Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Peraturan Pemerintahan Nomor 71 Tahun 2010 PSAP Nomor 2 Paragraf 50
dijelaskan pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan
pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan, yang perlu dibayar atau akan diterima
kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit
dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan terdiri atas sisa lebih
perhitungan anggaran tahun lalu, pencairan dana cadangan, penerimaan pinjaman daerah,
penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, penerimaan piutang daerah, dan hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan. Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan
terdiri atas pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah,
pembayaran pokok utang, dan pemberian pinjaman daerah.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja uraian kelompok pembiayaan yang meliputi penerimaan pembiayaan?
b. Apa saja uraian kelompok pembiayaan yang meliputi pengeluaran pembiayaan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penerimaan Pembiayaan


Adalah semua penerimaan yang terdapat pada transaksi kas umum daerah. Kelompok
penerimaan pembiayaan terdiri atas :
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
Adalah sumber pembiayaan yang berasal dari sisa anggaran tahun lalu yang
mencakup penghematan belanja, kewajiban pada pihak ketiga yang sampai akhir tahun
belum terselesaikan, sisa dana kegiatan lanjutan, dan semua pelampauan atas penerimaan
daerah seperti penerimaan PAD, penerimaan dana perimbangan, penerimaan lain-lain
pendapatan daerah yang sah, penerimaan pembiayaan.
2. Pencairan Dana Cadangan
Adalah sumber pembiayaan yang dapat berasal dari penyisihan atas penerimaan
daerah, kecuali dari dana alokasi khusus, pinjaman daerah atau penerimaan lain yang
penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
3. Penerimaan Pinjaman Daerah
Adalah sumber pembiayaan yang berasal dari kegiatan meminjam dana termasuk
menerbitkan obligasi.
4. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
Adalah sumber pembiayaan yang didapatkan dari diterimanya kembali sejumalah
pinjaman yang telah diberikan kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah lainnya.
5. Penerimaan Piutang Daerah
Adalah sumber pembiayaan yang berasal dari pelunasan piutang pihak ketiga
seperti penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah, pemerintah pusat, pemerintah

2
daerah lainnya, lembaga keungan bank dan bukan bank, serta penerimaan piutang
lainnya.
6. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Adalah sumber pembiayaan yang berasal dari penjualan perusahaan milik daerah /
BUMD, dan penjualan asset milik pemerintah daerah yang dikerjasamakan dengan pihak
ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah daerah.

Seluruh jenis penerimaan pembiayaan apabila dijurnal selalu sisi kredit karena debit
selalu kas. Sebagai contoh, kasir pada satuan pemegang kas DPPKAD kota canggih pada tanggal
12 juni 2010 menerima uang dari bank BRI cabang kota canggih sebesar Rp 5.000.000,00. Hal
ini terkait dengan kewajiban jangka pendek (jatuh tempo dalam 12 bulan) yang dilakukan
DPPKAD atas nama PEMKOT canggih sesuai anggaran. Jurnal transaksi diatas oleh satuan
pemegang kas DPPKAD adalah sebagai berikut :

Pemerintah Kota Canggih


Jurnal Umum
Tangga Kode Uraian Ref Debit Kredit
l Rekening (Rp) (Rp)
12-6-10 911xxxx SILPA 5.000.00
0
61043xx Penerimaan pinjaman daerah 5.000.000
dari lembaga keuangan bank

Dalam masalah kewajiban pada pihak ketiga yang sampai akhir tahun belum
terselesaikan, akan dianggarkan sebagai penerimaan daerah pada tahun anggaran berikutnya.
Misalkan Kabupaten Aditya pada 31/12/2010 memiliki data sebagai berikut :

APBD Realisasi Selisih


Belanja untuk proyek Gedung 100.000.000 75.000.000 25.000.000
Sekolah

3
Data diatas tampak pada Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Aditya tahun anggaran
2010 sebagai berikut :

