Adetya Rachman PDF
Adetya Rachman PDF
06 Tahun 2016
ABSTRAK
Ubikayu (Manihot utilissima) merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan setelah padi di Jawa Barat dengan produksi
mencapai 2 juta ton per tahun. Produksi ubikayu di Jawa Barat merupakan tanaman pangan terbesar setelah padi, namun kontribusi
terhadap pendapatan petani masih rendah. Hal ini antara lain disebabkan rendahnya harga di tingkat petani serta dan belum
diterapkan sepenuhnya usaha diversifikasi produk. Pemanfaatan ubikayu hingga saat ini sebagian besar masih terbatas dipasarkan
dalam bentuk segar atau diolah menjadi pati/tepung tapioka. Pengolahan tepung tapioka menghasilkan rendemen yang relatif rendah
dan permasalahan limbah onggok/ampas yang dihasilkan. Inovasi pengolahan produk ubikayu menjadi tepung mocaf (modified
cassava flour) yang menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dengan minim limbah mampu memberikan nilai tambah yang lebih
besar sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan petani. Teknologi pengolahan mocaf dan produk olahan berbasis ubikayu
banyak dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jawa Barat telah
mengembangkan teknologi pengolahan mocaf dan aneka produk olahan berbasis ubikayu yang dilaksanakan di Desa Cimenyan,
Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pengembangan aneka produk
olahan berbasis ubikayu mendapat respon postitf dengan 82,34% petani menyatakan pengolahan ubikayu penting dilakukan dan
94,12% menyatakan ubikayu lebih baik dijual dalam bentuk segar. Bentuk olahan ubikayu telah berkembang dari semula hanya tape
menjadi tepung, mie, rasi (beras singkong), kerupuk, kastangel dan brownies kasava. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan
aneka olahan ubikayu berkisar antara 225 – 1.562%.
Kata Kunci : Produk olahan, ubikayu, respon petani
BPTP JABAR 27
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat
Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No. 06 Tahun 2016
28 BPTP jABAR
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat
Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No. 06 Tahun 2016
mocaf, bahan-bahan tambahannya antara bimbingan teknis dalam bentuk pelatihan yang
lain seledri, bumbu royco, bawang putih, dilaksanakan setiap minggu meliputi teori dan
dan ketumbar secukupnya. Alat-alat yang praktek langsung. Tindak lanjut dari kegiatan
diperlukan yaitu pisau, talenan, wadah/baskom pelatihan ini adalah sbb:
plastik, panci kukus. a. KWT di masing-masing desa di Kecamatan
Proses pembuatan dimulai dengan Cimenyan akan mengaplikasikan hasil
mencampur semua bahan kemudian pelatihan dengan membuat kelompok usaha
ditambahkan air hingga kalis kemudian dibentuk pengolahan hasil berbasis ubikayu berbahan
bulat memanjang dan dibungkus daun pisang/ dasar Mocaf.
alumunium foil. Adonan selanjutnya dikukus
selama 45 – 60 menit hingga masak. Adonan b. b. Tepung mocap yang merupakan bahan
yang telah masak didinginkan kemudian diiris dasar pembuatan pangan olahan berbasis
tipis tipis dan dijemur atau dikeringkan dengan ubikayu akan diproduksi oleh Gapoktan
oven pengering hingga kering. Kerupuk kasava Ciparungpung, Desa Cimenyan, Kecamatan
disimpan dalam wadah plastik ditutup rapat. Cimenyan, Kabupaten Bandung.
c. Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan
e. Brownies kasava
dapat memecahkan salah satu masalah atau
Bahan yang digunakan dalam pengolahan kesulitan petani/Gapotan Ciparungpung
brownies kasava yaitu gula putih, tepung Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan,
kasava/mocaf, telur, vanili, santan, minyak Kabupaten Bandung dalam pemasaran
goreng, serta bahan tambahan makanan (TBM,
Mocaf.
dan VX). Alat-alat yang digunakan yaitu mixer,
baskom plastik, loyang brownies, ayakan,
panci kukus besar, kompor, piring kue, sendok,
pengaduk, gelas, lap.
Pengolahan brownies dimulai dengan
mencampur gula, telur, TBM dan VX kemudian
dikocok hingga putih dan mengembang. Tepung
kasava diayak kemudian ditambahkan pada
adonan. Selanjutnya vanili, santan dan minyak
goreng dicampur dan diaduk hingga merata.
