Anda di halaman 1dari 71

BETON

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

SEJARAH DAN
KARAKTERISTIK
Materi

Material Pemeriksaan Pengujian


Penyusun Aggregat Beton
Beton
Material Penyusun Beton
PERSENTASE NEGARA PRODUSEN TERHADAP PRODUKSI SEMEN DUNIA
TAHUN 2004

Beton adalah bahan bangunan yang paling luas dipakai di dunia.


Produksi beton secara global setahunnya berkisar antara 4 milyar meter kubik,
Atau kalau dikonversikan akan menjadi sekitar 1,25 milyar ton semen setahun
Oceania. 0.5%
Japan. 3.2%
Africa. 4.1%
European Union.
9.8% India. 6.1%
Other
CEMBUREAU. 3.4% Asia. 67.6% China. 43.9%
Other Europe. 0.7%
CIS. 3.2% Other Asia. 14.4%

USA. 4.5%

Other America.
6.2%
Data dari: Portland Semen Association

4
Distribusi Produksi Industri Semen Indonesia
Tahun 2005 yang Mencapai 33,92 Juta Ton

5
BETON
BETON
DEFINISI BETON
CONTOH BETON
SIFAT-SIFAT BETON
KATEGORI MUTU BETON
KATEGORI MUTU BETON
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BETON
Macam beton SNI 03 – 2847 – 2002
SIFAT DAN PROPORSI CAMPURAN BETON
DEFINISI DAN PRASYARAT SEMEN
KOMPONEN UTAMA DARI SEMEN PORTLAND
PROSES PEMBUATAN SEMEN
JENIS SEMEN
KOMPONEN KARAKTERISTIK DARI SEMEN PORTLAND
JENIS SEMEN
KLASIFIKASI SEMEN PORTLAND

• Jenis I : Semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak


memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang
disyaratkan pada jenis-jenis lain
• Jenis II : Semen Portland yang dalam penggunaannya
memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi
sedang
• Jenis III : Semen Portland yang dalam penggunaannya
menuntut persyaratan kekuatan awal yang tinggi
• Jenis IV : Semen portland yang dalampenggunaannya
menuntut persyaratan panas hidrasi tinggi
• Jenis V : Semen portland yang dalam penggunaannya
menuntut persyaratan sangat tahan terhadap sulfat
PERSYARATAN
AGREGAT

Agregat Halus (Pasir) &


Agregat Kasar (Spilt)
TUJUAN PENGGUNAAN AGREGAT DALAM BETON
SIFAT-SIFAT PASIR
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Pasir
Tes Organik Pasir
Pasir berdasarkan Tempat Asalnya
Agregat Kasar (Spilt)
Berdasarkan bentuk dan Tekstur Permukaan
Persyaratan Aggregat
Jenis Agregat
Ukuran Maksismum Nominal Agregat Kasar Harus Tidak
Melebihi :
AIR
Fungsi Air dalam Campuran Beton
Persyaratan AIR
Persyaratan AIR
Pendahuluan
Definisi, Tujuan dan Syarat Pemakaian
Klasifikasi ADMIXTURE
Standard BAHAN TAMABAHAN
Prasyarat Penggunaan Bahan Tambahan
Hal yang harus diperhatikan dalam Penggunaan Bahan
Tmabahan
JENIS SEMEN
JENIS SEMEN
JENIS SEMEN
JENIS SEMEN
JENIS SEMEN
Pemeriksaan Aggregat
Agregat

• Agregat ialah butiran mineral alami yang berfungsi


sebagai bahan pengisi dalam campuran beton.

• Kandungan agregat dalam campuran beton biasanya


sangat tinggi, yaitu berkisar 60%-70% dari volume
beton.

• Walaupun fungsinya hanya sebagai pengisi, tetapi


karena komposisinya yang cukup besar sehingga
karakteristik dan sifat agregat memiliki pengaruh
langsung terhadap sifat-sifat beton.
Agregat

Sifat yang paling penting dari suatu agregat :

• kekuatan hancur dan ketahanan terhadap benturan,


yang dapat mempengaruhi ikatannya dengan pasta
semen
• porositas dan karekteristik penyerapan air yang
mempengaruhi daya tahan terhadap agresi kimia
• ketahanan terhadap penyusutan.
Sifat Fisik Agregat
Sifat fisik aggregat yang mempengaruhi mutu beton
adalah :

a. Bentuk butiran dan keadaan permukaan


b. Kekuatan Agregat
c. Berat jenis agregat
d. Bobot Isi (Bulk Density)
e. Porositas, kadar air dan daya serap air
f. Sifat Kekal Agregat
g. Reaksi Alkali Agregat
h. Sifat Termal
i. Gradasi Agregat
Jenis Agregat
AGREGAT HALUS (PASIR)

• Agregat halus : material yang memiliki ukuran butiran


kurang dari 5mm (lolos ayakan 4,76 mm)
• Dapat berupa pasir alam atau berupa pasir buatan yang
berasal dari sisa/limbah dari mesin pemecah batu
• Agar agregat halus tersebut dapat menghasilkan mutu
beton sesuai yang direncanakan maka harus dilakukan
penganaalisaan

• Analisa yang dilakukan


1. Analisa Ayakan (Penyebaran Butiran)
2. Berat jenis
3. Penyerapan
4. Berat Volume
5. Kadar Air
SYARAT AGREGAT HALUS

• Tidak mengandung lumpur > 5%


• Gradasi bisa menyebar cukup rata.(Well
graded) harus masuk pada zone gradasi yang
telah ditentukan
• Modulus Kehalusan (Finess Modulus) berkisar
2,3-3,1 (ASTM C35-37)
Analisa Ayakan Aggregat Halus

• Analisa ayakan dilakukan untuk mengetahui


penyebaran ukuran butiran (gradasi) dari agregat halus
• Agregat halus dapat terdiri dari partikel dgn ukuran
butiran yang bervariasi
• Agregat yang bagus adalah jenis agregat yang distribusi
ukuran butiranya (gradasi) menyebar rata sehingga
dapat membentuk ikatan yang ckp bagus dlm mengisi
pori yang muncul saat pencampuran beton
Metode Analisis Ayakan Agregat Halus

Cara :
PERALATAN 1. Menyusun ayakan dari nomer
• Timbangan ayakan terkecil dibawah hingga
• Satu set ayakan terbesar diatas
• Mesin Pengguncang 2. Menimbang Pasir
3. Memasukkan dlm ayakan
4. Menggetarkan ayakan
5. Menimbang sisa material diatas
msg2 ayakan
6. Memploting sisa pasir pada grafik
zone ayakan
7. Menentukan fine modulus dan
zone pasir
Zone Agregat Halus

• Untuk agregat Halus Jenis gradasi Pasir


yang dapat diijinkan sebagai bahan
campuran beton dibedakan menjadi 4
zoning

% lolos

Diameter ayakan
Analisa Berat Jenis

• Untuk mengetahui berat jenis curah dan berat jenis jenuh


kering permukaan dari agregat yang akan digunakan .
• Berat jenis curah adalah perbandingan antara agregat kering
dan berat air suling yang isinya sama dgn isi agregat dlm
keadaan jenuh pd suhu 25oC
• Berat jenis jenuh kering permukaan adalah perbandingan
antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air
suling
• Berat jenis semu adalah perbandingan antaraberat agregat
kering dgn air suling.
Analisa Penyerapan Air Agregat Halus

• Untuk mengetahui kadar penyerapan air dari agregat


halus
• Merupakan perbandingan antara berat air yang dapat
diserap pori terhadap berat agregat kering (%)
• Untuk agregat yang memiliki pori yang tinggi maka
kadar penyerapanya cukup besar dan ini dapat
menurunkan mutu beton
Berat Volume

• Untuk mengetahui nilai berat isi dari agregat


• Berat isi pasir adalah perbandingan antara berat pasir
dengan volume ukur
• Nilai berat isi agregat dipengaruhi oleh gradasi butiran
agregat
• Bila bentuk butiran agregat bulat, maka gesekan antara
butiran kecil dan nilai berat volume menjadi besar.
Begitu sebaliknya.
Kadar Air

• Untuk mengetahui prosentase kadar air


yang dikandung agregat
• Kandungan Air agregat :
1. Kandungan air serapan
kandungan air yg diserap pori
2. Kandungan air permukaan
kandungan air yang menempel di
permukaan
AGREGAT KASAR (KERIKIL)

• Agregat halus adalah material yang memiliki ukuran


butiran lebih dari 5mm (tertahan ayakan 4,76 mm)
• Analisa yang dilakukan
1. Analisa Ayakan
2. Berat Jenis
3. berat Volume
4. Penyerapan
5. Kadar Air
• Berguna untuk proses mix desain
SYARAT AGREGAT KASAR

• Tidak mengandung lumpur > 1%


• Gradasi bisa menyebar cukup rata.(Well
graded) harus masuk pada zone gradasi yang
telah ditentukan
• Modulus Kehalusan (Finness Modulus)
berkisar 7,49-9,55 (ASTM C35-37)
Analisa Ayakan Agregat Kasar

• Metode penganalisaan Agregat Kasar sama


dengan penganalisaan agregat halus.
• Perbedaan adalah pada dimensi ayakan, yaitu
> 4,76 mm. Dan berat material sampel lebih
besar dari pasir (10 kg)
• Sistem Zoning untuk agregat kasar terdiri dari
3 zoning

Anda mungkin juga menyukai