dalam rangka untuk mengisolasi satu area dari
yang lain, warna latar belakang harus jelas berbeda. Jadi warna hijau lah yang lebih efektif
menyeimbangkan antara kontras pencahayaan dengan obyek utama.

Berikan Jarak antara Objek dengan Kamera

Mengapa harus memberikan jarak? Karena dalam pemakaian green screen selain harus
memperhatikan kebocoran-kebocoran seperti lampu yang takut masuk ke dalam frame, hal ini
juga dapat berakibat adanya pantulan yang terlihat pada green screen terhadap tubuh objek
yang akan di sorot, sehingga dapat terjadi pantulan warna hijau yang masuk ke dalam objek
jika jarak sangat dekat. Oleh karena itu, perhatikan juga jarak pengambilan shot yang akan
kamu tentukan nantinya, agar tidak menyesal dikemudian hari!

Analisis Teknik

1. Teknik Greenscreen

Penataan green screen sangat berpengaruh dalam proses pengeditan, karena tujuan dari
penggunaan layar hijau disini untuk menonjolkan obyek utama sekaligus melakukan blocking
terhadap latar belakang sehingga sangat membantu proses pengeditan atau dihilangkan untuk
kita ganti dengan obyek yang lain. Teknisnya yaitu dengan menghilangkan layar berwarna
hijau tersebut dan mengganti dengan gambar lain melalui software di komputer maupun
smartphone

2. Teknik Pencahayaan

Tujuan utama cahaya haruslah menyebar kesemua sudut sehingga mendapatkan tata cahaya
yang rata, tempatkan pada sudut yang diinginkan untuk meminimalisir bayangan. Kita juga
bisa memanfaatkan cahaya matahari dengan menempatkan lokasi diluar ruangan. Akan tetapi
perlu diiingat, hindari obyek utama dari sinar matahari yang jatuh langsung jika tanpa difuser
atau reflektor.

Lighting/ Pencahayaan

a. Cahaya

Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partilkel ringan berukuran sangat
kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Cahaya dapat juga didefinisikan sebagai energi radiasi yang dapat dievaluasi secara visual
.(menurut Illuminating Engineering Society, 1972), atau bagian dari spektrum radiasi
elektromagnetik yang dapat dilihat (visible).Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu:

1. Lighting sebagai penerangan, yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas menerangi tempat
beserta unsur-unsurnya serta agar pementasan dapat terlihat dengan jelas.

2. Lighting sebagai pencahayaan, yaitu fungsi lighting sebagai unsur artistik pementasan.
Yang satu ini bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan
naskah. Bisa menentukan peran dan suasana, wajah tokoh-tokoh yang sedang berperan.

b. Jenis Pencahayaan

Ada 4 model pencahayaan yaitu :

1.Ambient lighting,​ yaitu pencahayaan seluruh ruang. Secara teknis ambient lighting artinya
total sinar yang datang dari semua arah, untuk seluruh ruang. Sebuah lampu diletakkan di
tengah-tengah ruang hanya salah satu bagian dari ambient lighting. Tetapi bila ada sinar yang
datang dari semua tepi plafon, misalnya, terciptalah ambient lighting. Dalam membuat
ambient lighting, sinar haruslah cukup fleksibel untuk berbagai situasi/peristiwa yang
mungkin terjadi di ruangan. Tidak mungkin ruang makan selalu romatis.2. Local lighting,
atau pencahayaan lokal. Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk aktivitas sehari-hari.
Misalnya: membaca, belajar, memasak, berdandan

2. Local lighting​, atau pencahayaan lokal.

Pencahayaan jenis ini ditujukan untuk aktivitas sehari-hari. Misalnya: membaca, belajar,
memasak, berdandan dan sebagainya. Pencahayaan dimaksud untuk membuat mata tidak
cepat lelah

3. Accent lighting,​ atau pencahayaan yang berfungsi sebagai aksen. Selain contoh di atas,
pencahayaan jenis ini bisa dipakai sudut tertentu, barang tertentu menjadi menonjol.
Pencahayaan seperti ini dapat membimbing pengunjung untuk melihat suatu barang atau
koleksi tertentu.

