Anda di halaman 1dari 4

Langkah kerja mesin bubut :

1) Siapkan alat untuk membubut spesimen seperti , pahat bubut rata, pahat bubut alur, pahat
bubut ulir , kunci L , kunci chuck, kunci toolpost,sisir ulir , plat untuk mengganjal pahat , palu
karet, palu besi dan jangka sorong untuk mengukur spesimen.
2) Ukur spesimen ( panjang dan diameternya ) , dan pahami gambar kerjanya.
3) Pasang spesimen pada chuck , kemudian cekam dengan memutar kunci chuck yg sudah di
pasang pada chuck mesin hingga cukup kuat. Kemudian atur kecepatan putar mesin di kisaran
200 rpm untuk menyeting benda kerja, jika spesimen yg di putar terlihat tidak senter dapat di
palu menggunakan palu karet hingga benda benar”senter.
4) Memasang pahat pada toolpost, pasang pahat bubut rata dengan memastikan sudut potong
pahat satu senter dengan titik senter spesimen.. caranya dapat mendekatkan sudut potong
pahat ke mal senter ataupun senter putar.
5) Atur putaran mesin sesuai dengan material , diameter spesimendan pahat yg di gunakan.
6) Lakukan pembubutan muka ( facing ) agar dapat mengukur panjang spesimen dengan tepat ,
pemakanan menggunakan eretan melintang ( sumbu Y ) , dan pengaturan pemakanan / maju
pahat menggunakan eretan memanjang .
7) Tandai sepanjang 30 mm- 40mm dari face spesimen yg sudh di bubut muka., kemudian lakukan
pembubutan panjang menggunakan eretan memanjang (x)dan pengaturan pemakanan
menggunakan eretan melintang ( y). Makankan hingga diameter spesimen 30mm. Kemudian
tandai 30 mm dari face spesimen untuk pengerjaan berikutnya.
8) Kemudian balik spesimen dengan posisi diameter 30mm yg selesai di kerjakan itu yg di cekam.
9) Lakukan pembubutan diameter spesimen hingga 25 mm sampai permukaan yg di tandai.
Kemudian tandai sepanjang 35 mm dari permukaan yg berdiameter 30mm.
10) Lakukan pembubutan diameter hingga 20mm sampai permukaan yg di tandai.
11) Lakukan pembubutan muka hingga panjang 35 mm , di ukur sampai face yang berdiameter 25.
12) Membuat tirus dengan memutar eretan atas 8 derajat. Kemudian tandai batas panjang tirus
kemudian lakukan pemakanan sampai batas yg di tandai.
13) Membuat alur dengan diameter 17 mm pada sisi yang berdiameter 20mm, sepanjang 8 mm.
Dengan mengganti pahat menggunakan pahat alur, dan atur rpm ke kecepatan rendah.
14) Membuat ulir m20x 2.5 pada sisi yang berdiameter 20 mm,dengan mengganti pahat
menggunakan pahat ulir dan setting kecepatan pemakanan sesuai tabel khusus membuat ulir,
15) Setelah semua pengerjaan selesai.. matikan mesin dan kendorkan kuncian chuck dan ambil
spesimen kemudian lalukan finishing dengan di kikir.

Langkah kerja mesin cnc milling.

1) Siapkan alat untuk menggefrais seperti , endmill , kunci holder endmill, handphone android dan
jangka sorong.
2) Pastikan ragum mesin sudah satu senter dengan sumbu x dan y mesin.
3) Ukur spesimen dan pahami gambar spesimen yg akan di kerjakan.
4) Pasang spesimen pada ragum , kemudian hidupkan mesin dengan putaran searah jarum jam.
5) Masuk pada aplikasi G-Code2GRBL di smartphone android kemudian pair ke mesin cnc
menggunakan bluetooth.
6) Setting nol posisi endmill terhadap spesimen , penggerakan sumbu x,y,dan z di atur melalui
aplikasi G-Code2GRBL. Setelah di dapatkan titik nol posisi endmill untuk memulai program,
sumbu x,y,dan z masing” di nol kan posisinya pada controller di aplikasi ( x=0 , y=0 , z=0 )
7) Masukkan file yang berisi g code ke dalam aplikasi , kemudian ada pilihan continue (not change
tool) karna hanya 1 endmill yang di gunakan. Dan program di jalankan.
8) Setelah program sudah selesai, maka posisi endmill akan kembali ke titik nolnya , kemudian
matikan mesin.
9) Kendorkan ragum, ambil spesimen dan finishing spesimen menggunakan amplas.

Langkah kerja 3d printing

1) Mempersiapkan gambar spesimen yg akan di buat, gambar yg di buat harus disimpan dalam
bentuk file .stl kemudian di konversi ke g code. Simpan di micro sd card.
2) Masukkan micro sd card ke port micro sd yang terdapat di control box.
3) Hidupkan mesin dengan menekan swith on/off di belakang control box.
4) Feedrate ( kecepatan extruder) di buat x =50 , y = 50.
5) Masuk ke position setting extruder ke alas 1 mm , z=1mm
6) Setelah printer bed sudah pada temperature yang seharusnya dan extruder sudah siap, maka 3d
printing segera memulai pencetakan objek.
7) Setelah di cetak di lakukan finishing terhadap benda kerja yang di hasilkan dengan di amplas.

Ĺangkah kerja pengukuran

Jangka sorong

1. Pengukuran dimensi luar benda kerja dengan jangka sorong menggunakan rahang
dalam( bawah) , dengan menempatkan benda kerja di antara rahang kemudian ukur benda
dengan cara di jepit. Kemudian lihat hasil pembacaanya.
2. Pengukuran diameter dalam atau sisi bagian dalam menggunakan jangka sorong menggunakan
rahang luar (atas) , dengan cara menempatkan rahang atas pada sebuah lubang kemudian geser
rahang hingga membuka. Kemudian lihat hasil pembacaannya.
3. Pengukuran kedalaman menggunakan jangka sorong memakai sisi depth probe ( pengukur
kedalaman) dengan menyentuhkan ujung depth probe ke alas sisi yg di ukur kedalamannya.
4. Pembacaan di lakukan dengan cara melihat angka di skala utama kemudian di lanjutkan angka
pada skala noniusnya. Biasanya pada bagian bawah untuk pengukuran dalam milimeter (mm)
dan bagian atas pengukuran dalam inchi (inch).

Micrometer

1. Mengetahui kisaran ukuran benda yang akan di ukur , Agar mengetahui micrometer dengan
range berapa yang akan di gunakan
2. Sebelum menggunakan micrometer sebaiknya di lakukan pengecekan ulang dengan
menggunakan master untuk kalibrasinya.
3. Micrometer dengan u frame haya dapat mengukur dimensi luar benda.

4. Cara mengukurnya dengan memperkirakan garis diameternya, kemudian menyentuhkan sisi


poros tetap(anvil) ke benda kerja dan poros bergerak(spindle) meenyesuaikan hingga mendekati
sisi yang telah di perkirakan garis diameternya. Setelah mendekati putar ratchet knob sampai
micro duduk sempurna di benda kerja. Kemudian kencangkan dengan memutar sampai ratchet
knob terasa mengunci 3 kali.

5. Kemudian kunci hasil pengukuran dengan lock nut , atau bisa juga di baca langsung pada saat
menempel di benda kerja. Selanjutnya baca terlebih dahulu angka skala utama yang terdapat
pada sleeve, kemudian baca skala nonius pada thimble.

Langkah kerja pembuatan g-code

1. Buka aplikasi artcam kemudian import 3d design. Material yang digunakan = 76.30 x 76.85 x
40.50 . Create new model isi height (y) = 76.85 dan width (x) = 76.30 dengan satuan mm.
Kemudian import file dengan cara , file – import – pilih file dalam bentuk .stl – open . Klik centre
- pilih titik referensi ke kiri bawah – paste – close .
2. Set model position , pada menu model klik set model position – atur nilai x, y, dan z hingga titik
referensi berada di ujung kiri bawah.
3. Set toolpaths , pada bagian interface pojok kiri bawah , pilih toolpaths pada 3d toolpaths pilih z
level roughing – pilih complete relief untuk pemakanan – pilih tool endmill 5mm – select. Jika
belum ada tool dapat membuat dengan klik add tool. Set up spindle speed 500 rpm, feedrate 20
mm/s , plunge rate 20 mm/s , nomor tool = 1. Set up material pilih material set up , material
yang di gunakan tebal 40.5 , posisi yang dimakan top offset , pada material klik apply. Untuk
strategi pemesinan , gunakan strategi offset, beri nama toolpath , pilih calculate now , setelah
kalkulasi klik close.
4. Selanjutnya toolpath akan di simulasikan , pada toolpath simulation- klik simulate toolpath fast.
Pada kotak dialog toolpath simulation pilih fast , standart , atau high detail. Kemudian klik
simulate toolpath.
5. Untuk membuat g code pilih save toolpaths as – machine output file formalled for ( di isi dengan
G-Code (mm) – save – pilih folder – rename – save . Cek file g-code dalam bentuk notepad pada
folder yang telah di pilih sebagai penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai