Anda di halaman 1dari 9

KARTOGRAFI

(Ujian Tengah Semester)

FAKULTAS ILMU SOSIAL


NAMA : NICKOLA SAPUTRA
PRODI : PENDIDIKAN GEOGRAFI
NIM : 20045058
1.a.

 Peta adalah sebuah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui sebuah sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang berbeda,
mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar
komputer.
 peta mental (mental map) dapat diartikan sebagai pengetahuan seseorang terhadap
lingkungan disekitarnya

b.

 Kartografi merupakan seni, ilmu, dan teknologi yang digunakan dalam membuat peta
atau globe

c.

 Peta umum adalah peta yang memberikan gambaran umum atau ketampakan yang
bersifat umum pada suatu daerah tertentu. Ketampakan umum yang dimaksud adalah
ketampakan umum yang ada di daerah tertentu, baik yang bersifat alami (fisis) ataupun
sosial ekonomi (kultur).

d.

 Peta tematik adalah peta yang hanya mewakili satu tema, seperti peta yang dibuat khusus
untuk menggambarkan kepadatan penduduk suatu negara, jenis iklim, yang penyebaran
tanaman tertentu, perubahan data iklim, dan lain sebagainya.

2.Unsur-unsur peta

 1. Judul Peta
Judul peta adalah sebuah identitas dari apa yang ada didalam peta
 2. Petunjuk Arah
Dengan adanya petunjuk arah mata angin pembaca dapat mengetahui mana arah barat,
timur, selatan, atau utara. Petunjuk arah bisanya disimbolkan dengan mata panah dan
huruf U sebagai petunjuk arah utara.
 3.Skala Peta
Skala peta menunjukan perbandingan luas sebenarnya dengan luas yang digambarkan di
peta
Skala terbagi 2:
Skala Garis (Grafis)
Skala garis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu.
Skala garis biasanya diletakkan di atas legenda atau didalam kolom legenda.
Skala Angka (Numerik)
Skala angka adalah skala yang berupa angka, biasanya skala angka diletakan di bagian
pojok kanan atas.
 4. Sumber dan Tahun Pembuatan
Sumber peta adalah nama perseorangan atau lembaga yang menerbitkan peta tersebut,
sementara tahun pembuatan berkaitan dengan kondisi kesesuaian faktual keadaan
sebenarnya dengan data yang digambarkan pada peta.
 5. Legenda Peta
Legenda adalah kumpulan informasi yang ditunjukan pada peta untuk menjelaskan
simbol-simbol tertentu.
 6. Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis yang dapat menunjukan letak astronomis suatu wilayah.
Garis astronomis dibagi menjadi dua, yaitu garis lintang dan garis bujur.
 7.Simbol Peta
komponen peta yang cukup vital untuk menyampaikan pesan seorang kartograf (pembuat
peta) kepada para pengguna peta
Jenis symbol :
Simbol Berdasarkan Bentuknya
1. Simbol Titik
Digunakan untuk mewakili sebuah tempat, misalnya simbol kota, kecamatan, bandara,
stasiun, pelabuhan.

2. Simbol Garis
Simbol garis, digunakan untuk mewakili kenampakan sungai, jalan, rel, batas propinsi,
batas negara.

3. Simbol Area/Wilayah

Simbol wilayah, digunakan untuk menunjukkan kenampakan area (memiliki volume)


seperti rawa, hutan, pesawahan dll.

4. Simbol Aliran
Simbol aliran, digunakan untuk menunjukkan alur atau gerak suatu barang/komoditas

Simbol Berdasarkan Sifatnya


1. Simbol Kuantitas : Simbol kuantitas, digunakan untuk menyatakan kenampakan dalam
bentuk jumlah.

2. Simbol Kualitatif : Simbol yang digunakan untuk menunjukan perbedaaan fenomena


 8. Warna Peta
Digunakan untuk menunjukan perbedaan topografi dari sebuah permukaan bumi
 9. Lettering
Lettering adalah semua tulisan yang digunakan untuk mempertegas maksud dari sebuah
simbol pada peta. Sebagai contoh, sebuah simbol area berbentuk segitiga merah terletak
di tengah daratan Provinsi Jawa Tengah.
 10. Inset
Inset adalah sebuah peta kecil yang ada di dalam peta utama, biasanya terletak dibagian
bawah

JUDUL

PETUNJUK ARAH

Inset

Warna peta

Garis astronomi

Legenda
2b.
Symbol

Lattering

Skala peta

3. 1.Membandingkan dua jarak tempat di peta dengan jarak kedua tempat di lapangan

Contoh:

Jarak antara Jakarta dan Bekasi di lapangan 20 km (2.000.000 cm). Di peta jarak keduanya 50
cm. Tentukan skala petanya!

Jawab:
Skala : 2.000.000/50 = 40.000

Sehingga skala petanya = 1 : 40.000

2.Membandingkan kenampakan-kenampakan dalam peta yang sudah pasti ukurannya.

Contoh:

Dalam peta terdapat lapangan sepak bola panjang lapangan 100 meter = 10.000 cm.

Jadi skala lapangan sepak bola tersebut 1 : 10.000

3.Menentukan dua titik di peta yang belum ada skalanya (peta x) misalnya titik A – B dengan
arah Utara – Selatan.

Setelah itu menghitung jarak dua titik dan selisih derajat garis lintangnya.

Perlu Anda ingat bahwa jarak tiap 10 garis lintang = 111 km dan 10= 60 detik

Contoh:

Jarak A – B di peta x = 50 cm

Selisih garis lintangnya = 30 detik

Berapa skala peta x?

Penyelesaian:

30 detik = 30/60 x 111 km = 55,5 km = 5.550.000 cm

50 cm di peta x = 5.550.000 cm dilapangan

Skala di peta x = 50 : 5.550.000

Jadi skala peta = 1: 1.110.000

4.Pada peta Topografi (peta Kontur) di Indonesia berlaku rumus:

Suatu peta kontur dengan Ci = 50 meter

Berapakah skala peta tersebut!


Jawab:

Ci = 50m

50 = 1/2000 x penyebut skala

Jadi penyebut skala = 100.000, ini berarti skala peta kontur tersebut 1 : 100.000.

4.

 Generalisasi pada kartografi adalah memilih dan menyerdehanakan penyajian unsur-


unsur permukaan bumi diatas peta yang berhubungan dengan sakala dan tujuan peta
(kepentingan unsure tertentu) yang akan di buat. Unsur- unsure yang akan di sajikan di
atas peta. Semakin kecil skala peta maka semakin besar proses generalisasi.
 Pentingnya generalisasi
1.Bertambahnya padat isi peta dikarenakan reduksi skala pada semua peta ,penyajian
permukaan bumi mengalami reduksi .Tingkat reduksi ini bervariasi ,pada peta skala besar
,tingkat reduksinya kecil.Sebaliknya ,pada peta skala kecil ,tingkat reduksinya besar
.Apabila isi peta tidak dikurangi sebanding dengan reduksi kertas,maka pada peta skala
kecil penyajian detail akan menjadi sangat padat dan sulit dibaca

2.Terbatasnya kemampuan pandangan mata .Harus diperhatikan bahwa mata mempunyai


kemampuan melihat yang terbatas yaitu 0,02 mm pada jarak 30 cm dari mata.Bila
kontrasnya baik,garis garis halus dengan lebar garis 0,04 mm masih dapat dilihat.Ini
merupakan batas kemampuan pandangan mata manusia oleh karena itu harus dihindarkan
adanya garis yang sangat kecil ,yang diakibatkan oleh skala

3.Ukuran minimum.Adalah tidak baik untuk memperkecil bentuk dari elemen elemen
peta sampai ke tingkat minimum untuk dilihat dan minim untuk dicetak.

 a.Metode Grid
Langkah-langkah memperbesar peta menggunakan grid sebagai berikut.
1) Membuat grid (garis-garis yang membentuk kotak-kotak) pada peta dasar yang akan
diperbesar. Berikan penomoran pada kolom dan baris grid
2) Membuat grid yang lebih besar atau lebih kecil pada kertas untuk menggambar peta baru.
Ukuran grid sesuai dengan pembesaran peta. Misalnya pembesaran dua kali (2×). Berarti,
apabila grid pada peta dasar berukuran 5 mm maka grid pembesaran berukuran 10 mm.
3) Pindahkan detail kenampakan peta dasar pada grid-grid peta baru.

b. Metode Pantograf
Dengan alat pantograf kita bisa mengubah dan menggambarkan peta sesuai ukuran, baik itu diperkecil
dan diperbesar. Pada prinsipnya, kerja pantograf berdasarkan bentuk jajaran genjang. Tiga dari empat
sisi jajaran genjang mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi dapat diubah sesuai
keinginan, yaitu diperbesar atau diperkecil.

c.Metode Fotokopi
Selain kedua cara tersebut, memperbesar dan memperkecil peta dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin fotokopi. Inilah cara umum yang biasa dilakukan. Perlu kamu ingat bahwa skala
hasil pembesaran maupun pengecilan berbeda dengan skala aslinya. Pada kondisi ini skala grafik
menjadi sangat penting. Perubahan skala pada peta hasil pembesaran atau pengecilan dapat ditentukan
dengan skala grafik.

5.

 1.Simbol Bentuk

a.Simbol titik

Simbol titik digunakan untuk menyatakan tempat atau data posisional, contohnya : kota, lokasi
penambangan dan lain – lain. Simbol titik sendiri dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:

1.Simbol Geometrik atau Abstrak, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan
muka bumi dengan bentuk yang abstrak, yang mudah digambar namun agak sulit diketahui
maksudnya.

2.Simbol Piktorial, Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi
dengan bentuk yang mirip atau identik dengan bentuk asli kenampakan tersebut.

3.Simbol Huruf (Letter Symbol), Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan
muka bumi yang khas atau khusus dengan huruf.

b.Simbol garis,

digunakan untuk menyajikan data geografis misalnya sungai, batas wilayah, jalan, dan
sebagainya. Simbol garis dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

1.Simbol garis deskriptif, yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang
sesungguhnya ada, bentuknyapun biasanya mirip dengan sesungguhnya

2.Simbol garis abstrak, yaitu simbol garis yang digunakan untuk menyatakan unsur yang tak
tampak, bentuknya menyesuaikan.

c. Simbol luasan (Area),

digunakan untuk menunjukkan kenampakan area misalnya rawa, hutan, padang pasir dan
sebagainya. Simbol luasan dibagi lagi menjadi 2, yaitu :

1.Simbol luas yang deskriptif


2.Simbol luas yang abstrak

d. Simbol aliran,

digunakan untuk menyatakan alur dan gerak

e. Simbol batang,

digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya

f. Simbol lingkaran,

digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.

 2.Simbol Peta Wujud

a.Simbol Piktoral: Simbol piktoral merupakan simbol gambar yang mirip dengan objek aslinya.

b.Simbol Abstrak: Simbol abstrak adalah simbol yang digambar tidak mirip dengan objek
aslinya.

c.Simbol Huruf / Angka: Seperti namanya, simbol ini menggunakan huruf atau angka

Anda mungkin juga menyukai