Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI TERHADAP KESIAPAN KERJA


MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
ANGKATAN 2014-2017 UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY

By :
M. Risfan Fadillah
Gmail : risfan.fadilah@gmail.com

Program Studi: Ilmu Komunikasi


Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

ABSTRAK

M. RISFAN FADILLAH. NPM 14.11.0047 “Pengaruh Keaktifan Berorganisasi


Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2014-2017
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”. Bimbingan Bapak Siswandi
S.I.Kom M.I.Kom Sebagai Pembimbing Utama Dan Bapak M. Agus Humaidi, M.I.Kom
sebagai Co Pembimbing.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : Mengetahui hubungan antara mahasiswa
program studi ilmu komunikasi FISIP UNISKA yang tidak mengikuti organisasi terhadap
kesiapan kerja & Mengetahui hubungan antara mahasiswa program studi ilmu komunikasi
FISIP UNISKA yang aktif mengikuti organisasi terhadap kesiapan kerja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian Expost
facto, data dikumpulkan dengan metode penyebaran angket & dokumentasi pada mahasiswa
ilmu komunikasi angkatan 2014-2017. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas dan
Uji T
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Terdapat pengaruh positif signifikan keaktifan
mahasiswa dalam organisasi terhadap kesiapan kerja. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi
memiliki kesiapan kerja yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak aktif dalam
organisasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai persentase kesiapan atau kesunguhan mencapai
35%. 2)Terdapat pengaruh positif signifikan keaktifan dalam berorganisasi terhadap kesiapan
kerja. Hal ini di tunjukkan dengan nilai uji normalitas menggunakan metode Chi Kuadrat. 3)
Untuk mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi kampus dikarenakan mereka belum
memahami akan manfaat yang didapatkan dalam berorganisasi

Kata Kunci : Keaktifan, Expost Facto, Organisasi

PENDAHULUAN
Pembangunan nasional adalah upaya budaya, dan pertahanan keamanan secara
untuk meningkatkan seluruh aspek berencana, menyeluruh, terarah, terpadu,
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara bertahap dan berkelanjutan untuk memacu
yang sekaligus merupakan proses peningkatan kemampuan nasional dalam
pengembangan keseluruhan sistem rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar
penyelenggaraan negara untuk mewujudkan dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih
Tujuan Nasional. Pelaksanaan maju. Oleh karena itu, sesungguhnya
pembangunan mancakup aspek kehidupan pembangunan nasional merupakan
bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial pencerminan kehendak untuk terus menerus
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

meningkatkan kesejahteraan dan dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit


kemakmuran rakyat Indonesia itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah
Pemuda merupakan penerus Perguruan Tinggi hanyalah syarat
perjuangan generasi terdahulu untuk administratif menjadi mahasiswa, tetapi
mewujukan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi mahasiswa mengandung
menjadi harapan dalam setiap kemajuan di pengertian yang lebih luas dari sekedar
dalam suatu bangsa, Pemuda lah yang dapat masalah administratif itu sendiri.
merubah pandangan orang terhadap suatu Menyandang gelar mahasiswa
bangsa dan menjadi tumpuan para generasi merupakan suatu kebanggaan sekaligus
terdahulu untuk mengembangkan suatu tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan
bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan tanggung jawab yang diemban oleh
yang berilmu, wawasan yang luas, serta mahasiswa begitu besar. Pengertian
berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma mahasiswa tidak bisa diartikan kata per
yang berlaku di dalam masyarakat. kata, Mahasiswa adalah Seorang agen
Pemuda-pemudi generasi sekarang pembawa perubahan. Menjadi seorang yang
sangat berbeda dengan generasi terdahulu dapat memberikan solusi bagi permasalahan
dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara yang dihadapi oleh suatu masyarakat
berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. bangsa di berbagai belahan dunia. Namun
Pemuda-pemuda zaman dahulu lebih tidak semua mahasiswa sadar akan
berpikir secara rasional dan jauh ke depan. tanggung jawab yang di embannya,
Dalam arti, mereka tidak asal dalam mahasiswa itu sendiri akan menyadari tugas
berpikir maupun bertindak, tetapi mereka tersebut ketika mereka mengikuti berbagai
merumuskannya secara matang dan macam organisasi dalam ataupun luar
mengkajinya kembali dengan melihat kampus yang bertujuan untuk
dampak-dampak yang akan muncul dari pengembangan diri serta persiapan
berbagai aspek. Sedangkan pemuda zaman menghadapi kehidupan bermasyarakat
sekarang, masih terkesan acuh terhadap setelah mereka menyelesaikan studi nya di
masalah-masalah sosial di lingkungannya. kampus tersebut.
Pemuda-pemuda saat ini telah terpengaruh Berbicara tentang kehidupan organisasi
dalam hal pergaulan bebas, penyalahgunaan kampus berarti kita juga berbicara tentang
narkotika, kenakalan remaja, bahkan manajemen (Management) dan
kemajuan teknologi pun yang seharusnya kepemimpinan (Leadership). Pengertian
membuat mereka lebih terfasilitasi untuk manajemen adalah proses perencanaan,
menambah wawasan ataupun bertukar pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
informasi justru malah disalahgunakan. pengontrolan sumber daya untuk mencapai
Tidak jarang kaum-kaum muda saat ini sasaran secara efektif dan efesien. Efektif
yang menggunakan internet untuk hal-hal berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
yang tidak sepatutnya dilakukan seorang dengan perencanaan, sementara efisien
pemuda, seperti membuka situs-situs porno berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
dan sebagainya. Sebut saja mahasiswa, di secara benar, terorganisir, dan sesuai
era globalisasi ini mahasiswa adalah ujung dengan jadwal (Ricky W.Griffin, 2006).
tombak cikal bakal penerus negeri ini, mau Sedangkan kepemimpinan adalah
maju atau mundurnya negeri ini tergantung kemampuan untuk mengatur dan mengelola
generasi muda yang suatu saat nanti. sebuah organisasi. Kampus merupakan
Mahasiswa adalah orang yang belajar miniatur kecil sebuah Negara, dimana di
di perguruan tinggi, baik di universitas, dalamnya terdapat Badan Eksekutif
institut atau akademi. Mereka yang terdaftar Mahasiswa sebagai Pemerintah yang
sebagai murid di perguruan tinggi dapat melaksanakan sebuah program kerja serta
disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada Dewan Perwakilan Mahasiswa sebagai
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

unsur legislatif yang merancang aturan bagaimana sejumlah organisasi


kemahasiswaan serta melakukan menggunakan teknologi dalam upaya
pengawasan terhadap setiap program kerja meningkatkan kecocokan orang dengan
yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif pekerjaan.
Mahasiswa. Universitas Islam Kalimantan (Uniska)
Manfaat Hubungan dalam organisasi Muhammad Arsyad Al-Banjary adalah
menyerupai kontrak bilateral. Sebuah sebuah perguruan tinggi swasta yang
kontrak resmi tidak akan ada tanpa didirikan berdasarkan Akta Notaris Bachtiar
pertimbangan dengan pertukaran dari Nomor 6 tanggal 7 Juli 1981. Dikampus ini
sesuatu yang berharga sebagai imbalan lah peneliti mengenyam pendidikan selama
untuk produk atau jasa. Suatu hubungan, kurang lebih 3 tahun hingga sekarang, ada
pada gilirannya tidak akan ada jika kedua beberapa fakultas di UNISKA MAB
belah pihak tidak memperoleh sesuatu yang Banjarmasin salah satunya Fakultas Ilmu
bermanfaat darinya. Agar hubungan Sosial dan Ilmu politik. Melihat dari
berhasil, kita perlu memutuskan mengenai beberapa alumni FISIP UNISKA khususnya
nilai-nilai apa di dalam suatu hubungan jurusan ilmu komunikasi sebagian besar
yang penting bagi orang lain dan jika kedua mahasiswa yang sebelum lulus dari kampus
belah pihak tidak mendapatkan sesuatu tercinta ini mengikuti beberapa organisasi
yang bermanfaat dari hubungan tersebut, dalam dan luar kampus memudahkannya
tetapi banyak dari mahasiswa yang untuk mencari pekerjaan, bahkan sebelum
mengikuti organisasi mendapatkan dia luluspun sudah di persunting beberapa
beberapa link seperti di bidang ekomoni, instansi yang terkemuka di Kalimantan
bidang pemerintahan, pertanian, kesehatan selatan, bahkan mahasiswa itu sendiri bisa
dan beberapa hal lain yang bersangkutan di angkat menjadi karyawan, staff, dosen,
dengan visi misi organisasi tersebut. Hingga bahkan menjadi KAPRODI salah satu
bahkan dikarenakan seseorang mengikuti jurusan di kampus UNISKA MAB
suatu organisasi memudahkannya untuk Banjarmasin. Hal tersebut yang membuat
mendapatkan tawaran kerja sesuai dengan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
bidang yang iya kuasai. dengan judul “PENGARUH KEAKTIFAN
Kecocokan individu dengan pekerjaan BERORGANISASI TERHADAP
(person Job fit) adalah sejauh mana KESIAPAN KERJA MAHASISWA
kontribusi-kontribusi yang diberikan oleh PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
seorang individu sesuai dengan insentif- ANGKATAN 2014-2017 UNIVERSITAS
insentif yang ditawarkan oleh organisasi. ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD
Kecocokan individu dengan pekerjaan ARSYAD AL-BANJARY”.
adalah hubungan yang penting dalam
organisasi manapun. setiap karyawan
memiliki sekelompok kebutuhan yang ingin
dipenuhi dan menentukan perilaku-perilaku
lingkungan kerja dan kemampuan-
kemampuan yang akan dikontribusikan
kepada organisasi. Jadi, jika organisasi bisa
mengambil manfaaat sepenuhnya dari
perilaku-perilaku dan kemampuan-
kemampuan tersebut serta memenuhi
kebutuhan-kebutuhan-kebutuhan sang
individu secara penuh, organisasi akan
meraih kecocokan pekerjaan yang
sempurna. Infotek manajemen menjelaskan
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

TINJAUAN PUSTAKA tahun 1981 didirikanlah Yayasan


A. Universitas Islam Kalimantan Universitas Islam Kalimantan
1. Sejarah Universitas Islam Muhammad Arsyad Al Banjary dengan
Kalimantan (UNISKA) Akte Notaris No.6 Tanggal 7 Juli 1981
Universitas Islam Kalimantan dengan rekomendasi Kepala Kantor
(UNISKA) lahir atas gagasan para Depdikbud Propinsi Kalimantan
tokoh-tokoh agama dan tuntutan Selatan, dirintis pendirian UNISKA
masyarakat Kalimantan akan adanya yang pada tahun akademik 1981/1982
perguruan tinggi yang bernafaskan itu juga, tepatnya tanggal 14 Juli 1981
Islam dan melahirkan intelektual pada tahap permulaan di buka dua
muslim. akademi yaitu :
Cikal bakal berdirinya UNISKA, 1. Akademi Publisistik, dengan 125
diawali dengan Pendirian UNISAN orang mahasiswa baru, peresmian
(Universitas Islam Antasari) pada tahun pembukaan oleh Gubernur KDH
1961 atas ide almarhum K.H. Zafri Tk.I Kalimantan Selatan
Zamzam. Pada tahun 1964 UNISAN 2. Akademi Bahasa Asing, dengan 125
resmi dijadikan IAIN Antasari yang orang mahasiswa baru, yang
berafiliasi kepada IAIN Sunan Kalijaga peresmian pembukaannya oleh
Yogyakarta (Cabang Banjarmasin) Kepala Kantor Wilayah Depdikbud
dengan Rektor (Alm.) KH. Zafri Propinsi Kalimantan Selatan.
Zamzam sendiri. 3. Pada tahun 1982-1983 kedua
Melihat realitas tersebut, dalam Akademi tersebut mengalami
seminar “Sejarah Kalimantan Selatan” perubahan status kelembagaan dan
yang berlangsung di Banjarmasin strata pendidikan, yakni: Akademi
tanggal 23 s/d 25 September 1973, Publisistik menjadi Fakultas Ilmu
yang disusul lagi dengan Seminar Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),
serupa pada tangal 8 s/d 10 April 1976 Jurusan Komunikasi dengan
para peserta menggugah kembali Program Studi Jurnalistik, dan
gagasan mendirikan Perguruan Tinggi Jurusan Administrasi dengan
Swasta yang mengambil nama Syekh Program Studi Administrasi Negara.
Muhammad Arsyad Al-Banjary 4. Akademi Bahasa Asing menjadi
sebagai kenang-kenangan akan jasa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Almarhum yang sangat besar sebagai Pendidikan (FKIP), jurusan Bahasa
tokoh pembaharu dan penyebar Ilmu dan Seni program Studi Bahasa
Agama Islam pertama di Kalimantan Inggris, dan Jurusan Ilmu
Selatan. Pendidikan dengan Program Studi
Gagasan dimaksud merupakan Psikologi Pendidikan dan
tindak lanjut dari keinginan dua orang Bimbingan. Bersamaan dengan
tokoh ilmuan yaitu K.H Zafri Zamzam berdirinya kedua Fakultas ini,
(Rektor IAIN Antasari) dan Prof. didirikan pula Fakultas baru yakni;
Anwari Dilmy (Rektor Universitas Fakultas Ekonomi dengan Jurusan
Lambung Mangkurat), namun gagasan Manajemen Program studi
tersebut belum terwujud kedua tokoh Manajemen Perusahaan, dan
diatas telah meninggal dunia atas Fakultas Pertanian dengan Jurusan
kehendak Allah yang kuasa, akhirnya Peternakan Program Studi Produksi
ide tersebut juga merupakan keinginan Ternak.
warga Kalimantan yang berdomisili di 5. Pada bulan Februari 1985, keempat
Jakarta, atas perakarsa para pemuka Fakultas tersebut telah mendapat
warga masyarakat Kalimantan tersebut, Status Terdaftar di Departemen
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan program studi Teknik Mesin


dengan SK. Mendikbud No. (D.III). sesuai SK. Dirjen Dikti No.
070/O/1985 tanggal 18 Februari 289/DIKTI/Kep/1998 tanggal 14
1985 dan diperbaharui dengan Agustus 1998 tentang status
SK.Depdikbud No. 0395/O/1986 Terdaftar.
tanggal 23 Mei 1986. Status 7. Terhitung sejak tahun akademik
terdaftar suatu Perguruan Tinggi 1998/1999 Uniska telah memiliki 6
Swasta merupakan manifestasi Fakultas dengan 8 program studi.
kepercayaan Pemerintah kepada Sebagai konsekswensi dari mutu
UNISKA dalam pengelolaan lulusan perguruan tinggi dan
Perguruan Tinggi di bawah mengacu pada berbagai peraturan
Koordinasi Kopertis Wilayah VII perundangan maka seluruh program
Surabaya, dan dilanjutkan pada studi diajukan Akreditasinya ke
tahun 1990 di bawah Koordinasi Badan Akreditasi Nasional
Kopertis Wilayah XI Kalimantan di Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Banjarmasin. Kemudian pada tahun Seluruh Program Studi yang
1993 didirikan sebuah Fakultas diajukan telah memiliki peringkat
Agama yakni Fakultas Syari’ah Terakreditasi Baik dan Cukup.
Jurusan Muamalat dan Jinayat, yang 8. Pada tahun 2003 sesuai dengan
pada tahun 1993 mendapatkan Rencana Strategis UNISKA, maka
Status Terdaftar pada Departemen didirikan satu Fakultas Eksakta baru
Agama RI dengan SK Menag. RI yakni Fakultas Kesehatan
No.382 tanggal 28 Desember 1993, Masyarakat (FKM) dengan Program
dibawah Koordinasi Perguruan Studi Kesehatan Masyarakat yang
Tinggi Agama Islam Swasta penyelenggaraannya berdasarkan
(Kopertais Wilayah XI) Kalimantan atas Surat Departemen Pendidikan
di Banjarmasin. Pada tahun 1988 Nasional Direktorat Jenderal
telah terjadi perubahan nama Pendidikan Tinggi Nomor:
Fakultas Syariah Uniska program 2284/D/T/2003 tanggal 5 September
studi Muamalat jinayat sesuai 2003.
dengan SK. Dirjen Binbaga Islam 9. Selanjutnya berdasarkan Surat
No. E/163/1998 tentang status Keputusan Direktur Jenderal
terdaftar menjadi Fakultas Agama Pendidikan Tinggi Departemen
Islam program studi muamalat dan Pendidikan Nasional Nomor :
sejak tahun 2014 ini berubah lagi 1063/D/T/2008 tanggal 23 April
menjadi Fakultas Studi Islam. 2008 tentang Ijin Penyelenggaraan
6. Pada tahun 1993 pemerintah Program-Program Studi Baru pada
memberikan penghargaan kepada Universitas Islam Kalimantan
UNISKA meningkatkan statusnya Muhammad Arsyad Al Banjary
dari “Terdaftar” menjadi “Diakui” Banjarmasin, dimana UNISKA
kepada keempat Fakultas terdahulu diberikan ijin untuk
yakni FISIP, FKIP, FEKON dan menyelenggarakan program studi
FAPERTA, sesuai dengan SK baru yaitu S1 Agribisnis dengan SK
Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor: Nomor 4024/D/T/K-XI/2010
625/Dikti/Kep/1993 tanggal 23 tanggal 18 Oktober 2010 dan
November 1993. Perjalanan Fakultas Hukum dengan konsentrasi
selanjutnya pada tahun 1995 S1 Ilmu Hukum berdasarkan SK
didirikan lagi sebuah Fakultas Nomor 4025/D/T/K-XI/2010
eksakta yakni Fakultas Teknik tanggal 18 Oktober 2010 serta S.1
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

Program Studi Informatika dengan 2. Mengembangkan kebebasan


Surat Keputusan berpikir ilmiah yang dijiwai oleh
Nomor 4808/D/T/K-XI/2010 keIslaman dan semangat
tanggal 10 Desember 2010. ketauhidan.
Selanjutnya pada tanggal 22 3. Mengembangkan jiwa
Oktober 2009 kembali UNISKA kewirausahaan dalam berbagai
diberikan ijin untuk bidang ilmu pengetahuan,
menyelenggarakan Program Studi teknologi, seni dan ilmu
Ekonomi Syariah berdasarkan Surat keIslaman.
Ijin dari Dirjen Dikti No.:
D.dj.I/614/2009 dan Program Studi 3. Profile Kampus
Kimia sesuai dengan SK Universitas Islam Kalimantan
Kepmendiknas No. 204/E/O/2011 (UNISKA) Muhammad Arsyad Al
tanggal 21/09/2011. Banjary adalah PTS tertua dan terbesar
10. Pada tahun 2015 Universitas di Kalimantan Selatan, didirikan oleh
Islam Kalimantan memperoleh yayasan UNISKA berdasarkan akte
akreditasi B dari BAN-PT. Notaris Bachtiar Nomor 6 tanggal 7
Kemudian disusul dengan 3 izin Juli 1981. Saat ini telah memiliki
program studi baru, yaitu: 1) S1 Program PACASARJANA, 9
Pendidikan Guru Madrasah Sembilan) Fakultas, 17 (Tujuh Belas)
Ibtidaiya (PGMI) di bawah naungan Program Studi S-1. Ke-9 Fakultas dan
Fakultas Studdi Islam dengan Program Pascasarjana tersebut adalah
terbitnya SK Dirjen Pendidikan sebagai berikut :
Islam No. 361 Tanggal 20 Januari
2015, 2) S1 Sistem Informasi di Tabel 2.1
bawah naungan Fakultas Teknologi Daftar Fakultas UNISKA MAB
Informasi berdasarkan SK Banjarmasin
Kemenristek No. 427/M/Kp/VII/ No Nama Fakultas Program Studi Jenjang
2015, dan 3) S1 Teknik Sipil di Fakultas Ilmu Ilmu Komunikasi S-1
bawah naungan Fakultas Teknik 1 Sosial dan Ilmu Ilmu Administrasi
berdasarkan SK Kemenristek No. Politik (FISIP) S-1
Negara
431/M/Kp/VII/2015. Pendidikan Bahasa
S-1
Fakultas Keguruan Inggris
2. Visi Misi Kampus UNISKA MAB 2 dan Ilmu Bimbingan dan
BANJARMASIN S-1
Pendidikan (FKIP) Konseling
a. Visi Pendidikan Kimia S-2
Universitas yang unggul dalam Fakultas Ekonomi
kecerdasan intelektual, emosional 3 Manajemen S-1
(FEKON)
dan spiritual yang menekankan pada Fakultas Pertanian Peternakan S-1
pengembangan ilmu pengetahuan, 4
(FAPERTA) Agribisnis S-1
teknologi, seni dan ilmu keIslaman, Hukum Ekonomi
serta pelestarian dan pengkayaan S-1
Syari’ah
budaya bangsa yang Islami. Fakultas Studi Ekonomi Syari’ah S-1
b. Misi 5
Islam (FSI) Pendidikan Guru
1. Menyelenggarakan Tri Dharma Madrasah S-2
Perguruan Tinggi dengan prinsip Ibtidaiyah
belajar sepanjang hayat yang Fakultas Teknik Teknik Mesin S-1
dilandasi dengan pembinaan 6
(FATEK) Teknik Sipil S-1
nilai-nilai hidup Islami.
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

Fakultas berproses baik dalam pembelajaran dan


7
Kesehatan Kesehatan
S-1
pendidikan yang diperoleh melalui
Masyarakat Masyarakat kegiatan yang dilaksanakan secara
(FKM) formal maupun non formal. Dalam
Fakultas HUKUM sebuah organisasi banyak kegiatan
8 Ilmu Hukum S-1
(FH) yang dilakukan dimana semua anggota
Fakultas Teknik Informatika S-1 organisasi harus berpartisipasi
9 Teknologi didalamnya. Hal itulah yang
Informasi Sistem Informasi S-2
menjadikan organisasi itu penting
untuk peningkatan softskill softskill
Pascasarjana: S2 Ilmu Komunikasi dan S2 yang belum tentu di dapat pada saat
Manajemen pelajaran di dalam kelas seperti
Sejak berdirinya, UNISKA telah kemampuan memimpin / leadership,
mencetak ribuan sarjana. Saat ini ada kemampuan komunikasi (Public
sekitar 13000 mahasiswa aktif, ratusan staf Speaking), manajemen waktu,
dan tenaga akademik. Uniska juga telah kemampuan mengurus acara dan
memiliki 2 kampus yakni Kampus Cabang banyak lagi.
di Kota Banjarbaru dan Kampus Pusat di Jl. Banyak sebagian orang
Adhyaksa No. 2 Kota Banjarmasin – mengatakan bahwa menjadi mahasiswa
Kalimantan Selatan. Lokasi kampus organisatoris berarti mengorbankan
UNISKA yang terletak persis di depan IPK. Bahkan tak jarang orang
kantor Kopertis Wilayah XI Kalimantan, berpendapat bahwa jika seorang
menjadikan UNISKA sebagai barometer mahasiswa organisatoris sudah
kemajuan PTS di wilayah Kalimantan. berkecimpung di dunia organisasi,
maka dia akan lupa dengan kuliahnya.
4. MAHASISWA SEBAGAI Sebenarnya pendapat seperti itu tidak
ORGANISATORIS salah dan tidak sepenuhnya benar.
Dunia kuliah memiliki cara belajar Seorang organisatoris biasanya akan
yang sangat kontras dengan cara cukup sibuk dengan banyak kegiatan
belajar sewaktu SMA. Mahasiswa kegiatan di organisasinya sehingga tak
dituntut untuk lebih aktif belajar jarang kuliah pun di korbankan sebagai
sendiri. Waktu luang saat menjadi bentuk konsekuensinya. Namun, bukan
mahasiswa sangat lah banyak. Karena tak mungkin seorang organisatoris
jam kuliah yang tidak sistematis seperti memiliki prestasi kuliah yang sama
saat-saat sekolah dulu. Banyak hebatnya seperti teman teman pada
mahasiswa mengisi waktu luang umumnya.
tersebut dengan berbagai macam cara. Tantangan terbesar sebagai
Salah satu pilihannya adalah menjadi seorang organisatoris ada dua. Yang
mahasiswa organisatoris. Apa itu pertama adalah waktu. Waktu menjadi
mahasiswa organisatoris? Organisatoris barang mahal bagi seorang
adalah orang yang terlibat atau organisatoris. Oleh sebab itu seorang
berperan aktif dalam organisasi yang di organisatoris butuh manajemen waktu
ikuti. Secara garis besar, mahasiswa yang tepat. Semua kegiatannya harus
organisatoris adalah mahasiswa yang terjadwal dan terstruktur dengan rapi
mendedikasikan sebagian kehidupan serta pelaksanaannya harus tertata agar
kampusnya untuk aktif di berbagai tidak keteteran. Yang kedua adalah diri
organisasi kampus. sendiri. Terkadang ketika mahasiswa
Organisasi mahasiswa merupakan sudah asik berorganisasi akan lupa
wadah bagi para mahasiswa untuk dengan tujuan awal kuliah. Tak jarang
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

banyak mahasiswa yang sudah dan berbasis kerakyatan tersebut tidak


mengorbankan waktunya untuk dibarengi dengan strategi yang matang
organisasi tidak punya keinginan untuk dan jitu ke arah tujuan tersebut. Dan
menyeimbangkan kegiatan maksimalisasi fungsi mahasiswa dan
perkuliahannya. Hal ini justru haruslah kaum muda dalam tiap laju
di hindari. Perlu di ingat bahwa demokratisasi merupakan salah satu
organisasi hanyalah wadah untuk pilar utama yang perlu diperhatikan.
mengembangkan potensi softskill. Sekali lagi, peran mahasiswa
Mahasiswa pada saat ini sebagai bagian dari masyarakat sosial
merupakan harapan terbesar bagi ditunggu. Diharapkan mahasiswa
masyarakat sebagai penyambung lidah mampu memainkan peran yang
rakyat terutama sebagai perubahan di strategis. Kesatuan visi, tekad, dan
masyarakat (Agen social of cahange). perjuangan untuk kepentingan
Sebagai salah satu potensi, mahasiswa masyarakat secara luas, menjadi
sebagai bagian dari kaum muda dalam pondasi utama peran tersebut saat ini
tatanan masyarakat yang mau tidak atau nanti. Namun, untuk mewujudkan
mau pasti terlibat langsung dalam tiap hal tersebut, sekali lagi, perlu
fenomena sosial, harus mampu pemetaan, perumusan, dan penelaahan
mengimplementasikan kemampuan metode penerapan fungsi mahasiswa
keilmuannya dalam akselerasi dalam kancah epistemologi keumatan
perubahan keumatan ke arah tersebut.
berkeadaban. Pasca gerakan reformasi
Keterlibatan mahasiswa dalam 1997/1998 hingga saat ini terjadi
setiap perubahan tatanan kenegaraan neorosis masa yang cukup signifikan,
selama ini sudah menjadi jargon dan aksi-aksi mahasiswa terkesan
pilar utama terjaminnya sebuah tatanan kehilangan comon enemy (musuh
kenegaraan yang demokratis. bersama). Solidaritas gerakan
Romantisme politis antara mahasiswa mahasiswa semakin mencair ke dalam
dengan rakyat terlihat sebagai ke-akuan masing-masing. Kampusku,
fungsinya sebagai social control organisasiku, idiologiku, dan keaku-
termasuk terhadap kebijakan menindas. akuan yang lain. Meskipun tidak bisa
Mahasiswa dalam hal ini sudah dipungkiri masih ada beberapa
menunjukkan diri sebagai salah satu organisasi yang tetap konsisten menjadi
potensi yang dapat diandalkan dalam corong kepentingan rakyat dengan
upaya menuju tatanan masyarakat yang tetap melakukan aksi-aski turun ke
berkeadilan. Dan distribusinya baik jalan.
secara kualitas maupun kuantitas dalam Ironisnya, mencairnya gerakan
segala aspek kehidupan sosial sudah mahasiwa ke dalam internal kampus
semestinya diperhitungkan. tidak menjadikan organisasi mahasiswa
Bentuk keberhasilan dalam dapat tumbuh dan berkembang menjadi
mewujudkan sebuah tatanan kekuatan social society dan memiliki
masyarakat berkeadaban di Indonesia bargaining posisioning dalam
adalah dengan semakin kecilnya angka mensikapi kebijakan-kebijakan biokrasi
kemiskinan, pengangguran, kampus dan mengakomodir aspirasi
kriminalitas, peningkatan taraf dan menjadi juru bicara mahasiswa.
ekonomi dan pendidikan, dan lain Kondisi semacam ini semakin
sebagainya. Namun, itu semua hanya diperparah lagi dengan tingkah pola
akan menjadi mimpi belaka manakala segelintir Mahasiswa yang meng-klaim
semua konsep-konsep yang dibangun dirinya sebagai “aktivis kampus” yang
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

justru menjurus kepada pembenaran senantiasa berpikir “neraca rugi-


atas kecendrungan analisa negatif laba”, saat diajak ber-organisasi
sebagai Mahasiswa lainnya tersebut. bahkan cendrung subjektif dalam
Bahkan, sebagian di antaranya peniliaiannya tentang aktivitas
cendrung “arogan”, merasa paling kampus.
intelek dengan tidak menghiraukan 2. Kelompok Mahasiswa Cheerleader
keberadaan lingkungan sekitarnya. Kelompok atau tipikal individu
“Aktivis Kampus” seperti ini kerap semacam ini mempunyai beberapa
berbicara soal Demokrasi, tapi di saat ciri, di antaranya senang
itu juga cendrung “Otoriter”, meramaikan atau ikut
memaksakan kehendak dan tidak bisa menyemarakkan beberapa kegiatan
menerima perbedaan dan pendapat yang ada di kampus maupun
yang lain. Membahas “revolusi”, tapi organisasi mahasiswa. Namun,
tidak diimbangi dengn revolusi akhlak masih “alergi” jika suatu ketika
dalam dirinya yang masih jauh dari dipercaya untuk mengemban
nilai-nilai fitri. Berdebat tentang amanah kepemimpinan ataupun
Konsep Ketuhanan namun tak nampak kepengurusan dalam sebuah event
“sifat-sifat” Tuhan dalam dirinya, dan kegiatan sosial keorganisasian.
seperti rahman, Rahim. Maka kalau Bagi mahasiswa model ini,
kondisi ini terus dibiarkan, maka berkelompok dan berorganisasi
tidaklah heran organisasi mahasiswa haruslah ada muatan “pesta”,
mengalami degradasi dan deteroiorasi bersenang-senang, sekadar
dalam skala aksi maupun subtansi. Dan pergaulan dan cendrung tidak
hal inilah yang pada akhirnya mempunyai pendirian yang pasti
menyebabkan kaderisasi menurun terhadap pendapat-pendapat yang
drastis baik kualitas maupun kuantitas. beredar mengelilingi lingkungan
Kondisi objektif di atas bergulir sekitarnya. Siapa yang dekat-akrab,
bagaikan bola salju yang kian mereka-lah kawan “organisasinya.”
membesar dan sulit dicairkan, sehingga 3. Kelompok Mahasiswa Aktif dengan
memunculkan kelompok mahasiswa Organisasinya
terbagi sebagai berikut: Kelompok atau individu dari
1. Kelompok Mahasiswa Kupu-kupu mahasiswa semacam ini tidak begitu
(kuliah pulang-kuliah pulang). dominan keberadaannya. Secara
Tipikal dari individu atau kuantitatif relatif sedikit, sedangkan
kelompok mahasiswa ini dominan dari segi kualitas masih harus dikaji
melewai hari-harinya di kampus full ulang. Eksistensi kelompok atau
hanya dengan belajar “Teks Book”, individu bertipikal semacam ini
mengerjakan semua yang sepintas aktif dengan segenap
diperintahkan setiap dosen (baca: organisasi kemahasiwaan yang ada
dosen) dengan harapan kuliah dapat baik yang intra maupun eksra
selesai tepat waktu dan meraih kampus. Bahkan, dari yang sedikit
prestasi akademik yang memuaskan jumlahnya di sini, sebagian di
sehingga dapat menjadi dongkrak antaranya cendurng “kebablasan”,
untuk peningkatan karier. Ciri khas sehingga ada juga secara tidak sadar
utama kelompok ini adalah Indeks melepas statusnya sebagai
Prestasi Komulitatif (IPK) minded, mahasiswa lantaran “kris moneter”
cendrung eksklusif dan skeptis- dalam dirinya D-O (baca Drop
apatis terhadap apa pun bentuk Out). Ada juga sebagian diri mereka
aktivitas organisasi mahasiswa, yang “kehabisan napas” kerena
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

ketidakmampuan me-manage waktu Sebagai miniatur pemerintahan


yang dimilikinya, sehingga vacum negara dalam penyelenggaraan
bahkan berubah menjadi apatis negara yang semestinya dilakukan
terhadap organisasi mahasiswa. oleh aparatur negara. Maka,
Mahasiswa yang aktif ber- organisasi mahasiwa harus meng-
organisasi secara konsisten semata- adopsi prinsip-prinsip pemerintahan
mata memiliki pemahaman bahwa layaknya dalam sebuah negara dan
organisasi kemahasiswaan dikolaborasikan dengan prinsip
merupakan sebuah sarana yang sebagai organisasi pengkaderan dan
efektif dalam meng-kader dirinya perjuangan.
sendiri untuk ke depan. Sebagian di Dengan demikian, satu media
antaranya masih mempunyai yang dapat membentuk kematangan
keyakinan pandangan bahwa mahasiswa dalam hidup
kampus merupakan tempat menimba bermasyarakat ialah organisasi.
ilmu yang tidak terbatas hanya Dengan senantiasa ber-organisasi
kepada pelajaran semata. Dengan maka mahasiswa akan senantiasa
bergabung aktif dalam organisasi terus berinteraksi dan beraktualisasi,
kemahasiswaan yang bersifat intra sehingga menjadi pribadi yang
ataupun eksra kampus berefek kreatif serta dinamis dan lebih
kepada perubahan yang signifikan bijaksana dalam persoalan yang
terhadap wawasan, cara berpikir, mereka
pengetahuan dan ilmu-ilmu
sosialisasi, kepemimpinan serta 5. KESIAPAN KERJA
menajemen kepemimpinan yang Menurut Chaplin (2006) kesiapan
notabene tidak diajarkan dalam adalah tingkat perkembangan diri
kurikulum normatif Perguruan kematangan atau kedewasaan yang
Tinggi. Namun, dalam ber- menguntungkan untuk mempraktekkan
organisasilah dapat diraih dengan sesuatu. Sedangkan menurut Slameto
memanfaatkan statusnya sebagai (2010) mengemukakan bahwa kesiapan
mahasiswa. adalah untuk belajar berikutnya
Pemahaman arti penting sebuah seseorang untuk dapat berinteraksi
organisasi dan aktivitas organisasi dengan cara tertentu.
mahasiswa adalah salah satu Selanjutnya menurut Anoraga
persoalan yang pertama-tama harus (2009) kerja merupakan sesuatu yang
diluruskan. Adanya anggapan dikeluarkan oleh seseorang sebagai
bahwa ber-organisasi berarti profesi untuk mendapatkan penghasilan.
berdemonstrasi, atau ber-organisasi Kemudian menurut Hasibuan (2003)
khusunya di kampus tidak lebih dari kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani,
sekadar membuang sebagian waktu, dan pikiran untuk menghasilkan barang-
energi, ajang mencari kawan atau barang atau jasa-jasa dengan
mencari jodoh merupakan bukti memperoleh imbalan tertentu.
adanya kesalapahaman tentang Kesiapan kerja dapat didefinisikan
presepsi sebagian mahasiswa sebagai kemampuan dengan sedikit atau
tentang organisasinya sendiri. tanpa bantuan menemukan dan
Berdasarkan hal tersebut maka menyesuaikan pekerjaan yang
organsiasi mahasiswa dituntut untuk dibutuhkan juga dikehendaki (Ward dan
terus meningkatan kualiatas dirinya. Riddle, 2004). Selanjutnya kesiapan
Dan peningkatan pelayanan kerja menurut Brady (2009), berfokus
terhadap masyarakat mahasiswa. pada sifat-sifat pribadi, seperti sifat
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

pekerja dan mekanisme pertahanan yang dibutuhkan suatu keterampilan


dibutuhkan, bukan hanya untuk sesuai dengan pekerjaan yang
mendapatkan pekerjaan, tetapi juga lebih dipilihnya, yaiut keterampilan dalam
dari itu yaitu untuk mempertahankan mengambil keputusan sendiri tanpa
suatu pekerjaan. pengaruh dari orang lain dengan
Berdasarkan pengertian di atas alternatif-alternatif yang akan
dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja dipilih.
adalah kepastian seseorang dalam 4. Memiliki kedisiplinan
meningkatkan kemampuan bekerjanya Disiplin adalah suatu sikap,
yang terdiri dari ilmu pengetahuan dan perbuatan untuk selalu tertib
keahlian serta sikap seseorang tersebut. terhadap suatu tata tertib. Jadi untuk
Mempersiapkan diri dalam memasuki memasuki suatu pekerjaan sikap
dunia kerja diperlukan suatu kesiapan disiplin sangat diperlukan demi
yang matang dalam diri seseorang itu peningkatan prestasi kerja. Seorang
sendiri, terutama menyangkut ciri-ciri pekerja yang disiplin tinggi, masuk
yang berhubungan dengan diri kerja tepat pada waktunya, demikian
seseorang. Menurut Anoraga (2009) ciri- juga pulang pada waktunya dan
ciri kesiapan kerja adalah sebagai selalu taat pada tata tertib.
berikut: Berdasarkan uraian diatas dapat
1. Memliliki motivasi disimpulkan bahwa ciri-ciri
Dalam pengertian umum, kesiapan kerja mahasiswa antara
motivasi dikatakan sebagai lain memiliki motivasi kerja,
kebutuhan yang mendorong memiliki kesungguhan dan
perbuatan ke arah suatu tujuan keseriusan, memiliki keterampilan
tertentu. Jadi motivasi kerja adalah yang cukup dan memiliki
suatu yang menimbulkan semangat kedisiplinan.
atau dorongan kerja. Kuat lemahnya
motivasi kerja sorang tenaga kerja 6. INDIKATOR KESIAPAN KERJA
ikut menentukan besar kecilnya Penyesuaian pada suatu saat akan
prestasinya. berpengeruh pada atau kecendrungan
2. Memiliki kesungguhan atau untuk memberi respon. Menurut Pool
keseriusan dan Sewell (2007) menyatakan bahwa
Kesungguhan atau keseriusan secara keseluruhan kesiapan kerja terdiri
dalam bekerja turut menentukan dari empat aspek utama, yaitu:
keberhasilan kerja. Sebab tanpa 1. Keterampilan
adanya itu semua suatu pekerjaan Kemampuan yang dibutuhkan
tidak akan berjalan sesuai dengan untuk melaksanakan beberapa tugas
yang diinginkan. Jadi untuk yang berkembang dari hasil pelatihan
memasuki suatu pekerjaan dan pengalaman yang didapat.
dibutuhkan adanya kesungguhan, Keterampilan bersifat praktis,
supaya pekerjaanya berjalan dan keterampilan interpersonal, kreatif,
selesai sesuai dengan terget yang berbikir kritis dan mampu
diinginkan. memcahkan masalah, bekerja sama,
3. Memiliki keterampilan yang cukup dapat menyesuaikan diri, dan
Keterampilan diartikan cakap keterampilan berkomunikasi.
atau cekatan dalam mengerjakan 2. Ilmu pengetahuan
sesuatu atau penguasaan individu Yang menjadikan pendidikan
terhadap suatu perbuatan. Jadi untuk sebagai dasar secara teorists sehingga
memasuki pekerjaan sangat memiliki kemampuan untuk menjadi
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

ahli sesuai dengan bidangnya. Minat mengandung makna


Sebagai calon sarjana harus memiliki kecendrungan yang agak menetap
wawasan dan pengetahuan yang luas. pada seseotang yang merasa
3. Pemahaman tertarik pada suatu bidang tertentu
Kemampuan seseorang untuk dan merasa senang mengikuti
mengerti atau memahami sesuatu berbagai kegiatan.
yang telah diketahui dan diingat, 4. Pengetahuan
sehingga pekerjaannya bisa dilakukan Pengetahuan yaitu informasi yang
dan diperolah kepuasan sekaligus dimiliki pada bidang-bidang
mengetahui apa yang menjadi pekerjaan dan tentang diri sendiri.
keinginannya. Memahami 5. Keadaan jasmani
pengetahuan yang telah dipelajari, Keadaan jasmani adalah ciri-ciri
menentukan, memperkirakan, dan yang dimiliki seseorang, seperti
mempersiapkan yang akan terjadi, tinggi badan, tampan, dan tidak
dan mampu mengambil keputusan. tampan, ketajaman penglihatan,
4. Atribut kepribadian dan pendengaran baik dan kurang
Mendorong seseorang dalam baik, mempunyai kekuatan otot
memunculkan potensi yang ada dalam tinggi atau rendah dan jenis
diri. Kepribadian dalam lingkup kelamin.
sarjana adalah etika kerja, 6. Sifat-sifat
bertanggung jawab, semangat Sifat-sifat merpakan ciri-ciri
berusaha, manajemen waktu, kepribadian yang sama-sama
memiliki kemmpuan berpikir kritis, memberikan corak khas pada
berkomunikasi, dan mampu bekerja seseorang, seperti ramah, tulus,
sama. teliti, terbuka, tertutup, dan
Berdasarkan uraian diatas dapat ceroboh.
disimpulkan bahwa aspek-aspek 7. Nilai-nilai kehidupan
kesiapan seseorang menghadapi dunia Nilai-nilai kehidupan oleh individu
kerja adalah keterampilan, ilmu berpengaruh terhadap pekerjaan
pengetahuan, pemahaman, dan atribut yang dipilihnya, serta berpengaruh
kepribadian. terhadap prestasi pekerjaan.
Faktor-Faktor Yang Berdasarkan uraian di atas, dapat
Mempengaruhi Kesiapan Kerja disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
Menurut Winkel dan Sri Hastuti mempengaruhi kesiapan kerja terdiri
(2007), faktor-faktor yang dari taraf inteligensi, bakat, minat,
mempengaruhi kesiapan kerja sebagai pengetahuan, keadaan jasmani, sifat-
berikut: sifat, dan nilai-nilai kehidupan.
1. Taraf inteligensi
Taraf inteligensi merupakan B. PENELITIAN KUANTITATIF
kemampuan untuk mencapai KOMPARATIF
prestasi yang di dalamnya berfikir Penelitian komparatif adalah
memegang peranan. penelitian yang bersifat
2. Bakat membandingkan. Penelitian ini
Bakat yaitu kemampuan yang dilakukan untuk membandingkan
menonjol disuatu bidang kognitif, persamaan dan perbedaan dua atau lebih
bidang keterampilan, atau bidang fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di
kesenian. teliti berdasarkan kerangka pemikiran
3. Minat tertentu. Pada penelitian ini variabelnya
masih mandiri tetapi untuk sampel yang
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

lebih dari satu atau dalam waktu yang keterangan yang dimulai dari suatu
berbeda. perkiraan atau pikiran spekulatif
Menurut Nazir (2005: 58) penelitian tertentu ke arah data yang akan
komparatif adalah sejenis penelitian diterangkan.
deskriptif yang ingin mencari jawaban 4. Hipotesis Penelitian Komparatif
secara mendasar tentang sebab-akibat, Hipotesis pada penelitian
dengan menganalisis faktor-faktor komparatif menggunakan hipotesis
penyebab terjadinya ataupun munculnya komparatif. Hipotesis komparatif
suatu fenomena tertentu. Jadi peneitian adalah merupakan jawaban sementara
komparatif adalah jenis penelitian yang terhadap rumusan masalah
digunakan untuk membandingkan antara komparatif, pada rumusan ini
dua kelompok atau lebih dari suatu variabelnya sama tapi populasi atau
variabel tertentu. sampelnya yang berbeda, atau
1. Tujuan Penelitian Komparatif keadaan itu terjadi pada waktu yang
a. Untuk membandingkan persamaan berbeda.
dan perbedaan dua atau lebih 5. Sifat Penelitian Komparatif
fakta-fakta dan sifat-sifat objek Penelitian komparatif bersifat
yang di teliti berdasarkan kerangka “expost facto”, artinya data yang
pemikiran tertentu. dikumpulkan setelah peristiwa yang
b. Untuk membuat generalisasi dipermasalahkan terjadi. Expost
tingkat perbandingan berdasarkan fackto merupakan suatu penelitian
cara pandang atau kerangka emperis yang sistematis dimana
berpikir tentu. peneliti tidak mengendalikan variabel
c. Untuk bisa menentukan mana yang bebas secara langsung karena
lebih baik atau mana yang perwujudann variabel tersebut telah
sebaiknya dipilih. terjadi atau karena variabel tersebut
d. Untuk menyelidiki kemungkinan pada dasarnya memang tidak dapat
hubungan sebab-akibat dengan dimanipulasi. Peneliti tidak
cara berdasar atas pengamatan melakukan perlakuan dalam
terhadap akibat yang ada dan membandingkan dan mencari
mencari kembali faktor yang hubungan sebab-akibat dari
mungkin menjadi penyebab variabelnya. Peneliti hanya mencari
melalui data tertentu. satu atau lebih akibat-akibat yang
2. Rumusan Masalah Penelitian ditimbulkan dan mengujinya dengan
Komparatif menelusuri kembali masa lalu untuk
Rumusan masalah yang mencari sebab-sebab, kemungkinan
digunakan adalah rumusan masalah hubungan, dan maknanya. Penelitian
komparatif. Rumusan masalah ini cenderung menggunakan data
komparatif adalah rumusan masalah kuantitatif.
penelitian yang membandingkan 6. Syarat Penggunaan Penelitian
keberadaan satu variabel atau lebih Komparatif
pada dua atau lebih sampel yang Penelitian komparatif dapat
berbeda atau waktu yang berbeda. digunakan jika :
3. Kerangka Teori Penelitian a. Metode eksperimental yang
Komparatif dianggap lebih kuat tidak
Pada kerangka teori penelitian memungkinkan untuk dilakukan
komparatif menggunakan kerangka b. Penelitian tidak mungkin memilih,
teori yang besifat deduktif. Dimana, mengontrol, dan memanipulasi
kerangka tersebut memberikan faktor – faktor yang penting untuk
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

mempelajari hubungan sebab untuk menghasilkan hasil yang


akibat secara langsung ditentukan.
c. Pengontrolan terhadap seluruh d. Suatu fenomena tidak hanya
variabel (kecuali variabel bebas) dihasilkan dari berbagai penyebab,
sangat tidak realistis dan terlalu tetapi juga dari satu penyebab dalam
dibuat-buat, serta mencegah suatu kejadian dan dari penyebab
interaksi secara normal dengan lain dari kejadian yang lain.
variable-variabel lain yang e. Apabila hubungan antara dua
berpengaruh variabel telah terungkap, penentuan
d. Pengontrolan di laboratorium mana penyebab dan mana akibat
untuk beberapa tujuan penelitian mungkin sulit.
dianggap tidak praktis, mahal, atau f. Terdapat fakta bahwa dua atau lebih
secara etika dipertanyakan faktor yang berhubungan tidak harus
7. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian mempunyai implikasi hubungan
Komparatif sebab-akibat.
a. Metode komparatif adalah suatu g. Pengklasifikasian subyek kedalam
penelitian yang layak dalam kelompok dikotomi (seperti
banyak hal bila metode kelompok berprestasi dan kelompok
eksperimental tidak tidak berprestasi) untuk tujuan
memungkinkan untuk dilakukan. perbandingan, penuh dengan
b. Penelitian komparatif akan masalah karena kategori ini adalah
menghasilkan informasi yang samar, berubah-ubah, dan bersifat
bermanfaat mengenai hakikat sementara.
fenomena : apa sesuai dengan apa, h. Studi perbandingan dalam suatu
dibawah kondisi apa, dalam urutan situasi yang alamiah tidak
dan pola apa, dan seterusnya. memungkinkan pemilihan subyek
c. Memperbaiki teknik, metode penelitian yang terkontrol.
statistik, dan desain dengan 8. Prosedur Penelitian Komparatif
pengontrolan fitur-fitur secara Penelitian Komparatif,
parsial, dalam beberapa tahun sebagaimana penelitian lainnya
belakangan, studi ini lebih banyak dilakukan dalam lima tahap :
dipertahankan. a. Penentuan masalah penelitian,
Disamping kelebihan diatas, dalam perumusan masalah
penelitian kausal komparatif juga penelitian atau pertanyaan
memiliki beberapa kelemahan sebagai penelitian, kita berspekulasi dengan
berikut: penyebab fenomena berdasarkan
a. Kelemahan utama desain penelitian penelitian sebelumnya, teori,
komparatif adalah tidak adanya atau pengamatan.
kontrol terhadap variabel bebas. b. Penentuan kelompok yang memiliki
b. Kesulitan dalam menentukan faktor karakteristik yang ingin diteliti.
penyebab yang relevan yang secara c. Pemilihan kelompok pembanding,
aktual termasuk diantara banyak dengan mempertimbangkan
faktor dibawah penelitian. karakteristik atau pengalaman yang
c. Kesulitan bahwa tidak ada faktor membedakan kelompok harus jelas
tunggal yang menyebabkan suatu dan didefinisikan secara operasional
hasil, tapi merupakan kombinasi dan (masing masing kelompok mewakili
interaksi dari berbagai faktor yang populasi yang berbeda). Mengontrol
berkaitan dibawah kondisi tertentu variabel ekstra untuk membantu

Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

menjamin kesamaan kedua Terhadap Kesiapan Kerja


kelompok. Mahasiswa Program Studi
d. Pengumpulan data, dilakukan Ilmu Komunikasi Angkatan
dengan menggunakan instrumen 2014-2017 Universitas Islam
penelitian yang memenuhi Kalimantan Muhammad
persyaratan validitas dan reliabilitas. Arsyad Al-Banjary
e. Analisis data, dimulai dengan
analisis statistik deskriptif
menghitung rata-rata dan simpangan METODE PENELITIAN
baku. Selanjutnya dilakukan analisis 1. Desain Penelitian
yang mendalam dengan statistik Penelitian ini merupakan penelitian
inferensial. expost facto. Menurut Nana Syaodih
9. Desain Penelitian Komparatif Sukmadinata (2005: 55), penelitian
Desain dasar penelitian komparatif expost facto meneliti hubungan sebab
adalah sangat sederhana dan walaupun akibat yang tidak dimanipulasi atau
variabel bebas tidak dimanipulasi, ada diberi perlakuan (dirancang dan
prosedur kontrol yang dapat dilaksanakan) oleh peneliti dan
diterapkan. Studi komparatif juga dilakukan terhadap program, kegiatan,
melibatkan variasi teknik statistik yang kejadian yang telah berlangsung atau
luas. Desain dasar penelitian telah terjadi.
komparatif melibatkan pemilihan dua Penelitian ini menggunakan
kelompok yang berbeda pada beberapa pendekatan kuantitatif, yaitu dengan
variabel bebas dan membandingkan pengumpulan data menggunakan
mereka pada beberapa variabel terikat. instrumen penelitian, analisis data
Kedua kelompok mungkin berbeda, bersifat kuantitatif/statistik dengan
satu kelompok memiliki karakteristik tujuan untuk menguji hipotesis yang
yang tidak dimiliki kelompok lain atau telah ditetapkan (Sugiyono, 2009: 14).
satu kelompok memiliki pengalaman Penelitian ini ditujukan untuk
yang tidak dimiliki kelompok lain. menguji hipotesis yang telah diajukan
Atau kedua kelompok berbeda dalam dengan cara mencari besarnya pengaruh
tingkatan; satu kelompok memiliki variabel-variabel bebas terhadap variable
lebih dari satu karakteristik daripada terikat.
kelompok lain atau kedua koelompok
mungkin memiliki perbedaan jenis 2. Tempat dan Waktu Penelitian
pengalaman. a. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan
C. HIPOTESIS dibanjarmasin pada Juni 2018
Hipotesis dari penelitian ini b. Tempat Penelitian
adalah: Tempat dilakukannya penelitian ini
Ho = Tidak ada antara Hubungan adalah di UNISKA MAB
Keaktifan Berorganisasi Banjarmasin
Terhadap Kesiapan Kerja
Mahasiswa Program Studi 3. Populasi dan Sampel Penelitian
Ilmu Komunikasi Angkatan a. Populasi
2014-2017 Universitas Islam Populasi dalam penelitian ini adalah
Kalimantan Muhammad seluruh mahasiswa program studi
Arsyad Al-Banjary ilmu komunikasi angkatan 2014-2017
Ha = Ada antara Hubungan b. Sampel Penelitian
Keaktifan Berorganisasi
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

Setiap angkatan akan di wawancarai


10 orang jadi untuk 4 angkatan
sample pada penelitian ini ada 40 Keterangan:
orang. X : Skoritem
Y : Skortotal
4. Instrumen Pengumpulan Data ΣX : Jumlah Skor-skor X ΣY :
Teknik pengumpulan data yang Jumlah Skor-skor Y
digunakan dalam penelitian ini adalah Rxy : Koefisien korelasi antara
sebagai berikut: variabel X dan Y
1. Dokumentasi ΣXY : Jumlah dari hasil kali skor-
Dokumentasi merupakan suatu skor X dan Y yang
teknik pengumpulan data dengan dipasangkan
menghimpun dan menganalisis 2
ΣX : Jumlah dari skor-skor X
dokumen-dokumen, baik dokumen
yang dikuadratkan
tertulis, gambar, maupun elektronik
(Nana Syaodih Sukmadinata, 2005: ΣY2 : Jumlah dari skor-skor Y
221). yang dikuadratkan
2. Angket (Kuesioner) N : Jumlah subyek
Angket (kuesioner) merupakan
teknik pengumpulan data yang Perhitungan yang didapat kemudian
dilakukan dengan cara memberi dibandingkan dengan angka kritik
seperangkat pernyataan atau dari tabel korelasi nilai r dengan
pertanyaan tertulis kepada taraf signifikansi 5% apabila :
responden untuk dijawabnya a. rhitung > rtabel pengujian di
(Sugiyono, 2009: 199). Angket ini anggap valid
bersifat tertutup dan digunakan b. rhitung < rtabel pengujian di
untuk mengukur variabel kegiatan anggap tidak valid
organisasi.
Skala pengukuran yang digunakan 2. Reliabilitas Angket
adalah skala Likert. Skala Likert Menurut Suhartono (2003)
digunakan untuk mengukur sikap, Rumus untuk menghitung koefisien
pendapat, dan persepsi seseorang atau reliabilitas instrumen angket adalah
sekelompok orang tentang fenomena sebagai berikut :
sosial (Sugiyono, 2009:134). Dengan
skala Likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator,
kemudian indikator dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item
Keterangan:
instrumen yang berupa pernyataan atau
r11 = Nilai reabilitas
pertanyaan.
∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap
item
5. Teknik Analisis Instrumen
St = Varians total
1. Validitas Angket
k = Jumlah item
Penghitungan validitas menggunakan
Setelah harga r11 diperoleh, kemudian
Rumus Korelasi Product Momen
harga r11 dikonsultasikan dengan tabel
yaitu sebagai berikut :
r untuk α = 0,05 dengan derajat
kebebasan dk = n-1, reabilitas angket
n XY X Y
Rxy
2 2
akan terbukti jika:
2 2
n X X n Y Y
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

harga r11 > tabel, berarti reliabel tes-tes nonparametik. Tes ini
harga r11 < tabel, berarti tidak reliabel merupakan alternatif lain dari uji t
apabila telah memenuhi syarat parametik ketika data yang di ambil
reliabilitas yaitu dinyatakan reliabel, dalam penelitiannya lebih lemah
maka item pertanyaan yang di uji dari skala interval. Dengan rumus
dinyatakan reliabel. sebagai berikut:
U1 = n1n2 + - R1
6. Teknik Analisis Data
atau U2 = n1n2 +
 Uji Persyaratan Analisis
1) Uji Normalitas – R2
Uji normalitas dilakukan untuk Ket ;
mengetahui apakah sebaran data n1 = Jumlah sampel 1
berdistribudi normal atau tidak. n2 = Jumlah sampel 2
Untuk uji normalitas digunakan R1 = jumlah jenjang pada
rumus Chi Kuadrat (Riduwan, sampel 1
2006:132) R2 = jumlah jenjang pada
sampel 2

