Anda di halaman 1dari 7

ISSN: 2579-5821 (Print)

ISSN: 2579-5546 (Online)


URL address: http://journal.unhas.ac.id/index.php/geocelebes
DOI: 10.20956/geocelebes.v4i2.10112

Jurnal Geocelebes Vol. 4 No. 2, Oktober 2020, 111 – 117

FORWARD MODELLING METODE GAYABERAT DENGAN


MODEL INTRUSI DAN PATAHAN MENGGUNAKAN
OCTAVE

Muhammad Nurul*, Aisah Yuliantina, Aprillia Yulianata, Ida Bagus Suananda Yogi, dan
Syamsurijal Rasimeng

Teknik Geofisika, Universitas Lampung, Jl. Prof. Sumatri Brojonegoro No. 1, Lampung 35145, Indonesia

*Corresponding author. Email: mnurul21.21@gmail.com

Manuscript received: 24 May 2020; Received in revised form: 29 July 2020; Accepted: 23 September 2020

Abstrak
Metode gayaberat merupakan metode eksplorasi geofisika untuk mengukur variasi percepatan
gayaberat di permukaan bumi sebagai respon variasi batuan yang ada di bawah permukaan. Pada
eksplorasi gayaberat memerlukan gambaran awal sebagai acuan dari pengukuran. Penelitian ini
bertujuan untuk membuat pemodelan sintetik forward modelling berbasis OCTAVE dengan
menggunakan data sintetik struktur batuan di bawah permukaan, sehingga menghasilkan model intrusi
dan patahan berdasarkan perbedaan nilai percepatan gayaberat dari satu titik ke titik lain di permukaan
bumi. Pemodelan sintetik dengan pendekatan parameter geologi wilayah penelitian didasarkan pada
variasi harga densitas batuan. Parameter model yang digunakan pemodelan intrusi yakni nilai densitas
sebesar 2,7 g/cm3 dan kedalaman 850 meter sedangkan pemodelan patahan menggunakan nilai densitas
2,7 g/cm3 dengan kedalaman 350 meter dan 360 meter serta ketebalan 500 meter. Dari pemodelan intrusi
didapatkan nilai gaya tarik vertikal 0,03 mGal dan pada pemodelan patahan didapatkan nilai gaya
tarik vertikal 0,0565 mGal. Berdasarkan hasil pemodelan ini diperoleh kurva jarak vs respon anomali
gayaberat untuk kedua kasus. Pada model batuan intrusi diperoleh model profil dengan tipe terbuka ke
bawah. Sedangkan pemodelan patahan didapatkan variasi kurva profil anomali yang menyatakan bahwa
pada daerah patahan dengan perubahan arah kurva yang signifikan.

Kata Kunci: Forward modeling; Gayaberat; Intrusi; OCTAVE; Patahan.

Abstract
The gravity method is a geophysical exploration method to measure variations in the acceleration of
gravity on the surface of the earth in response to variations in rocks that exist beneath the surface. In
gravity exploration requires a preliminary picture as a reference for measurement. This study aims to
make forward modeling synthetic OCTAVE based using synthetic data on subsurface rock structures,
so as to produce intrusion and fracture models based on differences in the value of the acceleration of
gravity from one point to another on the surface of the earth. Synthetic modeling with the geological
parameter approach of the study area is based on variations in the price of rock density. The model
parameters used in intrusion modeling are the density value of 2.7g / cm 3 and the depth of 850 meters
while the fracture modeling uses a density value of 2.7 g / cm 3 with a depth of 350 meters and 360
meters and a thickness of 500 meters. From intrusion modeling, the gravity vertical component of
attraction force is 0.03 mGal and in the fracture modeling the gravity vertical component of attraction
force is 0.0565 mGal. Based on the results of this modeling, distance curve vs. gravity anomaly response
is obtained for both cases. In the intrusion rock model obtained by the profile model with an open type
down. While the fracture modeling is obtained anomalous profile curve variation which states that in
the fracture area with a significant change in the direction of the curve.

© 2020 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


111
Forward Modelling Metode Gayaberat dengan Model Intrusi …

Keywords: Forward modeling; Gravity; Intrusion; OCTAVE; Fracture.

Pendahuluan disederhanakan dan respons model dapat


dihitung secara teori dengan menggunakan
Metode gayaberat merupakan metode yang teori fisika. Pada model akan mewakilkan
mempunyai tingkat kepekaan akan besaran maupun parameter fisis yang
perubahan arah lateral atau vertikal. Oleh berbeda pada posisi (variasi spasial). Model
sebab itu, metode ini banyak dipergunakan yang dipergunakan harus dapat
untuk menggambarkan endapan sungai menggambarkan distribusi spasial dari
purba, struktur geologi, intrusi batuan, parameter fisis tersebut. Hubungan diantara
cekungan sedimen, batuan dasar, dan lain- respon pada model dengan parameter
lain. Perbedaan pada nilai densitas bisa model bawah permukaan diibaratkan
disebabkan oleh perbedaan antara jarak dengan persamaan matematika yang
pusat bumi ke permukaan dan perbedaan didapatkan dari dasar fisika pada materi
topografi. Hal ini dapat menimbulkan yang diamati. Contohnya dalam
beragam nilai medan gayaberat pada perhitungan gayaberat, pada suatu
permukaan bumi (Sarkowi, 2014). Ragam distribusi rapat massa dengan bentuk
spasial pada gayaberat timbul karena geometri sederhana yaitu bola homogen
adanya heterogenitas massa bumi. akan menimbulkan efek seperti anomali
Sedangkan, ragam temporal ditimbulkan percepatan gayaberat di atas permukaan
karena adanya efek tidal atau pasang surut bumi. Parameter model merupakan nilai
akibat benda di luar angkasa dan adanya dari rapat massa, kedalaman bola dari
pergerakan fluida dan gas di bumi permukaan bumi, dan jari-jari bola.
(Handayani, 2017). Sedangkan respon dari model merupakan
percepatan gayaberat yang diakibatkan dari
Semua nilai anomali gayaberat ditimbulkan bola di permukaan bumi. Respon model
karena adanya penyebaran densitas secara didapatkan pada posisi sepanjang lintasan
lateral tidak homogen. Apabila bumi (x) yakni variabel bebas.
tersusun atas lapisan-lapisan yang memiliki
nilai densitas seragam dalam kondisi Terdapat dua pemodelan yang biasanya
horizontal akan menyebabkan tidak digunakan untuk interpretasi data, yaitu
timbulnya anomali gayaberat. Bentuk dan pemodelan maju gayaberat dan permodelan
besar dari anomali gayaberat dipengaruhi inversi. Pemodelan maju atau forward
oleh densitas bawah permukaan, modelling merupakan pemodelan untuk
kedalaman, luas horizontal, dan besarnya. menjabarkan data dari suatu permodelan
Timbulnya nilai gayaberat anomali dengan menghitung respon teoritis dan
disebabkan oleh kepadatan kontras, distribusi sifat dari sumber anomali. Pada
kedalaman batuan, dan dimensi anomali pemodelan inversi atau inversion modelling
(Murti, 2016). merupakan pemodelan yang dipergunakan
untuk menjabarkan pemodelan dari data
Menurut Grandis (2009), guna hasil pengukuran di lapangan dengan
mendapatkan distribusi sifat fisis bawah menganalisa kajian teoritis terhadap model
permukaan biasanya dapat melalui proses yang didapatkan. Pemodelan dapat dengan
pemodelan. Dengan kata lain, model akan mudah diselesaikan jika dilakukan
mewakili keadaan sifat fisik bawah penerjemahan pada suatu bahasa
permukaan yang disebabkan oleh benda pemrograman. Banyak bahasa
anomali dengan besaran fisis dan geometri pemrograman yang bisa dipergunakan
tertentu. Tujuan mewakilkan keadaan sifat untuk mendapatkan suatu pemodelan yaitu
fisik bawah permukaan menggunakan FORTRAN, C++, OCTAVE, dan
model supaya permasalahan dapat MATLAB. Tetapi bahasa pemrograman

© 2020 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


112
Nurul dkk./ Jurnal Geocelebes Vol. 4 No. 2, Oktober 2020, 111 – 117

C++ dan FORTRAN kurang interaktif guna struktur batuan atau lapisan satu dan
menjabarkan kasus pemodelan (Irwansyah, lainnya menjadi terpisah (Suntoko, 2017).
2013).
Forward modelling pada metode gayaberat
Untuk menjelaskan suatu permasalahan didasarkan pada perhitungan medan
diperlukannya pemahaman yang bagus gayaberat akibat beberapa distribusi massa
terkait permasalahan itu sendiri (Andrew, maupun topografi, dalam domain spasial
1999). Hal ini diperlukan untuk sehingga penelitian ini sangat bermanfaat
memudahkan dalam mendapatkan suatu dalam bidang keteknikan. Perubahan nilai
rumusan algoritma untuk memecahkan gayaberat pada setiap titik di permukaan
masalah. Rumusan tersebut bisa disusun bumi dapat dimanfaatkan untuk melakukan
kedalam bentuk pseudo-code maupun interpolasi maupun prediksi pada bidang
flowchart (Carrly, 1989). Setelah konstruksi (Hirt, 2014).
mendapatkan perumusan untuk
menyelesaikan suatu masalah maka Forward modelling menunjukkan
langkah selanjutnya yang harus dilakukan perhitungan medan gayaberat yang
yaitu melakukan implementasi, proses ini dihasilkan oleh beberapa distribusi massa
bertujuan untuk menentukan bahasa sumber. Pondasi forward modelling adalah
pemrograman yang cocok serta melakukan hukum gayaberat universal Newton (1687)
trial and error mengenai bahasa yang menyatakan bahwa gaya tarik F antara
pemrograman yang digunakan untuk dua benda sebanding dengan produk massa
penyelesaian masalah. Penerapan tersebut m, M dan berbanding terbalik dengan
mengacu pada algoritma yang telah disusun kuadrat jarak r:
pada langkah sebelumnya, yakni variabel- 𝑚𝑀
variabel yang digunakan atau alur program 𝐹=𝐺 (1)
𝑟2
(Budi, 2011). Selain itu, untuk kebutuhan dengan G = 6,67384 10-11 m3kg-1s-2 adalah
validasi maka penelitian ini akan dilakukan konstanta gayaberat universal (Mohr et al.,
pengujian pada bahasa pemrograman yang 2012).
dibuat. Guna menguji berjalan atau tidak
program yang dimasukan serta memastikan Penelitian ini pernah dilakukan Umboh
jalannya program sesuai dengan yang
(2018), dengan target yang belum
diinginkan (Proaksis, 2000). sempurna sehingga dilakukan
penyempurnaan untuk dapat melihat model
Pada penelitian ini dilakukan dengan intrusi batuan bawah permukaan maupun
menggunakan forward modelling, hal ini struktur geologi yang berupa patahan dan
dikarenakan data yang digunakan nilai gaya tarik vertikalnya. Pemodelan ini
merupakan data sintetik. Penelitian ini
dapat digunakan sebagai acuan untuk
penting dilakukan karena untuk mengetahui
melakukan desain survei. Serta diharapkan
percepatan nilai gayaberat dengan
dapat digunakan untuk melakukan forward
menggunakan data sintetik yang dibuat, modelling menggunakan suatu program
apakah data sintetik yang dibuat benar dan OCTAVE, tidak hanya menggunakan
sesuai sehingga dapat dijalankan, serta software yang biasa digunakan untuk
diharapkan mendapatkan model intrusi dan pemodelan gayaberat saja, seperti software
patahan yang sesuai dan dapat dijalankan Grav2dc. Program ini dapat dimodifikasi
pada program yang digunakan. Patahan dan disuaikan dengan kebutuhan yang tidak
adalah bentuk struktur geologi akibat bisa diselesaikan dengan program yang
proses perubahan posisi batuan akibat
sudah ada, misalnya ingin mengembangkan
bekerjanya tenaga endogen yang menekan ke metode yang lebih spesifik untuk
struktur batuan keras sehingga antara pendekatan machine learning.

© 2020 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


113
Forward Modelling Metode Gayaberat dengan Model Intrusi …

Metode Penelitian a = setengah panjang model kotak


ditambah dengan x(i) – x0 (m)
Bahan dan Peralatan b = jarak lokasi pengukuran ke intrusi (m)
Penelitian ini menggunakan seperangkat z = kedalaman (m)
laptop dengan spesifikasi prosesor core i3
dengan RAM 4 GB dan diimplementasikan Konsep Pemodelan Patahan
dalam bahasa pemrograman OCTAVE Berikut adalah gambaran yang mendasari
yang merupakan software open source pemodelan patahan (Gambar 2).
untuk menjalankan komputasi program.
Selain itu parameter model sintetik berupa
harga densitas batuan dan kedalaman
anomali menggunakan hasil pengukuran
metode geomagnetik yang telah dilakukan
oleh Alimuddin dkk. (2011), Rasimeng Gambar 2. Model patahan (Thousmalani, 2010).
(2008), dan Rasimeng (2011). Kemudian
terdapat software Grav2dc yang digunakan Persamaan algoritma untuk model patahan
untuk validasi hasil pemrograman.
𝜋
𝑔𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙𝑙𝑦 𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡𝑒𝑑 𝑠ℎ𝑒𝑒𝑡 = 2𝐺 × 105 × 𝜌𝑐 𝑡 [( 2 +
Konsep Pemodelan Intrusi 𝑥 𝜋 𝑥
𝑡𝑎𝑛−1 𝑧 ) ( 2 − 𝑡𝑎𝑛−1 𝑧 )] (3)
1 2
Penting untuk diketahui bahwa dalam
melakukan pemodelan gayaberat tidak ada Keterangan:
solusi yang unik. Hasilnya harus mendekati x0 = lokasi patahan
keadaan di wilayah penelitian. Berikut G = konstanta gayaberat (m3/kgs2)
gambaran pemodelan intrusi (Gambar 1) ρc = massa jenis batuan (gr/cm3)
yang digunakan, t = ketebalan lapisan (m)
z1 = kedalaman lapisan ke-1 (m)
z2 = kedalaman lapisan ke-2 (m)

Flowchart Penelitian
Pada penelitian ini parameter model data
nilai densitas dan data kedalaman yang
dipilih akan diolah kedalam program
OCTAVE yang telah disiapkan. Pada
program data tersebut diolah dengan
algoritma model intrusi dan model patahan
seperti diatas. Pengolahan akan melewati
perhitungan gaya tarik vertikalnya,
selanjutnya akan dilakukan proses plot nilai
Gambar 1. Model intrusi (Umboh, 2018).
densitas. Setelah itu, akan dilakukan proses
pemodelan dengan hasil akhir berupa
Persamaan algoritma untuk model intrusi
gambaran profil pemodelan anomali intrusi
(𝑎 2 +𝑧 2 ) (𝑏2 +𝑧 2 )
𝑔𝑧 = 𝐺𝜌(𝑎 log ( ) − (𝑏𝑙𝑜𝑔 ( )+ dan anomali patahan, sehingga
𝑎2 𝑏2
(2𝑧𝑡𝑎𝑛 −1 𝑎

𝑏
𝑡𝑎𝑛−1 𝑧 )) (2) memodelkan keadaan bawah permukaan
𝑧
daerah yang diukur. Adapun flowchart atau
Keterangan: diagram alir penelitian yang digunakan
gz = gaya tarik vertikal dalam mGal pada penelitian ini dapat dilihat pada
G = konstanta gayaberat (m3/kgs2) Gambar 3.
ρ = massa jenis batuan (gr/cm3)

© 2020 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


114
Nurul dkk./ Jurnal Geocelebes Vol. 4 No. 2, Oktober 2020, 111 – 117

intrusi respon pada kurva naik kemudian


turun menampakkan adanya anomali yang
berada dibawah permukaan.

Gambar 4. Profil pemodelan anomali intrusi.

Validasi program dilakukan guna menguji


apakah program dapat menggambarkan
anomali intrusi dan anomali patahan
Gambar 3. Flowchart penelitian. dengan menggunakan data Alimuddin dkk.
(2011), Rasimeng (2008), dan Rasimeng
(2011). Program yang digunakan adalah
Hasil dan Pembahasan software Grav2dc sehingga didapatkan
profil penampang anomali (Gambar 5) di
Pemodelan gayaberat dengan bentuk
bawah.
anomali intrusi dan anomali patahan
dilakukan dengan menggunakan parameter
model data densitas dan kedalaman yang
didapatkan dari metode geomagnetik. Nilai
densitas pada penelitian ini menggunakan
hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
(Alimuddin dkk., 2011). Data parameter
model nilai densitas dan kedalaman
dimasukkan pada pemodelan intrusi untuk
membuktikan apakah program yang dibuat
dapat berjalan dengan baik dan juga
pemodelan dapat menggambarkan anomali
bawah permukaan. Gambar 5. Validasi pemodelan anomali patahan.

Berdasarkan pemodelan pada Gambar 4, Gambar di atas merupakan profil


nilai densitas batuan yang digunakan pemodelan intrusi menggunakan software
masing-masing 2,7 gr/cm3 atau 2700 kg/m3. Grav2dc. Nilai densitas yang digunakan 2,7
Kedalaman anomali batuan sebesar 850 gr/cm3 dengan kedalaman anomali batuan
meter dengan ketebalan lapisan batuan 50 sebesar 850 meter dan ketebalan lapisan
meter. Hasil pemodelan sintetik pada profil batuan 50 meter. Hasil pemodelan dan
memperlihatkan bahwa kurva batuan ke-1 kurva memiliki respon yang sama dengan
terhimpit oleh kurva batuan ke-2, dan hasil pemodelan program OCTAVE.
diperoleh gaya tarik vertikal sebesar 0,03 Berdasarkan hal tersebut program dapat
mGal. Pada profil pemodelan anomali berjalan dengan baik dan berhasil.

© 2020 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


115
Forward Modelling Metode Gayaberat dengan Model Intrusi …

kedalaman memiliki peranan yang penting


dalam membentuk nilai perubahan
gayaberat, sebagaimana yang telah
dijelaskan dalam Katrinavia dkk. (2015).
Pada kedua model didapatkan perbedaan
nilai percepatan gayaberat sebagaimana
persamaan percepatan gayaberat sama
dengan perkalian konstanta gayaberat
dengan massa bumi dibagi dengan jari-jari
bumi, dalam hal ini diasumsikan
kedalaman. Sehingga didapatkan
pemodelan patahan memiliki nilai lebih
Gambar 6. Profil pemodelan anomali patahan.
besar dari pemodelan intrusi karena
kedalaman pemodelan patahan lebih
Berdasarkan pemodelan di atas (Gambar 6)
dangkal daripada pemodelan intrusi.
nilai densitas batuan yang digunakan
Program pemodelan ini bila menggunakan
masing-masing 2,7 gr/cm3 atau 2700 kg/m3.
model geometri yang berbeda maka harus
Kedalaman anomali batuan sebesar 350
menggunakan formula yang disesuaikan
meter den patah sedalam 10 meter dengan
dengan model geometri tersebut.
ketebalan lapisan batuan 500 meter.
Diperoleh juga nilai gaya tarik vertikal
sebesar 0,0565 mGal pada titik patahannya. Kesimpulan
Hasil profil pemodelan sintetik
memperlihatkan bahwa kurva anomali Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah
patahan berubah arah secara signifikan dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
yang menandakan adanya patahan. pada profil pemodelan intrusi didapatkan
bahwa respon kurva terbuka kebawah yang
menandakan adanya anomali pada titik
pengukuran. Dari profil pemodelan intrusi
didapatkan nilai gaya tarik vertikal 0,03
mGal. Pada profil pemodelan patahan juga
didapatkan perbedaan nilai yang
menyatakan bahwa terdapat daerah patahan
pada perubahan arah kurva yang signifikan
dan dari profil pemodelan patahan
didapatkan nilai gaya tarik vertikal 0,0565
mGal. Pemodelan anomali gayaberat dapat
Gambar 7. Validasi pemodelan anomali patahan. menggunakan parameter kedalaman posisi
dan densitas. Program OCTAVE yang
Gambar 7 merupakan validasi profil dibuat berhasil dijalankan, menandakan
pemodelan patahan menggunakan software pemodelan ini dapat digunakan dalam
Grav2dc. Nilai densitas yang digunakan 2,7 memodelkan anomali gayaberat sebelum
gr/cm3 dengan kedalaman 350 meter dilakukan pengukuran di lapangan.
dengan selisih patahan 10 meter. Hasil
pemodelan beserta kurva memiliki respon
Ucapan Terima Kasih
yang memiliki kesamaan dengan hasil
pemodelan program OCTAVE, dengan Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada
begitu program berjalan dengan baik. Eureca Blessing Gracia Umboh dan teman-
teman yang telah membantu banyak
Pada kedua model didapatkan bahwa memberikan semangat dan masukan
parameter model yakni densitas dan

© 2020 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


116
Nurul dkk./ Jurnal Geocelebes Vol. 4 No. 2, Oktober 2020, 111 – 117

sehingga penelitian ini dapat diselesaikan 2012. CODATA recommended


dengan baik. values of the fundamental physical
constants: 2010. Reviews of
Daftar Pustaka Modern Physics, 84, pp.1527‐1605.
Murti, M. D. dan Nurhasan. 2016.
Alimuddin., Rasimeng, S., dan Pemodelan Dua Dimensi Data
Brotopuspito, K. S. 2011. Gaya Berat (Gravity) pada Zona
Pemodelan Struktur Geologi Sesar Lembang. Prosiding SKF
Berdasarkan Data Geomagnetik Di 2016. Bandung, pp.305–314.
Daerah Prospek Geothermal Bauch, G., Proaksis, J. G. and Salehi, M.
Gunung Rajabasa. In: Seminar 2000. Contemporary
Nasional Sains Dan Teknologi– IV. Communication System Using
Bandar lampung, pp.197–208. Matlab. USA : Brooks/Cole.
Andrew, K. 1999. Basics of Matlab and Rasimeng, S. 2008. Analisis Sesar Gunung
Beyond. Jakarta : Erlangga. Rajabasa Lampung Selatan Sebagai
Budi, R. 2011. Pemrograman. Bandung: Daerah Prospek Geothermal
Informatika Bandung. Berdasarkan Data Anomali Medan
Carrly. 1989. OCTAVE User’s Guide. New Magnet Total. J. Sains MIPA, 14(1),
York: The Math Works inc. pp.67–72.
Grandis, H. 2009. Pengantar Pemodelan Rasimeng, S. 2011. Penentuan Curie Point
Inversi Geofisika. Bandung: Institut Depth Data Anomali Geomagnetik
Teknologi Bandung. dengan Menggunakan Analisis
Handayani, L. dan Wardhana, D. D. 2017. Spektrum (Studi Kasus: Daerah
Eksplorasi Gayaberat untuk Prospek Geothermal Segmen
Airtanah dan Topografi Batuan Gunung Rajabasa Lampung). In:
Dasar di Daerah Serang, Banten. Seminar Nasional Sains Dan
Riset Geologi dan Tambang, 27(2), Teknologi – Iv. Bandarlampung,
pp.157–167. pp.325–332.
Hirt, C. and Kuhn, M. 2014. A band‐limited Sarkowi, M. 2014. Eksplorasi Gaya Berat.
topographic mass distribution Yogyakarta: Graha Ilmu.
generates a full‐spectrum gravity Suntoko, H. dan Wicaksono, A. B. 2017.
field – gravity forward modelling in Identifikasi Patahan pada Batuan
the spectral and spatial domain Sedimen Menggunakan Metode
revisited. Journal of Geophysical Geolistrik Konfigurasi Dipole-
Research – Solid Earth, 119, Dipole di Tapak RDE Serpong,
pp.3646–3661. Banten. Jurnal Pengembangan
Irwansyah., Khairuman, T. dan Ismail, N. Energi Nuklir, 19(2), pp.81–88.
2013. No Design of Inversion Thoushmalani, R. 2010. Application of
Modelling 1-D Gravity Data Using Gravity Method in Fault Path
a Method of Singular Value Detection. Australian Journal of
Decomposition (SVD) Based on Basic and Applied Science. 4(12),
Matlab Title. Journal of The Aceh pp.6450-6460.
Physical Society, 2, pp.1–6. Umboh, E. B. G., Mardhotilla, A.,
Katrinavia, Y. P., Setyawan, A. dan Faturahman, R., Sulaiman, M. I.,
Supriyadi. 2015. Pemodelan Logis, A. A. dan Al-Baany, M. F.
Anomali Gaya Berat Akibat Curah 2018. Forward Modeling Metode
Hujan dan Dinamika Air Tanah di Gravity. Komputasi Geofisika,
Daerah Semarang. Jurnal Fisika pp.50–59.
Indonesia, 19(55), pp.42–44.
Mohr, P. J., Taylor B.N. and Newell, D. B.

© 2020 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


117

Anda mungkin juga menyukai