Anda di halaman 1dari 30

TANDA BAHAYA

KEHAMILAN

Oleh:
Melati Puspita Sari, SST, M.Keb
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
• Adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan
bayi dalam keadaan bahaya kehamilan
• Kehamilan yang normal setiap saat dapat
berubah menjadi patologi
• Asuhan yang dilakukan oleh nakes yaitu
pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit
selama hamil muda
Tanda Bahaya Kehamilan TM I
Mual muntah berlebihan (Hyperemesis)
• Mual (nausea) dan muntah (emesis
gravidarum) wajar pada kehamilan TM I
• Mual biasa terjadi pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari
• Gejala terjadi 6 minggu setelah hari pertama
haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10 minggu
• Mual muntah terjadi pada 60-80%
primigravida dan 40-60% multigravida
• Satu diantara seribu kehamilan, gejala ini
menjadi lebih berat
• Penyebabnya adalah meningkatnya kadar
hormon esterogen dan HCG dalam serum
• Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan
keadaan umum menjadi buruk , keadaan inilah
yang disebut hyperemesis gravidarum
Menurut Fadlun (2011) penyakit hyperemesis
gravidarum dibagi dalam beberapa tingkat:
1. Tingkat 1
Gejala: lemah, nafsu makan menurun, BB
menurun, nyeri epigastrium, nadi
meningkat, turgor kulit berkurang, tekanan
darah sistolik menurun, lidah kering dan
mata cekung
2. Tingkat 2
Gejala: apatis, nadi cepat dan kecil, lidah
kering dan kotor, mata sedikit ikterik, suhu
sedikit meningkat, oligouri, aseton tercium
dalam hawa pernafasan
3. Tingkat 3
Gejala: keadaan umum lebih lemah lagi,
muntah-muntah berhenti, kesadaran
menurun dari samnolen sampai koma, nadi
lebih cepat, tekanan darah lebih turun, pada
umumnya penderita tidak tertolong

