Dosen pembimbing;
Wardatul wasilah S,Kep.,Ns,M.kep
Disusun Oleh;
M. Solehuddin Tuffa
Nurul ikmaliah
Sri Wahyuni
Anil Ahillah
Dina Firnanda
Eka wati
M. Edi Waris
Dwi Ifandi
Abdur Rahim Mahalfis
Firda Ufairah
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
PAJARAKAN PROBOLINGGO
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas
segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada proklamator
sedunia, pejuang tangguh yang tak gentar menghadapi segala rintangan demi umat manusia,
yakni Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di STIKES
Hafshawaty, kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul ‘teori kepimimpinan’’ dan
dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM sebagai pengasuh pondok pesantren
Zainul Hasan Genggong
2. Dr. H nur hamim, S.Km S.Kep.,Ns M.Kes sebagai ketua STIKES Hafshawaty Zainul
Hasan Genggong
3. Shinta wahyusari S.Kep.Ns.,M.Kep.Sp,Kep.Mat sebagai Ketua Prodi S1 Keperawatan
4. Rizka Yunita, S.kep.,Ns.,M.kep Sebagai Wali Kelas Prodi S1 Keperawatan
5. Wardatul wasilah S.Kep.Ns.,M.Kep sebagai Dosen Mata Ajar menejemen
Keperawatan
Pada akhirnya atas penulisan materi ini kami menyadari bahwa sepenuhnya belum
sempurna. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati mengharap kritik dan saran dari pihak
dosen dan para audien untuk perbaikan dan penyempurnaan pada materi makalah ini.
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Kepemimpinan adalah kemampuan membuat seseorang mengerjakan apa yang
tidak ingin mereka lakukan dan menyukainya (Truman dalam Gillies, 1996).
Kepemimpinan merupakan penggunaan keterampilan mempengaruhi orang lain untuk
melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya
(Sullivan & Decleur, 2010).
Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan untuk mempengaruhi anggota
kelompok bergerak menuju pencapaian tujuan yang ditentukan (Baily, Lancoster &
Lancoster, 2011). Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak
memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi perilaku pihak lain yang
didasarkan pada perbedaan kekuasaan antara pihak-pihak tersebut (Gillies,2010).
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2011). "Kepemimpinan sebagai suatu bentuk
persuasi, suatu seni pembinaan kelompok orangorang tertentu, biasanya melalui
'human relations' dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa adanya rasa takut mereka
mau bekerja sama dan membanting tulang memahami dan mencapai segala apa yang
menjadi tujuan-tujuan organisasi".
c. Teori keadaan
Teori ini menjelaskan, pemimpin untuk menyusaikan diri terhadap tuntunan
situasi, lingkungan sekitar dan zamannya. Faktor lingkungan itu harus dijadikan
tatangan untuk diatasi. Maka pemimpin harus maapu menyelesaikan masalah-
masalah aktual, sebab permasalahan-permasaalah hidup dan saat-saat krisis
( perang, revolusi dan lain-lain ) yang penuh pergolakan dan ancaman bahaya.
Maka pemimpin harus bersifat multi-dimensional serba bisa dan serba terampil,
agar ia mampu melibatkan diri dan menyesuaiakan diri terhadap masyarakat dan
pendidikan yang cepat berkembang. Dengan adanya teori ini, maka pemimpin
juga harus memiliki sifat diantaranya ialah :
1. “Kepemimpinan yang dapat memahami dan menyesuaikan bawahannya,
model kepemimpinan ini dimana efektifitas kepemimpinan tergantung dari
kesiapan bahawan. Kemauan dalam mencapai prestasi, untuk menerima
tanggung jawab, kemampuan mengerjakan tugas, dan pengalaman
bawahan, dari variable tersebut akan mempengaruhi efektifitas
kepemimpinan. Menurut model ini manajer atau pimpinan harus secara
konstan mengevaluasi kondisi pegawai. Kemudian setelah kondisi pegawi
diketahui manajer menyesuaikan gaya kepemimpinan agar sesuai dengan
kondisi tersebut. Dengan demikian gaya kepemimpinan ini akan efektif
karena sesuai dengan situasi pegawai”. Hersey.10
2. Teori ini mendasarkan pendapat bahwa seseorang tidak hanya karakteristik
individu mereka tetapi juga karena beberapa variable situasi dan interaksi
antara pemimpin dengan bawahan. Fiedler menjelaskan tiga dimensi yang
menjelaskan tentang kepemimpinan yang efektif. Ketiga dimensi tersebut
adalah :
Power position (Kekuasaan Pisition)
Dimensi ini menjelaskan kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin,
seperti keahlian ataukepribadian, yang mampu memuat bawahan
mengikuti kemauan pemimpin. Pemimpin yang mempunyai
kekuasaan dari posisinya yang jelas dan besar dapat memperoleh
kepatuhan bawahan yang lebih besar.
Task Sructure (Struktur Pekerjaan)
Dimensi ini menjelaskan sejauh mana pekerjaan dapat disrinci atau
dijelaskan dan membuat bawahan bertanggungjawabkan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut. Jika struktur pekerjaan jelas
maka pekerjaan dapat dilakukakan dengan mudah, bawahan dapat
diserahi tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan tersebut lebih baik.
Leader Member Relation (Hubungan antara Pemimpin dan
Bawahan)
Hal ini berhubungan dengan antara bawahan – pimpinan, misalnya
tingkat loyalitas, kepercayaan, dan rasa hormat pegawai terhadap
pemimpinnya. Hubungan ini dapat diklafikasikan “baik” atau
“buruk”.
2.3 SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN
pemimpin yang handal harus mempunyai syarat-syarat tertentu dalam
menunjukkan kecakapannya. ada 3 syarat pemimpin yaitu: kekuasaan, kewibawaan
dan kemampuan.
1. Kekuasaan
merupakan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin untuk
memimpin suatu kelompok
2. Kewilayaan
merupakan kelebihan, keunggulan yang dimiliki seseorang yang membuat orang
lain bersedia melakukan perbuatan tertentu
3. Kemampuan
merupakan segala kesanggupan, kecakapan yang dianggap melebihi kemampuan
anggota kelompok lainnya
adapun peran kepemimpinan
1. Interpersonal role
Peranan yang berkaitan dengan hubungan antar pribadi
2. Informational role
Peranan yang berkaitan degan hubungan informasi, baik informamsi ynag di
terima atau di sampaikan
3. Decisional role
Peranan yang terkait dengan pembuatan keputusan