Anda di halaman 1dari 255

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DISKUSI (ED)

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA


KONSEP GERAK HARMONIK SEDERHANA

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Siti Ipah Latipah


1110016300004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK

Siti Ipah Latipah (1110016300004). Pengaruh Metode Eksperimen Diskusi


(ED) terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Gerak
Harmonik Sederhana. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2015.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan proses sains yang
dimiliki oleh siswa, hal ini dikarenakan kurangnya keterlibatan siswa dalam
pembelajaran, sehingga dilakukan penelitian dengan menggunakan metode
Eksperimen Diskusi (ED) sebagai salah satu alternatif pembelajaran aktif yang
diharapkan dapat melatih keterampilan proses sains siswa. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode Eksperimen Diskusi (ED) terhadap
keterampilan proses sains siswa pada konsep gerak harmonik sederhana.
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 4 Karawang tahun ajaran 2014/2015.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental
dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel pada
penelitian ini yaitu 32 siswa pada kelas eksperimen dan 34 siswa pada kelas
kontrol. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan observasi keterampilan
proses sains. Hasil uji hipotesis data Posttest didapatkan t hitung = dan t tabel = 2,00
sehingga t hitung > t tabel . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh metode Eksperimen Diskusi (ED) terhadap keterampilan proses sains
siswa pada konsep gerak harmonik sederhana.
Kata kunci: Metode Eksperimen Diskusi (ED), Keterampilan Proses Sains (KPS),
Gerak Harmonik Sederhana

iv
ABSTRACT

Siti Ipah Latipah (1110016300004). The Influence of Experiment Discussion


(ED) Method to Student’s Sains Process Skill on The Simple Harmonic Motion
Concept. Thesis of Physics Education Department, Faculty of Tarbiya and
Teaching, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
The research was supported by the low level of sains process skill which is
owned by students, this is due to the lack student involvement in learning, so do
research using Experiment Discussion (ED) method as one of alternative active
learning which is expected to be able to train a science process skill of student.
The purpose of this research is to know the influence of Experiment Discussion
(ED) method to student’s sains process skill on the simple harmonic motion
concept. The research was conducted at SMAN 4 Karawang for academic year
2014/2015. Research methods used in this research was quasi experimental
design with nonequivalent control group design. Sample for this research are 32
students for experiment class and 34 student for control class. The data was collected by
test and observation of sains process skill. Hypothesis test result data of Posttest obtained
t count =6,27 and t table =2,00. Thus, it can be concluded that there is influence of
Experiment Discussion (ED) method to Student’s Sains Process Skill on The Simple
Harmonic Motion Concept.
Keywords : Experiment Discussion (ED) Method, Sains Process Skill, Simple Harmonic
Motion

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan berbagai nikmat, karunia, dan hidayah-Nya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya dalam kebaikan.
Berkat bantuan berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Metode Eksperimen Diskusi (ED) terhadap Keterampilan Proses
Sains pada Konsep Gerak Harmonik Sederhana” dapat diselesaikan oleh
penulis. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang begitu
besar kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan
3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika dan sebagai dosen Pembimbing Akademik, sekaligus sebagai
pembimbing I yang telah memberikan waktu, bimbingan, saran, dan
dorongan semangatnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
4. Ibu Devi Solehat, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan
waktu, bimbingan, saran, dan dorongan semangatnya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu
pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan,
semoga ilmu yang telah diberikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT
6. Ibu Dra. Hj. Yayah Mardiah, M.M., selaku Kepala SMA Negeri 4 Karawang
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
7. Seluruh dewan guru SMA Negeri 4 Karawang, khususnya Bapak Drs. Juhana
Suherman, selaku guru mata pelajaran Fisika yang telah memberikan
bimbingan, saran, bantuan, dan doanya selama penulis melakukan penelitian

vi
8. Siswa dan siswi SMA Negeri 4 Karawang, khususnya kelas XI MIA 1 dan XI
MIA 2
9. Teristimewa untuk kedua orang tua yang tak henti-hentinya mendoakan,
melimpahkan kasih sayang, serta memberikan dukungan moril dan materil
kepada penulis, terimakasih untuk setiap pengorbanannya. Serta keluarga
yang selalu memberikan semangat dan mengingatkan penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2010 yang sama-sama saling
menyemangati dan menguatkan dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya
Hayatul, Syifa, Shopi, Dyah, dan Fitri.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari


kesempurnaan. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna
bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta, Maret 2015

Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i


LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ........................................ iii
ABSTRAK ................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ........................ 6
A. Kajian Teori .............................................................................. 6
1. Proses Belajar Mengajar ..................................................... 6
2. Metode Mengajar ............................................................... 7
3. Metode Eksperimen Diskusi (ED) ..................................... 9
4. Keterampilan Proses Sains ................................................. 12
5. Pengukuran Keterampilan Proses Sains ............................. 16
6. Gerak Harmonik Sederhana ............................................... 18
B. Penelitian Relevan .................................................................... 22
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 26
D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 29

viii
B. Metode dan Desain Penelitian .................................................. 29
C. Populasi dan Sampel ................................................................ 30
D. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 30
E. Variabel Penelitian ................................................................... 30
F. Prosedur Penelitian ................................................................... 31
G. Instrumen Penelitian ................................................................. 32
1. Instrumen Tes ...................................................................... 32
2. Instrumen Non Tes .............................................................. 34
H. Kalibrasi Instrumen .................................................................. 35
1. Validitas ............................................................................... 35
2. Reliabilitas ........................................................................... 36
3. Tingkat Kesukaran ............................................................... 37
4. Daya Pembeda ...................................................................... 38
I. Teknik Analisis Data ................................................................ 39
1. Tes Keterampilan Proses Sains ........................................... 39
a. Uji Normalitas .............................................................. 39
b. Uji Homogenitas .......................................................... 40
c. Uji Hipotesis ................................................................. 41
2. Observasi Keterampilan Proses Sains ................................. 42
J. Hipotesis Statistik ..................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 43
A. HASIL PENELITIAN ............................................................... 43
1. Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kontrol ......... 43
a. Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Proses Sains 43
b. Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains Saat
Pretest dan Posttest ..................................................... 43
c. Observasi Keterampilan Proses Sains ......................... 45
2. Teknik Analisis Data ........................................................... 47
a. Pengujian Prasyarat Analisis ....................................... 47
b. Pengujian Hipotesis (Uji-t) ......................................... 49
B. PEMBAHASAN ....................................................................... 50

ix
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 54
A. Kesimpulan ............................................................................... 54
B. Saran ......................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain penelitian ................................................................... 29


Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen keterampilan proses sains ...................... 32
Tabel 3.3 Indikator keterampilan proses sains berdasarkan langkah-
langkah metode Eksperimen Diskusi (ED) ........................... 34
Tabel 3.4 Hasil uji validitas instrumen .................................................. 36
Tabel 3.5 Ketentuan koefisien reliabilitas ............................................. 37
Tabel 3.6 Hasil uji reliabilitas instrumen .............................................. 37
Tabel 3.7 Ketentuan indeks kesukaran .................................................. 38
Tabel 3.8 Hasil uji coba indeks kesukaran tes ...................................... 38
Tabel 3.9 Klasifikasi daya pembeda ..................................................... 39
Tabel 3.10 Hasil uji coba daya pembeda ................................................. 39
Tabel 4.1 Hasil pretest dan Posttest keterampilan proses sains ........... 43
Tabel 4.2 Hasil uji normalitas pretest dan Posttest ................................ 48
Tabel 4.3 Hasil uji homogenitas pretest dan Posttest ............................ 48
Tabel 4.9 Hasil uji hipotesis pada pretest dan Posttest ......................... 51

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gaya pemulih yang bekerja pada suatu benda yang
dihubungkan dengan pegas sebanding dengan
simpangannya dari kedudukan seimbang .............................. 18
Gambar 2.2 Sebuah bandul dengan panjang L ......................................... 21
Gambar 2.3 Skema kerangka berpikir ....................................................... 28
Gambar 3.1 Skema prosedur penelitian .................................................... 31
Gambar 4.1 Persentase aspek keterampilan proses sains pada saat
pretest ..................................................................................... 44
Gambar 4.2 Persentase aspek keterampilan proses sains pada saat
Posttest ................................................................................... 45
Gambar 4.3 Persentase observasi keterampilan proses sains
perkelompok tiap pertemuan ................................................. 46
Gambar 4.4 Persentase observasi keterampilan proses sains siswa tiap-
tiap aspek ............................................................................... 47

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran ................................................... 58


1. RPP Kelas Eksperimen .................................................. 58
2. RPP Kelas Kontrol ........................................................ 100
Lampiran B Instrumen Penelitian ......................................................... 127
1. Instrumen Tes ............................................................... 127
a. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................ 127
b. Instrumen Uji Penelitian ......................................... 129
2. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ............................... 148
3. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ........................ 155
4. Kisi-kisi Instrumen Tes Valid ...................................... 156
5. Instrumen Tes Valid ..................................................... 158
6. Soal Instrumen Penelitian ............................................. 173
7. Instrumen Non-tes ........................................................ 183
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian .......................................... 190
1. Hasil Pretest ................................................................. 190
2. Hasil Posttest ................................................................ 196
3. Uji Normalitas .............................................................. 202
4. Uji Homogenitas ........................................................... 211
5. Uji Hipotesis ................................................................. 215
6. Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains ........ 219
7. Persentase Tes Keterampilan Proses Sains .................. 221
Lampiran D Surat-surat Penelitian ....................................................... 226
1. Surat Bimbingan Skripsi .............................................. 226
2. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................ 228
3. Surat Keterangan Penelitian ......................................... 229
4. Uji Referensi ................................................................. 230
5. Biodata Penulis ............................................................. 237

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fisika merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang
tidak hanya dipelajari melalui penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta,
prinsip atau konsep saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang
didapat dengan mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis. 1
Pembelajaran fisika akan lebih efektif jika siswa diberi pengalaman langsung
untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Dengan pengalaman, siswa akan
merasakan dan memahami makna dari pembelajaran yang dilakukannya. Agar
proses penemuan dapat dilaksanakan dengan baik, hendaknya proses
pembelajaran dapat melatihkan berbagai keterampilan yang dimiliki oleh siswa.
Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembelajaran fisika yang tercantum dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006 yaitu mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit
instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 2
Berdasarkan tujuan tersebut, pembelajaran fisika tidak hanya dilihat dari hasil
akhirnya saja tetapi juga saat proses pembelajaran berlangsung. Namun fakta di
lapangan menunjukkan bahwa penilaian yang dilakukan pada pembelajaran
adalah penilaian pada hasilnya saja tanpa menilai proses pembelajarannya. Hal
tersebut tidak sejalan dengan kurikulum 2013 yang saat ini mulai diterapkan
dengan konsep memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam

1
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta Selatan:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 52.
2
PERMENDIKNAS Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, 2006), h.
369.

1
2

mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 3 Keterampilan yang


harus dimiliki siswa dalam pembelajaran fisika adalah keterampilan proses sains,
dengan keterampilan proses sains siswa mampu mengkonstruk pengetahuannya
sendiri agar siswa dapat lebih memahami apa yang dipelajarinya. Keterampilan
proses sains perlu dikembangkan dengan tujuan memberikan kesempatan pada
siswa untuk melakukan penemuan agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan
fisika. 4
Keterampilan proses sains dapat dikembangkan melalui pembelajaran
langsung. Namun fakta di lapangan, berdasarkan penelitian pendahuluan melalui
wawancara pada salah satu SMA di kabupaten Karawang didapatkan bahwa
secara umum pembelajaran fisika lebih didominasi dengan metode ceramah,
sesekali guru menerapkan metode eksperimen ataupun diskusi. Proses
pembelajaran hanya mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa, kegiatan siswa
di dalam kelas lebih banyak mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan
oleh guru. Hal ini membuat keterampilan proses sains siswa tidak berkembang. 5
Pembelajaran yang demikian dilakukan karena guru berpendapat bahwa dengan
ceramah, materi akan tersampaikan dengan cepat dan guru tidak dibebankan
dengan perangkat pengajaran lainnya seperti lembar kerja siswa.
Zulaeha menyatakan bahwa siswa yang belajar dengan metode ceramah
memiliki keterampilan proses sains yang rendah. 6 Hal ini dikarenakan siswa yang
belajar dengan metode ceramah tidak diberikan kesempatan untuk mengobservasi
secara langsung melalui kegiatan eksperimen terhadap materi yang sedang
dipelajarinya, sehingga siswa hanya menjadi pembelajar pasif.
Untuk mengembangkan keterampilan proses sains pada siswa diperlukan
proses pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada

3
WAMENDIKBUD Bidang Pendidikan, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014), h. 24.
4
Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1985), h. 18.
5
Zulaeha, I Wayan Darmadi dan Komang Werdhiana, Pengaruh Model Pembelajaran Predict,
Observe and Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1
Balaesang, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol. 2, h.1-2.
6
Ibid., h. 1-8.
3

siswa. 7 Karena dengan pengalaman siswa dapat memperoleh ingatan dalam


jangka panjang dan siswa juga dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri.
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan,
belajar bukan hanya mengingat atau menghafal tetapi lebih luas dari itu yakni
mengalami. 8
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengembangkan keterampilan proses sains siswa adalah metode Eksperimen
Diskusi (ED). Metode ini pernah digunakan oleh Mia Khairunnisa dalam
penelitiannya yang berjudul Penerapan Metode Experimenting and Discussion
(ED) untuk Mengetahui Profil Keterampilan Proses Sains dan Meningkatkan
Penguasaan Konsep Siswa SMA yang menunjukkan bahwa penerapan metode
Experimenting and Discussion dapat memperoleh profil keterampilan proses sains
pada kategori terampil dan meningkatkan penguasaan konsep siswa pada konsep
suhu dan kalor. 9
Metode Eksperimen Diskusi (ED) merupakan penggabungan dari metode
eksperimen dan metode diskusi. Metode Eksperimen Diskusi (ED) memiliki
langkah-langkah yang dapat melatihkan berbagai keterampilan proses sains,
adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) guru mengawali pertemuan
dengan melakukan percobaan di depan kelas, 2) siswa diminta untuk memprediksi
kemungkinan hasil percobaan yang belum diamati, 3) guru mengelompokkan
siswa secara acak untuk berdiskusi mengenai hasil prediksinya (4) siswa
menjelaskan hasil prediksi kelompoknya, 4) siswa membuktikan hasil prediksinya
dengan melakukan percobaan, 5) hasil percobaan didiskusikan dengan bimbingan
guru. Metode Eksperimen Diskusi (ED) memberikan kesempatan kepada siswa
untuk dapat mengembangkan keterampilan proses sains pada dirinya, membuat
siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa belajar

7
Conny Semiawan, dkk., op.cit., h. 18.
8
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008), h. 170.
9
Mia Khaerunnisa, “Penerapan Metode Experimenting and Discussion (ED) untuk
Mengetahui Profil Keterampilan Proses Sains dan Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa
SMA”, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Bandung, 2013, h. 76.
4

konstruktif tidak bersifat hapalan, dan melatih siswa untuk melakukan proses
berpikir dan mengungkapkan pendapat.
Pembelajaran dengan metode Eksperimen Diskusi (ED) cocok untuk
diterapkan pada konsep gerak harmonik sederhana. Hal ini dikarenakan pada
konsep gerak harmonik sederhana siswa dapat mengamati, memprediksi,
merencanakan dan melakukan percobaan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi periode dan frekuensi pada sistem pegas dan bandul. Selain itu,
siswa juga dapat berkomunikasi melalui forum diskusi untuk memecahkan
permasalahan pada konsep gerak harmonik sederhana. Pengalaman belajar siswa
secara langsung melalui kegiatan eksperimen dan diskusi dapat membuat siswa
lebih memahami konsep, prinsip, ataupun fakta-fakta sehingga dapat membantu
mengembangkan keterampilan proses sains yang ada pada diri siswa.
Berlatar belakang dari permasalahan di atas, maka penulis terdorong untuk
melakukan penelitian yang berorientasi pada pendidikan fisika dengan judul
“Pengaruh Metode Eksperimen Diskusi (ED) terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa pada Konsep Gerak Harmonik Sederhana”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah, diantaranya:
1. Penilaian yang banyak dilakukan oleh guru adalah penilaian yang berorientasi
pada hasil belajar saja tanpa memperhatikan penilaian lain seperti
keterampilan proses sains yang juga diperlukan dalam pembelajaran IPA.
2. Secara umum pembelajaran fisika masih didominasi dengan metode ceramah,
kegiatan siswa di kelas lebih banyak mencatat dan mendengarkan apa yang
disampaikan oleh guru.
3. Pembelajaran melalui metode eksperimen ataupun diskusi hanya sesekali
dilakukan, sehingga partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran masih
rendah dan membuat keterampilan proses sains siswa tidak berkembang.
5

B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian dibatasi hanya pada
keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains siswa yang dimaksud
adalah menurut Conny Semiawan yang dibatasi pada aspek mengamati,
merencanakan/melakukan percobaan, memprediksi, berkomunikasi,
menginterpretasi data, dan menerapkan konsep. Untuk mengatasi masalah
keterampilan proses sains dalam penelitian ini diterapkan metode Eksperimen
Diskusi (ED).

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka rumusan permasalahan
penelitian ini adalah “Apakah metode Eksperimen Diskusi (ED) berpengaruh
terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep gerak harmonik
sederhana?”.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode Eksperimen
Diskusi (ED) terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep gerak
harmonik sederhana.

E. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan terdapat beberapa manfaat,
diantaranya:
1. Dapat memberikan pengalaman pembelajaran langsung pada siswa, sehingga
dapat melatih keterampilan proses sains siswa dan siswa dapat memaknai
lebih dalam mengenai pembelajaran yang dilakukannya.
2. Hasil penelitian ini dapat membantu guru di sekolah untuk menerapkan
metode pembelajaran alternatif yang dapat melatih keterampilan proses sains
siswa.
3. Memberikan pengalaman baru kepada penulis mengenai penelitian di bidang
pendidikan.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori
1. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang mengandung interaksi
antara guru dan siswa yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Untuk memahami makna proses belajar mengajar, maka
perlu diketahui tiga aspek yang menunjang terbentuknya proses belajar mengajar.
Pertama dari segi siswa yang mempunyai peran dan tugas dalam belajar. Kedua
dari segi guru yang mempunyai peran, tugas, dan kewenangan dalam mengajar.
Ketiga dari segi proses belajar mengajar yang memungkinkan kedua komponen
yang terlibat yaitu guru dan siswa saling berinteraksi melalui materi pelajaran
yang perlu dikuasai oleh guru dengan memperhatikan kesiapan siswa. 1
Proses belajar mengajar merupakan salah satu komponen kurikulum yang
dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. 2 Proses belajar mengajar ini
sangat penting dalam sistem pengajaran, karena diharapkan melalui proses belajar
mengajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa. Oleh karena itu,
dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif sehingga memungkinkan dan mendorong siswa
untuk dapat mengembangkan kreativitasnya. 3
Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, guru dapat
melakukan beberapa hal berikut: (a) memusatkan pada kepribadiannya dalam
mengajar, (b) menerapkan metode mengajar, (c) memusatkan pada proses dan
produknya, (d) memusatkan pada kompetensi yang relevan. 4

1
Nuryani Y Rustaman, dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIP UPI), h. 4-5.
2
Ibid., h. 26.
3
Ibid., h. 27.
4
Ibid., h. 27.

6
7

2. Metode Mengajar
Metode mengajar adalah cara mengajar yang digunakan oleh guru atau
instruktur ketika menyampaikan bahan ajar atau materi pelajaran. Setiap guru
harus punya keterampilan dalam memilih metode mengajar yang tepat digunakan
ketika menyampaikan bahan ajar. Ketepatan suatu metode mengajar bergantung
pada materi pelajaran yang akan disampaikan, situasi dan kondisi siswa, dan
sarana dan prasarana belajar yang ada. 5
a. Prinsip Penggunaan Metode
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
mengajar, terutama berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa,
diantaranya:
1) Metode mengajar harus dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih
jauh terhadap apa yang dipelajarinya.
2) Metode mengajar harus dapat memberikan peluang pada siswa untuk
berekspresi menjadi lebih kreatif.
3) Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan
masalah.
4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji
kebenaran sesuatu.
5) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
terhadap suatu topik permasalahan.
6) Metode mengajar harus membuat siswa menjadi lebih termotivasi dalam
belajar. 6
b. Nilai Strategis Metode
Metode merupakan fasilitas untuk mengantarkan bahan pelajaran dalam
upaya mencapai tujuan. Oleh karena itu, jika penyampaian bahan pelajaran tanpa
memperhatikan penggunaan metode maka mempersulit guru dalam mencapai
tujuan pengajaran. Beberapa kegagalan dalam pengajaran disebabkan oleh

5
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta Selatan:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 96.
6
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam, 2009), h. 107.
8

pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi
siswa yang kurang kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai
dengan sifat bahan dan tujuan pengajarannya. Oleh karena itu, dapat dipahami
bahwa metode merupakan suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan
belajar mengajar. Hal tersebut karena metode dapat berpengaruh terhadap
kegiatan belajar mengajar. 7
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Tidak ada metode mengajar yang sempurna dan cocok dengan semua pokok
bahasan setiap pembelajaran. Karena setiap metode pasti memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, sehingga diperlukan pemilihan dan penggunaan yang
sesuai dengan materi yang diajarkan. Berikut ini beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan metode, diantaranya:
1) Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan merupakan sasaran utama dari setiap kegiatan pembelajaran. Tujuan
yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan metode, sebab metode tunduk
pada tujuan, bukan sebaliknya.
2) Materi pelajaran
Materi pelajaran merupakan sejumlah materi yang akan disampaikan oleh
guru agar dapat dikuasai oleh siswa.
3) Siswa
Setiap siswa tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Perbedaan karakter siswa tersebut akan berpengaruh terhadap penentuan metode
pembelajaran. Sehingga guru harus dapat memilih metode yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
4) Situasi
Situasi pembelajaran merupakan setting lingkungan pembelajaran yang
dinamis. Guru harus teliti melihat situasi, sehingga pada waktu tertentu guru dapat
melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka.

7
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Refika
Aditama, 2009), h. 59.
9

5) Fasilitas
Fasilitas juga merupakan salah satu faktor penting untuk mempertimbangkan
pemilihan metode. Metode pembelajaran yang akan digunakan harus
memperhatikan ketersediaan fasilitas yang ada di sekolah.
6) Guru
Setiap guru memiliki kepribadian, kebiasaan, dan pengalaman mengajar yang
berbeda-beda. Sebagian besar, guru juga menjadi penentu keberhasilan
pembelajaran siswa, sehingga tidak hanya kompetensi penguasaan konsep saja
yang harus dimiliki oleh guru, tetapi juga kompetensi dalam memilih metode. 8

3. Metode Eksperimen Diskusi (ED)


Metode Eksperimen Diskusi (ED) merupakan penggabungan dari dua
metode, yaitu metode eksperimen dan metode diskusi.
Metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara mempraktekkan
langsung untuk menguji atau membuktikan suatu konsep yang sedang dipelajari.
Metode ini merupakan metode yang paling tepat untuk mengajarkan konsep-
konsep sains, karena sains berasal dari hal-hal yang bersifat fakta. 9
Melakukan eksperimen berarti siswa melakukan kegiatan yang mencakup
pengendalian variabel, pengamatan, melibatkan pembanding atau kontrol, dan
penggunaan alat-alat praktikum. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode
eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan
sendiri. 10
Metode diskusi adalah cara penyajian pembelajaran dimana siswa dihadapkan
pada suatu masalah yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. 11 Tujuan penggunaan metode
diskusi adalah untuk memberi motivasi dan stimulasi agar siswa dapat dilatih

8
Ibid., h. 60.
9
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 104.
10
Nuryani Y Rustaman, dkk, op. cit., h. 131.
11
Suherman, Penerapan Metode Eksperimen-Diskusi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas X-B SMA Negeri 1 Stabat, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran
Fisika, Vol. 3, 2011, h. 23.
10

untuk selalu berpikir secara mendalam. 12 Metode ini sering digunakan dalam
pembelajaran kelompok, dan pembelajaran yang menggunakan pendekatan CBSA
atau keterampilan proses. 13
Metode diskusi dapat dibedakan menjadi diskusi kelompok dan diskusi kelas.
Pada diskusi kelompok, guru dapat memberikan permasalahan yang sama untuk
tiap kelompok, dapat juga diberikan dalam bentuk LKS. Permasalahan yang
didiskusikan tiap kelompok hasilnya akan didiskusikan dalam diskusi kelas.14
Tujuan utama metode diskusi ini bukan hanya sekedar hasil belajar, tetapi yang
lebih penting adalah proses belajar. 15
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Mirko Marusic dan Josip Slisko dengan
judul Effect of Two Different Types of Physics Learning on the Result of CLASS
Test, metode Eksperimen Diskusi (ED) mempunyai potensi yang besar untuk
meningkatkan sikap dan kepercayaan siswa tentang fisika. Langkah-langkah
metode Eksperimen Diskusi (ED) yang dilakukan dalam penelitiannya adalah: 1)
guru mengawali pertemuan dengan melakukan percobaan di depan kelas, 2) siswa
diminta untuk memprediksi kemungkinan hasil percobaannya, 3) siswa
menjelaskan hasil prediksinya dan mencatatnya, 4) siswa dikelompokkan
berdasarkan prediksinya dan berdiskusi antar kelompok, 5) guru membuktikan
prediksi siswa dengan melakukan percobaan, 6) siswa yang tidak percaya dengan
hasil percobaan, diminta untuk melakukannya sendiri, 7) hasil percobaan
didiskusikan dengan bimbingan guru. 16 Namun, dalam penelitian ini setelah guru
melakukan percobaan di depan kelas, siswa diminta memprediksinya secara
individu, kemudian siswa diminta berdiskusi untuk mendapatkan hasil prediksi
yang sama dengan teman sekelompoknya, dan setelah siswa menjelaskan hasil
prediksinya, siswa akan diminta untuk membuktikan hasil prediksinya sendiri.

12
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., h. 62.
13
Masitoh dan Laksmi Dewi, op. cit., h.118.
14
Nuryani Y Rustaman, dkk, op. cit., h. 127.
15
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2006), h. 155.
16
Mirko Marusic, dan Josip Slisko, Effects of two Different Types of Physics Learning on the
Result of CLASS Test, American Physical Society, Vol. 8, 2012, h. 5.
11

Kelebihan metode Eksperimen Diskusi (ED) ini diantaranya:


a. Siswa dirangsang untuk memiliki keterampilan proses sains, seperti
mengamati, menginterpretasi, mengelompokkan, mengajukan pertanyaan,
merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,
mengkomunikasikan, dan melakukan eksperimen.
b. Siswa belajar secara konstruktif tidak bersifat hafalan, sehingga
pemahamannya terhadap suatu konsep bersifat mendalam dan bertahan lama.
c. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya sendiri dari pada hanya menerima perkataan guru atau buku.
d. Siswa lebih memahami suatu konsep yang bersifat konkret. 17
e. Siswa dirangsang untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan
dan ide-ide.
f. Siswa dilatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi
setiap permasalahan.
g. Siswa dilatih untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
h. Siswa dilatih untuk menghargai pendapat orang lain. 18
Selain kelebihan terdapat juga beberapa kekurangan, diantaranya:
a. Memerlukan waktu yang relatif lama.
b. Memerlukan alat dan bahan yang cukup dan terkadang sulit ditemukan atau
mahal harganya.
c. Guru harus membuat perencanaan eksperimen yang matang, hal ini menuntut
guru untuk menguasai konsep yang akan diuji atau dibuktikan dalam kegiatan
eksperimen. 19
d. Terkadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga kesimpulan menjadi
tidak jelas.
e. Memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga terkadang tidak sesuai
dengan yang direncanakan.
f. Sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak
terkontrol. 20
17
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., op. cit., h. 104.
18
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 204.
19
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 104-105.
12

4. Keterampilan Proses Sains


Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang biasa dilakukan
ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. 21 Kebanyakan ilmuwan mendapatkan
penemuan hal-hal baru melalui coba-coba, bahkan banyak dari mereka yang
sebelumnya tidak menguasai semua fakta atau konsep dari suatu cabang atau
disiplin ilmu. Dengan keterampilan proses sains ini, diharapkan para siswa dapat
berprilaku seperti ilmuwan sehingga siswa dapat menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuh kembangkan
sikap dan nilai yang berorientasi pada keterampilan proses sains. 22 Mengajar
dengan keterampilan proses berarti memberi kesempatan kepada siswa bekerja
dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita
tentang ilmu pengetahuan. Disisi lain, siswa juga akan merasa senang sebab
mereka dapat menjadi pembelajar yang aktif. 23
Penerapan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran didasarkan pada
hal-hal berikut:
a. Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, tidak
memungkinkan guru untuk bertindak sebagai satu-satunya orang yang
menyampaikan semua fakta dan teori-teori. Untuk mengatasi hal-hal ini perlu
pengembangan keterampilan memperoleh dan memproses semua fakta, konsep,
dan prinsip pada diri siswa.
b. Pengalaman intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan agar mendapatkan
hasil belajar yang optimal
Hal ini berarti dibutuhkannya kegiatan pembelajaran yang dapat memberi
kesempataan kepada siswa memperlihatkan unjuk kerja melalui keterampilan
proses.

