Anda di halaman 1dari 5

Putri, Valda Artamevia Febiani. Fosilisasi Konvensional.

FOSILISASI KONVENSIONAL

Valda Artamevia Febiani Putri1.a, Adam Nicky Hermansyah, Aditya Ganda Agustin, Agim Yustian
Bakhtiar, Arjun Purwoko, Eva Yanti, Lammartua Satria Nusantara Sagala, Simon Fedrik, Yana
Melynia Situmeang. Leonardo Immanuel Manalu, Muhammad Iqbal Rozaki,- Riski Aditya.
1
Teknik Geologi, Jurusan Teknologi Produksi
dan Industri, Institut Teknologi Sumatera
a
Email: valda.118150025@student.itera.ac.id

Abstract
Conventional fossilization is fossilization that occurs in general in the remnants of organisms
both animals and plants that accumulate in sediments or sediments that undergo preservation in
whole, in part, or in traces only. The fossilization process is divided into five namely mold, cast,
track, trail, burrow, booring, and strata-burial. In this practicum aims to understand the
process of fossilization and can distinguish mold, cast, track, trail, track, burrow, booring, and
strata-burial by using tools and materials such as gypsum, 9 pieces of organisms that have died,
2 animals live like chickens and snails, A3 size impraboard, scissors, ruler, clean water, plastic
trays, metal spoons, plastic bowls, gloves, cables, and large black duct tape. Therefore, it is
important to study and conduct this practicum in order to understand and distinguish
conventional fossilization processes.

Keywords: Conventional Fossilization, Mold & Cast, Trace Fossil, Stara Burial.

Abstrak
Fosilisasi Konvensional adalah fosilisasi yang terjadi secara umum pada sisa-sisa organisme baik
hewan maupun tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan yang
mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian, ataupun jejaknya saja. Proses fosilisasi
terbagi menjadi lima yaitu mold, cast, track, trail, burrow, boring, dan strata burial. Pada
praktikum ini bertujuan agar dapat memahami proses fosilisasi serta dapat membedakan mold,
cast, track, trail, track, burrow, booring, dan strata burial dengan menggunakan alat dan bahan
seperti, gypsum, 9 buah sisa organisme yang telah mati,2 ekor hewan hidup seperti ayam dan
bekicot, impraboard ukuran A3, gunting, penggaris, air bersih, nampan plastik, sendok logam,
mangkuk plastik, sarung tangan, kabel, dan lakban hitam ukuran besar. Oleh karena itu, penting
untuk mempelajari dan melakukan praktikum ini agar dapat memahami serta membedakan
proses-proses fosilisasi konvensional.

Kata kunci: Fosilisasi Konvensional, Mold & Cast, Trace Fossil, Strata Burial.

1
Putri, Valda Artamevia Febiani. Fosilisasi Konvensional.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang [setiap sub-bab Times New Roman, 12pt, bold, paragraf 1,15]
Fosil adalah sisa aktivitas organisme yang terawetkan atau terpreserpasi secara alami
yang berumur lebih tua dari masa kolosen atau > 10.000 tahun. Fosilisasi merupakan
proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen
atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian
ataupun jejaknya saja. Dalam kehidupan sehari-hari fosil sangat berguna bagi manusia
seperti untuk bahan bakar. Fosil memberi kita petunjuk tentang dunia masa lalu atau
lampau. Dengan adanya fosil, kita tahu bahwa ada berbagai bentuk kehidupan telah
menduduki planet ini. Fosil sangat penting untuk bisa memahami sejarah serta
lingkungan pengendapan batuan sedimen bumi. Fosil juga dapat berperan dalam
korelasi yang berarti ,batuan-batuan yang mengandung fosil yang sama dikatakan
mempunyai umur yang sama dan berasal dari tempat yang berbeda dapat dikorelasikan.
Oleh karena itu, fosil sangat penting untuk dipelajari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan fosilisasi konvensional ?
2. Apa perbedaan mold & cast, track, trail, burrow, boring ?
3. Bagaimana pembentukan trace fossil ?
4. Bagaimana lingkungan pengendapan pada stara burial ?
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Memahami fosilisasi konvensional.
2. Mengetahui perbedaan antara mold & cast, track, trail, burrow, dan boring serta
pengelompokanya dan bentuk simulasinya.
3. Memahami pembentukan trace fossil.
4. Memahami lingkungan pengendapan pada strata burial.
1.4 Potensi dan Manfaat Praktikum
1. Praktikan memahami tentang fosilisasi konvensional.
2. Praktikan mengetahui perbedaan antara mold & cast, track, trail, burrow, dan
boring serta pengelompokanya dan bentuk simulasinya.
3. Praktikan memahami pembentukan trace fossil.
4. Praktikan memahami lingkungan pengendapan pada strata burial.
1.5 Tinjauan Pustaka
1.5.1 Pengertian Fosil dan Fosilisasi
Fosil adalah sisa aktivitas organisme yang terawetkan atau terpreserpasi secara
alami yang berumur lebih tua dari masa kolosen atau > 10.000 tahun. (Futuyma,
2006). Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan
yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami
pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Fosilisasi
dibagi menjadi dua yaitu fosilisasi konvensional dan fosilisasi unkonvensional.
.Fosilisasi Konvensional adalah fosilisasi yang terjadi secara umum pada sisa-sisa
organisme baik hewan maupun tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau
endapan-endapan yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian,
ataupun jejaknya saja. (Pangestu, 2018)

