Makalah Saluran Distribusi
Makalah Saluran Distribusi
KELOMPOK.6 :
ANGGOTA :
Rusnianti (S1B118131)
Pujisyukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang MahaEsa, karena atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Menjual kegiatan
dasar wirausaha”.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman dan orang-orang yang telah
memberikan bantuan dan saran yang baik kepada kami dalam menyusun Makalah ini, tak lupa
juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen Manajemen Pemasaran yang telah
menjelaskan kepada kami dengansebaik-baiknya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “SALURAN DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN LOGISTIK HOME
INDUSTRY SABUN CAIR” dengan baik disuasana pandemi yang kami rasakan sekarang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................
BAB I
PENDAHULUsAN
1.1.Latar Belakang
Saluran distribusi merupakan elemen vital dalam kegaiatan pemasaran suatu barang. Suatu
perusahaan sangat perlu melakukan distribusi, hal ini dikarenakan pendistribusian merupakan
salah satu proses penyetokan atau penawaran suatu barang ke dalam lingkup pasar.
Pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai
dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan).
Saluran distribusi untuk suaru barang adalah saluran yang gunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Dan
pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai
dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Proses
distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui
fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merelisasikan kegunaan atau utilitas bentuk, tempat, waktu,
kepemilikan.dan perlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan
non-fisik.
Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaaan harus dihadapkan dengan
perantara atau yang biasa disebut midleman. Dan dalam penyaluran distribusi perusahaan harus
mempunyai strategi-srategi yang tepat agar dalam penawaran produknya ke pasar berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan.
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana Saluran Distribusi tersebut?
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui tentang saluran distribusi
tersebut.
1.4.Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat memahami tentang saluran distribusi
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari segi sistem ekonomi, peran dasar perantara pemasaran adalah mengubah persediaan
yang bersifat heterogen menjadi berbagai macam barang yang ingin dibeli orang.
Menurut Stern dan El-Ansary, Perantara melancarkan arus barang dan jasa. Prosedur ini
diperlukan untuk menjembatani ketidaksesuaian antara berbagai barang dan jasa yang
dihasilkan produsen dan bermacam barang yang diminta konsumen.
Ketidaksesuaian itu timbul dari kenyataan bahwa produsen biasanya menghasilkan sejumlah
besar barang dengan variasi terbatas, sedangkan konsumen biasanya menginginkan jumlah
terbatas dari berbagai jenis barang.
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa, masalah distribusi
ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan
perantara sebagai lembaga. Jadi, kegiatan distribusinya langsung diarahkan oleh produsen
kepada konsumennya. Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuik
mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir.
Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di
bidang distribusi. Mereka itu adalah perantara pedagang dan perantara agen. Meskipun sama-
sama perantara, tetapi mereka mempunyai perbedaan - perbedaan.
Pada umumnya, alasan utama untuk menggunakan perantara adalah bahwa mereka ini dapat
membantu meningkatkan efisiensi distribusi.
a. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen. Produsen
cukup menghubungi perantara untuk menyampaikan produknya kepada konsumen yang banyak.
Ini dipandang lebih efisien.
b. Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai pengalaman. Mereka
dipandang lebih baik karena memang tugas yang dilakukan hanyalah di bidang distribusi.
c. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk
beberapa jenis produk tertentu, sehingga produsen tidak perlu menyediakannya.
d. Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat transpor
sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen yang mencarinya.
f. Perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk
melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir, atau untuk melakukan pembelian tunai
dari produsen.
g. Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini adalah:
2.4. Perantara perdagangan
Istilah pedagang besar ini hanya digunakan pada perantara pedagang yang terkait dengan
kegiatan perdagangan besar dan biasanya tidak melayani penjualan eceran kepada konsumen
akhir. Untuk lebih jelas definisi dari, pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan
menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain dan atau kepada pemakai
industry, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama
kepada konsumen akhir.
2) Perantara Agen
Perantara agen (Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak
mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Untuk lebih jelasnya definisi agen
adalah lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi
khusus yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka tidak
mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan.
Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu :
Agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam beberapa aspek
pemindahan barang dan jas. Mereka terbagi dalam beberapa golongan, yaitu :
Dalam praktek agen semacam ini dapat dilakukan sendiri oleh si penerima barang.
- Jasa pembimbing/konsultasi
- Jasa financial
- Jasa informasi
- Agen yang membantu dalam mengambil keputusan, seperti biro iklan, lembaga penelitian,
dokter,dsb.
Kedua macam perantara (agen dan pedagang) tsb sama-sama pentingnya dalam pemasaran.
Perlu diketahui bahwa agen dapat menyewa agen-agen yang lain. Sebagai contoh : sebuah biro
periklanan dapat menggunakan radio atau televise sebagai media periklanan bagi perusahaan,
begitu pula dalam hal pengangkutan, perusahaan angkutan dapat menyewa alat-alat transport
kepada perusahaan lain.
3) Pengecer (retailer).
Tidak menutup kemungkinan bahwa produsen bertindak sekaligus sebagai pedagang karena
selain membuat barang juga memperdagangkannya.
Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan langsung dengan penjual
barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan adanya perjualan secara langsung dengan pemakai industri karena tidak
semua barang industri selalu dibeli dalam jumlah besar. Secara definisi dapat dikatakan bahwa
“pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan sebuah kegiatan usaha menjual barang
kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi. “
Saluran distribusi dari produsen ke konsumen, baik itu dalam pasar konsumen maupun
industri ada yang langsung (tanpa perantara) dan tidak langsung (dengan perantara). Dalam hal
ini, pola saluran distribusi disebutkan ada 2 macam :
a. Produsen Konsumen
Bentuk saluran distribusi paling pendek dan paling sederhana, tanpa menggunakan
perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung
mendatangi rumah konsumen (self to self atau home to home) yang sering disebut saluran
distribusi langsung.
Sering disebut juga saluran distribusi langsung. Disini, pengecer besar langsung melakukan
pembelian pada produsen. Ada pula beberapa produsen mendirikan took pengecer sehingga
secara langsung melayani konsumen, tetapi jarang dipakai.
Disebut saluran distribusi tradisional. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani
pedagang besar, dan pembelian konsumen dilayani oleh pengecer saja.
Produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik) sebagai penyalurnya. Ia menjalankan
kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualnya terutama
ditujukan kepada para pengecer besar.
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk
menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko – toko
kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan
a. Produsen – Pemakai
Saluran yang paling pendek yang disebut saluran distribusi langsung. Biasanya saluran distribusi
langsung ini dipakai oleh produsen jika transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif
cukup besar. Contohnya, lokomotif kapal, pesawat terbang, kereta dan sebagainya yang termasuk
instalasi.
Biasanya dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Jua perusahaan
yang ingin memperkenalkan barang atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka
menggunakan agen.
Digunakan perusahaan dengan pertimbangan anatara lain bahwa unit penjualan terlalu kecil
untuk dijual secara langsung. Selain itu, faktor penyimpangan pada saluran perlu
dipertimbangkan. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen penyimpanan berperan penting.
Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam
pemilihan saluran distribusi. Faktor – faktor tersebut antara lain :
1. Pertimbangan Pasar
Karena saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan
pasar ini merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran. Beberapa faktor pasar yang harus
diperhatikan adalah :
Pasar yang akan dituju apakah pasar konsumen atau pasar industri, jika pasar industri umumnya
jumlah perantara yang diperlukan tidak banyak dan memerlukan pemilihan penyalur yang
dituntut memiliki kemampuan penguasaan secara teknis mengenai produk tersebut.
Jika jumlah pembeli potensi jumlahnya banyak umumnya tingkat pelayanan yang diperlukan
juga tinggi sehingga jumlah perantaranya juga harus banyak, sebaliknya jika pembeli potensial
sedikit tingkat pelayanan yang diperlukan tidak begitu banyak.
c. Konsentrasi pasar secara geografis
Jika pasar terpusat secara geografis, jumlahnya layanan yang diperlukan tidak begitu banyak.
Apabila pasar terbesar letaknya secara geografis jumlah layanan yang diperlukan akan semakin
banyak.
d. Pola pembelian
Pola pembelian konsumen juga beraneka ragam, ada konsumen yang menginginkan membeli
dari lokasi yang terpusat lebih jauh melalui perjalanan, telepon atau surat.
e. Jumlah pesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang
dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar atau relative kecil,
maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap
kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan membeli, antara lain :
2. Pertimbangan Produk
a. Karakteristik produk
Produk yang mudah rusak misalnya mengharuskan dibentuk saluran distribusi yang pendek dan
tingkat layanan yang tinggi agar produk cepat sampai ke tangan konsumen. Demikian juga
produk yang memiliki bobot yang tinggi seperti bahan bangunan (pasir, batu dsb) memerlukan
saluran yang pendek karena ongkos angkut serta bongkar muatnya yang tinggi.
b. Nilai unit
Jika nilai unit dari barang yang dijual relative rendah maka produsen cenderung untuk
menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, jika nilai unitnya relative
tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung.
c. Sifat teknis
Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya disalurkan secara langsung kepada
pemakai industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan
berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Mereka juga harus dapat
memberikan pelayanan baik sebelum maupun sesudah penjualan.
Jika barang yang dijual berupa barang standar maka dipelihara sejumlah persediaan pada
penyalur. Demikian pula sebaliknya, kalau barang yang dijual berdasarkan pesanan maka
penyalur tidak perlu memlihara persediaan.
Semakin beragam barang dalam suatu lini produk, makin besar kecenderungan perusahaan
melakukan distribusi eksklusif atau distribusi selektif.
3. Pertimbangan perusahaan
a. Kemampuan modal
Semakin besar modal yang dimiliki oleh perusahaan maka perusahaan dapat menentukan jumlah
penyalur yang banyak untuk meningkatkan pelayanan dan perusahaan memiliki peluang untuk
memilih penyalur yang memiliki reputasi yang baik untuk menjaga citra perusahaannya.
