Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pengantar
pekerjaan yang tidak mudah, meskipun sepintas setiap kisah dalam Injil-injil
pendapatnya,
“Kesulitan mengeksegesis teks-teks dalam Injil-Injil Kanonik disebabkan oleh dua faktor,
yakni: (1) Kitab-kitab Injil berisi tentang Yesus (pribadi dan pelayanan-Nya), sedangkan
yang menulis bukan Yesus melainkan orang lain. (2) Jumlah dari Kitab Injil ada empat
kitab dengan penulis yang berbeda, gaya bahasa dan cara menulis yang berbeda bahkan
penekanan atau perspektif juga berbeda.”1
Oleh karena itu, diperlukan metode atau pendekatan yang tepat untuk menafsirkan
setiap kisah yang terdapat di dalamnya. Demikian pula dengan peristiwa yang
bukit, dan yang menulis adalah Matius bukan Yesus. Kemudian peristiwa tersebut
tidak hanya terdapat dalam Matius, tetapi dikisahkan juga dalam Lukas.
perbedaan.
1
Adi Putra, Misi Yesus Kepada Bangsa-Bangsa Lain (Jakarta: Views, 2015), hlm. 48
32
digunakan peradigma horisontal2 dan paradigma vertikal3 agar dapat memahami
maksud atau arti dari peristiwa ini secara utuh dan benar.
2
Paradigma horizontal berarti teks Matius 7:24-27, ditafsir dengan tetap
mempertimbangkan atau memperhatikan paralelnya dalam Injil Kanonik yang lain.
3
Paradigma Vertikal berarti teks Matius 7:24-27 ditafsir dengan tetap memperhatikan
konteks Yesus dan konteks penulis Injil. Ini berarti memperhatikan secara spesifik konteks dalam
Injil Matius terhadap Yesus dan Injil Matius sendiri.
33
B. Terjemahan
NA 28 Terjemahan
4
Kata λόγους berasal dari kata λέγω yang dapat dipahami bahwa sebuah komunikasi
dimana pikiran menemukan sebuah ekpresi untuk mengatakannya sebagai kebenaran.
5
Kata kerja ὁμοιωθήσεται adalah bentuk indikatif masa yang akan datang pasif orang ke-
3 tunggal dari kata ὁμοιόω. Kata ὁμοιωθήσεται diartikan dengan membangun atau mendirikan.
6
Kata ᾠκοδόμησεν adalah bentuk kata kerja indikatif aoris aktif orang ke-3 tunggal yang
berasal dari kata οἰκοδομέω dan dapat diartikan membangun atau mendirikan.
34
C. Perbandingan Terjemahan
Ayat 24
ESV7 Everyone then who hears these words of mine and does
them will be like a wise man who built his house on the
rock.
NRSV8 Everyone then who hears these words of mine and acts on
them will be like a wise man who built his house on rock.
Ayat 25
Terjemahan Pribadi Hujan turun, banjir, angin datang melanda rumah itu,
tetapi itu tidak roboh karena dibangun di atas batu.
ESV And the rain fell, and the floods came, and the winds
blew and beat on that house, but it did not fall, because it
had been founded on the rock.
NRSV The rain fell, the floods came, and the winds blew and
beat on that house, but it did not fall, because it had been
founded on rock.
7
English Standard Version (2007 update), Penerbit: Crossway Bibles, a publishing
ministry of Good News Publishers.
8
New Revised Standard Version (1989), Penerbit: National Caouncil of the Churches of
Christ in the USA.
9
Lembaga Alkitab Indonesia, Terjemahan Baru (Indonesia).
10
Lembaga Alkitab Indonesia, Bahasa Indonesia sehari-hari (Indonesia).
11
Lembaga Alkitab Indonesia, Bahasa Indonesia Masa Kini (Indonesia).
35
ITB Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin
melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab
didirikan di atas batu.
BIS Pada waktu hujan turun, dan air banjir datang serta angin
kencang memukul rumah itu, rumah itu tidak roboh sebab
telah dibangun di atas batu.
BIMK Pada waktu hujan turun, dan air banjir datang serta angin
kencang memukul rumah itu, rumah itu tidak roboh sebab
telah dibangun di atas batu.
Ayat 26
ESV And everyone who hears these words of mine and does
not do them will be like a foolish man who built his
house on the sand.
NRSV And everyone who hears these words of mine and does
not act on them will be like a foolish man who built his
house on sand.
Ayat 27
Terjemahan Pribadi Hujan turun, banjir, angin datang melanda rumah itu,
maka itu hancur dan terjadilah kerusakan yang besar.
ESV And the rain fell, and the floods came, and the winds
blew and beat against that house, and it fell, and great
was the fall of it.
36
NRSV The rain fell, and the floods came, and the winds blew
and beat against that house, and it fell-- and great was its
fall.
ITB Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin
melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan
hebatlah kerusakannya.
BIS Pada waktu hujan turun, dan air banjir datang serta angin
kencang memukul rumah itu, rumah itu roboh. Dan
kerusakannya hebat sekali.