Komplikasi jika seseorang muntah terus menerus


adalah perdarahan pada retina yang disebabkan
oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan
4. Jahe merupakan obat alami untuk mual
5. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
6. Hindari hal-hal yang memicu mual, seperti bau,
gerakan, atau bunyi
7. Istirahat cukup
8. Hindari hal-hal yang membuat berkeringat atau
kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Perdarahan Pervaginam
• Perdarahan yang terjadi pada masa
kehamilan kurang dari 22 minggu
• Perdarahan dapat berupa:
Abortus
Kehamilan mola
Kehamilan ektopik
Abortus
• Adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau
sebelum kehamilan berusia 22 minggu
• Macam-macam abortus yaitu:
a) Abortus Imminens
adalah perdarahan dari uterus sebelum 22
minggu, hasil konsepsi masih didalam uterus
dan tanpa adanya dilatasi serviks
b) Abortus Insipiens
adalah perdarahan dari uterus sebelum 22
minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri
yang meningkat tetapi hasil konsepsi masih
dalam uterus
c) Abortus Inkomplit
adalah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 22
minggu dengan masih ada sisa tertinggal
didalam serviks
d) Abortus Komplit
adalah keluarnya semua hasil konsepsi
dari dalam uterus
e) Missed Abortion
dimana janin sudah mati tetapi tetap
berada didalam rahim dan tidak
dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih
Kehamilan Ektopik
• Terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri
• Kehamilan ektopik dikatakan terganggu
apabila tempat implantasi pecah sehingga
terjadi nyeri perut bagian bawah dan
perdarahan yang menyebabkan penderita
pingsan dan masuk dalam keadaan syok, usaha
menggerakkan serviks uteri menimbulkan rasa
nyeri, cavum douglas menonjol dan nyeri pada
perabaan
Kehamilan Mola
• Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang
berkembang tanpa janin dan ditemukan
jaringan seperti buah anggur
• Secara makroskopik mola hidatidosa mudah
dikenali yaitu berupa gelumbung-gelembung
putih tembus pandang, berisi cairan jernih,
dengan ukuran bervariasi dari beberapa mm
sampai 1-2 cm
• Pada pemeriksaan USG tampak seperti badai
salju “snow storm appareance”
Nyeri Perut Bagian Bawah
• Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau
kurang kemungkinan merupakan gejala utama
pada kehamilan ektopik atau abortus, namun
dapat juga disebabkan oleh sebab lain seperti
apendixitis, peritonitis, kista ovarium, sistitis,
dan pielonefritis akut
Anemia Pada Kehamilan
• Anemia adalah suatu keadaan ketika kadar
hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit
turun dibawah nilai normal
• Anemia pada kehamilan terjadi ketika kadar
hemoglobin ibu <11 gr% pada trimester pertama
dan ketiga atau <10,5gr% pada trimester kedua
• Penyebabnya karena kekurangan gizi untuk
pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat,
dan vitamin B12 (Mangkuji, 2013)
• Pada trimester satu anemia dapat menyebabkan
missed abortion, kelainan kongenital, dan abortus
Tanda Bahaya Kehamilan TM II dan III
Antepartum Bleeding (APB)
• Adalah perdarahan pada kehamilan setelah 28
minggu sampai sebelum bayi dilahirkan
• Disebut juga perdarahan pada kehamilan lanjut
• Pada kehamilan lanjut perdarahan bisa
disebabkan oleh:
 Solusio Plasenta
 Plasenta Previa
 Rupture Uteri
 Gangguan Pembekuan Darah
Solusio Plasenta
• Adalah terlepasnya plasenta yang letaknya
normal pada korpus uteri sebelum janin lahir
• Plasenta dapat terlepas sebagian atau
seluruhnya, bila terlepas seluruhnya disebut
solusio plasenta totalis, bila hanya sebagian
disebut solusio plasenta parsialis, atau bisa
juga hanya sebagian kecil pinggir plasenta
yang lepas disebut rupture sinus marginalis
Plasenta Previa
• Adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu
pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir
• Pada keadaan normal plasenta terletak pada
bagian atas uterus
• Plasenta dapat menutupi seluruhnya pembukaan
jalan lahir disebut plasenta previa totalis, apabila
sebagian jalan lahir yang tertutup disebut
plasenta previa parsialis, sedangkan apabila
pinggir plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan disebut plasenta previa marginalis
Rupture Uteri
• Adalah perdarahan intraabdominal dan atau
vaginal yang ditandai nyeri hebat sebelum
perdarahan dan syok yang kemudian hilang
setelah terjadi regangan hebat pada perut
bawah
• Faktor predidposisi: riwayat SC, partus lama
atau kasep, disproporsi kepala, kelainan
letak/presentasi janin, persalinan traumatik
Gangguan Pembekuan Darah
• Perdarahan berwarna merah segar dimana pada
saat dilakukan uji pembekuan darah tidak
menunjukkan adanya bekuan darah setelah 7
menit
• Penyebabnya yaitu rendahnya faktor
pembekuan darah, fibrinogen, trombosit, dan
fragmentasi sel darah merah
• Faktor predisposisi: solusio plasenta, janin
mati dalam rahim, eklampsia, emboli air
ketuban
Hipertensi Gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan terdiri dari:
a) Hipertensi Kronik
Tanda dan gejala: tekanan diastolik > 90 mmHg
pada kehamilan < 28 minggu
b) Hipertensi Kronik dgn Superimposed Preeklamsia Ringan
Tanda dan gejala: tekanan diastolik 90-110 mmHg
pada kehamilan < 28 minggu dan protein urine < ++
a) Hipertensi Dalam Kehamilan
Tanda dan gejala: tekanan diastolik 90-110 mmHg (2
pengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan > 22
minggu dengan protein urine -
Preeklamsia dan Eklamsia
• Preeklamsia dibedakan menjadi dua yaitu
preeklamsia dan preeklamsia berat, dapat berubah
menjadi keaadaan yang lebih gawat yaitu eklamsia
• Preeklamsia menunjukkan gejala hipertensi yaitu
adanya kenaikan tekanan darah diastolik >90-110
mmHg dalam 2 kali pengukuran berjarak 15 mnt
pada kehamilan >20 mgg, proteinuria 1+ atau
gangguan fungsi organ tubuh
• Preeklamsia berat dapat diketahui dgn kenaikan
tekanan darah diastolik >110 mmHg, proteinuria
2+, oligouri, hiperrefleksi, gangguan penglihatan,
nyeri epigastrium, sakit kepala, bengkak pada
tangan dan muka
Sakit kepala yang hebat
• Bisa terjadi selama kehamilan dan seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal
namun apabila sakit kepala hebat menetap
dan tidak hilang dengan beristirahat disertai
penglihatannya menjadi kabur atau
berbayang, hal ini merupakan gejala dari
preeklamsia
• Penanganan: segera lakukan observasi TTV
dan mencari riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien dan keluarganya
Penglihatan Kabur
• Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat sehingga terjadi odema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi SSP sehingga dapat
menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang) dan gangguan penglihatan
• Perubahan penglihatan yang mendadak
seperti penglihatan kabur atau berbayang,
melihat bintik-bintik (spot), berkunang-
kunang merupakan tanda preeklamsia
• Penanganan: segera lakukan observasi TTV
dan mencari riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien dan keluarganya
Bengkak pada wajah, tangan, dan kaki

• Odema pretibial yang ringan sering ditemukan


pada kehamilan biasa dan hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki
• Odema yang muncul mendadak dan cenderung
meluas pada muka dan tangan serta tidak
hilang setelah beristirahat disertai keluhan fisik
lainnya seperti sakit kepala yang hebat dan
pandangan mata kabur dapat menjadi pertanda
terjadinya anemia, gagal jantung atau
preeklamsia
Nyeri perut yang hebat
• Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan
preterm, rupture uteri, atau solusio plasenta
• Nyeri perut hebat dapat terjadi pada rupture
uteri disertai shock, perdarahan intra abdomen
dan atau pervaginam, kontur uterus abnormal,
serta gawat janin atau DJJ tidak ada
Keluar Cairan Pervaginam
• Bila pengeluaran berupa cairan, perlu
diwaspadai terjadinya ketuba pecah dini (KPD)
• Untuk menegakkan diagnosis KPD perlu
diperiksa apakah cairan yang keluar tersebut
adalah cairan ketuban dengan menggunakan
spekulum untuk melihat darimana asal cairan
kemudian periksa reaksi pH basa
• Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi
sebelum proses persalinan berlangsung,
normalnya selaput ketuban pecah pada akhir
kala I atau awal kala II
Gerakan Janin Berkurang
• Normalnya ibu mulai merasakan gerakan
janinnya selam bulan ke 5 atau ke 6
kehamilan
• Ketika bayi tidur maka gerakannya akan
melemah, gerakan bayi akan mudah terasa
jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
ibu makan dan minum dengan baik
• Tanda dan gejalanya adalah gerakan bayi
kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam
• Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan
fetal distress
Gawat Janin
• Gawat janin sering disebut juga dengan fetal
distress
• Tanda dan gejala: gerakan janin berkurang atau
hilang, DJJ abnormal (< 120 x/mnt atau > 160
x/mnt)
• Tanda penyerta: cairan ketuban bercampur
dengan mekonium
Kematian Janin
• Tanda dan gejala: gerakan janin atau DJJ hilang
• Tanda penyerta: tanda kehamilan berhenti dan
TFU berkurang
Demam Tinggi
• Ibu hamil menderita demam dengan suhu
tubuh lebih 38°C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah
• Penanganan: istirahat baring, minum banyak,
kompres untuk menurunkan suhu
• Komplikasi yang ditimbulkan antara lain
sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis
akut (infeksi saluran kemih atas)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai