A. PENDAHULUAN
diharapkan dapat sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang berfokus pada
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan juga memiliki ahklak mulia serta
Pendidikan IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap paling
melalui proses pembelajaran. IPA atau sains merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang seluruh alam semesta beserta isinya dan termasuk semua
pada hasil belajarnya. Banyak siswa yang hasil belajarnya dibawah KKM.
yang berpusat pada siswa (teacher centered). Tetapi, faktanya masih banyak
siswa yang hasil belajarnya rendah. Begitupula dengan siswa kelas VII pada
tahun pelajaran 2020/2021. Pada KD 3.1 dan KD 3.2 hasil belajar siswa masih
rendah. Permasalahan ini menjadi bayangan hitam yang harus dipecahkan guru.
sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dalam
suatu pembelajaran. Dalam konteks ini siswa bertugas untuk belajar mencari,
pelajari.
2. Identifikasi Masalah
dan hasil refleksi guru ternyata penerapan model discovery learning didukung
media yang kurang bervariasi. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa
pada kelas VII Masih rendah. Setiap siswa memiliki karakteristik kebutuhan
belajar dan gaya belajar yang berbeda-beda. Ragam karakteristik siswa yang ada
dalam kelas harus menjadi perhatian bagi setiap guru. Siswa yang memiliki gaya
belajar visual tentunya berbeda dengan siswa yang memiliki gaya belajar
tersebut antara lain video pembelajaran, bahan ajar, simulasi, audio dan aneka
ragam media lainnya. Media dalam pembelajaran IPA sangat penting dan harus
tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas VII
3. Analisis masalah
tindakan ini adalah rendahnya hasil belajar siswa karena penggunaan media yang
kurang bervariasi sehingga pesan-pesan penting dalam materi kalor tidak sampai
kepada siswa. Padahal guru telah melaksanakan model discovery learning. Oleh
multimedia digital.
4. Rumusan Masalah
5. Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dari ranah
6. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
c. Untuk menjadi bahan pertimbangan bagi guru yang lain sehingga dapat ditiru
d. Menjadikan guru lebih semangat dalam mengajar di kelas dengan variasi gaya
tindakan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Menurut O’Brien sebagaimana
tindakan menurut Cohen dan Manion bukan mutlak harus dilakukan oleh pekerja
sendiri (guru sendiri) akan tetapi guru dapat meminta atau bekerja sama dengan
pihak lain.
menyatakan penelitian tindakan adalah suatu penelitian refleksif diri kolektif yang
penalaran dan keadilan praktek pendidikan dan praktek sosial mereka, serta
penelitian ini dilakukan secara kolektif untuk memperbaiki praktek yang mereka
dan Carr lebih jelas menyatakan penelitian tindakan adalah bentuk penelitian
refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, atau kepala sekolah,
dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktek-praktek ini, dan (c) situasi-
2. Praservei
Untuk mengetahui secara detail kondisi yang terdapat dikelas yang akan
3. Diagnosis
Dilakukan oleh peneliti yang tidak terbiasa mengajar di kelas yang dijadikan
sasaran.
4. Perencanaan
sebagainya.
5. Pengamatan
haryslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas peneliti.
dilakukian oleh para kolaborator atau partisipan yang berperan dalam PTK.
sistematis dan dilakukan sesuai acuan yang telah diberikan dalam penelitian
PTK.
memahami materi peruahan wujud benda dengan dengan sebaik mungkin dan
pembelajaran lebih terasa bermakna, sehingga hasil belajar siswa pun akan
meningkat.
makna, serta kegiatannya pun lebih realitas. Ilahi dalam (Gina Rosarina,
2016)
dilakukan secara aktif akan memberikan hasil yang paling baik, serta akan
lebih bermakna bagi dirinya sendiri. Bruner dalam (Gina Rosarina, 2016,).
pelajaran dalam bentuk final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari
guru dalam suatu masalah yang mampu siswa telaah hingga sampai kepada
suatu kesimpulan.
iii. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk
learning yaitu:
belajarnya.
karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
9) Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
10) Membantu dan mengembangkan ingatan dan trasnfer pada situasi proses
belajar yang baru.