2
Putri, Valda Artamevia Febiani. Fosilisasi Konvensional.

1.5.2 Proses Fosilisasi Konvensional


 Mold dan Cast
Mold adalah cetakan sisa organisme, jika tercetak bagian luar maka disebut
external mold, sedangkan jika yang tercetak bagian dalam maka disebut internal
mold. Cast adalah produk mold yang terisi oleh mineral sekunder menja sebuah
cetakan, jika tercetak adalah bagian luar maka disebut external cast, sedangkan
jika yang tercetak bagian dalam maka disebut internal cast.
 Trace Fossil
Trace Fossil berupa Track, Trail, Burrow, Boring. Track adalah jejak
perpindahan organisme berupa tapak di atas permukaan sedimen. Trail adalah
jejak perpindahan organisme berupa seretan. (Lucas, 2007). Burrow adalah jejak
berupa sisa penggalian lubang suatu organisme dalam sedimen. Boring adalah
lubang pengeboran dari suatu organisme misalnya cacing.
 Strata Burial
Strata burial merupakan keberadaan sisa organisme dalam pengendapan batuan
sedimen yang tersusun bersamaan pada saat proses sedimentasi, pada umumnya
lingkungan hidup suatu organisme tidak jauh dari fossil yang ditemukan
tersebut. (Novrayanda, 2018)
2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Proses Fosilisasi Mold dan Cast

Gambar 1. Hasil Mold dan Cast, Bagian Atas Merupakan Internal Mold dan Cast
Sedangkan Bagian Bawah Merupakan External Mold dan Cast.

Mold adalah cetakan sisa organisme, jika tercetak bagian luar maka disebut external
mold, sedangkan jika yang tercetak bagian dalam maka disebut internal mold. Cast
adalah produk mold yang terisi oleh mineral sekunder menja sebuah cetakan, jika
tercetak adalah bagian luar maka disebut external cast, sedangkan jika yang tercetak
bagian dalam maka disebut internal cast. Pada praktikum ini dilakukan dengan cara
adonan gypsum diletakan ke dalam nampan plastic lalu, permukaannya diratakan.
Setelah itu, letakan dan tekan kerang pada adonan gypsum hingga adonan gypsum
setengah mengeras. Selanjutnya, angkat kerang tersebut maka akan terlihat hasil mold
and castnya. Kegiatan ini bertujuan agar dapat mengetahui suatu fosilisasi yang terbentuk
dengan cara mold and cast, serta kami dapat mengidentifikasi seuatu fossil mold and cast.

