Anda di halaman 1dari 46

BUKU II

MODEL ATAU BENTUK

PEDOMAN PENYUSUNAN

RENCANA KEGIATAN
TAHUNAN (RKT)
Contoh Cover :

RENCANA KEGIATAN TAHUNAN


TAHUN PELAJARAN ……. - …….

LOGO

SMP/SMA NEGERI/SWASTA .............


Alamat : Jl. ………………………………………..
e-mail : ……………………………………

PEMERINTAH KOTA/KAB ................


DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI ....................................

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 2


HALAMAN PENGESAHAN

RENCANA KEGIATAN TAHUNAN


DAN PROFIL
SMP/SMA NEGERI/SWASTA ……..
TAHUN PELAJARAN ……. - …….
Alamat Jl. …………………………………………………………………………………………………

Ketua Komite, Kepala SD/SD/SMP/SMA .... Penanggung Jawab


Program,

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Kota ..............

...................................................................
NIP. ....................................

SISTIMATIKA

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 3


RENCANA KEGIATAN TAHUNAN

Halaman
Pengesahan................................................................................................. i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi...................................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................
B. Tujuan .............................................................................................
C. Landasan hukum ..............................................................................
D. Sistematika penyusunan program ......................................................

II. EVALUASI PROGRAM TAHUN SEBELUMNYA

A. Analisis Ketercapaian Program ( 1 tahun dari RKAS) ...............................


B. Program Prioritas Tahun .... ......................................................................

III. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA


A. Rencana kegiatan ....................
B. Sumber Dana pelaksanaan program
C. Uraian Kegiatan

IV. PENUTUP
LAMPIRAN :
1. Notulen Rapat orang tua siswa
2. Daftar hadir rapat orang tua siswa
3. Hasil keputusan rapat orang tua siswa

RENCANA KEGIATAN TAHUNAN (RKT)


ATAU RENCANA JANGKA PENDEK SATU TAHUN

Catatan penting dalam penyusunan RKT:


1. RKT dibuat TIAP TAHUN,

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 4


2. Mengambil satu tahun dari RKAS 4 tahun mendatang atau merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari RKAS 4 tahun mendatang dan merupakan rencana yang akan
dilaksanakan pada tahun yang akan berjalan
BAB I PENDAHULUAN
A. Visi, Misi
B. Kondisi fisik, Personil, Jumlah siswa di sekolah saat ini
BAB II EVALUASI PROGRAM TAHUN SEBELUMNYA
A. Analisis lingkungan operasional sekolah
B. Analisis ketercapaian pendidikan saat ini
C. Analisis pendidikan satu tahun ke depan
D. Identifikasi tantangan kondisi nyata sekolah saat ini

Berdasarkan pada analisis situasi, baik internal maupun eksternal sekolah, dan
analisis kondisi sekolah sekarang dan yang diharapkan masa datang (satu tahun ke
depan), maka dapat diketahui kesenjangan yang terjadi.

Kondisi pendidikan masa datang Besarnya tantangan nyata


No. Kondisi pendidikan saat ini
( 1 tahun)
1 Standar Isi Standar Isi
a Buku KTSP (Buku/Dokumen-1):
Belum tersusun Buku KTSP Tersusun 1 Buku KTSP 1
b Silabus: Silabus:
- Tersusun silabus 5 mapel - Tersusun silabus 11 mapel Silabus 6 mapel
- Tersusun silabus semua mapel - Tersusun silabus semua mapel Silabus kelas 8 dan 9
kelas 7 kelas 8 dan 9
c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP):
- Tersusun RPP : 50% dari semua - Tersusun RPP : 100% dari 50%
mapel semua mapel
- Tersusun RPP semua mapel kelas - Tersusun RPP semua mapel kelas RPP kelas 8 dan 9
7 7
2. Standar Proses
a Persiapan pembelajaran: Persiapan pembelajaran:
- Kepemilikan silabus oleh guru: - Kepemilikan silabus oleh guru: 50%
50% memiliki 100% memiliki
- Kepemilikan RPP oleh guru: 50% - Kepemilikan RPP oleh guru: 50%
memiliki 100% memiliki
- Kepemilikan sumber - Kepemilikan sumber 50%
belajar/bahan ajar: 50% belajar/bahan ajar: 100%
- Pengembangan perangkat - Pengembangan perangkat 50%
instrumen untuk pemahaman instrumen untuk pemahaman
guru terhadap karakteristik guru terhadap karakteristik
siswa: 50% siswa: 100%
b Persyaratan Pembelajaran
- Jumlah siswa per rombel: 40 - Jumlah siswa per rombel: 32 Pengurangan 8
anak anak siswa/rombel
- Beban mengajar guru: 10 - Beban mengajar guru: ≥ 24 Penambahan 14
jam/minggu jam/minggu jam/minggu

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 5


Kondisi pendidikan masa datang Besarnya tantangan nyata
No. Kondisi pendidikan saat ini
( 1 tahun)
- Ratio antara jumlah siswa - Ratio antara jumlah siswa Penambahan 2 buku/siswa
dengan buku tekas mapel 3:1 dengan buku tekas mapel 1:1
- Pengelolaan kelas: 50% - Pengelolaan kelas: 100% 50%
- Dll - Dll
c Pelaksanaan pembelajaran: Pelaksanaan pembelajaran:
- Cakupan pendahuluan dalam - Cakupan pendahuluan dalam 40%
pembelajaran oleh guru di pembelajaran oleh guru di
kelas: 60% kelas: 100%
- Cakupan penerapan prinsip - Cakupan penerapan prinsip 60%
pembelajaran yang: eksploratif, pembelajaran yang: eksploratif,
elaboratir, dan konformatif: elaboratir, dan konformatif: 60%
40% 100%
- Penerapan CTL: 20% - Penerapan CTL: 50% 30%
- Penerapan pembelajaran - Penerapan pembelajaran 65%
tuntas: 35% tuntas: 100%
- Penerapan PAIKEM/PAKEM: - Penerapan PAIKEM/PAKEM: 30%
40% 70%
- Penerapan pembelajaran di luar - Penerapan pembelajaran di luar 20%
kelas/sekolah: 30% kelas/sekolah: 50%
- Cakupan pelaksanaan penutup - Variasi pengelolaan kelas: 100% 30%
dalam pembelajaran: 70%
d Pelaksanaan penilaian Pelaksanaan penilaian
pembelajaran: pembelajaran:
- Pengembangan instrumen - Pengembangan instrumen 30%
penilaian hasil belajar: 70% penilaian hasil belajar: 100%
- Variasi model penilaian: 2 - Variasi model penilaian: 5 3 model
model model
- Pengolahan/analisis hasil - Pengolahan/analisis hasil 1 jenis berbasis TIK
penilaian: 1 jenis manual penilaian: 2 jenis manual 2 kemanfaatan/tindak
- Pemanfaatan/tindak lanjut hasil - Pemanfaatan/tindak lanjut hasil lanjut
penilaian: 1 manfaat penilaian: 3 manfaat
- Dll - Dll
e Pengawasan proses pembelajaran: Pengawasan proses pembelajaran:
- Cakupan kegiatan pemantauan - Cakupan kegiatan 30%
pembelajaran: 40% pemantauanpembelajaran:
- Cakupan kegiatan supervisi 70%
pembelajaran: 40% - Cakupan kegiatan supervisi 20%
- Cakupan kegiatan evaluasi pembelajaran: 60%
pembelajaran: 40% - Cakupan kegiatan evaluasi 50%
- Dokumen pelaporan hasil pembelajaran: 90%
evaluasi pembelajaran: 40% - Dokumen pelaporan hasil 60%
- Cakupan tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran: 100%
evaluasi pembelajaran: 60% - Cakupan tindak lanjut hasil 40%
evaluasi pembelajaran: 100%
3. Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan
a Bidang akademik:
- Rata2 pencapaian KKM semua - Rata2 pencapaian KKM semua 0,5
mapel 6,00 mapel 6,5
- Rata2 pencapaian NUN 4,00 - Rata2 pencapaian NUN 5,5 1,5
- Memperoleh juara ke-3 tk - Memperoleh juara ke-2 tk 1 tingkat
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 6
Kondisi pendidikan masa datang Besarnya tantangan nyata
No. Kondisi pendidikan saat ini
( 1 tahun)
kab/kota bidang Matematika kab/kota bidang Matematika
- Memperoleh juara ke-2 tk - Memperoleh juara ke-1 tk 1 tingkat
kab/kota bidang IPA kab/kota bidang IPA
- Memperoleh juara ke-5 tk - Memperoleh juara ke-4 tk 1 tingkat
provinsi bidang IPA provinsi bidang IPA
- Memperoleh juara ke-20 tk - Memperoleh juara ke-18 tk 2 tingkat
nasional bidang IPA nasional bidang IPA
- Dan sebagainya - Dan sebagainya
b Bidang non akademik:
- Perolehan jumlah kejuaraan: 2 - Perolehan jumlah kejuaraan: 3 1 buah
jenis/bidang pada tk kab/kota jenis/bidang pada tk kab/kota
- Perolehan jumlah kejuaraan: 2 - Perolehan jumlah kejuaraan: 3 1 tingkat
jenis/bidang pada tk provinsi jenis/bidang pada tk provinsi
- Perolehan jumlah kejuaraan: 1 - Perolehan jumlah kejuaraan: 2 1 tingkat
jenis/bidang pada tk nasional jenis/bidang pada tk nasional
- Memperoleh juara ke-2 tk - Memperoleh juara ke-1 tk 1 tingkat
kab/kota bidang bola voli kab/kota bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-4 tk - Memperoleh juara ke-3 tk 1 tingkat
provinsi bidang bola voli provinsi bidang bola voli
- Memperoleh juara ke-10 tk - Memperoleh juara ke-8 tk 2 tingkat
nasional bidang bola voli nasional bidang bola voli
- Dan sebagainya - Dan sebagainya
c Kelulusan:
- Jumlah kelulusan 75% - Jumlah kelulusan 90% 15%
d Melanjutkan studi: -
- Jumlah lulusan yang Jumlah lulusan yang melanjutkan 10%
melanjutkan studi ke jenjang studi ke jenjang lebih tinggi 90%
lebih tinggi 80%
4 Standar Tenaga Pendidik dan Standar Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan: Tenaga Kependidikan:
a Kepala sekolah:
- Belum pelatihan bahasa Inggris - TOEFL > 400 Niai TOEFL > 400
atau TOEFL < 400 - pelatihan TIK min. 5 kali 5 kali
- Belum pelatihan TIK - pelatihan kepemimpinan min. 3 3 kali
- Belum pelatihan kepemimpinan kali
- Belum pelatihan manajerial - pelatihan manajerial sekolah 3 kali
sekolah (MBS) (MBS) min. 3 kali
- Belum pelatihan kewirausahaan - pelatihan kewirausahaan min. 3 3 kali
- Belum pelatihan supervisi, kali
monitoring, dan evaluasi - pelatihan supervisi, monitoring, 3 kali
sekolah dan evaluasi sekolah min. 3 kali
- Belum pelatihan administrasi - pelatihan administrasi 3 kali
persekolahan persekolahan min. 3 kali
- Belum pelatihan KTSP - Pelatihan KTSP min 2 kali 2 kali
- Dll - Dll
b Guru: (bersifat rata-rata) Guru: (bersifat rata-rata)
- Pelatihan CTL: 50% - Pelatihan CTL: 70% 20%
- Pelatihan pembelajaran tuntas: - Pelatihan pembelajaran tuntas: 20%
50% 70%
- Pelatihan penilaian dan evaluasi - Pelatihan penilaian dan evaluasi 40%
pembelajaran: 40% pembelajaran: 80%
- Pelatihan bahasa Inggris: 20% - Pelatihan bahasa Inggris: 80% 45%
- Pelatihan TIK: 35% - Pelatihan TIK: 70%
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 7
Kondisi pendidikan masa datang Besarnya tantangan nyata
No. Kondisi pendidikan saat ini
( 1 tahun)
- Pelatihan KTSP: 75% - Pelatihan KTSP: 100% 25%
- Pelatihan penelitian pendidikan: - Pelatihan penelitian
20% pendidikan: 50% 30%
- Pelatihan kepribadian: 10% - Pelatihan kepribadian: 100% 90%
- Pengabdian masyarakat: 10% - Pengabdian masyarakat: 50% 40%
- Pelatihan PAIKEM/PAKEM: 25% - Pelatihan PAIKEM/PAKEM: 70% 45%
c Tenaga TU, Laboran, Pustakawan, Tenaga TU, Laboran, Pustakawan,
dll: (bersifat rata-rata) dll: (bersifat rata-rata)
- Pelatihan TIK: 50% - Pelatihan TIK: 90% 40%
- Pelatihan bahasa Inggris: 10% - Pelatihan bahasa Inggris: 70% 60%
- Pelatihan bidangnya: 10% - Pelatihan bidangnya: 80% 70%
- Pelatihan manajemen sesuai - Pelatihan manajemen sesuai 20%
bidangnya: 5% bidangnya: 25%
- Dll - Dll
5 Standar Sarana dan Prasarana Standar Sarana dan Prasarana
a Sarana dan Prasarana Minimal Sarana dan Prasarana Minimal
- Ruang kepala sekolah: 10 m2 - Ruang kepala sekolah: min. 12 Terbangun ruang KS
- Ruang wakil KS tidak ada m2 standar
- Ruang kelas : 2 tidak standar - Ruang wakil KS : 1 buah Terbangun R WK KS
- Ruang perpustakaan: tidak - Ruang kelas : 2 standar Terbangun 2 R kelas
standar - Ruang perpustakaan: 1 standar Terbangun R perpustakaan
- Ruang Lab. IPA: 1 buah - Ruang Lab. IPA: 2 buah Terbangun R lab IPA 1 bh
- Ruang guru: tidak standar (< - Ruang guru: standar (4m2 / Terbangun ruang guru
4m2 / guru) guru) standar
- Gudang: tidak ada - Gudang: 1 buah Terbangun 1 gudang
- Ruang UKS : tidak ada - Ruang UKS : 1 buah Terbangun ruang UKS
b Sarana dan Prasarana Lainnya Sarana dan Prasarana Lainnya
- Ruang Lab. Bahasa: tidak ada - Ruang Lab. Bahasa: 1 buah Terbangun R Lab Bahasa
- Ruang Lab. Komputer: tidak ada - Ruang Lab. Komputer: 1 buah Terbangun R Lab Komputer
- Ruang multi media: tidak ada - Ruang multi media: 1 buah Terbangun R multi media
- Ruang akademik dan - Ruang akademik dan Terbangun R akademik dan
pengembangan SIM: tidak ada pengembangan SIM: 2 buah SIM
- Ruang kantin: tidak standar - Ruang kantin: standar (>10m2) Terbangun R kantin standar
(<10m2)
c Fasilitas Pembelajaran dan Fasilitas Pembelajaran danPenilaian
Penilaian
- Daya listrik rendah (< 3000W) - Daya listrik rendah (6000W) 3000W
- Komputer Guru: 5% - Komputer Guru: 25% 20%
- Komputer TU: 1 buah - Komputer TU: 5 buah 4 buah
- Komputer perpustakaan: tidak - Komputer perpustakaan: 20 20 buah
ada buah
- Komputer Lab IPA: tidak ada - Komputer Lab IPA: 1 buah 1 buah
- Jaringan internet: tidak ada - Jaringan internet: ada Terpasang jaringan
- Sarana olah raga: 50% - Sarana olah raga: 90% 40%
- Dll - Dll
6. Standar Pengelolaan Standar Pengelolaan
a Perangkat dokumen pedoman Perangkat dokumen pedoman
pelaksanaan rencana pelaksanaan rencana
kerja/kegiatan: kerja/kegiatan:
- Dokumen RPS (RKAS-1 dan - Dokumen RPS (RKAS-1 dan 50%
RKAS-2): 50% RKAS-2): 100%

