Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : Erica Christina Manalu


NIM : 857814311
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen

1. Pengetahuan kita akan Yesus tidak terbatas pada fakta bahwa Ia ada, karena hal itu
tidaklah terlalu penting. Hal yang lebih penting adalah pengajaranNya yang kita miliki
secara mendetail dan dapat dipercaya. Sebut dan jelaskan beberapa catatan tentang
pengajaran Yesus !
2. Apakah tujuan Yesus melibatkan diri dalam sejarah manusia dengan memberikan
anakNya datang ke dunia dan tinggal di antara manusia?
3. Jelaskan manusia menurut pandangan komunisme !
4. Sebutkan langkah-langkah yang harus diambil supaya masyarakat sadar dan taat akan
hukum !
5. Sebutkan fungsi Nabi sebagai mediator antara Allah dan manusia !

Jawaban

1. Beberapa catatan tentang pengajaran Yesus antara lain :


a. Pengajaran Yesus berhubungan dengan pengharapan-pengharapan eskatologis umat
Yahudi pada waktu itu, artinya aturan-aturan yang berlaku pada waktu itu segera
akan berakhir dan digantikan oleh aturan dari “zaman baru”. Pemberitaan dan
perbuatan-perbuatan Yesus dapat digunakan sebagai tanda dimulainya zaman baru,
dan zaman baru ini disebut “Kerajaan Allah”. Datangnya Kerajaan Allah berarti
tibanya zaman pengadilan atas aturan-aturan yang ada, penghancuran semua
kekuasaan jagat dan setan, dan aturan baru berlaku sepenuhnya di dalam
pemerintahan Allah. Hal ini terlihat dalam banyak perumpamaan dan pengajaran-
Nya.
b. Pengajaran eskatologis-Nya tidak dapat dipisahkan dengan pengajaran etika Yesus,
yang mendapat sifat atau karakter kesungguhan dan radikal dari pengharapan
semakin dekatnya akhir zaman. Pada zaman akhir ini manusia harus memutuskan
apakah percaya kepada Allah atau tidak, jika ingin berpartisipasi dalam Kerajaan
Allah. Sebagai catatan tambahan, pengajaran etika Yesus dikembangkan dalam
dialektika dengan hukum tradisional Yahudi. Bersamaan dengan itu, Yesus juga
menyatakan tuntutan Allah. Dengan mempertentangkan pengajaran-Nya dengan
pengajaran yang telah mentradisi dalam suatu seri antitese; Yesus mengajarkan
bahwa ketaatan lahiriah akan hukum tidaklah cukup. Selain ketaatan lahiriah,
ketaatan batiniah terhadap Allah juga harus tampak dalam perubahan kemanusiaan.
Ini juga terlihat dalam kritik Yesus akan tuntutan kultus dan ritual dari hukum
tradisional, dan membuat tuntutan moral benar-benar penting. Tuntutan moral ini
adalah tuntutan “kasih” yang tidak dibatasi oleh pertimbangan kekeluargaan atau
persahabatan, tetapi kasih dalam memperhatikan sesama manusia yang
membutuhkan uluran kasih (Luk. 10:25-37). Catatan lain yang juga penting adalah
pengajaran Yesus tentang prinsip-prinsip balas jasa dan anjuran-Nya untuk tidak
mempergunakan kekerasan dan perlawanan (Mat. 5:38-42).
c. Pengajaran teologis Yesus tentang pemahaman akan Allah sebagai “Bapa”. Allah ini
tetap sama dengan yang dikenal lewat Taurat, tetapi akan lebih dikenal lewat
tuntutan-tuntutan-Nya yang baru sebagai penguasa Kerajaan yang akan datang.

2. Yesus memiliki banyak tujuan datang ke dunia, seperti menggenapi Hukum Taurat dan
nubuatan para nabi, menyiarkan kabar baik kepada orang miskin, menyatakan kasih Bapa,
menebus dosa, menyelamatkan manusia, menanggung kutuk, dan lain sebagainya.
Namun, itu semua bukan tujuan utama Yesus. Yesus datang ke dunia ini, yaitu
mengembalikan hubungan antara manusia dengan Bapa. Seperti yang tercantum dalam
Yohanes 3 : 16 dan Yohanes 17 : 3
Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Yohanes 17:3 “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau
utus.”

