Anda di halaman 1dari 12

KRITISI JRNAL PENYAKIT INSFEKSI SALURAN KEMIH

Dosen Pengampu :
Ns. Nining Fitrianingsih, S.Kep., M.Kes

Disusun Oleh:
Riyan candra gunawan
201813094

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN TK3B


STIKES WIJAYA HUSADA BOGOR
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, Marilah kita ucapkan puji serta rasa syukur atas kehadirat Allah Swt.
Karena berkat rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan dan penyusunan tugas “KRITISI JURNAL” sebagai
pemenuhan tugas dari mata kuliah keperawatan trend isu ini dengan baik dan tepat
waktu meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Saya berharap kritisi jurnal ini dapat berguna dan juga bermanfaat untuk
menambah wawasan pembaca mengenai inspeksi saluran kemisyang diambil dari
beberapa sumber yang terkait. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
proses pembuatan dan penyusunan makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat dengan
mudah dipahami serta dapat menambah wawasan bagi pembacanya. Saya juga
memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dari kritis jurnal ini apabila
adanya penjelasan yang kurang jelas, tidak lupa meminta kritik dan saran yang
membangun untuk makalah ini agar kedepannya saya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Tujuan.............................................................................................................................4
C. Manfaat...........................................................................................................................5
BAB II TELAAH KRITIS ARTIKEL PENELITIAN KESEHATAN......................................6
A. Bukti Ilmiah Yang di Dapat............................................................................................6
B. Kajian Kritisi Umum.......................................................................................................7
C. Kajian kritisi mengenai isi..............................................................................................8
1. Apakah penelitian ini valid?........................................................................................8
2. Apakah hasil penelitian yang valid ini penting?..........................................................9
3. Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan di masyarakat?...................................10
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................11
A. Kelebihan......................................................................................................................11
B. Kekurangan...................................................................................................................11
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang mengenai bagian dari
saluran kemih. Ketika mengenai saluran kemih bawah dinamai sistitis (infeksi
kandung kemih) sederhana, dan ketika mengenai saluran kemih atas dinamai
pielonefritis (infeksi ginjal). Gejala dari saluran kemih bawah meliputi buang air kecil
terasa sakit dan sering buang air kecil atau desakan untuk buang air kecil (atau
keduanya), sementara gejala pielonefritis meliputi demam dan nyeri panggul di
samping gejala ISK bawah. Pada orang lanjut usia dan anak kecil, gejalanya bisa jadi
samar atau tidak spesifik. Kuman tersering penyebab kedua tipe tersebut adalah
Escherichia coli, tetapi bakteri lain, virus, maupun jamur dapat menjadi penyebab
meskipun jarang.

Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang sering ditemukan di tempat


pelayanan kesehatan, baik pada pasien rawat jalan maupun rawat inap . ISK
adalah keadaan yang menunjukkan keberadaan mikroorganisme pada saluran kemih
yang ditandai dengan adanya kolonisasi bakteri di dalam saluran kemih. bakteriuria
bermakna menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme sebanyak ≥ 100.000 cfu/ml
pada kultur urine. Penderita dengan bakteriuria bermakna terkadang tanpa disertai
tanda dan gejala klinis atau dapat disertai tanda dan gejala klinis ISK.2 Infeksi saluran
kemih dapat menyerang pasien dari segala usia, perempuan lebih sering mengalami
episode ISK daripada laki-laki, hal ini karena uretra perempuan lebih pendek.
Prevalensi ISK meningkat secara signifikan dari 5%-10% pada usia 70 tahun
menjadi 20% pada usia 80 tahun.3 Diperkirakan 150 juta orang didiagnosis
menderita ISK setiap tahunnya

B. Tujuan
Dalam jurnal ini “presentase penderita ISK yang lebih tinggi pada perempuan
dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan lebih berisiko terkena bakteriuria karena
uretra yang pendek dan secara anatomi dekat dengan vagina, kelenjar periuretral dan
rektum Kontaminasi ekstraluminal terjadi ketika mikroorganisme naik dari perineum
ke sepanjang permukaan kateter dan paling sering terjadi pada perempuan” yang
berarti perempeuan mudah sekali terkena penyakit isk dikarenakan kondisi tubuh
biologis perempuan serta kesultan pemasangan kateter pada perempuan kemudian
tujuan di junal ini menjelaskan bahwa penggunaan ketetr bisa memicu penyakit isk
terlebih lagi jika memakai keteter dengan waktu yang sangat lama bisa sangat
membahaykan karena akan meningkatkan presetasi sampe 100% bisa mengalami
penyakit isk

C. Manfaat
Manfaat dari jurnal ini yaitu memberi pengetahuan tentang penyakit isk dan ada
beberapa faktor yang menyebabkan penyakit isk salah satunya pemasangan kateter
yang dengan jangka waktu lama bisa membuat penyaki isk serta ketika pemasangan
kateter yang tidak benar bisa juga menjadi faktor terjadinya isk dikarena kan ketika
dilaukan pemasangan terjadi luka sehingga mengakibatkan infeksi
BAB II TELAAH KRITIS ARTIKEL PENELITIAN KESEHATAN

