673-Article Text-1905-1-10-20200625 PDF
673-Article Text-1905-1-10-20200625 PDF
ABSTRAK
Salah satu cara untuk meningkatkan dan memperbaiki program pendidikan yaitu dengan
melakukan evaluasi terhadap program tersebut. Tujuan penelitianini adalah untuk mendapatkan
data tentang kualitas program pendidikan jasmani dan olahraga, melalui evaluasi Context, Input,
Process dan Product. Sesuai dengan tujuan penelitian, jenis penelitian ini dikategorikan sebagai
penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pemilihan subjek penelitian
menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah SMP Negeri yang ada
dalam wilayah Kabupaten Mukomuko. Data penelitian diperoleh melalui sebaran angket guru
dan siswa, observasi, analisis dokumen, checklist, wawancara dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil evaluasi program pembelajaran PJOK pada
SMP Negeri Se-Kabupaten Mukomuko, rata-rata penilaian menunjukan (1) komponen context
berada pada kategori “kurang baik”, dimana tujuan pembelajaran tidak dirumuskan dengan baik
(44,50%); (2) komponen input pada kategori “cukup baik”, masih ada guru yang tidak memiliki
perangkat pembelajaran dan sarana prasarana serta kurangnya peran kepala sekolah dalam
pengawasan (59%); (3) komponen process dalam kategori “cukup baik”, yaitu waktu
pelaksanaan pembelajaran yang tidak efektif dan proses pembelajaran masih berpusat pada guru
sebagai sumber belajar utama serta kurangnya partisipasi siswa dalam aktifitas fisik (58,15%);
(4) komponen product berada pada kategori “tidak baik”, yaitu rendahnya minat siswa terhadap
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (45,1%).
ABSTRACT
One way to improve and improve education programs is to evaluate the program. The purpose
of this study is to obtain data about the quality of physical education and sports programs,
through the evaluation of Context, Input, Process and Product. In accordance with the research
objectives, this type of research is categorized as an evaluation research using a quantitative
approach. The selection of research subjects using purposive sampling techniques. The subject
of this research is the Public Middle School in the Mukomuko District. Research data obtained
through the distribution of teacher and student questionnaires, observation, document analysis,
checklist, interviews and documentation. Data analysis uses descriptive statistical methods. The
results of the evaluation of PJOK learning programs in Mukomuko District Public Middle
Schools, the average assessment shows (1) the context component is in the "poor" category,
where the learning objectives are not well formulated (44.50%); (2) the input component in the
"good enough" category, there are still teachers who do not have learning tools and
infrastructure and the lack of a principal's role in supervision (59%); (3) the process components
in the "good enough" category, namely ineffective learning implementation time and the
learning process are still centered on the teacher as the main source of learning and the lack of
student participation in physical activity (58.15%); (4) the product component is in the "not
good" category, namely the low interest of students in physical education in sports and health
(45.1%).
