Anda di halaman 1dari 2

1.1.

 Latar Belakang

Fluida merupakan zat cair yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan
terhadap permukaan bentuk ketika ditekan. Fluida dapat bersifat cair, gas ataupun padat. 
Tanpa disadari setiap hari  kita pasti pernah melihat aliran air seperti air sungai, air selokan, air
yang melucur/air terjun dan  aliran air dalam pipa, ada yang alirannya cepat dan ada juga yang
lambat. Namun kita tidak pernah berfikir bagaimana terjadinya aliran tersebut. Ada  Tiga faktor
yang bisa  mempengaruhi keadaan aliran yaitu kekentalan zat cair, rapat massa zat cair ρ (rho)
dan diameter pipa. Oleh karena itu, pada praktikum ini perlu untuk kita melakukan pengujian
pada  cairan dan mengetahui arti aliran laminer dan turbulen.  

1.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari aliran yang melalui pipa kapiler dan
untuk mengetahui arti aliran laminer dan turbulen dan menentukan kecepatan transisi antara kedua
aliran.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Blangan Reynolds

            Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya
viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran
tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar
dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne Reynolds  (1842–1912) yang mengusulkannya pada tahun
1883. Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam
mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk memberikan
kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris,
mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak
berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis (kurnia, 2005).

2.2. Fluida

Fluida merupakan suatu zat/bahan yang dalam keadaaiun setimbang tak dapat menahan gaya
atau tegangan geser (shear force). Dapat pula didefinisikan sebagai zat yang dapat mengalir bila ada
perbedaan tekanan dan atau tinggi. Suatu sifat dasar fluida nyata, yaitu tahanan terhadap aliran yang
diukur sebagai tegangan geser yang terjadi pada bidang geser yang dikenai tegangan tersebut adalah
viskositas atau kekentalan/kerapatan zat fluida tersebut (Raswari, 1986).

2.3. Viskositas Fluida

Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau
perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, kohesi dan laju perpindahan
momentum molekularnya. Viskositas zat cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya
kenaikan temperatur hal ini disebabkan gaya – gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan
mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan
berturunya viskositas dari zat cair tersebut (Ridwan, 2012).

2.4. Aliran Laminer dan Turbulen

Dalam aliran laminar, partikel-partikel fluidanya bergerak di sepanjang lintasan-lintasan lurus,


sejajar dalam lapisan-lapisan atau laminae. besarnya kecepatan-kecepatan dari laminaer yang
berdekatan tidak sama. Aliran laminar diatur oleh hukum yang menghubungkan tegangan geser ke laju
perubahan bentuk sudut, yaitu hasil kali kekentalan fluida dan gradient kecepatan atau t = μ dv/dy.
Kekentalan fluida tersebut dominant dan karenanya mencegah setiap kecenderungan menuju kondisi-
kondisi turbulen. Aliran laminer dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidak menentu
karena mengalami percampuran serta putaran partikel antarlapisan, yang mengakibatkan saling tukar
momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar (Kartasapoetra,
1990).

2.1. Penegrtian pipa dan jenis zat cair

Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran yang digunakanuntuk
mengalirkan  fluida dengan tampang aliran penuh.Fluida yang dialirkan melalui pipa bisa berupa zat cair
atau gas dengan tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair dalam
pipa tidak penuh maka aliran termasuk kedalam aliran terbuka atau karena tekanan dalam pipa sama
dengan tekanan atmosfer (zat cair didalam pipa tidak penuh), aliran termasuk kedalam pengaliran
terbuka. Karena mempunyai permukaan yang bebas maka fluida yang dialirkan adalah zat cair. Tekanan
dipermukaan zat cair disepanjang saluran terbuka adalah tekanan atmosfer ( Triatmojo, 1996 ).

Anda mungkin juga menyukai