Identifikasi Mikroorganisme Penyebab Infeksi Saluran Kemih


pada Pasien Pengguna Kateter Urine di ICU RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 01
Agustus-30 November 2014

A. Bukti Ilmiah Yang di Dapat


Abstrac
1. Latar belakang
Pasien rawat ICU sering membutuhkan pemantauan yang ketat, banyak
dari mereka menggunakan kateter urine. Penggunaan kateter urine merupakan
salah satu faktor risiko untuk terjadinya ISK. ujuan penelitian ini adalah
mengetahui mikroorganisme penyebab ISK yang terdapat pada urine pasien
pengguna kateter urine di ICU RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian
deskriptif ini telah dilaksanakan dari Februari 2014 sampai Desember 2014,
meliputi pengambilan sampel di ICU RSUP Dr. M. Djamil Padang dan
pemeriksaan bakteriologis sampel dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Data dianalisis secara deskriptif dan
ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian yang
dilakukan terhadap 20 sampel dari pasien pengguna kateter urine, didapatkan
bakteriuria bermakna sebanyak 11 sampel (55%) dan tidak ditemukan
bakteriuria sebanyak 9 sampel (45%). Frekuensi ISK pada perempuan yaitu
sebanyak 6 pasien (60%), sedangkan pada laki-laki sebanyak 5 pasien (50%).
Frekuensi ISK pada pemakaian kateter selama < 7 hari sebanyak 3 pasien
(33,3%), ≥ 7 hari sebanyak 6 pasien (66,7%), ≥ 30 hari sebanyak 2 pasien
(100%). Mikroorganisme penyebab ISK terkait kateter adalah Candida sp
yaitu sebanyak 7 sampel (63,6%), diikuti dengan Pseudomonas sp sebanyak 2
sampel (18,2%), Escherichia coli dan Klebsiella sp masing-masing sebanyak 1
sampel (9,1%). Simpulan penelitian ini adalah semakin lama pemakaian
kateter akan semakin meningkatkan presentase ISK. Mikroorganisme
penyebab terbanyak adalah Candida sp.
2. Metode
Jenis penelitian ini adalah deskriftif yang memberikan gambaran
mengenai miikrorganisme penyebab isk. Lokasi penelitian ini di laukan di
RSUP Dr. M Djamil padang dan pemeriksaan bakteriologis terhadap sempel
dilakukan di laboraturium mikrobiologi fakultas kedokteran andalas, populasi
penelitiaan ini adalah semua pasien kateter di RSUP Dr. M Djamil padang
yang memenuhi kriteria inklusi

3. Hasil
Hasil dari penelitiaan ini di dapat bahwa pemasangan kateter dapat
beresiko mengalami penyakit isk kemudia pada pasien perempeuan yang
terpasang kateter lebih tinggi atau lebih mudah terkena penyakit isk dan
pemakaiin kateter dalam waktu lama bisa beresiko meningkatkan penyakit isk

4. Kesimpulan
Mikroorganisme penyebab ISK terbanyak adalah Candida sp yaitu
sebanyak 7 sampel (63,6%), diikuti dengan Pseudomonas sp sebanyak 2
sampel (18,2%), Escherichia coli dan Klebsiella sp masing- masing sebanyak
1 sampel (9,1%).

B. Kajian Kritisi Umum


1. Judul
Identifikasi Mikroorganisme Penyebab Infeksi Saluran Kemih
pada Pasien Pengguna Kateter Urine di ICU RSUP Dr. M. Djamil Padang
Periode 01 Agustus-30 November 2014
a. Pernyataan sudah mencerminkan isi artikel
b. Sudah terdapat variable penelitian
c. Mencerminkan metode penelitian

2. Penulis
Inayah Afrilia1, Erly2, Almurdi3

Penulis menunjukkan kapabilitas dalam meneliti terkait ISK


C. Kajian kritisi mengenai isi
1. Apakah penelitian ini valid?

a. Pengambilan sempel dilakukan Tidak


secara acak? penelitian yang dilakukan terhadap 20
sampel dari pasien pengguna kateter
urine, didapatkan bakteriuria
bermakna sebanyak 11 sampel (55%)
dan tidak ditemukan bakteriuria
sebanyak
9 sampel (45%). Frekuensi ISK pada
perempuan yaitu sebanyak 6 pasien
(60%), sedangkan pada laki-laki
sebanyak 5 pasien (50%). Frekuensi
ISK pada pemakaian kateter selama <
7 hari sebanyak 3 pasien (33,3%), ≥ 7
hari sebanyak 6 pasien (66,7%), ≥ 30
hari sebanyak 2 pasien (100%).
Mikroorganisme penyebab ISK terkait
kateter adalah Candida sp yaitu
sebanyak 7 sampel (63,6%), diikuti
dengan Pseudomonas sp sebanyak 2
sampel (18,2%), Escherichia coli dan
Klebsiella sp masing-masing
sebanyak 1 sampel (9,1%). Simpulan
penelitian ini adalah semakin lama
pemakaian kateter akan semakin
meningkatkan presentase ISK.
Mikroorganisme penyebab terbanyak
adalah Candida sp.