BIMK Pada waktu hujan turun, dan air banjir datang serta angin
kencang memukul rumah itu, rumah itu roboh. Dan
kerusakannya hebat sekali.
memberikan penilaian dari beberapa terjemahan tersebut, yakni: Pada ayat 24 dan
terjemahan NRSV sedikit berbeda dengan terjemahan ESV, ITB, BIS, BIMK
yaitu kata “act (perbuatan atau tindakan). Oleh karena itu, dipahami bahwa NRSV
sangat menegaskan tentang hal tindakan dalam mendengar perkataan Yesus. Pada
ayat 27 terdapat sedikit perbedaan pada terjemahan ESV yaitu menggunakan kata
“And” pada awal kalimat sedangkan terjemahan NRSV, ITB, BIS, BIMK tidak
menggunakan kata tersebut. Pada akhir kalimat pun memiliki sedikit perbedaan
mengenai kejatuhan rumah yaitu ESV, ITB, BIS, BIMK menjelaskan bahwa
Artinya bahwa terjemahan NRSV rumah yang jatuh tidak sehebat kejatuhannya
37
D. Kisah yang paralel
Berikut ini merupakan kisah yang paralel dengan Matius 7:24-27 dalam
Matius Lukas
Setiap orang yang mendengar Mengapa kamu berseru kepada-Ku:
perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak
sama dengan orang yang bijaksana, melakukan apa yang Aku katakan?
yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah Setiap orang yang datang kepada-Ku
banjir, lalu angin melanda rumah itu, dan mendengarkan perkataan-Ku serta
tetapi rumah itu tidak roboh sebab melakukannya Aku akan menyatakan
didirikan di atas batu. kepadamu dengan siapa ia dapat
disamakan.
Tetapi setiap orang yang mendengar Ia seperti orang yang ketika
perkataan-Ku ini dan tidak membangun rumah menggali dalam-
melakukannya, ia sama dengan orang dalam, lalu membuat pondasinya pada
yang bodoh, yang mendirikan batu. Pada waktu ada banjir dan air
rumahnya di atas pasir. sungai melanda rumah itu, rumah itu
tidak dapat digoyahkan, sebab sudah
dibangun di atas pondasi yang baik.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah Akan tetapi barangsiapa mendengar
banjir, lalu angin melanda rumah itu, perkataan-Ku, tetapi tidak
sehingga rubuhlah rumah itu dan melakukannya, ia sama dengan seorang
hebatlah kerusakannya. yang mendirikan rumah di atas tanah
tanpa dasar. Ketika banjir melandanya,
rumah itu segera rubuh dan hebatlah
kerusakannya.
Perikop dua macam dasar dalam konteks Lukas seperti yang ada dalam
Matius, diakhiri dengan pengingat yang mengesankan tentang tindakan lemah atas
pengajaran yang telah diberikan Yesus. Ada perbedaan dalam perincian: dalam
12
Lukas menjelaskan lebih detail dibandingkan Matius, ketika dilihat dari setiap kalimat
yang terdapat dalam perikop Matius 7:24-27. Sedangkan mengenai khotbah di bukit yang catat
oleh Matius, Lukas mengatakan bahwa hal tersebut terjadi di sebuah tempat yang datar.
38
Matius perbedaan antara keduanya adalah bahwa mereka memilih situs yang
“Penutup itu adalah kata ancaman: celakalah orang yang mendengar “khotbah” ini, tetapi
tidak mempraktekkan isinya! Tetapi kalau begitu… ‘siapakah yang dapat diselamatkan?’
(bdk. 18:26). Memang tidak ada baiknya kalau kita benar-benar terkejut karena penutup
itu, maka kita akan terus mengikhtiarkan keselamatan kita ‘dengan takut dan gentar’ (Flp.
2:12; perhatian bahwa ayat ini adalah sambungan Flp. 2:1-11 yang telah dikutip di atas
berhubung dengan kesimpulan dari khotbah di kaki bukit).” 13
Setiap orang yang mendengar perkataan Yesus dan tidak melakukannya diancam
bahwa akan mengalami kecelakaan secara spiritual. Oleh karena itu, harus
“Menurut Lukas, Yesus sekarang berbicara tentang orang yang memperhatikan apa yang
dikatakannya. Pria ini seperti pembangun yang menggali dalam-dalam dan meletakkan
fondasi di atas batu. Hal ini penting untuk pembangunan yang sehat, tetapi itu memakan
waktu dan kerja keras. Dengan demikian, ada beberapa orang yang menghindari pekerjaan
tersebut”.14
mempraktekannya (ay. 47-48) adalah seperti seorang yang dalam musim kering
mungkin dapat terjadi air pasang atau banjir setengah tahun kemudian. Jadi ia
berusaha untuk menggali dalam-dalam dan menyingkirkan tanah pasir dari dasar
batunya. Kemudian ia langsung meletakan fondasi pada tanah batu itu. Rumah
itulah yang nanti ternyata dapat bertahan terhadap bahaya air pasang dan banjir.
13
B.J. Boland dan P.S. Naipospos,Tafsiran Alkitab Injil Lukas (Jakarta: Bpk. Gunung
Mulia, 2015), hlm. 162.
14
Leon Morris, Luke, The Tyndale New Testament Commentaries (Surabaya: Momentum,
2007), hlm. 148.