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 8


Kondisi pendidikan masa datang Besarnya tantangan nyata
No. Kondisi pendidikan saat ini
( 1 tahun)
- Dokumen PSB: 60% - Dokumen PSB: 100% 40%
- Dokumen Pedoman pembinaan - Dokumen Pedoman pembinaan 50%
kesiswaan: 50% kesiswaan: 100%
- Dokumen tata tertib sekolah: - Dokumen tata tertib sekolah: 50%
50% 100%
- Dokumen kode etik sekolah: - Dokumen kode etik sekolah: 50%
50% 100%
- Dokumen penugasan guru: 80% - Dokumen penugasan guru: 80% 20%
- Dll - Dll
b Struktur organisasi dan mekanisme Struktur organisasi dan mekanisme
kerja: kerja:
- Struktur organisasi: 75% - Struktur organisasi: 100% 25%
lengkap lengkap
- Dokumen pembagian - Dokumen pembagian 40%
tugas/kewenangan/tupoksi: tugas/kewenangan/tupoksi:
60% 100%
- Dll - Dll
c Supervisi, monitoring, evaluasi, dan Supervisi, monitoring, evaluasi, dan
akreditasi sekolah: akreditasi:
- Tidak ada tim khusus - Ada tim khusus: 100% 100%
- Tidak ada instrumen - Ada instrumen: 100% 100%
- Tidak ada pelaporan - Ada pelaporan: 100% 100%
- Pendokumentasian : 50% - Pendokumentasian : 100% 50%
- Tindak lanjut: 50% - Tindak lanjut: 100% 50%
- Dll - Dll
d Kemitraan dan peranserta Kemitraan dan peranserta
masyarakat: masyarakat:
- Dokumen keberadaan Komite - Dokumen keberadaan Komite 10%
Sekolah: 90% Sekolah: 100%
- Dokumen program kerja komite - Dokumen program kerja komite 40%
sekolah: 60% sekolah: 100%
- Kepengurusan komite sekolah: - Kepengurusan komite sekolah: 25%
75% lengkap 100% lengkap
- Perolehan kerjasama dengan - Perolehan kerjasama dengan 3 instansi
pihak lain: 2 instansi pihak lain: 5 instansi
- Bantuan biaya pendidikan dari - Bantuan biaya pendidikan dari 140.000,-
orang tua siswa: 10.000 orang tua siswa: 150.000
rupiah/bulan rupiah/bulan
- Dll
e SIM sekolah: SIM sekolah:
- Tidak terpasang PAS (Paket - Terpasang PAS (Paket Aplikasi 100%
Aplikasi Sekolah) Sekolah): 100%
- Tidak terpasang jaringan SIM - Terpasang jaringan SIM: 100% 100%
- dll
7. Standar Keuangan dan Standar Keuangan dan
Pembiayaan Pembiayaan
a Sumber dana: 2 buah Sumber dana: minimal 5 buah Minimal 3
b Pengalokasian dana: 5 SNP Pengalikasian dana: minimal 8 SNP 3 atau lebih
c Penggunaan dana: 75% benar Penggunaan dana: 100% benar 25%
d Pelaporan penggunaan dana: 75% Pelaporan penggunaan dana: 100% 25%

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 9


Kondisi pendidikan masa datang Besarnya tantangan nyata
No. Kondisi pendidikan saat ini
( 1 tahun)
e Dokumen pendukung pelaporan: Dokumen pendukung pelaporan: 20%
80% 100%
f Dll Dll
8. Standar Penilaian Pendidikan: Standar Penilaian Pendidikan:
a Frekuensi ulangan harian oleh guru: Frekuensi ulangan harian oleh guru: 50%
50% 100%
b Ulangan tengah semester yang Ulangan tengah semester yang 50%
dilakukan oleh guru: 50% dilakukan oleh guru: 100%
c Cakupan materi ulangan akhir Cakupan materi ulangan akhir 10%
semester yang dilakukan sekolah: semester yang dilakukan sekolah:
90% 100%
d Cakupan materi ulangan kenaikan Cakupan materi ulangan kenaikan 10%
kelas oleh sekolah: 90% kelas oleh sekolah: 100%
e Teknik-teknik penilaian yang Teknik-teknik penilaian yang 50%
dipergunakan guru dalam dipergunakan guru dalam
pembelajaran: 50% pembelajaran: 100%
f Instrumen yang dikembangkan guru Instrumen yang dikembangkan guru 20%
untuk ulangan harian: 80% untuk ulangan harian: 100%
g Variasi instrumen yang Variasi instrumen yang 20%
dikembangkan sekolah untuk dikembangkan sekolah untuk
ulangan akhir semester: 80% ulangan akhir semester: 100%
h Variasi instrumen yang Variasi instrumen yang 20%
dikembangkan sekolah untuk dikembangkan sekolah untuk
ulangan kenikan kelas: 80% ulangan kenikan kelas: 100%
i Mekanisme dan prosedur penilaian Mekanisme dan prosedur penilaian 25%
pendidikan oleh guru: 75% pendidikan oleh guru: 100%
terpenuhi terpenuhi
j Mekanisme dan prosedur penilaian Mekanisme dan prosedur penilaian 10%
pendidikan oleh sekolah: 90% pendidikan oleh sekolah: 100%
terpenuhi terpenuhi
k Dll Dll
9 Pengembangan Budaya dan Pengembangan Budaya dan
Lingkungan Sekolah: Lingkungan Sekolah:

E.TUJUAN SITUASIONAL/SASARAN
Harus diperhatikan:
1. Tujuan/Sasaran diambil atau merupakan bagian dari RKAS 4 TAHUN
2. Ada skala prioritas sasaran dari tujuan empat tahun sesuai kebutuhan
sekolah
3. Sasaran dibuat lebih rinci dari tujuan RKAS

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 10


Misalnya dari salah satu tujuan RKAS : dalam aspek Pengembangan Standar Isi:
“Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan silabus semua mata pelajaran dan
untuk semua jenjang/kelas/tingkatan”

Maka sasarannya 1 tahun (2008/2009):


a.Sekolah mengembangkan silbus untuk kelas 7 semua mata pelajaran (ini bisa
dibuat lebih rinci lagi mengurai tiap mapelnya)
b. Sekolah mengembangkan silbus untuk kelas 8 semua mata pelajaran (ini bisa
lebih rinci lagi menguraikan mapelnya)
c.Sekolah mengembangkan silbus untuk kelas 9 semua mata pelajaran (ini bisa
lebih rinci lagi menguraikanmapelnya)
Contoh lain:
a. Sekolah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, aspek untuk kelas 7
semua mapel
b. Sekolah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, aspek untuk kelas 8
semua mapel
c.Sekolah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, aspek untuk kelas 9
semua mapel

Begitu seterusnya untuk penyusunan rumusan sasaran berikutnya dari 8 aspek


SNP yang telah terurai menjadi beberapa tujuan 4 tahunan di atas.

BAB III PROGRAM PRIORITAS

A. RENCANA PROGRAM KEGIATAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH


Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka diidentifikasi komponen dan faktor
yang “TIDAK SIAP” terlebih dahulu untuk diatasi lebih dulu;
b. Setiap komponen atau faktor yang tidak siap dicarikan alternatif-alternatif
pemecahannya, dan dipilih yang paling ringan, tepat, dan efisien/efektif.

Misalnya dari hasil analisis SWOT dapat ditabulasikan komponen yang TIDAK
SIAP sebagai berikut:

 Tabulasi hasil analisis SWOT untuk: Sasaran ke-1: ”Sekolah mengembangkan silabus
untuk kelas 7 semua mapel”

Komponen/
Persoalan pada
Faktor yang Altaernatif Pemecanahn Persoalan
komponen/faktor
TIDAK SIAP
1. Guru pengalaman pelatihan KBK  mengadakan ws KBK
kurang  mengirimkan ws KBK

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 11


Komponen/
Persoalan pada
Faktor yang Altaernatif Pemecanahn Persoalan
komponen/faktor
TIDAK SIAP
(baru 1 kali)  magnag di sekolah lain
 IHT di sekolahnya sendiri
 PTK
 mengikutkan guru pada MGMP
 Dsb
Pengalaman pelatihan CTL  mengadakan ws CTL
kurang  mengirimkan ws CTL
(baru 1 kali)  magnag di sekolah lain
 IHT di sekolahnya sendiri
 PTK
 Mengikutkan guru ke MGMP
 Dsb
jumlah guru kurang 3 (B.Indo,  mengusulkan ditambah PNS 3 guru dg 3 BS
B.Ingg ,Matematika)  mengangkat GTT 3 gr 3 BS
 minta guru bantu kpd pemda
 memberdayakan guru yang ada
 Dsb
2. Fasilitas Jumlah komputer kurang 5  Mengadakan dengan cara membeli baru
Komputer buah  Pinjam/kerjasama dengan pihak lain
 Menyewa
 Mengajukan bantuan kepada pemda/komite sekolah
 Dsb
Jumlah printer kurang 1 buah,  Mengadakan dengan cara membeli baru
 Pinjam/kerjasama dengan pihak lain
 Menyewa
 Mengajukan bantuan kepada pemda/komite sekolah
 Dsb
Dan seterusnya 

Dilanjutkan dengan:
 Tabulasi hasil analisis SWOT untuk: Sasaran ke-2: ”Sekolah mengembangkan silabus
untuk kelas 8 semua mapel”
 Tabulasi hasil analisis SWOT untuk: Sasaran ke-3: ”Sekolah mengembangkan silabus
untuk kelas 9 semua mapel”
 .................. dan seterusnya

B. ALTERNATIF LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH :


Perlu diperhatikan bahwa:
a. Rencana PROGRAM KERJA dapat lebih dari satu KEGIATAN
b. RENCANA PROGRAM KERJA lebih diutamakan mengatasi persoalan dulu dengan
memilih salah satu alternatif pemecahan persoalan yang dipandang mampu dan
efisien bagi sekolah.

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 12


c. RENCANA PROGRAM KERJA juga dapat secara paralel berjalan beriringan antara
PROGRAM KERJA mengatasi persoalan dengan program pencapaian sasaran
(mengingat waktu terbatas)
d. RENCANA KERGIATAN bersfifat SMART (spesific, measurable, achievable, relevan,
time)
e. RENCANA KEGIATAN dibuat rinci/operasional, sehingga memudahkan dalam
pengalokasian anggaran.

Dalam contoh di bawah ini sebatas baru mengatasi sebagian persoalan dan sekaligus
juga melaksanakan PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN pencapaian sasaran. Persoalan
lain dapat dikembangkan sendiri RENCANA PROGRAM KERJA DAN RENCANA
KEGIATAN. Pada RENCANA KEGIATAN belum dirinci ke dalam satuan volume, jumlah
waktu, jumlah orang, dll. Harap dikembangkan sendiri sesuai kebutuhan sekolah.