20
Abdul Majid, op.cit., h. 204 - 205.
21
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini , op. cit., h. 51.
22
Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1985), h. 18.
23
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 139.
13

c. Penanaman sikap dan nilai untuk mencari kebenaran ilmu


Hal ini menuntut adanya pengenalan terhadap tata cara memproses dan
memperoleh kebenaran ilmu yang bersifat sementara. Hal ini akan mengarahkan
siswa pada kesadaran keterbatasan manusiawi dan keunggulan manusiawi, apabila
dibandingkan dengan keterbatasan dan keunggulan ilmu pengetahuan dan
teknologi. 24
Ada beberapa alasan yang melandasi pentingnya keterampilan proses sains
dalam pembelajaran di sekolah, yaitu:
a. Bermanfaat bagi siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan.
b. Membantu siswa untuk menemukan pengetahuan, konsep, dan fakta sendiri,
serta cara bagaimana mempelajari sesuatu.
c. Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri.
d. Sangat membantu siswa yang masih berada pada taraf perkembangan berpikir
konkret.
e. Mengembangkan kreativitas siswa. 25
Keterampilan proses yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran sains
menurut Conny Semiawan, diantaranya:
a. Melakukan Observasi
Conny Semiawan, dalam bukunya yang berjudul pendekatan keterampilan
proses mengatakan: “Observasi atau pengamatan adalah salah satu keterampilan
ilmiah yang mendasar. Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan
melihat. Dalam mengobservasi atau mengamati kita memilah-milahkan mana
yang penting dari yang kurang atau tidak penting. Kita menggunakan semua indra,
untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap, dan mencium”. 26
Kemampuan mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam proses
dan memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk
mengembangkan keterampilan proses lainnya. 27 Pengamatan dapat dilakukan

24
Ibid., h. 137.
25
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., op. cit., h. 51-52.
26
Conny Semiawan, dkk, op. cit., h. 19.
27
Dimyati dan Mudjiono, op. cit., h. 142.
14

secara langsung ataupun tidak (misalnya melalui perhitungan dengan


menggunakan fakta-fakta hasil pengamatan). Selain itu pengamatan juga dapat
dilakukan dengan alat bantu ataupun tidak. 28
Di dalam observasi tercakup bebagai kegiatan seperti menghitung, mengukur,
klasifikasi, ataupun mencari hubungan antara ruang dan waktu.
1) Menghitung
Keterampilan menghitung biasanya dilatih dan dibina melalui pelajaran
matematika, namun dalam pelajaran sains pun keterampilan ini dapat
dikembangkan. Hasil perhitungan dapat dikomunikasikan dengan cara membuat
tabel, grafik, atau histogram.
2) Mengukur
Untuk melatih keterampilan mengukur siswa, mulanya guru dapat
mengarahkan siswa untuk membanding-bandingkan satu benda dengan benda
lainnya. Kemudian baru siswa diperkenalkan dengan satuan-satuan dalam
pengukuran.
3) Mengklasifikasi
Keterampilan mengklasifikasikan merupakan salah satu keterampilan yang
penting dalam kerja ilmiah. Dalam membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar
klasifikasi, seperti berdasarkan suatu ciri khusus, tujuan, dan lain-lain. Dalam
mengkasifikasikan, diperlukan kecermatan siswa dalam mengamati.
4) Hubungan ruang/waktu
Untuk melatih siswa dalam melihat hubungan ruang, siswa dapat dilatih
dengan mengenal bentuk-bentuk seperti lingkaran, persegi panjang, dan lain-lain.
Guru juga dapat melatih melihat hubungan waktu dengan belajar membuat urutan
kejadian, menggunakan unit waktu, dan mengukur waktu suatu kejadian. 29
b. Membuat Hipotesis
Dalam kegiatan ilmiah, membuat hipotesis merupakan salah satu
keterampilan yang mendasar. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu perkiraan
dengan alasannya untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.

28
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 53.
29
Conny Semiawan, dkk, op. cit., h. 20-23.
15

Penyusunan hipotesis merupakan salah satu kunci agar siswa dapat menemukan
berbagai hal yang baru.
c. Merencanakan Penelitian/Eksperimen
Eksperimen adalah suatu usaha untuk menguji melalui penyelidikan praktis.
Para guru perlu melatih siswa untuk mengadakan eksperimen, meskipun hanya
dengan eksperimen yang sederhana. Dalam melakukan eksperimen, guru perlu
melatih siswa dalam merencanakan kegiatan eksperimen yang akan dilakukan,
karena bila tidak direncanakan dengan baik dikhawatirkan akan terjadi
pemborosan waktu, biaya, tenaga, dan bahkan mungkin hasilnya tidak akan sesuai
dengan yang diharapkan.
d. Pengendalian Variabel
Variabel dapat diartikan sebagai faktor yang berpengaruh. Pengendalian
variabel sering dianggap sulit, tetapi sebenarnya semua bergantung pada
bagaimana guru menggunakan kesempatan yang tersedia untuk melatih anak
mengontrol dan memperlakukan variabel.
e. Menginterpretasi Data
Kemampuan menginterpretasi data merupakan kemampuan menyajikan data
yang didapat melalui observasi, perhitungan, pengukuran, atau eksperimen ke
dalam bentuk catatan, atau bentuk lain seperti grafik, tabel, atau diagram.
f. Kesimpulan Sementara (Inferensi)
Kemampuan membuat kesimpulan sementara dapat dilatihkan dalam proses
eksperimen. Jika siswa telah mengumpulkan data dalam sebuah eksperimen, maka
siswa dapat membuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang dimiliki
sampai suatu waktu tertentu. Kesimpulan tersebut bukan merupakan kesimpulan
akhir, tetapi hanya merupakan kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai
pada saat itu. 30

30
Ibid., h. 25-30.
16

g. Meramalkan
Keterampilan meramalkan adalah suatu keterampilan membuat perkiraan
tentang suatu hal yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola
data yang sudah ada. 31
h. Menerapkan konsep atau prinsip
Keterampilan menerapkan konsep merupakan keterampilan menggunakan
konsep yang telah dipahami untuk memecahkan suatu permasalahan atau
peristiwa baru atau juga menerapkan rumus pada soal-soal yang baru. 32
i. Berkomunikasi
Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan mengkomunikasikan
hasil pengamatan, hasil percobaan atau hasil prediksi baik secara lisan maupun
tulisan dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan lain sebagainya. 33

5. Pengukuran Keterampilan Proses Sains


Asesmen pendidikan sedang diprioritaskan untuk membantu sistem evaluasi
yang sampai saat ini sudah berjalan. Asesmen pendidikan mencoba mengungkap
bahwa potensi siswa bukan hanya melalui hasil belajar, melainkan juga melalui
proses pembelajaran. 34
a. Karakteristik Pokok Uji Keterampilan Proses Sains
Secara umum pembahasan uji keterampilan proses lebih ditujukan untuk
membedakannya dengan pokok uji biasa yang mengukur pengukuran konsep.
Karakteristik pokok uji keterampilan proses sains, adalah:
1) Karakteristik Umum
Secara umum butir soal keterampilan proses dapat dibedakan dari pokok uji
penguasaan konsep, diantaranya:
a) Pokok uji keterampilan proses tidak boleh dibebani konsep. Hal ini
diupayakan agar pokok uji tersebut tidak rancu dengan pengukuran
penguasaan konsepnya. Konsep yang terlibat harus diyakini oleh penyusun

31
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 53.
32
Ibid., h. 55.
33
Conny Semiawan, dkk., op. cit., h. 33.
34
Nuryani Y Rustaman, dkk, op. cit., h. 191.
17

pokok uji sudah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa (dekat dengan
keadaan sehari-hari siswa).
b) Pokok uji keterampilan proses sains mengandung sejumlah informasi yang
harus diolah oleh responden atau siswa. Informasi dalam pokok uji
keterampilan proses dapat berupa gambar, diagram, grafik, data dalam tabel
atau objek aslinya.
c) Aspek yang akan diukur oleh oleh pokok uji keterampilan proses sains harus
jelas dan mengandung satu aspek saja.
d) Sebaiknya ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkan objek.

2) Karakteristik Khusus
a) Observasi: harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya.
b) Interpretasi: harus menyajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola.
c) Klasifikasi: harus ada kesempatan mencari atau menemukan persamaan dan
perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokkan,
atau ditentukan jumlah kelompok yang harus terbentuk.
d) Prediksi: harus jelas pola/kecenderungan untuk dapat mengajukan
dugaan/ramalan.
e) Berkomunikasi: harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke
bentuk lainnya.
f) Berhipotesis: dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara atau
menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan dua variabel atau
lebih, biasanya mengandung cara kerja untuk menguji atau membuktikan.
g) Merencanakan percobaan atau penyelidikan: harus memberi kesempatan
untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan
digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh, menentukan variabel,
mengendalikan peubah.
h) Menerapkan konsep atau prinsip: harus memuat konsep/prinsip yang akan
diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.
18

i) Mengajukan pertanyaan: harus memunculkan sesuatu yang mengherankan,


mustahil, tidak biasa atau kontradiktif agar responden atau siswa termotivasi
untuk bertanya. 35

b. Penyusunan Pokok Uji Keterampilan Proses Sains


Penyusunan pokok uji keterampilan proses sains menuntut penguasaan
masing-masing jenis keterampilan prosesnya. Dengan mengingat karakteristik
jenis keterampilan proses yang akan diukur, sajikan sejumlah informasi yang
perlu diolah. Setelah itu disiapkan pertanyaan yang dimaksudkan untuk
memperoleh respon atau jawaban yang diharapkan. Tentukan pula bagaimana
bentuk respon yang diminta: memberi tanda silang pada huruf a/b/c atau memberi
tanda cek dalam kolom yang sesuai, atau menuliskan jawaban singkat 3 buah, atau
bentuk lainnya. 36

6. Gerak Harmonik Sederhana


a. Pengertian Gerak Harmonik Sederhana
Ketika pegas yang diberi beban kita tarik ke samping kemudian kita lepaskan,
pegas akan bergerak kanan-kiri sampai beberapa saat kemudian, gerakan ini
disebut gerak periodik. 37
Gambar 2.1 (a) menunjukkan
bahwa pegas berada pada posisi
setimbang, yaitu sebelum
ditarik/ditekan. Gambar (b)
menunjukkan benda m ditarik sejauh A
ke kanan sehingga simpangannya
Gambar 2.1 Gaya pemulih yang bekerja pada
suatu benda yang dihubungkan dengan pegas x = +A, dan gaya pulih pegas
sebanding dengan simpangannya dari
kedudukan seimbang.
F = −kA. Gaya pegas bernilai negatif

35
Ibid., h. 194.
36
Ibid., h. 195.
37
Affa Ardhi Saputri, Modul Fisika Berbasis Metakognisi Elastisitas dan Gerak Harmonik
Sederhana untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1, (Yogyakarta: Skripsi Uin Sunan Kalijaga, tidak
diterbitkan, 2013), h. 63.
19

berarti bahwa gaya ini cenderung menggerakkan benda ke kiri jika benda m
dibebaskan. Benda m bergerak ke kiri melalui posisi kesetimbangannya, yaitu
x = 0 dan F = 0. Akan tetapi pada posisi x = 0 benda m telah memiliki
kecepatan dalam arah ke kiri sehingga benda m terus bergerak ke kiri.
Ketika simpangan x negatif (ke kiri), maka pada benda m akan bekerja gaya
pegas F = −kx ke arah kanan. Gaya pegas yang berlawanan arah memperlambat
gerak benda berhenti sesaat di titik terjauh kiri yaitu x = −A dan akan muncul
gaya pegas F = −kx = kA yang positif (berarah ke kanan). Gaya pegas ini akan
menggerakkan benda ke kanan untuk kembali melalui titik kesetimbangannya.
Demikian seterusnya, benda bergerak bolak balik di sekitar titik
kesetimbangannya. Gerak seperti itu dinamakan gerak harmonik sederhana. 38
b. Gaya pemulih
Gaya pegas selalu sebanding dengan simpangan x dan selalu berlawanan arah
dengan arah simpangan x. Maksudnya ketika simpangan x berarah ke kanan dari
titik kesetimbangan, maka gaya pegas F = −kx berarah ke kiri, dan ketika
simpangan x berarah ke kiri dari titik kesetimbangan maka gaya pegas berarah ke
kanan. Gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan selalu berlawanan
arah dengan arah simpangan disebut dengan gaya pemulih. 39
c. Periode Sistem Pegas
Gerak harmonik sederhana terjadi karena adanya gaya pemulih (F = −kx).
Menurut hukum II Newton gaya total yang terjadi pada benda yang sedang
bergerak adalah ΣF = ma. Periode dan frekuensi sistem pegas dapat diperoleh
dengan mensubtitusikan gaya pemulih dengan hukum II Newton sebagai
berikut: 40
ΣF = −kx
ma = −kx
d2 x
m dt2 = −kx
d2 x k
dt2
+ mx = 0 ....(2.1)

38
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 170.
39
Ibid., h. 171.
40
Affa Ardhi Saputri, op. cit., h. 70.
20

Solusi untuk persamaan di atas adalah x = A sin(ωt + θ0 )


Subtitusi persamaan 2.1 dengan x = A sin(ωt + θ0 ), sebagai berikut:
d2 k
A sin(ωt + θ0 ) + m A sin(ωt + θ0 ) = 0
dt2
d k
ω dt A cos(ωt + θ0 ) + m A sin (ωt + θ0 )
k
−ω2 A sin(ωt + θ0 ) = − m A sin(ωt + θ0 )

k k
ω2 = m dan ω = �m ....(2.2)

2π 2π k
Karena ω = T
maka T
= �m sehingga

m
T = 2π� k ....(2.3)

Keterangan :
T = periode (s)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
Berdasarkan persamaan 2.3, periode bergantung pada massa m dan konstanta
pegas k, tetapi bukan pada amplitudo. Semakin besar massa, periodenya akan
semakin lama, dan semakin kaku pegas, periodenya akan semakin singkat. 41
d. Periode Sistem Bandul
Bandul sederhana terdiri dari sebuah bola kecil (bola pendulum) yang
digantungkan di ujung tali ringan, tali dapat dianggap tidak teregang dan
massanya dapat diabaikan relatif terhadap bola. Gerak bolak balik bandul
sederhana dengan gesekan yang dapat diabaikan menyerupai gerak harmonik
sederhana. 42

41
Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima, Terj. Dari Physic Fifth Edition oleh Yuhilza
Hanum, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 371.
42
Ibid., h. 375.
21

Gambar 2.2 Sebuah Bandul Dengan Panjang L


Gaya yang bekerja pada beban adalah beratnya mg dan tegangan T pada tali.
Tali membentuk sudut θ terhadap vertikal, berat memiliki komponen mg cos θ
sepanjang tali dan mg sin θ tegak lurus tali. x merupakan panjang busur diukur
dari dasar lingkaran sebesar: 43
L
x=θ ....(2.4)
d2 x
Komponen tangensial percepatan benda adalah dt2
, komponen tangensial

hukum II Newton adalah:


d2 x
ΣF = −mg sin θ = m dt2

Atau
d2 x x
dt2
= −g sin θ = −g sin L ....(2.5)
x
Jika x jauh lebih kecil dibandingkan x/L, sudut θ = L adalah kecil, sehingga
x x
sin θ mendekati θ. sin �L� ≈ L disubtitusikan dengan persamaan
d2 x x g
dt2
= −g sin θ = −g sin L = − L x ....(2.6)

Dengan frekuensi sudut getaran (rad/s) adalah


g
ω0 2 = L

Sehingga periode gerak harmonik sederhana dirumuskan sebagai: 44


L
T = 2π�g ....(2.7)

Keterangan :

43
Ganijanti Aby Sarojo, Seri Fisika Dasar Mekanika, (Jakarta: Salemba Teknika, 2002), h.
184.
44
Affa Ardhi Saputri, op. cit., h. 73.
22

T = periode (s)
L = panjang tali (m)
g = gravitasi bumi (m/s2)

e. Persamaan Gerak Harmonik Sederhana


Persamaan 2.1 yang telah didapat pada penurunan rumus sebelumnya,
merupakan persamaan diferensial homogen orde kedua. Secara matematis,
persamaan seperti itu memiliki penyelesaian yang berbentuk fungsi sinusoidal,
yaitu:
x(t) = A sin(ωt + θ0 ) atau x(t) = A cos(ωt + θ0 ) ...(2.8)
Hal terpenting untuk memilih persamaan di atas adalah menentukan sudut
fase awal θ 0 , yang diperoleh dari kondisi awal, misalkan persamaan yang dipilih:
Persamaan simpangan x(t) = A sin(ωt + θ0 )
Maka sudut θ 0 diperoleh dari kondisi awal
Persamaan kondisi awal x(t = 0) = A sin(ω. 0 + θ0 ) = A sin θ0
Misalnya benda m mulai bergerak dari titik kesetimbangan (x = 0), maka
sudut θ 0 diperoleh dari persamaan kondisi awal, sehingga θ 0 = 0, dan persamaan
simpangan menjadi: 45
x(t) = A sin(ωt + 0) = A sin ωt ...(2.9)

B. Penelitian relevan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian-penelitian yang telah dilakukan
oleh beberapa peneliti sebelumnya. Berikut ini beberapa penelitian yang relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan.
1. Suherman (2011). Penerapan Metode Eksperimen-Diskusi untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-B Di SMA
Negeri 1 Stabat. Penerapan metode pembelajaran eksperimen-diskusi dalam
pembelajaran fisika dinilai merupakan gabungan dari metode eksperimen dan
diskusi. Prosedur penelitian dilaksanakan melalui 3 siklus. Hasil pengamatan
pada siklus I, II, dan III, berkaitan dengan antusias siswa dalam kegiatan
45
Marthen Kanginan, op. cit., h. 173.
23

eksperimen, kerjasama kelompok, mengajukan ide/pertanyaan pada saat


diskusi dan dalam kegiatan presentasi mengalami peningkatan per siklusnya
dari kategori cukup, baik, sehingga menjadi sangat baik. Penerapan metode
eksperimen-diskusi pada pembelajaran fisika, membuat siswa merasa senang
dan aktif dalam proses belajar mengajar, dan hal ini dapat meningkatkan
aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Metode eksperimen-diskusi yang
diterapkan guru pada pembelajaran fisika juga dapat meningkatkan
penguasaan konsep siswa pada materi kinematika gerak lurus. 46
2. Widayanto (2009). Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman
Siswa Kelas X Melalui Kit Optik. Keterampilan proses sangat dibutuhkan
dalam bekerja ilmiah karena mendasari langkah siswa pada pemecahan
masalah yang akhirnya akan membawa siswa pada kemampuan yang
diharapkan. Keterampilan proses sains dapat dilatihkan melalui kegiatan
laboratorium, diantaranya dengan memanfaatkan kit optik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa skor rata-rata pemahaman siswa pada siklus I sebesar
73,27 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 80,49%, sedangkan
siklus II skor rata-ratanya adalah 84,20 dengan ketuntasan klasikal sebesar
100%. Dan persentase rata-rata keterampilan siswa pada siklus I sebesar
77,37% dan siklus II sebesar 87,36%. Faktor yang mempengaruhi
peningkatan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep adalah
keterlibatan siswa dalam kegiatan laboratorium. Semakin tinggi keterlibatan
siswa dalam kegiatan maka akan semakin tinggi pula pencapaian
keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa. 47
3. Y. Subagyo, Wiyanto, P. Marwoto (2009). Pembelajaran dengan
Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Suhu
dan Pemuaian. Pembelajaran dengan keterampilan proses memungkinkan
siswa dapat menumbuhkan sikap ilmiah untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan yang mendasar, sehingga dalam proses
pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. Pada
46
Suherman, op. cit., h. 21-26.
47
Widayanto, Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui
Kit Optik, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (JPFI), Vol. 5, 2009, h. 1-7.
24

penelitian ini, data penelitian diambil sebelum percobaan, selama percobaan,


dan setelah percobaan. Hasil belajar pretest pemahaman konsep diperoleh
rata-rata 51% dan posttest 61,73%. Hasil belajar keterampilan proses,
pengamatan awal diperoleh rata-rata 54% dan pengamatan akhir 76%. Hasil
pengamatan sikap ilmiah awal siswa rata-rata 55% dan pengamatan akhir
67%. Jadi, pendekatan keterampilan proses sains yang diterapkan pada
penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep suhu dan
pemuaian. 48
4. Zulaeha, I Wayan Darmadi, dan Komang Werdhiana. Pengaruh Model
Pembelajaran Predict, Observe and Explain (POE) terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri Balaesang. Model pembelajaran
POE melibatkan siswa dalam meramalkan suatu fenomena, melakukan
observasi melalui demonstrasi atau eksperimen, dan akhirnya menjelaskan
hasil demonstrasi atau eksperimen serta ramalan siswa sebelumnya. Dengan
melakukan cara seperti itu, pengetahuan yang diperoleh siswa akan melekat
dalam ingatannya dan keterampilan proses sains siswa meningkat. Penelitian
ini menggunakan dua kelas, kelas eksperimen belajar dengan model POE
sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh keterampilan proses sains pada kelas
eksperimen yaitu yang menggunakan model pembelajaran POE. 49
5. Mia Khairunnisa (2013). Penerapan Metode Experimenting and Discussion
(ED) untuk Mengetahui Profil Keterampilan Proses Sains dan Meningkatkan
Penguasaan Konsep Siswa SMA. Penguasaan konsep fisika yang masih
rendah dimana nilai ulangan harian siswa di bawah KKM dan dalam proses
pembelajaran tidak melatihkan keterampilan proses sains, sehingga peneliti
menerapkan metode Experimenting and Discussion (ED) untuk memperoleh
profil keterampilan proses sains dan mengetahui peningkatan penguasaan

48
Subagyo, Wiyanto, dan P. Marwoto, Pembelajaran dengan Keterampilan Proses Sains untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Suhu dan Pemuaian, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
(JPFI), Vol. 5, 2009, h. 42-46.
49
Zulaeha, I Wayan Darmadi dan Komang Werdhiana, Pengaruh Model Pembelajaran
Predict, Observe and Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1
Balaesang, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), Vol. 2, h.1-8.
25

konsep siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode


Experimenting and Discussion (ED) dapat memperoleh profil keterampilan
proses sains dan meningkatkan penguasaan konsep siswa. 50
6. Mirko Marusic, Josip Slisko (2012). Effects of two Different Types of Physics
Learning on the Result of CLASS Test. Metode Eksperimen-Diskusi (ED)
pernah diterapkan pada suatu penelitian selama satu semester di Kroasia pada
siswa kelas 3 SMA. Langkah-langkah pembelajarannya, yaitu: (1) guru
melakukan percobaan sederhana di depan kelas, dan siswa diminta untuk
memprediksi hasil percobaannya, (3) hasil prediksi dan penjelasan siswa
dicatat dalam buku catatan mereka, (4) siswa diminta untuk menjelaskan hasil
prediksinya, (5) siswa dikelompokkan berdasarkan hasil prediksinya, (6)
siswa yang berbeda hasil prediksinya, diminta untuk berdiskusi, (7) setelah
berdiskusi, percobaan dilakukan oleh guru dan hasilnya diamati dan dicatat,
(8) apabila hasil prediksi siswa berbeda, maka siswa diminta untuk
mengulangi percobaannya sendiri. Penelitian yang dilakukan pada 85 siswa
ini, menunjukkan peningkatan sebesar 25,6% yang berarti bahwa metode
Eksperimen-Diskusi (ED) memiliki potensi besar untuk meningkatkan sikap
dan keyakinan siswa tentang fisika dan belajar fisika. 51
7. Sinan Özgelen (2012). Students’ Science Process Skills within a Cognitive
Domain Framework. Keterampilan proses sains merupakan kemampuan
berpikir seorang saintis untuk mengkonstruk pengetahuannya dalam
memecahkan setiap permasalahan dan merumuskan hasilnya. Keterampilan
proses sains dasar terdiri dari mengamati, menghubungkan, menduga,
mengukur, mengkomunikasikan, mengklasifikasikan, dan memprediksi. Dan
integrasi keterampilan proses sains mencakup menentukan variabel,
menemukan secara operasional, memformulasikan hipotesis, menginterpretasi
data, bereksperimen, dan memepresentasikan informasi. Hasil penelitian

50
Mia Khaerunnisa, “Penerapan Metode Experimenting and Discussion (ED) untuk
Mengetahui Profil Keterampilan Proses Sains dan Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa
SMA”, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Bandung, 2013, tidak
dipublikasikan.
51
Mirko Marusic, dan Josip Slisko, op. cit., h. 1.
26

menunjukkan bahwa keterampilan proses sains berhubungan dengan


perkembangan kognitif, dan pengembangan keterampilan proses sains dapat
membantu cara berpikir siswa, kemampuan siswa memecahkan masalah,
mengemukakan alasan, dan membuat mereka kreatif. 52
8. Remziye ERGÜL, et.al (2011). The Effect of Inquiry Based Science Teaching
on Elementary School Students’ Science Process Skill and Science Attitudes.
Keterampilan proses sains merupakan kemampuan yang memfasilitasi
pembelajaran ilmu-ilmu eksakta, membuat siswa berpartisipasi aktif, siswa
dapat mengembangkan rasa tanggungjawab dari pembelajaran yang mereka
peroleh, dan lain sebagainya. Keterampilan proses sains berbasis pada
pendekatan inkuiri dan pengajaran sains dengan inkuiri melibatkan
keterampilan proses sains siswa, berpikir kritis, kemampuan mengemukakan
alasan secara ilmiah, dan inkuiri didefinisikan sebagai pendekatan
pengajaran, perilaku peneliti digunakan dalam pembelajaran sains dan hal
tersebut dapat menjadi metode pengajaran yang paling efektif yang dapat
membantu siswa untuk memahami konsep dan menggunakan keterampilan
proses. Penelitian ini dilaksanakan selama dua semester, dan hasil penelitian
menunjukkan bahwa menggunakan metode mengajar berbasis inkuiri secara
signifikan meningkatkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah siswa. 53

C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA khususnya fisika akan lebih efektif jika siswa diberi
pengalaman langsung untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Pengalaman
akan membuat siswa merasakan dan memahami makna dari pembelajaran yang
dilakukannya. Pembelajaran IPA juga tidak hanya dilihat dari hasilnya saja tetapi
juga prosesnya, tetapi pada kenyataannya penilaian yang dilakukan pada

52
Sinan Özgelen, Students’ Science Process Skills within a Cognitive Domain Framework,
Eurasia Journal of Mathematics, Science, and Technology Education, Vol. 4, 2012, h. 283.
53
ERGÜL, et.al, The Effect of Inquiry Based Science Teaching on Elementary School
Students’ Science Process Skill and Science Attitudes, Bulgarian Journal of Science and
Education Policy. Vol.5, 2011, h. 48.
27

pembelajaran hanya berorientasi pada hasilnya saja tanpa memperhatikan


penilaian proses pembelajarannya.
Mengacu pada tujuan kurikulum 2013 yang memiliki konsep untuk
memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam mengembangkan sikap,
keterampilan dan pengetahuan, tentunya penilaian yang hanya berorientasi pada
hasil belajar tidak sejalan dengan tujuan kurikulum tersebut. Berdasarkan hal
tersebut maka diperlukanlah penilaian proses yang dapat dilakukan melalui
pembelajaran langsung, diantaranya adalah penilaian keterampilan proses sains.
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang harus dimiliki siswa
dalam pembelajaran fisika. Keterampilan proses sains perlu dikembangkan agar
dengan tujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan
agar siswa dapat menyelesaikan permasalahan fisika.
Keterampilan proses sains dapat dikembangkan melalui pembelajaran
langsung, tetapi pada kenyataannya secara umum pembelajaran fisika didominasi
dengan metode ceramah. Kegiatan siswa di dalam pembelajaran lebih banyak
mendengar dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini tentunya
membuat keterampilan proses sains siswa tidak berkembang.
Untuk mengembangkan keterampilan proses sains pada siswa diperlukan
proses pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
Dengan pengalaman siswa dapat memperoleh ingatan dalam jangka panjang dan
siswa juga dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses
sains adalah metode Eksperimen Diskusi (ED). Metode Eksperimen Diskusi (ED)
dapat memberikan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan proses
sains pada dirinya, membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran
sehingga siswa belajar konstruktif tidak bersifat hapalan, dan me;atih siswa untuk
melakukan proses berpikir dan mengungkapkan pendapat. Maka dalam penelitian
ini diharapkan metode Eksperimen Diskusi (ED) dapat mengembangkan
keterampilan proses sains pada diri siswa sehingga akhirnya siswa dapat
memahami pembelajaran dengan baik serta dapat memecahkan berbagai
permasalahan dalam fisika dan keterampilan proses sainsnya meningkat.
28

Guru Siswa

1. Penilaian yang dilakukan hanya 1. Kegiatan siswa dalam


hasil belajarnya pembelajaran fisika lebih banyak
2. Pembelajaran fisika didominasi mendengar dan mencatat
dengan metode ceramah penjelasan guru
2. Tidak terlibat dalam pembelajaran
langsung

Tidak berkembangnya keterampilan


proses sains pada diri siswa

Pembelajaran dengan menggunakan metode


Eksperimen Diskusi (ED)

1. Membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran


2. Siswa belajar secara konstruktif tidak bersifat hafalan
3. Siswa dilatih untuk melakukan proses berpikir
4. Siswa dilatih untuk mengungkapkan pendapat

Keterampilan proses sains meningkat

Gambar 2.3 Skema kerangka berpikir

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ha : Metode Eksperimen Diskusi (ED) berpengaruh terhadap keterampilan
proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana.
H0 : Metode Eksperimen Diskusi (ED) tidak berpengaruh terhadap
keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.
Adapun tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 4 Karawang yang terletak
di Jl. Jend. Ahmad Yani, Karawang, Jawa Barat 41315.

B. Metode dan Desain Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental.
Metode ini sering kali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya,
karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen
yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. 1 Dalam
metode ini, penelitiannya dilakukan pada dua kelas. Kelas pertama adalah
kelompok eksperimen, yaitu diberikan perlakuan dengan metode Eksperimen
Diskusi (ED). Kelas kedua adalah kelas kontrol, yaitu diberikan perlakuan dengan
metode eksperimen saja. 2
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent
control group design. Di dalam desain ini pemilihan sampel kelas kontrol ataupun
eksperimen tidak dipilih secara random. 3 Desain penelitiannya digambarkan pada
Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 XE O2
Kontrol O1 XK O2

Keterangan:
O 1 : pretest pada kelas eksperimen dan kontrol

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 123.
2
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: Quantum Teaching, 2006), h. 62.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kulialitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
h. 79.

29
30

O 2 : posttest pada kelas eksperimen dan kontrol


X 1 : perlakuan dengan metode Eksperimen Diskusi (ED)
X 2 : perlakuan dengan metode eksperimen

C. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. 4 Populasi yang diambil dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 4 Karawang. Sedangkan populasi
terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 4 Karawang.
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk diteliti.5
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA-1
sebanyak 32 orang sebagai kelas eksperimen dan XI MIA-2 sebanyak 34 orang
sebagai kelas kontrol.

D. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel merupakan cara mengumpulkan data dari
populasi dengan mengambil sebagian saja anggota populasi. 6 Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan tujuan. Teknik ini merupakan metode penetapan
sampel dengan didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu, kriteria tersebut
bertujuan memberikan informasi secara maksimal tentang suatu masalah. 7

E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas (X) : Metode Eksperimen Diskusi (ED)
2. Variabel Terikat (Y) : Keterampilan Proses Sains Siswa

4
Hadeli, op. cit., h. 68.
5
Ibid., h. 68.
6
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Tangerang: Islamic Reserch
Publishing, 2009), h. 88.
7
Nuraida dan Halid Alkaf, op. cit., h. 91.
31

F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini secara garis besar
terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
Rincian dari tiap-tiap tahap tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.

TAHAP PERSIAPAN

1. Survey tempat yang akan digunakan untuk penelitian


2. Menyusun perangkat pembelajaran yaitu Rencana Perangkat
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
3. Menyusun instrumen penelitian yaitu berupa tes dan lembar
observasi
4. Uji coba instrumen penelitian
5. Analisis uji coba instrumen
6. Perbaikan instrumen tes sehingga instrumen siap digunakan

TAHAP PELAKSANAAN

Pretest

Penerapan metode Eksperimen Penerapan metode eksperimen


Diskusi (ED) pada kelas pada kelas kontrol
eksperimen

Postest

TAHAP AKHIR

1. Menganalisis data
2. Membahas hasil penelitian
3. Menarik kesimpulan

Gambar 3.1 Skema prosedur penelitian


32

G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Secara garis besar, intrumen penelitian dapat digolongkan
menjadi dua macam, yaitu instrumen tes dan non-tes. 8 Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu:

1. Instrumen Tes
Menurut Suharsimi Arikunto, mengatakan bahwa tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. 9 Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur
keterampilan proses sains siswa pada konsep gerak harmonik sederhana. Soal-soal
yang digunakan dalam instrumen tes ini adalah soal-soal yang berbasis
keterampilan mengamati, merencanakan/melakukan percobaan, memprediksi,
berkomunikasi, menginterpretasi data dan menerapkan konsep. Bentuk soal yang
digunakan adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda.
Adapun kisi-kisi instrumen tes keterampilan proses sains yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains


Aspek Keterampilan Proses Sains
Sub Materi Indikator
K1 K2 K3 K4 K5 K6
Periode Menjelaskan pengertian 1 2*
gerak gerak harmonik
harmonik
sederhana
pada pegas
Menganalisis karakteristik 3, 5,6
besaran-besaran fisis gerak 4*
harmonik pada pegas
Menjelaskan faktor yang 7, 9, 12,
mempengaruhi getaran 8* 10*, 13
harmonik pada pegas 11
Merencanakan dan 14,
melaksanakan percobaan 15,

8
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 193.
9
Ibid.
33

getaran harmonik pada pegas 16


Periode Menganalisis karakteristik 17, 20,
gerak besaran-besaran fisis getaran 18*, 21
harmonik harmonik pada bandul 19
sederhana
pada ayunan
bandul
Menjelaskan faktor yang 22, 26*, 28,
mempengaruhi getaran 23*, 27 29*
harmonik pada bandul 24*,
25*
Merencanakan dan 30,
melakukan percobaan 31,
getaran harmonik pada 32
ayunan bandul
Persamaan Menjelaskan hubungan 33
gerak antara sudut simpangan
harmonik dengan periode ayunan
sederhana bandul
Menentukan persamaan 34, 36 37,
simpangan, kecepatan, dan 35 38,
percepatan pada gerak 39*
harmonik sederhana
Merencanakan dan 40
melakukan percobaan
ayunan bandul untuk
mengetahui pengaruh sudut
simpangan terhadap
periodenya
Jumlah 8 7 7 6 5 7
Jumlah 40
*= soal tidak digunakan
Keterangan:
K1 : mengamati
K2 : memprediksi
K3 : merencanakan/melakukan percobaan
K4 : menginterpretasi data
K5 : berkomunikasi
K6 : menerapkan konsep
34

2. Instrumen Non-tes
Instrumen non-tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi. Observasi adalah metode atau cata-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. 10 Lembar observasi
digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa selama melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode Eksperimen Diskusi (ED). Aspek
keterampilan proses sains yang akan diukur adalah keterampilan memprediksi,
merencanakan dan melakukan percobaan, berkomunikasi, dan menginterpretasi
data. Adapun indikator yang dinilai melalui lembar observasi pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Indikator Keterampilan Proses Sains Berdasarkan Langkah-


langkah Metode Eksperimen Diskusi (ED)

Langkah-langkah Aspek KPS Indikator

Siswa diminta untuk Memprediksi Mengemukakan apa yang


memprediksi mungkin akan terjadi pada
percobaan yang belum keadaan yang belum diamati
dilakukan
Siswa diminta untuk Berkomunikasi Menjelaskan hasil prediksinya
mendiskusikan hasil
prediksinya secara
berkelompok
Siswa merencanakan Merencanakan Membuat langkah-langkah
dan melakukan percobaan percobaan sesuai dengan tujuan
percobaan untuk percobaannya
membuktikan Mempersiapkan alat dan bahan
prediksinya yang diperlukan
Mengamati Mengamati percobaan yang
dilakukan
Mengukur Menghitung waktu yang
dibutukan untuk tiap getaran dan
menghitung banyaknya getaran
Mengumpulkan Menuliskan data percobaan pada
data lembar kegiatan siswa

10
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 149.
35

Langkah-langkah Aspek KPS Indikator

Siswa mendiskusikan Menginterpretasi Mengolah data hasil percobaan


hasil eksperimen dan data
membuat laporan Membuat grafik Menggambarkan grafik
percobaan berdasarkan variabel yang diminta
Berkomunikasi Berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan pada kegiatan
berkomunikasi di lembar kegiatan
siswa
Membuat kesimpulan percobaan
Siswa Berkomunikasi Menjelaskan hasil percobaannya
mempresentasikan Memperhatikan dan menanggapi
laporan percobaannya presentasi kelompok lain

H. Kalibrasi Instrumen
1. Validitas
Validitas merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes
telah mengukur apa yang hendak diukur. 11 Instrumen evaluasi dipersyaratkan
valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid. Penelitian ini akan
menggunakan validitas isi, yang didalamnya mengukur tujuan khusus tertentu
yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. 12 Teknik yang
digunakan untuk mengetahui validitas suatu instrumen evaluasi adalah teknik
analisis point biserial, yaitu: 13
𝑀𝑝 −𝑀𝑡 𝑝
γ𝑝𝑏𝑖 = �𝑞 ...(3.1)
𝑆𝑡

Keterangan :
γ𝑝𝑏𝑖 : koefisien korelasi biserial
𝑀𝑝 : rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
𝑀𝑡 : rata-rata skor total

11
Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 138.
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.
67.
13
Ibid., h. 72.
36

𝑆𝑡 : standar deviasi dari skor total


p : proporsi siswa yang menjawab benar
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑝= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

q : proporsi siswa yang menjawab salah


𝑞 = (1 − 𝑝)

Penentuan validitas suatu butir soal yaitu dengan membandingkan koefisien


korelasi biserial dengan koefisien korelasi tabel r dengan taraf signifikansi 5 %
dan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Jika r hitung > r tabel maka soal dinyatakan valid
tetapi jika r hitung < r tabel maka soal dinyatakan tidak valid. Berikut ini merupakan
hasil uji validitas instrumen tes keterampilan proses sains:

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen


Jumlah soal 40
Jumlah siswa 30
Nomor soal valid 1,3,5,6,7,9,11,12,13,14,15,16,17,19,20,21,
22,26,27,30,31,32,33,34,35,36,37,38,40
Jumlah soal valid 29

2. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan suatu kepercayaan. Suatu hasil pengukuran
dapat dipercaya apabila diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama dalam
beberapa kali pengukuran pada subjek yang sama. 14 Metode yang digunakan
untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen evaluasi adalah metode Kuder dan
Richardson dengan menggunakan rumus KR-20: 15

𝑛 𝑆 2 −∑ 𝑝𝑞
r11 = (𝑛−1)( 𝑆2
) ...(3.2)

Keterangan:
r11 : korelasi tes secara keseluruhan
𝑝 : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

14
Sudaryono, op. cit., h. 155.
15
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 93.
37

𝑞 : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (𝑞 = 1 − 𝑝)


∑ 𝑝𝑞 : jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
S : standar deviasi dari tes
Penentuan klasifikasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: 16

Tabel 3.5 Ketentuan Koefisien Reliabilitas


Indeks Koefisien Reliabilitas Kriteria Koefisien Reliabilitas
0,81 ˂ r 11 ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,61 ˂ r 11 ≤ 0,80 Tinggi
0,41 ˂ r 11 ≤ 0,60 Cukup
0,21 ˂ r 11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 ˂ r 11 ≤ 0,20 Sangat rendah

Hasil uji reliabilitas tes keterampilan proses sains dapat dilihat pada Tabel 3.6
berikut ini:
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
r 11 0,79
Kesimpulan Reliabilitas tes tinggi

3. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha
memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan membuat siswa menjadi
putus asa karena siswa merasa soal tersebut berada di luar jangkauannya. Untuk
itu perlu ditentukan seberapa tingkat kesulitan suatu soal dengan rumus: 17

B
P= JS
...(3.4)

Keterangan:
P : indeks kesukaran

16
Ibid., h. 75.
17
Ibid., h.208.
38

B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar


JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi indeks kesukarannya dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut: 18
Tabel 3.7 Ketentuan Indeks Kesukaran
Interval Indeks Kesukaran (P) Kategori Soal
0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar
0,31 ˂ P ≤ 0,70 Sedang
0,71 ˂ P ≤ 1,00 Mudah

Hasil uji coba indeks kesukaran instrumen tes keterampilan proses sains dapat
dilihat pada Tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Indeks Kesukaran Tes
Kategori soal Jumlah soal Persentase
Sukar 17 42,5 %
Sedang 19 47,5 %
Mudah 4 10 %
Jumlah 40 100%

4. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu
membedakan siswa yang telah menguasai kompetensi dan siswa yang belum
menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. 19 Untuk menentukan daya
pembeda suatu butir soal, maka digunakan rumus: 20

BA BB
D= − ...(3.5)
JA JB

Keterangan :
D : daya pembeda
JA : jumlah peserta kelompok atas
JB : jumlah peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar

18
Ibid., h. 210.
19
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 273 .
20
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 213.
39

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar


Penentuan klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut: 21
Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, sebaiknya dibuang saja
0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek
0,21 ˂ D ≤ 0,40 Cukup
0,41 ˂ D ≤ 0,70 Baik
0,71 ˂ D ≤ 1,00 Baik sekali

Hasil uji coba daya pembeda instrumen tes keterampilan proses sains dapat
dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini:
Tabel 3.10 Hasil Uji Coba Daya Pembeda
Kriteria daya pembeda Jumlah soal Persentase
Sangat buruk 8 20%
Jelek 9 22,5%
Cukup 7 17,5%
Baik 8 20 %
Baik sekali 8 20 %
Jumlah 40 100%

I. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian yang dilakukan ini, setelah data pretest dan posttest
keterampilan proses sains diperoleh, maka datanya akan dianalisis melalui:
1. Tes Keterampilan Proses Sains
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan adalah uji Kai Kuadrat. Uji normalitas dengan menggunakan rumus
Kai Kuadrat melalui penyusunan data dalam daftar distribusi frekuensi. Adapun
rumusnya adalah sebagai berikut: 22

(𝑓0 −𝑓ℎ )2
𝜒2 = ∑ � � ...(3.6)
𝑓ℎ

21
Ibid., h. 218.
22
Yusri, Statistika Sosial, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 144.
40

Keterangan :
𝜒 2 : Kai Kuadrat
𝑓0 : frekuensi yang ada hasil observasi (keadaan data)
𝑓ℎ : frekuensi yang diharapkan

Jika 𝜒 2 hitung ≥ 𝜒 2 tabel , artinya data tidak terdistribusi normal


R R

Jika 𝜒 2 hitung ≤ 𝜒 2 tabel , artinya data terdistribusi normal


R R

Nilai 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat diperoleh dari tabel Kai Kuadrat dengan derajat
kebebasan 𝑑𝑘 = (𝑘 − 3) dan taraf signifikansi α.

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui keragaman antar dua
kelompok siswa (eksperimen dan kontrol), apakah keduanya berasal dari populasi
yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah uji Fisher. 23

𝑉1 varian terbesar
F= = ...(3.7)
𝑉2 varian terkecil

Jika F hitung ≤ F tabel maka H 0 diterima, yang berarti varian kedua populasi homogen
Jika F hitung ≥ F tabel maka H 1 diterima, yang berarti varian kedua populasi tidak
homogen
Keterangan:
H0 : kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama
H1 : kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol sama
Nilai F tabel dapat diperoleh dari tabel F pada taraf signifikansi α dan
𝑑𝑏𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 𝑛 − 1 (n untuk varian sampel terbesar) dan 𝑑𝑏𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 = 𝑛 − 1 (n
untuk varian sampel terkecil). 24

23
Sugiono, op. cit., h. 197.
24
Yusri, op.cit., h. 293.
41

c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukanlah uji
hipotesis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan metode Eksperimen
Diskusi (ED) terhadap keterampilan proses sains siswa. Pengujian hipotesis ini,
jika sebaran datanya normal dan kedua varians data itu homogen, maka
menggunakan rumus uji-t. 25

� 1 −X
X �2
t= 1 1
...(3.8)
dsg � +
n1 n2

(n1 −1)𝑉1 +(n2 −1)𝑉2


Dengan dsg = � ...(3.9)
(n1 +𝑛2 −2)

Keterangan :

X1 : rata-rata data kelompok 1

X2 : rata-rata data kelompok 2
dsg : nilai deviasi standar gabungan
n1 : banyaknya data kelompok 1
n2 : banyaknya data kelompok 2
V1 : varians data kelompok 1
V2 : varians data kelompok 2

Jika t hitung < t tabel maka H 0 diterima


Jika t hitung > t tabel maka H 1 diterima
Keterangan:
H0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan 2
H1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan 2
Nilai t tabel dapat diperoleh dengan menggunakan taraf signifikansi α dan
derajat kebebasan 𝑑𝑘 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2.

25
Subana, Moersetyo Rahadi, dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,
2000), h. 171.
42

2. Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa


Data yang diperoleh dari hasil observasi digunakan untuk mengukur
keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran dengan menggunakan
metode Eksperimen Diskusi (ED), pengukurannya menggunakan rumus sebagai
berikut:

skor yang diperoleh


persentase = skor maksimum
× 100% ...(3.10)

Dengan persentase sebagai berikut:


(81-100)% : baik sekali
(61-80)% : baik
(41-60)% : cukup
(21-40)% : kurang
(0-20)% : sangat kurang 26

J. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah
H o : µ A ≤ µ B , maka H o diterima, H a ditolak
H a : µ A > µ B , maka H a diterima, H o ditolak

Keterangan :
Ha : Metode Eksperimen Diskusi (ED) berpengaruh terhadap keterampilan
proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana.
H0 : Metode Eksperimen Diskusi (ED) tidak berpengaruh terhadap
keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana.
µA : nilai rata-rata kelompok eksperimen
µB : nilai rata-rata kelompok kontrol 27

26
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2000), h. 60.
27
Sugiyono, op. cit., h. 163
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Berikut ini disajikan analisis data hasil penelitian berupa nilai pretest dan
posttest keterampilan proses sains, dan hasil observasi keterampilan proses sains
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
1. Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kontrol
a. Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Proses Sains
Hasil pretest dan posttest keterampilan proses sains secara keseluruhan pada
kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Proses Sains
Pretest Posttest
Kategori
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 14 14 38 24
Nilai Tertinggi 45 48 76 65
Mean 28,88 29,03 59,81 43,27
Modus 26,35 24,3 68,25 49,17
Jumlah siswa 32 34 32 34

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai pretest


keterampilan proses sains pada kelompok eksperimen dan kontrol hampir sama,
hal ini menunjukkan bahwa keterampilan proses sains awal kedua kelompok
sebelum diberikan perlakuan adalah sama. Sedangkan pada data posttest, rata-rata
nilai keterampilan proses sains pada kedua kelompok cukup signifikan, hal ini
dikarenakan kedua kelompok tersebut telah diberikan perlakuan yang berbeda.
b. Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains Saat Pretest dan Posttest
Hasil pretest dan posttest keterampilan proses sains berdasarkan Aspek yang
diukur dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:

43
44

41,18%
50%

36,77%
35,94%

32,50%
31,18%

30,21%
40%

28,57%
persentase KPS

28,13%

26,47%
30%

19,61%

17,65%
15,63%
20%

10%
eksperimen
0%
kontrol
1 2 3 4 5 6
Aspek KPS

keterangan:
1 mengamati 4 menginterpretasi data
2 memprediksi 5 berkomunikasi
3 merencanakan/melakukan percobaan 6 menerapkan konsep

Gambar 4.1. Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains Pada Saat Pretest
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa keterampilan proses sains kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada aspek mengamati, merencanakan/melakukan percobaan,
menginterpretasi data, dan menerapkan konsep rata-rata memiliki persentase yang
tidak jauh berbeda. Lain halnya pada aspek memprediksi dan berkomunikasi,
keduanya memiliki persentase yang cukup signifikan. Persentase aspek
memprediksi pada kelas eksperimen sebesar 28,13% sedangkan pada kelas
kontrol sebesar 41,18%. Adapun persentase aspek berkomunikasi pada kelas
eksperimen 30,21% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 19,61%.
Pada akhir pembelajaran siswa diberikan posttest untuk mengukur
keterampilan proses sains siswa setelah diberikan perlakuan, persentase
keterampilan proses sains siswa tiap-tiap aspek pada saat posttest dapat dilihat
pada Gambar 4.2 berikut ini:
45

74,38%
67,71%
67,19%
80%

59,38%
55,36%

53,92%
51,96%

47,06%
Persentase KPS

45,80%
60%

42,16%

35,00%
40%

15,29%
20% eksperimen

0% kontrol
1 2 3 4 5 6
Aspek KPS
keterangan:
1 mengamati 4 menginterpretasi data
2 memprediksi 5 berkomunikasi
3 merencanakan/melakukan percobaan 6 menerapkan konsep

Gambar 4.2. Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains pada Saat Posttest
Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa persentase keterampilan proses sains siswa
pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol setelah diberikan
perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan metode Eksperimen Diskusi (ED) dan
kelas kontrol dengan metode eksperimen. Persentase aspek keterampilan proses
sains tertinggi pada kelas eksperimen yaitu menginterpretasi data sebesar 74,38%
sedangkan aspek terendahnya adalah menerapkan konsep sebesar 35,00%. Pada
kelas kontrol persentase aspek keterampilan proses sains tertingginya adalah
berkomunikasi sebesar 53,92% sedangkan aspek terendahnya adalah menerapkan
konsep sebesar 15,29%.
c. Observasi Keterampilan Proses Sains
Adapun hasil observasi mengenai keterampilan proses sains tiap-tiap
kelompok yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada
Gambar 4.3 berikut ini:
46

91,07%
87,50%

87,50%

87,50%
85,71%
100%

83,93%
78,57%

78,57%
76,79%

76,79%
90%

73,21%

71,43%
71,43%
75%

69,64%
67,86%

66,07%
80%

64,29%

58,93%
57,14%
70%
Persentase KPS

51,79%
60%
50% pertemuan 1

40% pertemuan 2
30% pertemuan 3
20%
10%
0%
kel 1 kel 2 kel 3 kel 4 kel 5 kel 6 kel 7
Kelompok

Gambar 4.3. Persentase Observasi Keterampilan Proses Sains


Perkelompok Tiap Pertemuan
Data pada Gambar 4.3 menunjukkan keterampilan proses sains siswa selama
tiga pertemuan, aspek keterampilan proses sains yang diobservasi yaitu
mengamati, memprediksi, merencanakan dan melakukan percobaan,
menginterpretasi data, dan berkomunikasi. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat
bahwa persentase rata-rata tiap pertemuan mengalami peningkatan dari pertemuan
pertama hingga pertemuan ketiga, hanya pada kelompok 3 dan kelompok 6 yang
tidak mengalami peningkatan di setiap pertemuannya. Kelompok 3 mengalami
penurunan persentase pada pertemuan kedua sedangkan kelompok 6 mengalami
penurunan persentase pada pertemuan ketiga.
Adapun persentase keterampilan proses sains siswa untuk tiap-tiap aspeknya,
dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini:
47

91,07%

90,48%
85,71%

84,52%
100%

79,76%

79,76%
78,57%

77,86%
71,43%
69,64%
80%

64,29%

63,57%
60,71%

56,43%
Persentase KPS

53,57%
60%

40%
pertemuan 1
20% pertemuan 2
pertemuan 3
0%
1 2 3 4 5
Aspek
keterangan:
1 memprediksi 4 menginterpretasi data
2 merencanakan percobaan 5 berkomunikasi
3 melakukan percobaan

Gambar 4.4. Persentase Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa Tiap-


tiap Aspek
Berdasarkan Gambar 4.4, tiap-tiap aspek keterampilan proses sains mengalami
peningkatan dari tiap pertemuannya, hal ini dikarenakan siswa sudah mulai
terbiasa dengan kegiatan eksperimen dan diskusi. Persentase aspek keterampilan
proses sains tertinggi pada pertemuan pertama dan kedua adalah aspek melakukan
percobaan sebesar 79,76% dan 85,71% secara berturut-turut, sedangkan pada
pertemuan ketiga persentase aspek keterampilan proses sains tertingginya adalah
merencanakan percobaan sebesar 91,07%.

2. Teknik Analisis Data


a. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan uji hipotesis, maka harus dilakukan terlebih dahulu uji
prasyarat analisis yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kai Kuadrat,
berikut ini merupakan hasil uji normalitas saat pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kontrol.
48

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest


Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 32 34 32 34
𝑿� 28,88 29,03 59,81 43,27
S 7,91 9,15 10,58 10,86
2
X hitung 3,11 3,48 5,45 5,18
X2 tabel 7,81 7,81 7,81 7,81
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Hasil uji normalitas pretest yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan


bahwa hasil pretest kedua kelas adalah berdistribusi normal. Hal ini didasarkan
atas ketentuan kriteria pengujiannya yaitu jika X2 hitung < X2 tabel maka terima H 0
yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Pada kelas eksperimen 3,11 < 7,81
dan pada kelas kontrol 3,48 < 7,81. Dan untuk hasil uji normalitas posttest
didapatkan kesimpulan bahwa hasil posttest kedua kelas juga berdistribusi normal.
Pada kelas eksperimen 5,45 < 7,81 dan kelas kontrol 5,18 < 7,81.

2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher.
Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas saat pretest dan posttest.
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 32 34 32 34
V 62,56 83,71 112,03 117,95
F hitung 1,34 1,05
F tabel 1,84 1,84
Kesimpulan Homogen Homogen

Hasil perhitungan didapatkan bahwa pada saat pretest F hitung = 1,34 dan F tabel
= 1,84 dengan taraf signifikansi 0,05 pada db pembilang = 33 dan db penyebut = 31.
Berdasarkan kriteria pengujian uji Fisher, jika F hitung < F tabel maka terima H 0 , hal
ini menyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan
yang sama pada saat pretest. Dan untuk data posttest, dari hasil perhitungan
49

didapatkan bahwa F hitung = 1,05 dan F tabel = 1,84 yang berarti F hitung < F tabel ,
berdasarkan kriteria pengujian uji Fisher yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
dapat dinyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan
yang sama pada saat posttest.

b. Pengujian Hipotesis (Uji-t)


Setelah diperoleh data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol
berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya uji hipotesis dengan uji t.
Uji t yang dilakukan pada hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan
kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis pada Pretest dan Posttest
Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

𝑿 28,88 29,03 59,81 43,27
t hitung -0,07 6,27
t tabel 2,00 2,00
Kesimpulan Tidak signifikan Signifikan

Hasil uji t pada pretest kedua kelas didapatkan nilai t hitung = -0,07 dan t tabel =
2,00 dengan taraf signifikansi 0,05 pada dk 64. Berdasarkan kriteria pengujian uji
hipotesis jika t hitung < t tabel maka H 0 diterima dan jika t hitung > t tabel maka H 0
ditolak. Data di atas menunjukkan t hitung < t tabel , maka H 0 diterima dan hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pretest
kelas eksperimen dan kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki
kemampuan yang homogen dan layak untuk dijadikan sampel penelitian.
Berbeda dengan hasil posttest yang didapatkan nilai t hitung = 6,27 dan t tabel =
2,00 (t hitung > t tabel ), maka berdasarkan kriteria pengujian uji hipotesis menyatakan
bahwa H 0 ditolak, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada
hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol. Dengan demikian, terdapat pengaruh
metode Eksperimen Diskusi (ED) terhadap keterampilan proses sains pada konsep
gerak harmonik sederhana.
50

B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada subbab sebelumnya,
hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol hampir sama yaitu dengan nilai rata-
rata 28,88 untuk kelas eksperimen dan 29,03 untuk kelas kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa sebelum diberi perlakuan
adalah sama.
Sebelum dilakukan uji hipotesis, terdapat uji prasyarat yaitu uji normalitas
dan homogenitas yang harus dilakukan. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan,
hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol semua datanya
berdistribusi normal. Demikian juga untuk uji homogenitas, hasil pretest dan
posttest keduanya homogen.
Setelah didapatkan hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol
berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji t. Pengujian nilai
pretest dengan uji t pada kedua kelompok menghasilkan t hitung < t tabel , yang
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pretest
kelas eksperimen dan kontrol. Sedangkan pada pengujian nilai posttest pada kedua
kelas, menghasilkan t hitung > t tabel , yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan pada hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol.
Tes keterampilan proses sains sebelum diberi perlakuan pada kelas
eksperimen dan kontrol didapatkan persentase ketercapaian yang bervariasi, tetapi
rata-rata persentase kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda. Sedangkan hasil tes
keterampilan proses sains setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas
eksperimen dan kontrol yaitu kelas eksperimen dengan metode Eksperimen
Diskusi (ED) dan kelas kontrol dengan metode eksperimen saja didapatkan rata-
rata persentase yang cukup signifikan, ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen
dengan metode eksperimen diskusi lebih unggul dari kelas kontrol yang
menggunakan metode eksperimen saja. Hal ini sesuai dengan ungkapan Suherman
51

bahwa penggabungan dua metode yaitu eksperimen dan diskusi menjadikan


keduanya saling melengkapi dan memperkuat. 1
Pada hasil posttest keterampilan proses sains aspek yang memiliki persentase
terendah pada kelas eksperimen dan kontrol adalah aspek menerapkan konsep,
soal dengan aspek menerapkan konsep yaitu soal dengan bentuk hitungan tanpa
diberi contoh terlebih dahulu, hal inilah yang dianggap sulit bagi siswa karena
siswa terbiasa mengerjakan soal bentuk hitungan dengan contoh soal yang sama.
Adapun aspek keterampilan proses sains yang tertinggi pada kelas eksperimen
adalah menginterpretasi data, hal ini dikarenakan siswa lebih banyak berlatih
memaparkan isi grafik ataupun data pada saat pembelajaran berlangsung,
sedangkan untuk kelas kontrol aspek tertingginya yaitu berkomunikasi, hal ini
dikarenakan siswa sudah mengetahui bagaimana cara menyajikan data dari bentuk
tabel ke grafik ataupun sebaliknya. Secara keseluruhan, kelas eksperimen
memiliki persentase yang lebih tinggi dari kelas kontrol, hal ini dikarenakan
metode Eksperimen Diskusi (ED) memiliki potensi yang besar untuk
meningkatkan sikap dan kepercayaan siswa mengenai fisika. 2
Adapun observasi keterampilan proses sains yang dilakukan saat
pembelajaran berlangsung, ditinjau dari persentase tiap kelompok didapatkan
bahwa persentase rata-rata keterampilan proses sains tiap pertemuannya
meningkat. Namun secara rinci, ada beberapa kelompok yang tidak mengalami
peningkatan di setiap pertemuannya, hal ini salah satunya dikarenakan pembagian
alat-alat praktikum yang tidak merata pada setiap kelompok karena keterbatasan
alat dilaboratorium sehingga membuat siswa merasa kurang bersemangat.
Observasi keterampilan proses sains yang ditinjau berdasarkan aspekya,
didapatkan bahwa persentase rata-rata untuk tiap-tiap aspek di setiap pertemuan
mengalami peningkatan dari pertemuan pertemuan pertama hingga pertemuan
ketiga, pada pertemuan pertama siswa masih merasa bingung dengan langkah-

1
Suherman, Penerapan Metode Eksperimen-Diskusi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas X-B SMA Negeri 1 Stabat, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran
Fisika, Vol. 3 (1) Juni 2011, h. 24.
2
Mirko Marusic, dan Josip Slisko, Effects of two Different Types of Physics Learning on the
Result of CLASS Test, American Physical Society, Vol. 8, 2012, h. 1.
52

langkah pada lembar kerja siswa (LKS) yang harus dilakukan, sedangkan pada
pertemuan kedua dan ketiga siswa merasa sudah paham dengan langkah-langkah
pada lembar kerja siswa (LKS) berdasarkan pengalaman pada pertemuan pertama.
Hal ini dikarenakan melalui metode eksperimen siswa dirangsang untuk memiliki
keterampilan proses sains, 3 sedangkan melalui metode diskusi siswa dilatih untuk
mengungkapkan pendapat dan memungkinkan siswa aktif berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran. 4
Pada pertemuan pertama dan kedua, aspek yang memiliki persentase tertinggi
adalah melakukan percobaan, hal ini dikarenakan sebelumnya siswa sudah
melihat bagaimana guru memperagakan percobaan yang akan dilakukan pada
kegiatan mengamati. Dan aspek yang memiliki persentase terendah adalah
memprediksi, hal ini dikarenakan sebagian besar siswa tidak menjelaskan
terhadap hasil prediksinya.
Pada pertemuan ketiga, aspek yang memiliki persentase tertinggi adalah
merencanakan percobaan, hal ini dikarenakan siswa sudah memahami bagaimana
cara membuat langkah-langkah percobaan sedangkan aspek yang memiliki
persentase terendah adalah mempediksi, sama halnya dengan pertemuan pertama
dan kedua siswa masih banyak yang tidak menjelaskan hasil prediksinya.
Penerapan metode Eksperimen Diskusi (ED) melibatkan pengalaman siswa
dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan pada setiap langkah-langkah
metode Eksperimen Diskusi (ED) dapat melatihkan keterampilan proses sains
siswa sehingga keterampilan yang siswa peroleh semakin meningkat dari setiap
pertemuannya. Menurut teori konstruktivistik, pengalaman siswa dalam proses
pembelajaran akan menjadi pengetahuan yang bermakna, karena siswa
mengkonstruk pengetahuannya melalui pengalaman. 5 Pengalaman siswa dalam
belajar dengan menggunakan metode Eksperimen Diskusi (ED) akan bertahan
lebih lama karena siswa mengalami dan memahami sendiri apa yang

3 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 104.
4
Ibid., h. 100.
5
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008), h. 164.
53

dipelajarinya, hal ini juga yang membuat siswa lebih percaya terhadap hasil
percobaannya daripada dijelaskan oleh guru. Metode Eksperimen Diskusi (ED)
juga dapat meningkatkan aktivitas siswa, yaitu meningkatnya jumlah siswa yang
berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan eksperimen, meningkatnya jumlah
siswa yang bertanya dan menjawab dalam diskusi, dan meningkatnya jumlah
siswa yang mampu mengerjakan lembar kerja siswa melalui pembelajaran dengan
metode eksperimen-diskusi. 6

6
Suherman, loc.cit.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode Eksperimen Diskusi (ED)
berpengaruh terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik
sederhana. Kelompok eksperimen yang belajar dengan menggunakan metode
Eksperimen Diskusi (ED) memiliki rata-rata nilai tes keterampilan proses sains
yang lebih tinggi dari kelompok kontrol yang menggunakan metode eksperimen
saja. Pengaruh ini juga dapat dilihat pada hasil observasi saat berlangsungnya
pembelajaran yaitu dengan meningkatnya persentase aspek-aspek keterampilan
proses sains seperti memprediksi, merencanakan dan melakukan percobaan,
menginterpretasi data, dan berkomunikasi setiap pertemuannya.

