Interaksi Antarmolekul
Interaksi Antarmolekul
Telah diketahui bahwa partikel materi terdiri atas atom, ion, dan molekul.
Partikel-partikel tersebut dapat mengadakan interaksi. Interaksi antarpartikel dapat
dipahami berdasarkan sifat-sifat fisik zat yang teramati.
Interaksi antaratom terjadi pada kelompok unsure gas mulia dan logam-logam
(berkaitan dengan ikatan logam). Telah diketahui bahwa elektron selalu bergerak di
sekitar inti atom. Berdasarkan hal tersebut ada saat dimana salah satu sisi molekul
monoatomik dengan awan elektron semakin besar sehingga bermuatan parsial negatif
dan sisi lainnya bermuatan parsial positif. Bentuk molekul monoatomik dengan
keadaan yang demikian disebut dengan dipole sesaat. Dalam waktu yang sangat
singkat dipole sesaat ini akan hilang, tetapi kemudian timbul kembali. Timbul dan
hilangnya dipole sesaat ini dianggap terjadi secara terus menerus secara bergantian.
Pada saat tertentu, adanya dipole sesaat dapat menginduksi atau
mengimbaskan monoatomik lain yang di dekatnya membentuk dipole induksian
(dipol terimbas) dan pengaruh induksinya cepat tersebar. Setelah pada dua molekul
tersebut terbentuk dipol sesaat dan dipol induksian, maka antara keduanya terjadi
gaya tarik elektrostatik yang disebut gaya London.
Nomor atom dalam golongan dari atas ke bawah semakin bertambah. Dalam
atom netral, nomor atom menunjukan jumlah elektron dan jumlah proton. Dengan
demikian, seiring bertambahnya nomor atom, maka bertambah pula jumlah elektron
dan jumlah proton. Dengan demikian, ukuran dipole sesaat yang terbentuk pun
berbeda.
Seiring bertambahnya nomor atom, maka ukuran awan elektron yang
membentuk muatan parsial negatif pun semakin besar. Hal ini juga berakibat pada
semakin kuatnya interaksi antarmolekul yang bersangkutan. Dengan demikian, energi
yang diperlukan untuk merusak interaksi antarmolekul pun semakin besar.
molekul Mr Jumlah Titik Leleh Titik Didih
Elektron (°C) (°C)
F2 37,99 18 -219,6 -188,1
Cl2 70,91 34 -101 -34
Br2 159.81 70 -7,3 -59,5
I2 253,81 106 113,6 -185,2
Selain itu etanol merupakan salah satu contoh molekul polar yang berwujud
cair pada suhu kamar dan bersifat volatile (mudah menguap). Iodin merupakan salah
satu contoh molekul non polar. Pada suhu kamar iodin berwujud padatan. Apabila
iodin dilarutkan dalam etanol, hal ini akan menyebabkan sifat volatilitas etanol
berkurang. Berkurangnya volatilitas etanol tersebut akibat adanya interaksi antar
molekul etanol dengan molekul iodin.