39
Tetapi pada ayat 49, celakalah orang yang tidak meletakkan dasar untuk
membangun rumah dengan cara itu (bdk. Mat. 7:24,26 dimana ditekankan
bijaksana atau bodoh sebagai ganti rajin atau malas). Orang yang tidak
meletakkan dasar itu mendapat sebuah tempat yang tampaknya bagus untuk
mungkin datang dalam musim hujan; tanah kering itu kelihatannya cukup keras
dan kuat; menggali dalam-dalam sampai ke tanah batu adalah terlalu melelahkan;
jadi begitu saja didirikannya rumahnya tanpa fondasi yang teguh. Dengan
demikian mungkin berdirilah bangunan yang bagus, yang kelihatannya tidak kalah
jika dibandingkan dengan rumah lain itu. Tetapi perbedaannya akan terlihat nanti
dikemudian hari. Jika dalam musim hujan air sungai sebak dan meluap dan
terjadilah banjir. Rumah yang terakhir ini runtuh dengan segera dan menjadi
Pada bagian ini akan dikemukakan tentang studi apparatus Matius 7:24-27
berdasarkan catatan kaki yang termaktub dalam Alkitab Bahasa Yunani versi
Nestle Aland 28 (NA 28). Pada ayat 24 terdapat dua variasi teks. Pada beberapa
kodeks atau teks saksi menghilangkan kata τούτους, seperti yang tertulis di bawah
ini:
Πᾶς οὖν ὅστις ἀκούει μου τοὺς λόγους °τούτους καὶ ποιεῖ αὐτούς,
⸀ὁμοιωθήσεται ἀνδρὶ φρονίμῳ, ὅστις ᾠκοδόμησεν αὐτοῦ τὴν οἰκίαν ἐπὶ τὴν
πέτραν·
40
Ada pun yang memasukkan kata τούτους seperti B* 1424 a g1 k mae boms.
Masih dalam ayat 24, terdapat satu variasi teks lagi, yakni untuk kata
didukung oleh ℵ B Z Θ 0281 ƒ(1).13 33. 700. 892. 1241. l 844 ff1 l vg syp.hmg sa
mae; Or Did.
Selanjutnya untuk ayat 25, terdapat perbedaan baca untuk beberapa teks
Kodeks dan teks saksi Θ 579; Eus., membacanya προσερρηξαν. Dan majuskel
Pada ayat 26 terdapat variasi teks khususnya untuk kata ὁ ἀκούων. Di mana
beberapa teks saksi atau kodeks menggantinya dengan kata yang lain. Seperti
Καὶ πᾶς ⸂ὁ ἀκούων⸃ μου τοὺς λόγους τούτους καὶ μὴ ⸀ποιῶν αὐτοὺς
ὁμοιωθήσεται ἀνδρὶ μωρῷ, ὅστις ᾠκοδόμησεν ⸉αὐτοῦ τὴν οἰκίαν⸊ ἐπὶ τὴν ἄμμον·
Teks saksi seperti kodeks Θ dan ƒ13 menggantikan ὁ ἀκούων dengan οστις
terdapat transpotition khususnya untuk kata αὐτοῦ τὴν οἰκίαν. Untuk kodeks dan
teks saksi C K L Γ Δ ƒ13 565. 579. 1424. l844 mendukung adanya transpotition.
41
Sedangkan teks NA28 sendiri didukung oleh ℵ B W Z (Θ) ƒ1 700. 892. 1241.
καὶ κατέβη ἡ βροχὴ καὶ ἦλθον οἱ ποταμοὶ καὶ ἔπνευσαν οἱ ἄνεμοι καὶ ⸀προσέκοψαν
τῇ οἰκίᾳ ἐκείνῃ, καὶ ἔπεσεν καὶ ἦν ἡ πτῶσις αὐτῆς μεγάλη ⸆.
Seperti yang terlihat dengan jelas pada kolom di atas, maka pada teks
pada beberapa kodeks dan teks saksi, seperti: Θ ƒ13 33. 1241c mae, menambahkan
Penilaian
Pada varian teks pertama dalam ayat 24, apabila memperhatikan beberapa
kodeks saksi yang menghilangkan kata τούτους ada kodeks Vaticanus yang telah
dikoreksi pada abad ke-10. Ditambah beberapa teks saksi lainnya termasuk
Middle Egyptian, Bohairic yang tergolong ke dalam versi Koptik. Melihat teks
saksi yang mengasimilasi teks τούτους, tidak begitu kuat - apalagi ditinjau dari
aspek usia.
Varian kedua dalam ayat 24, ternyata versi NA 28 juga masih jauh lebih kuat
dengan teks ὁμοιωθήσεται apabila dibanding teks saksi yang memberikan varian
yang berbeda. Oleh karena NA 28 didukung oleh: Kodeks Sinaitikus yang ditulis
42
pada abad ke-4, Kodeks Vaticanus yang juga ditulis pada abad ke-4, Kodeks
Dublinensis ditulis pada abad ke-6, dan Kodeks Koridethi yang ditulis pada abad
ke-9. Dengan demikian, dapat dilihat betapa varian yang diberikan oleh NA 28
jauh lebih kuat dikategorikan sebagai teks yang mendekati teks aslinya.
Seperti yang dikemukakan oleh Adi Putra dalam bukunya, bahwa ada dua hal
eksternal dan bukti internal. Untuk bukti eksternal yang perlu diperhatikan adalah
bergantung pada pertimbangan dari rincian paleografi dan kebiasaan dari para ahli
menulis; dan kemungkinan yang paling hakiki bergantung pada pertimbangan dari
Untuk varian teks dalam ayat 25 juga menunjukkan teks saksi yang
mendukung NA 28 masih jauh lebih kuat jika dibanding dengan teks saksi untuk
varian yang lain. Demikian pula untuk ayat 26 dan 27. Versi NA 28 masih jauh
lebih kuat dibandingkan teks saksi yang berbeda. Dengan demikian, dapat
tahap eksegesis.
15
Adi Putra, Misi Yesus Kepada Bangsa-Bangsa Lain: Kajian Biblika Terhadap Pelayanan
Yesus di Galilea brdasarkan Matius 4:12-17, (Jakarta: Penerbit Vieka Wahana Semesta, 2015),
hlm.106-109.
43
F. Analisis dan Sintaksis
Yesus di bukit yang dikisahkan dalam bentuk perumpamaan tentang respons para
Pada Matius 7:24 terdapat beberapa kata kerja dalam modus indikatif
dengan tense aoris yang secara langsung menunjuk kepada pendengar yang hadir
pada waktu itu, yakni: ἀκούει yang berarti dia mendengar. Kata ἀκούει adalah
bentuk indikatif present aktif dari kata ἀκούω. Dalam konteks Matius 7:24, kata
kata-kata-Nya.’16
Kemudian kata ποιεῖ juga merupakan bentuk indikatif present aktif dari
kata ποιέω yang berarti dia melakukan. Pada konteks Matius 7:24 dipahami
‘perbuatan secara khusus ditekankan kapan pun mereka hanya berdiri tidak perlu
kata ὁμοιόω, dan dalam konteks Matius 7:24 dipahami ‘Pasif dalam keunikan
dalam bentuk aoris (13:24; 18:23; 22:2) yang biasanya dibandingkan dengan
Kerajaan Sorga, tetapi juga dua kali (Mat. 7:24,26) orang yang melakukan atau
tidak melakukan perkataan Yesus seperti bentuk pertama. Bentuk kedua ini tidak
16
Daniel B. Wallace, Greek Grammar Beyond the Basics: an exegetical syntax of the
New Testament (Authortracker: Zondervan, 1996), hlm. 133 footnote 167.
17
Balz-Schneider, Exegetical Dictionary the New Testament (EDNT), hlm. 4250.
44
menunjukkan keseteraan, melainkan perbandingan dengan peristiwa yang
disebutkan.’18
Selanjutnya masih ada sebuah kata kerja yang terletak di akhir dari Matius
7:24, yaitu ᾠκοδόμησεν. Kata ini juga merupakan bentuk indikatif aoris aktif dari
kata οἰκοδομέω. Dalam konteks Matius 7:24 dipahami ‘memulai suatu tindakan,
suatu proses yang menunjukkan apa yang mulai dilakukan atau dengan kata lain
Dalam Matius 7:24 juga terdapat beberapa kata benda, yakni: Kata λόγους
adalah bentuk akusatif maskulin jamak dari kata λόγος yang berarti perkataan-
perkataan. Dalam konteks Matius 7:24 kata itu dipahami ‘Yesus mengekspresikan
kata ἀνδρὶ juga merupakan bentuk datif maskulin singular tunggal dari kata ἀνήρ.
Kata ἀνδρὶ dapat diartikan suami, orang, manusia, orang. Kata ἀνδρὶ dalam
konteks Matius 7:24 dipahami sebagai ‘kata ini umum untuk “manusia” dengan
kata sifat atau kata benda yang menunjukkan fungsi.’21 Selanjutnya kata οἰκίαν
adalah bentuk akusatif feminim tunggal dari kata οἰκία yang berarti rumah. Kata
benda πέτραν merupakan bentuk akusatif feminim tunggal dari kata πέτρα. Kata
Adapun sebuah kata sifat yang ditemukan dalam Matius 7:24, yakni:
φρονίμῳ. Kata ini adalah bentuk datif maskulin tunggal dari kata φρόνιμος yang
18
EDNT., hlm. 3719.
19
Bauer-Danker, Greek English Lexicon of the New Testament And Other Early Christian
Literature (BDAG) Third Edition, hlm. 5218.
20
BDAG., hlm. 4605
21
Kittel-Bromiley, Theological Dictionary of the New Testament (TDNT), hlm. 71
45
dapat diartikan bijaksana. Dalam konteks Matius 7:24, kata φρονίμῳ dipahami
Pada Matius 7:25 tampak beberapa kata kerja dalam modus indikatif
dengan tense aoris, yakni: κατέβη. Kata merupakan bentuk indikatif aoris aktif
dari kata καταβαίνω yang berarti turun. Kemudian kata ἦλθον juga merupakan
bentuk indikatif aoris aktif dari kata ἔρχομαι. Kata ἦλθον berarti datang.
Selanjutnya kata ἔπνευσαν adalah bentuk indikatif aoris aktif dari kata πνέω yang
berarti memukul. Dalam konteks Matius 7:25 dipahami ‘untuk bergerak seperti
angin dengan kecepatan yang relatif cepat, tiuplah.’23 Ada pun kata προσέπεσαν
yang merupakan bentuk indikatif aoris aktif dari kata προσπίπτω yang berarti
menghantam sebuah rumah dengan kekuatan yang besar atau hebat.’ 24 Juga kata
ἔπεσεν adalah bentuk indikatif aoris dari kata πίπτω yang diartikan jatuh. Kata
ἔπεσεν dalam konteks Matius 7:25 ‘digunakan untuk struktur dengan makna
bentuk indikatif sempurna pasif orang ketiga jamak dari kata θεμελιόω yang
konteks ini dipahami ‘sebagai dasar untuk mendirikan atau meletakan fondasi
yang ditemukan atau dengan kata lain mendirikan bumi di atas air.’26
Dalam ayat Matius 7:25, terdapat beberapa kata benda, yakni: kata βροχὴ
yang adalah bentuk nominatif feminim tunggal secara umum dan dapat diartikan
22
BDAG., hlm. 7822
23
BDAG.,hlm. 6002.
24
BDAG., hlm. 6334.
25
EDNT., hlm. 4185.
26
BDAG., hlm. 3525.
46
hujan. Kemudian kata ποταμοὶ juga merupakan bentuk nominatif maskulin jamak
secara umum dari kata ποταμός yang berarti sungai. Kata ποταμοὶ dalam konteks
Matius 7:25 dipahami ‘luapan dari gunung yang muncul di jurang setelah hujan
kata ἄνεμοι juga bentuk nominatif maskulin jamak secara umum dari kata ἄνεμος
yang berarti angin. Dalam konteks Matius 7:25, kata ἄνεμοι dipahami ‘angin
Pada Matius 7:26 ditemukan beberapa kata kerja, yaitu: kata ἀκούων yang
merupakan bentuk partisip waktu sekarang nominatif maskulin dari kata ἀκούω
yang berarti mendengar. Dalam konteks Matius 7:26, frasa ἀκούων dipahami
adalah kata ποιῶν juga merupakan bentuk partisip waktu sekarang nominatif
maskulin dari kata ποιέω yang berarti melakukan. Dalam konteks ini dipahami
‘melakukan atau mematuhi kemauan atau hukum dengan patuh. Dengan kata lain,
Dalam Matius 7:26 terdapat sebuah kata sifat, yakni: kata μωρῷ dari kata
μωρός yang berarti bodoh. Kata μωρῷ merupakan bentuk datif maskulin normal
tunggal tidak ada derajat. Dalam konteks Matius 7:26, kata μωρῷ dipahami
‘bodoh dalam perumpamaan Matius 7:24, 25. Perbedaan antara orang “orang
27
BDAG., hlm. 6103.
28
EDNT., hlm. 430.
29
Wallace, hlm. 275.
30
BDAG., hlm. 6015.
47
bijak” dan “orang bodoh” terletak pada penggunaannya dalam kehidupan sehari-
hari.’31
Adapun sebuah kata benda yang terdapat dalam konteks ini, yakni: kata
ἄμμον yang merupakan bentuk akusatif feminim tunggal umum dari kata ἄμμος
Pada Matius 7:27, terdapat sebuah kata benda, yakni: πτῶσις. Kata πτῶσις
adalah bentuk nominatif feminim tunggal secara umum yang berarti jatuh atau
runtuh. Dalam konteks ini, kata πτῶσις dipahami ‘jatuh atau runtuhnya sebuah
rumah.’32 Kemudian terdapat sebuah kata sifat, yaitu: kata μεγάλη yang
merupakan bentuk nominatif feminim singular umum tanpa derajat dari kata
μέγας yang berarti hebat atau besar atau agung. Kata μεγάλη dalam konteks ini
melakukan perkataan-Ku disebut orang bijaksana; (c) orang yang mendengar dan
tidak melakukan perkataan-Ku disebut orang bodoh. Ketiga hal di atas dijadikan
sebagai kesimpulan setelah melakukan analisis dan akan menjadi fokus utama
31
TDNT., hlm. 510.
32
BDAG., hlm. 6419.
33
BDAG., hlm. 4763.
48
Matius 7:24-25
34
maka tampak jelas bahwa kata kerja utama dalam bagian ini adalah kata
ὁμοιωθήσεται. Dalam kata ὁμοιωθήσεται bergantung dua kata datif, yakni: ἀνδρὶ
dan φρονίμῳ yang dapat menjelaskan kata kerja utama bahwa diibaratkan seperti
manusia yang bijaksana. Kemudian terdapat kata kerja pertisip dalam bentuk
indikatif aoris aktif yakni kata kerja ἀκούει dan ποιεῖ bergantung pada kehadiran
konjungsi ὅστις untuk menegaskan tujuan dari kata kerja utama yakni: kata
ὁμοιωθήσεται. Oleh karena itu, dalam konteks ini dapat dipahami bahwa
Yesus melalui gaya hidup yang berpusat pada kehendak Bapa. Disini kedua kata
34
BibleWorks–[c:/program files (x86)/BibleWorks9/init/bw9000.swc].