Ya.
b. Apakah pengambilan sample
Lokasi penelitian ini di laukan di
dijelaskan secara rinci (kriteria
RSUP Dr. M Djamil padang dan
inklusi dan eklusi)?
pemeriksaan bakteriologis terhadap
sempel dilakukan di laboraturium
mikrobiologi fakultas kedokteran
andalas, populasi penelitiaan ini
adalah semua pasien kateter di RSUP
Dr. M Djamil padang yang memenuhi
kriteria inklusi , kriteria inklusi adalah
pasien rawat ICU yang menggunakan
kateter urinie lebih dari 48 jam dan
eklusi adalah pasien yang didiagnosa
sedang mengalami isk
c. Apakah pengamatan /follow up
responden dilakukan secara
cukup panjang dan lengkap ? Ya.
Penelitian dilakukan dari dari februari
2014-desember 2014 meliputi
pengambilan sempel di ICU RSUP
Dr. M Djamil padang dan
pemeriksaan bakteriologi di
laboraturium mikrobiologi fakultas
kedokteran andalas
d. Apakah responden tidak
diberitahu selama penelitian Tidak
berlangsung? Pengumpulan data dimuali dengan
pemilihian pasien berdasarkan kriteria
inklusi dan memeriksa riwayat pasien
untuk pemilihan sempel kateter
e. Apakah semua responden
dalam kelompok yang diacak Ya
dianalisa? Data yang diperoleh dari pemeriksaan
urine kateter dikelompokan
berdasarkan jenis kelamin dan lama
pemakaiaan kateter
f. Apakah responden
diperlakukan sama ? Ya
Peneliti ini meniliti semua pasien
yang menggunakan kateter urrine di
RSUP Dr. M Djamil padang

2. Apakah hasil penelitian yang valid ini penting?


Ya, penting. Karena didalam penelitin menjelaskan bagai mana pasien yang
dilakukan pemasangan kateter bisa mengalami isk serta jumlah perempuan
yang di pasang kateter lebih beresiko mengalami isk dibanding laki-laki
kemudia pemasangan keteter secara lama bisa mengakibatkan isk, isk pada
pasien yang terpasang kateter di sebabkan dari alat medis yang kurang seterlah
serta ada luka pada saat dialkukan pemasangan isk atau bisa juga karena
penyakit nosokimial, Mikroorganisme penyebab terbanyak pada ISK terkait
kateter adalah Candida sp yaitu sebanyak 7 sampel (63,6%), diikuti dengan
Pseudomonas sp sebanyak 2 sampel (18,2%), Escherichia coli dan Klebsiella
sp masing-masing sebanyak 1 sampel (9,1%). Penelitian yang dilakukan oleh
Ding et al tahun 2009 juga menemukan fungi terutama Candida albicans
(33,3%) adalah patogen yang paling sering untuk infeksi saluran kemih terkait
kateter, diikuti oleh Escherichia coli (16,7%). Pola yang lebih kurang sama
juga ditemukan Chen et al tahun 2012 bahwa Candida sp (31%) adalah
patogen infeksi saluran kemih terkait kateter yang paling sering, diikuti oleh
Enterococcus (10,1%) dan Escherichia coli (9,9%) Candida sp adalah patogen
utama yang paling penting menyebabkan infeksi saluran kemih di ICU.

3. Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan di masyarakat?

a. apakah penelitiian ini bisa di Ya


terpakan di masyarakat? Karena pelitiaan ini menjeleskan
tentang pasien yang memaki keteter
urine yang mengalami isk, jadi
masyarakt bisa tahu bahwa kateter
bisa menyebabkan isk

b. apakah masyarkat mempunyai Ya


potenis yang menguntungkan atau Menguntungkan karena masyarakat
merugikan bila hasil penelitiaan ini jadi tau karena penyakit isk bisa di
diterapkan ? sebabkan oleh pmasangankateter
serta perempuan lebih tinggi
beresiko mengalami isk dan
pemakaiin kateter secara lama bisa
menimbulkan isk jadi masyarakat
sangat di utnungkan dan bisa lebih
hati-hati ketika ada kelurga atau
dirinya sendiri yang terpasang
kateter
BAB III KESIMPULAN

A. Kelebihan
1. Tulisan mudah di pahami. Penelitian dilakukan dengan baik dan jelas
2. Peneliti memaprkan dengan jelas hasil penelitiaannya

B. Kekurangan
1. Peneliti tidak menyapaikan cara mencegah sik
2. Penelitian terlalu sedikti

Anda mungkin juga menyukai