146
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
147
S. Raibowo & Y.E. Nopiyanto, Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes Melalui Pendekatan CIPP
148
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
149
S. Raibowo & Y.E. Nopiyanto, Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes Melalui Pendekatan CIPP
150
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
dari proses yang terkait (Stufflebeam & Model CIPP menurut Stufflebeam
Coryn, 2014). Salah satu tujuannya (2002) adalah untuk memberikan
adalah untuk memberikan umpan balik informasi dan penilaian yang akan
pada stafdan manajer tentang sejauh membantu penyedia layanan secara
mana mereka melaksanakan kegiatan teratur dan meningkatkan layanan dan
yang direncanakan. Selain itu untuk membuat penggunaan sumber daya,
membimbing staf untuk meningkatkan waktu, dan teknologi secara efektif dan
prosedural dan anggaran rencana yang efisien. Stufflebeam dan Coryn (2014) :
tepat. Evaluator dalam evaluasi proses menjabarkannya sebagai berikut : a)
memiliki banyak pekerjaan yang harus Melibatkan dan Melayani Stakeholders
dilakukan dalam pemantauan dan Evaluasi CIPP harus didasarkan pada
mendokumentasikan kegiatan. Evaluator prinsip-prinsip demokrasi kesetaraan dan
bisa meninjau rencana untuk keadilan. Kunci konsep yangdigunakan
pengumpulan data lebih lanjut dan dalam model ini adalah bahwa
membuat laporan terhadap rencana stakeholder, yaitu mereka yang
tersebut. Teknik evaluasi proses dimaksudkan untuk menggunakan
dilakukan dengan observasi, wawancara temuan, mereka yang dinyatakan
peserta, skala rating, kuesioner, analisis mungkinakan terpengaruh oleh evaluasi,
catatan, catatan fotografi, studi kasus dan mereka diharapkan untuk
partisipasi, fokus kelompok, sesi refleksi berkontribusi pada evaluasi, b)
diri dengan anggota staf, dan pelacakan Peningkatan Orientasi Sebuah prinsip
pengeluaran (Zhang, et al., 2011). dasar dari model CIPP adalah bahwa
Evaluasi Product tujuan evaluasi tidak hanya untuk
Tujuan dari evaluasi produk adalah membuktikan tetapi untuk
untuk mengukur, menafsirkan, dan meningkatkan.Evaluasi demikian
menilai suatu hasil (Stufflebeam & dipahami sebagai aktivitas fungsional
Coryn, 2014). Dalam melakukan yang berorientasi dalam jangka panjang
evaluasi produk, evaluator harus menilai untuk merangsang dan membantu untuk
hasil yang diinginkan ataupun tidak memperkuat dan meningkatkan
diinginkan danhasil positif dan negatif. enterprises. Evaluasi model CIPP
Evaluator harus mengumpulkan dan termasuk dalam kategori
menganalisis penilaian stakeholders perbaikan/akuntabilitas, dan salah satu
terhadap program. Berbagai teknik yang model evaluasi yang paling banyak
berlaku dalam evaluasi produk, dan diterapkan (Zhang, et al., 2011), c)
termasuk catatan harian dari hasil, Orientasi Objektivist Orientasi
wawancara pada pemangku kepentingan, epistemologis model CIPP adalah
studi kasus, mendengarkan pendapat, objectivist atau tidak relativistik Evaluasi
fokus kelompok, dokumentasi dan objectivist didasarkan pada teori bahwa
analisis records, analisis fotografi nilaiyang baik adalah sikap objektif dan
catatan, tes prestasi, skala penilaian, independen atau bebas dari pribadi
perbandingan cross-sectional, dan atauperasaan manusia. Evaluator
perbandingan biaya proyek dan hasil melakukan evaluasi seperti melakukan
(Zhang, et al., 2011). pekerjaan yang tegas didasarkan pada
Komponen Nilai-nilai dari Model prinsip-prinsip etika. Pada dasarnya,
CIPP evaluasi onjectivist dimaksudkan untuk
menghasilkan kesimpulan yang benar, d)
151
S. Raibowo & Y.E. Nopiyanto, Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes Melalui Pendekatan CIPP
152
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
153
S. Raibowo & Y.E. Nopiyanto, Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes Melalui Pendekatan CIPP
154
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
155
S. Raibowo & Y.E. Nopiyanto, Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes Melalui Pendekatan CIPP
156
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
157
S. Raibowo & Y.E. Nopiyanto, Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes Melalui Pendekatan CIPP
2016. Hasil menunjukan bahwa proses dengan persentase dapat dilihat pada
pembelajaran pada SMP Negeri 01 Gambar 3.