Adonan kemudian dimasukkan dalam loyang Gambar 1. Kegiatan Pelatihan Pengolahan Produk
Berbahan Baku Tepung Kasava/Mocaf
dan dikukus sampai matang.
Produk olahan sebelum dan sesudah
f. Kue kering kastangel kasava pendampingan dapat dilihat pada Tabel 1.
Pembuatan kue kering kastangel Tabel 1. Produk Olahan Sebelum dan Sesudah Ke-
menggunakan tepung komposit yang tediri giatan Pendampingan Kawasan Ubi kayu
dari 50% mocaf dan 50% tepung terigu. Jenis Produk
Bahan lain yang digunakan yaitu kuning telur, Sebelum Pendampingan Sesudah Pendampingan
mentega, dan keju. Alat yang digunakan dalam Ubikayu segar Tepung kasava
pembuatan kue kering kasava yaitu penggiling Tape Mie kasava
kayu, wadah plastik, loyang, oven, kompor, Rasi (beras singkong)
kuas kue dan cetakan kue keju. Keju diparut Kerupuk kasava
dan dicampurkan dengan bahan lain kemudian Kastangel kasava
digiling dan dicetak. Adonan kue yang telah Brownies kasava
dicetak ditempatkan di atas loyang yang telah
Tabel 1. menunjukkan jenis produk
diolesi mentega kemudian bagian atas adonan
olahan sebelum pendampingan hanya terbatas
dikuas dengan kuning telur dan ditaburi parutan
pada produk ubikayu segar dan pengolahan
keju. Selanjutnya loyang yang berisi adonan
ubikayu menjadi tape ubikayu padahal potensi
kue dipanggang dalam oven api sedang hingga
pengolahan ubikayu menjadi aneka jenis produk
matang.
baik sebagai makanan pokok maupun pangan
Kegiatan introduksi pengembangan aneka kuliner sangat besar. Kegiatan pendampingan
produk olahan ubikayau dilakukan melalui mengintroduksi teknologi pengolahan ubikayu
BPTP JABAR 29
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat
Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No. 06 Tahun 2016
menjadi beberapa jenis produk yang memiliki bahwa pengolahan ubikayu sangat penting
nilai tambah. Kelompoktani dan Kelompok dilakukan dan 76,47% petani mengungkapkan
Wanita Tani (KWT) yang ada di 4 desa di bahwa pengolahan ubikayu menjadi produk
Kecamatan Cimenyan diberikan pengetahuan yang siap dikonsumsi perlu dilakukan.
dan keterampilan mengolah aneka produk
ubikayu yaitu, tepung kasava, mie kasava, beras 3. Persepsi Petani Terhadap Teknologi
singkong (rasi), kerupuk kasava, kastangel Pengolahan Ubikayu
kasava, dan brownies kasava.
Berdasarkan hasil analisis melaporkan
2. Respon Petani Terhadap Teknologi bahwa petani memiliki persepsi yang baik
Pengolahan Ubikayu terhadap teknologi pengolahan ubikayu yang
dekembangkan. Persepsi petani terhadap
Pengumpulan respon petani dilaksanakan teknologi pengolahan ubikayu disajikan pada
untuk mengetahui tanggapan dan persepsi Tabel 3.
petani, serta sifat inovasi teknologi pengolahan
ubikayu di lokasi pendampingan. Kegiatan Pada Table 3. terlihat bahwa, sebagian besar
dilaksanakan melalui wawancara terstruktur petani memiliki pemahaman bahwa pengolahan
pada responden menggunakan kuesioner yang ubikayu dapat meningkatkan pendapatan (sangat
telah disiapkan. Pengisian daftar pertanyaan setuju 64,71%), menjadikan usaha industri yang
kepada responden menggunakan skala jawaban menjanjikan (setuju 41,18%), memberikan
yang telah ditentukan. Tanggapan petani peluang kerja baru (sangat setuju 52,94%), dan
terhadap kegiatan pengolahan ubikayu dapat sebaiknya dilakukan oleh seluruh petani (sangat
dilihat pada tabel berikut. setuju 41,18%). Petani juga memiliki motivasi
yang cukup baik terhadap kegiatan pengolahan
Tabel 2. Tanggapan Petani terhadap Kegiatan ubikayu. Petani sangat setuju dan setuju apabila
Pengolahan Ubikayu
Tanggapan Petani (%)
Uraian Majalah/
No. Produk Sangat Kurang
Pernyataan Belum Sudah PPL Media Segar Penting
Olahan Penting Penting
Lainnya
1. Mengetahui/ 17,65 82,35 - - - - - - -
mengenal
produk olahan
ubikayu
2. Sumber teknolo- - - 82,35 17,65 - - - - -
gi produk ola-
han ubikayu
3. Hasil panen ubi- - - - - 5,88 94,12 - - -
kayu lebih baik
dijual dalam
bentuk
4. Seberapa pent- - - - - - - 82,35 17,65 -
ing pengolahan
ubikayu
5. Pengolahan - - - - - - 76,47 23,53 -
ubikayu men-
jadi produk yang
siap dikonsumsi
Sebagian besar atau 82,35% petani ada kegiatan pengolahan ubikayu dan pertemuan
responden menyatakan sudah mengetahui yang membahas pengolahan ubikayu akan
produk olahan ubikayu dan mendapatkan selalu mengikuti, karena merupakan kegiatan
informasi teknologi pengolahan ubikayu yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak akan
sebanyak 82,35% dari PPL dan 17,65% berasal menghambat kegiatan lainnya.