4. Natural lighting,​ alias sinar matahari bahkan cahaya bulan. Bila didesain sejak awal,
pemanfaatan cahaya matahari juga dapat membuat ruangan menjadi terang

Definisi dan Istilah pada Cahaya

a. Luminasi

Luminansi adalah suatu ukuran untuk terang suatu benda. Luminansi yang terlalu besar akan
menyilaukan mata. Luminansi A suatu sumber cahaya atau permukaan yang memantulkan
cahaya yaitu intensitas cahayanya di bagi luas semu permukaan. Yang dimaksud dengan luas
semu permukaan adalah luas proyeksi sumber cahaya pada suatu bidang rata yang tegak

lurus pada arah pandang, dan bukan luas permukaan seluruhnya. Faktor refleksi suatu
permukaan ikut menetukan luminansi terhadap terang suatu benda yang diterangi oleh lampu.

b. Fluks Cahaya

Fluks cahaya adalah jumlah cahaya yang jatuh pada setiap sudut ruangan. Satu watt cahaya
kira-kira sama dengan 680 lumen. Angka perbandingan 680 ini dinamakan ekivalen pancaran
foto metris. Persamaan fluks cahaya dilambangkan Φ dengan satuan lumen (lm).

c. Intensitas Penerangan

Intensitas penerangan atau luminansi di suatu bidang kerja, yaitu fluks cahaya yang jatuh
pada dari bidang itu. Satuan untuk intesitas penerangan adalah lux (lx), dengan lambang E,
maka 1 lux = 1 lumen per m² . Jika suatu bidang yang mempunyai luas A m² Persamaan
intesitas penerangan adalah

d. Distribusi Cahaya

Distribusi cahaya atau penyebaran cahaya pada suatu ruangan dikenal beberapa istilah antara
lain pencahayaan langsung, pencahayaan tidak langsung, pencahayaan semi langsung,
pencahayaan semi tak langsung, serta pencahyaan baur.Distribusi cahaya ini ditentukan oleh
arah pencahayaan dan efek dari tempat lampu (armature/luminer) lampu

Cinemagraph

Cinemagraph adalah karya seni digital yang merupakan gabungan antara seni fotografi dan
videografi untuk menghasilkan sebuah foto motion atau foto yang bisa bergerak . .

Seniman telah ada sejak awal manusia. Dari gambar gua dan mosaik kuno hingga hasil
kerajinan tangan tradisional dan kerajinan kontemporer , orang-orang terus mengembangkan
metode baru untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Namun, setiap abad berlalu, menjadi
semakin sulit untuk membentuk bentuk ekspresi asli. Untungnya, ada beberapa materi kreatif
untuk tantangan ini.

Di era modern, seniman telah merangkul dunia digital, melihatnya sebagai jalan baru untuk
inovasi. Satu medium baru yang muncul dalam dekade terakhir ini adalah cinemagraph.
Seperti pepatah lama, "sebuah gambar bernilai seribu kata." Gambar itu penting. Mereka
lebih mudah dicerna daripada sekelompok kata di halaman dan dapat membantu mendukung
konten Anda yang lain dengan menceritakan kisah dengan cara yang kata-kata tidak bisa.
Baik di pos media sosial atau di pos blog, gambar membantu audiens Anda untuk lebih
memahami apa yang Anda bicarakan, polos dan sederhana.

Apa itu cinemagraph?

Sebagai hibrida ajaib dari foto dan video, cinemagraphs telah dijuluki sebagai "GIF animasi
untuk orang dewasa." Mereka mengandung gerakan halus yang bermain dalam lingkaran
mulus tanpa akhir, sementara sisa gambar tetap diam. Entah mereka menangkap rambut
subjek yang tertiup angin, atau flicker lampu jalan, kualitas memikat mereka menangkap
perhatian pemirsa, menjadikannya media yang sangat populer bagi para penyunting atau
editor .

Sebagai bentuk baru seni digital , cinemagraphs membuka kemungkinan yang tak terbatas
bagi para seniman untuk memperluas kreativitas mereka. Dengan menjelajahi gerakan halus,
mereka menyoroti elemen yang mungkin tidak diperhatikan dalam foto diam.

Para seniman di Cinemagraph.com - tempat sinemagraf itu pada dasarnya lahir -


menggambarkan mereka sebagai "sebuah gambar yang mengandung dalam dirinya sebuah
momen hidup yang memungkinkan sekilas waktu untuk dialami dan dilestarikan tanpa henti."

Sederhananya, Cinemagraph adalah karya seni digital yang merupakan gabungan antara seni
fotografi dan videografi untuk menghasilkan sebuah foto motion atau foto yang bisa
bergerak. Cinemagraph benar-benar hanya GIF yang mewah - sebuah format file yang sering
digunakan untuk membuat animasi yang pendek dan tanpa batas .

GIF dan cinemagraph dapat ditambahkan ke blog dan email dengan cara yang melampaui
foto biasa. Dan mereka benar-benar tidak sulit untuk dibuat, terutama jika Anda sudah akrab
dengan program-program seperti pixaloop dan Zoetropic.

Cinemagraphs masih merupakan foto di mana gerakan kecil dan berulang terjadi, membentuk
klip video. Mereka diterbitkan sebagai GIF animasi atau dalam format video lainnya, dan
dapat memberikan ilusi bahwa pemirsa menonton animasi .

