Anda di halaman 1dari 14

rilaku Konsumen adalah

Oleh Dosen Pendidikan 2Diposting pada 20/03/2020


Perilaku Konsumen – Pengertian Menurut Para Ahli, Analisis, Jenis,
Faktor & Contohnya – Lantas apa yang dimaksud dengan perilaku
konsumen “consumer behavior”..?? Pengertian Perilaku Konsumen ialah
suatu proses atau kegiatan saat seseorang melakukan pencarian,
pemilihan, pembelian, penggunaan, serta mengevaluasi suatu produk
“barang atau jasa” untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya
Setiap pembeli biasanya memiliki pertimbangan sebelum memutuskan
untuk melakukan transaksi pembelian terhadap suatu produk. Consumer
behavior inilah yang menjadi dasar bagi seorang konsumen dalam
mengambil keputusan pembelian terhadap produk tertentu “barang atau
jasa”.

Harga merupakan salah satu faktor penentu keputusan konsumen, dimana


produk dengan harga jual rendah proses pengambilan keputusan dilakukan
konsumen lebih mudah dibanding dengan produk berharga jual tinggi.
Selain itu kualitas produk, kegunaan dan berbagai hal lainnya juga menjadi
bahan pertimbangan bagi seorang konsumen sebelum memutuskan untuk
membeli.

Pengertian Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau
organisasi dalam mencari, membeli, memakai, mengevaluasi, dan
membuang produk ataupun jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya. Atau Menurut Schiffman dan Kanuk [2000]: adalah proses
yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, & bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang
diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.

Konsumen dapat merupakan seorang individu maupun suatu organisasi,


mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi. Perilaku
konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap diantaranya tahap
sebelum pembelian, pembelian, dan tahap setelah pembelian barang atau
jasa. Pada tahap sebelum pembelian konsumen biasanya melakukan
pencarian informasi mengenai produk dan jasa tersebut.
Lalu pada tahap pembelian, konsumen melakukan pembelian produk atau
jasa. Dan pada tahap setelah pembelian, konsumen akan melakukan
konsumsi atau penggunaan produk, evaluasi kinerja produk atau jasa
tersebut, dan pada akhirnya akan membuang produk atau jasa tersebut
setelah digunakannya.

Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para


Ahli
Agar lebih dapat memahami apa yang dimaksud dengan perilaku
konsumen maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut
ini:

1. Menurut Schiffman Dan Kanuk


Pengertian perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh
seorang konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi
serta bertindak pada konsumsi barang dan jasa, maupun ide yang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan orang tersebut.

2. Menurut Mowen
Pengertian perilaku konsumen adalah suatu aktivitas saat seseorang
mendapatkan, mengkonsumsi atau membuang suatu produk “barang atau
jasa” pada saat proses pembelian.

3. Menurut Engel, Balckwell Dan Miniard


Pengertian perilaku konsumen adalah berbagai tindakan terhadap produk
dan jasa, termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali
serta mengikuti tindakan pembelian tersebut. Tindakan tersebut dilakukan
dengan terlibat secara langsung dalam proses memperoleh,
mengkonsumsi, membuang suatu produk “barang atau jasa”.
4. Menurut The American Marketing Association
The American Marketing Association, consumer behavior adalah proses
membagi interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan
lingkungan, dimana seseorang melakukan pertukaran aspek kehidupan.

5. Menurut Loudon dan Bitta (1995)


Mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan
konsumen secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan, penggunaan dan
mendapatkan barang atau jasa.

6. Menurut Hawkins, Best dan Coney (2007)


Merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok atau organisasi
melakukan proses pemilihan, pengamanan, penggunaan dan penghentian
produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya
terhadap konsumen dan masyarakat.

Analisis Perilaku Konsumen


Memahami konsumen dan proeses konsumsinya memberikan berbagai
keuntungan antara lain: membantu manager dalam membuat keputusan,
memberikan dasar teoritis bagi peneliti dalam menganalisa konsumen,
membantu legislatif dan pemerintah dalam menyusun undang-undang dan
membuat keputusan, dan membantu konsumen untuk membuat keputusan
yang lebih baik. Lebih dari itu studi tentang konsumen dapat membantu
kita untuk lebih memahami tentang faktor-faktor psikologi, sosiologi, dan
ekonomi yang mempengaruhi perilaku manusia.

Analisis konsumen merupakan dasar dari managemen pemasaran.


Perencanaan dan strategi pemasaran harus disusun berdasarkan
pemahaman akan konsumen yang menjadi target pasar bagi perusahaan.
Pentingnya pemahaman mengenai konsumen dapat dijumpai dalam
definisi pemasaran. Pemasaran adalah aktivitas manusia yang diarahkan
untuk memeuni kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Dari definisi tersebut ada dua hal penting. Pertama pemasasar berusaha
memuaskan kebutuhan dan keinginan orang lain. Kedua, pemasaran
melibatkan studi tentang pertukaran dalam mana orang saling
menyerahakn sumber daya. Agar menjadi pemasar yang berhasil mereka
harus memahami factor-factor yang mempengaruhi keinginan dan
kebutuhan konsumen.