dari majalah/media lainnya. Tanggapan petani
Sikap petani terhadap kegiatan pengolahan
terhadap hasil panen ubikayu adalah 94,12%
ubikayu cukup bagus, dimana petani menyatakan
menyatakan ubikayu lebih baik dijual dalam
sangat setuju dan setuju bahwa dengan adanya
bentuk produk olahan dan 5,88% lainnya
pengolahan ubikayu, petani memiliki aktivitas
menyatakan lebih baik dijual dalam bentuk
baru dan akan mengembangkan pengolahan
segar. Sebanyak 82,35% petani menyatakan
30 BPTP jABAR
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat
Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No. 06 Tahun 2016
ubikayu menjadi skala kelompok. Tahap Tabel 4. Sifat Inovasi Teknologi Pengolahan
perubahan sikap dimulai dari pengenalan, Ubikayu
keinginan untuk memilih, dan selanjutnya
No. Uraian Ya (%) Tidak
memasuki tahap tanggap yang menimbulkan (%)
keyakinan dan kemauan untuk mengikuti. 1. Kegiatan pengolahan hasil ubikayu 88,24 11,76
Seiring berjalannya keyakinan menimbulkan lebih menguntungkan dibanding-
penghayatan yang berujung kepada penerapan kan dengan kegiatan pengolahan
lainnya
yang terus-menerus (Van den Ban, dkk., 2003). 2. Kegiatan pengolahan aneka produk 88,24 11,76
olahan ubikayu sesuai dengan po-
4. Sifat Inovasi Teknologi Pengolahan tensi yang ada di wilayah dan tidak
Ubikayu merugikan
3. Kegiatan pengolahan aneka produk 29,41 70,59
olahan ubikayu sulit dilaksanakan
Berhasil tidaknya pengembangan teknologi
4. Kegiatan pengolahan aneka produk 100 -
ditentukan oleh mau tidaknya petani mengadopsi olahan ubikayu mudah untuk di-
teknologi yang dianjurkan (Tri Pranadji, 1984). coba oleh petani
Sedangkan keputusan untuk mengadopsi suatu 5. Pengolahan aneka produk ola- 100 -
teknologi bagi petani dipengaruhi oleh sifat han singkong mudah diamati dan
memberikan keterampilan baru
teknologi itu sendiri. Sifat inovasi teknologi
pengolahan ubikayu berdasarkan pendapat Petani responden sebanyak 88,24%
responden disajikan pada Tabel 4. berpendapat bahwa kegiatan pengolahan
ubikayu lebih menguntungkan dan kegiatan
ini sesuai dengan potensi yang ada di
BPTP JABAR 31
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat
Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No. 06 Tahun 2016
wilayahnya dan tidak merugikan. Hal tersebut Tabel 5. Nilai Tambah Pengolahan Ubikayu
menunjukkan bahwa sifat kompabilitas dari Output Produk Harga
teknologi pengolahan ubikayu termasuk dalam Harga per kg Bahan Jual Harga Nilai
kriteria tinggi. Berdasarkan sifat kompleksitas, No. Jenis Awal Baku Ubikayu Produk/ Akhir Tambah
(Rp/kg) Satuan (Rp) (%)
teknologi pengolahan aneka produk olahan Jumlah Satuan
(Rp)
ubikayu termasuk kedalam kriteria sederhana. 1. Tepung 800 0,3 kg 8.000 2.400 300
Hal tersebut ditunjukkan oleh pendapat petani kasava
responden, dimana 70,59% menyatakan 2. Mie 8.000 1.5 kg 12.000 18.000 225
tepung
pengolahan ubikayu tidak sulit dilaksanakan. kasava
Selain itu, berdasarkan sifat triabilitas 3. Rasi (beras 800 0.3 kg 6.000 1.800 225
singkong)
termasuk kedalam kriteria mudah digunakan
4. Kerupuk 8.000 0.5 kg 40.000 20.000 250
karena 100% petani responden menyatakan kasava
