Anda di halaman 1dari 34

Pemeriksaan

Kehamilan
Oleh:
Melati Puspita Sari, SST,
M.Keb
Pemeriksaan Kehamilan Dilakukan
Melalui:
1. Anamnesa (data subyektif)
2. Pemeriksaan fisik (data obyektif)
1. Anamnese (data subyektif)
Terdiri dari:
a) Biodata
b) Keluhan utama/alasan kunjungan
c) Riwayat kehamilan sekarang
d) Riwayat menstruasi
e) Riwayat kehamilan, persal, nifas, yang lalu
f) Riwayat kesehatan/penyakit yang diderita
sekarang dan dahulu
g) Riwayat kesehatan keluarga
h) Pola kegiatan sehari-hari
i) Riwayat psikososial-spiritual-dan ekonomi
2. Pemeriksaan fisik (data obyektif)
Mrp salah satu pengkajian dengan teknik
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi
yang dilakukan pada ibu hamil.
Persiapan:
a) Ruangan
 Bersih
 Tertutup
 Pencahayaan cukup
b) Alat dan bahan
 Ibu hamil
 Timbangan dan tinggi badan
 Tensimeter
 Stetoskop
 Senter
 Spatel lidah
 Stetoskop pinard
 Mitline dan ukuran lila
 Jangka panggul martin
 Refleks hamer
 Alat dan reagen untuk pemeriksaan lab: Hb, urine
reduksi, urine albumin
c) Klien
 Klien diberitahu
 Atur posisi klien

Tujuan pemeriksaan fisik ibu hamil:


1. Untuk mengetahui hamil atau tidak
2. Untuk mengetahui apakah ada kelainan
3. Untuk pengawasan yang lebih sempurna
4. Untuk memberikan nasehat sesuai
kebutuhan
Pemeriksaan fisik ibu hamil
1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
 Berat badan, tinggi badan
 Keadaan gizi: gemuk, normal, kurus
 Kelainan bentuk badan: kaki bengkok, asimetris
b) Tanda vital
 Tekanan darah
 Denyut nadi
 Pernafasan
 Suhu
 Kesadaran
c) Keadaan jantung, paru, hepar
d) Oedema
Dapat disebabkan oleh tekanan rahim
yang membesar pada vena-vena dalam
panggul, dapat juga karena toxemia
gravidarum, penyakit jantung.
Memeriksa oedem paling mudah
dilakukan didaerah pretibia dan mata
kaki dengan cara menekan jari
beberapa detik, apabila terjadi cekung
dan tidak lekas kembali berarti oedem
positif
e) Refleks
Refleks lutut yang negatif dapat
disebabkan oleh hipovitaminose B1
dan penyakit saraf. Dilakukan dengan
refleks hammer diketukkan pada
tendon patela.
2. Pemeriksaan khusus (kebidanan)
Pemeriksaan kebidanan tdd inspeksi, palpasi,
auskultasi yang dilakukan dengan teknik
Head to Toe:
a) Inspeksi (periksa pandang)
Tujuan : - Mengetahui keadaan umum ibu
- Melihat tanda kehamilan
- Melihat apakah ada kelainan
Cara:
 Kepala
 Rambut : kebesihan, rontok/tidak?
 Muka : cloasma grav, anemia, oedema?
 Mata : Sklera ikterus, conjunctiva anemis,
kelopak mata oedem?
 Mulut : kebersihan, stomatitis, anemis?
 Gigi : kebersihan, karies gigi, epulis?
 Lidah : kebersihan, anemis?
 Leher
 Pembesaran kelenjar tyroid?
 Pembendungan vena jugularis?
 Pembengkakan kelenjar limfe?
 Buah dada: kebersihan, pembesaran
simetris, bentuk tegak/menggantung,
adakah retraksi, hiperpigmen areola &
papila, putting masuk/menonjol?
 Perut: pembesaran memanjang/melintang,
sesuai kehamilan, striae grav
livide/albicans, hiperpigmentasi linea alba,
pusat mendatar/menonjol, adakah luka
bekas operasi, apakah melihat gerakan
anak?
 Vulva: kebersihan, bengkak, varices, fluor
albus, tanda chadwick, perineum ada bekas
luka, sikatrik
 Ekstrimitas bawah: bentuk kaki, bengkok,
simetris, luka-luka, varices, oedem.
b) Palpasi (periksa raba)
Tujuan: -untuk menget. apakah ada kelainan
-untuk menentukan besarnya rahim / tuanya
kehamilan
-untuk menentukan letak anak dalam rahim
Cara:
 Leher: pembesaran kel. tyroid, vena jugularis, dan
kel. limfe?
 B.D: colostrum, benjolan?
 Perut: pembesaran hepar, lien, nyeri tekan, palpasi
LEOPOLD?
 Kaki: Oedem?
4 langkah palpasi menurut LEOPOLD:
 Leopold I
Tujuan: - Menentukan tinggi fundus uteri (tuanya
kehamilan)
- Menentukan bagian anak yang terdapat
pada fundus uteri
Caranya:
 Ibu tidur terlentang kaki dibengkokkan pada lutut
dan lipat paha.
 Pemeriksa berdiri disebelah kanan dan melihat
kearah muka ibu
 Uterus diketengahkan
 TFU ditentukan dengan jari-jari, memakai
pedoman yang terdekat dengan fundus (simfisis,
pusat, Px)
 Tentukan bagian anak yang terdapat di fundus
- Kepala: keras, bundar, melenting
- Bokong: Lunak, kurang bundar, kurang
melenting
Pada letak lintang fundus uteri kosong.

Hub TFU dan tuanya kehamilan (Mc. Donald):


 Stl UK 22 mgg TFU meningkat 1 cm/mgg
 UK dalam bulan: TFU (cm) x 2/7
 UK dalam minggu: TFU (cm) x 8/7
Tuanya kehamilan dari TFU sbb:
 Sbl bln ketiga TFU blm dpt diraba dr luar
 Akhir bln III (12 mgg) : 1-2 jari atas simfisis
 Akhir bln IV (16 mgg) : pertengahan simf-pst
 Akhir bln V (20 mgg) : 3 jari di bwh pst
 Akhir bln VI (24 mgg) : setinggi pusat
 Akhir bln VII (28 mgg) : 3 jari diatas pusat
 Akhir bln VIII (32 mgg) : pertengahan pst-Px
 Akhir bln IX (36 mgg) : 3 jari bwh PX atau
sampai arcus costae
 Akhir bln X (40 mgg) : pertengahan PX-pst
Tinggi Fundus Uteri
menurut tuanya 28

kehamilan dalam 24
minggu 20
 Leopold II
Tujuan : - Menentukan batas samping rahim kanan
dan kiri
- Mencari punggung janin pada letak
memanjang
- Mencari kepala janin pada letak lintang
Caranya:
 Pemeriksa msh menghadap kemuka ibu
 Kedua tangan diturunkan kesamping uterus kanan
dan kiri
 Dengan telapak tangan membedakan perasaan
sebelah kanan dan kiri uterus saling bergantian
 Punggung anak terdapat di pihak yang
memberikan rintangan terbesar, keras, datar dan
memanjang
 Kmd carilah bagian-bagian kecil yang terletak
berlawanan dengan punggung anak
 Pada letak lintang disamping uterus terdapat
kepala atau bokong
Bila punggung sukar dicari dengan cara Leopold,
dapat dipakai cara lain: Boedin dan Ahlfeld
Cara Boedin:
 Satu tangan pemeriksa diletakkan diatas fundus
uteri dan mendorong kebawah (agar punggung
lebih membungkuk dan mendekati dinding uterus)
 Tangan yang lain meraba perbedaan antara sebelah
kanan dan kiri
 Bila perbedaan tahanan yang lebih keras dan jelas,
memanjang itu adalah punggung
Cara Ahlfeld:
 Pinggir tangan kiri tegak ditengah-tengah
perut didaerah pusat dan menekan kebawah
(kearah punggung ibu) dengan demikian
anak akan terdorong kesamping hingga
punggung lebih jelas
 Kemudian dibedakan rasa tahanan tersebut
 Leopold III
Tujuan: - Menentukan apa yang terdqpat dibagian
bawah
- Apakah bagian bawah sudah/belum masuk
PAP
Caranya:
 Satu tangan dibagian bawah uterus, ibu jari
disebelah kanan dan jari lainnya di sebelah kiri
 Meraba dan menentukan apa yang terletak di
bagian bawah uterus
 Dengan menggoyangkan bag bwh secara hati-hati,
dapat diketahui apakah bag bwh anak sdh/blm msk
PAP
Bila ragu menentukan bagian bawah anak,
dapat dibantu cara Knebel:
Tangan kanan memfiksir bagian bawah
anak
Tangan kiri menggoyangkan bagian anak
yang terdapat di fundus uteri dengan hati-hati
Merasakan dan membedakan apa yang
menjadi bagian bawah anak
 Leopold IV
Tujuan:- Seberapa jauh bagian bawah sudah masuk
PAP
Caranya:
 Pemeriksa menghadap ke kaki ibu
 Kedua telapak tangan meraba perut bagian bawah,
ibu jari diletakkan dekat pusat sdngkn jari
kelingking di SIAS
 Agar perut lebih kendor kaki ibu ditekuk dan ibu
diminta bernafas dalam dengan pelan-pelan
 Sewaktu ibu mengeluarkan nafas, jari ditekankan
kedalam untuk menget bagian apa yang terdapat