CONTOH RENCANA PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN:

1. Pemenuhan Standar Isi:


a. Pengembangan Program Tahunan dan Semester
b. Pengembangan silabus: (ini nama program kerja)
1) Pengembangan silabus kelas 7 semua mata pelajaran (ini nama kegiatan)
a) Peningkatan kompetensi KBK bagi guru: (ini nama sub kegiatan)
 Pembentukan tim/kepanitiaan workshop KBK
 Pengadaan ATK workshop KBK
 Penyiapan akomodasi workshop KBK
 Penyusunan materi/bahan workshop KBK
 Pelaksanaan workshop KBK
 Pelaksanaan evaluasi kegiatan workshop KBK
 Pembuatan laporan dan penggandaan laporan workshop KBK

b) Peningkatan pemahaman CTL bagi guru:


 Pembentukan tim/kepanitiaan workshop CTL
 Pengadaan ATK workshop CTL
 Penyiapan akomodasi workshop CTL
 Penyusunan materi/bahan workshop CTL
 Pelaksanaan workshop CTL
 Pelaksanaan evaluasi kegiatan workshop CTL
 Pembuatan laporan dan penggandaan laporan workshop CTL

c) Pengembangan jumlah tenaga guru:(misalnya guru honorer, bila diijinkan


Dinas)
 Pembentukan tim/kepanitiaan pengadaan/seleksi guru
 Pembuatan panduan pengadaan guru
 Penyusunan materi/bahan seleksi pengadaan guru
 Pelaksanaan seleksi guru
 Pelaksanaan evaluasi kegiatan pengadaan guru
 Pembuatan laporan dan penggandaan laporan pengadaan guru
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 13
d) Pengadaan fasilitas komputer:
 Pembentukan tim/kepanitiaan pengadaan komputer
 Pembuatan panduan pengadaan komputer
 Pelaksanaan pengadaan komputer
 Pelaksanaan evaluasi kegiatan pengadaan komputer
 Pembuatan laporan dan penggandaan laporan pengadaan komputer
e) Pengadaan fasilitas lainnya
f) ........................ dst

2) Pengembangan silabus kelas 8 semua mata pelajaran


3) Pengembangan silabus kelas 9 semua mata pelajaran
4) ........................................................... dan seterusnya

Catatan:
Program kerja dan kegiatan di bawah ini selanjutnya dapat dikembangkan
menjadi program kerja dan kegiatan yang rinci berdasarkan hasil analisis SWOT
seperti contoh di atas.

c. Pengembangan RPP
d. Pengembangan Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya
e. Pengembangan Panduan Pembelajaran
f. Pengembangan Panduan Evaluasi Hasil Belajar
g. Dll

2. Pemenuhan Standar Proses:


a. Pemenuhan persiapan pembelajaran
b. Pemenuhan persyaratan pembelajaran
c. Peningkatan pelaksanaan pembelajaran
d. Peningkatan pelaksanaan penilaian pembelajaran
e. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran
f. Dll

3. Pemenuhan SKL SMP:


a. Peningkatan prestasi bidang akademik
b. Peningkatan prestasi bidang non akademik
c. Peningkatan jumlah kelulusan
d. Peningkatan jumlah yang melanjutkan studi
e. Dll
4. Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan:
a. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (kepala sekolah)
b. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik (guru)
c. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan lainnya
d. Dll

5. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana:


a. Pemenuhan srana dan prasarana minimal

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 14


b. Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya
c. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian
d. Dll

6. Pemenuhan Standar Pengelolaan:


a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan program kerja dan
kegiatan sekolah
b. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
c. Peningkatan supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah
d. Peningkatan peranserta masyarakat dan kemitraan
e. Pengembangan perangkat administrasi sekolah (Program Aplikasi Sekolah)
f. Pengembangan SIM sekolah
g. Pengembangan standar ISO: 9001 tahun 2000 dan seterusnya
h. Dll

7. Pemenuhan Standar Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan:


a. Peningkatan sumber dana pendidikan
b. Pengembangan pengalokasian dana
c. Pengembangan penggunaan dana
d. Peningkatan pelaporan penggunaan dana
e. Peningkatan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana
f. Pengembangan income generating unit/unit produksi/unis usaha sekolah
g. Dll

8. Pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan:


a. Peningkatan frekuensi ulangan harian
b. Peningkatan pelaksanaan UTS
c. Pengembangan materi UAS
d. Pengembangan materi ulangan kenaikan kelas
e. Pengembangan teknik-teknik penilaian kelas
f. Pengembangan instruman ulangan harian
g. Pengembangan instrumen ulangan kenaikan kelas
h. Pengembangan instrumen UTS
i. Pengembangan instrumen UAS
j. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru
k. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah
l. Pengembangan perangkat pendokumentasian penilaian

9. Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah:


a. Pengembangan budaya bersih
b. Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang, sejuk, dll (tamanisasi)
c. Pemenuhan sistem sanitasi/drainasi
d. Penciptaan budaya tata krama “in action”
e. Peningkatan kerjasama dengan lembaga lain relevan bidang 6K
f. Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, dll

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 15


CONTOH LAIN:
MISALNYA UNTUK : PEMENUHAN STANDAR PENGELOLAAN
1. Program Kerja 1:
“Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan program kerja dan
kegiatan sekolah”.
Kegiatan atau Rincian Program Kerja 1.1 : Penyiapan Dokumen RKAS dan RKT
Sub Kegiatan:
a. Penyiapan bahan-bahan
b. Pembuatan dokumen RKAS
c. Pembuatan dokumen RKT
d. Penyiapan dokumen pendukung RKAS dan RKT
e. Penggandaan dokumen RKAS dan RKT
f. Pengiriman dokumen RKAS dan RKT
Kegiatan atau Rincian Program Kerja 1.2: Penyiapan Dokumen PSB
Sub Kegiatan:
a. Penyiapan bahan-bahan
b. Pembentukan Tim/Panitia PSB
c. Penyiapan bahan-bahan
d. Penyusunan/pembuatan dokumen Pedoman PSB
e. Penggandaan Pedoman PSB
Kegiatan atau Rincian Program Kerja 1.3: Penyiapan dokumen pembinaan
kesiswaan
Sub Kegiatan:
a. Pembentukan Tim
b. Penyiapan bahan-bahan
c. Pembuatan/penyusunan dokumen Pedoman Pembinaan Kesiswaan :
1) Bidang Kerohanian
2) Bidang Olah raga
3) kesehatan sekolah
4) Bidang kesenian
5) Bidang Bakat dan Minat
6) Bidang Prestasi
7) Bidang lingkungan
8) Bidang pengabdian masyarakat
Kegiatan atau Rincian Program Kerja 1.4: ........................................ dst
Sub Kegiatan:
a. ............................................................................ dst
C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Merupakan hasil-hasil pencapaian pelaksanaan program atau sebagai “indikator-


indikator kunci keberhasilan”, baik kuantitas maupun kualitas yaitu dari program-
program strategis yang direncanakan sesuai dengan standar nasional pendidikan. Hasil-
hasil yang diharapkan adalah tingkat pencapaian tujuan dan program strategis seperti
yang telah dirumuskan sebelumnya.

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 16


Contoh:
a. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya SKL SMP
b. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar isi
c. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar proses
d. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar tenaga pendidik dan
kependidikan
e. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya sarana dan prasarana
f. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar pengelolaan
g. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya keuangan dan pembiayaan yang
memadai
h. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya standar penilaian
i. ”Terealisasinya/tercapainya/terpenuhinya pengemangan budaya dan lingkungan
sekolah

D. SUPERVISI, MONITORING, EVALUASI, DAN AKREDITASI SEKOLAH


Bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program SNP di atas pada aspek
standar pengelolaan sekolah. Kegiatan di sini meliputi perencanaan dan pelaksanaan
supervisi, monitoring dan evaluasi program dan kegiatan dan hasilnya di sekolah selama
satu tahun ajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Supervisi dilakukan untuk mengetahui dan mengatasi masalah2 proses pelaksanaan
semua program dan kegiatan sekolah;
2. Supervisi juga termasuk masalah gurunya, administrasi, sarana, KBM, dll
3. Monev dilakukan pada akhir program mengetahui ketercapaian tujuan/sasaran,
untuk perbaikan/masukan sasaran tahun berikutnya
4. Lebih baik tiap sasaran ada evaluasi
5. Instrumen, kisi, pedoman penilaian monev bisa dikembangkan sendiri atau mengacu
pada instrumen lain yang relevan;
6. Kegiatan supervisi dan monev dilakukan oleh intern sekolah;
7. Rincian kegiatan MONEV misalnya:
a. Persiapan
b. Pembentukan Tim masing-masing/menjadi satu
c. Pengembangan perangkat instrumen
d. Pelaksanaan (pengambilan data dan analisis data, pemecahan masalah)
e. Pelaporan
f. Tindak lanjut

BAB IV URAIAN KEGIATAN DAN SUMBER DANA


A. RENCANA ANGGARAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
Ketentuan:
a. dibuat per minggu per bulan dalam satu tahun
b. dimasukkan semua program yang telah ditulis sebelumnya
B. REKAPITULASI PENGGUNAAN KEUANGAN SEKOLAH
C. RINCIAN PENGGUNAAN KEUANGAN SEKOLAH

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 17


D. PENANGGUNG JAWAB
Ketentuan:
a. Bisa tiap program ada penanggungjawabnya
b. Demi efisiensi biaya dan tenaga bisa satu sasaran satu penanggung jawab
c. Sangat tergantung kemampuan sekolah masing-masing
d. Penanggung jawab harus kualified dan kompeten
e. Sebaiknya sekolah membentuk TIM SSN (Koordinator/ketua, sekretaris,
anggota, dll) dan ada TUPOKSINYA dengan SK kepala sekolah
LAMPIRAN

RINCIAN PENGGUNAAN KEUANGAN SEKOLAH


Ketentuan :
1. Semua sumber dana dicantumkan, demikian pula besarnya dana dari masing-masing
sumber dana.
2. Semua program dimasukkan, baik program dari peningkatan mutu, peningkatan
pemerataan, peningkatan relevansi, peningkatan efieinsi, maupun pengembangan
kapasitas sekolah.
3. Bisa menggunakan prinsip efisiensi dan subsidi silang sesuai dengan peruntukan dan
pedoman penggunaan dana dari tiap sumber dana untuk suatu program atau
kegiatan kerja.
4. Format Penggunaan Keuangan : contoh terlampir

URAIAN PENGGUNAAN KEUANGAN SEKOLAH


Undang-undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa untuk mencapai salah satu tujuan
nasional yaitu : mencerdaskan kehidupan bangsa. di samping itu setiap warganegara
berhak memperoleh pendidikan. Itulah sebabnya negara wajib menyelenggarakan
sistem pendidikan nasional.
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang
No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan
Pemerintahan Daerah.
Pada Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, sektor
pendidikan termasuk yang diotonomkan. Undang-undang ini kemudian diikuti dengan
PP No. 25 Tahun 2000, Salah satu kewenangnan pemerintah adalah tentang
pengembangan “ Pedoman Pembiayaan Penyelenggaraan Pendidikan “

Pada Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, telah
dirumuskan beberapa ketentuan mengenai pembiayaan pendidikan, antara lain :
a.Pasal 12 ayat (1) menyatakan bahwa: “ Setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang
orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.”

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 18


b. Pasal 34 ayat (2) menyatakan: “ Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa
memungut biaya”.
c.Pada pasal 35 ayat (2) dirumuskan bahwa:” Standar nasional pendidikan digunakan
sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan dan pembiayaan.
d. Pasal 46 ayat (1) menyatakan bahwa : ” Pendanaan pendidikan menjadi
tanggungjawab bersama antara Pemerintah , Pemerintah Daerah dan masyarakat
e. Pasal 46 ayat (2) menyatakan bahwa : “ Pemerintah dan Pemerintah Daerah
bertanggungjawab menyediakan anggaran pendidikan.”
f. Pasal 49 ayat (1) menyatakan bahwa : “ Dana pendidikan selain gaji pendidik dan
biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
g.Pasal 49 ayat (3) menyatakan bahwa : “ Dana Pendidikan dari Pemerintah dan
Pemerintah Daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku”

PP No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, khususnya pasal 47


tentang Standar Biaya Operasi Satuan Pendidikan yang mencakup 5 ayat yaitu :
(1). Standar biaya operasi satuan pendidikan mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi dan satuan pendidikan.
(2). Komponen biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji.
b. bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
c. biaya operasi pendidikan tak langsung seperti daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan lain sebagainya.
(3). Komponen biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak
termasuk :
a. investasi untuk sarana, prasarana dan pengembangan sumber daya manusia;
b. biaya personal pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikuti proses pembelajaran secara secara teratur dan berkelanjutan
seperti pakaian, transpor, buku pribadi, konsumsi, akomodasi, dan biaya
pribadi lainnya.
(4). Standar jumlah biaya operasi satuan pendidikan per peserta didik di tetapkan
oleh Menteri dan berlaku untuk 1 (satu) tahun.
(5). Peraturan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus sudah ditetapkan
3 (tiga) bulan sebelum awal tahun pelajaran.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan agar pemerintah kota .............. dapat mengalokasi
APBD untuk biaya pendidikan dengan benar, maka Dinas Penddikan Kota ..............
memandang perlu untuk menyusun “ Pedoman Perhitungan Biaya Satuan Pendidikan (BSP).

BAB I
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 19
PENDAHULUAN

A. Pengertian

1. Biaya Satuan Pendidikan atau BSP adalah besarnya biaya


yang diperlukan rata-rata per siswa per tahun, sehingga mampu menunjang proses
belajar mengajar sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.

2. Dilihat dari statusnya BSP dapat dibedakan menjadi BSP


faktual, BSP ideal dan BSP minimal.
a. BSP faktual yaitu : yang sebenarnya terjadi atau kenyataan terjadi di sekolah.
b. BSP ideal yaitu : yang diperlukan agar PBM dapat berlangsung lebih baik,
sehingga dapat dihasilkan pendidikan yang lebih bermutu dan optimal.
c. BSP minimal yaitu : yang diperlukan agar mampu menunjang PBM berdasarkan
pelayanan minimal yang telah ditetapkan.

3. Di lihat dari cara penggunaannya, BSP dapat dibedakan


menjadi BSP Investasi dan BSP Operasional.
a. BSP Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan sumber daya
yang tidak habis pakai ( digunakan dalam waktu lebih dari satu tahun ).
b. BSP Investasi ini disebut juga Biaya Investasi Satuan Pendidikan atau BISP.
c. BSP Operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan sumber daya
pendidikan yang habis pakai (digunakan dalam waktu satu tahun) persiswa
pertahun. BSP Operasional ini disebut juga dengan Biaya Operasi Satuan
Pendidikan atau BOSP.

C. Tujuan

Tujuan umum pedoman ini adalah untuk memberikan acuan bagi semua pihak yang
terlibat dengan penyusunan rencana BSP. Secara keseluhan pedoman ini bertujuan
memandu sekolah, Dinas Pendidikan dan Pemerintah dalam menyusun rencana BSP.

1. Bagi sekolah pedoman ini bermanfaat dalam penyusunan rencana anggaran


pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), baik berdasarkan BSP Minimal maupun BSP
Ideal.
2. Bagi Dinas Pendidikan pedoman ini bermanfaat sebagai masukan dalam
penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bidang pendidikan
(RAPBD)
3. Bagi Pemerintah pedoman ini akan menjadi dasar untuk melakukan
koordinasi dalam penyusunan program kegiatan melalui dana dekonsentrasi (APBD).

D. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dengan adanya pedoman ini adalah munculnya kesadaran pada
semua pihak yang terkait maupun pentingnya kesamaan persepsi dan arah dalam setiap
langkah perencanaan dan pelaksanaan Dana Penddiikan.
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 20
BAB II
PERAN BIAYA OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (BOSP) DALAM MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN

A. Mengapa Perlu Biaya Operasional Sekolah

Suatu lembaga atau suatu unit kerja akan dapat berfungsi dengan memadai kalau
minimal memiliki sistem manajemen yang didukung oleh “ man, money dan material “
sumber daya manusia (SDM), dana/biaya dan sarana prasarana dalam jumlah dan
kuallitas yang memadai.

Sekolah sebagai suatu unit atau satuan pendidikan minimal harus memiliki tenaga
(kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, tenaga admistratif,
laboran, pustakawan, dan teknisi sumber belajar), sarana (buku pelajaran, buku sumber,
buku pelengkap, buku perpustakaan, alat peraga, alat dan bahan praktek, ATK, perabot),
serta biaya. Biaya pendidikan mencakup biaya investasi (biaya untuk keperluan
pengadaan tanah, pengadaan bangunan, alat pendidikan, termasuk buku-buku) dan
biaya operasional baik untuk personil maupun non operasional. Biaya untuk personil
antara lain untuk honor kelebihan jam mengajar, tugas tambahan yang tidak melekat
pada gaji dan pengembangan profesi, sedang biaya untuk non operasional berupa
pengadaan bahan dan ATK, pemeliharaan, dan kegiatan pembelajaran.
1. Suatu Sekolah agar dapat memiliki tenaga kependidikan yang berkualitas dalam
jumlah mencukupi kebutuhan memerlukan biaya-biaya rekruitment, penempatan,
penggajian, pendidikan dan latihan.
2. Pengadaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses pembelajaran
memerlukan dana yang tidak sedikit, untuk pengadaan, perawatan, pemeliharaan,
dan pendyagunaannya.
3. Untuk memanfaatkan dan mendayagunakan secara optimal tenaga, sarana dan
prasarana diperlukan biaya operasional baik untuk bahan dan ATK habis pakai, biaya
pemeliharaan maupun pengembangan personil agar menguasai kompetensi yang
dipersyaratkan.

Dari uraian di atas jelas bahwa untuk penyelenggaraan pendidikan di sekolah perlu biaya,
perlu dana, sekurang-kurangnya untuk memenuhi pembiayaan untuk memberikan
standar pelayanan minimal.

B. Peran Ketersediaan Dana untuk Biaya Operasional

Bila sudah tersedia tenaga, sarana, dan prasarana maka yang menjadi masalah adalah
bagaimana kinerja tenaga kependidikan, dan bagaimana sarana dan prasarana dapat
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 21
dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan secara optimal sumberdaya pendidikan akan
sangat tergantung pada kinerja tenaga kependidikan dan ketersediaan dana operasional
yang menunjang proses pembelajaran. Sebagai contoh laboratorium IPA akan
berpengaruh atas mutu pembelajaran IPA bila guru dan siswa mau memanfaatkan
kegiatan laboratorium atau praktikum IPA secara optimal dan didukung oleh
ketersediaan bahan habis pakai. Perpustakan akan bermanfaat sebagai sumber belajar
bila di dalamnya tersedia berbagai buku sumber dan buku lain untuk memperluas
wawasan dan guru mau memanfaatkan perpustakaan dengan melibatkan siswa.

Dana untuk biaya operasional mencakup untuk antara lain dalam menunjang
ketercapaian memenuhi :
a. Standar Isi;
b. Standar Proses;
c. Standar Kompetensi Lulusan;
d. Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan;
e. Standar Sarana dan Prasarana;
f. Standar Pengelolaan;
g. Standar Pembiayaan;
h. Senatar Penilaian

Dengan demikian ketersediaan dana, sekurang-kurangnya untuk menunjang


keterlaksanaan standar pelayanan minimal, karena penyelenggaraan pendidikan tanpa
tersedia dana secara memadai akan mempengaruh terhadap mutu hasil pendidikan.

dalam kaitan dengan ketersediaan dana operasional yang sangat terbatas maka perlu
dilakukan prioritas :
a. Pengadaan sarana dititikberatkan pada pengadaan sarana yang langsung
berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran misalnya buku pelajaran
yang ditunjang alat peraga dan alat praktek.
b. Pembinaan ketenagaan sebaiknya dititikberatkan pada pembinaan
profesi/kompetensi tenaga kependidikan.
c. Biaya operasional dititikberatkan pada usaha menunjang proses pembelajaran, yang
berpengaruh langsung pada peningkatan mutu pendidikan.

Tentu saja biaya yang diperlukan untuk proses pembelajaran belum tentu tersedia secara
memadai, baik untuk biaya investasi maupun untuk biaya operasiopnal. Namun yang
diharapkan adalah biaya untuk pelayanan mininal dapat tersedia secara bertahap,
bahkan suatu saat dapat mencapai tingkat ideal.

BAB III
JENIS PEMBIAYAAN YANG DIPERLUKAN DI SEKOLAH

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 22


Seperti telah diuraikan di depan bahwa biaya satuan pendidikan (BSP) di sekolah, minimal
dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu BSP untuk investasi (BISP) dan biaya untuk
operasional (BOSP).

A. Biaya Investasi Satuan Pendidikan (BISP)


Biaya investasi adalah biaya penyelenggaraan pendidikan yang sifatnya lebih permanen
dan kurun waktunya melebihi waktu satu tahun yang pada umumnya berupa sarana
dan prasarana. Biaya investasi menentukan biaya yang relatif besar, antara lain
1. Bangunan sekolah meliputi ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang
laboratarium, ruang perpustakaan, lapangan olahraga, tanah dan yang sejenis.
Biaya pembangunannya termasuk biaya investasi karena umur bangunan lebih dari
satu tahun, bisa mencapai 20 tahun, 25 tahun, bahkan 30 tahun.
2. Alat peraga, alat praktek, sumber belajar, buku-buku, media belajar, yang pada
umumnya dapat dipakai lebih dari satu tahun, misalnya alat praktek bisa mencapai
10 tahun, buku bisa mencapai 5 tahun.

Daya tahan pemakaian sarana prasarana tersebut ikut menentukan besarnya biaya
pemeliharaan dan penggantian alat yang rusak. Bila alat IPA untuk satu SMP berharga
Rp. 50.000.000.-, sedangkan daya tahannya 10 tahun, hal ini berarti biaya
perawatannya adalah sebesar 10% dari nilai alat atau 10% dari Rp. 50.000.000.- = Rp.
5.000.000.-.

Berdasarkan konsep, maka biaya investasi tersebut adalah sebagai berikut :


BISP minimal untuk tipe C dengan rombongan belajar 9 kelas x 32 orang jumlah siswa
288 orang adalah sebagai berikut :
Komponen jenis Ideal Minimal Keterangan
SARANA 1. Tanah 6000 M2 5.400M2 Minimal 90 %
DAN dari 6000 M2
PRASARANA 2. Bangunan
- Ruang kelas 9 bh 8 bh 90% dari 9 lokal
- R. Kepsek, waka-sek, 4 jenis 3 jenis 2 ruang ada yang di
guru, TU satukan misal KS
dengan TU
- R. Perpustakaan 144 M2 120M2 Ada tempat
menyimpan, tempat
baca dan tempat
petugas
- Lab. IPA 120M2 108 M2 Kit untuk di ruang kelas
- Lab. olahraga 1 - Bisa menggunakan
lingkungan
- R. Serbaguna 144M2 Dapat untuk senam,
keterampilan dsb
- R.BP, Pramuka, KIR 2 1 Pramuka dan KIR disa
disatukan
- R./kamar kecil Guru 12M2 10M2 Untuk siswa dsesuaikan
dg. jml. Siswa
- KM/WC Siswa 30M2 27M2

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 23


Komponen jenis Ideal Minimal Keterangan
3. Buku
- Buku Teks utama/ 360 set/ 324set Minimal 90% anak
modul 11 matapel (90%nya) memiliki buku lengkap
- Buku Pegangan Guru 11 set/ 5 set Bahasa, Mat, IPA, IPS
11mata pel
- Buku Perpustakaan 5000 judul 1100 judul 11 bidang studi
4. Alat Peraga/ Praktek
- Alat Praktek IPA 40 set 8 set
- Alat Peraga IPS 11 set 2 set Geografi, sejarah,
ekonomi, PPKN
- Alat praktek 40 set 8 set PKK, Teknik, Jasa,
keterampilan pertanian, Kerajinan,
Maritim
- Alat olahraga 4 set 2 set Atletik, senam dan
permainan
- Alat kesenian 4 set 2 set Seni tari, musik, rupa,
teater
- Alat peraga matematika 11 set 2 set
5. Media OHP, proyektor, Video
TV
- OHP 9 set 2 set
- Proyektor, TV video 2 set 1 set
6. Perabot 15 set 10 set Local belajar dan ruang
kantor
7. Alat kantor 2 set 1 set Brankas, mesin stensil,
computer, mesin
hitung, lemari, tempat
arsip, papan tulis

PERSONIL 1. Belanja Pegawai 27 orang 24 orang Minimal 90 %

B. Biaya Operasi Satuan Pendidikan (BOSP)

Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan oleh sekolah untuk menunjang
proses pembelajaran, sehingga mampu menunjang proses dan hasil PBM sesuai yang
diharapkan. Biaya oprasional terdiri dari atas biaya personil dan biaya non personil.
Biaya ini yang kemudian dimasukkan ke dalam RAPBS.

BAB IV
PEMBIAYAAN MINIMAL DAN IDEAL

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 24


A. Hubungan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Biaya Minimal yang diperlukan

Yang dimaksud dengan pembiayaan minimal adalah pembiayaan yang diperlukan untuk
menunjang keterlaksanaan standar pelayanan minimal pendidikan. Dengan demikian
untuk menentukan biaya pelayanan minimal, tentu saja harus diketahui dahulu standar
pelayanan minimal yang telah ditetapkan.

Standar pelayanan minimal telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan


Nasional No. 053/U/2001 tanggal 19 April 2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan
Menengah, yang antara lain menyangkut SPM.
Bila konsep SPM tersebut dibandingkan dengan kebutuhan biaya minimal, secara terukur
masih sangat terbatas cakupannya. Namun ada beberapa komponen kinerja yang dapat
dipakai sebagai panduan. Sebagai contoh antara lain :

Bila dalam SPM ditentukan, bahwa jumah guru yang berkelayakan mengajar minimal
mencapai 90 %, maka suatu Ssekolah yang memiliki 9 rombongan belajar atau 288 siswa,
dan tugas mengajar guru minimal 18 jam pelajaran perminggu, dan alokasi waktu
perminggu 36 jam pelajaran, berarti diperlukan :
a. Guru mata pelajaran : ( 9 X 32 ) : 18 = 18 orang;
b. Guru BK 360 orang : 150 = 2 orang ( tiap 1 guru BK menangani 150 anak ).
maka jumlah tenaga yang diperlukan 20 orang, berarti kebutuhan guru minimal adalah
90 % dari 20 orang = 18 orang. Kekurangan guru 2 orang harus diisi dengan guru honor
atau guru kontrak. Guru mata pelajaran sendiri harus mencakup latar belakang
pendidikan keguruan dengan jurusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, dan latar
belakang pendidikan keguruan.

B. Perhitungan Komponen Pembiayaan Pendidikan

1. BISP
Besar biaya investasi tidak dihitung pada buku ini, karena pembahasan ini di
khususkan pada BSP Operasional saja atau BOSP.
Banyak komponen BSP Investasi atau BISP, khususnya untuk prasarana, harga
satuannya sangat tergantung pada daerah, sehingga perhitungan berdasarkan harga
keputusan pemerintah daerah. BSP Operasional atau BOSP pun sifatnya sebagai
panduan saja. Adapun perhitungan yang lebih sesuai adalah oleh sekolah ybs., karena
kondisi sekolah yag satu berbeda dengan yang lain. Dalam perhitungan harga satuan
harap diperhitungkan indeks kenaikan harga yang di kelurkan oleh BPS.