11) Mendorong peserta didik berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
sendiri.
16) Proses belajar meliputi sesama aspeknya peserta didik menuju pada
17) Mendorong keterlibatan siswa. Menimbulkan rasa puas bagi siswa. Kepuasan
belajarnya meningkat.
sumber belajar.
24) Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sebab ia berpikir dan
diuraikan di atas, masih ditemukan beberapa kelebihan dari model penemuan itu,
5) Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan
10)Hasil belajar discovery mempunyai efek transfer yang lebih baik dari pada
hasil lainnya.
belajar siswa untuk belajar lebih giat lagi, memberikan peluang untuk
peran guru yang sangat terbatas, siswa dapat berpartisipasi aktif dalam
yang baik dan benar, materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat
metode langsung.
sebagi subjek.
jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Multimedia merupakan
kombinasi dari data teks, audio, gambar, animasi, video dan interaksi.
a. Multimedia menurut Turban adalah Kombinasi dari paling sedikit dua media
input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik) animasi, video
teks, audio, gambar, animasi, video dan interaksi, yang menyimpan dan
multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa
teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi yang
4. Hasil Belajar
a. Definisi Hasil Belajar
Belajar dan mengajar merupakan merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan.
Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek dalam
seorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh
siswa dan guru terpadu dalam suatu kegiatan, diantara keduanya itu terjadi interaksi
dengan guru. Keampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengaar saja harus
bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya
pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh DR. Nana Sujana.Nana Sujana
(2004, hlm. 87) mengemukakan bahwa “Hasil belajar adalah perubahan prilaku
yang ditunjukan pembelajar sebagai hasil sesluruh interaksi yang disasari oleh guru
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar adalahsuatu hasil usaha
diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga
didik.
Di dalam proses belajar terdapat persoalan diantaranya ada input, proses dan
output. Input merupakan asupan dari guru berupa materi, proses merupakan
faktor instrumental yang dirancang untuk mencapai hasil yang diharapkan, untuk
menghasilkan perubahan tingkah laku sesuai dengan hasil belajar yang telah
dicapai. Faktor keluarga, sekolah dan masyarakat memegang peranan yang cukup
hasil belajar adalah proses belajar itu sendiri yang meliputi kondisi jasmani dan
rohani,selain dari itu ada juga faktor lain diantaranya faktor lingkungan, faktor
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Labobo Tahun pelajaran 2020/2021. Siswa yang terdiri dari 12 Siswa
Banggai Laut.
kelas dengan menggunakan Model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin ini adalah
model yang dijadikan acuan pokok (dasar) selama ini, dari berbagai model
Berikut ini akan tergambar dalam bagan Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt
Tindakan
Perencanaan
SIKLUS 1 Observasi
Refleksi
Tindakan
Refleksi
Gambar 3.1
a. siklus I
Siklus 1 Terdiri atas 2 Pertemuan dan evaluasi dilakukan pada setiap pertemuan
kedua. Setiap siklus melalui 4 tahapan yaitu (1) perencanaan, tahap ini merupakan
Tindakan, tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang dibuat pada tahap
perencanaan, (3) Observasi, tahap ini merupakan bagian-bagian yang harus diamati
pada saat proses pembelajaran dan sesuai dengan tujuan penelitian, dan (4) refleksi,
dalam tahap ini diadakan diskusi antara peneliti dengan observer. Uraian selengkapnya
sebagai berikut :
1. Perencanan(Planning)
Lembar Kerja Peserta didik, Instrumen Evaluasi, dan bahan ajar. Model pembelajaran
yang digunakan adalah discovery learning yang menggunakan variasi media digital
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, guru perlu mempersiapkan
fasilitas dan sarana pendukung yang telah diperlukan di kelas ketika proses
lain :
kehidupan sehari-hari
3) Merancang lembar kerja peserta didik
2. Pelaksanaan (Action)
rencana yang telah dibuat peneliti. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang dibuat oleh guru. Tindakan yang dilakukan oleh guru dalam tahap
3. Observasi (Observing)
sesama guru IPA di SMP Negeri 1 Labobo. Sesuai dengan tujuan pada penelitian ini,
maka pengamatan difokuskan pada : 1) hasil belajar siswa pada materi kalor dan
perpindahannya yang meliputi: rata-rata kelas dalam materi kalor dan perpindahannya
serta ketuntasan klasikal, (2) aktivitas belajar siswa, (3) reviu perangkat pembelajaran
4. Refleksi (Reflecting)
menggunakan multimedia digital dalam materi kalor dan perpindahannya pada siklus
I.
b. Siklus II
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Siklus II terdiri dari 2 pertemuan. Tes formatif
dilakukan pada pertemuan kedua. Siklus II juga melalui 4 tahapan yaitu (1)
perencanaan, tahap ini merupakan rencana yang akan dilakukan sebelum pelaksanaan
perencanaan yang dibuat pada tahap perencanaan, (3) observasi, tahap ini merupakan
bagian-bagian yang harus diamati pada saat proses pembelajaran dan sesuai dengan
tujuan penelitian, dan (4) refleksi, dalam tahap ini diadakan diskusi antara peneliti dan
observer. Tahap ini guru mengadakan analisis data untuk mengetahui sejauh mana
tujuan yang telah ditetapkan hingga tercapai, sehingga dapat ditentukan diperlukan
siklus berikutnya atau tidak. Adapun langkah-langkah pada siklus II sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Tindakan (Acting)
3. Observasi (Observing)
4. Refleksi (Reflecting)
multimedia digital meningkat dari siklus 1 atau tidak. Jika hasil belajar siswa
i. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam
ii. Observasi
mengukur tingkah laku individu ataupun proses yang terjadi dalam sebuah
kegiatan yang diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi
buatan. Observasi ini juga dapat digunakan untuk menilai proses belajar
mengajar.33
penelitian tindakan baik pada siklus I dan siklus II. Video praktik
kekurangan dan kelebihan pada siklus I sehingga dapat diperbaiki pada siklus
II.
iv. Tes Hasil Belajar
Dalam pengambilan data tes hasil belajar , guru menggunakan tes tulis, dengan tes
tulis peneliti dapat mengetahui kemampuan siswa dalam materi kalor dan
perpindahannya. Tes hasil belajar dibuat untuk siklus 1 dan siklus II dan
Analisis data yang dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan atau prosentase
dalam ketuntasan belajar siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran yang
berlangsung selama dua siklus, yang dilakukan dengan memberikan tes tulis pada
setiap akhir siklusnya. Keberhasilan peoses kegiatan pembelajaran juga dilihat dari
Penilaian ini di dapat dari pengamatan aktivitas guru selama proses kegiatan
keberhasilan .
Penilaian ini di dapat dari pengamatan aktivitas siswa selama proses kegiatan
keberhasilan .
4. Penilaian Tes
Penilaian tes ini di ambil dari dari hasil tes siswa menjawab soal sumatif tiap
siklus. Siswa dikatakan berhasil dalam penugasan jika mencapai nilai minimal
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran IPA pada KD 3.4. Untuk
penilaian tes tulis menjawab soal sesuai dengan kriteria penilaian yang dijadikan
Selain itu hasil belajar juga dilihat dari nilai rata-rata dan ketuntasan
belajar siswa, yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Mencari nilai rata-rata
siswa :
2) Baik : 75 – 89
3) Cukup : 60 – 74
4) Kurang : 40 - 59
5) Kurang sekali : 0 – 39
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
3.4.1 Melalui Kegiatan mengamati gambar yang berpadu dengan video pembelajaran mengenai konsep
kalor, siswa dapat menjelaskan konsep kalor dalam aktivitas sehari-hari dengan benar
(TPACK)
3.4.2 Melalui Kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menghitung besarnya kalor yang
dihasilkan oleh suatu benda dengan benar(4C : Collaboration)
3.4.3 Melalui kegiatan diskusi dan presentasi hasil eksperimen, siswa dapat Membedakan
pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu benda dengan pengaruh kalor terhadap wujud
benda zat dengan tepat (4C : Collaboration & Critical Thinking , HOTS, PPK)
3.4.4 Melalui literasi bahan ajar dan browsing internet secara mandiri, siswa dapat
mendeteksi kalor dapat berpindah dari suhu rendah ke suhu tinggi dengan benar
4.4.1 Melalui literasi LKPD dan diskusi siswa bersama guru, siswa dapat mempersiapkan alat
dan bahan yang digunakan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu
dan wujud benda dengan benar (4C : Collaboration)
4.4.2 Melalui kegiatan eksperimen mandiri dan dipadukan simulasi PHET, siswa dapat
mendemonstrasikan langkah percobaan menyelidiki pengaruh pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan wujud benda dengan benar (4c : Creativity, TPACK
4.4.3 Setelah melakukan percobaan dan diskusi kelompok, siswa dapat Menyajikan data
hasil pengamatan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda
dengan teliti dan tepat(4c : Communication, PPK)
E. Materi Pelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Materi factual
- Pengertian kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda pada benda
lainnya karena terdapat suatu perbedaan suhu. Saat dua benda memiliki perbedaan suhu
dipertemukan maka kalor akan mengalir atau berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke
benda yang suhunya rendah.
Kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan
satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori
adalah:
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
b. Materi Konseptual
- Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor suatu benda
besar kalor yang diperlukan (Q), begantung pada:
1. massa benda (m)
Besar kalor yang diperlukan berbanding lurus dengan massa benda. Artinya, semakin besar
massa benda, maka semakin besar pula kalor yang harus diberikan kepada benda.
Fenomena ini dapat diamati pada saat kita memasak air. Semakin banyak air yang kita masak
dalam suatu panci, maka akan semakin lama pula waktu yang diperlukan untuk memasak.
2. kalor jenis benda (c)
Kalor jenis dari tiap benda akan berbeda-beda, sehingga, jumlah kalor untuk pemanasan
sangat bergantung pada jenis benda ini. Misalnya saat kita memanaskan logam besi dan
tembaga, maka kalor yang diperlukan akan berbeda sebab kalor jenis besi dan tembaga juga
berbeda.
3. peningkatan suhu (ΔT)
Semakin besar perubahan suhu, maka semakin besar pula kalor pemanasan. Misalnya jika kita
hanya ingin menghangatkan air, kalor pemanasan dan waktu yang diperlukan akan lebih cepat
dibanding jika kita ingin membuat air hingga suhunya mendidih.
c. Materi Prosedural
Menghitung besarnya kalor suatu benda
Kalor dapat berakibat pada perubahan suhu atau wujud suatu zat. Penerimaan kalor akan
meningkatkan suhu dan dapat mengubah zat padat menjadi cair atau zat cair menjadi gas,
sedangkan pelepasan kalor akan menurunkan suhu dan dapat mengubah zat cair menjadi padat
atau zat gas menjadi zat cair. Kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda dapat dihitung
dengan rumus berikut.
Keterangan:
Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
m : massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c : kalor jenis zat (J/kg⁰C)
ΔT : perubahan suhu (⁰C)
U : Kalor uap (J/kg)
L : kalor lebur (J/kg)
2. Materi Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, siswa yang belum mencapai KKM diberi kegiatan
pembelajaran remedial dalam bentuk;
a. bimbingan perorangan jika siswa yang belum tuntas ≤ 20%
b. belajar kelompok jika siswa yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
c. pembelajaran ulang jika siswa yang belum tuntas ≥ 50%.
