Abstrak
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah teori psikologi dan
mendeskripsikan isi teori, tokoh, sejarah dan implikasi teori psikoanalisis dalam pembentukan
perilaku. Artikel ini membahas perpspektif psikologi dari ahli Carl Gustav Jung yang cukup
dikenal dalam bidang psikologi. Isi kajian teori yang dibahas ialah kesadaran, ketidaksadaran
kolektif, ketidaksadaran personal, anima dan animus, arketipe, bayangan, persona, tipe-tipe
psikologis yaitu ekstrovert dan introvert, fungsi-fungsi (berpikir, merasa, mengindra,
mengintuisi), dan Implikasi teori serta kesimpulan dari teori tersebut.
Kata kunci : kesadaran,ketidaksadaran kolektif, ketidaksadarn personal, persona, bayangan,
arketipe, anima dan animus, fungsi psikologi yaitu Ekstrovert, Introvert, dan Implikasi Teori.
Universitas Zurich sampai tahun 1913. antara lain ketidaksadaran personal dan
terhadap agama, mitos serta legenda. pola dasar dan sehari-hari. Tinjauan singkat
melibatkan tingkat yang lebih dalam dari 1959 / 1968b, 1969/1975). Bayangkan
ketidaksadaran dan dibentuk oleh simbol pikiran sebagai sebuah bola. Permukaannya
emosional yang sangat kuat. Arketipe tidak dianalogikan dengan kesadaran. Di bawah
dapat muncul sendiri, tetapi aktif dalam permukaan terletak ketidaksadaran pribadi.
beberapa bentuk, kebanyakan muncul dalam Ini terdiri dari informasi yang terlupakan,
bentuk mimpi, fantasi dan delusi. Contoh persepsi dan kesan bawah sadar, dan pribadi
dari ketidaksadaran kolektif ialah di daerah itu karakteristik yang tidak sesuai dengan
saya seorang gadis dan anak-anak dilaang sikap sadar seseorang. Pada intinya adalah
berkeliaran di luar rumah ketika menjelang elemen alam bawah sadar itu semua manusia
maghrib karena dianggap pamali dan hal ini memiliki kesamaan: jiwa objektif. Inti ini
merupakan turun temurun dari cerita nenek terdiri naluri dan "arketipe." Dalam istilah
modern, arketipe adalah bagian dari
kecenderungan bawaan untuk menyusun Anima dan animus merupakan
pengalaman cara tertentu dan sebanding elemen kepribadian yang secara psikologis
dengan apa yang disebut Breger (1967) berpengaruh terhadap sifat biseksual
"arahan yang diberikan pada pemikiran dan manusia dan memungkinkan berhubungan
tindakan oleh struktur atau organisasi sistem dengan lawan jenis.
saraf ". Anima adalah sisi kewanitaan
Jung memahami mimpi sebagai (feminine) yang hadir dalam alam bawah
pesan dari alam bawah sadar dimaksudkan sadar pria Animus adalah sisi kepriaan
untuk menyeimbangkan sikap dan perilaku (maskulin)yang hadir dalam alam bawah
sadar. Setiap hari mimpi, yang berasal dari sadar wanita.
ketidaksadaran pribadi, perhatian subjektif,
d. Bayang-bayang (shadow)
masalah pribadi dan relatif seperti kehidupan
dan rutinitas. Mimpi pola dasar, dari Mencerminkan sisi binatang pada
ketidaksadaran kolektif, dan seringkali tidak kodrat manusia. Sebagai arkhetipe ,bayang-
biasa, terkadang aneh, dan seringkali intens bayang melahirkan dalam diri kita konsepsi
secara emosional. Pada dasarnya arketipe tentang dosa asal; apabila bayang-bayang
tidak direpresentasikan dalam diri mereka diproyeksikan keluar maka ia menjadi iblis
dunia, batin dan luar. Dan masing-masing yakni: berpikir, merasa, mengindra, dan
Ketika seseorang baru memasuki peka selalu melihat dan mendengar secara
lingkungan atau komunitas yang baru ia umum ingin tahu apa yang terjadi di dunia
lebih mudah beradaptasi dan berbaur dengan luar. Jung menyebutnya dengan fungsi
orang yang disekitarnya serta cenderung irasional, artinya terlibat jauh disini adalah
suka menjadi pusat perhatian dalam konteks persepsi, bukan penilaian atas informasi
pertemanan. Implikasi yang lain ialah ketika diperoleh dari pancaindera tersebut.