Dengan hipotesis:
Keterangan:
X2 = Harga Chi Kuadrat yang
dicari
Fo = Frekuensi yang ada
(Frekuensi observasi atau
frekuensi sesuai dengan
keadaan
fe = Frekuensi yang diharapkan,
sesuai dengan teori

Data dikatakan tersebar secara


normal apabila harga Chi Kuadrat Dan kriteria pengambilan keputusan
lebih kecil dari harga Cji Kuadrat sebagai berikut:
dalam tabel atau bisa ditulis (x2 H0 diterima jika Uhit ≥ Utabel (α) atau H0
hitung < x2 tabel) pada taraf ditolak Uhit ≤ Utabel (α)
signifikansi 0,05
jika x2Hitung ≥ x2Tabel berarti
distribusi tidak normal HASIL PENELITIAN DAN
jika x2Hitung ≤ x2Tabel berarti PEMBAHASAN
distribusi normal 1. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
2) Uji Non Parametik Mann Whitney expost facto. Menurut Nana Syaodih
Uji Mann Whitney digunakan untuk Sukmadinata. penelitian expost facto
menegtahui apakah terdapat meneliti hubungan sebab akibat yang
perbedaan respon dari kedua tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan
variable data yang saling (dirancang dan dilaksanakan) oleh
independen. Tes ini termasuk dalam peneliti dan dilakukan terhadap program,
tes nonparametik. Tes ini kegiatan, kejadian yang telah
merupakan tes paling kuat antara berlangsung atau telah terjadi.

Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

Penelitian ini menggunakan Perhitungan data angket


pendekatan kuantitatif, yaitu dengan kesiapan kerja yang mencakup
pengumpulan data menggunakan keempat indikator tersebut dari 40
instrumen penelitian, analisis data orang responden secara detai dapat
bersifat kuantitatif/statistik dengan di lihat pada lampiran5, sedangakan
tujuan untuk menguji hipotesis yang persentase secara ringkas dapat
telah ditetapkan. Penelitian ini ditujukan dilihat dari persentase dan kriteria
untuk menguji hipotesis yang telah kesiapan kerja dapat di lihat pada
diajukan dengan cara mencari besarnya diagram berikut :
pengaruh variabel-variabel bebas Gambar 4.1
terhadap variable terikat. Persentase Kesiapan Kerja
Mahasiswa
1. Validitas dan reabilitas Angket
Berdasarkan hasil pengujian persentase
validitas butir pernyataan pada
angket kesiapan kerja yang di 40.00%
30.00%
berikan kepada 40 orang responden 20.00%
yg terdiri dari 15 pernyataan tentang 10.00%
0.00% persentase
pengaruh organisasi terhadap
kesiapan kerja didapatkan hasil
bahwa seluruh data yang
terdistribusi adalah valid, utk data
tsb dapat di lihat pada Lampiran 1.
Setelah dilakukan perhitungan Dari diagram di atas dapat di
reabilitas, angket kesiapan kerja dari simpulkan bahwa indikator kesiapan /
15 item dinyatakan valid hitungan kesungguhan yang paling menojol,
r11 sebesar 0,84. Berdasarkan hal tsb dapat terbut dikarenakan dari
perhitungan dan ketentuan reabilitas penuturan sebagian besar mahasiswa
, maka instrument minat belajar yang mengisi angket bahwa ada
siswa dinyatakan reliabel. Untuk beberapa mata kuliah yang merujuk
lebih jelas mengenai hasil uji untuk bekal mahasiswanya ketika
reliabilitas secara manual terjun di masyarakat, terlebih lagi
menggunakan rumus Alpha bagi mahasiswa yang mengikuti
Cronbach dapat dilihat pada organisasi dalam ataupun luar kampus
lampiran 3. kesiapan kerja pun akan semakin
matang dikarena pada organisasi
2. Hasil data angket kesiapan kerja adalah contoh kecil bagaimana kita
data untuk mengukur kesiapan kedepannya dalam bekerja serta dapat
kerja mahasiswa melalui angket mengembangkan potensi kita masing-
yang disebarkan pada 10 orang masing
mahasiswa di setiap angkatan, yakni
dari angkatan 2014-2017. Pada 3 Uji Prasyaratan Analisis
angket terdapat 4 indikator yang 1. Uji Normalitas
menjadi indikator penilaian minat Hasil uji normalitas diperoleh
belajar siswa, yaitu: dari kesiapn kerja m
a. Motivasi menggunakan metode Chi
b. Kesiapan / Kesungguhan Kuadrat, untuk memeperjelas
c. Keterampilan adanya normalitas atau tidak. Uji
d. kedisiplinan normalitas ini dilakukan
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

sebanyak 1 kali. Dengan taraf jika x2Hitung ≥ x2Tabel berarti distribusi


signifikasi 0,05. Setelah di tidak normal
lakukan uji normalitas jika x2Hitung ≤ x2Tabel berarti distribusi
menggunakan bantuan ms exel normal
didapat nilai Xhitung sebesar 5,7 Pada kasus ini terlihat bahwa XHitung
sedangkan pada Xtable dengan > XTabel, maka Ho diterima dan Ha
jumlah responden 40 orang traf ditolak, artinya Ada Hubungan Antara
signifikan sebesar 0,05 Keaktifan Berorganisasi Terhadap
didapatkan nilai 7,81 jadi dapat Kesiapan Kerja Mahasiswa Program
di simpulkan bahwa data angket Studi Ilmu Komunikasi Angkatan
kesiapan kerja mahasiswa jurusan 2014-2017 Universitas Islam
ilmu komunikasi FISIP Kalimantan Muhammad Arsyad Al-
UNISKA terdistribusi normal. Banjary.
Rangkuman hasil uji normalitas
populasi menggunakan metode 2. Uji Mann Whitney U tes
Chi Kuadrat dapat di lihat pada Uji Mann-Whitney/Wilcoxon
table berikut: merupakan alternatif bagi uji-t. Uji
MannWhitney/Wilcoxon merupakan
Tabel 4.2 uji non-parametrik yang digunakan
Rangkuman Uji Normalitas untuk membandingkan dua variable
Angket kesiapan Kerja yang berasal dari populasi yang
sama atau tidak. Analisis kedua
menggunakan uji Mann Whitney U
tes untuk mengetahui besarnya
hubungan keaktifan berorganisasi
terhadap kesiapan kerja mahasiswa
ilmu komunikasi FISIP UNISKA.
Rangkuman hasil uji Uji Mann
Whitney U tes disajikan dalam tabel
berikut :

Tabel 4.3
Rangkuman Mann Whitney U tes
Nilai
Jenis Test Nilai ZHitung
ZTabel
Keaktifan 2,3 1,645
berorganiasi
Kesiapan 4,43
Kerja

Berdasarkan pada tabel di atas,


menunjukkan terdapat 40 data dari
Data dikatakan tersebar secara normal mahasiswa yang mengisi angket
apabila harga Chi Kuadrat (Xhitung) kesiapan kerja. Data di atas
lebih kecil dari harga Chi Kuadrat dalam menunjukkan Nilai ZHitung > ZTabel
tabel (Xtabel) atau bisa ditulis (x2 hitung untuk yang artinya terdapat
< x2 tabel) pada taraf signifikansi 0,05 hubungan antara keaktifan
berorganisasi terhadap kesiapan

Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

kerja mahasaiswa ilmu komunikasi 0,7 (cukup baik), di atas 0,8 (baik)
FISIP UNISKA. (janti,2014:156). Berdasarkan hasil
perhitungan r11 sebesar 0,712
dinyatakan reliabel pada kategori
cukup. Untuk lebih jelas mengenai
2. Pembahasan hasil perhitungan uji reliabilitas
1. Analisis Perhitungan Angket secara manual mengunakan rumus
Perhitungan uji validitas Alpha Cronbach dapat dilihat pada
instrument angket dilakukan dengan (lampiran 3).
menggunakan rumus korelasi Product Hasil uji normalitas diperoleh
Moment. Data yang diperoleh dari uji dari angket kesiapan kerja
instrument angket kesiapan Kerja menggunakan Chi Kuadrat, untuk
yang terdiri dari 15 item pernyataan. memeperjelas adanya normalitas atau
Setelah data diperoleh, dilakukan tidak. Uji normalitas ini dilakukan
pengujian validitas yang dihitung sebanyak 1 kali. Dengan taraf
secara manual dengan bantuan signifikasi 0,05 yang dapat di lihat
Microsoft Excel (Lampiran 2). pada lampiran 6, dan didapatkan hasil
Ketentuan validitas instrument di bahwa Xhitung (5,75) < Xtable (7,81)
ukur berdasarkan kriteria validitas dan dapat disimpulkan bahwa data
menurut tabel korelasi Product terdistribusi dengan nomal. Hasil dari
Moment yang menyatakan jika rhitung uji Mann Whitney U Tes dapat dilihat
≥ rtabel maka instrument dinyatakan pada tabel 4.7 nilai Z hitung untuk
Valid, tetapi jika rhitung < rtabel maka Pretest sebesar 2,3 sedangkan nilai
instrument dinyatakan tidak valid. Ztabel sebesar 1,645, nilai Zhitung >
Diketahui bahwa rtabel menggunakan Ztabel berarti pada keadaan awal
taraf signifikan α = 0,05 dengan n = sudah terdapat hubungan, maka
40 diperoleh nilai rtabel sebesar 0, 349 asumsi hipotesis Ho dalam uji Mann
dari tabel Korelasi Product Moment. Whitney U tes tidak terpenuhi karena
Untuk mempermudah menguji pada keadaan awal sudah ada
validitas tiap butir soal pada hubungan.
instrument angket, peneliti
2. Analisis Kesiapan Kerja Mahasiswa
menggunakan bantuan Microsoft
Ilmu Komunikasi
Excel. Berdasarkan hasil pengujian
Penilaian kesiapan kerja
validitas butir pernyataan pada angket
mahasiswa dilakukan dengan
minat belajar siswa yang semula
menggunakan angket, Hal ini
berjumlah 15 item juga terdapat 20
bertujuan agar data peningkatan
item yang memenuhi kriteria validitas
kesiapan kerja di peroleh dengan
(valid). Untuk lebih jelas mengenai
makmal.angket disebar kepada 40
hasil perhitungan uji validitas secara
orang mahasiswa ilmu komunikasi
manual dapat dilihat pada (lampiran
FISIP UNISKA angkatan 2014-2017,
2).
setiap angkatan mengisi 10 angket
Uji reabilitas angket dihitung
kesiapan kerja dengan kuantiti 5
menggunakan rumus Alpha
orang yang mengikuti organisasi dan
Cronbach, dengan ketentuan
5 orang yang tidak mengikuti
reabilitas (r11), jika nilai r11 ≥ 0,70
organisasi. Terdapat 4 inkator
maka dinyatakan reliabel dan jika
kesiapan kerja, yaitu motivasi,
nilai r11 < 0,70 maka tidak reliabel
kesiapan atau kesungguhan,
(Triyanti, DN. 2014;42). Nilai
koefisien reliabilitas yang baik di atas
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