Anggaran 1/1/2010 Lap. Realisasi Anggaran Anggaran 1/1/2011


31/12/2010
Belanja Belanja
100.000.000 75.000.000
Pembiayaan
Pembiayaan 1. Penerimaan
1. Penerimaan 25.000.000
2. Pengeluaran 2. Pengeluaran
25.000.000 25.000.000

Jadi, sisa anggaran tahun 2010 sebesar Rp 25.000.000 yang belum dibelanjakan hingga akhir
tahun anggaran 2010 tadi masuk pengeluaran daerah pada laporan perhitungan APBD tahun
anggaran 2010. Kemudian pada tahun anggaran 2011, jumlah tersebut dianggarkan sebagai
penerimaan daerah dan pengeluaran daerah.

2.2 Pengeluaran Pembiayaan


Adalah sumber pembiayaan yang ditujukan untuk mengalokasikan surplus anggaran.
Kelompok pembiayaan daerah terdiri atas jenis pembiayaan berikut :
1. Pembentukan Dana Cadangan
Adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan
dana relative besar yang tidak dapat dipenuhi dalam 1 tahun anggaran. Dana yang
dialokasikan sebagai dana cadangan tidak dapat digunakan untuk membiayai program
dan kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang
pembentukan dana cadangan. Apabila dana yang terdapat dalam transaksi dana cadangan
belum digunakan sesuai peraturan, dana tersebut dapat ditempatkan dalam portofolio
yang memberikan hasil tetap resiko rendah.
2. Penyertaan Modal (Investasi Pemerintahan Daerah)
Adalah sumber pembiayaan yang berupa kegiatan penyertaan modal (Investasi).
3. Pembiayaan Pokok Utang

4
Adalah akun pembayaran pokok utang digunakan untuk menganggarkan
pembayaran kewajiban atas pokok utang yang dihitung berdasarkan perjanjian pinjaman
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
4. Pemberian Pinjaman Daerah
Adalah akun pemberian pinjaman daerah digunakan untuk menganggarkan
pinjaman yang berikan kepada pemerintah pusat atau daerah lain. Seluruh jenis
pembiayaan pengeluaran apabila dijurnal selalu pada sisi debit karena kredit selalu kas.
Sebagai contoh, kasir pada satuan pemegang kas DPPKAD Kota Canggih pada tanggal
12 juni 2011 melunasi kewajiban Pemkot Canggih yang telah jatuh tempo pada Bank
BRI Cabang Kota Canggih sebesar Rp 5.000.000,00. Jurnal transaksi diatas oleh satuan
pemegang kas DPPKAD adalah sebagai berikut :

Pemerintah Kota Canggih


Jurnal Umum

Tanggal Kode Uraian Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)


Rekening
12/06/1 2210xx Utang dalam negeri 5.000.000
1 sector perbankan
911xxxx SILPA 5.000.0
00

2.2.1 Pembiayaan Neto


Adalah selisih antara penerimaan daerah setelah dikurangi pengeluaran daerah
dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih lebih / kurang antara penerimaan
pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode pelaporan dicatat
dalam pos pembiayaan neto.

2.2.2 Pengakuan, dan Pengukuran


Penerimaan daerah diakui saat diterima pada transaksi kas umum daerah.
Pengeluaran daerah diakui pada saat dikeluarkan dari transaksi kas umum daerah.
Akuntansi penerimaan daerah dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

5
dikompensasikan dengan pengeluaran). Untuk pembentukan dana cadangan akan
menambah rekening dana cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh dari
pengelolaan dana cadangan merupakan penambah dana cadangan. Hasil tersebut dicata
sebagai pendapatan pada pos pendapatan asli daerah lainnya.

Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai


sekarang kas yang diterima atau yang akan diterima dan nilai kini kas yang dikeluarkan
atau yang dikeluarkan. Pembiayaan yang diukur dengan mata uang asing dikonversi ke
mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal pengakuan
pembiayaan.

6
BAB III

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai