Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN
KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA

Disusun oleh:

Nama : Amelia Devi Fitria


NPM : F0G018034

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dara Himalaya, S.ST.,M.Keb. Widiawati,S.ST,SKM

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
A. Pengertian
Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan
jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi. Menurut
World Health Organization, tindakan yang membantu individu atau pasutri
untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kehamilan
yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, dan
memastikan jumlah anak dikeluarganya. (Sri,2010)
B. Manfaat
1. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak makanan bagi setiap
anak.
2. Ibu dan anak akan lebih sehat, karena kehamilan yang penuh resiko
akan dihindari.
3. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak waktu bagi keluarga.
4. Membantu menikmati hubungan suami istri, dan mencegah kehamilan
yang tidak direncanakan.

C. Kontrasepsi hormonal
1. Kontrasepsi oral (pil kombinasi)
Pil ini mengandung 30-50 µg estrogen dan antara 0,5-2 mg
progesterone (noretisteron). Kombinasi estrogen menekan ovulasi dan
progesterone di tambahkan untuk mengendalikan siklus menstruasi.
Maksud pemberian pil ini adalah untuk mencegah pematangan folikel
de Graaf dan pembentukkan korpus luteum. Kombinasi-kombinasi
kontrasepsi ini juga menyebabkan mucus serviks tidak dapat di
tembus oleh sperma dan meningkatkan kekentalannya (viskositasnya),
mengurangi gerakan atau motilitas tuba falopi dengan cara
mengurangi kerja peristaltik sehingga sperma yang tetap hidup akan
sangat mengalami kesulitan bergerak sepanjang tuba falopi untuk
sampai uterus. Siklus menstruasi di tekan, tetapi withdrawal bleeding
yang siklis tetap terjadi apabila pil harian tersebut di ganti dengan
placebo. Metode ini dapat di terima karena mengurangi gangguan

2
siklis dan secara estetik dapat di terima, karena metode ini tidak
berhubungan dengan masalah hubungan seksual.
a. Efek Samping
Ada rasa mual, kadang di sertai muntah, diare dan rasa perut
kembung. Selain itu menyebabkan retensi cairan karena kurangnya
pengeluaran air dan natrium. Retensi cairan ini dapat
menyebabkan bertambahnya berat badan. Oleh karena itu, pada
akseptor di anjurkan untuk kurangi konsumsi garam. Efek
samping lainnya berupa sakit kepala, nyeri pada mamae.
Konsumsi pil yang cukup lama dengan dosis estrogen yang tinggi
dapat menyebabkan pembesaran mioma uteri, akan tetapi biasanya
pembesaran itu berhenti jika pemakaian pil di hentikan.
Rendahnya dosis estrogen dalam pil dapat mengakibatkan spotting
dan withdrawal bleeding dalam masa intermenstruum. Kemudian,
efek karena kelebihan progesterone. Karena hal ini dapat
menyebabkan nafsu makan meningkat disertai bertambahnya berat
badan. Dapat menimbulkan jerawat dan alopesia karena efek
androgenic dari jenis progesterone yang di pakai dalam pil.
b. Kontraindikasi
1. Tumor-tumor yang dipengaruhi estrogen
2. Penyakit-penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun
3. Pernah mengalami trombo phlebitis, trombo-emboli, kelainan
serebrovaskular
4. Diabetes mellitus
5. Kehamilan
6. Depresi
7. Migraine
8. Mioma uteri
9. Hipertensi
10. Oligomenorea dan amenorea

3
c. Cara pemakaian pil kombinasi:
Pil tersedia dalam paket berisi 21 atau 28 tablet. Bila memakai
paket 28 tablet, minumlah pil setiap hari selama sebulan. Segera
setelah selesai 1 paket, mulailah dengan paket yang baru dan
seterusnya. Bila memakai paket 21 pil, minumlah pil setiap hari
selama 21 hari, kemudian tunggu 7 hari sebelum mulai dengan
paket yang baru. Datang bulan akan terjadi pada hari-hari dimana
sedang berhenti minum pil. Tetapi mulai dengan paket baru
meskipun datang bulan belum datang. Pada kedua paket tersebut
baik yang berisi 21 atau 28 pil, minumlah pil pertama pada hari
pertama datang bulan. Bila ibu lupa minum satu pil begitu ingat,
minumlah segera satu pil. Kemudian minumlah pil selanjutnya
secara teratur seperti semula. Ini berarti bahwa ibu harus minum
dua pil dalam satu hari. Bila ibu lupa minum dua pil secara
berturut-turut, mulailah segera minum pil berikutnya. Minumlah
dua pil selama dua hari dan kemudian teruskan minum satu pil
setiap hari sampai habis. Bila ibu lupa minum tiga pil atau lebih,
berhentilah minum pil dan kemudian tunggu sampai datang bulan
berikutnya.
d. Pil Progesteron
Merupakan alat kontrasepsi hormonal bagi wanita yang tidak dapat
menerima esterogen, pil ini lebih aman bagi ibu menyusui karena
tidak mengandung zat yang menyebabkan pengurangan produksi
ASI. Penggunaan pil ini sangat efektif bagi ibu-ibu menyusui.
1. Efek samping yang umum terjadi:
a. Perdarahan tidak teratur atau bercak-bercak
b. Datang bulan terlambat
c. Sering pusing
2. Kontraindikasi
a. Wanita hamil
b. Risiko tinggi untuk penyakit arterial

4
c. Penderita tumor hati
3. Cara penggunaan
Pasien harus mengonsumsi 1 tablet setiap hari pada jam yang
sama secara oral. Mulai dari hari pertama daur haid.
e. Kontrasepsi suntik kombinasi
Merupakan kontrasepsi suntik yang berisi hormon sintesis
esterogen dan progesteron. Mekanisme kerja kontrasepsi suntik
kombinasi ialah menekan ovulasi, menghambat kontrasepsi gamet
olah tuba, mempertebal mulut serviks, dan menganggu
pertumbuhan endometrium
1. Kontraindikasi
a. Kehamilan
b. Ca Mammae
c. Ca Traktus Genitalia
d. Pendarahan Abnormal Uterus
e. Ibu dengan riwayat DM
2. Efek samping
a. Perubahan pola haid
b. Perubahan berat badan
c. Sakit kepala
3. Cara penggunaan
a. Menyuntikkan alat kontrasepsi sesuai standar operasional
prosedur setiap 28 hari di bokong/ lengan/ paha
b. Bagi ibu dengan ASI ekslusif, maka suntik diberikan 6
bulan pasca persalinan
f. Kontrasepsi suntik progesteron/progestin
Merupakan metode kontrasepsi yang mengandung hormon
progesteron. Cara kerja alat kontrasepsi ini ialah dengan mencegah
pelepasan sel telur dari indung telur, mengentalkan lendir leher
rahim sehingga dapat menganggu pertemuan sperma dan sel telur.
1. Kontraindikasi

5
a. Kehamilan
b. Ibu menyusui
c. Hipertensi
d. Pendarahan Abnormal Uterus
e. Ibu dengan riwayat DM
2. Efek samping
a. Pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
terjadi secara bertahap rata-rata sekitar 10 bulan
b. Perubahan berat badan
c. Sakit kepala
d. Penurunan gairah seksual
e. Gangguan haid
3. Cara penggunaan
a. Menyuntikkan alat kontrasepsi sesuai standar operasional
prosedur setiap 3 bulan di bokong/ lengan/ paha
b. Sebaiknya tidak digunakan lebih dari 4 tahun
g. Kontrasepsi implant
Implant terdiri dari 6 tabung kecil dan lunak yang ditempatkan
dibawah kulit lengan. Tabung ini mengandung hormon progestin
dan bekerja dengan melepaskan hormon ke dalam jumlah kecil
secara terus menerus kedalam aliran darah. Cara kerja implan
adalah dengan mencegah ovulasi, mengentalkan lendir pada leher
rahim sehingga sperma sulit melaluinya dan menjadikan dinding
rahim tipis sehingga tidak terjadi penempelan sel telur/implantasi.
1. Kontraindikasi
a. Kehamilan
b. Perdarahan pervaginam
c. Ca mammae
2. Efek samping
a. Gangguan haid
b. Sakit kepala

6
c. Perubahan berat badan
3. Cara penggunaan
a. Memastikan ibu sedang mengalami menstruasi hari ke 1-5
b. Proses pemasangan didahului dengan menyuntikkan
anastesi lokal dibawah lengan ibu
c. Teruskan pemasukan jarum kurang dari 4cm, dan suntikkan
masing-masing 1cc diantara pola pemasangan
d. Uji efek anastesi
e. Insisi dangkal sekitar 2 mm, tusukkan trokar langsung
kelapisan dibawah kulit (subdermal)
f. Keluarkan pendorong dan tekan serta masukkan kapsul
implan
g. Tarik trokar dan pendorong secara bersama-sama
h. Dekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan band aid
i. Beri pembalut tekan
j. Konseling pasca pemasangan pada pasien.

D. Kontrasepsi non hormonal


1. Kontrasepsi dalam rahim / intra uterine device (IUD)
IUD adalah sebuah alat yang kecil yang dimasukan ke dalam rahim
oleh dokter atau petugas kesehatan yang terlatih atau bidan. Setelah di
rahim, IUD akan mencegah sel sperma pria untuk bertemu dengan sel
terlur wanita. IUD bisa tinggal di dalam rahim sampai 10 tahun
(tergantung pada jenis IUD) sebelum di lepas dan diganti.
a. Kontraindikasi
1. Wanita hamil
2. Dalam bahaya penularan PMS
3. Pernah menderita infeksi Rahim
4. Perdarahan pervaginam
5. Belum pernah hamil
6.

7
b. Efek samping
1. Mengalami perubahan siklus haid
2. Merasakan nyeri haid pada 3 bulan pertama
c. Cara penggunaan
1. Dapat digunakan setiap waktu dalam siklus haid
2. Dapat digunakan segera setelah melahirkan, selama 48 jam
pertama atau setelah 4 minggu pasca persalinan.
3. Pada saat pemasangan IUD, langkah pertama ialah informed
consent. Kemudian, menyiapkan alat dan lingkungan,
menyiapkan diri dan pasien, mengukur kedalaman rahim. Lalu,
IUD dimasukkan pada inserter khusus berupa tabung melalui
vagina. IUD akan didorong keluar dari tabung saat sudah
masuk tepat di rahim
2. Kontrasepsi mantap
Merupakan pemotongan/pengikatan kedua saluran telur wanita
(tubektomi) atau kedua saluran sperma laki-laki (vasektomi)
a. Mekanisme kerja tubektomi
Dengan mengikat/memotong tuba falopi sehingga sperma
tidak dapat bertemu dengan ovum
b. Indikasi
1. Usia >26 tahun
2. Paritas >2
c. Kontraindikasi
1. Hamil
2. Infeksi sistemik/pelvis
3. Tidak boleh menjalani proses pembedahan
3. Kontrasepsi kondom
a. Kondom Pria
Kondom adalah sarung karet yang dipakai pada alat kemaluan
pria selama melakukan hubungan seksual.

8
1. Mekanisme kerja
Sarung karet ini mencegah sperma bertemu dengan ovum
dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet
yang dipasang pada penis sehingga sperma tidak masuk
kedalam saluran reproduksi perempuan
2. Kontraindikasi
Alergi
3. Efek samping
Efektifitas tidak terlalu tinggi
b. Kondom Wanita
Kondom wanita yang bisa pas divagina dan menutupi bibir
luar bisa dimasukan ke dalam vagina sebelum melakukan
hubungan seksual. Kondom hanya digunakan sekali pakai,
karena akan mudah robek bila dicuci dan digunakan kembali.
Kondom wanita merupakan cara KB yang efektif bisa
melindungi dari penularan PMS dan kehamilan serta berada
dibawah kendali wanita.

9
FORMAT SOAP ALAT KONTRASEPSI (KB)

A. Data subjektif
1. Identitas
Nama : Ny. Nama : Tn.
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Pendidikan : pendidikan :
Pekerjaan : pekerjaan :
Alamat : jl. RT, RW

2. Keluhan utama
ibu akan mengatakan ingin melepas iud karena ….

3. Status perkawinan
SAH (…tahun)

4. Riwayat menstrusi :
a. Menarche :…. tahun
b. Siklus : ….hari
c. Banyak :
d. Warnanya :

5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas, bbl


Kehamilan 1 :
Kehamilan 2 :

6. Riwayat KB :
Sekarang :
Dulu :
7. Riwayat kesehatan :
a. Sekarang :
b. Dulu :
c. Keluarga :

10
8. Riwayat psikologi :

B. Data objektif
1. Keadaan umum :
2. Kesadaran :
3. TTV
a. TD : 120/80 MMHg
b. N : 60-100x/m
c. P : 16-20x/m
d. S : 36,5-37,5°c
4. Pemeriksaan fisik
a. Muka :
b. Mata :
c. Telinga :
d. Hidung :
e. Mulut :
f. Leher :
g. Dada :
h. Abdomen :
i. Ekstremitas : atas….. bawah……
j. Genetalia :
k. Anus :

C. Analisa
Ny “ “ umur … tahun dengan akseptor kb

D. Penatalaksanaan
1.

11

Anda mungkin juga menyukai