Anda di halaman 1dari 5

BAGAIMANA PENAPISAN merupakan kasus TBC multidrug resisten/

rifampisin resisten (MDR/RR).


COVID-19 PADA PASIEN
Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
TUBERKULOSIS?
merupakan penyakit infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan oleh severe
acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV2) atau yang sering disebut
virus corona. COVID-19 pertama kali
ditemukan di Wuhan, China pada tanggal
17 November 2019 kemudian menyebar ke
berbagai negara dunia. Pada tanggal 19
dr. Dewi Behtri Yanifitri, Sp.P (K), FISR maret 2020 WHO menetapkan COVID -19
sebagai pandemi. Di Indonesia, COVID
Tuberkulosis (TBC) adalah suatu penyakit
-19 ditemukan pada tanggal 2 Maret 2020
infeksi yang disebabkan oleh
dan sejak itu COVID-19 ini menyebar ke
Mycobacterium Tuberculosis yang
berbagai provinsi di Indonesia.
menginfeksi organ paru atau extraparu.
Berdasarkan data dari gugus tugas
Penyakit ini merupakan satu dari 10
percepatan penanganan COVID-19 di
penyebab kematian dan penyebab utama
Indonesia pada tanggal 3 Juni 2020 kasus
agen infeksius. Pada tahun 2017, TBC
positif COVID-19 di Dunia terdapat
menyebabkan sekitar 1.3 juta kematian di
6.242.974 kasus di 21 negara, sedangkan
antara orang dengan Human
di Indonesia terdapat jumlah kasus positif
immunideficiency virus (HIV) positif.
COVID-19 sebanyak 28.233 kasus.
Berdasarkan data dari Kementrian
Kesehatan RI tahun 2018, diperkirakan Di Provinsi Aceh pada tanggal 4 Juni
terdapat 10 juta kasus TBC baru setara 2020, terdapat 20 kasus positif COVID-19
dengan 133 kasus/ 100.000 penduduk. dimana 19 kasus sembuh, dan 1 kasus
Ditingkat global, di tahun 2017 terdapat meninggal, 17 kasus diantaranya ditangani
sekitar 558.000 kasus baru TBC rifampisin di RS Zainoel Abidin. Untuk pasien yang
resisten (TBC RR) di mana hampir dicurigai COVID-19 atau berhubungan
separuhnya ada di 3 negara yaitu India dengan masalah itu maka pasien akan di
(24%), China (13%), dan Rusia (10%). anjurkan untuk langsung ke IGD/ poli
Secara global, 3.6% kasus TBC baru dan COVID-19 yang berada di area RS lama,
17% kasus TBC pengobatan ulang dimana sejak dibuka bulan April sd 4 Juni

1
2020 dengan angka kunjungan 880 dimana
hampir semuanya adalah pelaku perjalanan
yang datang untuk memeriksakan diri
bebas dari COVID-19. Untuk tuberkulosis
angka kunjungan Poli DOTS dan Poli
MDR RSUD dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh pada triwulan pertama 2020
Bagaimana Penapisan COVID-19 Pada
sebanyak 998 kasus, 772 merupakan
TBC?
kasus TBC sensitif obat dan 226 kasus
TBC resisten obat Pada pasien TBC yang memiliki gejala
seperti demam 380C, sesak nafas yang
Perbedaan Gejala Klinis COVID-19
memberat dan batuk muncul kembali
Dan Tuberkulosis
disertai adanya riwayat kontak dengan
Untuk pasien dengan Gejala klinis
kasus positif COVID-19 disarankan
COVID-19 dan TBC memiliki kemiripan
dilakukan pemeriksaan foto thorak dan
tetapi bisa dibedakan, kedua penyakit
darah perifer lengkap, setelah dilakukan
tersebut sama sama bisa dijumpai gejala
pemeriksaan tersebut mengarah COVID-
batuk, sesak nafas dan demam. Pada
19 maka perlu dilakukan pemeriksaan
COVID-19 gejala batuk sering kering
Real Time Polymerase Chain Reaction
dengan waktu rerata akut sedangkan pada
(RT PCR) dari swab tenggorokan. Jika
TBC cenderung berdahak dengan waktu
tidak mengarah COVID-19 pikirkan
lebih dari 2 minggu bahkan bisa disertai
kemungkinan infeksi sekunder atau TBC
dengan darah. Pada COVID-19 demam
resisten obat kemudian tatalaksana
yang dialami pada pasien lebih dari 38oC
tuberkulosis tetap di lanjutkan
sedangkan pada TBC demam cenderung
tidak tinggi (kurang dari 380C). untuk Pasien TBC yang berhubungan dengan
gejala sesak nafas pada COVID-19 masalah COVID-19 apakah orang dalam
biasanya muncul segera setelah onset (14 pemantauan (ODP) atau pasien dalam
hari) sedangkan pada tuberkulosis, sesak pengawasan (PDP) atau orang/pasien yang
napas memberat bertahap. terkonfirmasi COVID-19 baik bergejala
atau tidak (Orang Tanpa Gejala = OTG)
maka dilakukan penapisan di instalasi
gawat darurat COVID-19 yang
merupakan bagian dr IGD RS tapi khusus

2
melayani orang /pasien yang ada kontak beberapa hal yang memungkinkan,
atau mempunyai faktor resiko COVID-19 terutama di tempat-tempat pasien
dan penapisan pada jam kerja dilakukan di berkumpul seperti loket pendaftaran,
poli khusus COVID-19, dimana pelayanan antrian pemeriksaan laboratorium dan
sudah dilakukan satu pintu , mulai dari pengambilan obat di farmasi. Untuk
pendaftaran, pemeriksaan dan pelayanan ini di RS Zainoel Abidin telah
pengambilan obat, dan jika membutuhkan berjalan dengan sangat baik oleh karena
perawatan akan di rawat di ruangan khusus semua pelayanan TBC berada di |Instalasi
Penyakit Infeksi New Emerging dan Re Pelayanan TBC Terpadu (PTT) yang
Emerging (PINERE). merupakan pelayanan TBC satu pintu baik
rawat jalan atau rawat inap, mulai dari
pendaftaran rawat jalan sampai pasien
mendapatkan obat dan pulang.

Perawatan Dan Pengobatan

Pelayanan TBC dengan rawat jalan yang


berpusat pada pasien dan perawatan
berbasis masyarakat harus menjadi pilihan
utama dalam tatalaksana TBC pada masa
tanggap darurat akibat pandemi COVID-
19 di bandingkan perawatan di rumah
sakit, kecuali apabila pasien mengalami
Tindakan Pencegahan
permasalahan serius sehingga memerlukan
Pasien TBC harus melakukan tindakan rawat inap. Pemberian pengobatan obat
pencegahan seperti yang disarankan oleh anti tuberkulosis (OAT) sesuai standar dan
tenaga kesehatan agar terlindungi dari pemantauan pengobatan harus dipastikan
COVID-19 serta tetap melanjutkan terselenggara untuk semua pasien TBC,
pengobatan TBC sesuai anjuran, setiap termasuk mereka yang ODP, PDP, dan
pasien TBC akan mendapatkan masker positif COVID-19. Untuk pasien COVID-
bedah yang harus dikenakan saat pasien 19 yang sekaligus menderita TBC maka
kontrol pengobatan maupun saat perawatan dilakukan di ruang isolasi
beraktivitas diluar rumah . Proses antrian khusus PINERE dan obat TBC tetap
dalam pelayanan TBC harus di hindarkan diminum rutin. Saat pasien pulang maka
atau diminimalisir dengan melakukan pemantauan pengobatan dapat

3
diselenggarakan secara elektronik  Interval pemberian OAT bisa
menggunakan metode, non tatap muka diperpendek melihat kondisi pasien.
misalnya melalui Video Call dan obat TBC  Pasien TBC resistan obat yang masih
diberikan dengan jangka waktu yang lebih menggunakan terapi injeksi tetap
lama untuk menghindari pasien harus melakukan kunjungan setiap hari ke
sering datang ke RS. faskes yang ditunjuk mengikuti prinsip
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Beberapa hal penting yang harus di
Diupayakan sebisa mungkin injeksi
sampaikan pada pasien TBC rawat jalan:
dilakukan di faskes terdekat dari rumah
 Semua pasien TBC dihimbau untuk pasien (pemerintah/swasta) dengan
tetap tinggal di rumah, menjaga tetap memperhatikan keamanan petugas
physical distancing dan menghindari di faskes tujuan.
tempat tempat yang dikunjungi banyak  Pasien dan keluarganya harus diberikan
orang Pasien TBC sensitif obat pada informasi terkait efek samping dan
fase pengobatan intensif, pemberian tanda-tanda bahaya yang mungkin
OAT diberikan dengan interval tiap 14 - terjadi dan apa yang harus dilakukan
28 hari. jika kondisi tersebut muncul.
 Pasien TBC sensitif obat pada fase  Pasien TBC yang masih batuk agar
pengobatan lanjutan, pemberian OAT tetap memakai masker baik di rumah
diberikan dengan interval tiap 28 - 56 maupun saat keluar rumah, dan
hari. disarankan untuk memiliki ruang tidur
 Pasien TBC resistan obat pada fase yang terpisah dengan anggota keluarga
pengobatan intensif, pemberian OAT lainnya Setiap pasien TBC harus
oral diberikan dengan interval tiap 7 mempunyai 2 nomor telepon yang bisa
hari. dihubungi yaitu nomor pasien dan
 Pasien TBC resistan obat pada fase nomor Pengawas Minum Obat. Petugas
pengobatan lanjutan, pemberian obat juga harus memberikan nomor telepon
oral diberikan dengan frekuensi tiap 14 kepada pasien dan keluarganya untuk
- 28 hari dengan memperkuat pengawas memberikan akses apabila terjadi
minum obat (PMO) dan menggunakan kejadian efek samping obat atau kondisi
modalitas teknologi digital dalam lain yang memerlukan bantuan medis
memantau pengobatan. dan penyesuaian pengobatan (pindah /
pergi jarak jauh).

4
5

Anda mungkin juga menyukai