Seluruh bimbingan akan dilakukan melalui jitsi meet dan diskusi melalui WA
3. Materi Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi
kegiatan pengayaan dalam bentuk membaca materi pada bahan ajar yang telah disediakan
guru, kemudian membrowsing internet untuk mencari artikel yang dapat membantu siswa
mendeteksi apakah kalor dapat berpindah dari suhu rendah ke suhu tinggi
3. Sumber Belajar
1) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Buku Guru ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3) Sumber lain yang relevan
4) Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 3 JP : 120 Menit)
Aloka
si
Kegiatan Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran
Wakt
u
Pendahuluan 1. Guru dan siswa saling memberi dan menjawab 10
salam (PPK : Religius ) Menit
2. Guru meminta siswa untuk berdoa sebelum memulai
pembelajaran daring. (Integrasi PPK : Religius)
3. Guru menanyakan Kabar siswa, dan melakukan
pengisian presensi (TPACK)
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tetap
selau semangat belajar di tengah kondisi pandemic
saat ini .
TPACK 5. Guru melatih focus siswa dalam belajar dengan
melakukan games “ semangat & jangan menyerah
6. Guru memberikan apersepsi dengan meminta
peserta didik mengingat kembali materi sebelumnya
7. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan di capai
8. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan
manfaat mempelajari kalor
9. Guru menyampaikan tehnik penilaian yang akan di
lakukan dalam proses pembelajaran dan model
pembelajaran yang digunakan.
mengumpulkan data :
15. Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKPD
Tpack “Pengaruh kalor terhadap perubahan wujud dan suhu
benda “ yang telah guru bagikan
16. Siswa diarahkan untuk mengamati video mengenai
prosedur kerja praktikum
Menalar
Mengomunikasikan
23. Siswa diharapkan tampil percaya diri saat presentasi
(PPK : Percaya diri)
Sintaks ke 5 24. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
Verivication/ mempresentasikan hasil LKPDnya dan menemukan
pembuktian perbedaan kalor yang dapat mengubah suhu benda dan
wujud benda(4c : communication, Critical Thinking )
(HOTS)
18. Siswa mencocokkan jawaban hasil diskusinya dengan
verifikasi konsep dari tiap kelompok dan guru
19. Siswa memperbaiki hasil jawaban yang masih kurang
tepat.
Sintaks ke 6
Generalizati
on/ 20. Siswa membuat kesimpulan tentang poin poin penting
kesimpulan mengenai kalor yang dapat merubah suhu dan wujud
suatu benda
4. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
b. Pengetahuan
No Bentuk Contoh Butir Waktu
Teknik Keterangan
. Instrumen Instrumen Pelaksanaan
2. Tertulis Pertanyaan Lihat Saat Penilaian pencapaian
tertulis Lampiran 2 pembelajaran pembelajaran (assessment
berbentuk pg of learning)
c. Keterampilan
No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Keterampilan Lembar Lihat Pada saat Penilaian untuk, sebagai,
praktikum kinerja Lampiran 3. pembelajaran pencapaian pembelajaran
praktik berlangsung Keterampilan
saat guru
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
3.4.1 Melalui tayangan video perubahan wujud zat, siswa dapat Menjelaskan perubahan
wujud benda yang menerima kalor dan melepas kalor dengan tepat
3.4.2 Melalui contoh soal yang diberikan guru, siswa dapat menghitung besarnya suhu
canpuran duah buah zat berdasarkan konsep asas black
3.4.3 Melalui tayangan video,siswa dapat menentukan konsep asas Black dalam kehidupan
sehari-hari dengan tepat
3.4.4 Melalui diskusi siswa dan guru siswa dapat Mengaitkan karakteristik suhu
kesetimbangan termal dengan konsep asas black dengan tepat
4.4.1 Melalui praktikum asas black berdasarkan LKPD, siswa dapat Mempersiapkan alat dan
bahan yang digunakan untuk menyelidiki konsep asas black serta zat yang menerima
dan melepaskan kalor dengan tepat
4.4.2 Setelah melakukan percobaan dan diskusi kelompok, siswa dapat Menyajikan data hasil
pengamatan konsep asas black serta zat yang menerima dan melepaskan kalor dengan
teliti dan tepat(4c : Communication, PPK)
F. Materi Pelajaran
4. Materi Pembelajaran Reguler
- Pengaruh Kalor Terhadap Wujud Zat
Kalor bisa menaikkan suhu suatu zat yang berdampak terhadap terjadinya perubahan
wujud zat. Melebur dan menguap yang merupakann peristiwa yang membutuhkan
kalor, karena untuk dapat meleburkan sebuah bungkahan es ataupun untuk menguapkan
air dibutuhkan kalor.
"Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih
tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah"
5. Materi Pengayaan
Materi pengayaan bersifat mengembangkan kemampuan peserta didik yang telah tuntas hasil
belajarnya dan telah mencapai KKM yang ditetapkan guru
6. Materi Remedial
Materi remedi disesuaikan dengan hasil belajar siswa pada konsep yang mana daya serap
siswa masih rendah.
H. Sumber Belajar
5) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
6) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Buku Guru ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
7) Sumber lain yang relevan
8) Internet
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kedua ( 2JP : 80 Menit)
Kegiatan Alokasi
Langkah-langkah Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 1. Guru bersama siswa saling memberi dan 10 Menit
menjawab salam dan menanyakan kabar
peserta didik
2. Siswa bersama guru berdoa untuk memulai
pelajaran. (Religius)
3. Guru melakukan presensi
4. Siswa diberikan apersepsi oleh guru dengan
mengaitkan materi yang telah dipelajari sebelumnya
5. Siswa mendengarkan apersepsi yang diberikan guru,
kemudian siswa menjawab pertanyaan – pertanyaan
diberikan guru Siswa dimotivasi guru dengan
menyampaikan manfaat dari mempelajari kalor
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, scenario
pembelajaran
Tahap 1 Stimulasi 60
7. Guru meminta siswa menscan code QR yang telah
dikirimkan pada seluruh siswa melalui WA
(TPACK)
8. Siswa diarahkan untuk mengamati video tersebut
(mengamati)
9. Guru memberikan penjelasan singkatmengenai
konsep asas black
Tahap 2 Problem Statement (Identifikasi Masalah)
10. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai
video yang telah diberikan
11. guru mengarahkan siswa dapat bertanya dari video
mengenai konsep asas black (Menanya)(HOTS)
Tahap 5 Verivication/pembuktian
Tahap 6 generalization/menyimpulkan
26. Siswa membuat kesimpulan tentang praktikum konsep
asas blackyang telah dilakukan
J. Penilaian
2. Teknik Penilaian
a. Sikap
b. Pengetahuan
No Bentuk Contoh Butir Waktu
Teknik Keterangan
. Instrumen Instrumen Pelaksanaan
2. Tertulis Pertanyaan Lihat setelah Penilaian pencapaian
tertulis Lampiran 2 kegiatan pembelajaran (assessment
berbentuk pg pembelajaran of learning)
esei usai
c. Keterampilan
No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Keterampilan Lembar Lihat Pada saat Penilaian untuk, sebagai,
presentasi kinerja Lampiran 3. pembelajaran pencapaian pembelajaran
dan diskusi produk Keterampilan
K. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, siswa yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk;
d. bimbingan perorangan jika siswa yang belum tuntas ≤ 20%;
e. belajar kelompok jika siswa yang belum tuntas antara 20% dan 50%; dan
f. pembelajaran ulang jika siswa yang belum tuntas ≥ 50%.
L. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pengayaan dalam bentuk membaca materi yang telah disediakan guru,
guru mengupload artikel mengenai besarnya kalor pada beberapa benda yang berbeda
kalor jenisnya pada grup WA kelas setelah siswa melakukan UH
Jumlah 1036
Rata-rata 60.9
Hasil Belajar
60.9
kLasikal
Jumlah 1275
Rata-rata 70.8
Hasil Belajar
70.8
kLasikal