Introvert
yang diterima begitu saja. makan, tanpa mengetahui apa yang akan
dimakan. Dia memiliki keinginan terbatas
c. Mengintuisi (Intuiting)
yang harus dipenuhi oleh sesuatu dan bukan
Adalah semacam pencerapan yang cara sesuatu yang lain.
kerjanya kerjanya sangat berlainan dengan Lambat laun, berdasarkan
proses pencerapan sadar biasa. Intuisi pengalamannya seorang anak mulai
bersifat irasional dan bukan hanya semata mengnginkan hal-hal yang jelas ketika dia
melihat atau mendengar. merasa lapar.
Persona Bayangan
Ketika seorang dosen yang juga sekaligus Contohnya seorang ayah yang tidak
berperan sebagai ibu rumah tangga, maka ia memberitahu keluarganya tentang nafkah
harus bersikap secara professional. Yang yang ia dapatkan dengan hasil mencuri /
artinya ketika dosen tersebut mempunyai berjudi/ merampok. Disini sang ayah
masalah di rumah ataupun masalah pribadi, menjaga rahasia tersebut agar keluarganya
ia tidak melampiaskan kepada tidak memarahinya.
mahasiswanya. Hal ini yang disebut dengan
Fungsi-Fungsi apakah kita mendengarkan mentah-mentah
berita tersebut atau kita mencari
Berpikir : Biasanya dilakukan pada
kebenarannya melalui internet.
ahli, peneliti, akuntan dan matematikawan
Mendengarkan dan melihat berita dari media
dimana informasi yang mereka dapatkan
social tersebut secara tidak langsung kita
ialah ilmu pasti
menggunakan fungsi indra kita.
Merasa : Ketika seseorang membeli
Kesimpulan
baju dan baju itu modelnya bagus, warnanya
juga cantik dan sesuai dengan seleranya, Dari hasil kajian teori diatas dapat
disitulah ia memutuskan untuk memberli disimpulkan bahwa setiap individu memiliki
baju itu karena merasa senang melihatnya pribadi yang berbeda-beda dan unik ada
dan merasa cocok dengan baju tersebut yang berpkepribadian introvert/ekstrovert,
sehingga ia percaya diri untuk memakainya. ada yang cenderung merasa, berpikir,
mengindra dan menginstuisi ketika ia
Intuisi : Misalnya teman kita
membentuk sebuah perilaku. Namun perlu
mengajak untuk pergi ke gunung dan firasat
digaris bawahi bahwa macam-macam
kita mengatakan bahwa hari itu kita tidak
pribadi tersebut tidak ada yang salah dan
mau ikut atau merasa ragu dan merasa tidak
benar tetapi hal tersebut untuk bagaimana
enak apabila terjadi sesuatu karena
individu berperilaku atau berinteraksi
mengingat hari itu pun turun hujan.
dengan masyarakat atau orang disekitarnya.
Mengindra : Teman kita bercerita
tentang berita hoax, disitulah keputusan kita
Daftar Pustaka
Smythe, W. E. (2013). The dialogical Jung: Otherness within the self. Behavioral sciences, 3(4),
634-646.
Jones, R. A. (2013). Jung’s “Psychology with the Psyche” and the Behavioral Sciences.
Behavioral sciences, 3(3), 408-417.
Braga, A. (2016). Mind as medium: Jung, McLuhan and the archetype. Philosophies, 1(3), 220-
227.
Guerin, B. (2019). What do therapists and clients talk about when they cannot explain
behaviours? How Carl Jung avoided analysing a client’s environments by inventing theories.
Perspectivas em Análise do Comportamento, 10(1), 076-097.