teknologi pengolahan ubikayu mudah dicoba. 5. Brownies 8.000 5 buah 25.000 125.000 1.562
100% petani responden juga menyatakan kasava
bahwa hasil dari kegiatan pengolahan ubikayu 6. Kastangel 8.000 1 kg 100.000 100.000 1.250
kasava
mudah diamati dan memberikan keterampilan
baru. Suatu inovasi dapat diamati dari beberapa Nilai tambah pengolahan ubikayu berkisar
hal: 1) produksi yang dihasilkan dengan antara 300 hingga 1.500 persen atau 3-15 kali
menggunakan teknologi, 2) kualitas/mutu yang lipat dibandingkan nilai jual produk ubikayu
dihasilkan oleh teknologi, dan 3) pendapatan/ segar. Hal ini menunjukkan pengolahan ubikayu
pengurangan biaya yang digunakan melalui memiliki potensi peningkatan pendapatan
penerapan teknologi. pelaku usaha di sentra produksi ubikayu. Bekal
pengetahuan dan keterampilan pengolahan
5. Peningkatan nilai tambah aneka produk menjadi modal anggota poktan dan KWT dalam
olahan ubikayu menjalankan usaha pengolahan ubikayu.
Hasil kegiatan pendampingan menunjukkan
Pengolahan produk ubikayu dilaksanakan kelompoktani Ciparungpung telah mampu
dalam upaya diversifikasi pangan dan memproduksi tepung kasava hingga 100 kg.
memberikan nilai tambah produk terhadap nilai Produk tepung kasava disalurkan terutama
jual produk dalam bentuk segar. Diversifikasi untuk bahan baku bagi unit usaha pengolahan
pangan dengan olahan produk ubikayu aneka olahan ubikayu yang dilakukan 4 KWT
diharapkan dapat menyediakan pilihan sumber di Kecamatan Cimenyan. Produk olahan
pangan pokok alternatif pengganti beras, dalam ubkayu yang telah diproduksi sendiri oleh
hal ini beras singkong (rasi) sehingga mampu anggota KWT diantaranya yaitu brownies dan
menurunkan konsumsi beras. Selain itu kue kering kasava.
intoduksi teknologi pengolahan tepung kasava
(mocaf) diharapkan mampu menurunkan KESIMPULAN
penggunaan tepung terigu dimana sebagian
besar pangan kuliner yang berbahan baku 1. Respon positif diberikan petani terhadap
tepung terigu dapat disubstitusi dengan tepung pengembangan aneka produk olahan karena
kasava. dapat memberikan peluang kerja baru dan
Pengolahan ubikayu di sisi lain diharapkan meningkatkan pendapatan.
dapat memberikan tambahan pendapatan bagi 2. Teknologi pengolahan aneka produk
pelaku usaha pengolahan di tingkat petani.
ubikayu mudah dilaksanakan.
Introduksi teknologi pengolahan secara tidak
langsung ditujukan agar perolehan nilai 3. Produk olahan ubikayu di Kecamatan
tambah yang biasanya didapat oleh perusahaan Cimenyan Kabupaten Bandung berkembang
atau pabrik besar dapat dialihkan ke pelaku dari hanya tape singkong, menjadi produk
usaha mikro dalam hal ini kelompoktani yang mocaf, mie, rasi, kerupuk, brownies dan
mengolah tepung kasava dan kelompok wanita kastangel cassava.
tani yang mengolah aneka produk olahan
ubikayu. Nilai tambah pengolahan ubikayu 4. Pengembangan aneka produk olahan mampu
dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. meningkatkan nilai tambah ubikayu yang
signifikan.
32 BPTP jABAR
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat
Buletin Hasil Kajian Vol. 6, No. 06 Tahun 2016
BPTP JABAR 33
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat