Anda di halaman 1dari 6

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang


1. Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang adalah Amal Usaha
Persyaratan Muhammadiyah yang diresmikan tanggal 10 Dzulhijjah 1417 H /
18 April 1997 oleh gubernur provinsi sumatera selatan (Bapak H. Ramli Hasan
Basri) bersama ketua PP muhammadiyah (Bapak Prof. DR. Amien Rais)
merupakan satu-satunya amal usaha dibawah langsung pimpinan wilayah
muhammadiyah (PWM) Sum-Sel.
Rumah Sakit yang dimiliki oleh pimpinan wilayah Muhammadiyah
Sumatera Selatan ini memiliki 90 tempat tidur, dengan 32 dikter spesialis, 5
dokter umum, 41 orang perawat dan 31 orang pekerja non-medis.
Dalam usaha mewujudkan visi menjadi rumah sakit islam unggulan
dikota palembang, RS. Muhammadiyah Palembang memiliki fasilitas IGD 24
jam, rawat jalan, rawat inap, ICCU, ICU, Klinik X-Ray, USG, ECG,
Echocardiology dan Fisioterapi.

2. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang


a. Visi
“ Terwujudnya Rumah Sakit yang profesiomal dalam pelayanan dan
berkarakter islam”
b. Misi
1) Memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan secara
profesional, modern dan islami,
2) Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
3) Mewujudkan citra sebagai wahana ibadah dan pengemban dakwah amal
ma”ruf nahi mungkar dalam bidang kesehatan.

46
47

4) Menjadi pusat persemai kader muhammadiyah dalam bidang pealayanan,


pendidikan dan penelitian ksehatan.
c. Motto
Melayani sebagai ibadah dan dakwah

d. Tujuan RS. Muhammadiyahy Palembang


“Meningkatkan derajak kesehatan yang optimal melalui pendekatan
preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif
(Pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) bagi segenap warga
muhammadiyah dan masyarakat pada umumnya sehingga terwujud keluarga
sakinnah mawaddah dan warahmah. sebagai bagian dari masyarakat islam
yang sebenar-benarnya”.

e. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang


1) Pelayanan Rawat Jalan
Instalasi gawat darurat (IGD) 24 jam, poliklinik spesialis dan sub
spesialis, kebidanan dan penyakit kandungan, penyakit dalam, syaraf,
paru, anak, jantung, THT, kulit dan penyakit kelamin, mata, bedah
(Umum, anak, digesif, syaraf, urologi, tulang). Hematologic Onkologi
Medik.
2) Pelayanan Rawat Inap
Ruang rawat inap terdiri dari ruang Masmansyur, Sina, Ar Fahrudin,
Ahmad Dahlan, Siti Walida, Rasyid Thalib, Ibnu Rasyid, ICU/ICCU,
ruang Perinatal.
3) Gambaran Ruangan Rasyid Thalib
Ruang rawat inap anak Rasyid Thalib mempunyai 14 orang perawat yang
terdiri dari 1 kepala ruangan, 1 kepala tim, 3 orang penanggung jawab
shift dan 9 perawat pelaksana. Ruangan ini terdiri dari 4 ruang 1A. 1
ruang 2B, dan 4 ruangan kelas 3 dan memiliki 36 TT. Memiliki ruang
48

tindakan terpisah dari tempat anak dirawat. Ruang rawat inapnya dihiasi
wallpaper disetiap dindingnya yang disesuaikan dengan karakter anak-
anak.

B. Analisa Univariat

1. Karakteristik Responden
a. Rata-Rata Usia Responden
Tabel 5.1
Rata-rata Usia Responden Yang Mengalami Kecemasan Hospitalisasi di
RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2019
Karakteristik Mean Median Min Max SD
Responden
Usia 4,640 4,00 22 35 1,036
Dari table 5.1 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata usia responden
dengan nilai mean 4,640, usia minimal 22 tahun dan usia maksimal 35 tahun.

b. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.2
Distribusi Jenis Kelamin Responden Yang Mengalami Fraktur Tertutup di
RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2019
No Jenis Kelamin N Presentase (%)
1 Laki-laki 15 60 %
2 Perempuan 10 40 %
Jumlah 25 100%

Dari table 5.2 menunjukkan bahwa dari 25 responden sebagian besar berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 15 responden (60%).
49

2. Tingkat Nyeri pada Fraktur Tertutup Sebelum dan Sesudah Intervensi


Kompres Dingin

1. Rata-rata nyeri yang di rasa pasien fraktur tertutup sebelum dan sesudah
intervensi kompres dingin

Tabel 5.3

Rata-rata nyeri yang di rasa pasien fraktur tertutup sebelum dan sesudah
intervensi kompres dingin
v
Variabel Mean Median SD Min Max 95% CI
Nyeri sebelum 56,84 56,00 5,23 47 64 54,68-
59,00
Nyeri sesudah 3,35 3,29 0,22 2,94 3,78 3,26-3,45

Dari table 5.3 diatas tingkat nyeri sebelum dilakukan intervensi kompres air
dingin didapatkan nilai nyeri, Mean 56,84, minimum 3,7 dan maksimum 8,4,
Std.Deviation 5,23 dan tingkat kepercayaan 95% nyeri sebelum dilakukan
intervensi kompres air dingin berada pada rentang 54,68-59,00. Dan tingkat
sesudah dilakukan intervensi kompres air dingin didapatkan tingakat nyeri Mean
3,35, minimum 2,94 dan maksimum 3,78, serta Std.Deviation 0,22 dan tingkat
kepercayaan 95% nyeri sesudah dilakukan intervensi kompres dingin berada
pada rentang 3,26-3,45.
50

Gambar 5.1
Gambaran Tingkat Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Intervensi Kompres Dingin

GRAFIK T I N G K A T N Y E R I
9
TINGKAT NYERI

nilai sebelum
8
intervensi
7 pertama
6 nilai sesudah
5 intervensi yang
pertama
4
nilai sebelum
3 intervensi kedua
0

nilai sesudah
13579 11 13 15 17 19 21 23 25
intervensi kedua
NOMOR RESPONDEN

Berdasarkan grafik 5.1 dapat disimpulkan sebagian besar responden


mengalami penurunan nyeri . Nilai pre tertinggi dimiliki oleh responden 6,12 dan
14 dengan skor nyeri 8,4 dan nilai terendah dimiliki oleh responden 13 dengan
skor nyeri 6,5, sedangkan nilai post tertinggi dimiliki oleh responden 18 dengan
nilai nyeri 7 dan nilai terendah dimiliki oleh responden 17 dengan nilai nyeri 3,7.

C. Analisa Bivariat
Analisa bivariat untuk mengetahui pengaruh kompres dingin terhadap tingkat
nyeri pada klien faktur tertutup di ruang IGD di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang.
1. Perbedaan Rata-Rata Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah Intervensi
Kompres Dingin

Table 5.4
Perbedaan rata-rata tingkat nyeri sebelum dan sesudah intervensi
Kompres dingin
Variabel Sebelum Sesudah Beda CI 95% P
Rerata ± Rerata ± SD Rerata ± SD Value
SD
Kecemasan 56,84 ± 5,23 3,35 ± 0,22 -53,49 ± -3,13 -51,42 –(-55,55) <0,001

Dari table 5.4 di atas dapat diketahui perbedaan rata-rata nyeri sebelum dan
sesudah intervensi kompres dingin pada pre-test nyeri didapatkan nilai mean 56,84
dengan Std.Deviation 5,23, pada post-test kompres dingin didapatkan nilai mean 3,35
dan Std.Deviation 0,22. Maka terjadi penurunan yang signifikan antara mean sebelum
dan mean sesudah (-)53,49 dan didapatkan nilai p Value <0,001 (<0,05), maka
keputusan statistiknya adalah ada perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi kompres dingin pada pasien ruang IGD di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang.

Anda mungkin juga menyukai