Alasan mempelajari perilaku konsumen dapat diiktisarkan sebagai berikut:

 Analisis konsumen menjadi dasar bagi manager pemasaran. Hal ini


membantu menajer dalam:
 menyusun bauran pemasaran.
 segmentasi
 defferensiasi dan product positioning.
 menyediakan dasar analisisi lingkungan
 mengembangkan riset pemasaran.

 Analisis konsumen memainkan peranan kritis dalam pengembangan


kebijakan
publik.
 Pengetahuan mengenai perilakuk konsumen mengembangkan
kemampuan
konsumen untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
 Analisis konsumen memberikan pengetahuan tentang perilaku
manusia.
 Studi perilaku konsumen memberikan 3 jenis informasi, yaitu:

1. Orientasi konsumen.
2. Fakta mengenai perilaku pembelian.
3. Teori yang membimbing dalam proses berfikir.
Contoh Kasusnya
Anggun Maharani, mahasiswa Universitas swasta terkenal di Bekasi dan ia
juga bekerja di sebuah bank swasta di Bekasi (Who) ingin membeli (How)
laptop (What). Ia ingin membelinya karena mudah untuk dibawa-bawa
(Why). Ia berencana membelinya akhir bulan depan setelah menerima
gajinya (When) dipusat perdagangan komputer di daerah Mangga Dua
(Where).

Mempelajari 5W + 1H ini merupakan inti dari perilaku konsumen.

Jenis-Jenis Perilaku Konsumen


Secara umum ada dua jenis konsumen yaitu konsumen rasional dan
konsumen irasional, keduanya memiliki ciri-ciri tertentu yang membuat
keduanya mudah dikenali.

1. Konsumen Rasional
Konsumen yang mengedepankan berbagai aspek konsumen secara
umum, seperti: kebutuhan utama, kebutuhan mendesak dan kegunaan
produk terhadap konsumen tersebut. Berikut ini ciri-ciri konsumen rasional
yaitu:

1. Konsumen rasional hanya membeli suatu produk berdasarkan


kebutuhannya, bukan berdasarkan keinginan.
2. Produk yang dibeli oleh konsumen ini memberikan kegunaan optimal
bagi dirinya.
3. Konsumen ini hanya membeli produk-produk yang terjamin kualitas
dan mutunya.
4. Konsumen ini umumnya membeli suatu produk yang harganya
sesuai dengan kemampuan keuangannya.
2. Konsumen Irasional
Konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming potongan harga atau
strategi marketing lainnya dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek
kebutuhan atau kegunaan produk tersebut bagi dirinya, berikut ciri-ciri
konsumen irasional yaitu:

 Konsumen irasional sangat mudah dipengaruhi oleh iklan dan


promosi di berbagai media.
 Konsumen ini cenderung memilih barang-barang berdasarkan
popularitas merk, bukan berdasarkan kegunaannya.
 Biasanya konsumen ini cenderung membeli barang karena prestise
atau gengsi, bukan berdasarkan kebutuhannya.

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain
adalah sebagai berikut:

 External Influnces ( Pengaruh Luar)


Faktor pengaruh dari luar yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi
kultur, subkultur, demografi, status sosial, referensi kelompok, keluarga,
kegiatan pemasaran.

 Internal Influences (Pengaruh Pribadi)


Faktor pengaruh dari pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen
meliputi persepsi, proses belajar, memori, motivasi, kepribadian, emosi dan
sikap.

 Self Concept and Life Style (Konsep Diri dan


Gaya Hidup)
Konsep diri dan gaya hidup, yang telah mendapat pengaruh dari luar dan
pribadi akan mempengaruhi keinginan dan kebutuhan.

 Decision Proses (Proses Pengambilan


Keputusan)
Kebutuhan atau keinginan konsumen akan memicu proses keputusan
konsumen. Penting untuk diingat bahwa sebagian besar pembelian yang
dilakukan konsumen, mereka mencurahkan sedikit usaha untuk proses ini,
emosi dan perasaan seringkali lebih berpengaruh seperti halnya fakta dan
keutamaan produk.
Baca Juga : “Logistik” Pengertian Menurut Para Ahli & ( Tujuan –
Manfaat – Aktivitas )