B. Saran
Dari keseluruhan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Membutuhkan manajemen waktu yang baik agar semua langkah-langkah
metode Eksperimen Diskusi (ED) dapat terlaksana dengan baik.
2. Memerlukan alat dan bahan yang cukup banyak agar setiap kelompok yang
terbentuk saat pembelajaran mendapatkan alat dan bahan yang sama.
3. Guru perlu memberikan motivasi siswa agar siswa mampu menyampaikan
pendapatnya.

54
DAFTAR PUSTAKA

Aby Sarojo, Ganijanti. Seri Fisika Dasar Mekanika. Jakarta: Salemba Teknika, 2002.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,


2009.
-----. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
ERGÜL, et.al. The Effect of Inquiry Based Science Teaching on Elementary
School Students’ Science Process Skill and Science Attitudes. Bulgarian
Journal of Science and Education Policy. Vol.5. 2011.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Refika Aditama, 2009.
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima. Terj. Dari Physic Fifth Edition oleh
Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga, 2001.
Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching, 2006.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2013.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

Marusic, Mirko dan Josip Slisko. Effects of two Different Types of Physics
Learning on the Result of CLASS Test. American Physical Society. Vol. 8,
2012.
Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam. 2009.
Mia Khaerunnisa, “Penerapan Metode Experimenting and Discussion (ED) Untuk
Mengetahui Profil Keterampilan Proses Sains dan Meningkatkan Penguasaan
Konsep Siswa SMA”, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung: 2013. tidak dipublikasikan.
Nuraida dan Halid Alkaf. Metodologi Penelitian Pendidikan. Tangerang: Islamic
Reserch Publishing. 2009. Cet.1.

Özgelen, Sinan. Students’ Science Process Skills within a Cognitive Domain


Framework. Eurasia Journal of Mathematics, Science, and Technology
Education. Vol. 4, 2012.

55
56

PERMENDIKNAS Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan


untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional, 2006.
Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004.

Rustaman, Nuryani Y, dkk.. Stategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan


Pendidikan Biologi FPMIP UPI.
Sahertian, Piet A. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2000.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008.
-----. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media, Cet. 8, 2006.

Saputri, Affa Ardhi. Modul Fisika Berbasis Metakognisi Elastisitas dan Gerak
Harmonik Sederhana untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Yogyakarta:
Skripsi Uin Sunan Kalijaga, tidak diterbitkan, 2013.
Semiawan, Conny, dkk.. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia,
1985.
Subagyo, Wiyanto, dan P. Marwoto. Pembelajaran dengan Keterampilan Proses
Sains untuk Mengingkatkan Penguasaan Konsep Suhu dan Pemuaian. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia (JPFI). Vol. 5, 2009.
Subana, Moersetyo Rahadi, dan Sudrajat. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia. 2000.

Sudaryono. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.


Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kulialitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta, 2011.
Suherman. Penerapan Metode Eksperimen-Diskusi untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-B Di SMA Negeri 1 Stabat. Jurnal
Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika. 2011.
Widayanto. Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X
Melalui Kit Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol. 5, 2009.
Yusri. Statistika Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet. 2, 2013.
57

Zulaeha, I Wayan Darmadi dan Komang Werdhiana. Pengaruh Model


Pembelajaran Predict, Observe and Explain terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1 Balaesang. Jurnal Pendidikan Fisika
Tadulako (JPFT). Vol. 2.

Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains.


Jakarta Selatan: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 1 kelas eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Karawang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/Satu
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas
Alokasi Waktu : 2 x 1 JP (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

58
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
Indikator:
• Menjelaskan pengertian gerak harmonik
• Menganalisis karakteristik besaran-besaran fisis gerak harmonik pada pegas
• Menjelaskan faktor yang mempengaruhi getaran harmonik pada pegas
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas
Indikator:
• Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonik pada pegas

59
C. Tujuan Pembelajaran
• Setelah melakukan kegiatan 5, siswa dapat menjelaskan pengertian gerak harmonik
• Setelah melakukan kegiatan 6, siswa dapat menganalisis karakteristik besaran-besaran fisis gerak harmonik pada pegas
• Setelah melakukan kegiatan 7, 9, 12, 13, dan 14, siswa dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi getaran harmonik pada pegas
• Setelah melakukan kegiatan 12, siswa dapat merencanakan dan melaksanaan percobaan getaran harmonik pada pegas

D. Materi Pembelajaran
• Getaran harmonis adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan
• Titik keseimbangan didefinisikan sebagai posisi saat resultan gaya pada benda sama dengan nol
• Satu getaran adalah satu gerakan bolak balik
• Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk satu getaran
• Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran dalam satu satuan waktu
• Dengan demikian rumus hubungan priode dan frekensi
1 1
f = T=
T atau f

• Amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu getaran


• Simpangan adalah besarnya perpindahan dari suatu titik kesetimbangan ke suatu posisi tertentu
m
• Periode gerak harmonik sederhana benda pada ujung pegas mendatar atau tegak yang bergerak, yaitu: T = 2π� k

60
1 k
• Frekuensi Pegas f = 2π �m

E. Metode Pembelajaran
Metode : Eksperimen Diskusi (ED)
Pendekatan : Pendekatan saintifik

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa Waktu
Pendahuluan
1 Membuka pelajaran dengan Menjawab salam guru dan 5 menit
mengucapkan salam dan memeriksa mengkonfirmasi kehadirannya
kehadiran siswa
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran Meyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
3 Bertanya untuk mengetahui Menjawab pertanyaan yang diajukan 3 menit
pengetahuan awal siswa mengenai oleh guru
besaran-besaran pada getaran
Kegiatan inti
Guru mengawali Mengamati 4 Membagikan Lembar Kegiatan Siswa Menerima Lembar Kegiatan Siswa 10 menit
pertemuan dengan 5 Melakukan percobaan seperti pada Memperhatikan percobaan yang
melakukan Lembar Kegiatan Siswa 1 pada kegiatan dilakukan oleh guru
percobaan mengamati 1

61
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa Waktu
6 Melakukan percobaan seperti pada Memperhatikan percobaan yang
Lembar Kegiatan Siswa 1 pada kegiatan dilakukan oleh guru
mengamati 2
Siswa diminta Memprediksi 7 Memberikan dua pertanyaan prediksi Memprediksikan apa yang akan 5 menit
untuk memprediksi yang terdapat pada Lembar Kegiatan terjadi pada percobaan yang belum
hasil percobaan Siswa 1 pada kegiatan memprediksi diamati
yang belum
dilakukannya dan
mencatatnya
Siswa Berkomunikasi 8 Mengelompokkan siswa secara acak Bergabung membentuk kelompok 10 menit
dikelompokkan dan yang telah ditentukan oleh guru
diminta untuk 9 Meminta siswa untuk mendiskusikan Berdiskusi mengenai hasil prediksi
mendiskusikan hasil hasil prediksi mengenai percobaan percobaan pegas yang belum diamati
prediksinya masing- pegas yang belum diamati bersama bersama teman sekelompoknya
masing teman sekelompoknya hingga didapatkan kesimpulan yang
sama untuk tiap-tiap kelompok dan
menjelaskan hasil prediksinya pada
Lembar Kegiatan Siswa 1 pada
kegiatan berkomunikasi
10 Meminta perwakilan tiap kelompok Perwakilan tiap kelompok
untuk menjelaskan hasil prediksinya menjelaskan hasil prediksinya
Siswa Mengamati 11 Meminta siswa mempersiapkan alat dan Mengambil alat dan bahan yang 20 menit
merencanakan Mengukur bahan yang diperlukan untuk
diperlukan untuk melakukan
melakukan Mengumpulkan melakukan percobaan pegas yang percobaan pegas
percobaan untuk data tertera pada Lembar Kegiatan Siswa 2
membuktikan 12 Membimbing siswa merencanakan dan Merencanakan dan mengamati

62
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa Waktu
prediksinya melakukan percobaan pegas percobaan pegas yang dilakukan dan
mencatat hasilnya pada Lembar
Kegiatan Siswa 2 pada kegiatan
mengumpulkan dan menginterpretasi
data
Siswa Menginterpretasi 13 Berkeliling mengawasi jalannya diskusi Melakukan diskusi kelompok untuk 15 menit
mendiskusikan hasil data menganalisis data hasil percobaan
eksperimen Membuat grafik pegas
Berkomunikasi
Siswa Berkomunikasi 14 Meminta siswa untuk Perwakilan tiap kelompok 12 menit
mempresentasikan mempresentasikan hasil percobaan dan mempresentasikan hasil percobaan
laporan hasil diskusi di depan kelas dan hasil diskusi di depan kelas
percobaannya 15 Memberi kesempatan kepada kelompok Menyanggah atau menanggapi hasil
lain untuk menanggapi atau percobaan atau diskusi pada
menyanggah hasil percobaan atau kelompok yang sedang melakukan
diskusi pada kelompok yang sedang presentasi
melakukan presentasi
16 Membimbing serta mengarahkan Menyimak pengarahan dari guru
diskusi kelas dan memberikan koreksi
atau penguatan mengenai getaran
harmonis pada pegas
Penutup
17 Bersama-sama dengan siswa Menyimpulkan hasil pembelajaran 5 menit
menyimpulkan hasil pembelajaran
18 Meminta siswa untuk mengumpulkan Mengumpulkan Lembar Kegiatan
Lembar Kegiatan Siswa 1 dan 2 Siswa 1 dan 2

63
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa Waktu
19 Memberikan evaluasi pembelajaran Menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru
20 Menutup pelajaran dengan Menjawab salam
mengucapkan salam

G. Jenis dan bentuk penilaian


1. Lisan
Dilakukan pada akhir pembelajaran yaitu berupa pertanyaan lisan yang diajukan guru secara klasikal berdasarkan pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Sikap
Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai getaran harmonik
pada pegas
3. Unjuk Kerja
Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan eksperimen dan diskusi mengenai faktor
yang mempengaruhi periode pegas pada getaran harmonis dengan format penilaian keterampilan proses sains siswa.

64
4. Sumber Belajar
1. Buku rujukan
Fisika untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Marthen Kanginan, erlangga.
2. Alat dan bahan
a. Statif
b. Beban
c. Pegas
d. Stopwatch
e. Penggaris

65
Ciputat, 2014

Guru mata pelajaran fisika Guru peneliti

Drs. Juhana Suherman Siti Ipah Latipah


NIP 19650609 199103 1009 NIP -
Mengetahui
Kepala SMAN 4 Karawang

Dra. Hj. Yayah Mardiah, M.M


NIP 19581015 198103 2006

66
67

Lembar Kegiatan Siswa 1


Getaran harmonik pada pegas

Nama : Kelompok :
Kelas : Hari/tanggal :

Perhatikan percobaan yang dilakukan oleh guru di depan kelas


dengan baik!
Mengamati 1 Beban dengan massa 50 gr digantungkan
pada pegas (posisi b) kemudian ditarik
dengan simpangan tertentu sehingga
mengalami getaran harmonik.
Berdasarkan pengamatanmu, apa yang
dimaksud dengan gerak harmonik?

Perhatikan percobaan yang dilakukan oleh guru di depan kelas


Mengamati 2
Sebuah rangkaian pegas dengan massa beban 50
gr dan ditarik dengan amplitudo sebesar 3 cm,
kemudian digetarkan dengan 10 getaran, maka
berapakah frekuensi dan periodenya?
Jawab:
68

Memprediksi

Jawablah pertanyaan prediksi di bawah ini secara individu!

1. Jika massa pada bebannya ditambah maka bagaimana dengan nilai periode dan
frekuensinya?

2. Jika amplitudonya ditambah maka bagaimana dengan periode dan frekuensinya?

Berkomunikasi

Diskusikanlah pertanyaan di bawah ini bersama teman sekelompokmu!

1. Bagaimana pengaruh massa (m) terhadap frekuensi (f) dan periode (T) pada getaran
pegas? Jelaskan!

2. Bagaimana pengaruh amplitudo (A) terhadap frekuensi (f) dan periode (T) pada
getaran pegas? Jelaskan!
69

Lembar Kegiatan Siswa 2


Gerak harmonik pada pegas

Kelompok :
Nama anggota : 1. 4.
2. 5.
3. 6.

A. Tujuan Percobaan
1. Menentukan hubungan antara periode (T) dan frekuensi (f) pegas terhadap
massa beban
2. Menentukan hubungan antara periode (T) dan frekuensi (f) pegas terhadap
amplitudo
3. Menghitung nilai tetapan pegas

B. Alat dan Bahan


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Statif 1 buah
2 Pegas 1 buah
3 Beban 5 buah
4 Stopwatch 1 buah
5 Penggaris 1 buah

C. Langkah Percobaan
Percobaan 1: Rencanakanlah langkah-langkah percobaan yang harus
dilakukan untuk menentukan pengaruh massa beban terhadap periode (T)
dan frekuensi (f) pegas
70

Percobaan 2: Rencanakanlah langkah-langkah percobaan yang harus


dilakukan untuk menentukan pengaruh amplitudo terhadap periode (T)
dan frekuensi (f) pegas

Mengumpulkan dan menginterpretasi data

Percobaan 1
Amplitudo Banyaknya Waktu Periode
Massa (m) Frekuensi (f)
(A) getaran (n) (t) (T)

Rata-rata

Percobaan 2
Amplitudo Banyaknya Frekuensi Periode
Massa (m) Waktu (t)
(A) getaran (n) (f) (T)

Rata-rata
71

Membuat grafik

Grafik 1: Hubungan massa (m) dengan periode (T) pada getaran pegas
T (s)

m(gr)

Grafik 2: Hubungan massa (m) dengan frekuensi (f) pada getaran pegas
f (Hz)

m(gr)

Grafik 3: Hubungan amplitudo (A) dengan periode (T) pada getaran pegas
T (s)

A (cm)
72

Grafik 4: Hubungan amplitudo (A) dengan frekuensi (f) pada getaran pegas
f (Hz)

m(gr)

Berkomunikasi

Berdasarkan grafik dan percobaan yang telah kalian lakukan, maka:


1. Bagaimana pengaruh massa (m) terhadap frekuensi (f) dan periode (T) pada
getaran pegas?
2. Bagaimana pengaruh amplitudo (A) terhadap frekuensi (f) dan periode (T) pada
getaran pegas?
3. Dari hubungan antara massa (m) dengan periode (T) yang telah anda ketahui, maka
hitunglah tetapan pegasnya!
𝑚𝑚
4. Dari persamaan periode pegas 𝑇𝑇 = 2𝜋𝜋� , apakah kesebandingan antara periode T
𝑘𝑘
dengan massa m yang anda peroleh dari percobaan sesuai dengan teori?
5. Jika terdapat dua susunan pegas yang berbeda seperti
gambar di samping, gambar A (seri) dan gambar B
(paralel) dengan k1=k2=k3=k4, maka susunan
manakah yang memiliki periode yang lebih besar?

6. Bagaimana kesimpulan kalian mengenai percobaan yang telah dilakukan?


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 2 kelas eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Karawang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/Satu
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul
Alokasi Waktu : 2 x 1 JP (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

73
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurannya
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi
3.5 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
Indikator:
• Menganalisis karakteristik besaran-besaran fisis getaran harmonik pada bandul
• Menjelaskan faktor yang mempengaruhi getaran harmonik pada bandul
• Menentukan nilai percepatan gravitasi bumi
4.5 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas
Indikator:
• Merencanakan dan melakukan percobaan getaran harmonik pada ayunan bandul

74
C. Tujuan Pembelajaran
• Setelah melakukan kegiatan 4 siswa dapat menganalisis karakteristik besaran-besaran fisis getaran harmonik pada bandul
• Setelah melakukan kegiatan 6, 8, 11, 12, dan 13 siswa dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi getaran harmonik pada bandul
• Setelah melakukan kegiatan 11 siswa dapat merencanakan dan melakukan percobaan getaran harmonik pada bandul serta dapat
menentukan nilai percepatan gravitasi bumi

D. Materi Pembelajaran
• Getaran harmonis adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan
• Besaran-besaran dalam getaran harmonis:
1) Simpangan: kedudukan suatu titik terhadap titik kesetimbangan
2) Amplitudo: simpangan terbesar
3) Periode: waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran
4) Frekuensi: banyaknya getaran dalam satuan waktu
𝑙𝑙
• Periode bandul : 𝑇𝑇 = 2𝜋𝜋�𝑔𝑔

E. Metode Pembelajaran
Metode : Eksperimen Diskusi (ED)
Pendekatan : Pendekatan saintifik

75
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa waktu
Pendahuluan 5 menit
1 Membuka pelajaran dengan Menjawab salam dan melaporkan
mengucapkan salam dan memeriksa kehadirannya kepada guru
kehadiran siswa
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyimak tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti
Guru mengawali Mengamati 3 Membagikan Lembar Kegiatan Menerima Lembar Kegiatan Siswa 5 menit
pertemuan dengan Siswa (LKS) 3 (LKS)
melakukan 4 Melakukan percobaan seperti yang Memperhatikan percobaan yang
percobaan terdapat pada Lembar Kegiatan dilakukan oleh guru
Siswa (LKS) 3 pada kegiatan
mengamati
Siswa diminta Memprediksi 5 Memberikan dua pertanyaan Menyimak pertanyaan yang 5 menit
untuk memprediksi prediksi yang terdapat pada LKS 3 diajukan oleh guru
hasil percobaan dan pada kegiatan memprediksi
mencatatnya 6 Meminta siswa untuk Memprediksi apa yang akan terjadi
memprediksikan apa yang akan pada percobaan yang belum diamati
terjadi dari percobaan yang belum
diamati
Siswa Berkomunikasi 7 Mengelompokkan siswa secara acak Menyimak pembagian kelompok 15
dikelompokkan dan yang diatur oleh guru menit
diminta untuk 8 Meminta siswa untuk Berdiskusi bersama teman
mendiskusikan mendiskusikan hasil prediksinya kelompoknya hingga didapatkan

76
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa waktu
hasil prediksinya masing-masing bersama teman satu kesimpulan yang sama untuk tiap-
masing-masing kelompoknya dan mencatatnya di tiap kelompok kemudian
LKS 3 pada kegiatan berkomunikasi mencatatnya di LKS 3 pada
kegiatan berkomunikasi
9 Meminta perwakilan tiap kelompok Perwakilan tiap kelompok
untuk menjelaskan hasil prediksinya menjelaskan hasil prediksinya
Siswa Mengamati 10 Meminta siswa untuk mengambil Setiap kelompok mempersiapkan 20
merencanakan dan Mengukur alat dan bahan yang diperlukan alat dan bahan yang akan menit
melakukan Mengumpulkan digunakan
percobaan untuk data 11 Membimbing siswa merencanakan Merencanakan dan mengamati
membuktikan dan melakukan percobaan pegas percobaan pegas yang dilakukan
prediksinya dan mencatat hasilnya pada Lembar
Kegiatan Siswa 4 pada kegiatan
mengumpulkan dan
menginterpretasi data
Siswa Menginterpretasi 12 Berkeliling mengawasi jalannya Melakukan diskusi kelompok untuk 15
mendiskusikan data diskusi kelompok menganalisis data hasil percobaan menit
hasil eksperimen Membuat grafik
Berkomunikasi
Siswa Berkomunikasi 13 Meminta siswa untuk Perwakilan tiap kelompok 15
mempresentasikan mempresentasikan hasil percobaan mempresentasikan hasil percobaan menit
laporan percoban dan hasil diskusi di depan kelas dan hasil diskusi di depan kelas
14 Memberi kesempatan kepada Menyanggah atau menanggapi hasil
kelompok lain untuk menanggapi percobaan atau diskusi pada
atau menyanggah hasil percobaan kelompok yang sedang melakukan
atau diskusi pada kelompok yang presentasi

77
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa waktu
sedang melakukan presentasi
15 Guru membimbing serta Menyimak pengarahan dari guru
mengarahkan diskusi kelas dan
memberikan koreksi atau penguatan
mengenai getaran harmonis pada
bandul

Penutup
16 Bersama-sama dengan siswa Menyimpulkan hasil pembelajaran 5 menit
menyimpulkan hasil pembelajaran
17 Meminta siswa untuk Mengumpulkan Lembar Kegiatan
mengumpulkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Siswa (LKS)
18 Memberikan evaluasi pembelajaran Menjawab pertanyaan yang
berupa pertanyaan lisan diajukan oleh guru
19 Menutup pelajaran dengan Menjawab salam
mengucapkan salam

G. Jenis dan bentuk penilaian


1. Lisan
Dilakukan pada akhir pembelajaran yaitu berupa pertanyaan lisan yang diajukan guru secara klasikal berdasarkan pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Sikap

78
Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai getaran harmonik
pada pegas
3. Unjuk Kerja
Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan eksperimen dan diskusi mengenai faktor
yang mempengaruhi periode bandul pada getaran harmonis dengan format penilaian keterampilan proses sains siswa.

H. Sumber Belajar
1. Buku rujukan
Fisika untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Marthen Kanginan, erlangga.
2. Alat dan bahan
a. Statif
b. Beban
c. Stopwatch
d. Tali
e. Penggaris
f. Busur

79
Ciputat, 2014

Guru mata pelajaran fisika Guru peneliti

Drs. Juhana Suherman Siti Ipah Latipah


NIP 19650609 199103 1009 NIP -
Mengetahui
Kepala SMAN 4 Karawang

Dra. Hj. Yayah Mardiah, M.M


NIP 19581015 198103 2006

80
81

Lembar Kegiatan Siswa 3


Gerak harmonik pada bandul

Nama : Kelompok :
Kelas : Hari/tanggal :

Mengamati

Perhatikan percobaan yang dilakukan di depan kelas dengan


baik!
Sebuah bandul yang memiliki panjang tali 15 cm dan
massa 5 gr, kemudian diayunkan dengan 10 getaran,
maka berapakah frekuensi dan periodenya?
Jawab:

Memprediksi

Jawablah pertanyaan prediksi di bawah ini secara individu!

1. Jika panjang tali dirubah menjadi lebih panjang, bagaimana dengan frekuensi dan
periodenya?

2. Jika massa beban dirubah menjadi lebih besar, bagaimana dengan frekuensi dan
periodenya?
82

Berkomunikasi

Diskusikanlah pertanyaan di bawah ini bersama teman sekelompok mu!

1. Bagaimana pengaruh panjang tali (l) terhadap frekuensi (f) dan periode (T) pada
ayunan bandul? Jelaskan!

2. Bagaimana pengaruh massa (m) terhadap frekuensi (f) dan periode (T) pada
ayunan bandul? Jelaskan!
83

Lembar Kegiatan Siswa 4


Gerak harmonik pada bandul

Kelompok :
Nama anggota : 1. 4.
2. 5.
3. 6.

A. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki hubungan massa (m) dengan frekuensi (f) dan periode (T)
2. Menyelidiki hubungan panjang tali (l) dengan frekuensi (f) dan periode (T)
3. Menentukan nilai percepatan gravitasi (g)

B. Alat dan Bahan


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Statif 1 buah
2 Tali 1m
3 Beban 5 buah
4 Stopwatch 1 buah
5 Penggaris 1 buah
6 Busur 1 buah

C. Langkah Percobaan
Percobaan 1: Rencanakanlah langkah-langkah percobaan yang harus
dilakukan untuk menentukan pengaruh massa beban terhadap periode (T) dan
frekuensi (f) bandul
84

Percobaan 2: Rencanakanlah langkah-langkah percobaan yang harus dilakukan


untuk menentukan pengaruh panjang tali (l) terhadap periode (T) dan frekuensi
(f) bandul

Mengumpulkan dan Menginterpretasi Data

Percobaan 1
Panjang Tali (l) Massa (m) Waktu (t) Frekuensi (f) Periode (T)

Rata-rata

Percobaan 2
Panjang Tali (l) Massa (m) Waktu (t) Frekuensi (f) Periode (T)

Rata-rata
85

Membuat grafik

Grafik 1: Hubungan massa (m) dengan periode (T) pada ayunan bandul

T (s)

m(gr)

Grafik 2: Hubungan massa (m) dengan frekuensi (f) pada ayunan bandul

f (Hz)

m(gr)

Grafik 3: Hubungan panjang tali (l) dengan periode (T) pada ayunan bandul
T (s)

l (m)
86

Grafik 4: Hubungan panjang tali (l) dengan frekuensi (f) pada ayunan bandul
f(Hz)

l(m)

Berkomunikasi

Berdasarkan grafik dan percobaan yang telah kalian lakukan, maka:


1. Bagaimana pengaruh panjang tali (l) terhadap frekuensi (f) dan periode (T) pada
ayunan bandul?

2. Bagaimana pengaruh massa (m) terhadap frekuensi (f) dan periode (T) pada ayunan
bandul?

𝑙𝑙
3. Dari persamaan periode bandul 𝑇𝑇 = 2𝜋𝜋� , maka berdasarkan data hasil percobaan 2,
𝑔𝑔
berapakah nilai percepatan gravitasi yang kalian peroleh?

4. Bagaimana dengan nilai g di tempat kalian? Apakah sama nilainya dengan g yang
terdapat pada buku literatur? Jika tidak, mengapa demikian?

5. Bagaimana kesimpulan kalian mengenai percobaan ini?


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuaan ke 3 kelas eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Karawang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/Satu
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Alokasi Waktu : 2 x 1 JP (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

87
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.3 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurannya
2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi
3.6 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
Indikator:
• Menjelaskan hubungan antara sudut simpangan dengan periode ayunan bandul
• Menentukan persamaan simpangan, kecepatan, dan percepatan pada gerak harmonik sederhana
4.6 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas
Indikator:
• Merencanakan dan melakukan percobaan ayunan bandul untuk mengetahui pengaruh sudut simpangan terhadap periodenya

88
C. Tujuan Pembelajaran
• Setelah melakukan kegiatan 4, 6, 8, dan 11 siswa dapat menjelaskan hubungan antara sudut simpangan dengan periode ayunan
bandul
• Setelah melakukan kegiatan 12 siswa dapat menentukan persamaan simpangan, kecepatan, dan percepatan gerak harmonik
sederhana
• Dengan melakukan kegiatan 11 siswa dapat merencanakan dan melakukan percobaan ayunan bandul untuk mengetahui pengaruh
sudut simpangan terhadap periodenya

D. Materi Pembelajaran
• Simpangan gerak harmonik sederhana
𝑦𝑦 = 𝐴𝐴 sin 𝜔𝜔𝑡𝑡 = 𝐴𝐴 sin 2𝜋𝜋𝜋𝜋𝑡𝑡
y : simpangan (m) f : frekuensi (Hz)
A : amplitudo (m) t : waktu (s)
ω : kecepatan sudut (rad/s)
𝜋𝜋
jika saat awal benda pada posisi θ 0 , maka 𝑦𝑦 = 𝐴𝐴 sin(𝜔𝜔𝑡𝑡 + 𝜃𝜃𝜃𝜃) = 𝐴𝐴 sin(2𝜋𝜋𝜋𝜋 + 2 )

• Kecepatan gerak harmonik sederhana


𝑑𝑦 𝑑
𝑣= 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡 (𝐴𝐴 sin 𝜔𝜔𝑡𝑡) = 𝜔𝜔𝐴𝐴 cos 𝜔𝜔𝑡𝑡

Nilai kecepatan v akan maksimum pada saat cos ωt =1, sehingga 𝑣𝑚𝑚 = 𝜔𝜔𝐴𝐴

89
• Percepatan gerak harmonik sederhana
𝑑𝑣 𝑑
𝑎𝑎 = 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡 (𝐴𝐴 cos 𝜔𝜔𝑡𝑡) = −𝜔𝜔2 𝐴𝐴 sin 𝜔𝜔𝑡𝑡

Nilai percepatan a akan maksimum pada saat sin ωt = 1, sehingga 𝑎𝑎𝑚𝑚 = 𝜔𝜔2 𝐴𝐴

E. Metode Pembelajaran
Metode : Eksperimen Diskusi (ED)
Pendekatan : Pendekatan saintifik

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa waktu
Pendahuluan 5 menit
1 Membuka pelajaran dengan Menjawab salam dan
mengucapkan salam dan melaporkan kehadirannya
memeriksa kehadiran siswa kepada guru
2 Menyampaikan tujuan Menyimak tujuan pembelajaran
pembelajaran yang disampaikan oleh guru
Kegiatan Inti
Guru mengawali Mengamati 3 Membagikan Lembar Kegiatan Menerima Lembar Kegiatan 5 menit
pertemuan dengan Siswa (LKS) 5 Siswa (LKS) 5
melakukan 4 Melakukan percobaan seperti Memperhatikan percobaan yang
percobaan yang terdapat pada Lembar dilakukan oleh guru
Kegiatan Siswa (LKS) 5 pada

90
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa waktu
kegiatan mengamati
Siswa diminta Memprediksi 5 Memberikan pertanyaan prediksi Menyimak pertanyan yang 5 menit
untuk memprediksi yang terdapat pada Lembar diajukan oleh guru
hasil percobaan dan Kegiatan Siswa (LKS) 5 pada
mencatatnya kegiatan memprediksi
6 Meminta siswa untuk Memprediksi apa yang akan
memprediksikan apa yang akan terjadi pada percobaan yang
terjadi dari percobaan yang belum belum diamati
diamati
Siswa Berkomunikasi 7 Mengelompokkan siswa secara Menyimak pembagian kelompok 10 menit
dikelompokkan dan acak yang diatur oleh guru
diminta untuk
mendiskusikan 8 Meminta siswa untuk Berdiskusi bersama teman
hasil prediksinya mendiskusikan hasil prediksinya kelompoknya hingga didapatkan
masing-masing masing-masing bersama teman kesimpulan yang sama untuk
satu kelompoknya tiap-tiap kelompok dan
menjelaskan hasil prediksinya
pada Lembar Kegiatan Siswa 5
pada kegiatan berkomunikasi
9 Meminta perwakilan tiap Perwakilan tiap kelompok
kelompok untuk menjelaskan menjelaskan hasil prediksinya
hasil prediksinya
Siswa Mengamati 10 Meminta siswa untuk Mengambil alat dan bahan yang 20 menit
merencanakan dan Mengukur mempersiapkan alat dan bahan diperlukan untuk melakukan
melakukan Mengumpulkan yang diperlukan untuk melakukan percobaan
percobaan untuk data percobaan yang tertera pada

91
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa waktu
membuktikan Lembar Kegiatan Siswa 6
prediksinya 11 Membimbing siswa Merencanakan dan mengamati
merencanakan dan melakukan percobaan yang dilakukan dan
percobaan mencatat hasil percobaan pada
Lembar Kegiatan Siswa 6 pada
kegiatan mengumpulkan dan
menginterpretasi data
Siswa Menginterpretasi 12 Berkeliling mengawasi jalannya Melakukan diskusi kelompok 20 menit
mendiskusikan data diskusi kelompok untuk menganalisis data hasil
hasil eksperimen Membuat grafik percobaan
dan membuat Berkomunikasi
laporan percobaan
Siswa Berkomunikasi 13 Meminta siswa untuk Perwakilan tiap kelompok 15 menit
mempresentasikan mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
laporan percoban percobaan dan hasil diskusi di percobaan dan hasil diskusi di
depan kelas depan kelas
14 Memberi kesempatan kepada Menyanggah atau menanggapi
kelompok lain untuk menanggapi hasil percobaan atau diskusi
atau menyanggah hasil percobaan pada kelompok yang sedang
atau diskusi pada kelompok yang melakukan presentasi
sedang melakukan presentasi
15 Membimbing serta mengarahkan Menyimak pengarahan dari guru
diskusi kelas dan memberikan
koreksi atau penguatan mengenai
getaran harmonis pada bandul
Penutup

92
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Aspek KPS
ED Guru Siswa waktu
16 Bersama-sama dengan siswa Menyimpulkan hasil 5 menit
menyimpulkan hasil pembelajaran
pembelajaran
17 Meminta siswa untuk Mengumpulkan Lembar
mengumpulkan Lembar Kegiatan Kegiatan Siswa (LKS)
Siswa (LKS)
18 Memberikan evaluasi Menjawab pertanyaan yang
pembelajaran diajukan oleh guru
19 Menutup pelajaran dengan Menjawab salam
mengucapkan salam

G. Jenis dan bentuk penilaian


1. Lisan
Dilakukan pada akhir pembelajaran yaitu berupa pertanyaan lisan yang diajukan guru secara klasikal berdasarkan pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Sikap
Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai getaran harmonik
pada pegas
3. Unjuk Kerja
Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan eksperimen dan diskusi dengan format
penilaian keterampilan proses sains siswa

93
H. Sumber Belajar
1. Buku rujukan
Buku SMA kelas XI
3. Alat dan bahan
a. Statif
b. Beban
c. Stopwatch
d. Tali
e. Busur
f. Penggaris

94
Ciputat, 2014

Guru mata pelajaran fisika Guru peneliti

Drs. Juhana Suherman Siti Ipah Latipah


NIP 19650609 199103 1009 NIP -
Mengetahui
Kepala SMAN 4 Karawang

Dra. Hj. Yayah Mardiah, M.M


NIP 19581015 198103 2006

95
96

Lembar Kegiatan Siswa 5


Persamaan Gerak Harmonik Sederhana

Nama : Kelompok :
Kelas : Hari/tanggal :

Mengamati

Perhatikan percobaan yang dilakukan di depan kelas dengan


baik!
Sebuah bandul yang memiliki panjang tali 20 cm dan
massa 20 gr diayunkan dengan sudut 10 derajat,
maka berapakah waktu yang diperlukan untuk
menempuh 1 getaran?
Jawab:

Memprediksi

Jawablah pertanyaan prediksi di bawah ini secara individu!

Jika sudut pada ayunan bandul diperbesar, bagaimana dengan periode getarannya?

Berkomunikasi

Diskusilaknlah pertanyan dibawah ini bersama teman sekelompok mu!

Bagaimana pengaruh sudut simpangan (θ) terhadap periode getaran pada ayunan
bandul? Jelaskan!
97

Lembar Kegiatan Siswa 6


Persamaan Gerak Harmonik Sederhana

Kelompok :
Nama anggota: 1. 4.
2. 5.
3. 6.

A. Tujuan Percobaan
1. Menentukan pengaruh sudut simpangan terhadap periode pada ayunan bandul
2. Menentukan persamaan simpangan, kecepatan, dan percepatan gerak harmonik
sederhana

B. Alat dan Bahan


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Statif 1 buah
2 Tali 1m
4 Beban 1 buah
5 Stopwatch 1 buah
6 Penggaris 1 buah
7 Busur 1 buah

C. Langkah Percobaan
Rencanakanlah langkah-langkah percobaan yang harus dilakukan untuk
menentukan pengaruh sudut simpangan terhadap periode ayunan bandul
98

Mengumpulkan dan Menginterpretasi Data

Massa : gr
Panjang tali : cm
Sudut simpangan Amplitudo Banyaknya Waktu Frekuensi Periode
(θ) (A) getaran (n) (t) (f) (T)

Membuat grafik

Hubungan sudut simpangan (θ) dengan periode pada ayunan bandul

T (s)

Θ(°)
99

Berkomunikasi

Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, maka:


1. Bagaimana pengaruh sudut simpangan (θ) terhadap periode getaran pada ayunan
bandul?
2. Jika persamaan simpangan pada gerak harmonik sederhana 𝑥𝑥(𝑡𝑡) = 𝐴𝐴 sin(𝜔𝜔𝜔𝜔 + 𝜃𝜃𝜃𝜃)
maka bagaimana persamaan untuk kecepatan (v) dan percepatannya (a)? (diketahui:
2𝜋𝜋 𝜋𝜋
𝜔𝜔 = 2𝜋𝜋𝜋𝜋 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 dan 𝜃𝜃𝜃𝜃 = )
𝑇𝑇 2

3. Sebuah partikel bergerak harmonis. Persamaan simpangan dinyatakan sebagai 𝑦𝑦 =


0,02 sin 10𝜋𝜋𝜋𝜋 𝑐𝑐𝑐𝑐, tentukanlah:
a. Amplitudo, periode, dan frekuensinya
b. Persamaan kecepatan dan percepatannya
4. Bagaimana kesimpulan kalian mengenai percobaan ini?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 1 kelas kontrol

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Karawang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/Satu
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Gerak Harmonik Sederhana pada Pegas
Alokasi Waktu : 2 x 1 JP (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

100
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.4 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurannya
2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi
3.7 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
Indikator:
• Menjelaskan pengertian gerak harmonik
• Menganalisis karakteristik besaran-besaran fisis gerak harmonik pada pegas
• Merumuskan persamaan periode pada pegas
• Menjelaskan faktor yang mempengaruhi getaran harmonik pada pegas
4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas
Indikator:
• Melaksanakan percobaan getaran harmonik pada pegas

101
C. Tujuan Pembelajaran
• Setelah melakukan kegiatan 4 dan 6 siswa dapat menjelaskan pengertian gerak harmonik sederhana dan menganalisis karakteristik
besaran-besaran fisis gerak harmonik pada pegas
• Setelah melakukan kegiatan 7 siswa dapat merumuskan persamaan periode pada pegas
• Setelah melakukan kegiatan 10, 11, 12, dan 13 siswa dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi getaran harmonik pada pegas
• Dengan melakukan kegiatan 10 siswa dapat melakukan percobaan getaran harmonik pada pegas

D. Materi Pembelajaran
• Getaran harmonis adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan
• Titik keseimbangan didefinisikan sebagai posisi saat resultan gaya pada benda sama dengan nol
• Satu getaran adalah satu gerakan bolak balik
• Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk satu getaran
• Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran dalam satu satuan waktu
• Dengan demikian rumus hubungan priode dan frekensi
1 1
f = T=
T atau f

• Amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu getaran


• Simpangan adalah besarnya perpindahan dari suatu titik kesetimbangan ke suatu posisi tertentu

102
m
• Periode gerak harmonik sederhana benda pada ujung pegas mendatar atau tegak yang bergerak, yaitu: T = 2π� k

1 k
• Frekuensi Pegas f = 2π �m

E. Metode Pembelajaran
Metode : Eksperimen
Pendekatan : Pendekatan saintifik

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
No
Guru Siswa Waktu
Pendahuluan
Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan Menjawab salam guru dan mengkonfirmasi kehadirannya 5 menit
1
memeriksa kehadiran siswa
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran Meyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
Bertanya untuk mengetahui pengetahuan awal siswa Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 3 menit
3
mengenai besaran-besaran pada getaran
Kegiatan inti
Mengamati
Memperlihatkan gambar benda-benda disekeliling yang Mengamati gambar yang diperlihatkan oleh guru 5 menit
4
memiliki gerak harmonik sederhana
Menanya
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Bertanya mengenai gambar yang telah diamatinya 5 menit
5
mengenai gambar yang telah diamatinya
Mengeksplorasi

103
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
No
Guru Siswa Waktu
Membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi mengenai gerak harmonik 5 menit
6
mengenai gerak harmonik sederhana sederhana
7 Menjelaskan perumusan periode pada pegas Menyimak dengan baik penjelasan guru 10 menit
Mengelompokkan siswa ke dalam tujuh kelompok untuk Menyimak pembagian kelompok yang dibagikan oleh guru 3 menit
8 melakukan percobaan untuk melakukan percobaan bersama teman
sekelompoknya
Membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 1 Memahami lembar kerja siswa yang dibagikan oleh guru 3 menit
9
dan bertanya jika terdapat bagian yang belum dimengerti
Mengamati dan membimbing jalannya pelaksanaan Melakukan percobaan bersama teman sekelompoknya 20 menit
10
percobaan
Mengasosiasi
Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil percobaannya Berdiskusi mengenai hasil percobaan yang telah 8 menit
11
dilakukannya
Mengkomunikasikan
Meminta perwakilan tiap kelompok untuk Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil 10 menit
12
mempresentasikan hasil diskusinya diskusinya
Memberikan penguatan dan mengklarifikasi jika terdapat Menyimak penjelasan guru 8 menit
13
kekurangan mengenai hasil diskusi siswa
Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil Menyimpulkan hasil pembelajaran 5 menit
14
pembelajaran
15 Memberikan evaluasi pembelajaran Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
16 Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam Menjawab salam

104
G. Jenis dan bentuk penilaian
1. Lisan
Dilakukan pada akhir pembelajaran yaitu berupa pertanyaan lisan yang diajukan guru secara klasikal berdasarkan
pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Sikap
Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai getaran harmonik
pada pegas
3. Keterampilan
Dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan percobaan

H. Sumber Belajar
1. Buku rujukan
Fisika untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Marthen Kanginan, erlangga.
2. Media
Gambar benda-benda yang memiliki gerak harmonik sederhana
3. Alat dan bahan
a. Statif
b. Beban
c. Pegas
d. Stopwatch
e. Penggaris

105
Ciputat, 2014

Guru mata pelajaran fisika Guru peneliti

Drs. Juhana Suherman Siti Ipah Latipah


NIP 19650609 199103 1009 NIP -
Mengetahui
Kepala SMAN 4 Karawang

Dra. Hj. Yayah Mardiah, M.M


NIP 19581015 198103 2006

106
107

Lembar Kegiatan Siswa 1


Kelas :
Kelompok :
Nama anggota : 1. 4.
2. 5.
3. 6.

A. Tujuan Percobaan
1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi periode pada getaran pegas
2. Menghitung tetapan pegas

B. Alat dan Bahan


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Statif 1 buah
2 Pegas 1 buah
3 Beban 5 buah
4 Stopwatch 1 buah
5 Penggaris 1 buah

C. Langkah Percobaan
Percobaan 1
1. Gantungkanlah seutas pegas pada statif. Pada ujung bebas
pegas dihubungkan dengan beban 50 gr!
2. Tariklah beban dari kedudukan setimbang O ke kedudukan
A sejauh 3 cm!
3. Siapkan sebuah stopwatch dan menjalankannya bersamaan
dengan saat anda melepaskan beban dari kedudukan A!
4. Hitunglah waktu yang dibutuhkan pegas untuk melakukan 10 kali getaran!
5. Lakukan kembali langkah 2-4 dengan massa yang berbeda yaitu 100 gr, 150
gr, 200 gr, dan 250 gr!
6. Isikan hasil pengamatan Anda pada tabel percobaan 1!
108

Percobaan 2
1. Gantungkanlah seutas pegas pada statif. Pada ujung bebas pegas
dihubungkan dengan beban 50 gr!
2. Tariklah beban dari kedudukan setimbang O ke kedudukan A sejauh 2 cm!
3. Siapkan sebuah stopwatch dan menjalankannya bersamaan dengan saat anda
melepaskan beban dari kedudukan A!
4. Hitunglah waktu yang dibutuhkan pegas untuk melakukan 10 kali getaran!
5. Lakukan kembali langkah 2-4 dengan amplitudo yang berbeda yaitu 3 cm, 4
cm, 5 cm, dan 6 cm!
6. Isikan hasil pengamatan Anda pada tabel percobaan 2!

D. Data Percobaan
Percobaan 1
Beban Amplitudo Banyakny Waktu Frekuensi
Periode (s)
(gram) (cm) a getaran (s) (Hz)
50 3
100 3
150 3
200 3
250 3
Rata-rata

Percobaan 2
Amplitudo Banyakny Waktu Frekuensi
Massa (gram) Periode (s)
(cm) a getaran (s) (Hz)
2 50
3 50
4 50
5 50
6 50
Rata-rata

E. Pembahasan
1. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, faktor apa saja yang
mempengaruhi periode pada pegas? Jelaskan!
109

𝑚𝑚
2. Berdasarkan persamaan periode pegas 𝑇𝑇 = 2𝜋𝜋� 𝑘𝑘 yang telah dirumuskan,

maka berapakah nilai tetapan pegas pada percobaan 1?

F. Kesimpulan
Bagaimana kesimpulan anda mengenai percobaan yang telah dilakukan?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 2 kelas kontrol

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Karawang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/Satu
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul
Alokasi Waktu : 2 x 1 JP (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

110
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.5 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurannya
2.5 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi
3.8 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
Indikator:
• Menganalisis karakteristik besaran-besaran fisis gerak harmonik pada bandul
• Merumuskan persamaan periode pada bandul
• Menjelaskan faktor yang mempengaruhi getaran harmonik pada bandul
4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul dan getaran pegas
Indikator:
• Melaksanakan percobaan getaran harmonik pada bandul

111
C. Tujuan Pembelajaran
• Setelah melakukan kegiatan 3 dan 4 siswa dapat menganalisis karakteristik besaran-besaran fisis gerak harmonik pada bandul
• Setelah melakukan kegiatan 5 siswa dapat merumuskan persamaan periode pada bandul
• Setelah melakukan kegiatan 8, 9, 10 dan 11 siswa dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi getaran harmonik pada bandul
• Dengan melakukan kegiatan 9 siswa dapat melakukan percobaan getaran harmonik pada pegas

D. Materi Pembelajaran
• Getaran harmonis adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik keseimbangan
• Besaran-besaran dalam getaran harmonis:
1) Simpangan: kedudukan suatu titik terhadap titik kesetimbangan
2) Amplitudo: simpangan terbesar
3) Periode: waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran
4) Frekuensi: banyaknya getaran dalam satuan waktu
𝑙𝑙
• Periode bandul : 𝑇𝑇 = 2𝜋𝜋�𝑔𝑔

E. Metode Pembelajaran
Metode : Eksperimen
Pendekatan : Pendekatan saintifik

112
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
No
Guru Siswa Waktu
Pendahuluan
Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan Menjawab salam guru dan mengkonfirmasi kehadirannya 5 menit
1
memeriksa kehadiran siswa
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran Meyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
Kegiatan inti
Mengamati
Memperlihatkan gambar benda-benda disekeliling yang Mengamati gambar yang diperlihatkan oleh guru 5 menit
3
prinsip kerjanya sama seperti bandul
Menanya
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Bertanya mengenai gambar yang telah diamatinya 5 menit
4
mengenai gambar yang telah diamatinya
Mengeksplorasi
5 Menjelaskan perumusan periode pada bandul Menyimak dengan baik penjelasan guru 10 menit
Mengelompokkan siswa ke dalam tujuh kelompok untuk Menyimak pembagian kelompok yang dibagikan oleh guru 3 menit
6 melakukan percobaan untuk melakukan percobaan bersama teman
sekelompoknya
Membagikan Lembar Kegiatan Siswa 2 Memahami lembar kerja siswa yang dibagikan oleh guru 3 menit
7
dan bertanya jika terdapat bagian yang belum dimengerti
Mengamati dan membimbing jalannya pelaksanaan Melakukan percobaan bersama teman sekelompoknya 20 menit
8
percobaan
Mengasosiasi
Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil percobaannya Berdiskusi mengenai hasil percobaan yang telah 8 menit
9
dilakukannya
Mengkomunikasikan

113
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
No
Guru Siswa Waktu
Meminta perwakilan tiap kelompok untuk Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil 10 menit
10
mempresentasikan hasil diskusinya diskusinya
Memberikan penguatan dan mengklarifikasi jika terdapat Menyimak penjelasan guru 8 menit
11
kekurangan mengenai hasil diskusi siswa
Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil Menyimpulkan hasil pembelajaran 5 menit
12
pembelajaran
13 Memberikan evaluasi pembelajaran Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
14 Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam Menjawab salam

G. Jenis dan bentuk penilaian


1. Lisan
Dilakukan pada akhir pembelajaran yaitu berupa pertanyaan lisan yang diajukan guru secara klasikal berdasarkan pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Sikap
Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai getaran harmonik
pada pegas
3. Keterampilan
Dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan percobaan

114
H. Sumber Belajar
1. Buku rujukan
Fisika untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Marthen Kanginan, erlangga.
2. Media
Gambar benda-benda yang memiliki gerak harmonik sederhana
3. Alat dan bahan
a. Statif
b. Beban
c. Pegas
d. Stopwatch
e. Penggaris

115
Ciputat, 2014

Guru mata pelajaran fisika Guru peneliti

Drs. Juhana Suherman Siti Ipah Latipah


NIP 19650609 199103 1009 NIP -
Mengetahui
Kepala SMAN 4 Karawang

Dra. Hj. Yayah Mardiah, M.M


NIP 19581015 198103 2006

116
117

Lembar Kegiatan Siswa 2

Kelas :
Kelompok :
Nama anggota : 4. 4.
5. 5.
6. 6.

A. Tujuan Percobaan
1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi periode pada getaran
bandul
2. Menghitung percepatan gravitasi

B. Alat dan Bahan


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Statif 1 buah
2 Tali 1m
3 Beban 6 buah
4 Stopwatch 1 buah
5 Penggaris 1 buah
6 Busur 1 buah

C. Langkah Percobaan
Percobaan 1
1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah!
Panjang tali : 15 cm
Massa : 5 gr
118

2. Berikan sudut simpangan (y) pada tali dengan sudut 15 derajat, lalu
lepaskan!
3. Catatlah waktu yang diperlukan bandul untuk menempuh 10 kali getaran!
4. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan panjang tali 15 cm dan massa yang
berbeda-beda!

Percobaan 2
1. Rangkailah alat seperti pada percobaan 1, dengan massa 20 gr dan panjang
tali 10 cm!
2. Berikan sudut simpangan (y) pada tali dengan sudut 15 derajat, lalu
lepaskan!
3. Catatlah waktu yang diperlukan bandul untuk menempuh 10 kali getaran!
4. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan massa 20 gr dan panjang tali yang berbeda-
beda!

D. Data Percobaan
Percobaan 1
Panjang Tali Massa Banyaknya Waktu Frekuensi
Periode (s)
(cm) (gram) getaran (s) (Hz)
15 5
15 10
15 15
15 20
15 25
Rata-rata

Percobaan 2
Panjang Tali Massa Banyaknya Waktu Frekuensi
Periode (s)
(cm) (gram) getaran (s) (Hz)
10 20
15 20
20 20
25 20
30 20
Rata-rata
119

E. Pembahasan
1. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, faktor apa saja yang
mempengaruhi periode pada bandul? Jelaskan!

𝑙𝑙
2. Berdasarkan persamaan periode pegas 𝑇𝑇 = 2𝜋𝜋�𝑔𝑔 yang telah dirumuskan,

maka berapakah nilai percepatan gravitasinya?

F. Kesimpulan
Bagaimana kesimpulan anda mengenai percobaan yang telah dilakukan?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 3 kelas kontrol

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Karawang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/Satu
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Alokasi Waktu : 2 x 1 JP (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

120
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.6 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurannya
2.6 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi
3.9 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
Indikator:
• Menentukan persamaan simpangan, kecepatan, dan percepatan pada gerak harmonik sederhana

C. Tujuan Pembelajaran
• Setelah melakukan kegiatan 5, 8, 9, dan 10 siswa dapat menentukan persamaan simpangan, kecepatan, dan percepatan pada gerak
harmonik sederhana

D. Materi Pembelajaran
• Simpangan gerak harmonik sederhana

121
𝑦𝑦 = 𝐴𝐴 sin 𝜔𝜔𝑡𝑡 = 𝐴𝐴 sin 2𝜋𝜋𝜋𝜋𝑡𝑡
y : simpangan (m)
A : amplitudo (m)
ω : kecepatan sudut (rad/s)
f : frekuensi (Hz)
t : waktu (s)
𝜋𝜋
jika saat awal benda pada posisi θ 0 , maka 𝑦𝑦 = 𝐴𝐴 sin(𝜔𝜔𝑡𝑡 + 𝜃𝜃𝜃𝜃) = 𝐴𝐴 sin(2𝜋𝜋𝜋𝜋 + 2 )

• Kecepatan gerak harmonik sederhana


𝑑𝑦 𝑑
𝑣= 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡 (𝐴𝐴 sin 𝜔𝜔𝑡𝑡) = 𝜔𝜔𝐴𝐴 cos 𝜔𝜔𝑡𝑡

Nilai kecepatan v akan maksimum pada saat cos ωt =1, sehingga 𝑣𝑚𝑚 = 𝜔𝜔𝐴𝐴
• Percepatan gerak harmonik sederhana
𝑑𝑣 𝑑
𝑎𝑎 = 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡 (𝐴𝐴 cos 𝜔𝜔𝑡𝑡) = −𝜔𝜔2 𝐴𝐴 sin 𝜔𝜔𝑡𝑡

Nilai percepatan a akan maksimum pada saat sin ωt = 1, sehingga 𝑎𝑎𝑚𝑚 = 𝜔𝜔2 𝐴𝐴

E. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah dan diskusi
Pendekatan : Pendekatan saintifik

122
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
No
Guru Siswa Waktu
Pendahuluan
1 Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan Menjawab salam guru dan mengkonfirmasi kehadirannya 5 menit
memeriksa kehadiran siswa
2 Menyampaikan tujuan pembelajaran Meyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
Kegiatan inti
Mengamati
3 Memperlihatkan gambar yang berhubungan dengan Mengamati gambar yang diperlihatkan oleh guru 5 menit
persamaan gerak harmonik sederhana
Menanya
4 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Bertanya mengenai gambar yang telah diamatinya 5 menit
mengenai gambar yang telah diamatinya
Mengeksplorasi
5 Menjelaskan persamaan simpangan pada gerak harmonik Menyimak dengan baik penjelasan guru 10 menit
sederhana
6 Mengelompokkan siswa ke dalam tujuh kelompok untuk Menyimak pembagian kelompok yang dibagikan oleh guru 3 menit
melakukan diskusi untuk melakukan diskusi bersama teman sekelompoknya
7 Membagikan Lembar Kegiatan Siswa 3 Memahami lembar kerja siswa yang dibagikan oleh guru 3 menit
dan bertanya jika terdapat bagian yang belum dimengerti
Mengasosiasi
8 Mengamati dan membimbing jalannya pelaksanaan Melakukan diskusi bersama teman sekelompoknya 20 menit
diskusi
Mengkomunikasikan
9 Meminta perwakilan tiap kelompok untuk Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil 10 menit
mempresentasikan hasil diskusinya diskusinya

123
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
No
Guru Siswa Waktu
10 Memberikan penguatan dan mengklarifikasi jika terdapat Menyimak penjelasan guru 8 menit
kekurangan mengenai hasil diskusi siswa
Penutup
11 Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil Menyimpulkan hasil pembelajaran 13 menit
pembelajaran
12 Memberikan evaluasi pembelajaran Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
13 Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam Menjawab salam

G. Jenis dan bentuk penilaian


1. Lisan
Dilakukan pada akhir pembelajaran yaitu berupa pertanyaan lisan yang diajukan guru secara klasikal berdasarkan pembelajaran
yang telah dilakukan.
2. Sikap
Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat siswa melakukan pembelajaran mengenai persamaan pada
gerak harmonik sederhana
H. Sumber Belajar
1. Buku rujukan
Fisika untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Marthen Kanginan, erlangga.
2. Media
Gambar yang berhubungan dengan persamaan gerak harmonik sederhana

124
Ciputat, 2014

Guru mata pelajaran fisika Guru peneliti

Drs. Juhana Suherman Siti Ipah Latipah


NIP 19650609 199103 1009 NIP -
Mengetahui
Kepala SMAN 4 Karawang

Dra. Hj. Yayah Mardiah, M.M


NIP 19581015 198103 2006

125
126

Lembar Kegiatan Siswa 3

Kelas :
Kelompok :
Nama anggota : 1. 4.
2. 5.
3. 6.

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini bersama teman sekelompokmu!

1. Berdasarkan persamaan simpangan yang telah kalian ketahui, maka tentukanlah


persamaan kecepatan (v) dan percepatan (a) pada gerak harmonik sederhana!
2. Sebuah benda melakukan gerak harmonik sederhana yang memenuhi persamaan
𝜋𝜋
𝑦𝑦 = 6 sin �0,5𝜋𝜋𝑡𝑡 + � dengan y dalam meter dan t dalam sekon, tentukan:
6

a. Amplitudo, frekuensi, dan periode gerak


b. Persamaan kecepatan dan percepatan
c. Simpangan, kecepatan, dan percepatan benda pada t = 5 sekon
127

1. Instrumen Tes
a. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains Gerak Harmonik Sederhana

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI MIA
Kompetensi dasar:
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul
dan getaran pegas
Aspek KPS
Indikator Jumlah
K1 K2 K3 K4 K5 K6
Menjelaskan pengertian 1 2* 2
gerak harmonik
Menganalisis karakteristik
besaran-besaran fisis gerak 3,4* 5,6 4
harmonik pada pegas
Menjelaskan faktor yang 9,
12,
mempengaruhi getaran 7,8* 10*, 7
13
harmonik pada pegas 11
Merencanakan dan 14,
melaksanakan percobaan 15, 3
getaran harmonik pada 16
pegas
Menganalisis karakteristik 17,
besaran-besaran fisis 20,
18*, 5
getaran harmonik pada 21
19
bandul
22,
Menjelaskan faktor yang
23*, 26*, 28,
mempengaruhi getaran 8
24*, 27 29*
harmonik pada bandul
25*
Merencanakan dan 30,
melakukan percobaan 31, 3
getaran harmonik pada 32
ayunan bandul
Menjelaskan hubungan
antara sudut simpangan 33 1
dengan periode ayunan
bandul
128

Aspek KPS
Indikator Jumlah
K1 K2 K3 K4 K5 K6
Menentukan persamaan 37,
simpangan, kecepatan, dan 34,
36 38, 6
percepatan pada gerak 35
39*
harmonik sederhana
Merencanakan dan
melakukan percobaan
ayunan bandul untuk 40 1
mengetahui pengaruh sudut
simpangan terhadap
periodenya
Jumlah 8 7 7 6 5 7 40
* = Soal tidak digunakan

Keterangan:
K1 : mengamati
K2 : memprediksi
K3 : merencanakan/melakukan percobaan
K4 : menginterpretasi data
K5 : berkomunikasi
K6 : menerapkan konsep
b. Instrumen Uji Penelitian
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
1 Menjelaskan Mengamati Mendefinisikan Perhatikan gambar di bawah ini! E
pengertian pengertian gerak Beban dengan massa m digantungkan pada
gerak harmonik pegas (posisi b) kemudian ditarik dengan
harmonik
simpangan tertentu (posisi c) sehingga
mengalami getaran c-b-d-b-c-b-d dan
seterusnya. Getaran tersebut dinamakan
getaran harmonik. Definisi getaran harmonik
yang tepat adalah...
A. Gerakan bolak balik pada pegas
B. Gerakan bolak balik benda dari bawah ke atas
C. Benda yang bergerak secara acak melewati titik kesetimbangan
D. Benda yang bergerak bolak balik secara teratur
E. Gerakan bolak-balik benda melewati titik kesetimbangan
2 Menginterpretasi Menyimpulkan Ketika sebuah ayunan yang diam kemudian diberikan gaya sehingga mengalami D
definisi getaran penyimpangan posisi, maka ayunan tersebut akan kembali ke posisi awal dengan
melakukan gerak bolak balik melewati posisi kesetimbangan secara berulang
dalam selang waktu yang sama (periodik). Gerakan tersebut dinamakan getaran.
Berdasarkan uraian tersebut, yang dimaksud dengan getaran adalah...
A. Gerakan bolak balik benda secara berulang
B. Gerakan bolak balik benda yang diberi gaya
C. Gerakan bolak balik benda melalui posisi kesetimbangan
D. Gerakan bolak balik benda secara periodik pada lintasan yang sama
E. Gerakan bolak balik benda secara periodik pada lintasan yang berbeda

129
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
3 Menganalisis Mengamati Menentukan Perhatikan gambar berikut ! B
karakteristik amplitudo pada Amplitudo adalah jarak atau simpangan
besaran- pegas terjauh dari titik kesetimbangan. Pada
besaran fisis gambar di samping, posisi yang
gerak menunjukkan amplitudo pada pegas
harmonik pada tersebut adalah...
pegas A. posisi a
B. posisi b
C. posisi c
D. posisi d
E. posisi a dan b
4 Mengamati Menentukan Perhatikan gambar di bawah ini! C
getaran pada Sebuah pegas yang digantungi dengan beban
pegas berada pada keadaan setimbang seperti gambar b,
kemudian jika pegas ditarik dengan simpangan
tertentu seperti gambar c, maka titik-titik manakah
yang dilewati pegas untuk menempuh satu kali
getaran...
A. c-b
B. c-b-d
C. c-b-d-b-c
D. c-b-d-b-c-b
E. c-b-d-b-c-b-d
5 Menerapkan Menentukan Sebuah beban bermassa m = 0,2 kg digantungkan pada ujung bawah pegas B
konsep periode dan dengan tetapan pegas k = 5 N/m. Periode osilasi pegas tersebut adalah...
fekuensi osilasi A. 0,2π s
pegas B. 0,4π s
C. 0,08π s
D. 0,025π s

130
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
E. 0,008π s
6 Menerapkan Menentukan Sebuah sistem pegas terdiri dari dua buah pegas identik, B
konsep periode pada k1 = k2 = 500 N/m yang disusun secara paralel seperti
pegas yang gambar di samping. Jika beban m adalah 0,1 kg, maka
disusun secara periode susunan pegas tersebut adalah...
seri A. 0,01π s
B. 0,02π s
C. 0,03π s
D. 0,04π s
E. 0,05π s
7 Menjelaskan Memprediksi Menentukan Surya mengendarai motor menuju stasiun untuk menjemput temannya, satu- C
faktor yang pengaruh satunya jalan menuju stasiun tersebut adalah jalanan yang berlubang. Setelah
mempengaruhi perubahan sampai stasiun, temannya yang sudah menunggu langsung naik ke motor yang
getaran massa terhadap dikendarai oleh Surya. Ketika melewati jalan berlubang, periode pegas saat
harmonik pada periode pegas Surya menuju stasiun dan kembali dari stasiun adalah...
pegas A. Periode saat menuju stasiun lebih besar
B. Periode saat kembali dari stasiun lebih besar
C. Tidak pasti, tergantung kecepatan motornya
D. Tidak pasti, tergantung jenis pegas pada motornya
E. Periode saat menuju dan kembali dari stasiun sama saja
8 Memprediksi Menentukan Pada percobaan pegas, massanya dibuat tetap tetapi konstanta pegasnya dirubah- B
periode pegas rubah sehingga menghasilkan data pada tabel di bawah ini:
berdasarkan Konstanta pegas (N/m) Periode (s)
konstanta pegas k T
4k 1/2T
9k 1/3T
Jika pegas yang digunakan memiliki konstanta sebesar 25k, maka nilai
periodenya adalah....

131
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
A. 3/2 T
B. 1/5 T
C. 2/5 T
D. 1/9 T
E. 2/3 T
9 Menginterpretasi Menganalis Berdasarkan grafik di samping jika nilai konstanta B
data grafik hubungan pegas k1< k2, maka pernyataan yang tepat di bawah
periode dengan ini adalah...
massa A. T2 = T1 karena m1 < m2
berdasarkan B. T2 < T1 karena k1 < k2
tetapan pegas C. T2 > T1 karena k2 > k1
yang berbeda D. T2 < T1 karena m1 < m2
E. T2 > T1 karena m1= m2
10 Menginterpetasi Membaca grafik Perhatikan grafik di bawah ini B
data hubungan antara
periode dengan Grafik tersebut menunjukkan hubungan T2
massa dengan m. T = periode dan m = massa, maka
hubungan antara periode dengan massa
berdasarkan grafik tersebut adalah...

A. Periode selalu lebih besar dari massa


B. Periode berbanding lurus dengan massa
C. Periode tidak bergantung dengan massa
D. Periode berbanding terbalik dengan massa
E. Periode selalu lebih kecil dari massa
11 Menginterpretasi Menyimpulkan Berikut ini merupakan data hasil percobaan pegas: C
data data hasil Amplitudo Frekuensi
percobaan pegas 4 cm 6,28 Hz

132
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
6 cm 6,28 Hz
8 cm 6,28 Hz

Massa Frekuensi
50 gr 5 Hz
100 gr 3,6 Hz
150 gr 2,9 Hz

Tetapan
Frekuensi
pegas
100 N/m 0,16 Hz
200 N/m 0,23 Hz
300 N/m 0,28 Hz
Kesimpulan yang tepat untuk data hasil percobaan di atas adalah...
A. Faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi adalah amplitudo dan massa
B. Faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi pada pegas hanya amplitudo
C. Faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi adalah massa dan tetapan pegas
D. Amplitudo, massa, dan tetapan pegas ketiganya mempengaruhi nilai
frekuensi
E. Faktor yang mempengaruhi frekuensi adalah amplitudo dan tetapan pegas
12 Berkomunikasi Mengubah Berdasarkan hasil percobaan pegas yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh D
uraian mengenai amplitudo (A) terhadap periode (T), didapatkan bahwa dengan amplitudo yang
hubungan berbeda-beda menghasilkan nilai periode yang sama. Grafik yang tepat untuk
amplitudo (A) menggambarkan pernyataan tersebut adalah...
terhadap periode
(T) ke dalam
bentuk grafik

133
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
A. B. T(s)
T(s)
4 4
3 3
2 2
1 1
0 0
0 5 10 A(cm) 0 5 10 A(cm)

C. T(s) D. T(s)
4 2
3
2 1
1
0
0
0 5 10 A(cm)
0 5 10 A(cm)

E.
T(s)
4
3
2
1
0
0 5 10 A(cm)
13 Berkomunikasi Merubah data Seorang siswa melakukan percobaan pegas dengan dua buah susunan yang B
pada tabel ke berbeda, yaitu secara seri dan paralel. Sehingga didapatkan data percobaan

134
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
dalam bentuk sebagai berikut:
diagram Massa Periode Seri Periode Paralel
50 gr 6,28 s 3,14 s
100 gr 8,88 s 4,44 s
150 gr 10, 87 s 5,44 s
Diagram yang tepat untuk menggambarkan data di atas adalah...
A B
. .

C D
. .

E
.

135
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
14 Merencanakan Merencanakan Menentukan Untuk mengetahui pengaruh massa beban pada pegas terhadap periodenya maka E
dan percobaan langkah prosedur percobaan yang dapat dilakukan adalah...
melaksanakan percobaan untuk A. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung waktu dan getaran yang
percobaan mengetahui diperlukan untuk berisolasi, dan massa beban tetap
getaran pengaruh massa B. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung waktu yang diperlukan
harmonik pada terhadap periode untuk berisolasi, dan massa beban tetap
pegas C. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung getaran yang diperlukan
untuk berisolasi, dan massa beban dirubah-rubah
D. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung getaran yang diperlukan
untuk berisolasi, dan massa beban tetap
E. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung waktu dan getaran yang
diperlukan untuk berisolasi, dan massa beban dirubah-rubah
15 Melakukan Menentukan Untuk mendapatkan nilai periode pada percobaan pegas ataupun bandul, variabel C
percobaan periode yang terlebih dahulu harus anda peroleh adalah...
A. Waktu
B. Banyaknya getaran
C. Waktu dan banyaknya getaran
D. Waktu dan panjang tali pada bandul
E. Banyaknya getaran dan massa beban pada pegas
16 Merencanakan Menentukan Ani akan melakukan percobaan pegas bersama teman sekelompoknya, alat dan D
percobaan peralatan yang bahan yang ani dan teman-temannya persiapkan adalah....
akan digunakan A. pegas, timbangan, beban 50 gr, dan penggaris
untuk B. beban 50 gr, statif, timbangan, pegas dan stopwatch
melakukan C. beban 50 gr, pegas, penggaris, dan stopwatch
percobaan pegas D. beban 50 gr, pegas, penggaris, stopwatch, dan statif
E. penggaris, statif, beban 50 gr, timbangan, dan pegas
17 Menganalisis Mengamati Menentukan Perhatikan gambar berikut! B
karakteristik simpangan pada Simpangan merupakan kedudukan suatu benda dari titik setimbangnya. Dari
bandul gambar di samping, jika bandul diayunkan dari titik A, yang menunjukkan

136
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
besaran- simpangan pada ayunan bandul tersebut
besaran fisis adalah....
getaran A. ab
harmonik pada B. ac
bandul C. bd
D. be
E. ae

18 Mengamati Menentukan Perhatikan gambar berikut! D


amplitudo pada
bandul Dari gambar di samping, jika bandul diayunkan
dari titik b, yang menunjukkan amplitudo pada
ayunan bandul tersebut adalah...
A. bc dan ac
B. ab dan ac
C. ac dan ad
D. ab dan ae
E. ad dan ae
19 Mengamati Menentukan Perhatikan gambar berikut! C
getaran pada Berdasarkan gambar di samping, jika bandul
bandul diayunkan dari titik b, titik yang dilewati bandul
untuk menempuh setengah getaran adalah...
A. b-c-a
B. b-c-a-d
C. b-c-a-d-e
D. b-c-a-d-e-d-a
E. b-c-a-d-e-d-a-c-b

137
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
20 Menerapkan Menentukan Ayunan sederhana dengan panjang tali 40 cm, jika percepatan gravitasi 10 m/s2 C
konsep frekuensi pada maka frekuensi ayunan tersebut adalah...
ayunan A. 4π Hz
sederhana B. 0,4π Hz
C. 2,5/π Hz
D. 12,5/π Hz
E. 0,25/π Hz
21 Menerapkan Menentukan Apabila periode suatu ayunan adalah 1,6 s dan percepatan gravitasi di lokasi C
konsep panjang tali tersebut 9,8 m/s2, maka panjang tali yang digunakan pada ayunan sederhana
pada ayunan tersebut adalah... (π2 = 9,8)
sederhana A. 0,4 m
B. 0,8 m
C. 0,64 m
D. 1,28 m
E. 1,56 m
22 Menjelaskan Memprediksi Menentukan Dua anak dengan berat yang sama bermain ayunan di sebuah taman, keduanya B
faktor yang periode ayunan diayunkan dengan simpangan yang sama tetapi salah satu anak posisinya berdiri,
mempengaruhi berdasarkan periode ayunan anak yang berdiri tersebut adalah....
getaran pusat massa A. Sama saja
harmonik pada B. Lebih kecil
bandul C. Lebih besar
D. Tidak pasti, tergantung massanya
E. Tidak pasti, tergantung gaya yang diberikan
23 Memprediksi Menentukan Ketika kita menggetarkan ujung penggaris yang menjulur melebihi tepi meja D
hubungan dengan panjang yang berbeda yaitu l dan 2l, maka bagaimana dengan getaran
panjang keduanya...
penggaris A. Banyaknya getaran tiap sekonnya akan sama
dengan
getarannya

138
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
B. Tidak pasti, tergantung jenis
penggaris yang digunakan
C. Penggaris dengan panjang 2l
mengalami getaran yang lebih
banyak tiap sekonnya
D. Penggaris dengan panjang l
mengalami getaran yang lebih
banyak tiap sekonnya
E. Tidak pasti, tergantung besarnya gaya yang diberikan
24 Memprediksi Menentukan Sebuah benda bermassa (m) yang diikat dengan seutas benang dengan panjang B
faktor-faktor (l) berayun dengan simpangan kecil (θ). Supaya periode ayunan bertambah besar
yang maka...
mempengaruhi A. Massa bendanya ditambah
periode pada B. Ayunan diberi kecepatan awal
bandul C. Benang penggantungnya diperpanjang
D. Benang penggantungnya diperpendek
E. Ayunannya diberi simpangan awal yang lebih besar
25 Memprediksi Menentukan Luna melakukan percobaan bandul sederhana seperti A
pengaruh massa gambar di samping. Mula-mula beban yang
terhadap periode digantungkan bermasa 0,01 kg, jika bebannya
bandul ditambah menjadi 0,02 kg dan 0,03 kg, maka
pengaruh penambahan massa terhadap periode bandul
tersebut adalah...
A. Tidak berpengaruh, periodenya akan sama
B. Periodenya bertambah besar
C. Periodenya semakin kecil
D. Tidak pasti, tergantung gaya yang diberikan
E. Tidak pasti, tergantung amplitudo yang diberikan
26 Menginterpretasi Menafsirkan Perhatikan hasil percobaan bandul pada tabel berikut ini! C

139
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
data data pada tabel Frekuensi (Hz) Panjang tali (cm)
mengenai 2,5 4
hubungan antara 1,7 9
frekuensi 1,25 16
dengan panjang 1,2 20
tali pada bandulBerdasarkan data tersebut, pernyataan yang tepat mengenai hubungan antara
frekuensi (f) dengan panjang tali (l) adalah...
A. Panjang tali tidak mempengaruhi frekuensi
B. Frekuensi berbanding lurus dengan panjang tali sehingga semakin besar
panjang tali maka frekuensinya juga semakin besar
C. Frekuensi berbanding terbalik dengan panjang tali sehingga semakin besar
panjang tali maka frekuensinya semakin kecil
D. Frekuensi berbanding lurus dengan panjang tali sehingga semakin besar
panjang tali maka frekuensinya semakin kecil
E. Frekuensi berbanding terbalik dengan massa sehingga semakin besar
panjang tali maka frekuensinya juga semakin besar
27 Menginterpretasi Menyimpulkan Perhatikan grafik di bawah ini! B
data data Grafik di samping menunjukkan hubungan T(s)
berdasarkan massa dengan periode pada ayunan bandul.
grafik hubungan Kesimpulan anda mengenai grafik tersebut 1
periode dengan adalah... 0,8
massa pada A. Massa merupakan salah satu faktor yang 0,6
ayunan bandul mempengaruhi periode pada bandul 0,4
B. Massa tidak mempengaruhi periode pada 0,2
bandul 0
C. Semakin besar massanya, periodenya 0 0,2 0,4 0,6 m(kg)
juga semakin besar
D. Hubungan massa dengan periode adalah berbanding lurus

140
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
E. Hubungan massa dengan periode adalah berbanding terbalik
28 Berkomunikasi Mengubah data Perhatikan hasil percobaan bandul pada tabel berikut ini! B
dalam bentuk Frekuensi (Hz) Panjang tali (cm)
tabel mengenai 0,5 4
hubungan 0,3 9
frekuensi (f) 0,25 16
dengan panjang 0,2 25
tali bandul (l) ke Grafik yang tepat untuk menggambarkan data pada tabel tersebut adalah....
dalam grafik A. B.
0,8 0,8
0,6 0,6
0,4 0,4
0,2 0,2
0 0
0 20 40 0 20 40

C. D.
0,8
0,8
0,6 0,6
0,4 0,4
0,2 0,2
0 0
0 20 40 0 20 40

141
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
E.

0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 20 40

29 Berkomunikasi Mengubah data Perhatikan percobaan bandul pada tabel berikut ini! B
dalam bentuk Periode (T) Panjang tali (cm)
tabel mengenai 4 4
hubungan 5,6 8
periode (T) 6,8 12
dengan panjang 8 16
tali ke dalam Grafik yang tepat untuk menggambarkan data pada tabel tersebut adalah...
grafik A B
. .

142
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
C D
. .

E
.

30 Merencanakan Melakukan Menentukan Untuk menyelidiki pengaruh panjang tali terhadap periode melalui percobaan D
dan percobaan variabel yang bandul sederhana, maka percobaan yang anda lakukan harus berulang dengan
melakukan dirubah untuk menggunakan tali dan beban bandul sebagai berikut...
percobaan menyelidiki A. Panjang tali dan massa beban tetap
getaran pengaruh B. Panjang tali dan massa beban harus selalu dirubah
harmonik pada panjang tali C. Panjang tali tetap dan massa beban dirubah-rubah
ayunan bandul terhadap periode D. Panjang tali dirubah-rubah dan massa beban tetap
E. Massa beban tetap, tetapi panjang tali bisa dirubah atau tetap
31 Merencanakan Menentukan Huygens adalah orang pertama yang menyadari bahwa nilai dari g (gravitasi D
percobaan urutan prosedur bumi) dapat ditentukan dengan menggunakan sebuah bandul sederhana. Jika
yang harus anda akan melakukan percobaan ini, maka yang harus anda lakukan adalah...
ditempuh untuk A. Mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran dan waktu yang
mengetahui nilai diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai periodenya
gravitasi kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode pada bandul
B. Mengukur panjang tali, mengayunkan bandul, kemudian mencatat waktu

143
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
yang diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan nilai
periodenya kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode
pada bandul
C. Mengukur massa bandul, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran
dan waktu yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai
periodenya kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode
pada bandul
D. Mengukur panjang tali, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran
dan waktu yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai
periodenya kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode
pada bandul
E. Mengukur massa bandul, mengayunkan bandul, kemudian mencatat waktu
yang diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan nilai
periodenya kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode
pada bandul
32 Merancanakan Menentukan jika Andi dan teman-temannya ingin mengetahui periode suatu getaran harmonis A
percobaan peralatan yang melalui percobaan bandul, maka alat dan bahan yang terlebih dahulu harus
akan digunakan dipersiapkan adalah...
untuk A. beban 100 gr, busur, tali, stopwatch, statif, dan penggaris
melakukan B. tali, stopwatch, beban 100 gr, timbangan, statif, dan busur
pecobaan C. beban 100 gr, busur, tali, stopwatch, dan penggaris
bandul D. beban 100 gr, tali, stopwatch, timbangan dan statif
E. beban 100 gr, tali, statif, stopwatch dan penggaris
33 Menjelaskan Memprediksi Menentukan Sinta melakukan percobaan bandul dengan massa bandul sebesar 50 gr, mula- A
hubungan pengaruh besar mula diberi sudut simpangan sebesar 10°, kemudian diperbesar sudutnya
antara sudut simpangan menjadi 15° dan 20°. Maka bagaimanakah nilai periode bandul seiring dengan
simpangan sudut terhadap pertambanhan besar sudut simpangan tersebut...
dengan periode ayunan A. Semakin besar
periode bandul B. Semakin kecil

144
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
ayunan bandul C. Sama saja
D. Tidak pasti, bergantung panjang tali yang digunakan
E. Tidak pasti, tergantung massa yang digunakan
34 Menentukan Mengamati Menentukan Perhatikan gambar di bawah ini! B
persamaan amplitudo pada Berdasarkan grafik simpangan di samping,
simpangan, grafik maka nilai amplitudonya adalah...
kecepatan, dan simpangan A. 10 cm
percepatan B. 20 cm
pada gerak C. -20 cm
harmonik D. 0,5 cm
sederhana E. 1,5 cm

35 Mengamati Menentukan Berdasarkan grafik simpangan pada nomor 34, maka banyaknya gelombang dari D
banyaknya A sampai B pada grafik tersebut adalah...
gelombang A. 2 ½ gelombang
B. 5 gelombang
C. 3 gelombang
D. 1 ¼ gelombang
E. 1 ½ gelombang
36 Berkomunikasi Mengubah Perhatikan grafik di bawah ini! C
grafik Pada grafik simpangan gelombang di samping, jika jarak AB adalah 250 cm dan
simpangan periode untuk satu gelombang adalah 2s, maka dengan persamaan y = ±A sin 2π
gelombang ke (ft ± x/λ), persamaan simpangan untuk grafik di samping adalah...
dalam bentuk
uraian A. y = 20 sin 2π (t - x/200) cm

145
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
B. y = -20 sin 2π (2t - x/200) cm
C. y = 20 sin 2π (1/2t - x/200) cm
D. y = -20 sin 2π (1/2t - x/250) cm
E. y = 20 sin 2π (1/2t - x/250) cm

37 Menerapkan Menentukan Sebuah partikel bergerak harmonik. Persamaan simpangan dinyatakan sebagai E
konsep amplitudo dan dengan t dalam sekon, maka amplitudo dan periode
periode simpangan tersebut adalah....
berdasarkan A. Amplitudo: 4 cm dan periode: 0,1π s
persamaan B. Amplitudo: 4 cm dan periode: 20/π s
simpangan yang C. Amplitudo: 0,1 cm dan periode: 20 π s
telah diketahui D. Amplitudo : 4 cm dan periode 04 π s
E. Amplitudo: 4 cm dan periode: 20 π s
38 Menerapkan Menentukan Jika diketahui persamaan simpangan , maka persamaan A
konsep persamaan kecepatannya adalah...
kecepatan pada A. v = 0,4 cos 0,1 t
gerak harmonik B. v = -0,04 sin 0,1 t
sederhana C. v = - 0,04 cos 0,1 t
D. v = 0,4 sin 0,1 t
E. v = 4 cos 0,4 t
39 Menerapkan Menentukan Sebuah partikel bergerak harmonik, persamaan simpangan dinyatakan sebagai A
konsep persamaan dengan t = 1/3π s. Persamaan simpangannya adalah...
simpangan pada A. y = 2 cm
gerak hamonik B. y = 0,01 cm
sederhana C. y = 0,67 cm
D. y = 4 cm

146
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
E. y = 120 cm
40 Merencanakan Merencanakan Menentukan Untuk mengetahui pengaruh sudut simpangan terhadap periode pada percobaan B
dan percobaan langkah-langkah bandul, maka langkah-langkah percobaan yang tepat untuk dilakukan adalah...
melakukan percobaan untuk A. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat
percobaan mengetahui waktu yang diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan
ayunan bandul pengaruh sudut nilai periodenya dan sudut simpangan dirubah-rubah
untuk simpangan B. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat
mengetahui terhadap periode getaran dan waktu yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga
pengaruh bandul didapatkan nilai dan sudut simpangan dirubah-rubah
sudut C. Mengukur panjang tali, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran
simpangan dan waktu yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan
terhadap nilai periodenya
periodenya D. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat
waktu yang diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan
nilai periodenya dan sudut simpangan dibuat tetap
E. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat
getaran yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai
dan sudut simpangan dirubah-rubah

147
148

2. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen


149
150
151
152
153
154
155

3. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Reliabilitas tes : 0,79 (Tinggi)

Tingkat
No Daya beda Validitas
kesukaran Keterangan
soal
Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori
1 0,57 Sedang 0,75 Baik sekali 0,48 Valid digunakan
2 0,10 Sukar -0,25 Sangat buruk -0,20 Tidak valid Tidak digunakan
3 0,67 Sedang 0,37 Cukup 0,32 Valid digunakan
4 0,24 Sukar -0,50 Sangat buruk -0,27 Tidak valid Tidak digunakan
5 0,40 Sedang 0,12 Jelek 0,07 Valid digunakan
6 0,30 Sedang 0,25 Cukup 0,19 Valid digunakan
7 0,64 Sedang 0,75 Baik sekali 0,58 Valid digunakan
8 0,24 Sukar -0,25 Sangat buruk -0,13 Tidak valid Tidak digunakan
9 0,44 Sedang 0,50 Baik 0,46 Valid digunakan
10 0,34 Sedang -0,12 Sangat buruk -0,01 Tidak valid Tidak digunakan
11 0,27 Sukar 0,75 Baik sekali 0,67 Valid digunakan
12 0,67 Sedang 0,50 Baik 0,45 Valid digunakan
13 0,97 Mudah 0,00 Jelek 0,09 Valid digunakan
14 0,67 Sedang 0,63 Baik 0,48 Valid digunakan
15 0,50 Sedang 0,88 Baik sekali 0,61 Valid digunakan
16 0,54 Sedang 0,63 Baik 0,50 Valid digunakan
17 0,07 Sukar 0,00 Jelek 0,06 Valid digunakan
18 0,07 Sukar -0,13 Sangat buruk -0.06 Tidak valid Tidak digunakan
19 0,74 Mudah 0,38 Cukup 0,43 Valid digunakan
20 0,27 Sukar 0,75 Baik sekali 0,66 Valid digunakan
21 0,03 Sukar 0,13 Jelek 0,17 Valid digunakan
22 0,30 Sukar 0,25 Jelek 0,32 Valid digunakan
23 0,24 Sukar -0,38 Sangat buruk -0,34 Tidak valid Tidak digunakan
24 0,03 Sukar 0,00 Jelek 0,00 Tidak valid Tidak digunakan
25 0,37 Sedang -0,13 Sangat buruk -0,16 Tidak valid Tidak digunakan
26 0,37 Sedang 0,25 Cukup 0,24 Valid digunakan
27 0,24 Sukar 0,62 Baik 0,54 Valid digunakan
28 0,77 Mudah 0,00 Jelek -0,05 Tidak valid Tidak digunakan
29 0,40 Sedang 0,00 Jelek -0,10 Tidak valid Tidak digunakan
30 0,40 Sedang 0,75 Baik sekali 0,58 Valid digunakan
31 0,53 Sedang 0,13 Jelek 0,07 Valid digunakan
32 0,80 Mudah 0,25 Cukup 0,27 Valid digunakan
33 0,63 Sedang 0,88 Sangat baik 0,60 Valid digunakan
34 0,43 Sedang 0,50 Baik 0,40 Valid digunakan
35 0,66 Sedang 0,25 Cukup 0,32 Valid digunakan
36 0,13 Sukar 0,13 Jelek 0,09 Valid digunakan
37 0,23 Sukar 0,50 Baik 0,55 Valid digunakan
38 0,33 Sedang 0,75 Baik sekali 0,52 Valid digunakan
39 0,27 Sukar -0,63 Sangat buruk -0,36 Tidak valid Tidak digunakan
40 0,24 Sukar 0,50 Baik 0,51 Valid digunakan
156

4. Kisi-kisi Instrumen Tes Valid

Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains Gerak Harmonik Sederhana

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI MIA

Kompetensi dasar:
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonis pada ayunan bandul
dan getaran pegas
Aspek KPS
Indikator Jumlah
K1 K2 K3 K4 K5 K6
Menjelaskan pengertian 1 1
gerak harmonik
Menganalisis karakteristik
besaran-besaran fisis gerak 2 3,4 3
harmonik pada pegas
Menjelaskan faktor yang
mempengaruhi getaran 5 6, 7 8, 9 5
harmonik pada pegas
Merencanakan dan 10,
melaksanakan percobaan 11, 3
getaran harmonik pada 12
pegas
Menganalisis karakteristik
besaran-besaran fisis 13, 15,
4
getaran harmonik pada 14 16
bandul
Menjelaskan faktor yang
mempengaruhi getaran 17 18 19 3
harmonik pada bandul
Merencanakan dan 20,
melakukan percobaan 21, 3
getaran harmonik pada 22
ayunan bandul
Menjelaskan hubungan
antara sudut simpangan 23 1
dengan periode ayunan
bandul
Menentukan persamaan 24, 27,
simpangan, kecepatan, dan 26 5
25 28
percepatan pada gerak
157

Aspek KPS
Indikator Jumlah
K1 K2 K3 K4 K5 K6
harmonik sederhana
Merencanakan dan
melakukan percobaan
ayunan bandul untuk 29 1
mengetahui pengaruh sudut
simpangan terhadap
periodenya
Jumlah 7 3 7 4 4 5 29

Keterangan:
K1 : mengamati
K2 : memprediksi
K3 : merencanakan/melakukan percobaan
K4 : menginterpretasi data
K5 : berkomunikasi
K6 : menerapkan konsep
5. Instrumen Tes Valid

No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
1 Menjelaskan Mengamati Mendefinisikan Perhatikan gambar di bawah ini! E
pengertian pengertian Beban dengan massa m digantungkan pada
gerak gerak pegas (posisi b) kemudian ditarik dengan
harmonik harmonik
simpangan tertentu (posisi c) sehingga
mengalami getaran c-b-d-b-c-b-d dan
seterusnya. Getaran tersebut dinamakan
getaran harmonik. Definisi getaran harmonik
yang tepat adalah...
F. Gerakan bolak balik pada pegas
G. Gerakan bolak balik benda dari bawah ke atas
H. Benda yang bergerak secara acak melewat titik kesetimbangan
I. Benda yang bergerak bolak balik secara teratur
J. Gerakan bolak-balik benda melewati titik kesetimbangan
2 Menganalisis Mengamati Menentukan Perhatikan gambar berikut ! B
karakteristik amplitudo pada Amplitudo adalah jarak atau simpangan
pegas terjauh dari titik kesetimbangan. Pada
besaran-
gambar di samping, posisi yang
besaran fisis menunjukkan amplitudo pada pegas
gerak tersebut adalah...
harmonik pada F. posisi a
pegas G. posisi b
H. posisi c
I. posisi d
J. posisi a dan b
3 Menerapkan Menentukan Sebuah sistem pegas terdiri dari dua buah pegas identik, k1 = k2 = 500 N/m yang B

158
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
konsep periode dan disusun secara paralel seperti gambar di samping. Jika
fekuensi osilasi beban m adalah 0,1 kg, maka periode susunan pegas
pegas tersebut adalah...
F. 0,01π s
G. 0,02π s
H. 0,03π s
I. 0,04π s
J. 0,05π s
4 Menerapkan Menentukan Sebuah sistem pegas terdiri dari dua buah pegas identik, k1 D
konsep periode pada = k2 = 500 N/m yang disusun secara seri seperti gambar di
pegas yang samping. Jika beban m adalah 0,1 kg, maka periode
disusun secara
susunan pegas tersebut adalah...
seri
K. 0,01π s
L. 0,02π s
M. 0,03π s
N. 0,04π s
O. 0,05π s
5 Menjelaskan Memprediksi Menentukan Surya mengendarai motor menuju stasiun untuk menjemput temannya, satu- C
faktor yang pengaruh satunya jalan menuju stasiun tersebut adalah jalanan yang berlubang. Setelah
perubahan sampai stasiun, temannya yang sudah menunggu langsung naik ke motor yang
mempengaruhi
massa terhadap dikendarai oleh Surya. Ketika melewati jalan berlubang, periode pegas saat
getaran periode pegas Surya menuju stasiun dan kembali dari stasiun adalah...
harmonik pada A. Periode saat menuju stasiun lebih besar
pegas B. Periode saat kembali dari stasiun lebih besar
C. Tidak pasti, tergantung kecepatan motornya
D. Tidak pasti, tergantung jenis pegas pada motornya
E. Periode saat menuju dan kembali dari stasiun sama saja

159
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
6 Menginterpretasi Menganalis Berdasarkan grafik di samping jika nilai konstanta B
data grafik pegas k1< k2, maka pernyataan yang tepat di bawah
hubungan ini adalah...
periode dengan F. T2 = T1 karena m1 < m2
massa G. T2 < T1 karena k1 < k2
berdasarkan H. T2 > T1 karena k2 > k1
tetapan pegas I. T2 < T1 karena m1 < m2
yang berbeda J. T2 > T1 karena m1= m2
7 Menginterpretasi Menyimpulkan Berikut ini merupakan data hasil percobaan pegas: C
data data hasil Amplitudo Frekuensi
percobaan 4 cm 6,28 Hz
pegas 6 cm 6,28 Hz
8 cm 6,28 Hz

Massa Frekuensi
50 gr 5 Hz
100 gr 3,6 Hz
150 gr 2,9 Hz

Tetapan
Frekuensi
pegas
100 N/m 0,16 Hz
200 N/m 0,23 Hz
300 N/m 0,28 Hz
Kesimpulan yang tepat untuk data hasil percobaan di atas adalah...
F. Faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi adalah amplitudo dan massa
G. Faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi pada pegas hanya amplitudo
H. Faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi adalah massa dan tetapan pegas

160
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
I. Amplitudo, massa, dan tetapan pegas ketiganya mempengaruhi nilai
frekuensi
J. Faktor yang mempengaruhi frekuensi adalah amplitudo dan tetapan pegas
8 Berkomunikasi Mengubah Berdasarkan hasil percobaan pegas yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh D
uraian amplitudo (A) terhadap periode (T), didapatkan bahwa dengan amplitudo yang
mengenai berbeda-beda menghasilkan nilai periode yang sama. Grafik yang tepat untuk
hubungan menggambarkan pernyataan tersebut adalah...
amplitudo (A) A. B. T(s)
terhadap T(s)
periode (T) ke 4 4
dalam bentuk 3 3
grafik 2 2
1 1
0 0
0 5 10 A(cm) 0 5 10 A(cm)

C. T(s) D. T(s)
4 2
3
2 1
1
0
0
0 5 10 A(cm)
0 5 10 A(cm)

161
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
E.
T(s)
4
3
2
1
0
0 5 10 A(cm)
9 Berkomunikasi Merubah data Seorang siswa melakukan percobaan pegas dengan dua buah susunan yang B
pada tabel ke berbeda, yaitu secara seri dan paralel. Sehingga didapatkan data percobaan
dalam bentuk sebagai berikut:
diagram Massa Periode Seri Periode Paralel
50 gr 6,28 s 3,14 s
100 gr 8,88 s 4,44 s
150 gr 10, 87 s 5,44 s
Diagram yang tepat untuk menggambarkan data di atas adalah...
A. B.

162
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
C. D.

E.

10 Merencanakan Merencanakan Menentukan Untuk mengetahui pengaruh massa beban pada pegas terhadap periodenya maka E
dan percobaan langkah prosedur percobaan yang dapat dilakukan adalah...
melaksanakan percobaan F. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung waktu dan getaran yang
percobaan untuk
diperlukan untuk berisolasi, dan massa beban tetap
getaran mengetahui
harmonik pada pengaruh G. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung waktu yang diperlukan
pegas massa terhadap untuk berisolasi, dan massa beban tetap
periode H. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung getaran yang diperlukan
untuk berisolasi, dan massa beban dirubah-rubah
I. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung getaran yang diperlukan
untuk berisolasi, dan massa beban tetap
J. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung waktu dan getaran yang
diperlukan untuk berisolasi, dan massa beban dirubah-rubah

163
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
11 Melakukan Menentukan Untuk mendapatkan nilai periode pada percobaan pegas ataupun bandul, variabel C
percobaan periode yang terlebih dahulu harus anda peroleh adalah...
F. Waktu
G. Banyaknya getaran
H. Waktu dan banyaknya getaran
I. Waktu dan panjang tali pada bandul
J. Banyaknya getaran dan massa beban pada pegas
12 Merencanakan Menentukan Ani akan melakukan percobaan pegas bersama teman sekelompoknya, alat dan D
percobaan peralatan yang bahan yang ani dan teman-temannya persiapkan adalah....
akan A. pegas, timbangan, beban 50 gr, dan penggaris
digunakan B. beban 50 gr, statif, timbangan, pegas dan stopwatch
untuk C. beban 50 gr, pegas, penggaris, dan stopwatch
melakukan D. beban 50 gr, pegas, penggaris, stopwatch, dan statif
percobaan E. penggaris, statif, beban 50 gr, timbangan, dan pegas
pegas
13 Menganalisis Mengamati Menentukan Perhatikan gambar berikut! B
karakteristik simpangan Simpangan merupakan kedudukan suatu benda
pada bandul dari titik setimbangnya. Dari gambar di samping,
besaran-
jika bandul diayunkan dari titik A, yang
besaran fisis menunjukkan simpangan pada ayunan bandul
getaran tersebut adalah....
harmonik pada A. AB
bandul B. AC
C. BD
D. BE
E. AE

164
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
14 Mengamati Menentukan Perhatikan gambar berikut! C
getaran pada Berdasarkan gambar di samping, jika bandul
bandul diayunkan dari titik b, titik yang dilewati bandul
untuk menempuh setengah getaran adalah...
F. b-c-a
G. b-c-a-d
H. b-c-a-d-e
I. b-c-a-d-e-d-a
J. b-c-a-d-e-d-a-c-b

15 Menerapkan Menentukan Ayunan sederhana dengan panjang tali 40 cm, jika percepatan gravitasi 10 m/s2 C
konsep frekuensi pada maka frekuensi ayunan tersebut adalah...
ayunan F. 4π Hz
sederhana
G. 0,4π Hz
H. 2,5/π Hz
I. 12,5/π Hz
J. 0,25/π Hz
16 Menerapkan Menentukan Apabila periode suatu ayunan adalah 1,6 s dan percepatan gravitasi di lokasi C
konsep panjang tali tersebut 9,8 m/s2, maka panjang tali yang digunakan pada ayunan sederhana
pada ayunan tersebut adalah... (π2 = 9,8)
sederhana
F. 0,4 m
G. 0,8 m
H. 0,64 m
I. 1,28 m
J. 1,56 m
17 Menjelaskan Memprediksi Menentukan Luna melakukan percobaan bandul sederhana seperti gambar di samping. Mula- A

165
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
faktor yang pengaruh mula beban yang digantungkan bermasa 0,01 kg, jika
mempengaruhi massa terhadap bebannya ditambah menjadi 0,02 kg dan 0,03 kg,
getaran periode bandul maka pengaruh penambahan massa terhadap periode
harmonik pada bandul tersebut adalah...
bandul F. Tidak berpengaruh, periodenya akan sama
G. Periodenya bertambah besar
H. Periodenya semakin kecil
I. Tidak pasti, tergantung gaya yang diberikan
J. Tidak pasti, tergantung amplitudo yang diberikan
18 Menginterpretasi Menafsirkan Perhatikan hasil percobaan bandul pada tabel berikut ini! C
data data pada tabel Frekuensi (Hz) Panjang tali (cm)
mengenai 2,5 4
hubungan 1,7 9
antara 1,25 16
frekuensi 1,2 20
dengan Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang tepat mengenai hubungan antara
panjang tali frekuensi (f) dengan panjang tali (l) adalah...
pada bandul F. Panjang tali tidak mempengaruhi frekuensi
G. Frekuensi berbanding lurus dengan panjang tali sehingga semakin besar
panjang tali maka frekuensinya juga semakin besar
H. Frekuensi berbanding terbalik dengan panjang tali sehingga semakin besar
panjang tali maka frekuensinya semakin kecil
I. Frekuensi berbanding lurus dengan panjang tali sehingga semakin besar
panjang tali maka frekuensinya semakin kecil
J. Frekuensi berbanding terbalik dengan massa sehingga semakin besar
panjang tali maka frekuensinya juga semakin besar
19 Berkomunikasi Mengubah data Perhatikan hasil percobaan bandul pada tabel berikut ini! B

166
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
dalam bentuk Frekuensi (Hz) Panjang tali (cm)
tabel mengenai 0,5 4
hubungan 0,3 9
frekuensi (f) 0,25 16
dengan 0,2 25
panjang tali Grafik yang tepat untuk menggambarkan data pada tabel tersebut adalah....
bandul (l) ke A. B.
dalam grafik 0,8 0,8
0,6 0,6
0,4 0,4
0,2 0,2
0 0
0 20 40 0 20 40

C. D.
0,8
0,8
0,6 0,6
0,4 0,4
0,2 0,2
0 0
0 20 40 0 20 40

167
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
E.

0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 20 40

20 Merencanakan Melakukan Menentukan Untuk menyelidiki pengaruh panjang tali terhadap periode melalui percobaan D
dan percobaan variabel yang bandul sederhana, maka percobaan yang anda lakukan harus berulang dengan
dirubah untuk menggunakan tali dan beban bandul sebagai berikut...
melakukan
menyelidiki
percobaan F. Panjang tali dan massa beban tetap
pengaruh
getaran panjang tali G. Panjang tali dan massa beban harus selalu dirubah
harmonik pada terhadap H. Panjang tali tetap dan massa beban dirubah-rubah
ayunan bandul periode I. Panjang tali dirubah-rubah dan massa beban tetap
J. Massa beban tetap, tetapi panjang tali bisa dirubah atau tetap
21 Merencanakan Menentukan Huygens adalah orang pertama yang menyadari bahwa nilai dari g (gravitasi D
percobaan urutan bumi) dapat ditentukan dengan menggunakan sebuah bandul sederhana. Jika
prosedur yang anda akan melakukan percobaan ini, maka yang harus anda lakukan adalah...
harus ditempuh F. Mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran dan waktu yang
untuk diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai periodenya
mengetahui kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode pada bandul
nilai gravitasi G. Mengukur panjang tali, mengayunkan bandul, kemudian mencatat waktu
yang diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan nilai
periodenya kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode
pada bandul
H. Mengukur massa bandul, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran

168
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
dan waktu yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai
periodenya kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode
pada bandul
I. Mengukur panjang tali, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran
dan waktu yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai
periodenya kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode
pada bandul
J. Mengukur massa bandul, mengayunkan bandul, kemudian mencatat waktu
yang diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan nilai
periodenya kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode
pada bandul
22 Merancanakan Menentukan jika Andi dan teman-temannya ingin mengetahui periode suatu getaran harmonis A
percobaan peralatan yang melalui percobaan bandul, maka alat dan bahan yang terlebih dahulu harus
akan dipersiapkan adalah...
digunakan
F. beban 100 gr, busur, tali, stopwatch, statif, dan penggaris
untuk
melakukan G. tali, stopwatch, beban 100 gr, timbangan, statif, dan busur
pecobaan H. beban 100 gr, busur, tali, stopwatch, dan penggaris
bandul I. beban 100 gr, tali, stopwatch, timbangan dan statif
J. beban 100 gr, tali, statif, stopwatch dan penggaris
23 Menjelaskan Memprediksi Menentukan Sinta melakukan percobaan bandul dengan massa bandul sebesar 50 gr, mula- A
hubungan pengaruh besar mula diberi sudut simpangan sebesar 10°, kemudian diperbesar sudutnya
antara sudut simpangan menjadi 15° dan 20°. Maka bagaimanakah nilai periode bandul seiring dengan
simpangan sudut terhadap pertambanhan besar sudut simpangan tersebut...
dengan periode ayunan F. Semakin besar
periode bandul G. Semakin kecil
ayunan bandul H. Sama saja
I. Tidak pasti, bergantung panjang tali yang digunakan

169
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
J. Tidak pasti, tergantung massa yang digunakan
24 Menentukan Mengamati Menentukan Perhatikan gambar di bawah ini! B
persamaan amplitudo pada Berdasarkan grafik simpangan di samping,
simpangan, grafik maka nilai amplitudonya adalah...
kecepatan, dan simpangan A. 10 cm
percepatan B. 20 cm
pada gerak C. -20 cm
harmonik D. 0,5 cm
sederhana E. 1,5 cm

25 Mengamati Menentukan Berdasarkan grafik simpangan pada nomor 34, maka banyaknya gelombang dari D
banyaknya A sampai B pada grafik tersebut adalah...
gelombang F. 2 ½ gelombang
G. 5 gelombang
H. 3 gelombang
I. 1 ¼ gelombang
J. 1 ½ gelombang
26 Berkomunikasi Mengubah Perhatikan grafik di bawah ini! C
grafik Pada grafik simpangan gelombang di
simpangan samping, jika jarak AB adalah 250 cm dan
gelombang ke periode untuk satu gelombang adalah 2s,
dalam bentuk maka dengan persamaan y = ±A sin 2π (ft ±
uraian x/λ), persamaan simpangan untuk grafik di
samping adalah...

F. y = 20 sin 2π (t - x/200) cm
G. y = -20 sin 2π (2t - x/200) cm

170
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
H. y = 20 sin 2π (1/2t - x/200) cm
I. y = -20 sin 2π (1/2t - x/250) cm
J. y = 20 sin 2π (1/2t - x/250) cm
27 Menerapkan Menentukan Sebuah partikel bergerak harmonik. Persamaan simpangan dinyatakan sebagai E
konsep amplitudo dan dengan t dalam sekon, maka amplitudo dan periode
periode simpangan tersebut adalah....
berdasarkan F. Amplitudo: 4 cm dan periode: 0,1π s
persamaan G. Amplitudo: 4 cm dan periode: 20/π s
simpangan H. Amplitudo: 0,1 cm dan periode: 20 π s
yang telah I. Amplitudo : 4 cm dan periode 04 π s
diketahui J. Amplitudo: 4 cm dan periode: 20 π s
28 Menerapkan Menentukan Jika diketahui persamaan simpangan , maka persamaan A
konsep persamaan kecepatannya adalah...
kecepatan pada F. v = 0,4 cos 0,1 t
gerak
G. v = -0,04 sin 0,1 t
harmonik
sederhana H. v = - 0,04 cos 0,1 t
I. v = 0,4 sin 0,1 t
J. v = 4 cos 0,4 t
29 Merencanakan Merencanakan Menentukan Untuk mengetahui pengaruh sudut simpangan terhadap periode pada percobaan B
dan percobaan langkah- bandul, maka langkah-langkah percobaan yang tepat untuk dilakukan adalah...
langkah F. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat
melakukan
percobaan waktu yang diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan
percobaan untuk nilai periodenya dan sudut simpangan dirubah-rubah
ayunan bandul mengetahui G. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat
untuk pengaruh sudut getaran dan waktu yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga
mengetahui simpangan didapatkan nilai dan sudut simpangan dirubah-rubah
pengaruh terhadap H. Mengukur panjang tali, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran
periode bandul dan waktu yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan

171
No Indikator
Aspek KPS Indikator Soal Soal Jawaban
Pembelajaran
sudut nilai periodenya
simpangan I. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat
terhadap waktu yang diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan
nilai periodenya dan sudut simpangan dibuat tetap
periodenya
J. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat
getaran yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai
dan sudut simpangan dirubah-rubah

172
173

6. Soal Instrumen Penelitian

Gerak Harmonik Sederhana

Petunjuk mengerjakan soal:


1. Tulis terlebih dahulu nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan
2. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu dalam mengerjakan
3. Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A,
B, C, D, dan E
4. Apabila jawaban ingin diganti cukup beri dua garis mendatar (misal ₳)

1. Perhatikan gambar di bawah ini!


Beban dengan massa m digantungkan pada pegas (posisi
b) kemudian ditarik dengan simpangan tertentu (posisi c)
sehingga mengalami getaran c-b-d-b-c-b-d dan
seterusnya. Getaran tersebut dinamakan getaran
harmonik. Definisi getaran harmonik yang tepat adalah...
A. Gerakan bolak balik pada pegas
B. Gerakan bolak balik benda dari bawah ke atas
C. Benda yang bergerak secara acak melewati titik kesetimbangan
D. Benda yang bergerak bolak balik secara teratur
E. Gerakan bolak-balik benda melewati titik kesetimbangan
2. Perhatikan gambar berikut !
Amplitudo adalah jarak atau simpangan terjauh dari titik
kesetimbangan. Pada gambar di samping, posisi yang
menunjukkan amplitudo pada pegas tersebut adalah...
A. posisi a D. posisi d
B. posisi b E. posisi a dan b
C. posisi c
3. Sebuah beban bermassa m = 0,2 kg digantungkan pada ujung bawah pegas dengan tetapan
pegas k = 5 N/m. Periode osilasi pegas tersebut adalah...
A. Periode 0,2π s D. Periode 0,025π s
B. Periode 0,4π s E. Periode 0,008π s
C. Periode 0,08π s
174

4. Sebuah sistem pegas terdiri dari dua buah pegas identik, k1 = k2 =


500 N/m yang disusun secara paralel seperti gambar di samping.
Jika beban m adalah 0,1 kg, maka periode susunan pegas tersebut
adalah...
A. 0,01π s D. 0,04π s
B. 0,02π s E. 0,05π s
C. 0,03π s
5. Surya mengendarai motor menuju stasiun untuk menjemput temannya, satu-satunya jalan
menuju stasiun tersebut adalah jalanan yang berlubang. Setelah sampai stasiun, temannya
yang sudah menunggu langsung naik ke motor yang dikendarai oleh Surya. Ketika
melewati jalan berlubang, periode pegas saat Surya menuju stasiun dan kembali dari
stasiun adalah...
A. Periode saat menuju stasiun lebih besar
B. Periode saat kembali dari stasiun lebih besar
C. Tidak pasti, tergantung kecepatan motornya
D. Tidak pasti, tergantung jenis pegas pada motornya
E. Periode saat menuju dan kembali dari stasiun sama saja
6. Berdasarkan grafik di samping jika nilai konstanta pegas k1< k2, maka
pernyataan yang tepat di bawah ini adalah...
A. T2 = T1 karena m1 < m2
B. T2 < T1 karena k1 < k2
C. T2 > T1 karena k2 > k1
D. T2 < T1 karena m1 < m2
E. T2 > T1 karena m1= m2
7. Berikut ini merupakan data hasil percobaan pegas:

Amplitudo Frekuensi Massa Frekuensi Tetapan


Frekuensi
4 cm 6,28 Hz 50 gr 5 Hz pegas
6 cm 6,29 Hz 100 gr 3,6 Hz 100 N/m 0,16 Hz
8 cm 6,28 Hz 150 gr 2,9 Hz 200 N/m 0,23 Hz
300 N/m 0,28 Hz
Kesimpulan yang tepat untuk data hasil percobaan di atas adalah...
A. Faktor yang mempengaruhi frekuensi adalah amplitudo dan massa
B. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pada pegas hanya amplitudo
175

C. Faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi adalah massa dan tetapan pegas
D. Amplitudo, massa, dan tetapan pegas ketiganya mempengaruhi nilai frekuensi
E. Faktor yang mempengaruhi frekuensi adalah amplitudo dan tetapan pegas
8. Berdasarkan hasil percobaan pegas yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh amplitudo
(A) terhadap periode (T), didapatkan bahwa dengan amplitudo yang berbeda-beda
menghasilkan nilai periode yang sama. Grafik yang tepat untuk menggambarkan
pernyataan tersebut adalah...
A C T(s) E
T(s) 4 T(s)
. 4 . . 4
2 2
2

0 0 0 A(cm)
A(cm) 0 5 10 A(cm) 0 5 10
0 5 10

B T(s) D T(s)
4 2
. .
2 1

0 0
A(cm) 0 5 10A(cm)
0 5 10

9. Seorang siswa melakukan percobaan pegas dengan dua buah susunan yang berbeda, yaitu
secara seri dan paralel. Sehingga didapatkan data percobaan sebagai berikut:
Massa Periode Seri Periode Paralel
50 gr 6,28 s 3,14 s
100 gr 8,88 s 4,44 s
150 gr 10, 87 s 5,44 s
Diagram yang tepat untuk menggambarkan data di atas adalah...

A. B.
176

C. D.

E.

10. Untuk mengetahui pengaruh massa beban pada pegas terhadap periodenya maka prosedur
percobaan yang dapat dilakukan adalah...
A. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung waktu dan getaran yang diperlukan
untuk berisolasi, dan massa beban tetap
B. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung waktu yang diperlukan untuk
berisolasi, dan massa beban tetap
C. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung getaran yang diperlukan untuk
berisolasi, dan massa beban dirubah-rubah
D. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung getaran yang diperlukan untuk
berisolasi, dan massa beban tetap
E. Menggantungkan beban pada pegas, menghitung waktu dan getaran yang diperlukan
untuk berisolasi, dan massa beban dirubah-rubah
11. Untuk mendapatkan nilai periode pada percobaan pegas ataupun bandul, variabel yang
terlebih dahulu harus anda peroleh adalah...
A. Waktu D. Waktu dan panjang tali pada bandul
B. Banyaknya getaran E. Banyaknya getaran dan massa beban pada pegas
C. Waktu dan banyaknya getaran
12. Ani akan melakukan percobaan pegas bersama teman sekelompoknya, alat dan bahan yang
ani dan teman-temannya persiapkan adalah....
A. pegas, neraca pegas, beban 50 gr, dan penggaris
B. beban 50 gr, statif, timbangan, pegas dan stopwatch
177

C. beban 50 gr, pegas, dinamometer, penggaris, dan stopwatch


D. beban 50 gr, pegas, penggaris, stopwatch, dan statif
E. penggaris, statif, beban 50 gr, timbangan, dan pegas
13. Perhatikan gambar berikut!
Simpangan merupakan kedudukan suatu benda dari titik
setimbangnya. Dari gambar di samping, jika bandul diayunkan
dari titik A, yang menunjukkan simpangan pada ayunan bandul
tersebut adalah....
A. ab D. be
B. ac E. ae
C. bd

14. Perhatikan gambar berikut!


Berdasarkan gambar di samping, jika bandul diayunkan dari titik
b, titik yang dilewati bandul untuk menempuh setengah getaran
adalah...

A. b-c-a D. b-c-a-d-e-d-a
B. b-c-a-d E. b-c-a-d-e-d-a-c-b
C. b-c-a-d-e

15. Ayunan sederhana dengan panjang tali 40 cm, jika percepatan gravitasi 10 m/s2 maka
frekuensi ayunan tersebut adalah...
A. 4π Hz D. 12,5/π Hz
B. 0,4π Hz E. 0,25/π Hz
C. 2,5/π Hz
16. Apabila periode suatu ayunan adalah 1,6 s dan percepatan gravitasi di lokasi tersebut 9,8
m/s2, maka panjang tali yang digunakan pada ayunan sederhana tersebut adalah... (π2 = 9,8)
A. 0,4 m D. 1,28 m
B. 0,8 m E. 1,56 m
C. 0,64 m
17. Dua anak dengan berat yang sama bermain ayunan di sebuah taman, keduanya diayunkan
dengan simpangan yang sama tetapi salah satu anak posisinya berdiri, periode ayunan anak
yang berdiri tersebut adalah....
A. Sama saja
B. Lebih kecil
178

C. Lebih besar
D. Tidak pasti, tergantung massanya
E. Tidak pasti, tergantung gaya yang diberikan
18. Perhatikan hasil percobaan bandul pada tabel berikut ini!
Frekuensi (Hz) Panjang tali (cm)
2,5 4
1,7 9
1,25 16
1,2 20
Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang tepat mengenai hubungan antara frekuensi (f)
dengan panjang tali (l) adalah...
A. Panjang tali tidak mempengaruhi frekuensi
B. Frekuensi berbanding lurus dengan panjang tali sehingga semakin besar panjang tali
maka frekuensinya juga semakin besar
C. Frekuensi berbanding terbalik dengan panjang tali sehingga semakin besar panjang tali
maka frekuensinya semakin kecil
D. Frekuensi berbanding lurus dengan panjang tali sehingga semakin besar panjang tali
maka frekuensinya semakin kecil
E. Frekuensi berbanding terbalik dengan massa sehingga semakin besar panjang tali maka
frekuensinya juga semakin besar
19. Perhatikan grafik di bawah ini!
Grafik di samping menunjukkan hubungan massa dengan
T(s)
periode pada ayunan bandul. Kesimpulan anda mengenai
1
grafik tersebut adalah...
0,8
F. Massa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi 0,6
0,4
periode pada bandul 0,2
G. Massa tidak mempengaruhi periode pada bandul 0
0 0,2 0,4 0,6 m(kg)
H. Semakin besar massanya, periodenya juga semakin
besar
I. Hubungan massa dengan periode adalah berbanding lurus
J. Hubungan massa dengan periode adalah berbanding terbalik
20. Untuk menyelidiki pengaruh panjang tali terhadap periode melalui percobaan bandul
sederhana, maka percobaan yang anda lakukan harus berulang dengan menggunakan tali
dan beban bandul sebagai berikut...
179

A. Panjang tali dan massa beban tetap


B. Panjang tali dan massa beban harus selalu dirubah
C. Panjang tali tetap dan massa beban dirubah-rubah
D. Panjang tali dirubah-rubah dan massa beban tetap
E. Massa beban tetap, tetapi panjang tali bisa dirubah atau tetap
21. Huygens adalah orang pertama yang menyadari bahwa nilai dari g (gravitasi bumi) dapat
ditentukan dengan menggunakan sebuah bandul sederhana. Jika anda akan melakukan
percobaan ini, maka yang harus anda lakukan adalah...
A. Mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran dan waktu yang diperlukan untuk
setiap getarannya sehingga didapatkan nilai periodenya kemudian menghitung nilai g
menggunakan persamaan periode pada bandul
B. Mengukur panjang tali, mengayunkan bandul, kemudian mencatat waktu yang
diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan nilai periodenya
kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode pada bandul
C. Mengukur massa bandul, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran dan waktu
yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai periodenya
kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode pada bandul
D. Mengukur panjang tali, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran dan waktu
yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai periodenya
kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode pada bandul
E. Mengukur massa bandul, mengayunkan bandul, kemudian mencatat waktu yang
diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan nilai periodenya
kemudian menghitung nilai g menggunakan persamaan periode pada bandul
22. Jika Andi dan teman-temannya ingin mengetahui periode suatu getaran harmonis melalui
percobaan bandul, maka alat dan bahan yang terlebih dahulu harus dipersiapkan adalah...
A. beban 100 gr, busur, tali, stopwatch, statif, dan penggaris
B. tali, stopwatch, beban 100 gr, neraca, statif, dan busur
C. beban 100 gr, busur, tali, stopwatch, dan penggaris
D. beban 100 gr, tali, stopwatch, neraca, dan statif
E. beban 100 gr, busur, tali, statif, dan penggaris
23. Sinta melakukan percobaan bandul dengan massa bandul sebesar 50 gr, mula-mula diberi
sudut simpangan sebesar 10°, kemudian diperbesar sudutnya menjadi 15° dan 20°. Maka
bagaimanakah nilai periode bandul seiring dengan pertambanhan besar sudut simpangan
tersebut...
180

A. Semakin besar D. Tidak pasti, tergantung panjang tali yang digunakan


B. Semakin kecil E. Tidak pasti, tergantung massa yang digunakan
C. Sama saja
24. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berdasarkan grafik simpangan di samping, maka nilai


amplitudonya adalah...
A. 10 cm D. 0,5 cm
B. 20 cm E. 1,5 cm
C. -20 cm
25. Berdasarkan grafik simpangan pada nomor 25, maka banyaknya gelombang dari A sampai
B pada grafik tersebut adalah...
A. 2 ½ gelombang D. 1 ¼ gelombang
B. 5 gelombang E. 1 ½ gelombang
C. 3 gelombang
26. Perhatikan grafik di bawah ini!
Pada grafik simpangan gelombang di samping, jika
jarak AB adalah 250 cm dan periode untuk satu
gelombang adalah 2s, maka dengan persamaan y = ±A
sin 2π (ft ± x/λ), persamaan simpangan untuk grafik di
samping adalah...
A. y = 20 sin 2π (t - x/200) cm
B. y = -20 sin 2π (2t - x/200) cm
C. y = 20 sin 2π (1/2t - x/200) cm
D. y = -20 sin 2π (1/2t - x/250) cm
E. y = 20 sin 2π (1/2t - x/250) cm
27. Sebuah partikel bergerak harmonik. Persamaan simpangan dinyatakan sebagai
dengan t dalam sekon, maka amplitudo dan periode simpangan tersebut
adalah....
A. Amplitudo: 4 cm dan periode: 0,1π s D. Amplitudo: 4 cm dan periode: 0,4 π s
B. Amplitudo: 4 cm dan periode: 20/π s E. Amplitudo: 4 cm dan periode: 20 π s
C. Amplitudo: 0,1 cm dan periode: 20 π s
28. Jika diketahui persamaan simpangan , maka persamaan kecepatannya
adalah...
181

A. v = 0,4 cos 0,1 t D. v = 0,4 sin 0,1 t


B. v = -0,04 sin 0,1 t E. v = 4 cos 0,4 t
C. v = - 0,04 cos 0,1 t
29. Untuk mengetahui pengaruh sudut simpangan terhadap periode pada percobaan bandul,
maka langkah-langkah percobaan yang tepat untuk dilakukan adalah...
A. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat waktu yang
diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan nilai periodenya dan
sudut simpangan dirubah-rubah
B. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran dan
waktu yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai dan sudut
simpangan dirubah-rubah
C. Mengukur panjang tali, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran dan waktu
yang diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai periodenya
D. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat waktu yang
diperlukan sampai bandul berhenti bergetar sehingga didapatkan nilai periodenya dan
sudut simpangan dibuat tetap
E. Mengukur sudut simpangan, mengayunkan bandul, kemudian mencatat getaran yang
diperlukan untuk setiap getarannya sehingga didapatkan nilai dan sudut simpangan
dirubah-rubah
182

Nama :
Kelas :

NO JAWABAN NO JAWABAN
1 A B C D E 16 A B C D E
2 A B C D E 17 A B C D E
3 A B C D E 18 A B C D E
4 A B C D E 19 A B C D E
5 A B C D E 20 A B C D E
6 A B C D E 21 A B C D E
7 A B C D E 22 A B C D E
8 A B C D E 23 A B C D E
9 A B C D E 24 A B C D E
10 A B C D E 25 A B C D E
11 A B C D E 26 A B C D E
12 A B C D E 27 A B C D E
13 A B C D E 28 A B C D E
14 A B C D E 29 A B C D E
15 A B C D E
7. Instrumen Non-tes

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Pertemuan 1

Hari/tanggal :
Materi pokok : Gerak harmonik pada pegas

Kelompok dan Skor siswa


Langkah-langkah Aspek KPS Indikator A B C D E F G
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Siswa diminta Memprediksi Mengemukakan
untuk memprediksi apa yang mungkin
percobaan yang akan terjadi pada
belum dilakukan keadaan 1 dan 2
Siswa diminta Berkomunikasi Menjelaskan hasil
untuk prediksinya
mendiskusikan
hasil prediksinya
secara berkelompok
Siswa Merencanakan Membuat langkah-
merencanakan dan percobaan langkah percobaan
melakukan sesuai dengan
percobaan untuk tujuan
membuktikan percobaannya
prediksinya Mempersiapkan
alat dan bahan yang
diperlukan

183
Kelompok dan Skor siswa
Langkah-langkah Aspek KPS Indikator A B C D E F G
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengamati Mengamati
percobaan yang
dilakukan
Mengukur Menghitung waktu
yang dibutukan
untuk tiap getaran
dan menghitung
banyaknya getaran
Mengukur
amplitudo pegas
Mengumpulkan Menuliskan data
data percobaan pada
lembar kegiatan
siswa 2
Siswa Menginterpretas Mengolah data
mendiskusikan i data hasil percobaan
hasil eksperimen Membuat grafik Menggambarkan
dan membuat grafik pengaruh
laporan percobaan massa terhadap
frekuensi dan
periode
Berkomunikasi Berdiskusi untuk
menjawab
pertanyaan pada
kegiatan
berkomunikasi di
lembar kegiatan

184
Kelompok dan Skor siswa
Langkah-langkah Aspek KPS Indikator A B C D E F G
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
siswa 2
Membuat
kesimpulan
percobaan
Siswa Berkomunikasi Menjelaskan hasil
mempresentasikan percobaannya
laporan Memperhatikan dan
percobaannya menanggapi
presentasi
kelompok lain

185
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Pertemuan 2

Hari/tanggal :
Materi pokok : Gerak harmonik pada bandul

Kelompok dan Skor siswa


Langkah-
Aspek KPS Indikator A B C D E F G
langkah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Siswa diminta Memprediksi Mengemukakan apa yang
untuk mungkin akan terjadi pada
memprediksi keadaan yang belum diamati
percobaan yang
belum dilakukan
Siswa diminta Berkomunikasi Menjelaskan hasil prediksinya
untuk
mendiskusikan
hasil prediksinya
secara
berkelompok
Siswa Merencanakan Membuat langkah-langkah
merencanakan dan percobaan percobaan sesuai dengan
melakukan tujuan percobaannya
percobaan untuk Mempersiapkan alat dan
membuktikan bahan yang diperlukan
prediksinya Mengamati Mengamati percobaan yang
dilakukan
Mengukur Menghitung waktu yang
dibutukan untuk tiap getaran