dibawah
 Kemudian jari ditekankan kebawah kearah psnggul
pelan-pelandan mencoba menggerakkan bagian
yang terdapat dibawah
 Dengan posisi tangan tersebut dapat diketahui
sampai dimana masuknya bagian terendah anak
kedalam rongga panggul ibu:
 Jika kedua tangan konvergent, maka hanya
bagian kecil kepala turun kedalam rongga
panggul
 Jika kedua tangan sejajar, maka separuh bagian
kepala masuk kedalam rongga panggul
 Jika kedua tangan divergent, maka terbesar
dari kepala masuk kedalam rongga panggul
dan ukuran terbesar kepala sudah melewati
PAP
Catatan:
 Leopold IV tdk dilakukan bila kepala masih
tinggi
 Palpasi Leopold secara lengkap baru dapat
dilakukan setelah usia kehamilan 6 bln keatas
Cara lain untuk menentukan turunnya kepala janin
dengan sistim Perlimaan:
 Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu
 Raba kepala janin dengan tangan kanan, jika:
-Teraba 5 jari diatas PAP = 5/5
-Teraba 4 jari diatas PAP = 4/5
-Teraba 3 jari diatas PAP = 3/5
-Teraba 2 jari diatas PAP = 2/5
-Teraba 1 jari diatas PAP = 1/5
-Seluruh kepala masuk PAP = 0/5
c) Auskultasi (periksa dengar)
Dengan auskultasi dapat didengar bermacam-macam
bunyi yg berasal dari:
 Anak:
- bunyi jantung anak
- bising tali pusat
- gerakan anak
 Ibu:
- bising rahim
- bunyi aorta
- bising usus
Bunyi jantung anak baru dapat didengar
pada akhir kehamilan bulan ke 5, frekuensi
normal 120-160 kali permenit.
Pada presentasi kepala tempat bunyi
jantung anak terdengar paling jelas (punctum
maksimum) di kiri atau kanan dibawah pusat
dibagian punggung anak dekat kepala.
Cara mendengarkan bunyi jantung anak:
 Ruangan harus tenang tidak ada gangguan suara
 Ibu berbaring terlentang, kaki lurus, bagian yang
tidak perlu diperiksa ditutup
 Mencari punctum maksimum, kmd stetoskop dr
Pinard dipakai, yang berlubang luas ditempatkan
diatas perut ibu dan yang berlubang sempit
ditempatkan ditelinga kita, letaknya tegak lurus
tidak terdapat lubang udara
 Kepala pemeriksa dimiringkan,perhatian
dipusatkan kepada denyut jantung anak. Bila
sudah terdengar lalu dibedakan dengan denyut
nadi ibu.
 Stlh benar DJA, lalu dihitung untuk mngetahui
frekuensi dan teraturnya DJA
Cara menghitung denyut jantung anak:
Dengan mendengarkan 3x5 detik kmd dikalikan 4,
yaitu: 5 detik dihitung, 5 detik tdk dihitung, 5 detik
dihitung, 5 detik tdk dihitung, 5 detik dihitung, 5
detik tdk dihitung

Misal 3 kali 5 detik yang dihitung adalah:


 11-12-11 : teratur, frekuensi 136 x/mnt (baik)
 10-14-9 : tdk teratur, frek 132 x/mnt (asfiksia)
 8-7-8 : teratur,frek 92 x/mnt (asfiksia)
Yang dapat diketahui dari bunyi jantung anak:
 Dari adanya bunyi jantung anak:
- Tanda pasti kehamilan
- Anak hidup
 Dari tempat bunyi jantung anak terdengar:
- Presentasi anak
- Posisi anak (kedudukan punggung)
- Sikap anak (habitus)
- Adanya anak kembar
 Dari sifat bunyi jantung anak:
- Keadaan anak (asfiksia/tidak)
TERIMA KASIH
SEE YOU .…..

Anda mungkin juga menyukai