Keterangan:
Si = Jumlah produksi komoditas x di Kabupaten Jembrana
S = Jumlah seluruh produksi komoditas di Propinsi Bali
N1 = Jumlah produksi komoditas x di Kabupaten Jembrana
N = Jumlah seluruh produksi komoditas x di Propinsi Bali
Keterangan:
NP1 = Nilai produksi komoditas x di Kabupaten Jembrana
NP2 = Nilai produksi komoditas x di Propinsi Bali
dinyatakan kontribusi yang diberikan besar dan bila share bernilai 1<x<2 diberi
tanda (-) dan dinyatakan kontribusi yang diberikan kecil (rendah).
Growth (-)
1) Sektor Unggulan
Komoditas yang masuk dalam klasifikasi sektor unggulan menunjukkan bahwa
komoditas tersebut memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi (+) dan
kontribusi yang diberikan cukup besar (+). Sektor unggulan nantinya akan
menjadi sektor basis suatu wilayah. Tidak ada komoditas yang masuk dalam
sektor unggulan.
2) Sektor Potensial
Komoditas yang masuk dalam sektor potensial menunjukkan bahwa
komoditas tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah (-) tetapi
kontribusi yang diberikan cukup besar (+). Sektor potensial ini nantinya
mampu dijadikan sebagai sektor basis dalam jangka panjang. Hal ini berarti
bahwa sektor tersebut dapat dikembangkan menjadi basis ekonomi
Kabupaten Jembrana dengan perlakuan-perlakuan khusus. Tidak ada
komoditas yang masuk dalam sektor potensial.
3) Sektor dominan
Komoditas yang masuk dalam sektor dominan menunjukkan bahwa komoditas
tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi (+) akan tetapi
memiliki kontribusi yang kecil (-). Sektor dominan dapat dikembangkan
menjadi sektor basis dengan adanya perlakuan-perlakuan khusus.
Berdasarkan analisis diatas, sebagian besar sektor lapangan usaha termasuk
Contents
9.1. Analisis LQ Sektor Jembrana Terhadap Sektor Propinsi Bali ........................................... 180
9.2. Analisis Growth ............................................................................................................. 182
9.3. Analisis Share ................................................................................................................ 184
9.4. Klasifikasi Sektor Berdasarkan Tingkat Pertumbuhan ..................................................... 186