49
kerja tersebut hadir untuk menekankan sifat kepatuhan yang berkelanjutan; itu
Dalam ayat 25, terdapat sebuah kata kerja modus indikatif aoris aktif
orang ketiga tunggal di depan kata benda τῇ οἰκίᾳ yakni ᾠκοδόμησεν dari kata
ᾠκοδόμησεν tergantung sebuah kata benda yaitu batu. Akan tetapi kata kerja
ᾠκοδόμησεν sulit untuk digolongkan dalam kata kerja utama karena terdapat
konjungsi yang mendahuluinya yaitu ὅστις dan kata ini juga masih bergantung
pada kata ganti orang, yaitu: ἀνδρὶ. Kemudian terdapat beberapa kata kerja modus
indikatif aoris aktif orang ketiga tunggal, yakni: κατέβη; ἔπεσεν yang bergantung
pada konjungsi καὶ. Bahkan dalam ayat ini juga terdapat beberapa kata kerja
dalam bentuk modus indikatif aoris aktif orang ketiga jamak, yakni: ἦλθον;
bahwa manusia yang membangun rumah di atas batu ketika hujan turun maupun
banjir dan angin datang dan melanda rumah itu tetapi tidak akan roboh.
50
Matius 7:26-27
35
Pada bagian kedua (ay. 26-27), berdasarkan analisis yang telah dilakukan
tampak jelas bahwa kata kerja utama dalam bagian ini adalah kata ὁμοιωθήσεται.
Dalam kata ὁμοιωθήσεται bergantung dua kata datif, yakni: ἀνδρὶ dan φρονίμῳ
yang dapat menjelaskan kata kerja utama bahwa diibaratkan seperti manusia yang
bijaksana. Kemudian terdapat kata kerja pertisip dalam bentuk indikatif aoris aktif
yakni kata kerja ἀκούων dan ποιῶν bergantung pada kata sandang ὁ dari klausa
πᾶς untuk menegaskan tujuan dari kata kerja utama yakni: kata ὁμοιωθήσεται.
Oleh karena itu, dalam konteks ini dapat dipahami sebagai seseorang belum
35
BibleWorks–[c:/program files (x86)/BibleWorks9/init/bw9000.swc].
51
Akan tetapi dalam ayat 26 Terdapat sebuah partikel yang bergantung pada
kata kerja ἀκούων dan ποιῶν dari kata sandang ὁ, yakni: μὴ yang berarti tidak.
Disini kedua kata kerja tersebut dan partikel μὴ hadir untuk menekankan sifat
ketidak patuhan yang berkelanjutan; itu seumur hidup, apa yang kita lakukan
G. Sistematika Eksegesis
maka penulis memperoleh struktur eksegesis yang akan dijadikan pola eksegesis
sebagai berikut:
1. Makna “Perkataan-Ku”
H. Eksegesis
Didasarkan pada struktur eksegesis yang tertera di atas, maka terdapat tiga
52
1. Makna “perkataan-Ku” ini
umum akusatif maskulin jamak dari kata λόγος dan dapat diartikan perkataan-
perkataan. Kata ini dipakai dalam LXX (septuaginta) untuk menerjemahkan דָּ בָּ ר.
Dalam bahasa Yunani pada dasarnya λόγος berarti kata, tetapi kemudian
berkembang dengan berbagai arti, yakni: dalam tata bahasa λόγος mengartikan
tersusun tepat.36 Dengan demikian dapat dipahami bahwa kata λόγος telah
memiliki arti dari berbagai sudut pandang, akan tetapi yang jelas bahwa λόγος
berarti logika atau pikiran, sebab memang kata-kata yang terucap adalah buah dari
pikiran itu.
oleh Yesus pada Matius pasal 5-7, sehingga kata λόγους dipahami dalam arti
(Mat. 5-7). Di mana dalam pasal 5:1-2 merupakan pendahuluan yang secara
gamblang dijelaskan oleh Matius bahwa banyak orang mengikuti Yesus pada pada
tahap pelayanan ini. Di sini Matius mengisahkan peristiwa ketika Yesus naik ke
36
EDNT., hlm. 3175.
37
The Complete Word Study Dictionary New Testament (SDNT), hlm. 153-157.
53
Ucapan bahagia (5:3-12); perumpamaan garam dunia dan terang dunia dan
perumpamaan pelita dan ukuran (5:13-16), pengikut Kristus harus menjadi garam
yang memberi rasa dan terang yang menyinari dunia; Yesus memenuhi hukum
dalam hati (5:27-30); pernikahan itu sakral dan mengikat (5:31-32); Yesus
melarang sumpah (5:33-37); berjalan sejauh dua mil (5:38-42); mengasihi musuh
(5:43-48); berbuat baik untuk menyenangkan Tuhan (6:1-4); hal berdoa (6:5-15);
puasa hanya bisa dilihat dan diketahui oleh Tuhan (6:16-18); menyimpan harta di
surga (6:19-21); pelita tubuh (6:22-23); kamu tidak bisa melayani Tuhan dengan
bertanya, mencari, mengetuk (7:7-12); jalan yang sempit (7:13-14); kamu akan
mengenal mereka dari pohonnya (7:15-20); Aku tidak mengenal kamu (7:21-23);
Yesus di bukit, banyak orang terkesan tidak hanya dengan apa yang Yesus
ajarkan, tetapi juga dengan cara Ia mengajar. Pengajaran-Nya berbeda dengan dari
semua yang bisa mereka dengarkan sehingga mereka takjub akan hal tersebut.
yang merupakan pola untuk setiap orang berjalan seturut dengan pola tersebut.
bahwa kebenaran yang diajarkan di dalamnya bukan hanya untuk didengar tetapi
38
Grant R. Osborne, Exegetical Commentary on the Net Testament, (Michigan:
Zondervan, 2010), hlm. 276.
54
yang tidak bisa dihindari melainkan harus diperhatikan dengan penuh perhatian
agar tidak menyimpang dari kebenaran tersebut. Yesus berkata, jikalau kamu
membuat setiap orang menggunakan hak pilihan untuk hanya patuh, artinya
mengikuti.
hal ini, terlihat dengan jelas dalam Matius 7:24-27 bahwa Yesus sangat
diabaikan.
orang bijaksana
adalah ditujukkan kepada setiap orang hadir pada saat Yesus berkhotbah atau
mengajar di bukit (ps. 5-7). Sama seperti sudah dijelaskan dalam analisis kata
kerja dan sintaksis, bahwa kata ἀκούει merupakan bentuk indikatif yang memiliki
fungsi untuk menjelaskan kata kerja utama dalam konteks ini (ay. 24-25) –
55
Kata ἀκούει atau ἀκούω dapat dipahami dalam arti untuk mendengarkan
pesan-Nya, baik dalam arti pesan suara yang sederhana (Luk. 6:48 par. Mat.
mengenai arti atau makna dari kata ἀκούει atau ἀκούω untuk konteks Matius
7:24-25 lebih cocok dipahami bahwa para pendengar telah menerima berita atau
informasi yang disampaikan oleh Yesus atau belajar tentang apa yang telah
tindakan yang melibatkan setiap organ tubuh dan pengetahuan. Dalam arti dengan
sebuah pengetahuan yang valid supaya dialami oleh pendengar yang mendengar
tidak dipisahkan dari tindakan belajar. Salah satu contohnya dalam Ulangan 6:4;
39
EDNT., hlm. 193.
40
TDNT., hlm. 120.
56
sungguh akan menjadi sebuah pelajaran yang berharga guna dilakukan dalam
mendengar selalu menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari belajar. Seperti
dalam Markus 4:24; Matius 11:4; Lukas 2:20; Kisah Para Rasul 2:33; 1 Yohanes
1:1. Mengapa demikian? Oleh karena segala sesuatu yang didengarkan oleh
telinga apabila direnungkan maka dapat menjadi pelajaran yang berharga untuk
Makna yang sama juga terkandung kata ἀκούει atau ἀκούω pada Matius
hanyalah sebagai informasi atau berita, akan tetapi Yesus menegaskan kepada
pendengar-Nya supaya apa yang telah didengar harus dapat dilakukan. Berita atau
dari berita tersebut mereka dapat belajar bahwa yang mereka dengar adalah
ποιέω. Kata ποιεῖ atau ποιέω dapat dipahami dalam arti untuk melaksanakan
Kata ποιεῖ atau ποιέω hadir untuk menekankan sifat kepatuhan yang tidak
hanya sekadar sifat melainkan sifat kepatuhan yang berkelanjutan dan dijadikan
41
BDAG., hlm. 6015.
57
sebagai gaya hidup dengan memusatkannya pada perkataan-perkataan-Nya.42
untuk melakukan apa yang kita dengar dari Kristus. Belumlah cukup untuk
berbahagia (Luk. 11:28; Yoh. 13:17), dan disebut saudara Kristus (Mat. 12:50).
Jadi apa yang diungkapkan oleh Yesus dan didengar bahkan diketahui oleh
dilakukan.
kata λόγος. Seperti yang telah dijelaskan pada eksegesis bagian pertama bahwa
konteks Matius 7:24, lebih cocok dipahami dalam pengertian di mana Yesus
pada kata kerja utama dengan tujuan untuk menegaskan kata kerja utama
42
Osborne, hlm. 275.
43
Matthew Henry, Injil Matius 1-14, (Surabaya: Momentum, 2014), hlm. 324-325.
58
φρονίμῳ ditemukan tujuh kali dalam Injil Matius yang memberikan penekanan
akan kebijaksanaan seseorang dalam memahami situasi dan melakukan apa yang
Yesus haruslah mengatur hidupnya sesuai dengan apa yang didengarnya. Jika
hanya mendengar dan tidak melakukan akan mengalami keruntuhan yang hebat
karena tidak menyediakan waktu untuk menggali dan meletakaan fondasi, rumah
itu selesai dalam waktu yang singkat dan untuk sementara rumah itu tidak dapat
maka akan terjadi kerusakan yang sangat hebat karena tidak memiliki fondasi
yang kuat.
membangun rumah di atas batu dan ketika dilanda badai maka rumah itu akan
tetap kokoh berdiri karena dibangun di atas dasar yang kuat. Artinya, orang
bertahan menghadapi badai kehidupan. Orang tersebut akan tetap aman, bisa
mendirikan rumahnya di atas batu, dan rumahnya tetap berdiri meskipun angin
44
Henry, Injil Matius 1-14, hlm. 326.