berada pada kategori “baik”, SMP Hasil pengamatan secara
Negeri 02, SMP Negeri 04, SMP Negeri keseluruhan dan hasil dari catatan
07, SMP Negeri 08, SMP Negeri 10, lapangan menunjukan bahwa guru dalam
SMP Negeri 11, SMP Negeri 13, SMP pembelajaran PJOK kurang disiplin
Negeri 14, SMP Negeri 17, SMP Negeri dalam pelaksanaannya, hal ini ditandai
22, SMP Negeri 35 dan SMP Negeri dengan banyaknya guru mengajar tidak
serta SMP Negeri 38 berada pada sesuai dengan waktu yang sudah
kategori “cukup baik’ dengan persentase dijadwalkan. Selanjutnya, guru tidak
dapat dilihat pada Gambar 3. Kemudian menyusun RPP dan hanya
SMP Negeri 16, SMP Negeri 19, SMP mengggunakan RPP yang lama
Negeri 20, SMP Negeri 42, SMP Negeri kemudian di edit dengan kondisi
43 berada pada kategori kurang baik, sekarang, sehinga proses pembelajaran
158
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
159
S. Raibowo & Y.E. Nopiyanto, Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes Melalui Pendekatan CIPP
dengan Maksum (2007) dimana penelitian. Tidak adanya upaya dari guru
komptensi guru pendidikan jasmani untuk meningkatkan kualitas proses atau
berada pada kondisi kritis, yang praktik dalam mengajar. Bakkenes, et
ditunjukan oleh turunnya setiap al., (2010) bahwa guru lebih banyak
kompetensi guru seiring bertambahnya menggunakan cara mereka sendiri
masa kerja. Liansoro (2016) guru adalah (melakukan percobaan) dalam mengajar
kunci yang memiliki pengaruh yang dan jarang sekali menerima masukan
sangat besar terhadap keberhasilan eksternal (literatur) atau gagasan dari
proses pembelajaran. orang lain seperti rekan kerja untuk
Evaluasi masukan memungkinkan merubah cara mengajar. Ketika guru
kita untuk memahami cara terbaik menggunakan beragam model dalam
mengalokasikan sumber daya secara pembelajaran akan memberikan motivasi
efisien (Wen-wei Ho,et al, 2011). Serta siswa dalam belajar pendidikan jasmani
evaluasi masukan memberikan informasi (Clemente, et al, 2017). Kemudian
untuk memilih alternative strategi agar evaluasi proses yang standar juga telah
mencapai tujuan yang diinginkan terbukti dapat memprediksi hasil belajar
(Bhavard, 2010). siswa dan produktivitas pembelajaran
Kemudian kurangnya sarana dan yang dilaksanakan oleh guru (Hammond,
prasarana untuk pendidikan jasmani dan et,al, 2012).
olahraga. Jika kualitas sarana prasarana Prosedur pelaksanaan pembelajaran
rendah seperti yang ditunjukkan dari masih kurang efektif, dimana guru tidak
temuan penelitian Musa dan Ahmad membuat perencanaan pembelajaran dan
(2012), maka kualitas staf dan siswa masih menggunakan RPP yang lama,
yang membutuhkannya untuk sehingga berdampak proses
pencapaian tujuan pengajaran dan pembelajaran yang tidak efektif dan
pembelajaran yang efektif akan tidak tepat sasaran. Rancangan
mendapatkan hasil yang rendah pula. pembelajaran disusun untuk membantu
Kemudian kendala yang dihadapi guru siswa mengembangkan pengetahuan,
selanjutnya adalah tidak adanya sarana ketrampilan dan sikap (Widodo, 2014).
dan prasaran yang mencukup untuk Kemudian tujuan merancang
pelaksanaan pembelajaran yang lebih pembelajaran adalah memperbaiki dan
menarik (Dwiyogo, 2014) dan harus meningkatkan kualias pembelajaran
mendapat dukungan pembinaan dan (Dwiyogo, 2014).
pembiyaan (Widodo, 2014). Selanjutnya masih banyak sisswa
Program Pembelajaran PJOK Pada yang melakukan kegiatan lain ketika
SMP Negeri Se-Kabupaten proses pembelajaran berlangsung. Hal
Mukomuko dilihat dari Komponen itu dilihat dari partisipasi belajar dari
Evaluasi Process keikutsertaan, keterlibatan, kesediaan,
Hasil pengamatan secara kemauan dan keaktifan siswa. Hasil
menyeluruh pada proses pembelajaran, partisipasi siswa dalam pembelajaran
bahwa guru pada pembelajaran masih kurang hal itu disebabkan oleh
pendidikan jasmani kurang disiplin model pembelajaran yang diterapkan
dalam pelaksanaan pembelajaran dan oleh guru tidak menarik perhatian dari
model pembelajaran yang diterapkan siswa tersebut (Fikri & Mudjihartono,
masih berfokus pada guru dan tidak ada 2016).
