Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA

Alel ganda

Nama : Charisma

Nim : H1041181055

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem-sistem genetik yang selama ini diajukan dibatasi sampai pada satupasang
alel. Jumlah sel maksimum pada suatu lokus gen yang dimiliki setiapindividu adalah
dua, satu pada setiap kromosom homolog. Bila kita mendengar kata alel, maka selalu
terbayang sepasang gen yang terdiri dari2 anggota, yang masing-masing terletak pada
lokus yang sama dalam pasangan kromosom yang homolog. Letak gen pada
kromosom dikenal dengan istilahLokus. Seperti kita ketahui variasi-variasi baru
terjadi karena timbulnya mutasigen (Suryo, 2008).

Pengertian alel ganda ialah bahwa dalam suatu populasi individu jumlah jenis
alel pada suatu lokus terdapat lebih dari dua. Contoh yang sudah cukup luas dikenal
ialah golongan darah pada manusia. Di kenal ada empat jenis golongan darah, yaitu
A, B, AB dan O yang dikendalikan oleh tiga alel, yaitu IA, IB dan i.Alel tersebut
bertanggung jawab dalam mengendalikan pembentukan antigen seldarah (Fadly,
2013).

Alel ganda (multiple alleles) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokusyang
sama. Pada manusia, hewan dan tumbuhan dikenal beberapa sifat keturunan yang
ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Golongan darah ABO yang ditemukan oleh
Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner
bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda. Untuk golongan
darah tipe ABO misalnya, dikenal oleh alel ganda IA, IB, dan i.Sebagaimana kita
ketahui bahwa pengertian alel ganda ialah bahwa dalam suatu populasi individu
jumlah jenis alel pada suatu lokus terdapat lebih dari dua.Contoh yang sudah cukup
luas dikenal ialah golongan darah pada manusia.

1.2 Manfaat

Manfaat dilakukan pratikum ini adalah untuk mengetahui frekuensi alel ganda
serta menambah pengetahuan tentang golongan darah.

1.3 Tujuan

Tujuan dilakukannya pratikum ini adalah untuk mengetahui frekuensi alel ganda
dan sistem golongan darah ABO pada manusia.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Darah

Darah setiap orang berbeda-beda, tergantung dari golongan darah yang


dimiliki. Penggolongan darah menurut Landsteiner dapat ditentukan dengan
menggunakan sistem ABO dan faktor Rh (Rhesus).Darah adalah jaringan dasar
yang terdiri atas dua komponen, yaitu plasma darah yang mencakup serum (cairan
darah), trombosit (fragmen-fragmen sel yang membantu dalam pembekuan
darah), dan protein. Sebagian protein yang sangat banyak adalah albumin,
immunoglobulin, fibrinogen dan enzim pembeku darah. Komponen yang lain
adalah komponen padat yang meliputi sel-sel darah yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit)
(Anang,Asep ).

Untuk mengetahui golongan darah seseorang dilakukan penggolongan darah


berdasarkan golongan darah yang dimiliki karena golongan darah adalah ciri
khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah
yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh) (Anonim
c, 2008).

Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1990 dan
faktor Rh yang ditemukan Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga
ditentukan oleh alel ganda.
Golongan darah yang ditentukan oleh alel ganda dianggap penting untuk
dipelajari agar diketahui bahwa dalam penyilangan alel ganda dapat ditemukan
banyak kombinasi dari alel yang disilangkan. Golongan darah pada manusia
berdasarkan keturunan, misalnya orang tua yang alelnya IA IA pada ibu dan IA
IB pada ayah akan menghasilkan keturunan yang alelnya IA IA, IB IB dan ii.

2.2 Alel ganda

Alel ganda (multiple alleles) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus
yang sama. Lokus adalah lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom.
Sepasang kromosom adalah homolog sesamanya, artinya mengandung lokus gen-
gen yang bersesuaian yang disebut alela (Anonim b, 2008).Suatu lokus dalam
sebuah kromosom hanya ditempati oleh salah satu dari sepasang alel saja. apabila
sebuah lokus dalam sebuah kromosom ditempati oleh beberapa atau suatu seri alel
maka alel-alel demikian disebut alel ganda.

Peristiwanya dinamakan multiple allelomorfi, pengaruh peranan alel ganda


dapat dilihat pada kelinci. beberapa warna dasar kulit kelinci disebabkan oleh
suatu seri alel ganda seperti C+ (normal), Cch (chinchilla), ch (himalaya) dan c
(putih) (Suryo, 1986).Golongan darah seseorang mempunya arti penting dalam
kehidupan, karena golongan darah itu keturunan (herediter). Sampai saat ini telah
ditemukan cukup banyak sistem golonga darah, tetapi beberapa saja yang
dianggap penting sebagai darah dalam pengetahuan tentang alel ganda (Suryo
1984).