186
Kelompok dan Skor siswa
Langkah-
Aspek KPS Indikator A B C D E F G
langkah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
dan menghitung banyaknya
getaran
Mengukur sudut simpangan
bandul menggunakan busur
Mengumpulkan Menuliskan data percobaan
data pada lembar kegiatan siswa 4
Siswa Menginterpretasi Mengolah data hasil
mendiskusikan data percobaan
hasil eksperimen Membuat grafik Menggambarkan grafik
dan membuat pengaruh massa dan
laporan percobaan amplitudo terhadap frekuensi
dan periode
Berkomunikasi Berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan pada kegiatan
berkomunikasi di lembar
kegiatan siswa 4
Membuat kesimpulan
percobaan
Siswa Berkomunikasi Menjelaskan hasil
mempresentasikan percobaannya
laporan Memperhatikan dan
percobaannya menanggapi presentasi
kelompok lain

187
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Pertemuan 3

Hari/tanggal :
Materi pokok : Persamaan simpangan, kecepatan, dan percepatan gerak harmonik sederhana

Kelompok dan Skor siswa


Langkah-
Aspek KPS Indikator A B C D E F G
langkah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Siswa diminta Memprediksi Mengemukakan apa yang
untuk mungkin akan terjadi pada
memprediksi keadaan yang belum diamati
percobaan yang
belum dilakukan
Siswa diminta Berkomunikasi Menjelaskan hasil prediksinya
untuk
mendiskusikan
hasil prediksinya
secara
berkelompok
Siswa Merencanakan Membuat langkah-langkah
merencanakan dan percobaan percobaan sesuai dengan
melakukan tujuan percobaannya
percobaan untuk Mempersiapkan alat dan
membuktikan bahan yang diperlukan
prediksinya Mengamati Mengamati percobaan yang
dilakukan
Mengukur Menghitung waktu yang
dibutukan untuk tiap getaran

188
Kelompok dan Skor siswa
Langkah-
Aspek KPS Indikator A B C D E F G
langkah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
dan menghitung banyaknya
getaran
Mengukur sudut simpangan
bandul menggunakan busur
Mengumpulkan Menuliskan data percobaan
data pada lembar kegiatan siswa 6
Siswa Menginterpretasi Mengolah data hasil
mendiskusikan data percobaan
hasil eksperimen Membuat grafik Menggambarkan grafik
dan membuat pengaruh sudut simpangan
laporan percobaan terhadap periode pegas
Berkomunikasi Berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan pada kegiatan
berkomunikasi di lembar
kegiatan siswa 6
Membuat kesimpulan
percobaan
Siswa Berkomunikasi Menjelaskan hasil
mempresentasikan percobaannya
laporan Memperhatikan dan
percobaannya menanggapi presentasi
kelompok lain

189
190

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

1. HASIL PRETEST
a. Hasil Pretest Kelas Eksperimen
14 14 14 21 21 21 24 24
24 24 24 24 28 28 28 28
28 31 31 31 31 31 35 35
35 35 38 38 38 38 41 45

1) Jumlah Siswa = 32
2) Rentang =
= 45 – 14
= 31
3) Banyak Kelas =
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,967
= 5,967 ≈ 6
4) Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest


Nilai
Frekuensi
No Interval tengah

1 14-19 3 16,5 272,25 49,5 816,75


2 20-25 9 22,5 506,25 202,5 4556,25
3 26-31 10 28,5 812,25 285 8122,5
4 32-37 4 34,5 1190,25 138 4761
5 38-43 5 40,5 1640,25 202,5 8201,25
6 44-49 1 46,5 2162,25 46,5 2162,25
Jumlah 32 924 28620
191

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa


nilai, yaitu:

1) Rata-rata ̅

̅

2) Median (Me)

( )

Keterangan
: Median
: Tepi bawah kelas median
: Banyak nilai pengamatan
∑ : Jumlah frekuensi sebelum frekuensi medium
: Frekuensi Median
: Interval kelas
Maka

( )

( )

( )

3) Modus

( )

Keterangan
192

: Modus
: Tepi bawah kelas modus
: Frekuensi modus – frekuensi sebelum modus
: Frekuensi modus – frekuensi setelah modus
: Interval kelas

Maka

( )

( )

4) Standar deviasi
∑ ∑


193

b. Hasil Pretest Kelas Kontrol


14 14 17 17 17 21 21 21
21 21 24 24 24 24 28 28
28 28 28 31 31 31 35 35
35 35 35 38 38 38 41 45
45 48

1) Jumlah Siswa = 34
2) Rentang =
= 48 – 14
= 34
3) Banyak Kelas =
= 1 + 3,3 log 34
= 1 + 5,054
= 6,054 ≈ 6
4) Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest


Nilai
Frekuensi
No Interval tengah

1 14-19 5 16,5 272,25 82,5 1361,25


2 20-25 9 22,5 506,25 202,5 4556,25
3 26-31 8 28,5 812,25 228 6498
4 32-37 5 34,5 1190,25 172,5 5951,25
5 38-43 4 40,5 1640,25 162 6561
6 44-49 3 46,5 2162,25 139,5 6486,75
Jumlah 34 987 31414,5
194

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa


nilai, yaitu:

1) Rata-rata ̅

̅

2) Median (Me)

( )

Keterangan
: Median
: Tepi bawah kelas median
: Banyak nilai pengamatan
∑ : Jumlah frekuensi sebelum frekuensi medium
: Frekuensi Median
: Interval kelas
Maka

( )

( )

( )

3) Modus

( )

Keterangan
195

: Modus
: Tepi bawah kelas modus
: Frekuensi modus – frekuensi sebelum modus
: Frekuensi modus – frekuensi setelah modus
: Interval kelas

Maka

( )

( )

4) Standar deviasi
∑ ∑


196

2. HASIL POSTTEST
a. Hasil Posttest Kelas Eksperimen
38 41 41 45 45 48 48 48
48 52 52 52 55 55 59 62
62 66 66 66 66 66 69 69
69 72 72 72 72 72 72 76

1) Jumlah Siswa = 32
2) Rentang =
= 76 – 38
= 38
3) Banyak Kelas =
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,967
= 5,967 ≈ 6
4) Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest


Nilai
Frekuensi
No Interval tengah

1 38-44 3 41 1681 123 5043


2 45-51 6 48 2304 288 13824
3 52-58 5 55 3025 275 15125
4 59-65 3 62 3844 186 11532
5 66-72 14 69 4761 966 66654
6 73-79 1 76 5776 76 5776
Jumlah 32 1914 117954
197

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa


nilai, yaitu:

1) Rata-rata ̅

̅

2) Median (Me)

( )

Keterangan
: Median
: Tepi bawah kelas median
: Banyak nilai pengamatan
∑ : Jumlah frekuensi sebelum frekuensi medium
: Frekuensi Median
: Interval kelas
Maka

( )

( )

( )

3) Modus

( )

Keterangan
198

: Modus
: Tepi bawah kelas modus
: Frekuensi modus – frekuensi sebelum modus
: Frekuensi modus – frekuensi setelah modus
: Interval kelas

Maka

( )

( )

4) Standar deviasi
∑ ∑


199

b. Hasil Posttest Kelas Kontrol


24 28 28 28 28 28 31 31
31 35 35 38 41 41 41 41
41 45 45 45 45 48 48 48
48 52 52 52 55 55 55 55
62 65

1) Jumlah Siswa = 34
2) Rentang =
= 65 – 24
= 41
3) Banyak Kelas =
= 1 + 3,3 log 34
= 1 + 5,054
= 6,054 ≈ 6
4) Panjang Kelas (i) =

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest


Nilai
Frekuensi
No Interval tengah

1 24-30 6 27 729 162 4374


2 31-37 5 34 1156 170 5780
3 38-44 6 41 1681 246 10086
4 45-51 8 48 2304 384 18432
5 52-58 7 55 3025 385 21175
6 59-65 2 62 3844 124 7688
Jumlah 34 1471 67535
200

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa


nilai, yaitu:

1) Rata-rata ̅

̅

2) Median (Me)

( )

Keterangan
: Median
: Tepi bawah kelas median
: Banyak nilai pengamatan
∑ : Jumlah frekuensi sebelum frekuensi medium
: Frekuensi Median
: Interval kelas
Maka

( )

( )

( )

3) Modus

( )

Keterangan
201

: Modus
: Tepi bawah kelas modus
: Frekuensi modus – frekuensi sebelum modus
: Frekuensi modus – frekuensi setelah modus
: Interval kelas

Maka

( )

( )

4) Standar deviasi
∑ ∑


202

3. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kai Kuadrat dengan rumus sebagai
berikut:

∑( )

Keterangan :
: Kai Kuadrat
: frekuensi yang ada hasil observasi (keadaan data)
: frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian uji Kai Kuadrat adalah sebagai berikut:


Jika hitung tabel, artinya distribusi data tidak normal
Jika hitung tabel, artinya data terdistribusi normal

a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen


Z Luas
Batas
Interval batas tiap
kelas hitung
kelas kelas
13,5 -1,97
14-19 3 16,5 272,25 49,5 816,75 0,091 3 2,902 0,010 0,003
19,5 -1,20
20-25 9 22,5 506,25 202,5 4556,25 0,219 9 6,992 4,032 0,577
25,5 -0,43
26-31 10 28,5 812,25 285 8122,5 0,300 10 9,584 0,173 0,018
31,5 0,34
32-37 4 34,5 1190,25 138 4761 0,233 4 7,469 12,033 1,611
37,5 1,11
38-43 5 40,5 1640,25 202,5 8201,25 0,103 5 3,309 2,860 0,864
43,5 1,88
44-49 1 46,5 2162,25 46,5 2162,25 0,026 1 0,835 0,027 0,033
49,5 2,65
Jumlah 32 924 28620 32 3,106

Langkah-langkah untuk menentukan nilai-nilai pada tabel bantu tersebut


adalah sebagai berikut:
1) Membuat tabel distribusi frekuensi
203

2) Menentukan batas kelas interval


13,5 19,5 25,5 31,5 37,5 43,5 49,5

3) Menentukan Z batas kelas dengan rumus:


̅

Keterangan:
̅ : nilai rata-rata
: nilai standar deviasi

4) Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal, sehingga didapat:
Z batas kelas -1,97 -1,20 -0,43 0,34 1,11 1,88 2,65
Batas luas daerah 0,476 0,385 0,166 0,133 0,367 0,470 0,496

5) Menentukan luas tiap kelas interval

6) Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan dengan rumus:


204

7) Mencari Kai Kuadrat hitung tiap kelas interval

8) Menentukan Kai Kuadrat hitung dengan menjumlahkan nilai Kai Kuadrat tiap
interval kelas

∑( )

9) Menguji normalitas data


Nilai dengan derajat kebebasan pada
taraf signifikansi 5% adalah 7,815. Untuk menguji normalitas data yaitu
dengan membandingkan nilai dengan . Didapatkan bahwa

< (3,106 < 7,815) yang artinya bahwa data berdistribusi

normal.

b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol


Z Luas
Batas
Interval batas tiap
kelas hitung
kelas kelas
13,5 -1,72
14-19 5 16,5 272,25 82,5 1361,25 0,130 5 4,410 0,348 0,079
19,5 -1,06
20-25 9 22,5 506,25 202,5 4556,25 0,220 9 7,487 2,290 0,306
25,5 -0,39
26-31 8 28,5 812,25 228 6498 0,246 8 8,354 0,125 0,015
31,5 0,27
32-37 5 34,5 1190,25 172,5 5951,25 0,189 5 6,426 2,033 0,316
37,5 0,94
38-43 4 40,5 1640,25 162 6561 0,099 4 3,369 0,398 0,118
43,5 1,61
44-49 3 46,5 2162,25 139,5 6486,75 0,036 3 1,210 3,203 2,646
49,5 2,27
Jumlah 34 987 31414,5 34 3,480

Langkah-langkah untuk menentukan nilai-nilai pada tabel bantu tersebut


adalah sebagai berikut:
1) Membuat tabel distribusi frekuensi
205

2) Menentukan batas kelas interval


13,5 19,5 25,5 31,5 37,5 43,5 49,5

3) Menentukan Z batas kelas dengan rumus:


̅

Keterangan:
̅ : nilai rata-rata
: nilai standar deviasi

4) Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal, sehingga didapat:
Z batas kelas -1,72 -1,06 -0,39 0,27 0,94 1,61 2,27
Batas luas daerah 0,429 0,300 0,079 0,166 0,355 0,455 0,490

5) Menentukan luas tiap kelas interval

6) Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan dengan rumus:


206

7) Mencari Kai Kuadrat hitung tiap kelas interval

8) Menentukan Kai Kuadrat hitung dengan menjumlahkan nilai Kai Kuadrat tiap
interval kelas

∑( )

9) Menguji normalitas data


Nilai dengan derajat kebebasan pada
taraf signifikansi 5% adalah 7,815. Untuk menguji normalitas data yaitu dengan
membandingkan nilai dengan . Didapatkan bahwa <

(3,480 < 7,815) yang artinya bahwa data berdistribusi normal.

c. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen


Z Luas
Batas
Interval batas tiap
kelas hitung
kelas kelas
37,5 -2,14
38-44 3 41 1681 123 5043 0,055 3 1,747 1,570 0,898
44,5 -1,47
45-51 6 48 2304 288 13824 0,141 6 4,515 2,205 0,488
51,5 -0,80
52-58 5 55 3025 275 15125 0,236 5 7,565 6,578 0,870
58,5 -0,13
59-65 3 62 3844 186 11532 0,157 3 5,027 4,110 0,817
65,5 0,55
66-72 14 69 4761 966 66654 0,589 14 19,123 26,247 1,373
72,5 1,22
73-79 1 76 5776 76 5776 0,082 1 2,618 2,617 1,000
79,5 1,89
Jumlah 32 1914 117954 32 5,446

Langkah-langkah untuk menentukan nilai-nilai pada tabel bantu tersebut


adalah sebagai berikut:
1) Membuat tabel distribusi frekuensi
207

2) Menentukan batas kelas interval


37,5 44,5 51,5 58,5 65,5 72,5 79,5

3) Menentukan Z batas kelas dengan rumus:


̅

Keterangan:
̅ : nilai rata-rata
: nilai standar deviasi

4) Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal, sehingga didapat:
Z batas kelas -2,14 -1,47 -0,80 -0,13 0,55 1,22 1,89
Batas luas daerah 0,484 0,429 0,288 0,052 0,209 0,389 0,471

5) Menentukan luas tiap kelas interval

6) Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan dengan rumus:


208

7) Mencari Kai Kuadrat hitung tiap kelas interval

8) Menentukan Kai Kuadrat hitung dengan menjumlahkan nilai Kai Kuadrat tiap
interval kelas

∑( )

9) Menguji normalitas data


Nilai dengan derajat kebebasan pada
taraf signifikansi 5% adalah 7,815. Untuk menguji normalitas data yaitu dengan
membandingkan nilai dengan . Didapatkan bahwa <

(5,446 < 7,815) yang artinya bahwa data berdistribusi normal.

d. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol


Z Luas
Batas
Interval batas tiap
kelas Hitung
kelas kelas
23,5 -1,85
24-30 6 27 729 162 4374 0,082 6 2,771 10,426 3,763
30,5 -1,20
31-37 5 34 1156 170 5780 0,173 5 5,868 0,754 0,129
37,5 -0,54
38-44 6 41 1681 246 10086 0,240 6 8,167 4,695 0,575
44,5 0,12
45-51 8 48 2304 384 18432 0,233 8 7,929 0,005 0,001
51,5 1,77
52-58 7 55 3025 385 21175 0,150 7 5,114 3,559 0,696
58,5 1,43
59-65 2 62 3844 124 7688 0,065 2 2,196 0,039 0,018
65,5 2,08
Jumlah 34 1471 67535 34 5,180

Langkah-langkah untuk menentukan nilai-nilai pada tabel bantu tersebut


adalah sebagai berikut:
1) Membuat tabel distribusi frekuensi
2) Menentukan batas kelas interval
209

23,5 30,5 37,5 44,5 51,5 58,5 65,5

3) Menentukan Z batas kelas dengan rumus:


̅

Keterangan:
̅ : nilai rata-rata
: nilai standar deviasi

4) Mencari batas luas daerah dari tabel kurva normal, sehingga didapat:
Z batas kelas -1,85 -1,20 -0,54 0,12 0,77 1,43 2,08
Batas luas daerah 0,466 0,385 0,212 0,028 0,261 0,412 0,476

5) Menentukan luas tiap kelas interval

6) Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan dengan rumus:

7) Mencari Kai Kuadrat hitung tiap kelas interval


210

8) Menentukan Kai Kuadrat hitung dengan menjumlahkan nilai Kai Kuadrat tiap
interval kelas

∑( )

9) Menguji normalitas data


Nilai dengan derajat kebebasan pada
taraf signifikansi 5% adalah 7,815. Untuk menguji normalitas data yaitu dengan
membandingkan nilai dengan . Didapatkan bahwa <

(5,180 < 7,815) yang artinya bahwa data berdistribusi normal.


211

4. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:

Dimana varians dapat dihitung dengan rumus:




Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen
Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak
homogen

a. Uji Homogenitas Pretest


Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen
Nilai
Frekuensi
No Interval tengah

1 14-19 3 16,5 272,25 49,5 816,75


2 20-25 9 22,5 506,25 202,5 4556,25
3 26-31 10 28,5 812,25 285 8122,5
4 32-37 4 34,5 1190,25 138 4761
5 38-43 5 40,5 1640,25 202,5 8201,25
6 44-49 1 46,5 2162,25 46,5 2162,25
Jumlah 32 924 28620

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol


Nilai
Frekuensi
No Interval tengah

1 14-19 5 16,5 272,25 82,5 1361,25


2 20-25 9 22,5 506,25 202,5 4556,25
3 26-31 8 28,5 812,25 228 6498
4 32-37 5 34,5 1190,25 172,5 5951,25
5 38-43 4 40,5 1640,25 162 6561
6 44-49 3 46,5 2162,25 139,5 6486,75
212

Jumlah 34 987 31414,5

1) Menentukan Varians Tiap Kelompok Data


Kelas Eksperimen



Kelas Kontrol




2) Menentukan Nilai dan Menguji Homogenitas Data Pretest


Berdasarkan nilai varians yang telah didapat, maka nilai adalah:
213

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai dan


. Pada taraf signifikansi 5% didapatkan nilai dengan
dan adalah 1,84. Maka nilai < , sehingga H0
diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen.

b. Uji Homogenitas Posttest


Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen
Nilai
Frekuensi
No Interval tengah

1 38-44 3 41 1681 123 5043


2 45-51 6 48 2304 288 13824
3 52-58 5 55 3025 275 15125
4 59-65 3 62 3844 186 11532
5 66-72 14 69 4761 966 66654
6 73-79 1 76 5776 76 5776
Jumlah 32 1914 117954

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol


Nilai
Frekuensi
No Interval tengah

1 24-30 6 27 729 162 4374


2 31-37 5 34 1156 170 5780
3 38-44 6 41 1681 246 10086
4 45-51 8 48 2304 384 18432
5 52-58 7 55 3025 385 21175
6 59-65 2 62 3844 124 7688
Jumlah 34 1471 67535

1) Menentukan Varians Tiap Kelompok Data


Kelas Eksperimen




214

Kelas Kontrol




2) Menentukan Nilai dan Menguji Homogenitas Data Posttest


Berdasarkan nilai varians yang telah didapat, maka nilai adalah:

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai dan


. Pada taraf signifikansi 5% didapatkan nilai dengan
dan adalah 1,84. Maka nilai < , sehingga H0
diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen.
215

5. Uji Hipotesis
Karena data yang telah diuji terdistribusi normal dan homogen, maka rumus
uji hipotesis yang digunakan adalah:

̅ ̅

Dengan

Keterangan :
̅ : rata-rata data kelompok 1
̅ : rata-rata data kelompok 2
dsg : nilai deviasi standar gabungan
: banyaknya data kelompok 1
: banyaknya data kelompok 2
: varians data kelompok 1
: varians data kelompok 2

Dengan kriteria pengujian, yaitu:


Jika thitung < ttabel maka H0 diterima
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak

a. Uji Hipotesis Pretest


Langkah-langkah menentukan thitung adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai-nilai yang diketahui.
̅
̅

2) Menentukan nilai standar deviasi gabungan (dsg)


216

3) Menentukan Nilai
̅ ̅

4) Menguji Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis yaitu dengan membandingkan nilai
dengan . Nilai pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan
adalah 2,00. Karena nilai thitung < ttabel
maka H0 diterima, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan mengenai keterampilan proses sains siswa pada konsep gerak harmonik
sederhana.
217

b. Uji Hipotesis Posttest


Langkah-langkah menentukan thitung adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai-nilai yang diketahui.
̅
̅

2) Menentukan nilai standar deviasi gabungan (dsg)

3) Menentukan Nilai
̅ ̅


218

4) Menguji Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis yaitu dengan membandingkan nilai
dengan . Nilai pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan
adalah 2,00. Karena nilai thitung > ttabel
maka H0 diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
mengenai keterampilan proses sains siswa pada konsep gerak harmonik
sederhana.
6. Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains
Data hasil observasi ini diperoleh saat siswa melakukan pembelajaran dengan metode Eksperimen Diskusi (ED).

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3


Aspek KPS Indikator Kelompok Kelompok Kelompok
% % %
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Memprediksi Mengemukakan apa yang 2 2 1 2 1 4 3 53,57% 3 3 2 2 2 3 2 60,71% 3 2 2 3 2 3 3 64,29%
mungkin akan terjadi pada
keadaan yang belum diamati
Berkomunikasi Menjelaskan hasil prediksinya 2 2 2 3 2 3 3 60,71% 4 3 2 4 2 3 3 75% 4 3 3 4 4 4 4 92,86%
Merencanakan Membuat langkah-langkah 3 2 2 2 2 2 3 57,14% 4 3 2 4 2 2 3 71,43% 4 2 4 4 4 3 3 85,71%
Percobaan percobaan sesuai dengan
tujuan percobaannya
Mempersiapkan alat dan bahan 3 4 3 3 3 3 4 82,14% 4 4 1 4 3 4 4 85,71% 4 3 4 4 4 4 4 96,43%
yang diperlukan
Melakukan Mengamati percobaan yang 3 4 1 4 3 4 4 82,14% 3 4 3 2 3 4 4 82,14% 4 3 3 4 2 4 4 85,71%
Percobaan dilakukan
Menghitung waktu yang 2 3 4 2 3 4 4 78,57% 4 3 2 4 3 4 4 85,71% 4 3 3 3 3 4 4 85,71%
dibutukan untuk tiap getaran
dan menghitung banyaknya
getaran
Mengukur amplitudo pegas 3 4 3 3 3 3 3 78,57% 4 3 2 4 4 4 4 89,29% 4 4 4 4 4 4 4 100%
atau sudut simpangan bandul
Menginterpretasi Menuliskan data percobaan 4 3 3 3 4 3 4 85,71% 4 3 2 4 4 4 4 89,29% 4 3 4 4 3 4 4 92,86%
Data pada lembar kegiatan siswa
Mengolah data hasil percobaan 4 3 3 4 3 4 4 89,29% 4 3 2 3 4 4 3 82,14% 4 4 3 3 4 3 4 89,29%
Menggambarkan grafik 1 2 1 2 1 2 2 39,29% 3 3 3 3 3 3 1 67,86% 3 3 3 3 4 1 3 71,43%
Berkomunikasi Berdiskusi untuk menjawab 3 3 3 3 3 3 2 71,43% 3 3 2 4 2 3 2 67,86% 3 3 3 2 3 2 4 71,43%

219
pertanyaan pada kegiatan
berkomunikasi
Membuat kesimpulan 2 2 1 1 2 2 1 39,29% 3 1 2 1 1 4 1 46,43% 4 4 1 4 4 1 1 67,86%
percobaan
Menjelaskan hasil 2 2 3 2 2 3 2 57,14% 4 3 2 3 4 3 3 78,57% 4 3 4 4 4 4 4 96,43%
percobaannya
Memperhatikan dan 2 2 2 3 1 4 1 53,57% 2 2 2 2 2 2 2 50% 2 2 2 3 3 2 3 60,71%
menanggapi presentasi
kelompok lain

64,29%
67,86%
57,14%
66,07%
58,93%
78,57%
71,43%

87,50%
73,21%
51,79%
78,57%
69,64%
83,93%
71,43%

91,07%

76,79%
87,50%
85,71%
76,79%
87,50%
75%
Persentase Tiap Kelompok

220
221

7. Presentase Tes Keterampilan Proses Sains


a. Pretest Kelas Eksperimen
Siswa K1 K2 K3 K4 K5 K6 Skor
siswa
1 2 13 14 24 25 5 17 23 10 11 12 20 21 22 29 6 7 18 19 27 8 9 26 3 4 15 16 28
A 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
B 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 14
C 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 14
D 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 21
E 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 21
F 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 21
G 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 24
H 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 24
I 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 24
J 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 24
K 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 24
L 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 24
M 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 28
N 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 28
O 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 28
P 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 28
Q 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 28
R 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 31
S 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 31
T 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 31
U 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 31
V 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 31
W 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 35
X 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 35
Y 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 35
Z 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 35
AB 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 38
AC 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 38
AD 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 38
AE 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 38
AF 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 41
AG 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 45
Jumlah 14 12 3 18 5 17 7 4 16 7 11 6 11 9 10 10 7 11 17 11 6 13 3 13 6 3 0 7 9
Presentase

15,625%
53,125%
21,875%

21,875%
34,375%

34,375%
28,125%

21,875%
34,375%
53,125%
34,375%

40,625%

40,625%

21,875%
28,125%
43,75%

9,375%
56,25%

18,75%

31,25%
31,25%

18,75%

9,375%

18,75%
9,375%
37,5%

12,5%
50%

0%

Rata-
35,94% 28,13% 28,57% 32,5% 30,21% 15,63%
rata
222

b. Pretest Kelas Kontrol


Siswa K1 K2 K3 K4 K5 K6 Skor
1 2 13 14 24 25 5 17 23 10 11 12 20 21 22 29 6 7 18 19 27 8 9 26 3 4 15 16 28 Siswa
A 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
B 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
C 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 17
D 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 17
E 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17
F 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 21
G 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 21
H 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 21
I 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 21
J 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 21
K 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 24
L 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24
M 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24
N 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24
O 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 28
P 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 28
Q 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 28
R 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 28
S 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 28
T 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 31
U 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 31
V 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 31
W 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 35
X 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 35
Y 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 35
Z 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 35
AB 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 35
AC 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 38
AD 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 38
AE 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 38
AF 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 41
AG 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 45
AH 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 45
AI 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 48
Jumlah 23 15 10 10 11 6 18 7 17 7 14 8 10 7 12 5 11 6 21 10 5 7 6 7 7 7 4 8 4 283
Presentase

67,65%
44,12%
29,41%
29,41%
32,35%
17,65%
52,94%
20,59%
50,00%
20,59%
41,18%
23,53%
29,41%
20,59%
35,29%
14,71%
32,35%
17,65%
61,76%
29,41%
14,71%
20,59%
17,65%
20,59%
20,59%
20,59%
11,76%
23,53%
11,76%

Rata-
36,77% 41,18% 26,47% 31,18% 19,61% 17,65%
rata
223

c. Posttest Kelas Eksperimen


Siswa K1 K2 K3 K4 K5 K6 Skor
1 2 13 14 24 25 5 17 23 10 11 12 20 21 22 29 6 7 18 19 27 8 9 26 3 4 15 16 28 Siswa
A 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 38
B 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 41
C 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 41
D 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 45
E 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 45
F 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 48
G 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 48
H 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 48
I 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 48
J 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 52
K 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 52
L 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 52
M 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 55
N 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 55
O 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 59
P 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 62
Q 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 62
R 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 66
S 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 66
T 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 66
U 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 66
V 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 66
W 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 69
X 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 69
Y 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 69
Z 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 72
AB 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 72
AC 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 72
AD 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 72
AE 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 72
AF 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 72
AG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 76
Jumlah 24 23 9 28 20 25 19 25 21 15 15 19 21 9 29 16 23 23 31 29 13 23 23 11 20 12 5 6 13 550
Presentase

59,375%
71,875%
28,125%

78,125%
59,375%
78,125%
65,625%
46,875%
46,875%

65,625%
28,125%
90,625%

71,875%
71,875%
96,875%
90,625%
40,625%
71,875%
71,875%
34,375%

15,625%

40,625%
18,75%
87,5%
62,5%

62,5%
37,5%
75%

50%

Rata-
67,19% 67,71% 55,36% 74,38% 59,38% 35%
rata
224

d. Posttest Kelas Kontrol


Siswa K1 K2 K3 K4 K5 K6 Skor
1 2 13 14 24 25 5 17 23 10 11 12 20 21 22 29 6 7 18 19 27 8 9 26 3 4 15 16 28 Siswa
A 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 24
B 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28
C 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 28
D 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 28
E 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 28
F 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 28
G 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 31
H 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 31
I 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 31
J 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 35
K 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 35
L 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 38
M 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 41
N 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 41
O 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 41
P 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 41
Q 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 41
R 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 45
S 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 45
T 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 45
U 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 45
V 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 48
W 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 48
X 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 48
Y 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 48
Z 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 52
AB 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 52
AC 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 52
AD 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 55
AE 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 55
AF 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 55
AG 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 55
AH 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 62
AI 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 65
Jumlah 22 19 5 23 22 15 17 17 9 19 21 19 16 6 11 17 17 20 17 22 4 23 25 7 2 8 2 3 11 419
Presentase

64,71%
55,88%
14,71%
67,65%
64,71%
44,12%

26,47%
55,88%
61,76%
55,88%
47,06%
17,65%
32,35%

58,82%

64,71%
11,76%
67,65%
73,53%
20,58%

23,53%

32,35%
5,88%

5,88%
8,82%
50%
50%

50%
50%

50%

Rata-
51,96% 42,16% 45,80% 47,06% 53,92% 15,29%
rata
225

Keterangan:
K1 : Mengamati
K2 : Memprediksi
K3 : Merencanakan/melakukan percobaan
K4 : Menginterpretasi data
K5 : Berkomunikasi
K6 : Menerapkan konsep
237

BIODATA PENULIS

SITI IPAH LATIPAH. Anak pertama dari tiga bersaudara


pasangan Tawin dan Sutirah. Lahir di Karawang pada tanggal
31 Oktober 1991, bertempat tinggal di Dusun Gintung Kolot Rt
17/04 Desa Gintung Kerta Kecamatan Klari Kabupaten
Karawang Jawa Barat.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang ditempuh
penulis diantaranya SDN Gintung Kerta II lulus tahun 2004, MTs An-najah
Bekasi lulus tahun 2007, SMA Almuhajirin Purwakarta lulus tahun 2010. Penulis
kemudian melanjutkan ke Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2010.

Anda mungkin juga menyukai