perubahan gaya mengajar selama
160
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
161
S. Raibowo & Y.E. Nopiyanto, Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes Melalui Pendekatan CIPP
dilakukan dengan menambah bahan Bailey, R., Armour, K., Kirk, D., Jess,
bacaan terkait dengan teori mengajar M., Pickup, I., Sandford, R. &
baik itu berupa hasil penelitian, buku BERAPhysical Education & Sport
serta video pembelajaran yang memiliki Pedagogy Special Interest Group.
aspek keterbaharuan, 3) Bagi guru 2009. The Educational Benefits
pendidikan jasmani dan olahraga, agar Claimed For Physical Education
senantiasa membangun kedisiplinan diri, and School Sport : An Academic
terutama pada penyusunan perangkat Review. Research Papers in
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran Education 24:1, 1-27.
yang sering kali melenceng dari waktu Bakkenes, I., Vermunt, J. D. & Wubbels,
yang ditetapkan, dan memanfaatkan T. 2010. Teacher learning in the
waktu di sekolah untuk meningkatkan contextof educational innovation :
kualitas diri dengan membaca atau Learning activities and learning
merancang permainan dan aktifitas fisik outcomes ofexperienced teachers.
untuk kegiatan pembelajaran Elsevier Ltd. Journal Learning and
selanjutnya. Instruction 20 (2010) 533-548.
Bharvad, A. J. 2010. Curriculum
DAFTAR PUSTAKA Evaluation. Research Analysis and
Annarino, A. A. 1983. The Teaching- Evaluation, International Research
Learning Process : A Journal ISSN- 0975-3486 RNI :
SystematicInstructional Strategy. Rajbil 2009/30097 Vol I, Issue 12.
Journal of Physical Education, Brezzo, R.D., Glave, A.P., Gray, M. &
Recreation &Dance, 54:3, 51-53 Lirgg, C. D. 2012. Comparison of
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar PE4LIFE Curriculum to a
Evaluasi Pendidikan : Edisi 2. Traditional Physical Education
Jakarta : PT Bumi Aksara. Curriculum. Journal of Physical
Baan, A. B. 2012. The Development of Education and Sports (JPES), 12(3),
Physical Education Teacher Art 38, pp.245-252.
Professional Standards Castelli, D. M., Hillman, C. H., Buck, S.
Competency. Journal of Physical M. & Erwin, H. E. 2007. Physical
Education and Sports, ISSN 2252- Fitness and Academic Achievement
6900 in Third- and Fifth-Grade Students.
Bailey, R. 2006. Physical Education and Human Kinetics, Inc. Journal of
Sport in Schools : A Review of Sport & Exercise Psychology, 29,
Benefitsand Outcomes. Journal of 239- 252.
School Health, Vol. 76, No. 8, Clemente, F., Rocha, R. F. & Korgaokar,
American SchoolHealth A. 2012. Teaching Physical
Association. Education : The Usefulness of the
Brezzo, R. D., Glave, A. P., Gray, M. & Teaching Games for Understanding
Lirgg, C. D. 2012. Comparison of and theConstraints-Led Approach.
aPE4LIFE Curriculum to a Journal of Physical Education and
Traditional Physical Education Sport (JPES), 12(4), Art 62, pp. 417
Curriculum. Journal of Physical – 426.
Education and Sport (JPES), 12(3), Damon, W. & Lerner, R. M. 2008. Child
Art 38, pp.245-252. and Adolescent Development an
162
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
163
S. Raibowo & Y.E. Nopiyanto, Evaluasi Pembelajaran Penjasorkes Melalui Pendekatan CIPP
164
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi │Vol. 6, No. 2, Juni 2020
165