59
Yesus memanggil orang miskin, orang yang lemah, orang yang tertindas disebut
melakukannya. Karena itu, mereka tidak pernah runtuh. Mereka percaya kepada
Kata ἀκούων atau ἀκούω memiliki pemahaman yang sama dengan ἀκούει
(ay. 24). Akan tetapi yang membedakan adalah ἀκούει bermodus indikatif
sedangkan ἀκούων bermodus partisip. Dalam konteks Matius 7:26, kata ἀκούει
atau ἀκούω dipahami bahwa para pendengar telah menerima berita atau informasi
yang disampaikan oleh Yesus atau belajar tentang apa yang telah diungkapkan
oleh Yesus. Dalam mendengar, terutama dalam kata-kata Yesus yang ditujukan
60
Frasa tidak melakukan (μὴ ποιῶν). Frasa μὴ ποιῶν menekankan hal negatif
menekankan sifat ketidakpatuhan yang tidak hanya sekadar sifat melainkan sifat
kepatuhan yang berkelanjutan dan dijadikan sebagai gaya hidup dengan tidak
Yesus dan didengar bahkan diketahui oleh pendengar tetapi hal tersebut tidak
Seperti yang dikatakan oleh Yakobus, mereka mengamati wajah mereka di cermin
jiwa mereka sendiri, sebab sudah pasti bahwa bila tidak menjadikan pendengaran
itu sebagai sarana untuk menjadi taat, maka akan bertambah parahlah
tidak melakukannya, diam di tengah perjalanan surga, dan ini tidak akan pernah
saudara tiri Kristus, dan karena itu, menurut hukum pun, orang-orang semacam ini
Bodoh (μωρῷ). Kata μωρῷ adalah bentuk bentuk datif maskulin normal
tunggal tidak ada derajat dari kata μωρός. Dalam konteks Matius 7:26, kata μωρῷ
dipahami ‘bodoh’ dalam perumpamaan Matius 7:24, 25. Perbedaan antara orang
45
Henry, Injil Matius 1-14, hlm. 325.
61
“orang bijak” dan “orang bodoh” terletak pada penggunaannya dalam kehidupan
Dalam konteks Matius 7:26, kata bodoh (μωρῷ) mengacu pada lawannya
yaitu bijaksana [φρονίμῳ] pada ayat 24.46 Bodoh (μωρῷ) dapat dipahami bahwa
diibaratkan seperti orang yang membangun rumahnya di atas pasir. Ketika ada
hujan, angin dan banjir maka rumah tersebut akan segera roboh dan hebatlah
kerusakannya seperti yang telah dibahas dalam analisis dan sintaksis. Morris
tampaknya menikmati ajaran itu, tetapi tidak mempraktikkan apa yang ia dengar.
Orang ini bodoh (lih. 5:22); ia adalah orang bodoh yang bertindak bodoh: ia
(μωρῷ) adalah tidak melakukan sesuatu yang telah diketahui yaitu perkataan-
yang dibangun orang bodoh di atas dasar selain Kristus pasti akan roboh diterjang
badai. Rumah yang dibangun itu akan roboh dilanda badai pada saat orang yang
dalamnya.
Kata bodoh (μωρῷ) juga dapat dipahami dalam konteks Matius 7:26-27
46
BDAG, hlm. 5025.
47
Morris, Injil Matius, hlm. 190.
62
mengalami kekecewaan berat. Morris menjelaskan bahwa, “Barangsiapa yang
rumah di atas tanah tanpa dasar. Ia menghibur diri dengan pengharapan tanpa
dasar.”48
Artinya bahwa pengharapan itu akan terbukti sia-sia justru pada saat ia
mahkota pengharapan itu. Ketika banjir melanda rumahnya, robohlah rumah itu.
Pasir tempat rumah itu dibangun tersapu habis, dan runtuhlah rumah itu.
I. Kesimpulan
adalah di mana Yesus mengekspresikan apa yang ada dipikiran-Nya dengan cara
48
Morris, Injil Matius, hlm. 239-240.
63
Kedua, berdasarkan teks Matius 7:24-25 maka diperoleh minimal ada dua
oleh Yesus yaitu dengan penuh perhatian mendengar apa yang disampaikan oleh
orang bijaksana yang memahami situasi dan mengaplikasikan yang telah didengar
dari Yesus.
Ketiga, sebaliknya dari bagian kedua bahwa orang yang hanya mendengar
dan tidak melakukan perkataan Yesus akan disebut orang bodoh. Di mana telah
akan menjadi sesuatu yang fatal ketika menghadapi badai. Matius 7:27
menjelaskan bahwa orang bodoh membangun rumah di atas pasir (fondasi yang
64