Penentuan golongan darah dan tes tentang kecocokannya dilakukan sebelum


pemberian transfusi untuk meyakini keamanannya. Dipandang dari donor darah:
Golongan darah AB dapat memberi darah pada AB, golongan darah A dapat
memberi pada A dan AB, golongan darah B pun demikian boleh untuk B maupun
AB, dan golongan darah O adalah donor umum untuk semua golongan.
Dipandang dari resipien: Golongan darah AB adalah resepien umum, golongan A
dapat menerima dari golongan darah A dan O, golongan darah B dapat menerima
golongan darah B dan O, dan golongan darah O dari golongan darah sesamanya
yaitu O. Sebaiknya transfusi darah dilakukan dengan golongan darah sejenis dan
hanya dalam keadaan terpaksa dapat diberikan darah dari donor universal (Pearce,
2002).

2.3 Macam -macam golongan darah

Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh
darah, beberapa cairan tubuh lain adalah :

a. Cairan jaringan, merupakan cairan tubuh yang terdapat di ruang antar sel

b. Cairan limfa merupakan tubuh yang terdapat didalam pembuluh limfa dan
organ limfatikus, organ limfatikus mengikuti nodus limfatikus, tonsil, tius,
dan limfa, cairan serobasin rospinal, merupakan cairan tubuh yang terdapat
diruang – ruang antar persendian

c. Sinovial, merupakan cairan tubuh yang terdapat diruang persendian

d. Agues humor, merupakan cairan tubuh yang terdapat didalam bola mata

e. Endolimf merupakan cairan tubuh yang terdapat di ditelinga bagian dalam


yang mengisi membran labiri

f. Perilimf merupakan cairan tubuh yang terdapat ditelinga bagian dalam yaitu
didalam tulang labiri (Wulangi, 1993).

Golongan darah seseorang mempunyai arti penting dalam


kehidupankarena golongan darah itu bersifat menurun atau herediter.
Golongan darahseseorang ditetapkan berdasarkan macamnya antigen dalam
eritrosit yangdimilikinya. Antigen-antigen diwariskan oleh suatu seri alel
ganda. Alel itidiberi simbol I (berasal dari isoaglutinin, suatu protein yang
terdapat pada permukaan eritrosit). Orang yang mampu membentuk antigen A
memiliki alelI A dalam kromosom. Orang yang mampu membentuk antigen B
memiliki alelIB, yang memiliki alel IA dan IB mampu membentuk antigen A
dan B,sedangkan yang tidak mampu membentuk antigen samasekali memiliki
alelresesif i. Interaksi antara alel-alel IA, IB, dan i menyebabkan terjadinya 4
fenotif golongan darah yaitu A, B, AB, dan O.

K.Landsteiner pada tahun 1990,mengolongkan darah manusia menjadi


4 macam diantaranya:

a. Golongan darah AB memiliki antigen A dan B pada sel darah merah,


namun tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma darah.

b. Golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merah dan


memproduksi antibodi B dalam plasma darah.

c. Golongan darah B memiliki antigen B pada sel darah merah dan


memproduksi antibodi A dalam plasma darah

d. Golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah,
namun memproduksi antibodi A dan B di plasma darah.

Dari empat jenis golongan itu, kemudian terbagi lagi berdasarkan status
rhesus (Rh). Rh ini terbagi menjadi dua, yaitu positif dan negatif. Dengan
begitu, maka golongan darah dibedakan menjadi:

1. A positif dan A negatif.

2. B positif dan B negatif.

3. AB positif dan AB negatif.

4. O positif dan O negatif.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu

Waktu pelaksanaan pratikum Genetika acara alel ganda yaitu dilaksanakan


pada hari Jumat ,6 November 2020,pukul 09:00-selesai di Rangkang Jl Raya
Sanggau Ledo Bengkayang Kalimantan Barat.

3.2 Alat dan bahan

Alat yang digunakan pada saat pertikum adalah alat tulis,dan kalkulator.

Sedangan bahan yang digunakan pada saat pratikum yaitu darah mausia.