Cinemagraphs dibuat dengan mengambil serangkaian foto atau rekaman video, dengan
menggunakan perangkat lunak pengeditan gambar, menggabungkan foto-foto atau frame
video ke dalam lingkaran berurutan yang mulus. Hal ini dilakukan sedemikian rupa sehingga
gerakan di bagian subjek antara eksposur (misalnya, kaki seseorang yang menggantung)
dianggap sebagai gerakan berulang atau berlanjut, sementara gambar lain di sampingnya
nampak diam.

Istilah "cinemagraph" diciptakan oleh fotografer AS, Kevin Burg dan Jamie Beck, yang
menggunakan teknik ini untuk menganimasikan fashion dan foto-foto berita mereka yang
dimulai pada awal 2011.

Pengertian Cinematic (Cinematography)


Cinematography berasal dari bahasa Yunani: Kinema yang berarti gerakan, Photos yang
berarti cahaya dan Graphos yang berarti lukisan. Jadi Cinematography bisa diartikan melukis
dengan gambar yang bergerak dengan cahaya.

Di dalam kamus istilah TELETALK yang disusun oleh Peter Jarvis terbitan BBC
Television Training, Cinematography diartikan sebagai The craft of making
picture (pengrajin gambar). Sebagai pemahaman cinematography bisa diartikan kegiatan
menulis yang menggunakan gambar bergerak sebagai bahannya.

Artinya dalam cinematography kita mempelajari bagaimana membuat gambar bergerak,


seperti apakah gambar-gambar itu, bagaimana merangkai potongan-potongan gambar yang
bergerak menjadi rangkaiaan gambar yang mampu menyampaikan maksud tertentu atau
menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan suatu ide tertentu.

Cinematography adalah sebuah bentuk seni yang unik untuk film. Meskipun mengekspos
gambar pada elemen cahaya-sensitif, gambar gerak menuntut bentuk baru dari fotografi dan
teknik estetika baru.

Cinematography adalah kunci selama era film bisu. Tak ada suara selain dari musik latar,
dialog tidak ada, film bergantung pada pencahayaan, dan akting ditetapkan.

American Society of cinematographers (ASC) mendefinisikan sinematografi sebagai:

“proses kreatif dan penafsiran yang berpuncak pada pengarang karya asli seni daripada
pencatatan sederhana dari sebuah peristiwa fisik. Sinematografi bukan subkategori fotografi.
Sebaliknya, fotografi merupakan salah satu kerajinan yang sinematografer menggunakan
selain teknik fisik, organisasi, manajerial, interpretif dan memanipulasi gambar lain untuk
efek satu proses yang koheren.”

Dalam masa gambar gerak, sinematografer itu biasanya juga direktur dan orang yang secara
fisik menangani kamera. Selama bentuk seni dan teknologi berkembang, pemisahan antara
direktur dan operator kamera muncul. Dengan munculnya pencahayaan buatan dan lebih
cepat (lebih banyak cahaya sensitif), di samping kemajuan teknologi di optik kamera dan
teknik baru seperti film warna dan layar lebar, aspek teknis sinematografi mengharuskan
spesialis di daerah itu.

Dalam industri film, sinematografer bertanggung jawab untuk aspek teknis dari gambar
(pencahayaan, lensa pilihan, komposisi, eksposur, filtrasi, pemilihan film), tetapi bekerja
sama dengan sutradara untuk memastikan bahwa estetika artistik mendukung visi Direktur.
Para cinematographers adalah kepala kru kamera, pegangan dan pencahayaan di set, dan
untuk alasan itu mereka sering disebut Director of Photography (DOP).

Direksi fotografi membuat keputusan kreatif dan banyak penafsiran selama pekerjaan
mereka, dari pra-produksi untuk pasca produksi, yang semuanya mempengaruhi secara
keseluruhan dan tampilan gambar gerak. Banyak dari keputusan ini mirip dengan apa yang
fotografer perlu perhatikan ketika mengambil gambar:

sinematografer mengkontrol pilihan film itu sendiri (dari berbagai alat yang tersedia dengan
berbagai kepekaan terhadap cahaya dan warna), pemilihan lensa panjang fokus, eksposur
aperture dan fokus. Sinematografi, memiliki aspek duniawi (melihat ketekunan visi), tidak
seperti masih fotografi yang murni gambar tunggal yang diam.

sinematografer sering perlu untuk bekerja secara kooperatif dengan lebih banyak orang
daripada seorang fotografer, yang sering bisa berfungsi sebagai satu orang. Akibatnya,
pekerjaan sinematografer juga meliputi manajemen personalia dan organisasi logistik.

A. Definisi Sinematografi

Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari
bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu
yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar
tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat
mengemban cerita).

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya
yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip. Perbedaannya,
peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap
rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal,
sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.

Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau
dalam sinematografi disebut montase (montage).Sinematografi sangat dekat dengan film
dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni.

Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan
plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media
penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah produk
sinematografi.

B. Film sebagai Produk Sinematografi

Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut
sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya
merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai
seluloid.

Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema
+ tho = phytos (cahaya) + graphie = grahp (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya
adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita
harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.

Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu)
dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau
sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita
ini sangat sensitif terhadap cahaya.
Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat
akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan
larut bersama cairan pengembang (developer).

Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan
media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan
direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan
teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses
elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau
ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya;

Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat
peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini
menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap
lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik
sebagai penyimpan gambar.

Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan
yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang
terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film
pada awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai
penyimpannya.

Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka


pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa menggunakan
selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media
selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah
diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel.

Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital.

Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah
yang mengacu pada bahan ke istilah yang mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual.
Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio
(suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu
media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering
disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan
untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa.

Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik sebagai
penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah
mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid
(film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari
pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan
media selluloid sebagai penyimpannya.

Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka


pengertian film telah bergeser. Sebuah filmcerita dapat diproduksi tanpa menggunakan
selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media
selluloid pada tahap pengambilan gambar.

Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat
disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada
media selluloid, analog maupun digital.

Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah
yang mengacu pada bahan ke istilah yeng mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual.
Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio
(suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.

Lalu apa syarat agar foto kita bisa dikategorikan Cinematic Photography. Pertanyaan ini
susah2x gampang utk dijawab. Karena memang gak ada aturan baku… Tapi yang jelas, tetap
ada beberapa faktor yg akan membuat foto terlihat Cinematic atau tidak….

Beberapa faktor tersebut antara lain :

1. Tone Color.​ Warna yg sering kita lihat di movie2x saat kita nonton bioskop, itu adalah
warna Cinematic… Semakin dekat warna photo kita dgn warna yg kita lihat di movie2x…
Maka semakin Cinematic foto kita <— (Faktor teknis Post-Processing)

2. Cerita dibalik foto.​ Bisa terlihat dari ekspresi dari objek, (senang, sedih, bingung, cinta,
benci, dll). Atau bisa juga pesan menarik dari photo tsb. <— (Non teknis)

3. Cahaya.​ Cahaya yg bagus akan memperkuat mood dalam foto… . Cahaya akan
mempengaruhi kualitas warna dan dimensi foto. Dan tentunya ini bisa membuat foto terlihat
lebih Cinematic…<— (Non teknis)

4. Aspek Ratio…​ Movie tidak pernah ditampilkan dgn rasio 3:2 or 6:7… Begitu juga dgn
foto dgn Style Cinema. Aspek rasio yg sering dipakai adalah 16:9 dan 2.35:1… Rasio tsb
adalah standar Wide Screen Movie… <— (Teknis post prosesing)

5. Black Bar.​ Ini terkait dgn aspek Rasio… Kombinasikan 2 rasio di atas… 16:9 (luar) dan
2.35:1 (dalam)… Ini akan membuat foto kita terlihat lebih cinematic… Tidak semua
Cinematic Photography menggunakan Black Bar. Hanya saja dgn penambahan Black Bar
akan membuat Feel Cinematic nya lebih terasa.

unsur sinematik sendiri terdiri dari beberapa aspek :

● Mise en scene

● Sinematografi

● Editing

● Suara

● Rencanakan!
Bagian yang cukup sering diabaikan. Di lokasi / lapangan, kalian akan diburu oleh banyak
sekali hal yang akan menganggu konsentrasi. Mulailah dengan merencanakan shot. Buatlah
floor plan, dokumen perencanaan letak kamera. Mumpung kepala masih segar, buatlah daftar
shot-shot yang kalian perlukan untuk merangkai cerita.

Gunakan 24 FPS

Settingan default kamera digital kebanyakan menggunakan frame rate 30fps, atau 60fps.
Artinya gambar yang dihasilkan setiap detik adalah 30 gambar atau 60 gambar. Sementara
itu, kamera frame rate kamera film adalah 24fps. Beberapa kamera digital kini telah memiliki
fitur frame rate 24fps. Gunakan frame rate tersebut jika kamu ingin mendapatkan feel
sinematik.

Perhatikan Komposisi

Komposisi memang membutuhkan latihan. Tetapi kamu tak akan bergerak jika tidak
mencoba. Jika kamu ingin gambar videomu sinematik, penting untuk memperhatikan
kompisisi gambar. Komposisi merupakan faktor kunci gambar yang dihasilkan. Kamu bisa
menggunakan kamera paling canggih di dunia, dengan peralatan lampu paling mutakhir,
namun jika kamu tak bisa mengatur kompisisi yang baik saat pengambilan gambar, maka
percuma.

Anda mungkin juga menyukai