Manfaat Perilaku Konsumen


Ada beberapa tujuan mempelajari perilaku konsumen bagi pemasar.
Karena memang perilaku konsumen ini dapat dikatakan sebagai salah satu
hal yang sangat penting di dalam pemasaran. Dan di dalam pemasaran,
konsumen dapat pula di katakan sebagai komponen keberhasilan. Dalam
pencapaian keberhasilan dari proses pemasaran ini haruslah dapat
diketahui dan dipahami bagaimana perilaku dari konsumen itu sendiri dan
hal ini amatlah penting untuk diketahui oleh pihak pasar. Di dalam
mempelajari perilaku konsumen, terdapat beberapa tujuan yang ingin
dicapai oleh pihak pemasar adalah sebagai berikut:

 Membuat produk yang di hasilkan dapat di terima


oleh konsumen
Inilah yang paling penting yang harus dilakukan oleh seorang pemasar
atau pelaku bisnis yaitu bahwa semua produk yang ia hasilkan dapat
diterima di pasar dan laku oleh konsumen. Dengan adanya hal ini maka
akan menandakan bahwa apa yang apa yang ia lakukan di dalam bisnis
akan menghasilkan suatu keberhasilan. Dengan ini maka ia pun akan
mendapatkan keuntungan atau laba yang cukup besar.
Maka dari itu, sangatlah penting untuk mempelajari perilaku konsumen
yaitu tentang bagaimana dan apa yang mereka butuhkan. Kemudian,
setelahnya pihak pemasar akan mencoba untuk menciptakan produk yang
disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh pemasar ini. Dengan ini
sangat diharapkan bahwa apa yang di buat oleh pemasar dapat memenuhi
apa yang di butuhkan oleh konsumen.

 Mendapatkan keloyalan dari konsumen kepada


produk yang telah dibuat
Selain untuk membuat produk yang ada di dalam pasar dapat diterima oleh
pihak konsumen, tujuan lain dapat mempelajari perilaku konsumen bagi
pemasar adalah untuk mendapatkan keloyalan dari pihak konsumen
terhadap dirinya. Konsumen tidak hanya akan memakai dan membeli
barang yang telah ia produksi namun konsumen akan menjadi loyal
terhadap barang tersebut. Dengan keloyalan ini, konsumen akan menjadi
setia dan tak akan begitu mudah untuk beralih menggunakan produk lain.
Setelah itu, konsumen juga dapat di posisi kan sebagai agen pemasaran
gratis kepada orang lain.

Hubungan Perilaku Konsumen dan Konsep


Pemasaran
Konsep atau strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain
untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi.
Strategi pemasaran diarahkan untuk meingkatkan frekuensi perilaku
konsumen, seperti peningkatan kunjungan atau pembelian. Peningkatan ini
dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran
pemasaran yang diarahkan pada target pasar yang dipilih.

Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran


yang tepat, kita harus memahami apa yang konsumen pikirkan, apa yang
mereka rasakan, apa yang mereka lakukan, serta kejadian apa yang
mempengaruhi pemikiran konsumen. Strategi pemasaran bukan hanya
disesuaikan dengan konsumen , tetapi mengubah apa yang dipikirkan dan
dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai
macam tawaran pasar, serta situasi yang tepat untuk pembelian dan
penggunaan produk.
Baca Juga : “Kegiatan Ekonomi” Pengertian & ( Tujuan – Macam –
Contoh )

Pendekatan Untuk Mempelajari Perilaku


Konsumen
Terdapat dua pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi suatu barang yaitu :

1. Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)


Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur
dengan satu satuan misalnya uang. Pendekatan Marginal Utility digunakan
karena anggapan sebagai berikut :

 Utility dapat diukur dengan uang


 Hukum Gossen (The law of Diminishing Returns) yang menyatakan
bahwa “besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan
bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus
menerus.
 Konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan

Setiap penambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah


kepuasan konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Tambahan kepuasan
yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi disebut
kepuasan marginal (Marginal Utility). Sedangkan Total Utility adalah
seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang
tertentu.
 Keseimbangan  Konsumen

Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan


maksimum dari mengkonsumsi suatu barang :

Syarat Keseimbangan :

1. MUx/Px  =   MUy/Py   =   MUn/Pn


2. Px Qx  +   Py Qy  +……+  Pn Qn  =  M

Keterangan :
MU = marginal utility
P = harga
M = pendapatan konsumen

2. Pendekatan Indifference Curve (Ordinat)


Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan
bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur
dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini
sulit dilakukan.

Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal


(relatif). Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva
indiferens (kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang
dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

Pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat


diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat
dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
Baca Juga : “Distribusi” Pengertian Menurut Para Ahli & ( Fungsi –
Tujuan – Jenis – Faktor Yang Mempengaruhi )

Konsep Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang
produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap
sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap
sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang
terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan
pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan
akhirnya membuang produk setelah digunakan.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka


memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin
berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.

Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat


memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat
menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki
kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan pengelompokan menurut
geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.

Perilaku Konsumen dan Strategi


Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran
harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen,
kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen
tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan
pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan
mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang lengkap untuk
segmen tersebut.