3.3 Cara kerja

Cara kerja dari pratikum ini adalah pertama Tama masisiswa atau pratikan
mencariprobandus golongan darah yaitu golongan darah A,B dan O,masing
masing berdasarkan jenis kelamin laki laki atau perempuan,kemudian
suku.Setelah itu data probandus disatukan menjadi data 8ngkatan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang didapat dapat dilihat sebagai berikut:


4.2 Pembahasan

4.2.1 Alel Ganda


Alel Ganda adalah gen-gen yang terletak pada lokus yang sama
(bersesuaian ) dan memiliki pekerjaan yang hampir sama dalam kromosom
homolog. Dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe, alel memiliki pengaruh
yang saling berlawanan dalam pengekspresian suatu sifat. Di dalam suatu
lokus, terdapat sepasang atau lebih alel. Bila terdapat sepasang alel dalam
suatu lokus, maka disebut alel tunggal. Bila terdapat lebih dari satu pasang
alel dalam satu lokus, maka disebut alel ganda atau multiple
alelmorfi(Subowo,1992).
Alel ganda terjadi karena timbulnya mutasi gen. tetapi gen yang

bermutasitidak selalu menghasilkan varian yang sama. Umpamanya,


gen A bermutasi menjadi a1 atau a2 atau a3, yang masing-masing
menghasilkan fenotip yang berlainan. Dengan demikian mutasi gen A dapat
menghasilkan 4 macam varian, sedangkan anggota alel-nya bukan hanya 2
(dua), tetapi ada 4 (empat), yaitu: A, a1, a2 dan a3. Alel yang anggotanya
lebih dari dua disebut alel ganda (Subkwo1992)

Pada multiple alelmorfi, terjadi perbedaan sifat pengekspresian suatu


gen. Dua gen yang terdapat dalam lokus yang sama akan dapat memunculkan
ekspresi yang berbeda karena adanya interaksi antara kedua gen tersebut.
Interaksi tersebut dapat berupa pemnculan sifat yang dominan pada satu gen
(menutupi sifat lain), atau bercampurnya pemunculan sifat gen yang ada
sehingga memunculkan sifat kombinasi antara gen-gen tersebut/ seimbang
(Subowo,1992).

4.2.2 Antigen (imunogen)


Antigen merupakan zat yang merangsang respons imunitas, terutama
dalam menghasilkan antibodi. Antibodi yang dihasilkan berupa zat molekul
besar seperti protein dan polisakarida, contohnya permukaan bakteri. Antigen
dapat berupa bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, atau racun.
1. Bagian-bagian antigen,antigen memiliki 2 bagian Kedua bagian tersebut
adalah epitop dan hapten.
a. Determinan antigen (epitop)

Epitop merupakan bagian antigen yang dapat membangkitkan respons


imunitas, atau dengan kata lain, dapat menginduksi pembentukan antibodi.
Satu antigen tersusun dari 2 atau lebih molekul epitop.

b. Hapten

Hapten adalah molekul kecil yang hanya bisa menginduksi produksi


antibodi jika bergabung dengan carrier yang bermolekul besar. Oleh
karena itu, hapten memiliki sifat imunogenik. Hapten dapat berupa obat,
antibiotik, dan kosmetik.
c. Antibodi (imunoglobulin)

Antibodi atau imunoglobulin adalah protein larut yang dihasilkan oleh


sistem imunitas sebagai respons terhadap keberadaan suatu antigen dan
akan bereaksi dengan antigen tersebut.

2. Interaksi Antibodi dan Antigen


Antibodi memiliki sisi pengikat antigen pada daerah variabel dan
antigen memiliki sisi penghubung determinan (epitop). Oleh karena itu,
kedua sisi akan berikatan membentuk kompleks antigen dan antibodi.
Mekanisme Peningkatan antibodi gen sebagai berikut:
a. Fiksasi komplemen

Dalam fiksasi komplemen terjadi aktivasi sistem komplemen oleh


kompleks antigen-antibodi. Komplemen memiliki 20 protein serum yang
berbeda. Ketika infeksi, protein serum pertama teraktivasi dan
mengaktifkan protein serum selanjutnya secara jalur berantai (efek
domino). Hasil reaksi komplemen tersebut akan melisiskan sel-sel
patogen dan virus. Fiksasi komplemen menghasilkan 2 jenis efek yang
disebut dengan sitolisis dan inflamasi.

b. Netralisasi

Netralisasi menyebabkan antibodi menutup sisi penghubung determinan


antigen, sehingga antigen tidak berbahaya dan akhirnya dapat dicerna
oleh sel fagosit.

c. Aglutinasi (penggumpalan)

Yang dimaksud dengan aglutinasi adalah kondisi ketika satu antibodi


memiliki minimal 2 pengikatan. Semua sisi pengikatan tersebut berikatan
dengan antigen berupa materi partikel seperti sel darah merah atau
bakteri. Oleh karena itu, kompleks besar dengan mudah difagosit oleh
makrofag.

d. Presipitasi (pengendapan)

Presipitasi adalah pengikatan silang molekul-molekul antigen yang


terlarut dalam cairan tubuh. Setelah terendapkan, antigen dikeluarkan dan
dibuang melalui fagositosis.