2. Perhitungan BOSP Minimal dan Ideal :


Perhitungan BOSP minimal adalah besarnya biaya dibutuhkan untuk kegiatan dalam
memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan yang masuk dalam katagori kegiatan pokok
disekolah.
Perhitungan BOSP ideal adalah besarnya biaya dibutuhkan untuk kegiatan dalam
memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang masuk dalam katagori kegiatan
pokok dan tambahan/pengambangan disekolah.

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 25


JENIS KEGIATAN
RENCANA KEGIATAN JENIS KEGIATAN POKOK TAMBAHAN/PENGEMBANAGAN
(IDEAL)
1. Kegiatan untuk 1) Penyusunan Program Tahunan; 7) Penyusunan Program
memenuhi 2) Penyusunan Program Semester; Pengelolaan Bengkel
standar isi 3) Penyusunan Pembagian Tugas Keterampilan;
Guru dan jadwal Pelajaran; 8) Penyusunan Program
4) Penyusunan Program BP/BK; Pengelolaan Multimedia;
5) Penyusunan Silabus, RPP;
6) Penyusunan Program
Perpustakaan; Pengelolaan
Laboratorium IPA;
Pengelolaan Laboratorium
Bahasa; Pengelolaan
Laboratorium Komputer;
2. Kegiatan untuk A. Rincian Kegiatan Intra A. Rincian Kegiatan Intra
memenuhi kurikuler kurikuler
Standar Proses 1) Pengadaan Sarana 9) Pengadaan Bahan Praktik
Penunjang Kegiatan Belajar Pendidikan Teknologi
Mengajar (ATK/KBM); Dasar;
2) Pengadaan Buku Pegangan 10) Pengadaan Bahan Praktik
Guru; Internet;
3) Pengadaan Buku Pelajaran 11) Pengadaan bahan Praktik
Pokok Siswa; Keterampilan;
4) Pengadaan Buku LKS; 12) Pemberdayaan Multimedia;
5) Pengadaan Alat; 13) Pemberdayaan Toga;
6) Penyelenggaraan 14) Konsultasi Peningkatan
Perbaikan/Pengayaan Mutu Pendidikan
(Remedial); (Konsultasi dan Psikologi)
7) Pengadaan Bahan Praktik
8) Pemberdayaan
Perpustakaan;

B. Rincian Kesiswaan B. Rincian Kesiswaan


1) Penyusunan Program 6) Pelaksanaan Loketa;
Kesiswaan; 7) Penyelenggaraan Pesantren
2) Pelaksanaan Pendaftaran Kilat;
Siswa Baru (PSB); 8) Penyelenggaraan PORSENI;
3) Pelaksanaan Masa 9) Peringatan Hari Besar
Orientasi Siswa (MOS); Agama dan Nasional
4) Latihan Dasar 10) Penyelenggaraan Pentas
Kepemimpinan Siswa Seni;
(LDKS); 11) Penyelenggaraan Bazar;
5) Pelaksanaan Lomba Mata 12) Pengelolaan Majalah
Pelajaran; Dinding.

C. Rincian Kegiatan C. Rincian Kegiatan


Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler
1) Penyusunan Program
1) Pelaksanaan
Ekstrakurikuler;
Ekstrakurikuler Paskibra;
2) Pelaksanaan
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 26
JENIS KEGIATAN
RENCANA KEGIATAN JENIS KEGIATAN POKOK TAMBAHAN/PENGEMBANAGAN
(IDEAL)
Ekstrakurikuler 2) Pelaksanaan
Kepramukaan; Ekstrakurikuler KIR;
3) Pelaksanaan 3) Pelaksanaan Ekstra English
Ekstrakurikuler Kesenian; Club;
4) Pelaksanaan 4) Pelaksanaan
Ekstrakurikuler Olahraga; Ekstrakurikuler UKS/KKR;
5) Pelaksanaan 5) Pelaksanaan
Ekstrakurikuler PMR; Ekstrakurikuler Patroli
D. Rincian Kegiatan Keamanan Sekolah (PKS).
Peningkatan Mutu Proses D. Rincian Kegiatan
Pembelajaran Peningkatan Mutu Proses
1) Pengadaan Buku Referensi; Pembelajaran
2) Pengadaan Media 1) Pemberdayaan Green
Pembelajaran; House;
3) Pengadaan Buku 2) Majalah Sekolah;
Perpustakaan; 3) Studi Wisata;
4) Seleksi Siswa Program
Percepatan Belajar
(Akselerasi);
5) Seleksi Siswa Program
Bilingual;
6) Pelaksanaan Lomba
Pengelolaan Laboratorium
IPA;
7) Marchingband;
8) Pelaksanaan Kelompok
Jurnalis Remaja (KJR);
9) Pertukaran Pelajar;
10) Native Speaker;
11) Aeromodeling;
12) Design Grafis Multimedia.
3. Kegiatan untuk 1) Penyusunan Kriteria Ketuntasan 4) Pembinaan Siswa Berprestasi
memenuhi Minimal (KKM) bidang Akademik dan Non
Standar 2) Penyusunan Kriteria Kenaikan Akademik
Kompetensi Kelas
dst
3) Penyusunan Kriteria Kelulusan
Lulusan
4. Kegiatan Untuk 1) Lokakarya Pembinaan MGMP/ 5) Pembinaan Petugas Khusus,
memenuhi MKS/MKTU/ Pustakawan / meliputi :
Standar Laboratorium; (a) Wakil Kepala Sekolah;
Pendidik dan 2) Penyelenggaran Kursus Bahasa (b) Kepala Urusan Tata Usaha;
Inggris Guru dan Karyawan; (c) Staf Kurikulum;
Kependidikan
3) Penyelenggaraan Guru (d) Staf Kesiswaan;
(SDM).
Berprestasi; (e) Staf Sarana dan Prasarana;
4) Penyelenggaraan Kursus (f) Staf Humas dan K7;
Teknologi Informasi Guru dan (g) Wali Kelas;
Karyawan; (h) Koordinator Mata
Pelajaran;

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 27


JENIS KEGIATAN
RENCANA KEGIATAN JENIS KEGIATAN POKOK TAMBAHAN/PENGEMBANAGAN
(IDEAL)
(i) Guru Piket;
(j) Guru Mata Pelajaran;
(k) Pegawai Tata Usaha;
(l) Laboran;
(m) Pustakawan.
5. Kegiatan untuk 1) Perawatan Alat Kantor dan (i) Pemeliharaan mesin
memenuhi Inventaris Sekolah, antara lain : fotocopy.
Standar Sarana (a) Mesin tik/stensil;
Prasarana. (b) Komputer kantor;
(c) Meja/kursi guru/pegawai;
(d) Perbaikan
bangku/kursi/meja siswa;
(e) Perbaikan scanner;
(f) Pergaikan risograph;
(g) Perbaikan/service AC;
(h) Pemeliharaan Komputer
Siswa;
2) Perbaikan
Atap/Lantai/Dinding/Pagar
Gedung Sekolah (dipilih).
3) Pemeliharaan/Perbaikan/Penge
catan Ruang, antara lain :
(a) Ruang kelas;
(b) Ruang laboratorium;
(c) Ruang perpustakaan;
(d) Ruang Media
(e) Ruang Kepala Sekolah dan
Wakil;
(f) Ruang Guru;
(g) Ruang tata Usaha;
(h) Ruang Aula;
(i) Ruang BP/BK;
(j) Ruang OSIS;
(k) Instalasi air;
(l) Instalasi Listrik (termasuk
penggantian lampu);
(m) Instalasi Telepon;
(n) Kamar mandi/wc
guru/karyawan;
(o) Kamar mandi / wc siswa.
4) Pemeliharaan Taman / Lapangan
Olahraga / Lapangan Upacara /
Lapangan Parkir
5) Pengadaan antara lain :
1) Lemari / Etalase;
2) Bangku / Kkursi Siswa;
3) Lemari File;
4) Tralis jendela kantor.
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 28
JENIS KEGIATAN
RENCANA KEGIATAN JENIS KEGIATAN POKOK TAMBAHAN/PENGEMBANAGAN
(IDEAL)
6) Pemeliharaan 7 K ( Keamanan,
Ketertiban, Kesehatan, Kerinda
ngan, Keakraban, Kebersihan,
Keindahan ) Sekolah.
6. Kegiatan untuk 1) Penyusunan Rencana 20) Loka karya Aplikasi MBS ;
memenuhi Kerja/Kegiatan dan Anggaran 21) Kajian-kajian yang sesuai
Standar Sekolah (RKAS) dengan kondisi sekolah masing-
Pengelolaan 2) Penyusunan Kurikulum Tingkat masing.
Satuan Pendidikan (KTSP) 22) Pengembangan Sistem
3) Penyusunan Program Informasi Manajemen ;
Ketatausahaan; 23) Penyusunan Leaflet ;
4) Pengadaan sarana pendukung 24) Sosialisasi Kebijakan ;
perkantoran; 25) Rakor Komite Sekolah ;
5) Updating data guru dan 26) Penyelenggaraan Lintas Alam ;
karyawan; 27) Penyelenggaran Karang
6) Updating data kesiswaan; Pamitran ;
7) Penyusunan Laporan;
8) Pengelolaan Inventaris Barang;
9) Pembayaran Telepon/Air/Listrik
10) Langganan Koran/Majalah ;
11) Pembayaran internet ;
12) Konsumsi Guru dan Pegawai ;
13) Pengadaan Peralatan Rumah
Tangga Sekolah ;
14) Konsumsi harian
15) Pelaksanaan Rapat Kerja Sekolah
16) Penyusunan Program RAPBS ;
17) Penyusunan Profil Sekolah ;
18) Penyusunan Program Supervisi.
19) Pelaksanaan supervisi, meliputi :
(a) Supervisi Akademik ;
(b) Supervisi Non-Akademik ;
(c) Supervisi Ekskul ;
(d) Supervisi Perpustakaan ;
(e) Supervisi Laboratorium ;
(f) Supervisi Administrasi Tata
Usaha ;
(g) Supervisi Pemberdayaan
Alat.
28) Penyusunan Program
Monitoring dan Evaluasi.
29) Pelaksanaan Monitoring dan
Evaluasi, meliputi :
(a) Keuangan ;
(b) Kesiswaan ;
(c) Kegiatan Belajar Mengajar ;
(d) Sarana Prasarana ;
7. Kegiatan untuk Penyusunan Rencana Anggaran
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 29
JENIS KEGIATAN
RENCANA KEGIATAN JENIS KEGIATAN POKOK TAMBAHAN/PENGEMBANAGAN
(IDEAL)
memenuhi Pendapatan Belanja Sekolah
Standar (RAPBS/APBS)
Pembiayaan
8. Kegiatan untuk 1) Penyelenggaraan Ulangan
memenuhi Harian (3-5 kali dalam satu
Standar semester )
Penilaian 2) Penyelenggaraan Ulangan
Umum Tengah Semester ( 2 kali
dalam satu tahun ) dan
Pengolahan Nilai.
3) Penyelenggaraan Ulangan
Umum Akhir Semester (2 kali
dalam satu tahun) (persiapan,
pelaksanaan, pelaporan, rapat
pembagian raport, rapat
kenaikan kelas).
4) Penyelenggaraan Try Out /Uji
Coba Ujian Nasional
5) Pelaksanaan Ujian Sekolah
6) Pelaksanaan Ujian Nasional

Dapat pula dikelompokan dalam komponen sebagai berikut :


No KOMPONEN JENIS STATUS
POKOK TAMBAHAN
A Personil 1. Kesejahteraan 1. Honor KJM 1. Hadiah lebaran
2. Honor GTT 2. Pakaian ciri khas
3. Lembur tenaga TU sekolah
2. Pengembangan 1. Diklat kompetensi guru
2. Kegiatan MGMP
3. Kegiatan MKKS
B Non Personil 1. Penunjang KBM 1.Penyediaan buku
penunjang KBM(alat tulis
dsb)
2. Penyediaan alat tulis
3. Peng. Bahan Praktik IPA
4. Peng. Bahan praktek
keterampilan
5. Pengadaan alat
penilaian
6. Pengembangan silabi
7. Pengembangan program
perbaikan/pengayan
2. Evaluasi/ 1. Pengelolaan ulangan 1. pengembangan tes
Penialian umum diagnostic
2. ulangan umum praktek 2. pengukuran
3. ujian akhir tertulis IQ,EQ,SQ

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 30


4. ujian akhir praktek 3. pengintersifan dan
5. buku raport siswa baru pengembangan
PR/tugas kokurikurel
3. perawatan/ 1. perawatan bangunan
pemeliharaan 2. perawatan perabot
3. penggantian alat IPA
dan perawatan
4. penggantian dan
perawatan alat
keterampilan
5. penggantian buku mata
pelajaran yang rusak
4. daya dan jasa 1. listrik
2. air
3. telepon
5. pembinaan 1. porseni tengah semester 1. pramuka
kesiswaan 2. karya ilmiah remaja 2. klub olahraga
3. pesantren kilat 3. klub kesenian
4. cerdas cermat
5. peringatan hari-hari
besar agama
6. beasiswa
6. rumah tangga 1. rapat-rapat
sekolah 2. bahan dan ATK
3. Buku Induk Siswa
4. Buku inventaris
5. langganan media/ koran
7. supervisi 1. supervise oleh Kepsek 1. Studi banding
2. Home visit

Perhitungan biaya minimal ini bertitik tolak dari pelayanan pendidikan tipe C dengan
jumlah rombongan belajar 9 kelas jumlah siswa 288 orang. Acuan ini digunakan
untuk mencari BSP persiswa pertahun. BOSP minimal ini ada yang masuk kateori
pokok (utama) dan kategori tambahan. Yang masuk kategori tambahan adalah
hadiah lebaran, pakaian seragam cirri khas sekolah, biaya tes diagnostik, pengukuran
IQ/EQ/SQ, pembinaan pramuka, klub olahraga, klub kesenian, cerdas cermat,
peringatan hari besar, beasiswa, dan studi banding.

A. Biaya Personil
1. Honorarium GTT dan Kelebihan Jam Mengajar ;
Untuk 9 rombongan belajar diperlukan tenaga kependidikan dan administrasi
sebanyak 27 orang dengan rincian sebagai berikut ;
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 31
a) Guru ( 9 x 32 ) : 18 jam = 16 orang
b) Guru BP : 360 : 150 = 2 orang
c) Laboran = 1 orang
d) Pustakawan = 1 orang
e) Tenaga TU ( 9 : 2 ) + 1 = 5 orang

1) Honor tenaga non kependidikan 7 orang : 7 org x 12 bln x Rp.50.000,00 =


Rp. 4.200.000,-
2) Untuk memberikan honor kelebihan jam mengajar 2 orang guru yang
menangani kekurangan 2 orang guru 60 OJ : 60 x 12 x Rp. 15.000,00 = Rp.
10.800.000,-
3) Guru honor, 2 orang 2 x 12 x Rp. 460.000,- = Rp. 11.040.000,-
4) Biaya perjalanan untuk proses mutasi/promosi setahun sekitar 2 orang : 2
x Rp. 500.000,- = Rp. 1.000.000,-
5) Pakaian seragam tenaga @ Rp. 150.000,- : 27 x 150.000,00 = Rp. 4.
050.000,-
6) Lembur tenaga TU, rata-rata per perminggu 5 orang : 5 x 12 x 4 x Rp.
5.000,00 = Rp. 1.200.000,-

2. Pendidikan dan Latihan


3. Diklat kompotensi guru, 5 hari, 1 kali pertahun 18 x 1 x 5 x Rp.
150.000, = Rp. 13.500.000,-
4. Kegiatan MGMP 18 x 2 x 12 x Rp. 25.000,00 = Rp. 10.800.000,-
5. Kegiatan MKKS 2 x 12 x Rp. 25.000,00 = Rp. 600.000,-
6. Transport dinas dalam kota Rp. 10.000,-
7. Transport dinas ke bandung Rp. 100.000,-
8. Pelatihan timgkat propinsi Rp. ............ / hari

B. Biaya Non Personil


1. Penunjang KBM
1) Buku untuk persiapan, untuk soal dll, 5 buku per bulan ; 18 x 12 x 5 eks x
Rp. 2000,00 = Rp. 2.160.000,-
2) Alat tulis/bollpoin, untuk guru dll 2 Bt per bulan, untuk 18 tenaga : 18 x 12
x 2 x Rp. 2.500,- = 1.560.000,-
3) Bahan praktek, 9 rombel, 288 siswa
a) IPA : 9 x 8 kelompok belajar x 4 kali/bulan x 10 x Rp. 5000,00 =
Rp. 14.400.000,-.
b) Ketr : 9 x 8 x 4 x 10 x Rp. 5000,00 = Rp. 14.400.000,-
4) Ulangan harian (tes formatif), 11 mata pelajaran sebulan 2 kali, selama 10
bulan : 1 x 2 x 10 x Rp. 25.000,- = 5.500.000,-
5) Pengembangan silabi pembelajaran, silabi penilaian, 4 kali setahun untuk
18 guru mata pelajaran @ Rp. 25.000,- : 4 x 18 x Rp. 25.000,- = Rp.
1.800.000,-
6) Pengembangan program perbaikan dan pengayaan 2 kali setiap bulan
untuk 11 mata pelajaran selama 10 bulan @ Rp 25.000,- = 2 x 10 x 11 x Rp
25.000,- = Rp. 22.000.000,-
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 32
2. Penilaian
1) Biaya ulangan umum tertulis 2 kali pertahun untuk 11 mata pelajaran bagi
288 anak @ Rp. 25.000,- : 2 x 11 x 360 x Rp. 25.000,- = Rp. 198.000.000,-
Biaya ini termasuk pengembangan soal, perbanyakan soal, pelaksanaan,
pemeriksaan dan analisis hasil serta tindak lanjutnya.
2) Ulangan umum praktek 2 kali pertahun khususnya untuk 6 mata pelajaran
IPA, keterampilan, kesenian, olahraga, Bahasa bagi 360 anak @ Rp.
30.000,- (termasuk bahan praktek) : 2 x 6 x 360 x Rp. 25.000,- = Rp.
108.000.000,-
3) Ujian akhir tertulis untuk 11 mata pelajaran sekali setahun untuk kelas III
(120 anak) @ Rp. 25.000,- : 1 x 11 x 120 x Rp. 25.000,- Rp. 33.000.000,-
4) Ujian akhir praktek, khususnya untuk 6 mata pelajaran IPA, keterampilan,
kesenian, olahraga, bahasa bagi 120 anak @ Rp. 25.000,- = 1 x 6 x 120 x
Rp. 25.000,- = Rp. 18.000.000,-
5) Pembuatan Naskah 11 MP x 9 x Rp. 25.000 = Rp. 2.475.000
6) Koreksi hasil Tes : 360 x 9 x Rp. 250 = Rp. 810.000
7) Pengawasan 18 org x 6 x 2 x Rp. 10.000 = Rp 2.160.000
8) Honor Panitia 9 org x 6 hari x Rp. 28.000 = Rp. 1.512.000
9) Konsumsi : 27 org x 6 hari x Rp. 7.500 = Rp. 1.215.000
10) Pengembangan dan penilaian / tes diagnostik bagi 120 sizwa baru untuk
11 mata pelajaran @ Rp. 25.000,- : 120 x 11 x Rp. 25.000,- = 33.000.000,-
11) Pengukuran IQ, EQ, SQ bagi 360 siswa @ Rp. 10.000,- : 360 x 3 x Rp.
10.000,- = Rp. 10.800.000,-
12) Pengembangan dan pengadaan rumah/tugas kokurikuler, sekali
perminggu, untuk 11 mata pelajaran selama 34 minggu : 1 x 34 x 11 x 360
x 1.000,- = Rp. 134.640.000,-
13) Pengadaan buku raport bagi siswa baru, 120 anak @ Rp. 25.000,- : 120 x
25.000,- = Rp. 3.000.000,-

3. Perawatan dan pemeliharaan, penggantian alat


1) Perawatan bangunan sebesar 5% dari nilai bangunan ( Rp.
1.200.000.000,-) karena daya tahan bangunan sekitar 20 th atau 5 % x Rp.
1.200.000.000,- = 60.000.000,-
2) Perawatan perabot sebesar 10% dari niali perabot (Rp. 150.000.000,-) :
10% x Rp. 150.000.000,- = Rp. 15.000.000,-
3) Penggantian alat praktek IPA yang rusak, 10 % x Rp. 75.000,- = Rp.
7.500.000,-
4) Penggantian alat praktek keterampilan, 10 % x Rp. 15.000.000,- = Rp.
1.500.000,-
5) Penggantian buku yang rusak 10 % dari Rp. 475.000.000,- Rp. 47.200.000,-
4. Daya dan Jasa
1) Listrik, setiap bulan Rp. 2.000.000,- : 12 x Rp. 2.000.000,- = 24.000.000,-
2) Air, selama 12 bulan, per bulan, Rp. 500.000,- = Rp. 6.000.000,-
3) Telepon, fax, internet, 12 bulan @ Rp. 1.000.000,- = Rp. 12.000.000,-

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 33


4) Langganan koran dan media pendidikan 12 bulan @ Rp. 100.000,- = Rp.
1.200.000,-

C. Pembinaan Kesiswaan
1. Pembinaan pramuka / UKS / PMR sekali seminggu untuk 360 siswa @ Rp.
5.000,- : 1 x 34 x Rp. 5.000,- = Rp. 61.200.000,-
2. Pembinaan klub olahraga, 3 klub, latihan seminggu sekali @ Rp. 5.000,- : 3 x
34 x Rp. 50.000,- = Rp. 5.100.000,-
3. Pembinaan klub kesenian 3 klub, seminggu sekali latihan, @ Rp. 5.000,- = 3 x
34 x Rp. 5.000.000,- = 5.100.000,-
4. Porseni tengah semester, 1 kali / tahun, 9 rombel @ Rp. 1.000.000,- = Rp.
9.000.000,-
5. Cerdas cermat, 2 kali setahun untuk 9 rombel @ Rp. 1.000.000,- = Rp.
18.000.000,-
6. Kelompok Ilmiah Remaja ( KIR ) 9 kelompok @ Rp. 2.000.000,- / tahun = Rp.
18.000.000,-
7. Peringatan hari besar agama 3 kali / tahun @ Rp. 5.000.000,- = 15.000.000,-
8. Pesantren kilat 9 rombel masing-masing diwakili 15 orang, selama 3 hari,
dilakukan sekali setahun : 15 x 9 x 3 x Rp. 50.000,- = Rp. 20.250.000,-
9. Masa orientasi siswa ( MOS ) baru, 120 siswa, 30 panitia, / Pembina, selama 3
hari @ Rp. 50.000,- = 150 x 3 x Rp. 50.000,- = Rp. 6.750.000,-
10. Pemberian beasiswa bagi siswa terbaik, 10 % dari jumah siswa ( 360 orang )
atau 36 orang @ Rp. 240.000,- = Rp. 8.640.000,-

D. Rumah tangga sekolah


1) Rapat sekali sebulan, untuk 10 bulan, 27 orang @ Rp. Rp. 10.000,- = Rp.
2.700.000,-
2) Bahan dan ATK selama 12 bulan @ Rp. 1.000.000,- = Rp. 12.000.000,-
3) Pengadaan buku induk siswa baru, 120 siswa masing-masing 3 set @ Rp.
1.000,- ; 120 x 3 x Rp. 1.000,- = Rp. 360.000,-
4) Pengadaan buku iventaris sekolah untuk 2 jenis, yaitu barang tak bergerak
dan barang bergerak masing-masing 3 set @ Rp. 20.000,- = Rp. 120.000,-

BAB V
CONTOH CARA MENGHITUNG JENIS KEBUTUHAN
SUMBER DAYA PENDIDIKAN

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 34


A. Jumlah dan Beban Belajar Siswa Dalam Satu Sekolah Sebagai Dasar Perhitungan
Jumlah siswa pada satu sekolah menentukan berbagai kebutuhan sumber daya
pendidikan baik tenaga, sarana, prasarana, maupun dana. Umumnya alokasi waktu
permatapelajaran minimal 2 jam pelajaran, bila tugas mengajar guru minimal 18 s.d 30
jam pelajaran, jumlah rombongan belajar 9 kelas atau jumlah siswa sekitar 360 anak,
berarti setiap mata pelajaran perminggu memiliki alokasi waktu minimal 13 jam
pelajaran dan memerlukan satu orang guru.
Oleh karena itu pada beberapa contoh perhitungan di bawah ini akan bertitik dari jumlah
siswa 360 anak atau 9 rombongan belajar.
Bila dihitung dalam SKS maka setiap 1 sks setara dengan beban belajar siswa setiap
minggu yang terdiri dari 2 x 45 menit tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur, selama 17 minggu. Bila dalam satu minggu ada 36 jam
pelajaran @ 45 menit, berarti dalam satu semester memiliki 18 SKS. Dalam satu tahun
ada 36 SKS, dan dalam 3 tahun ada 108 SKS

B. Kebutuhan Tenaga Kependidikan


Untuk sekolah dalam contoh ini memiliki 9 rombongan belajar, dapat dihitung
kebutuhan tenaga kependidikan sebagai berikut :
Kepala Sekolah dengan menggunakan rasio sekolah : Kepala Sekolah = 1 : 1, diperlukan 1
orang Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah dengan rasio sekolah : Wakil Kepala Sekolah = 1 : 1, sehingga
diperlukan adalah 1 orang wakil kepala sekolah
Guru bimbingan dan konseling dihitung dengan rasio jumlah siswa : Guru BK = 150 (4
rombongan belajar ) : 1 dengan ketentuan bahwa seorang guru BK perlu ada bimbingan
kelompok dan bimbingan individual.
Bimbingan kelompok perrombongan belajar 1 kali tiap minggu, sedang bimbingan
individual sesuai dengan keperluan. Untuk 0 orang rombongan belajar cukup dengan 2
guru BK saja.
Bila jumlah rombongan belajar 9, ada kelebihan jam mengajar sebesar 80 jam untuk 10
guru atau @ 8 jam pelajaran. Namun bila jumlah jam pelajaran perminggu 36 jam
pelajaran, maka kebutuhan guru akan berubah.
Kebutuhan tenaga kependidikan / guru termasuk kepala sekolah, wakil, guru BK, laboran
dan perpustakaan adalah 16 orang + 1 KS + 1 WKS + 2 guru BK (360:150) = 20 orang. Ini
berarti tenaga kependidikan yang diperlukan untuk 9 rombongan belajar secara ideal
adalah 20 orang, sedang kebutuhan untuk menunjang pelayanan minimal sebesar 90 %
dari 20 orang = 18 orang
Kebutuhan Tenaga Tata Usaha
Kebutuhan tenaga TU, menggunakan rumus