Studi tentang perilaku konsumen juga tidak terlepas pada masalah riset
pemasaran. Riset pemasaran adalah salah satu perangkat dalam Sistem
Informasi Manajemen (SIM), yang melakukan pengumpulan informasi
tentang sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal lainnya tentang konsumen.
Informasi ini digunakan sebagai dasar bagi pembentukan karakteristik dari
segmen konsumen sehingga konsumen dapat dikelompokkan dan
diidentifikasikan, dan dapat dibedakan dari segmen lainnya.
https://www.dosenpendidikan.co.id/perilaku-konsumen/

PEMBAHASAN
 
Proses pengambilan keputusan pembelian

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses
yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:

1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk


sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang
muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen
akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui
pencarian informasi.Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan
berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai
macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapinya
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa
alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang
dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak
sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang
dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah
membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai
dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan
puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan
meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen
akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan
menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang
terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi
dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.[1]
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang
yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan
respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan
perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

Analisis perilaku konsumen dalam pembelian suatu merek


telepon seluler.

Perkembangan telepon seluler telah bertambah pesat di mana telah banyak orang telah
memerlukan produk ini, roduk ini menjadi produk yang sangat di perlukan menjadikan
produk ini berkembang pesat di pasaran. Produk telepon seluler telah memasuki kehidupan
masyarakat dan telah menjadi kebutuhan pokok. Bahkan telah menjangkau ke setiap lapisan
masyarakat. Hal tersebut mendorong pengusaha yang bergerak di bidang telepon seluler
untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen akan produk telepon seluler
tersebut. Perkembangan tekhnologi menjadikan banyaknya perusahaan yang memproduksi
bahkan perusahaan elektronik yang dulunya tidak memproduksi telpon seluler kini sudah
memproduksi telepon seluler. Banyaknya merek yang tersedia di pasar menjadikan
persaingan yang ada sangat ketat di antara perusahaan-perusahaan yang memproduksi telepon
seluler.

            Pembelian telepon seluler oleh konsumen di lakukan dengan terlebih dahulu melalui
tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan sebagian
besar konsumen menyatakan bahwa mempermudah komunikasi merupakan motivasi atau
alasan utama mereka dalam membeli telepon seluler. Manfaat utama yang di cari sebagian
besar konsumen pada saat membeli telepon seluler adalah manfaat ( fungsional ) yaitu
sebagai alat komunikasi mobile ( bergerak ) yang dapat di bawa kemana saja, setelah
mengenali adanya kebutuhan akan telepon seluler, konsumen akan melakukan tahap
pencarian informasi, sebagian besar konsumen menyatakan bahwa sumber informasi
utamanya adalah teman dan banyak di pengaruhi media cetak dan aspek yang paling di cari
dari informasi itu adalah mengenai focus perhatian pada fitur yang tersedia dalam produk
telepon seluler tersebut. Pada tahap evaluasi alternative yang menjadi pertimbangan
konsumen untuk melakukan pembelian adalah harga lalu mengidentifikasi telepon seluler
yang berkualitas adalah dengan melihat fitur yang ada. Setelah melakukan tahap evaluasi
alternative, konsumen akan melakukan proses pembelian. 
           Dari tahap pembelian yang telah di lakukan oleh konsumen akhirnya sampai ke tahap
evaluasi pascapembelian di mana konsumen akan mengevaluasi apakah hasil yang di peroleh
dari pembelian tersebut memuaskan atau tidak. Dan perilaku konsumen tidak hanya berfokus
pada atribut produk saja akan tetapi masih banyak  factor lainnya seperti segmen pasar yang
di tuju, lokasi  atau factor budaya. Karena biasanya konsumen akan lebih memilih tempat
pembelian yang menjual produknya dengan kualitas yang terjamin, adapun pembelian cara
konsumen dalam memutuskan pembelian telepon seluler adalah terencana di mana mereka
akan menyediakan waktu khusus untuk membeli telepon seluler tersebut.

Usaha untuk merebut segmen pasar harus selalu di lakukan dan di perbaharui. Untuk
itu perusahaan penting untuk lebih mengenal konsumen dan berupaya memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen terhadap produk telepon seluler. Hal ini di lakukan demi
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Oleh karenanya pemasar yang baik harus dapat
memperhatikan hal ini, sebab dalam proses pembelian konsumen mempunyai pengaruh yang
sangat kuat dalam menentukan terjadinya suatu transaksi pembelian. Konsumen secara kuat
di pengaruhi oleh faktor budaya, social, pribadi, psikologis, faktor-faktor tersebut harus di
perhitungkan oleh pemasar dalam mendukung tujuan perusahaan yaitu menjual produknya
kepada konsumen.

Sumber :
http://hendridwirus.blogspot.com/2012/10/contoh-kasus-perilaku-konsumen.html

Anda mungkin juga menyukai