3
Putri, Valda Artamevia Febiani. Fosilisasi Konvensional.

2.2 Proses Pembentukan Trace Fossil


Pada praktikum ini hal yang dilakukan hampir sama dengan mold & cast yakni dengan
cara adonan gypsum di dalam nampan yang masih basah diletakan bekicot untuk
percobaan trail lalu tunggu hingga ia berjalan dan membentuk seretan. Tetapi bekicot
tidak berjalan sehingga tidak membentuk seretan yang dikarenakan mengalami
guncangan yang keras saat menuju laboratorium. Lalu, Track dilakukan dengan cara
kaki ayam diletakan dan ditekan ke dalam nampan yang berisi adonan gypsum maka
akan terbentuk hasil tracknya, hal ini menganalogikan pada keadaan sebenarnya dimana
fosil jejak atau trace fossil yang biasa ditemukan berupa jejak kaki terbentuk oleh proses-
proses ini yang kemudian tersedimentasi lalu membentuk batuan sedimen yang d idalam
nya terdapat trace fossil. Selanjutnya, Burrow dilakukan dengan cara letakan potongan
kabel sebagai ilustrasi dari cacing ke dalam nampan yang berisi adonan gypsum
sebagai analogi dari jejak penggalian lubang organisme. Terakhir, bentuk lubang-lubang
menggunakan kabel pada adonan gypsum sebagai boringnya.

Gambar 2. Hasil Trail Gambar 3. Hasil Track

Gambar 4. Hasil Burrow Gambar 5. Hasil Boring


2.3 Fosil Dalam Strata Burial
Pada praktikum strata-burial menggambarkan dengan sederhana proses dari fosil dalam
strata burial dimana suatu organisme yang mati disuatu lingkungan kemudian setelah
organisme dianalisis dengan berbagai metode diketahuilah lingkugan hidup dari organisme
tersebut serta letak dari organisme tersebut mati pada tingkat lapisan batuan sedimen yang
terbentuk dapat diperkirakan umur dari fosil tersebut dengan menggunakan teori Hukum
Superposisi dimana lapisan di bagian bawah dianggap terbentuk lebih awal dari lapisan
batuan di atasnya. (Steno, 1669). Dalam praktikum ini digunakan zeolit dengan berbeda
ukuran dan jenis sebagai simulasi pengendapan sedimen dikarenakan zeolit mudah lapuk
dan akan mengendap ke bagian dasar seperti proses sedimentasi. Perbedaan ukuran serta
jenis ini bertujuan karena proses sedimentasi menghasilkan lapisan-lapisan yang berbeda
sesuai dengan umur batuan. Adonan gypsum dibuat untuk mensimulasikan proses fosilisasi
di dalam batuan sedimen.

4
Putri, Valda Artamevia Febiani. Fosilisasi Konvensional.

Gambar 6. Peletakan organisme sesuai lingkungan pengendapannya kemudian


ditutup oleh zeolit yang berbeda ukuran sesuai lapisan selanjutnya

Gambar 7. Penutupan lapisan menggunakan adonan gypsum


3. KESIMPULAN
Mold adalah cetakan sisa organisme, jika tercetak bagian luar disebut external mold,
sedangkan jika yang tercetak bagian dalam disebut internal mold. Cast adalah produk
mold yang terisi oleh mineral sekunder menja sebuah cetakan, jika tercetak adalah
bagian luar disebut external cast, sedangkan jika yang tercetak bagian dalam disebut
internal cast. Track adalah jejak perpindahan organisme berupa tapak di atas permukaan
sedimen. Trail adalah jejak perpindahan organisme berupa seretan. Burrow adalah jejak
berupa sisa penggalian lubang suatu organisme dalam sedimen. Boring adalah lubang
pengeboran dari suatu organisme misalnya cacing. Pada praktikum strata burial
menggambarkan dengan sederhana proses dari fosil dalam strata-burial dimana suatu
organisme yang mati disuatu lingkungan kemudian setelah organisme dianalisis dengan
berbagai metode diketahuilah lingkugan hidup dari organisme tersebut serta letak dari
organisme tersebut mati pada tingkat lapisan batuan sedimen yang terbentuk dapat
diperkirakan umur dari fosil tersebut dengan menggunakan teori Hukum Superposisi
dimana lapisan di bagian bawah dianggap terbentuk lebih awal dari lapisan batuan di
atasnya.
4. REFERENSI
[1]Futuyma, D.J., 2006. Evolution. 4 th ed. s.l.:s.n.
[2]Lucas, Spielmann, Lockley.2007. Cenozoic Vertebrate Tracks and Trace: Bulletin 42
[3]Novrayanda, M.A., 2018. Fosilisasi Konvensional. Institut Teknologi Sumatera
[4]Pangestu, F.U.,2018. Fosilisasi Konvensional. Institut Teknologi Sumatera
[5]Steno, N.,1669. Hukum Superposisi

Anda mungkin juga menyukai