D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.20.1 Dengan membaca dan berdiskusi peserta didik dapat memahami pengertian
makanan Indonesia berbahan dasar unggas
3.20.2 Dengan mengamati gambar yang ditampilkan peserta didik dapat menentukan alat
yang digunakan untuk pembuatan makanan Indonesia berbahan dasar unggas
3.20.3 Dengan membaca refrensi dan menyimak peserta didik dapat menghitung bahan-
bahan yang digunakan untuk membuat makanan Indonesia berbahan dasar unggas
3.20.4 Dengan melihat gambar peserta didik mengetahui jenis-jenis dan prosedur
pembuatan makanan Indonesia berbahan dasar unggas dengan tanggung jawab
3.20.5 Dengan melihat tayangan gambar/video peserta didik mengetahui kriteria hasil
makanan hidangan berbahan dasar unggas
3.20.6 Dengan melihat tayangan gambar/video dan menyimak penjelasan guru peserta
didik dapat mengidentifikasi masalah pada pembuatan makanan Indonesia
berbahan dasar unggas
4.20.1 Dengan membaca resep yang diberikan peserta didik dapat menyiapkan alat yang
digunakan untuk membuat hidangan makanan Indonesia berbahan dasar unggas
dengan tanggung jawab
4.20.2 Dengan membaca resep yang telah diberikan peserta didik dapat menyiapkan
bahan yang dibutuhkan untuk membuat makanan Indonesia berbahan dasar
unggas
4.20.3 Dengan membaca langkah-langkah pembuatan makanan Indonesia berbahan dasar
unggas peserta didik dapat membuat makanan Indonesia berbahan dasar unggas
4.20.4 Dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik dapat menyajikan makanan
Indonesia berbahan dasar unggas sesuai teknik penyajian, standar porsi, dan
higiene makanan
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian unggas
2. Bahan-bahan pembuatan makanan Indonesia berbahan dasar unggas
3. Alat-alat yang digunkanan dalam pembuatan makanan Indonesia berbahan dasar
unggas
4. Jenis-jenis makanan Indonesia berbahan dasar unggas
5. Teknik dan prosedur pengolahan yang digunakan untuk membuat makanan
Indonesia berbahan dasar unggas
Materi Pembelajaran
A. Pengertian Unggas
Unggas secara umum dapat diartikan sebagai ternak bersayap atau jenis binatang
burung yang dalam taksonomi zoologinya termasuk golongan kelas aves. Unggas dapat
dipelihara untuk mendapatkan dagingnya untuk dimakan. Jenis unggas cukup banyak,
diantaranya adalah ayam (chicken), bebek (duck), kalkun (turkeys) angsa (goose), merpati
(pigeons), itik (litle duck), dan ayam guinea (guinea fowl).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanganan unggas, khususnya ayam yaitu sebagai
berikut.
1. Membeli daging ayam di tempat penjualan yang menggunakan alat pendingin atau
daging ayam yang baru dipotong.
2. Sebaiknya jangan terlalu lama menyimpan daging ayam pada tempat (kantung)
belanjaan karena daging ayam mudah rusak.
3. Sebelum daging ayam disimpan bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air
bersih dan mengalir agar daging tetap segar.
4. Jika daging ayam yang dibeli tidak habis dimasak sekaligus, bungkus daging ayam
perbagian dengan plastik atau aluminium foil.
5. Jangan mencairkan dan membekukan daging ayam berulang-ulang karena bakteri
akan cepat berkembang serta menurunkan mutu daging.
2. Bumbu
Mengolah daging di perlukan bumbu-bumbu untuk menghasilkan hidangan dengan
cita rasa yang enak, untuk pembuatan hidangan lauk pauk Indonesia yang berbahan dasar
daging di perlukan bumbu-bumbu dasar khas Indonesia seperti bumbu dasar merah,
bumbu dasar putih, bumbu dasar kuning. Dimana sebagian besar hidangan Indonesia
diolah menggunakan bumbu-bumbu tersebut
Gambar 3. Bumbu dasar merah Bumbu dasar kuning Bumbu Dasar putih
3. Bahan cair.
Dalam pengolahan makanan Indonesia berbahan unggas diperlukan bahan cair, untuk
merebus daging hingga matang, bahan cair yang sering digunakan untuk hidangan
Indonesia berbahan dasar unggas yaitu, air dan santan.