3. Dalam pandangan komunisme manusia adalah makhluk ekonomis. Oleh sebab itu maka
dalam hal ini, harga diri manusia ditentukan oleh kemampuannya dalam produksi hasil
kerja. Dalam pandangan ideologi komunisme, manusia yang dihargai dan dihormati
adalah manusia yang memiliki kemampuan dalam bekerja sehingga mampu
menghasilkan materi. Apabila manusia tidak memiliki kemampuan dalam bekerja dan
menghasilkan materi, maka dalam pandangan komunisme keberadaan manusia tersebut
tidak dianggap atau dianggap mati. Paham ini beranggapan bahwa manusia-manusia yang
tidak memiliki kemampuan produksi hanya akan menjadi pengganggu yang merepotkan
bagi orang lain. Paham komunisme ini didukung banyak tokoh, dua di antaranya yang
merupakan tokoh utama adalah Karl Marx dan Lenin. Tujuan komunisme adalah
mewujudkan masyarakat komunis yang memiliki aturan sosial ekonomi yang berdasar
pada kepemilikan alat-alat produksi secara bersama-sama.

4. Hukum sejatinya tak akan pernah bisa terjadi bila tidak ada kesadaran untuk mentaatinya.
Akan tetapi, ada satu teori yang mengatakan bahwa hukum tidak mengikat masyarakatnya
kecuali atas dasar kesadaran hukum yang dimiliki oleh masyarakatnya itu sendiri. Karena
itulah kesadaran hukum menjadi sangat penting karena dalam beberapa literatur tentang
hukum dan beberapa bacaan yang menjadi acuan tentang hukum, kesadaran akan hukum
juga bisa membentuk hukum itu sendiri.
a. Pengetahuan apa itu hukum
Jika seseorang tak tahu apa itu hukum ia tentu saja tak bisa menjalankan hukum
sebagai mana mestinya. Ia mesti tahu bahwa hukum adalah hal penting untuk
masyarakat karena hal itu melindungi masyarakat dari keadaan tak berhukum.
b. Pemahaman akan hukum
Ketika seseorang hanya tahu saja dan tidak paham sepenuhnya, maka akan terjadi
salah paham yang mengakibatkan hukum tidak berjalan sebagai mana mestinya.
Pemahaman tentang hukum itu menjadi satu hal yang harus dimiliki oleh setiap
individu yang menjalankan hukum. Pemahaman dalam hal ini berarti pengetahuan
tentang setiap isi dalam satu pasal dan juga bagaimana pasal itu bisa terbentuk dan
bagaimana menjalankan pasal tersebut.
c. Kesadaran tentang kewajiban hukum kita terhadap orang lain
Ketika seseorang tahu apa yang boleh dan tak boleh ia lakukan pada orang lain, dan
sadar bahwa akan ada ganjaran dari setiap hal yang ia lakukan, baik atau pun tidak
baik, mereka akan secara otomatis memiliki kesadaran hukum.
d. Menerima hukum
Meskipun orang-orang tahu dan paham akan hukum, mengerti kewajiban hukum
mereka terhadap orang lain, apabila mereka tidak mau menerima hukum tersebut,
maka keadaan sadar hukum tidak akan terwujud dan hukum tidak akan bisa berjalan
sebagai mana mestinya. Menerima hukum adalah satu aturan pasti yang harus ditaati
jika hukum ingin berjalan. Membuat masyarakat menerima hukum memang bukan
persoalan mudah, akan tetapi, pengajaran-pengajaran yang dilakukan secara berkala
akan memberikan efek penerimaan hukum oleh masyarakat itu sendiri.

5. Nabi adalah orang yang dipanggil oleh Allah untuk menjadi wakil-Nya di bumi. Ketika
seorang nabi berbicara bagi Allah, itu seolah-olah Allah sendiri yang berbicara. Nabi juga
merupakan saksi khusus bagi Kristus, yang bersaksi tentang keilahian-Nya dan
mengajarkan Injil-Nya. Nabi mengajarkan kebenaran dan menafsirkan firman Allah. Dia
memanggil orang-orang yang tidak saleh ke dalam pertobatan. Dia menerima wahyu dan
arahan dari Tuhan bagi kepentingan kita. Dia bisa melihat ke masa mendatang dan
meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi agar dunia bisa diperingatkan. Para
nabi berbicara dengan otoritas ilahi oleh karena Allah secara khusus memanggil mereka
untuk menjadi juru bicara-Nya. Mereka tidak mewarisi posisi mereka dan mereka juga
tidak dipilih oleh bangsanya untuk mendapatkan posisi mereka. Panggilan Allah secara
langsung yang disertai kuasa Roh Kudus meneguhkan kredibilitas seorang nabi.

Sumber Belajar:

1. Modul Agama Kristen


2. churchofjesuschrist.org
3. hagahtoday.com

Anda mungkin juga menyukai