BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
60 - 74 tahun, dan usia lanjut tua (old) antara 75 – 90 tahun, serta usia
(2016), lansia atau lanjut usia adalah kelompok yang memasuki usia 60
tahun keatas.
Lansia atau lanjut usia adalah suatu periode penutup dalam rentang
hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh”
dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu
yang penuh manfaat (Sarwono, 2015). Lansia yaitu bagian proses tumbuh
berkembang mulai dari bayi, anak, remaja, dan menjadi tua (Pujianti, 2016).
Lansia adalah tahap dari siklus hidup manusia paling akhir, yaitu bagian
dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh
setiap orang. Pada tahap tua ini individu mengalami banyak perubahan baik
8
9
bahwa usia lanjut atau lansia adalah suatu periode penutup dalam rentang
hidup seseorang yang tidak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh setiap
individu.
2. Batasan-batasan Lansia
tahun, dan usia lanjut tua (old) dari 75 sampai dengan 90 tahun, serta usia
sangat tua (very old) lebih dari 90 tahun (Nugroho, 2016). Menurut
keatas.
c. Lansia resiko tinggi yaitu kelompok yang berusia lebih dari 70 tahun atau
2. Proses Penuaan
Penuaan itu tidak sesuai, dengan kronologis usia dan patologis. Faktor
B. Konsep Hipertensi
1. Pengertian
Jantung atau tekanan darah bisa berkisar antara maksimum yang biasa
disebut sistolik dan minimum yang biasa disebut diastolik. Tekanan sistolik
adalah jumlah yang biasanya muncul di bagian atas dan dikenal dengan
tekanan darah sistolik. Angka yang ditunjukan oleh tekanan darah sistolik
yang normal yaitu 120 mmHg kebawah, sedangkan jika lebih dari 140
11
mmHg dapat disebut hipertensi atau biasa disebut juga tekanan darah tinggi
(Utami, 2014).
nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg (Marliani, 2016). Menurut Sani
dalam Jafar (2014), hipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan
darah tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
kita. Hupertensi terjadi karena tekanan darah pada arteri utama didalam
(Shanty, 2014).
tekanan darah di atas nilai normal yaitu melebihi batas normal 140 / 90
mmHg.
12
2. Penyebab Hipertensi
hipertensi yang merupakan akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini juga
dapat berhubungan dengan pola hidup yang kurang baik. Faktor makanan
yang dapat berpengaruh yaitu kelebihan lemak, konsumsi garam dapur yang
dua yaitu:
hipertensi yang tidak jelas etiologinya. Lebih dari 90% kasus hipertensi
lingkungan.
perifer. Dalam tubuh ada sitem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan
darah. Sistem tersebut yang bereaksi ketika terjadi perubahan tekanan darah
dan juga bereaksi ketika terjadi perubahan tekanan darah secara akut. Sistem
reflek kemorereptor, respon iskemia susunan saraf pusat, dan reflek yang
berasal dari atrium, arteri pulmonalis, dan otot polos. Sistem lain yang juga
sehingga tekanan darah tidak dapat diatur yang artinya beban jantung
14
hipertensi.
dirasakan.
1) Jenis Kelamin
2) Usia
kejadian hipertensi.
3) Genetik
resiko dua kali lebih besar menderita hipertensi. Jadi seseorang lebih
1) Obesitas
lemak pada tubuh. Obesitas tidak hanya berupa kondisi dengan jumlah
dikatakan kondisi tidak normal sebagai salah satu faktor yang dapat
2) Kurang olahraga
darah lebih rendah daripada mereka yang tidak melakukan baik dari
17
3) Merokok
jantung akan tegang karena tekanan darah tinggi. Merokok juga dapat
lapisan menjadi tebal dan kasar, nikotin dan bahan-bahan lainya yang
dan jantung pada orang yang tidak merokok berfungsi secara efisien.
merokok.
5) Stres
dan stress.
6. Komplikasi Hipertensi
kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek tidak langsung dari
kenaikan tekanan darah pada organ. Penelitian ini juga membuktikan bahwa
diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam ternyata berperan besar
a. Otak
pembuluh non otak yang terpajan tekanan darah tinggi. Stroke terjadi
b. Kardiovaskular
c. Ginjal
Ginjal yang kronik dapat terjadi jika ada kerusakan progesif yang
d. Retinopati
akibat tekanan darah yang tinggi yaitu iskemia optik neuropati akibat
penyumbatan aliran darah pada arteri dan vena retina. Penderita awalnya
stadium akhir. Kerusakan lebih parah pada mata terjadi kondisi hipertensi
7. Pencegahan Hipertensi
yaitu:
butuhkan oleh tubuh. Garam atau dalam bahasa kimianya adalah Natrium
cairan dalam tubuh sebelum akhirnya akan dikeluarkan menjadi air seni.
tetap normal. Gemuk yang berlebih jika berat badan lebih 10% dari berat
darah sehingga suplai oksigen dan zat makanan yang masuk kedalam
jantung untuk memompa darah lebih kuat lagi agar dapat memasok
maka terjadilah kondisi dari hipertensi atau tekanan darah tinggi yang
d. Olahraga teratur yaitu latihan menggerakkan semua sendi dan otot tubuh
(diet, obesitas, merokok, dan penyakit DM) dan faktor penyebab yang
h. Meningkatkan pola hidup sehat dan hindari stess, stress terlampau besar
marah, tidak bisa tidur, ataupun timbul hipertensi. Agar terhindar dari
efek negative tersebut, orang harus berusaha membina hidup yang positif.
1. Definisi
mempunyai sistem nilai yang baik sesuai tuntutan atau norma yang berlaku.
Peer group adalah sekelompok individu pada usia relatif sama, yang
Menurut Sunarto, pengertian peer group adalah teman bermain yang terdiri
group adalah salah satu ciri perilaku social dimana perilaku kelompok
anggotanya dan nilai yang baru yang gilirannya akan menggantikan nilai
adanya kepentingan yang bersifat umum dan dibagi secara langsung, terjadi
pribadi, serta saling hubungan yang tinggi antar anggota dalam kelompok
dimaksud dengan input adalah teman sebaya sebagai subjek belajar. Teman
sebaya bagi peer educator pada penelitian ini adalah lansia yang mengalami
penyakit yang sama yaitu hipertensi. Peer educator dari kalangan lansia
dan konseling kepada teman sebaya melalui situasi formal dan non formal.
Situasi formal dapat dilakukan dalam acara penyuluhan dan situasi non
formal dapat dilakukan dengan cara jemput bola dengan metode diskusi
(Imron, 2015).
penyakitnya.
pertanyaan.
e. Bila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh pendidik bisa ditunda
g. Klarifikasi sejak awal tujuan dari kelompok pendukung serta tugas setiap
kegiatan kelompok.
27
orang/kclompok).
p. Mulai dan akhiri tepat waktu dan minta agar peserta tidak meninggalkan
r. Buat jadwal rutin yang sesuai (misalnya., 6-12 sesi pertemuan) sesuai
s. Buat peraturan bagi semua anggota agar tidak membuat ma- salah yang
pengetahuannya.
tahun 1941. Saat berusia 7 tahun, Nola J. Pender sudah tertaruk dengan
meraih gelar BSN di Universitas State Michigan di East Lansig, dan gelar
pada tahun 1965. Gelar Ph.D di bidang psikologi dan pendidikan diraih
pertama kali diterbitkan tahun 1987 dan mengalami revisi tahun 1996.
2. Promosi Kesehatan
kesehatan.
kesehatan:
kesehatan.
30
Hasil Perilaku
Sifat-sifat & Perilaku Spesifik
Pengalaman Pengetahuan dan Sikap
Individu
Keuntungan dari
tindakan yang dirasakan
Kebutuhan bersaing
Hubungan dengan segera (control
Penghambat untuk rendah) & Pilihan
perilaku bertindak yang
sebelumnya (Kontrol tinggi)
dirasakan
Kemajuan diri
dirasakan
Tindakan yang terkait
Faktor Pribadi; yang mempengaruhi
Komitment pd Metode
biologi,psikologis, Rencana Perilaku
social budaya Tindakan Promosi
Pengaruh hubungan keseKesehat
interpersonal (klg, an (HPM)
kelompok, provider),
norma dukungan dan
model
Pengaruh situasional;
pilihan, sifat kebutuhan;
estetika
secara otomatis.
2) Faktor personal
sosial budaya.
definisi sehat
32
ekonomi.
intensitas untuk terlibat dalam suatu perilaku yang nyata. Kaitan dengan
tindakan khusus.
e. Hasil perilaku
E. Penelitian Terdahulu
Peneliti dan
No Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
tahun
1 Ikafah The Effect Of Variabel bebasnya Perlakuan peer
(2015) Peer Group dukungan peer group group atau
Support To dan variabel kelompok sebaya
Psychological terikatnya adalah ternnyata dapat
Response Of respon psikologi mengubah respons
Patient With psikologis
Breast maladaptif menjadi
Cancer: A respons psikologis
Quasy adaptif pada wanita
Experiment yang menderita
kanker payudara,
hal ini berarti
bahwa dengan
perlakuan peer
group akan
merubah kondisi
psikologis
seseorang dan
dampaknya
diantaranya dapat
merubah psikologis
maladaptrif
menjadi adaptif
2 Maria The Influence Variabel bebasnya Peer group dapat
(2014) Of Peer adalah dukungan membantu pasien
Group kelompok sebaya dan hipertensi dan hasil
Support On variabel terikatnya penelitiannya
The yaitu kepatuhan bahwa dengan
Compliance manajemen gaya memberikan
Of Life-Style hidup dan perlakuan peer
34
Peneliti dan
No Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
tahun
Management penggunaan obat group, dapat
And Drug pada pasien meningkatkan
Taking In hipertensi ringan kepatuhan pasien
Mild hipertensi terhadap
Hypertensive manajemen gaya
Patients hidup dan
Using Pre- penggunaan obat.
Experiment Perubahan perilaku
Health ini akan berdampak
Promotion pada penurunan
Model In tekanan darah
Community karena terjadi
Health perubahan gaya
Center, hidup pada pasien
Ruteng hipertensi tersebut
3 Kusumawaty Hubungan Variabel bebasnya Ada hubungan
(2016) Jenis Kelamin adalah jenis kelamin antara jenis
dengan dan variabel kelamin dengan k
Intensitas terikatnya yaitu hipertensi pada
Hipertensi intensitas hipertensi lansia karena nilai
pada Lansia X2 hitung > X2
di Wilayah tabel (11,445 >
Kerja 7,185)
Puskesmas
Lakbok
Kabupaten
Ciamis
4 Raihan Faktor-faktor Variabel bebasnya Faktor yang
(2014) yang adalah kebiasaan berhubungan
Berhubungan merokok, dengan hipertensi
dengan aktivitas/olahraga, primer yaitu
Kejadian pola asupan garam, kebiasaan merokok,
Hipertensi dan stres dan variabel aktivitas, pola
Primer Pada terikatnya yaitu asupan garam, dan
Masyarakat di hipertensi primer stres.
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Rumbai
Pesisir
5 Natalia Hubungan Variabel bebasnya Terdapat perbedaan
(2014) Obesitas adalah obesitas dan bermakna antara
dengan variabel terikatnya obesitas dan
Hipertensi yaitu hipertensi hipertensi.
35
Peneliti dan
No Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
tahun
pada Penderita obesitas
Penduduk mempunyai risiko
Kecamatan mengalami
Sintang hipertensi 2,2 kali
Kalimantan lebih besar
Barat dibandingkan
dengan subjek
dengan IMT
normal
6 Ponto (2016) Hubungan Variabel bebasnya Ada hubungan
antara adalah obesitas, yang signifikan
Obesitas, konsumsi natrium, antara obesitas
Konsumsi dan stres, sedangkan dengan kejadian
Natrium, dan variabel terikatnya hipertensi (p =
Stres dengan yaitu kejadian 0,014; OR = 3,01
Kejadian hipertensi dan 95% CI = 1,32
Hipertensi – 6,85). Ada
Pada Orang hubungan yang
Dewasa di signifikan antara
Puskesmas konsumsi natrium
Tompaso dengan kejadian
Kabupaten hipertensi (p =
Minahasa 0,000; OR = 26,07
dan 95% CI = 7,00
– 97,09). Konsumsi
natrium merupakan
variabel yang
dominan
berhubungan
dengan kejadian
hipertensi (OR =
33,472), diikuti
faktor umur (OR =
4,800) dan obesitas
(OR = 2,897)
7 Kishore Prevalence of Variabel bebasnya Faktor yang
(2016) Hypertension adalah umur, jenis signifikan terhadap
and kelamin, pendidikan, hipertensi di daerah
Determination pendapatan pedesaan di Delhi
of Its Risk sedangkan variabel adalah usia dan
Factors in terikatnya yaitu pendidikan
Rural Delhi hipertensi
8 Nuraini Risk Factors Variabel bebasnya Faktor hipertensi
(2015) of adalah diet, obesitas, yang dapat
36
Peneliti dan
No Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
tahun
Hypertension merokok, dan dimodifikasi yaitu
penyakit DM merokok, diet,
usia, ras, jenis obesitas, dan
kelamin dan genetik penyakit DM dan
sedangkan variabel faktor yang tidak
terikatnya yaitu dapat dimodifikasi
hipertensi yaitu jenis kelamin,
usia, ras dan
genetik.
9 Yoani maria the influence Variable Manajemen
V. B. Aty of peer group bebas/idependennya hipertensi yang
(2014) support on the adalah promosi komprehensif akan
compliance kesehatan metode mengurangi
peer group. kejadian
of life-style kardiovaskular.
management Variable terkaitnya Dukungan
and drug atau dependen adalah kelompok sebaya
taking in mild kepatuhan pasien adalah salah satu
hypertensive terhadap manajemen metode promosi
patients using gaya hidup dan kesehatan yang
pre- penggunaan obat efektif dalam
experiment meningkatkan
health perilaku hidup
promotion sehat dan menekan
model in rasa sakit.
community menggunakan
health center, pendekatan Model
ruteng Promosi Kesehatan
di pusat kesehatan
masyarakat, di kota
Ruteng, Kabupaten
Manggarai.
Penelitian ini
adalah penelitian
pra-eksperimental
dengan desain satu
kelompok pretest-
posttest. Ukuran
sampel dalam
penelitian ini
adalah 40 pasien
dengan hipertensi
ringan. Data
dianalisis
37
Peneliti dan
No Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
tahun
menggunakan
Anova, uji regresi
linier dan uji-t
berpasangan.
Hasilnya pada
kepatuhan
responden sebelum
dan sesudah rekan
kelompok
pendukung
diperoleh nilai t -
25,182 dan p
0,000> 0,05 (α).
Kesimpulannya,
Dukungan
Kelompok Teman,
dapat menekan
hipertensi
kepatuhan pasien
terhadap
manajemen gaya
hidup dan
penggunaan
narkoba.
38
F. Kerangka Teori
Hasil Perilaku
Sifat-sifat & Perilaku Spesifik
Pengalaman Pengetahuan dan Sikap
Individu
Pemecahan masalah
hipertensi
Perilaku masalah,
setelah edukasi Dirasakan kriteria Penanganan non
peer group eksklusi farmakologi
Perilaku yang
sebelumnya
Hipertensi