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 35


( Jumlah Rombongan Belajar : 2 ) + 1

Kebutuhan TU untuk 9 rombel = 4,5 + 1 = 5,5 atau 6 orang

Selain itu masih diperlukan laboran ( 1orang ) dan tenaga perpustakaan


( 1 atau 2 orang ), bila sekolah memiliki laboratorium dan perpustakaan

Jadi secara ideal tenaga non kependidikan (TU, laboran, pustakawan) 9 orang, sedangkan
kebutuhan minimal 80 % x 9 orang = 7 orang
Dengan demikian tenaga kependidikan yang diperlukan 1 orang KS + 1 orang WKS + 2
Guru BK + 16 Mapel = 20 orang

C. Kebutuhan Sarana
Jenis sarana sekolah antara lain berupa buku ( untuk tenaga kependidikan, siswa, dan
perpustakaan ) alat tulis kantor, bahan habis pakai, perabot kantor, peralatan rumah
tangga sekolah ( telepon, listrik, air gas, biaya pemeliharaan, langganan koran ) alat
pendidikan (alat peraga matematika, alat peraga IPS, PPKN, alat praktik , IPA kesenian,
olah raga dan keterampilan) media (OHP, soundsystem, radiokaset, proyektor,
transparansi, program kaset, program radio, komputer )
1). Kebutuhan Buku
a. Kebutuhan buku pegangan siswa
Dengan menggunakan rasio siswa : buku = 1:1 untuk perjenis buku perjenis mata
pelajaran, berarti kebutuhan buku untuk 360 siswa = 360 X 1 X 11 X 6 jilid /
eksemplar = 23.760 eksemplar (untuk sebelas mata pelajaran, dan setiap satu
semester 1 jilid ) secara ideal kebutuhan buku untuk 360 siswa dengan 11 mata
pelajaran adalah 23.760 eksemplar. Sedang kebutuhan minimal 90 % dari 23.760
eks = 21.384 eks.

b. Kebutuhan buku pegangan guru


Rasio 1 : 1 untuk mata pelajarannya dengan 4 jenis buku sumber, untuk enam
semester, sehingga kebutuhan guru mata pelajaran dan BK = 20 x 1 x 11 x 4 x 6 =
5.280 eksemplar

c. Kebutuhan buku perpustakaan


Perpustakaan yang baik minimal memiliki 5000 judul buku yang tiap judul
minimal 5 eksemplar, mampu menunjang bidang studi, buku sumber, peta, buku
panduan, buku kurikulum, MPMBS, CTL, surat kabar, dan ensiklopedia. Dengan
demikian kebutuhan buku 5000 X 5 eksemplar = 25.000 eksempelar

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 36


2). Kebutuhan Alat Pendidikan
a. Alat peraga matematika
Perhitungan kebutuhan alat peraga matematika berdasarkan rasio guru alat
peraga = 1 : 1 atau rasio rombongan belajar : alat = 1 : 1 bila berdasarkan jumlah
guru, maka cukup disediakan 2 set. Dengan cara ini alat selalu dibawa oleh guru
pada waktu akan mengajar. Bila dasarnya rombongan belajar untuk 9 rombel
diperlukan 9 set alat peraga matematika, dan alat ini disimpan masing-masing
kelas. Dianjurkan untuk menggunakan rumus :

Kebutuhan set alat peraga matematika = Jumlah rombongan belajar

b. Kebutuhan alat peraga IPS PPKN


Cara menghitung kebutuhan sama dengan alat peraga matematika sehingga
kebutuhan alat dapat 2 set ( bila dibawa guru ) atau 9 set ( bila disimpan ditiap
rombel ) dianjurkan menggunakan rumus.

Kebutuhan set alat peraga IPS-PPKN = Jumlah rombongan belajar

c. Kebutuhan alat praktik IPA


Kebutuhan alat IPA disesuaikan dengan ruang laboratorium yang dimiliki. Tiap 1
ruang laboratorium harus tersedia 1 unit alat IPA, yang masing-masing alat
sendiri dari 8 set, yang akan digunakan untuk praktik kelompok @ 5 siswa (40
orang : 8 ) kebutuhan alat praktik IPA dapat digunakan rumus :

( Jumlah Rombel : 9 ) x 1 unit ( 8 set )

Mengapa setiap 9 rombel perlu 1 laboratorium dan 8 set alat IPA ? jumlah jam
untuk IPA perminggu 6 jam pelajaran, sedangkan tiap kelas perminggu 42 jam
pelajaran. Dengan demikian ruang lab tiap minggu hanya bisa digunakan untuk 42
: 6 = 7 kelas. Karena sebagian biologi dapat praktik di luar lab maka diperkirakan 9
rombel perlu 1 laboratorium.

d. Kebutuhan alat praktik olahraga


Kebutuhan alat olahraga untuk 9 rombongan belajar, yang hanya memerlukan 1
guru olah raga, sebenarnya bisa saja 1 set alat olah raga. Namun karena jam
pelajaran, antara kelas yang satu dengan yang laindapat beruruta, maka
sebaiknya untuk 9 rombel diadakan 2 set. Alat olah raga minimal mencakup jenis
cabang oleh raga atletik, permainan, senam, dan bisa ditambah dengan alat
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 37
tertentu perlu ganti, karena rusak sehingga perlu 2 kali 2 set. Rumusan
perhitungan kebutuhan alat olah raga sebagai berikut :

( Jumlah Rombel : 9 ) x 2 set x 2 )

e. Kebutuhan alat praktik kesenian


Kesenian mencakup seni musik, seni tari dan seni rupa. Dalam penyediaan alat
kesenian perlu dilihat ada tidaknya tenaga guru atau pelatih dari luar sekolah /
lingkungan. Bila ada gurunya, maka perlu dilakukan pengadaan alat kesenian,
baik yang sifatnya nasional, maupun yang tradisional.
Untuk alat yang akan diadakan, jumlahnya disesuaikan dengan metode
pembelajaran, apakah untuk individual, kelompok atau klasikal. Untuk individu
perlu 40 buah, untuk kelompok perlu 8 set, dan untuk klasikal misalnya gamelan
perlu 1 set. Oleh karena itu 1 set alat untuk daerah tertentu berbeda dengan
yang lain. Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan perjenis alat
kesenian adalah :

( Jumlah Rombel : 9 ) x 1 set

f. Alat keterampilan (Mulok)


Muatan lokal sebenarnya dapat diisi dengan keterampilan, kesenian daerah,
olegraga tradisional, maupun bahasa daerah. Karena untuk alat kesenian dan
olehraga tradisional telah terekan pada mata pelajaran terkait, maka pada
perhitungan kebutuhan ini hanya diperhitungkan tentang keterampilan.
Pendidikan keterampilan dapat PKK ( Tata busana, Tataboga, atau tatagraha ),
Jasa ( bengkel, komputer, pembukuan ) Teknik ( pertukangan, otomotif dan
elektronika ) Pertanian ( pertanian, peternakan, perikanan laut ). Tiap sekolah
pilihan masing-masing kelas bisa berbeda tetapi berkelanjutan.
Kebutuhan jenis alat keterampilan sangat tergantung pilihan yang telah
ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah.
Rumus kebutuhan untuk setiap keterampilan yang dipilih

( Jumlah Rombel : 9 ) x 2 set jenis alat

Jumlah alat untuk tiap macam alat sangat tergantung metode penggunaan,
contoh misalnya tata busana , membeli mesin jahit, jumlah mesin jahit yang dibeli
8 buah, berarti tiap mesin akan digunakan oleh 5 anak, sebagai kelompok
belajar / kelompok kerja

A. Pengadaan bahan habis pakai untuk menunjang KBM atau praktik


“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 38
a. Bahan praktik IPA
Bila tiap minggu satu rombong belajar melakukan praktik sekali ( 8 kelompok
belajar ), berarti untuk satu athun yang terdiri dari 10 bulan belajar efektif @ 4
minggu berarti kalau 9 rombongan belajar, frekuensi praktik adalah 8 x 9 x 10 x 4
kali = 2.880 kali. Bila sekali praktik dari tiap kelompok belajar perlu biaya Rp.
5.000, maka dana yang diperlukan untuk tiap tahun bagi 9 rombongan belajar
adalah 2.880 x Rp. 5.000 = Rp. 14.400.000 bila frekuensi praktik bertambah, tentu
biaya yang diperlukan juga bertambah rumus yang bisa digunakan untuk
menghitung kebutuhan bahan praktik IPA adalah :

Jumlah Rombel x jml minggu efektif / tahun x jml. Kelompok belajar /kelas x
satuan bahan

b. Bahan praktik keterampilan


Bila pendidikan keterampilan diberi alokasi 2 jam pelajaran perminggu, untuk 1
unit alat keterampilan, berarti tiap kelas seminggu hanya menggunakan 2 jam
pelajaran, berarti sebenarnya secara optimal alat keterampilan tersebut dapat
dipakai oleh 42 : 2 = 21 rombongan belajar. Dengan catatan guru keterampilan
tersebut tersedia. Kalau rombongan belajar hanya terdiri dari 9 rombongan
belajar, berarti tiap minggu alat tersebut hanya terpakai 18 jam pelajaran.
Bahan habis pakai yang harus disediakan untuk satu tahun selama 34 minggu.
Tiap rombongan belajar terdiri dari 8 kelompok, berarti frekuensinya praktik
untuk 9 rombongan belajar adalah 8 x 9 x 10 x 4 kali = 2.880 kali
Bahan praktik dapat berupa kertas, benang, kain, pensil, kemasan dll misalnya
perkelompok perlu Rp. 5.000 diperlukan 2.880 x Rp. 5.000 = Rp. 14.400.000 ini
hanya untuk satu jenis keterampilan saja. Rumus yang bisa digunakan untuk
menghitung kebutuhan bahan praktik keterampilan.
Jml. Rombel x Jml. Kelompok Belajar/Rombel x jml. Minggu efektif / tahun x
satuan bahan

c. Bahan penyiapan program perbaikan pengembangan alat evaluasi


Pengembangan alat evaluasi akhir semester dan pemanfaatan hasil evaluasi,
termasuk ujian praktik untuk 2 semester, 11 mata pelajaran 360 siswa @ Rp.
25.000 : 2 x 11 x 360 x Rp. 25.000 = Rp. 198.000.000 rumusan yang bisa
digunakan.

Jml Siswa x 2 x jml. Mata pelajaran x satuan bahan


“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 39
d. Penyiapan bahan penggandaan dan melaksanakan dan pemeriksaan hasil ujian
akhir sekolah.
Pengembangan alat, penggandaan, pelaksanaan, pemeriksaaan, penentuaan
hasil, pengumuman, pemberiaan surat tanda lulus 11 mata pelajaran 120 siswa (3
Rombel), ujian tulis dan prakik : 11 x 120 x Rp. 25.000 = 33.000.000 Rumusan
yang bisa digunakan adalah :

B. Pengadaan Media Belajar


a. OHP dan bahan transparasinya, tiap local belajar 1 set, berarti 9 set, tetapi khusus
untuk sekolah yang telah memiliki listrik. Kebutuhan OHP = jumlah lokal belajar.
b. Komputer tiap sekolah dengan 9 rombel memiliki 20 unit komputer untuk
mendukung KBM, 1 set komputer untuk perpustakaan ruang KS 1 komputer, dan
ruang TU 1 komputer. Kebutuhan komputer tiap ruang sekolah minimal 23 unit.
c. Sound system sebanyak 1 unit sekolah, proyektor, audio visual aid
d. Disket dan CD pembelajaran, serta perangkat lunak yang lain

C. Pengadaan alat tulis kantor


1) Buku tulis untuk siswa
Tiap satu mata pelajaran dalam satu semester mendapatkan 2 buku catatan,
buku penyelesaian tugas-tugas / PR, dan satu buku untuk ulangan harian, berarti
jumlah buku tulis yang harus disediakan tiap tahun 5 buku x 2 semester x 12 mata
pelajaran x jumlah siswa. Rumus yang bisa digunakan adalah :
Jml siswa x 2 x jml. Mata pelajaran x 5 buku tulis

Bila jumlah siswa 360 orang kebutuhan buku tulis untuk siswa 360 x 2 x 12 x 5 x
eks = 43.200 eksemplar

2) Buku tulis guru dan tenaga kependidikan berjumlah antara 10 – 15 eks / tenaga /
semester atau 2 kali lipat pertahun
 Buku untuk menyusun program kerja tahunan dan semester
 Buku penyusunan lilabi
 Buku untuk menyusun program pembelajaran
 Buku untuk menyusun program perbaikan
 Buku untuk mengembangkan alat evaluasi / ulangan harian
 Buku untuk melakukan analisis hasil penilaian
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 40
 Buku untuk menyusun pengembangan alat evaluasi ujian akhir
 Buku untuk mencatat daftar kesulitan siswa
 Buku untuk mencatat prestasi siswa dan daftar siswa yang perlu bimbingan
 Buku Legger
 Buku daftar hadir
3) Kertas HVS kuarto dan double folio @ 25 rim pertahun
4) Pensil / ballpoint @ 12 pak pertahun
5) Tinta amplop continues form, disket CD kosong
6) Buku keuangan, buku inventaris, buku induk
Khusus perabot kantor dan ATK serta bahan sesuai dengan kebutuhan riil yang
telah biasa dilaksanakan.
D. Alat perabot / perabot kantor dan perabot lainnya
a. Meja kursi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan tenaga tata usaha
b. Lemari untuk kepala sekolah, guru dan TU
c. Rak arsip
d. Meja kursi tamu
e. Mesin stensil
f. Mesin ketik
g. Komputer / Internet
h. Telepon
i. Diesegel / genset
j. Pompa air
k. Intalansi air
l. Mesin pemotong, rumput, pembersih lantai / vacuum clener
m. Papan berpintu untuk majalah dinding / pengumuman

D. Kebutuhan Prasarana Sekolah


Tanah untuk tempat berdirinya SMP untuk tipe C dahulu syaratnya minimal 6000 m2.
Bangunan
A. Ruang belajar teori : 9 lokal, 9 x 63 m2 = 567 m2
B. Ruang laboratorium 1 bh, 120 m2
C. Ruang perpustakaan 1 bh, 9 m x 16 m = 144 m2
D. Ruang kepala sekolah dan wakil 21 m2
E. Ruang guru 50 m2
F. Ruang tata usaha 40 m2
G. Ruang keterampilan / kesenian : 144 m2
H. Ruang serba guna / aula 144 m2
I. Ruang BK 24 m2
J. Ruang OSIS 24 m2
K. Ruang Ibdah 50 m2
L. Ruang Komite sekolah 21 m2
M. Ruang praktik komputer 63 m2
N. KM / WC guru 12 m2

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 41


O. KM / WC siswa 30 m2
1. Kebutuhan Biaya Pemeliharaan dan Penggantian Alat
NoJenis Alat Yang Perlu Biaya % % Biaya Jumlah
Perawatan Dalam Investasi Penyusu Pemeliharaan
Penggantian tan Penggantian
1. Gedung 1,2 M 5% 5% 60 Juta
2. Alat praktek IPA 75 Juta 10 % 10 % 7,5 Juta
3. Alat praktek keterampilan 15 Juta 10 % 10 % 1,5 Juta
4. Alat praktek kesenian 15 Juta 10 % 10 % 1, 5 Juta
5. Meja Kursi 150 Juta 10 % 10 % 1,5 Juta
6. Halaman Sekolah

Perhitungan tersebut hanya sebagai contoh. Bila hal tersebut dipatuhi, maka tidak
mungkin lagi ada bangunan yang rusak, tetapi biaya rehab tak tersedia

BAB VI
ALOKASI BIAYA OPERASIONAL DI SEKOLAH
A. Dalam mengalokasikan biaya operasional persekolah perlu mempertimbangkan
beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Penggunaan Standar Anggaran Per Siswa untuk menjamin keadilan antar siswa dan
untuk menyelengarakan pendidikan yang memadai. Untuk mengalokasikan anggaran
per sekolah, variable Rata-rata Kehadiran Siswa Harian ( RKSH ) lebih tepat untuk
digunakan dinbanding variable jumlah siswa yang terdaftar pada awal tahun ajaran.
Penggunaan RKSH lebih menjamin insentif ekonomi di tingkat sekolah dalam upaya
mencegah putus sekolah dan untuk lebih menjamin hubungan dengan orangtua
terutama jika ada masalah. Sekolah juga mempunyai insentif yang kuat untuk
mempertahankan siswa pada tahun berikutnya karena alokasi dana yang akan
mereka terima sangat tergantung dari kehadiran siswa.
2. Penyediaan dana Insentif untuk peningkatan prestasi siswa. Insentif ini dapat
didasarkan pada peningkatan ( perubahan ) nilai evaluasi hasil belajar atau ujian dari
tahun ke tahun atau didasarkan pada perbaikan rata-rata nilai selama periode
tertentu ( misalnya 3 tahunan ). Penyediaan dana tersebut merupakan bentuk
penghargaan bagi sekloah karena prestasi yang di capai anak didiknya. Penerapan
prinsip ini akan memotivasi sekolah dalam meningkatkan prestasi siswanya karena
semakin baik peningkatan nilainya semakin banyak dana yang dapat diperoleh
sekolah.

B. Bagaimana menerapkan panduan ini di sekolah


Biaya operasional yang dirancang harus berkaitan dengan biaya investasi yang telah
tersedia, sehingga akan perlu tidak perlu disediakan biaya operasionalnya.
1. Bangunan sekolah yang belum lengkap tentu saja secara bertahap harus disediakan
kelengkapannya oleh pemerintah atau pemerintah kabupaten / kota atau yang
berwenang. Dari bangunan yang telah tersedia, harus dialokasikan biaya
perawatannya yaitu sekitar 5 % dari nilai bangunan yang telah ada. Ketentuan ini juga
berlaku untuk pemeliharaan buku, alat, dll.
“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 42
2. Sekolah yang memiliki laboratorium IPA perlu disediakan biaya pembelian bahan
harus pakai, dengan memperhitungkan frejuensi tatap muka dan jumlah siswanya.
Bila belum memiliki laboratorium, apakah sudah memiliki kit alat IPA atau tidak. Bila
belum punya lab dan alat tentu saja tidak begitu perlu disediakan bahan praktek. Bila
sekolah menggunakan lab sekolah lain harus ada bukti kerjasamanya. Hal ini penting
karena ujian akhir, juga menyangkut praktikum.
3. Ketentuan ini juga berlaku untuk pendidikan keterampilan, olahraga, kesenian.
4. Untuk kegiatan lain juga perlu adanya data dan rancangan kegiatan konkrit dari
sekolah.
5. Sehubungan dengan hal tersebut, sebelum menyusun BSP Operasional perlu ada
pengumpulan data dan informasi, terkait dengan data persekolahan dan rancangan
kegiatan pembelajaran, menyangkut siswa, tenaga, sarana, prasarana, rancana
kegiatan selama setahun baik menyangkut teknis edukatif maupun administrative.
Berdasarkan hal tersebut akan terjadi perbedaan dalam BSP Operasionalnya meskipun
tipe sekolah sama, karena ada perbedaan kondisi siswa, tenaga dan sarana, prasarana
dan kegiatannya.
Untuk menghindari perbedaan yang tidak proposional di setiap sekolah maka dibuat
panduan harga satuan untuk kegiatan jasa sebagai berikut :
HARGA
No. KOMPONEN JENIS Satuan
(Rp)
1 Gaji Pegawai/ 1) Honor TU Tidak Tetap bulan 600.000,-
Guru Tidak Tetap 2) Honor Pesuruh Tidak Tetap bulan 500.000,-
3) Honor Penjaga Malam bulan 500.000,-
4) Honor Satpam bulan 700.000,-
5) Honor Guru Tidak Tetap jam 25.000,-

2 Tunjangan Proses 1) Honor Kelebihan Jam Mengajar jam 25.000,-


2) Wakil Kepala Sekolah bulan 700.000,-
3) Koordinator BP/BK, Kurikulum dan Lab Bln/org 200.000,-
4) Pemb. Kepala Sekolah Bidang Urusan Bln/org 300.000,-
5) Wali Kelas bulan 100.000,-
6) Piket bulan 75.000,-
7) Bendahara Gaji bulan 250.000,-
8) Bendahara Rutin bulan 250.000,-
9) Bendahara Komite bulan 250.000,-
10) Bendahara Pemungut Iuran Bln komite bulan 250.000,-

3 Pembinaan 1) Pembina OSIS/PKS Kesiswaan bulan 300.000,-


Kesiswaan 2) Pembina Pramuka bulan 100.000,-
3) Pembina PMR bulan 100.000,-
4) Koordinator Pembina Keagamaan bulan 200.000,-
5) Pembina Rohani Islam/DKM bulan 100.000,-
6) Pengelola Perpustakaan bulan 200.000,-
7) Pengelola Kegiatan Sosial bulan 100.000,-
8) Pembina Satgas Pelajar bulan 200.000,-

4 Perencanaan 1) Rapat Pembagian Tugas Mengajar kegiatan 750.000,-

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 43


HARGA
No. KOMPONEN JENIS Satuan
(Rp)
Proses pembelajaran

5 Penilaian Hasil 1) Ulangan Harian Bersama siswa 20.000,-


Belajar 2) Ulum Semester siswa 25.000,-
3) Tes Uji Coba Ujian Nasional siswa 25.000,-
4) Ulangan Kenaikan Kelas siswa 25.000,-
5) Ujian Nasional siswa 25.000,-

6 Sarana dan 1) Pemeliharaan Komputer Kantor unit 1.000.000,-


Prasarana 2) Pemeliharaan Alat-alat Elektronik unit 150.000,-
3) Pemeliharaan mesin Riso unit 750.000,-

7 Pengelolaan 1) Penyusunan RAPBS/APBS kegiatan 1.000.000,-


Pendidikan Sekolah

8 Manajemen 1) Kegiatan rapat-rapat komite bulan 500.000,-


Sekolah 2) Rapat Dinas diluar sekolah bulan 500.000,-
3) Biaya koordinasi pengurus komite bulan 500.000,-
sekolah dengan sekolah
4) Biaya konsumsi tamu bulan 750.000,-
5) Bantuan dana sosial bulan 2.000.000,-
6) Penggantian transport pengelola Iuran bulan 2.880.000,-
komite Sekolah

9 Biaya Perjalanan 1) Perjalanan Dinas Luar Kota Kepala kegiatan 200.000,-


Sekolah
Dinas Personil 2) Perjalanan Dinas Luar Kota Guru dan kegiatan 150.000,-
Pegawai
3) Perjalanan Dinas Dalam Kota Kepala kegiatan 25.000,-
Sekolah
4) Perjalanan Dinas Dalam Kota Guru dan kegiatan 15.000,-
Pegawai

10 Peng. Kualifikasi 1) Bantuan Biaya Pendidikan orang 500.000,-

11 Pengembangan 1) Membuat prog. kurikulum 2008/2009 kegiatan 500.000,-


Kurikulum

Pajak Penghasilan
Pasal 21 Pasal 22
Dipungut dari Pegawai Golongan III keatas Setiap pembebanan pengadaan barang dan
sebesar 15% dari penerimaan bruto jasa yang nilainya mulai Rp. 1.000.000,-
(honor, uang transport, uang makan dst. Pemegang Kas harus memotong PPh
berbentuk uang, insentif, dan lain-lain) sebesar 1,5% dari harga dasar

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 44


Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Dikenakan untuk pembebanan pengadaan barang/jasa diatas Rp. 1.000.000,- maka
Pemegang Kas harus memotong PPN sebesar 10% dari harga dasar

Pajak Penghasilan (Pasal 23)


Tarif
(Tidak Termasuk PPN Uraian
dan Tanpa Batasan)
3% Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta khusus kendaraan angkatan darat
6% Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
persewaan tanah dan/atau bangunan yang telah dikenakan
PPh yang bersifat final berdasarkan PP 29/1996 dan sewa dan
penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
khusus kendaraan angkutan darat.
7,5% Jasa profesi termasuk jasa konsultan hukum dan pajak

6%  Jasa teknik dan manajemen


 Jasa perancangan/desain
 Jasa instalasi/pemasangan
 Jasa perawatan/pemeliharaan/perbaikan
 Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan, dll.
1,5%  Jasa pembersihan hama dan jasa pembersihan
 Jasa selain jasa-jasa tersebut diatas yang pembayarannya
dibebankan pada APBN/APBD kecuali jasa konstruksi dan
jasa konsultan yang telah dikenakan PPh yang bersifat
final sebagaimana dimaksud dalam PP 29/1996

Dokumen Pendukung Biaya Rapat


 Surat Undangan
 Daftar Hadir (Asli)
 Notulen Rapat
 Konsumsi/Daftar Uang Transport
Pembayaran Honorarium yang harus dilampirkan
 Surat Tugas
 Daftar Hadir (Absensi) harus dilampirkan
 Pelaksanaan rapat dinas, seminar atau sejenisnya yang menimbulkan pengeluaran, maka
diperlukan lampiran berupa absensi rapat, notulen rapat dan penunjang lainnya
termasuk undangan rapat
Pengadaan Langsung Barang / Jasa Melalui Beban Pengisian Kas
 Pengadaan s/d Rp. 5.000.000,- dilakukan Tanpa Surat Pesanan atau SPK
 Pengadaan diatas Rp. 5.000.000,- s/d Rp. 15.000.000,- dilakukan dengan Surat Pesanan
dari Pelaksana Anggaran, Surat Penawaran dan Serah Terima Barang.
 Diatas Rp. 15.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,- dilakukan dengan Surat Perintah Kerja (SPK).

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 45


Pembayaran diatas Rp. 15.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,-
 Kwitansi materai Rp. 6.000,-
 Faktur Rincian Barang/Jasa yang didalamnya tertera PPN 10%
 Faktur Pajak Pihak Ketiga
 Surat Pesanan dari PA
 Surat Penawaran Harga
 Surat Perintah Kerja (SPK)
 Berita Acara Pemeriksaan Barang/Jasa
 Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa
 Sertifikasi Perusahaan
 Surat Setoran Pajak (PPN dan PPh)
Dokumen Pembayaran Kepada Pihak Ketiga (Belanja Tdk Langsung dan Belanja Langsung)
1. Pembayaran s/d Rp. 250.000,-
a. Kwitansi tanpa materai
b. Faktur Rincian Barang/Jasa
2. Pembayaran diatas Rp. 250.000,- s/d Rp. 1.000.000,-
a. Kwitansi dengan materai Rp. 3.000,-
b. Faktur Rincian Barang/Jasa
3. Pembayaran diatas Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,-
a. Kwitansi materai Rp. 6.000,-
b. Faktur Rincian Barang/Jasa yang didalamnya tertera PPN 10%
c. Surat Setoran Pajak (PPN dan PPh 22/23)
4. Pembayaran diatas Rp. 5.000.000,- s/d Rp. 15.000.000,-
a. Kwitansi materai Rp. 6.000,-
b. Faktur Rincian Barang/Jasa yang didalamnya tertera PPN 10%
c. Surat Pesanan dari PA
d. Surat Penawaran
e. Surat Keterangan Penerimaan Barang/Jasa
f. Surat Setoran Pajak (PPN dan PPh 22/23)

“sumber DIRJEN DIKDASMEN” Hal. 46

Anda mungkin juga menyukai