keterampilan dan yang terakhir kerja mahasiswa ilmu komunikasi


kedisiplinan FISIP UNISKA
Hasil dari penilaian kesiapan Keaktifan mahasiswa dalam
kerja mahasiswa FISIP UNISKA berorganisasi berpengaruh signifikan
dapat di lihat pada lampiran 2. terhadap kesiapan kerja, hal tersebut
Dimana data tersebut menujukkan dapat di lihat dari nilai Rhitung
persentase rerata skor dari masing- (0,178) lebih kecil dari Rtable
masing indikator. (0,349). Nilai Rhitung menunjukkan
Table 4.4 bahwa ke aktifan mahasiswa dalam
Rerata Indikator Kesiapan berorganisasi mempengarushi
Kerja kesiapan kerja mahasiswa jurusan
Indikator Persentase ilmu komunikasi FISIP UNISKA
Motivasi 27,16% secara signifkan dapat di lihat pada
Kesiapan/ kesungguhan 35,00% indikator kesiapan & kesungguhan
Keterampilan 19,55% sebesar 35%, pada urutan kedua
kedisiplinan 18,29% indikator motivasi dalam organisasi
maupun belajar dalam kampus
faktor yang paling mencolok pada sebesar 27,16%, sedangkan indikator
indikator kesiapan/kesungguhan, hal keterampilan sebesar 19,55% dan
ini dikarenakan dari penuturan yang berada di posisi terakhir adalah
sebagian besar mahasiswa yang indicator kedisiplinan sebesar
mengisi angket bahwa ada beberapa 18,29%. Persentase ini dapat di lihat
mata kuliah yang merujuk untuk pada lampiran 5.
bekal mahasiswanya ketika terjun di Selain menyebarkan angket
masyarakat, terlebih lagi bagi kepada mahasiswa penulis juga
mahasiswa yang mengikuti organisasi mewawancarai mahasiswa yang
dalam ataupun luar kampus kesiapan sedang mengisi angket, penuturan dr
kerja pun akan semakin matang beberapa orang mahasiswa yang tidak
dikarena pada organisasi adalah mengikuti kegiatan organisasi karena
contoh kecil bagaimana kita kecenderungan dari mereka adalah
kedepannya dalam bekerja serta dapat mahasiswa yang belum memahami
mengembangkan potensi kita masing- manfaat serta keseruan yang akan di
masing. Sedangkan untuk indikator alami pada saat mengikuti salah satu
kedisiplinan mmendapatkan organisasi dalam dan luar kampus.
persentase paling rendah, hal ini Hasil Uji t menunjukkan nilai
sudah mkenjadi rahasia umum bahwa thitung Harga Z pada tabel Z α =
kecenderungan dari mahasiswa yang 0,05 adalah 1,645 sedangkan Z hitung
terbiuai akan teknologi & 2,3 maka harga Zhitung > Ztabel
membuatnya menjadi manja serta sehingga dikatakan bahwa terdapat
malas untuk memperbaiki perbedaan yang signifikan nilai
kedisiplinan dirinya, hal ini akan angket yang diperoleh pada
berdampak negative terhadap wawancara kesiapan kerja. Kegiatan
kinerjanya nanti jika sudah terjun di organisasi merupakan wahana untuk
dunia kerja. mengembangkan diri mahasiswa yang
dapat menampung kreatifitas,
3. Analisis Keaktifan Mahasiswa menyalurkan bakat, dan
dalam organisasi dapat meningkatkan pengetahuan.
berpengaruh terhadap kesiapan Penelitian ini sesuai dengan manfaat
organisasi menurut Silvia Sukirman
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

(2004:69) antara lain melatih kerja organisasi mampu memberikan


sama, menambah wawasan, dan pengalaman yang nantinya
membina kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk terjun dalam dunia
nantinya akan berguna dalam dunia kerja.
kerja. Hasil penelitian ini 2. Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi
menunjukkan, bahwa semakin aktif memiliki kesiapan kerja yang
seorang mahasiswa dalam lumayan tinggi dilihat dari
berorganisasi, maka akan semakin kecenderngan pengisian angket
tinggi pula kesiapan kerja mereka. kesiapan kerja, Oleh karena itu perlu
Dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakan workshop dan pelatihan
berorganiasi yang diharapkan telah agar kesiapan kerja mahasiswa
tercapai yaitu terdapat kenaikan jurusan ilmu komunikasi yang
kesiapan kerja yang sejalan dengan masih dalam kategori tinggi dapat
semakin tingginya prestasi belajar meningkat menjadi sangat tinggi.
yang dicapai.
3. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan
PENUTUP sesuai prosedur ilmiah, namun
1 Kesimpulan demikian masih memiliki keterbatasan.
Berdasarkan hasil penelitian dan Adapun keterbatasan penelitian adalah
pembahasannya, maka dapat ditarik sebagai berikut.
kesimpulan sebagai berikut. 1. Variabel kesiapan kerja
1. Terdapat pengaruh positif signifikan menggunakan kuesioner dalam
keaktifan mahasiswa dalam organisasi pengumpulan data, sehingga peneliti
terhadap kesiapan kerja. Mahasiswa tidak dapat mengontrol jawaban
yang aktif dalam organisasi memiliki responden yang tidak menunjukkan
kesiapan kerja yang lebih tinggi kenyataan sesungguhnya.
daripada mahasiswa yang tidak aktif 2. Populasi penelitian diambil
dalam organisasi. Hal ini ditunjukkan sebanyak 40 orang yang mewakili
dengan nilai persentase kesiapan atau 10 orang setiap angkatannya,
kesunguhan mencapai 35%. seharusnya bisa di tingkatkan untuk
2. Terdapat pengaruh positif signifikan semua angkatan jurusan ilmu
keaktifan dalam berorganisasi komunikasi yang masih aktif
terhadap kesiapan kerja. Hal ini di kuliah.
tunjukkan dengan nilai uji normalitas
menggunakan metode Chi Kuadrat.
3. Untuk mahasiswa yang tidak DAFTAR PUSTAKA
mengikuti organisasi kampus Agus Irianto. (2010). Statistik: Konsep
dikarenakan mereka belum Dasar, Aplikasi, dan
memahami akan manfaat yang Perkembangannya. Jakarta:
didapatkan dalam berorganisasi. Kencana
Asmar Yulasti. (2006). Kesiapan Kerja
2 Saran Mahasiswa Pendidikan
1. Keaktifan mahasiswa dalam Kesejahteraan di Bidang
organisasi berperan dalam Nonkeguruan. Forum Pendidikan (Vol 31
meningkatkan kesiapan kerja Nomor 2 Agustus 2006). Hlm. 172.
sehingga mahasiswa diharap mampu Djemari Mardapi. (2008). Teknik
aktif dalam kegiatan organisasi Penyusunan Instrumen Tes dan Non
semasa kuliah saat ini, karena Tes.
Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI, 3 SEPTEMBER 2018

Yogyakarta: Mitra Cendekia.


Endah Rahayu Nugraheni. (2017).
Pengaruh Praktek Kerja Industri
dan Minat Kerja
terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajaran
2016/2017. Skripsi: FISE UNY.
Fendi Bachtiar Nugroho. (2015). Pengaruh
Pengalaman Praktek Kerja dan
Informasi
Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja
Siswa Kelas XI Program Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
Klaten tahun ajaran 2014/2015.
Skripsi: FISE UNY.
Gudono. (2009). Teori Organisasi.
Yogyakarta: Pensil Press.
Kartini Kartono, Dali Gulo. (1987). Kamus
Psikologi. Bandung: Pionir Jaya.
Robbins, Stephen P. (1994). Teori
Organisas Struktur, Desain dan
Aplikasi. Jakarta:
Sutrisno Hadi. (2004). ui. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
http://uniska-bjm.ac.id/. Diakses : Rabu, 09
Mei 2018

Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi Angkatan 2014-2017 Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary”

Anda mungkin juga menyukai