Gambar 4. Santan kelapa
4. Bahan perasa
Untuk menghasilkan cita rasa dalam hidangan unggas ada beberapa bahan penambah
rasa yang harus ditambahkan seperti, garam, gula pasir, gula merah
5. Bahan pengaroma
Bahan aroma yang sering digunakan dalam pengolahan hidangan berbahan unggas
adalah, daun jeruk, sereh, seledry, pekak, cengkeh
6. Bahan pembungkus
Hidangan Indonesia berbahan dasar unggas selain ada yang dibungkus juga ada yang
tidak dibungkus. Hidangan yang dibungkus biasanya menggunakan bahan pembungkus
seperti daun pisang, daun jati, bambu dan daun lontar
Gambar 8. Daun Pisang
b) Alat Pengolahan
Selain alat persiapan, adapun alat pengolahan yang digunakan untuk mengolah
makanan Indonesia berbahan dasar unggas, yaitu :
Table 2. Alat Pengolahan
No Nama alat Kegunaan
1 Pot Untuk merebus hidangan dengan cairan
banyak
2 Panci presto
c) Alat Penyajian
Alat-alat yang biasa digunakan untuk menghidangkan/menyajikan makanan Indonesia
berbahan dasar unggas yaitu :
Tabel 3.Alat Penyajian
No Nama alat Kegunaan
1 Bowl Untuk menyajikan hidnangan unggas
dengan kuah sedikit
2 Serving dish Untuk menghidangkan hidangan unggas
berjumlah banyak
b. Ayam Taliwang
Ayam taliwang merupakan salah satu sajian khas nusantara Lombok yang populer
dengan rasa gurih dan pedas menggigit. Mata anda dijamis langsung melek ketekita
menyantap ayam bakar dengan paduan 2 jenis sambalnya yang khas. Racikan ayam khas
daerah Sasak-Lombok ini asalnya memang dari desa Karawang Taliwang, tepatnya di daerah
Cakranegara.
Dalam resep ayam bakar Taliwang, ayam biasanya dibelah secara membujur menjadi
dua bagian, kemudian bagian kedua sayapnya dilipat ke bagian belakang dengan lipatan yang
khas dan unik. Inilah yang menjadi ciri khas dalam penyajian resep ayam bakar Taliwang
yang asli. http://www.resepayam.net/resep-ayam-taliwang-bakar-khas-lombok/10:23am/19-
9-2019
c. Ayam betutu
Salah satu resep masakan khas nusantara dari Bali cukup populer adalah Ayam Betutu.
Masakan yang lebih terkenal di pulau Dewata ini ternyata bukan hanya digemari oleh
masyarakat Indonesia, tetapi juga disukai oleh para wisatawan asal mancanegara yang
kebetulan berkunjung dan melakukan perjalanan wisata di pulau Dewata tersebut. Masakan
khas asal pulau Dewata ini awalnya diperuntukkan bagi upacara keagamaan dan adat
masyarakat setempat, namun sekarang ini telah menjadi hidangan diberbagai restoran dan
hotel untuk di jual.
Resep ayam betutu ini dimasak degan cara memanggangnya di dalam api sekam. Tetapi
anda jangan khawatir, karena anda bisa mencoba resep masakan ayam betutu ini dengan
memakai alat pemanggangan modern yang lebih praktis dan dapat dimasak di rumah serta
tidak akan mengurangi cita rasanya. http://www.resepayam.net/20-resep-olahan-ayam-
rumahan-paling-enak/10:38am/19-9-2019
d. Ayam Rica-rica
Ayam rica-rica adalah salah satu makanan khas daerah Manado. Kata rica merupakan
kata dari bahasa Manado yang berarti pedas atau cabai. Ayam memang populer untuk dibuat
rica, tetapi hampir semua jenis daging, unggas, ikan dan seafood bisa diolah menjadi
masakan rica-rica yang lezat. Membuat cita rasa pedas yang berarakter, rica-rica biasanya
menggunakan cabai merah, cabai hiaju, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, sedikit
garam dan gula. Bahan-bahan tersebut dihaluskan, kemudian dimasak bersama santan, dan
dicampur dengan perasan jeruk nipis.
Kepopuleran rica-rica saat ini tidak hanya menadji masakan tersebut ekslusif di
Manado saja, tetapi sudah merambah ke berbagai wilayah di Indonesia. Cara memasaknya
pun beragam, ada yang dibakar terlebih dahulu, ada juga yang digoreng. Variasi olahan rica-
rica bermacam-macam, tergantung dari bahan utama yang digunakan. Terlebih lagi,
masyarakat Manado juga gemar mengkonsumsi berbagai macam jenis daging, mulai dari
yang umum sampai yang tidak biasa. https://ayamstrong.com/5-olahan-daging-ayam-
nusantara/10:15am/19-9-2019
2. Burung puyuh
Mungkin bagi sebagian orang jenis unggas ini masih sangat asing. Tetapi, daging
puyuh sudah dikonsumsi sejak dahulu kala dan sekarang mulai ramai disajikan di warung
kaki lima sampai restoran bintang lima. Dalam 100 gram daging puyuh terkandung 134
kalori, 22 gram protein, dan 5 gram lemak. Kandungan natriumnya rendah serta merupakan
sumber tiamin, riboflavin, vitamin B6, seng, selenium yang baik. Bagi yang memiliki kadar
kolesterol tinggi harus berhati-hati dalam mengkonsumsi jenis unggas yang satu ini.
3. Burung dara
Gambar 14. Urung dara goreng
Jenis unggas yang satu ini mungkin sangat jarang dikonsumsi oleh orang Indonesia.
Tetapi saat ini berbagai restoran mulai menjadikan burung dara sebagai menu andalan. Fakta
gizinya, dalam 100 gram daging burung darah mengandung 219 kalori, 24 gram protein, dan
13 gram lemak. Daging unggas ini juga kaya akan niasin, vitamin B6, zat besi, fosfor, seng,
dll.
4. Kalkun
Unggas yang satu ini menjadi primadona di wilayah Timur Tengah. Seiring dengan
menjamurnya restoran Timur Tengah di Indonesia, masyarakat pun mulai terbiasa
mengkonsumsi unggas ini. Dalam 100 gram daging kalkun terkandung 157 kalori, 30 gram
protein, dan 3 gram lemak. Daging dengan kandungan protein yang tinggi namun rendah
lemak ini ternyata juga kaya akan vitamin B6, niasin, selenium, dll. Unggas jenis kalkun ini
biasa diolah dengan cara dipanggang, direbus, digoreng.
5. Bebek
Selain ayam, bebek juga jenis unggas yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Cita rasanya yang gurih dan lembut serta aromanya yang khas membuat olahan
bebek banyak diminati. Namun, kebanyakan orang hanya mengolah bebek dengan cara
digoreng atau dibakar saja. Ternyata, bebek dapat diolah menjadi bermacam masakan khas
dari berbagai wilayah. Salah satunya olahan bebek betutu yang berasal dari Bali. Bebek
betutu ini mirip dengan olahan ayam betutu, olahan bebek ini diberi bumbu dan dimasak
dengan bungkus pelepah pisang hingga 12 jam.
Proses memasak ini bertujuan untuk membuat daging bebek matang sempurna,
bertekstur lunak, dan tidak alot. Masakan yang berasal dari kota Bali ini, memiliki cara unik
dalam memasak kuliner ini yaitu daging bebek dipijat-pijat dengan menggunakan bumbu
yang sudah dipersiapkan, konon dengan melakukan cara ini daging akan menjadi empuk dan
rasa bumbu akan menyerap sampai kedalam. Selanjutnya daging akan di bungkus
menggunakan daun pisang atau daun pinang, lalu di panggang hingga matang sempurna.
Untuk membuat masakan ini akan memerlukan waktu yang lama, namun rasa yang
dihasilkan akan terasa sangat nikmat.
6. Angsa
Unggas ini masih jarang sekali disajikan di menu makanan orang Indonesia. Tapi perlu
dipertimbangkan karena dalam 100 gram daging angsa terkandung 238 kalori, 29 gram
protein, dan 13 gram lemak. Daging ini rendah natrium dan merupakan sumber protein yang
sangat baik. Meskipun demikian angsa tinggi kolesterol.
Entok atau itik merupakan jenis unggas berkaki dua yang agak mirip dengan bebek.
Daging entok atau itik ini ternyata dapat diolah menjadi hidangan yang special. Contohnya
seperti resep rica-rica entok itik yang akan harian resep.blogspot.com bagikan kali ini.
Dagingnya yang agak alot dibandingkan dengan daging ayam, mempunyai kenikmatan
tersendiri saat menikmati dagingnya.
Untuk rica-rica entok itik ini sebenarnya hampir mirip dengan Resep Rica-rica Ayam
atau Rica-rica bebek yang beberapa waktu lalu kita bagikan. hanya saja karena daging entok
atau itik ini lebih memiliki bau amis, sehingga ada beberapa hal yang harus dijalankan saat
mengolahnya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghilangkan bau amis
sehingga membuat dagingnya menjadi empuk yaitu:
Belilah entok dengan umur yang tidak terlalu tua, kurang lebih berumur 3 bulan (entok
seperti ini biasanya disebut itik)
Pertama lumuri semua bagian daging entok dengan menggunakan jeruk nipis.
Yang kedua buang lendir-lendir yang paling banyak terdapat di dalam tubuh entok
tersebut.
Lalu yang ke tiga buang bagian brutu karena bagian ini sulit sekali bagian dalamnya
dibersihkan.
Selain beberapa contoh makanan diatas, masih banyak lagi makanan nusantara yang
berbahan dasar unggas dengan berbagai macam teknik pengolahan dan berbagai macam
campuran bumbu. Seperti dibuat pepes dengan teknik dikukus, dibuat sate dengan teknik
dipanggang, dan lain-lain.
2. Menyiapkan unggas
Langkah-langkah untuk menyiapkan unggas untuk dimasak adalah sebagai berikut.
a. Penyiangan
Penyiangan merupakan tahap pengolahan unggas dengan cara membersihkan kotoran dan
bulu-bulu yang menempel pada unggas.
b. Pencucian
Pencucian merupakan tahap pengolahan unggas dengan cara membersihkan atau mencuci
dengan air yang mengalir. Agar kotoran, darah, dan bullu-bulu yang menempel pada
unggas bersih.
c. Pemotongan
Gambar 20. Pemotongan ayam
Pemotongan atau cutting merupakan tahap pengolahan unggas setelah penyiangan. Dalam
proses penyiangan disesuaikan dengan jenis unggas yang disajikan. Memotong unggas
mempunyai keuntungan yaitu sebagai berikut.
1) Membuat potongan sesuai dengan hitungan.
2) Mempercepat proses penghitungan.
3) Mengurangi trimming atau serpihan daging yang mungkin masih melekat pada tulang.
Dalam pengolahan makanan Indonesia berbahan dasar unggas ada beberapa teknik
pengolahan yang digunakan saat mengolah daging ayam (chicken), bebek (duck), kalkun
(turkeys) angsa (goose), merpati (pigeons), itik (litle duck), dan ayam guinea (guinea fowl),
agar menghasilkan hidangan daging yang empuk, dan memiliki cita rasa yang enak. Teknik
pengolahan yang sering digunakan dalam pengolahan masakan dari unggas yaitu direbus,
dikukus, dimasak dengan api kecil (simmering), menggulai, diungkep, digoreng, dipanggang
dan dibakar. Adapun teknik-teknik pengolahannya dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut.
1. Merebus
Merebus adalah memasak bahan makanan dalam cairan sampai titik didih (100°C).
Cairan yang digunakan dapat berupa air atapun kaldu. Caranya adalah bahan makanan
dimasukkan daam cairan yang dalam keadaan panas atau dingin. Contoh hidangannya adalah
bakso ayam, tongseng ayam
2. Mengukus
Mengukus adalah memasak bahan makanan dengan uang panas yanag berasal dari air
mendidih. Dengan metode memasak ini, bahan makanan tidak berhubungan langsung dengan
air. Mengukus menggunakan panci pengukus yang terdiri dari dua bagian, yaitu berisi air
pada bagian bawah dan bagian atas untuk menaruh bahan bahan makanan yang akan dikukus.
Contoh hidangannya adalah botok ayam, pepes ayam, ayam kodok,dll.
Gambar 22. botok ayam dan pepes ayam
4. Menggulai/menyetup
Memasak dengan menggulai/menyetup, maksudnya adalah bahan makanan yang sudah
dipotong-potong lalu direbus dengan cairan berbumbu atau santan di atas api sedang dan
sering diaduk-aduk. Contoh hidangannya adalah opor ayam, kari angsa
5. Mengungkep
Mengungkep adalah proses memasak makanan dengan sedikit cairan yang ditutup.
Cairan yang digunakan adalah berupa air atau kaldu. Contoh hidangannya adalah ayam
betutu, bebek betutu, ayam bumbu rujak, dll.
3. Memanggang
Memanggang adalah memasak makanan dengan menggunakan panas udara yang
mengintarinya, teknik biasanya dilakukan dengan oven. Contoh hidangannya adalah bebek
peking panggang, ayam panggang Riau, ayam panggang mentega, ayam kodok, dll.
4. Membakar
Membakar adalah memasak bahan makanan dengan cara meletakkan bahan makanan di
atas bara dengan dialasi rak besi atau penjepit. Contoh hidangannya adalah sate ayam, pepes
ayam, kalkun bakar, bebek bakar bumbu Bali, dll.
2) Opor Ayam
Bahan-bahan
½ ekor ayam
1 gelas sasntan cair
1 gelas santan kental
2 sdm minyak goreng
Bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, daun salam, laos, dan serai.
Cara membuat
1. Ayam dibersihkan lalu dicuci dan dipotong-potong menurut ruas.
2. Bumbu-bumbu dihaluskan, kecuali daun salam, laos dan serai, lalu ditumis.
3. Ayam dimasukkan dan dibiarkan sampai setengah matang.
4. Santan cair dimasukkan, lalu gula dan air asam.
5. Ditutup dan dibiarkan di atas api kecil sampai ayam lunak dan santan berkurang.
6. Santan kental dituangkan dan diaduk-aduk sampai kuahnya kental.
7. Opor ayam dihidangkan dalam piring daging dan taburi dengan bawang goreng.
4) Kari Angsa
Bahan-bahan
1 ekor angsa potong jadi 8 bagian
2 bh jeruk nipis ambil airnya
1 sdt garam
5 sdm minyak sayur
10 cm daun pandan
2 btg serai, ambil batang yang putih, memarkan
300 ml santan kental
500 ml santan cair
10 helai daun kari/ daun salam koja
Bumbu yang dihaluskan:
10 bh bawang merah
5 siung bawang putih
6 bh cabe merah
5 btr kemiri
1 sdm ketumbar, sangrai
1 sdt lada
¼ sdt kayu manis
2 cm kunyit
¼ sdt jinten
2 bt cengkeh
2 bh kapulaga
2 cm jahe
¼ sdt adas manis
1 bh bunga peka
1 sdt kas-kas
1 sdt garam
Cara membuat:
1. Lumuri potongan angsa dengan garam dan air jeruk nipis, biarkan selama 15 menit,
sisihkan.
2. Rebus angsa dalam panci presto hingga empuk, angkat
3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
4. Tambahkan daun pandan dan serai, aduk hingga layu.
5. Masukkan potongan angsa, aduk hingga angsa merata.
6. Tuang santan cair dan salam koja, masak hingga angsa empuk.
7. Terakhir tambahkan santan kental, masak hingga kental dan berminyak.
8. Sajikan hangat.
1. Mencairkan Daging Unggas dan Binatang Buruan Beku dengan Cara Tepat
Mencairkan makanan beku dengan cara yang tepat merupakan bagian dari penanganan
makanan yang aman. Teknik pecairan untuk daging unggas dan binatang buruan dengan 3
cara yaitu: di lemari pendingin, di bawah air mengalir, dan pada microwave. Sebaiknya tidak
mencairkan daging beku pada temperatur kamar karena daging beresiko tercemar jika
disimpan pada suhu kamar. Cairkan daging ayam (unggas) beku saat masih dalam kemasan
plastiknya, di bagian refrigerator (kulkas) bukan di tempat yang hangat. Setelah melunak,
pastikan tidak ada kristal es yang tertinggal dalam rongga badan ayam (unggas). Kaki dan
paha ayam (unggas) harus sudah lunak.
2. Menyimpan Unggas
a. Suhu ruang penyimpanan 2°C sampai 3°C.
b. Lama penyimpanan 3 hari.
c. Unggas yang sudah berumur tua tua digantung agar dagingnya layuh.
d. Uanggas harus bener-bener bersih ketia dibekukan.
e. Unggas beku harus tetap disimpan beku hingga waktunya digunakan.
f. Unggas yang telah dicairkan tidak baik dibekukan kembali.
g. Simpan unggas beku dalam plastik kedap udara.
h. Potong unggas kecil-kecil untuk mempercepat pembekuan.