Perusahaan yang memiliki pengalaman yang banyak akan penyaluran produk tentunya memiliki
pertimbangan yang matang dalam mendesain saluran dan memiliki kriteria atau data tersendiri
mengenai reputasi penyalur. Demikian juga kemampuan manajemen dalam menilai dan
menentukan pemilihan penyalur turut menentukan terciptanya saluran distribusi yang efisien dan
efektif.
c. Pengawasan saluran
Faktor pengawasan saluran kadang – kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam
kebijaksanaan saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah dilakukan jika saluran
distribusi pendek. Jadi, perusahaan yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung
memilih saluran pendek walaupun ongkosnya tinggi.
Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun etalase,
mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak yang bersedia menjadi penyalurnya.
4. Pertimbangan distributor
Jika perantara mau memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan
fasilitas penyimpangan maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.
b. Kegunaan perantara
Perantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barag produsen dalam
persaingan dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru.
Jika perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko
turunny harga, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur. Hal ini dapat memperingan
tanggungjawab produsen dalam mengadapi berbagai macam resiko.
d. Volume penjualan
Produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume yang
besar untuk jangka panjang.
e. Ongkos
Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan menggunakan perantara, maka
hal ini dapat dilakukan terus menerus.
5. Pertimbangan lingkungan
a. Kondisi perekonomian
Kondisi perekonomian suatu bangsa / Negara juga turut mempengaruhi pemilihan penyalur. Di
Negara – Negara yang perekonomiannya belum mapan tentu menghendaki desain saluran yang
ekonomis dan menggunakan saluran yang lebih pendek.
Sarana fisik seperti armada angkutan, alat bongkar muat harus memenuhi syarat terentu.
Demikian faktor pendukung lain seperti peraturan pemerintah, tenaga kerja juga harus sesuai
dengan apa yang diperlukan saluran pemasaran yang ideal.
1. Distribusi Intensif
Distribusi Intensif ini dapat dilakukan oleh produsen yang menjual barang konvenien.
Perusahaan berusaha menggunakan penyalur, terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk
mendekati dan mencapai konsumen. Semua ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan
kebutuhan konsumen. Sedangkan untuk barang industri, distribusi intensif ini biasanya terbatas
untuk jenis operating supplies atau barang standard lainnya, seperti obeng, minyak pelumas, dan
lainnya.
2. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih suatu jumlah pedagang
besar/ pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis. Biasanya saluran ini dipakai untuk
memasarkan produk baru, barang shopping atau barang special, dan barang industri jenis
accessory equipment. Penggunaan saluran distribusi selektif ini dimaksudkan untuk meniadakan
penyalur yang tidak menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah
transaksi lebih terbatas.
3. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahan dengan hanya menggunakan satu pedagang
besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu. Jadi produsen/ penyedia hanya menjual
produknya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya, distribusi
eksklusif ini banyak dipakai :
- Apabila penyalur bersedia membuat persediaan dalam jumlah besar sehingga pembeli lebih
leluasa dalam memilih produk yang akan dibelinya
- Apabila produk yang dijual memerlukan servis sesudah penjualan (pemasangan, reparasi, dsb),
misalnya alat pendingin udara (AC), almari es dll.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Saluran distribusi merupakan jalur yang dipakai oleh produsen untuk memindahkan produk
mereka melalui suatu lembaga yang mereka pilih untuk mengalihkan kepemilikan produk baik
secara langsung maupun tidak langsung dari produsen ke konsumen. Tujuannya untuk mencapai
pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran.
Konsep tentang saluran pemasaran disini berorientasi pada keputusan dimana fungsi-fungsi
saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya beberapa strategi. Strategi itu sendiri
merupakan suatu rencana umum atau menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan
dalam kegiatan saluran. Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan
manajemen secara fisik maupun non fisik daripada saluran.
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa, masalah distribusi
ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan
perantara sebagai lembaga. Jadi, kegiatan distribusi langsung diarahkan oleh produsen kepada
konsumennya. Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuk
mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli.
3.2. Saran
Penulis menyadari banyak nya kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca baik secara lisan maupun tulisan guna
penyempurnaan penulisan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Cecep. 1998. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Badan Penerbit IPWI
Swastha DH, Basu. Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Kedua.
Yogyakarta : Penerbit Liberty
Vitasari Iman, Zulfa. 2010. Saluran Distribusi dan Fungsi Manajemen. Februari. Pada
website http://dasar-dasarpemasaran-blog.blogspot.com. diakses pada tanggal 14 September
2015 Pukul 23.24 WIB
Parnando, Edo. 2013. Komunikasi Efektif. Agustus. Pada
website http://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efetif/. diakses pada tanggal 14
September 2015 Pukul 23.13 WIBs
Winatasari, Vivi. 2012. Peran Penjual sebagai Konsultan. Maret. Pada website www.the-
marketeers.com/archives/peran-penjual-sebagai-konsultan.html. diakses pada tanggal 14
September 2015 pukul 23.45 WIB