1
2020 dengan angka kunjungan 880 dimana
hampir semuanya adalah pelaku perjalanan
yang datang untuk memeriksakan diri
bebas dari COVID-19. Untuk tuberkulosis
angka kunjungan Poli DOTS dan Poli
MDR RSUD dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh pada triwulan pertama 2020
Bagaimana Penapisan COVID-19 Pada
sebanyak 998 kasus, 772 merupakan
TBC?
kasus TBC sensitif obat dan 226 kasus
TBC resisten obat Pada pasien TBC yang memiliki gejala
seperti demam 380C, sesak nafas yang
Perbedaan Gejala Klinis COVID-19
memberat dan batuk muncul kembali
Dan Tuberkulosis
disertai adanya riwayat kontak dengan
Untuk pasien dengan Gejala klinis
kasus positif COVID-19 disarankan
COVID-19 dan TBC memiliki kemiripan
dilakukan pemeriksaan foto thorak dan
tetapi bisa dibedakan, kedua penyakit
darah perifer lengkap, setelah dilakukan
tersebut sama sama bisa dijumpai gejala
pemeriksaan tersebut mengarah COVID-
batuk, sesak nafas dan demam. Pada
19 maka perlu dilakukan pemeriksaan
COVID-19 gejala batuk sering kering
Real Time Polymerase Chain Reaction
dengan waktu rerata akut sedangkan pada
(RT PCR) dari swab tenggorokan. Jika
TBC cenderung berdahak dengan waktu
tidak mengarah COVID-19 pikirkan
lebih dari 2 minggu bahkan bisa disertai
kemungkinan infeksi sekunder atau TBC
dengan darah. Pada COVID-19 demam
resisten obat kemudian tatalaksana
yang dialami pada pasien lebih dari 38oC
tuberkulosis tetap di lanjutkan
sedangkan pada TBC demam cenderung
tidak tinggi (kurang dari 380C). untuk Pasien TBC yang berhubungan dengan
gejala sesak nafas pada COVID-19 masalah COVID-19 apakah orang dalam
biasanya muncul segera setelah onset (14 pemantauan (ODP) atau pasien dalam
hari) sedangkan pada tuberkulosis, sesak pengawasan (PDP) atau orang/pasien yang
napas memberat bertahap. terkonfirmasi COVID-19 baik bergejala
atau tidak (Orang Tanpa Gejala = OTG)
maka dilakukan penapisan di instalasi
gawat darurat COVID-19 yang
merupakan bagian dr IGD RS tapi khusus
2
melayani orang /pasien yang ada kontak beberapa hal yang memungkinkan,
atau mempunyai faktor resiko COVID-19 terutama di tempat-tempat pasien
dan penapisan pada jam kerja dilakukan di berkumpul seperti loket pendaftaran,
poli khusus COVID-19, dimana pelayanan antrian pemeriksaan laboratorium dan
sudah dilakukan satu pintu , mulai dari pengambilan obat di farmasi. Untuk
pendaftaran, pemeriksaan dan pelayanan ini di RS Zainoel Abidin telah
pengambilan obat, dan jika membutuhkan berjalan dengan sangat baik oleh karena
perawatan akan di rawat di ruangan khusus semua pelayanan TBC berada di |Instalasi
Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Pelayanan TBC Terpadu (PTT) yang
Emerging (PINERE). merupakan pelayanan TBC satu pintu baik
rawat jalan atau rawat inap, mulai dari
pendaftaran rawat jalan sampai pasien
mendapatkan obat dan pulang.
3
diselenggarakan secara elektronik Interval pemberian OAT bisa
menggunakan metode, non tatap muka diperpendek melihat kondisi pasien.
misalnya melalui Video Call dan obat TBC Pasien TBC resistan obat yang masih
diberikan dengan jangka waktu yang lebih menggunakan terapi injeksi tetap
lama untuk menghindari pasien harus melakukan kunjungan setiap hari ke
sering datang ke RS. faskes yang ditunjuk mengikuti prinsip
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Beberapa hal penting yang harus di
Diupayakan sebisa mungkin injeksi
sampaikan pada pasien TBC rawat jalan:
dilakukan di faskes terdekat dari rumah
Semua pasien TBC dihimbau untuk pasien (pemerintah/swasta) dengan
tetap tinggal di rumah, menjaga tetap memperhatikan keamanan petugas
physical distancing dan menghindari di faskes tujuan.
tempat tempat yang dikunjungi banyak Pasien dan keluarganya harus diberikan
orang Pasien TBC sensitif obat pada informasi terkait efek samping dan
fase pengobatan intensif, pemberian tanda-tanda bahaya yang mungkin
OAT diberikan dengan interval tiap 14 - terjadi dan apa yang harus dilakukan
28 hari. jika kondisi tersebut muncul.
Pasien TBC sensitif obat pada fase Pasien TBC yang masih batuk agar
pengobatan lanjutan, pemberian OAT tetap memakai masker baik di rumah
diberikan dengan interval tiap 28 - 56 maupun saat keluar rumah, dan
hari. disarankan untuk memiliki ruang tidur
Pasien TBC resistan obat pada fase yang terpisah dengan anggota keluarga
pengobatan intensif, pemberian OAT lainnya Setiap pasien TBC harus
oral diberikan dengan interval tiap 7 mempunyai 2 nomor telepon yang bisa
hari. dihubungi yaitu nomor pasien dan
Pasien TBC resistan obat pada fase nomor Pengawas Minum Obat. Petugas
pengobatan lanjutan, pemberian obat juga harus memberikan nomor telepon
oral diberikan dengan frekuensi tiap 14 kepada pasien dan keluarganya untuk
- 28 hari dengan memperkuat pengawas memberikan akses apabila terjadi
minum obat (PMO) dan menggunakan kejadian efek samping obat atau kondisi
modalitas teknologi digital dalam lain yang memerlukan bantuan medis
memantau pengobatan. dan penyesuaian pengobatan (pindah /
pergi jarak jauh).
4
5