4.2.3 Golongan Darah.


Sebuah blood type(golongan darah) adalah sebuah pengklasifikasian
darah berdasarkan kehadiran atau ketidak hadiran dari substansi antigen yang
menempel pada suatu permukaan sel darah merah,antigen ini boleh jadi
protein,carbonhidrat,glycoprotein,atau glycopids, tergantung pada sistem
pengolongan darah dan juga beberapa dari antigen ini juga berada pada sel
dari berbagai macam otot (blood typing,nobleprize)(Sasmita,Chandra,2008)

Sistem ABO yang sering digunakan yaitu ditemukan oleh K,Landesteiner


pada tahun 1990,mengolongkan darah manusia menjadi 4 macam diantaranya:
1. Golongan darah A,yaitu apabila didalamnya sel darah merahnya
mengandung aglutinogen A dan serumnya dapat membuat aglutinin(Beta)

2. Golongan darah B,yaitu apabila didalam sel merahnya mengandung


agulutinogen B dan serumnya dapat membuat agulutinin (Alfa)

3. Golongan darah AB,yaitu apabila didalam sel darah merah mengandung


aglutinogen A dan aglutinogen B,tetapi serumnya tidak dapat membuat
aglutinin.

4. Golongan darah O,yaitu apabila didalam sel darah merah nya tidak
terdapat aglutinogen, tetapi serum darahnya dapat membuat aglutinin Alfa
dan agulutinin Beta (Waluyo,2010:173)
Golongan darah manusia dibedakan berdasarkan komposisi
aglutinogen dan agulutinin.Aglutinogen atau antigen adalah antigen
antigen dalam sel yang membuat sel peka terhadap aglutinasi
(penggumpalan darah).Ada dua jenis antigen yakni tipe A dan tipe B,oleh
karena itu antigen itu diwariskan,maka seorang dapat memiliki salah satu
atau kedua aglutinogen ini.Aglutinogen disebut zat spesifik golongan
karena digunakan untuk menentukan golongan darah A,B dan
O(Subowo,1992:236).

Alel ganda terjadi karena timbulnya mutasi gen, tetapi gen yang
bermutasi tidak selalu menghasilkan uanan yang sama.Umpamanya,gen A
bermutasi menajdi A1 atau a2 atau a3,yang masing masing menghasilkan
fenotipe yang berlainan dengan demikian mutasi gen A dapat
menghasilkan 4 macam uanan sedang kan anggota alel-alel nya bukan
hanya 2 (dua),tetapi ada 4(empat) yaitu A,A1,A2,dan A3 Alel yang
anggotanya lebih dari dua disebut alel ganda(Anang,Asep,2011)

4.2.4 Faktor yang mempengaruhi golongan darah


Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia
karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan
lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang
dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan
kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup
karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada
manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh
bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.Perbedaan etnis jenis
kelamin dan genetik memengaruhi presentasi golongan darah.
Seperti anak yang lahir dari orang tua Asia dan Amerika lebih mungkin
memiliki golongan darah B-positif daripada orang Amerika Latin dan
Kaukasia.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari data
kelas atau shift golongan darah terbanyak adalah golongan darah A dengan yaitu
153.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. 2008. Rhesus. http://ms.wikipedia,org/wiki/Darah. Diakses 19 April 2008.

Anonim b. 2008. http//ilmupedia.com/content/view/kromosomgen. Diakses 29 Mei


2008.

Anonim c. 2008. Golongan Darah. http://www.bloodbook.com/world-abo.html.


Diakses 19 April 2008.

Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta: Trisakti Press.

Hartati. 2008. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA


UNM.

Evelyn. C. Pearce. 2002. Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Gramedia. Jakarta

Suryo. 1986. Genetika Manusia. Jogjakarta: Gadjah Mada University press

Suryo. 1984. Genetika Stara Satu . Jogjakarta : Gadjah Mada University press

Wulangi, Kartolo, 1993. Prinsip-prinsip fisiologi Hewan. Jakarta : Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan.

Anang,Asep,2011.Alel ganda dan Gen ganda.

Hematologi,2005.Sisyem informasi dan Alat pengujian golongan Darah


SISTEM ABO.Polteknik Negen Malang.Volume 2 ISSN.

Chandra, Sasmita.2008. Pengenalan golongan darah.FT UI

Subowo,1992.Histologi Umum.Jakarta Bumi aksara

Waluyo,Joko.2010.Biologi Umum.Jamber: Universitas Jamber.


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai