COM
PEDULI
RAKYAT
“Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi”
Edisi : 224 Minggu II/ Tahun ke XI/ 15 - 30 Juni 2020 Email : red.pedulirakyat@gmail.com Rp10.000,- Luar Jawa + Ongkos kirim
Diduga Oknum Aparatur Pemdes Jati Pungli Pembuatan e-KTP/KK Masal Polres Subang Terus Dalami
Menyikapi masalah itu, Tim
Perak mencoba beberapa kali
mendatangi Kantor Desa Jati, Kasus Misteri Kematian Erni
namun tidak ada satupun staf desa
tersebut yang bisa dimintai
keterangan.
Akhirnya Perak mencoba
menghubungi Kaur Pemerintahan
Desa Jati yang bernama Yaman
melalui ponselnya dan alhasil,
Yaman membenarkan, bahwa dalam
pembuatan e-KTP dan KK massal
itu, ada pungutan sebesar Rp50 Ribu
untuk per item dan berdalih, uang
hasil pungutan tersebut, untuk biaya
operasional, diantaranya untuk SUBANG, (PERAK).-
petugas UPTD Disdukcapil Kematian Erni (Wanita paruh baya), di Jalan Sepi
Pagaden. Perkebunan Tebu PG Rajawali, Desa Pasirbungur,
Sementara itu Kepala UPTD Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, pada
Pagaden Sumiati melalui ponselnya Senin tengah malam sekira Pukul 01:00 WIB,
membenarkan pihaknya menerima
tanggal 20 April 2020 lalu, hingga kini masih
uang Rp50 ribu, rokok satu bungkus
menyimpan Misteri.
dan nasi bungkus Padang per orang
Pasalnya, dalam proses penyelidikan polisi
saat pelaksanaan kegiatan
setempat, mulai dari Polsek Purwadadi hingga
CIPUNAGARA- SUBANG, di Desa Jati, Kecamatan Hali itu dibenarkan oleh salah p e r e k a m a n i t u d i g e l a r. I a
Polres Subang, hingga saat ini belum bisa
(PERAK).- Cipunegara, Kabupaten Subang, seorang warga desa setempat saat menganggap hal itu lumrah, apalagi
memastian apa yang menjadi penyebab kematian
Diduga pembuatan/ perekaman diPungli (pungutan liar, red) senilai diwawancara Perak, “Benar pak kegiatan tersebut tidak dianggarkan
BOP-nya oleh Dinas Kependudukan
Enri, Warga Dusun Kaliaren, Desa Sukamandijaya,
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Rp50 Ribu/ item/ KTP/ KK oleh kalau mau bikin e-KTP harus bayar
dan Catatan Sipil Kab. Subang. Kec. Ciasem, Kab. Subang ini.
Elektronik atau e-KTP dan Kartu oknum aparatur desa setempat, Rp50 Ribu, kalau gak bayar, gak
qHendra G Namun, polisi dalam hal ini Unit Laka Lantas
Keluarga (KK) secara masal di gelar belum lama ini. dibuatkan,” ungkapnya.
Polres Subang dalam tahap penyelidikannya masih
terus mendalami kasus tersebut, “Berita Acara (BA)
Kinerja Petugas PKH/ BPNT Carut Marut, Pendapat dari Ahli safety riding, Joel Deksa
Mastana/Konsultan di Korlantas sudah
dilaksanakan, Hari Senin, tanggal 8 Juni 2020, di
Karang Taruna Sukamandijaya & Ciasem Baru Advokasi Para KPM Kantor IMI Jakarta. Disana dijelaskan, bahwa cara
Asep yang mengendarai sepeda motor, membiarkan
korban membonceng dengan cara yang salah, yaitu
PANTURA-SUBANG, membonceng dengan cara menghadap ke pinggir,
(PERAK).- otomatis kaki korban hanya menginjak satu step
Sebagai anak bangsa yang peduli motor saja, kedua, Asep membiarkan korban tidak
terhadap tata kelola pemerintahan, berpegangan, padahal waktu itu, korban sedang
melalui kontrol sosial dalam kinerja marah kepadanya, karena sebelum naik motor
birokrasi Dinas Sosial (Dinsos) sempat berantem dulu, menurut ahli, memang Asep
Subang di Bidang Pendampingan sudah salah, namun kesalahan itu tidak diatur dalam
Program Keluarga Harapan (PKH) peraturan dan undang-undang, namun Asep juga
dan Tenaga Kesejahteraan Sosial tidak memakai helem, tidak bawa SIM, tapi itu
(TKS) Bantuan Pangan Non Tunai hanya sebatas tilang saja,” ujar Kasubnit Laka
(BPNT) yang diduga carut marut, Lantas Polres Subang, AIPTU Sudiharto melalui
K a r a n g Ta r u n a ( K T ) D e s a Handpone/WhatsApp (WA)nya, Jum'at (12/6/20).
Sukamandijaya dan Karang Taruna Tidak sampai disitu, Kasubnit Laka meminta
Desa Ciasem Baru, Kecamatan petunjuk kepada Wakapolesnya, “Tadi saya dan
Ciasem, Kabupaten Subang, Kanit Laka menghadap Wakapolres, petunjuk
Berkolaborasi dalam Advokasi Waka, lanjutkan lidik untuk meminta pendapat
s e j u m l a h p u l u h a n K e l u a rg a pihak-pihak terkait kelas jalan dan kelaiakan
Penerima Manfaat (KPM) PKH dan kendaraan ke APM Honda. Jadinya gelar ditunda
BPNT se-Kecamatan Ciasem. sampai didapat hasil keterangan APM Honda dan
Adapun beberapa poin masalah pihak terkait penilaian kelas jalan,” tuturnya.
yang diadukan para KPM baik yang Hari Senin, tanggal 15 Juni 2020 lanjut Kasubnit
mengadu langsung kepada dan hasil Laka, “ Hari Senin saya akan koordinasi dengan
temuan di lapangan oleh karang Kemenhub dan Honda sesuai petunjuk Wakapolres,
taruna, akibat carut marutnya serta menghadap dan konsultasikan dengan
kinerja petugas PKH/ BPNT Kasipidum di Kejaksaan,” pungkasnya.
tersebut, diantaranya pertama, ada Mendengar hal itu, puluhan masa (Keluarga
warga yang dinyatakan terdaftar “Atas dasar hasil Pulbaket dari para kejelasan terdaftar baru atau nilai tindaklanjuti ke operator SIK- korban) sempat geram menggeruduk Kantor Polsek
sebagai KPM PKH/ BPNT, KPM yang mengadu kepada kami bantuan PKHnya bertambah sesuai NGnya di desa masing-masing,” Purwadadi hingga Polres Subang, Kamis
sehingga tidak berhak mendapatkan inilah, sehingga kami anggap dan kebutuhan anggota keluarganya, dalihnya berjanji, di rumahnya, (07/05/2020).
bantuan dampak Covid-19, namun diduga terjadi carut marut atas tanpa memfasilitasi atau membantu Kamis, 11 Juni 2020. Dalam kesempatan itu, masa juga sempat
merasa belum pernah menerima kinerja para Pendamping PKH dan pengurusannya, padahal mayoritas Seperti telah diberitakan Perak membacakan hasil Visum et repertum (Autopsi)
Uang PKH dan Sembako BPNT dan TKS BPNT,” tegas Ketua Karang para KPM emak-emak yang awam sebelumnya, temuan masalah ini Erni, yang sudah dipegang oleh Polsek Purwadadi
tidak memegang atau memiliki Taruna yang akrab disapa Enjoy ini. dalam hal itu,” ungkapnya berawal dari temuan di Dusun dari Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu.
ATM dan Buku Tabungannya sama Tambahnya menandaskan, “Pada menandaskan. Margasari, Desa Sukamandijaya, Faktanya, sesuai dengan yang tercantum pada hasil
sekali, kedua, tidak pernah Hari Jum'at, tanggal 5 Juni 2020, Sama halnya dengan kinerja TKS autopsi ada luka dibagian mata korban, tulang
Kec. Ciasem, Ketua RT 33/ RW 15-
menerima bantuan apapun dari Pendamping PKH di Desa BPNT lanjut Enjoy, “Kerjanya tengkorak belakang kepala retak, terdapat gumpalan
pemerintah, tetapi diberi pegangan Sukamandijaya, didampingi molor setiap tiga bulan sekali, Dusun Margasari, Budi Satria yang
darah didalam otak, luka dibagian mata kaki dan jari
Buku Tabungan PKH/ BPNT nya Koordinator PKH Kec. Ciasem, Ade jangankan upgrade dan update, a k r a b d i s a p a RT M u d i kaki dan memar-mamar dibagian belakang kepala.
saja tanpa ATMnya, ketiga, Ahyani, juga Bidang Linjamsos evaluasi, revisi hingga pemutahiran mengungkapkan, “KPM Pasutri Berdasarkan hasil Berita Acara Pemeriksaan
memiliki atau memegang ATM dan Dinsos Subang, Nana, bahkan data para KPM juga tidak jelas, Aep Saepudin dan Susilawati warga (BAP) polisi, pelaku mengaku, kematian Erni itu,
Buku Tabungan dan pernah dilanjut pada Hari Senin, tanggal 8 buktinya banyak KPM BPNT yang saya ini, adalah tercatat sebagai murni kecelakaan lalu lintas. Pelaku berdalih
menerima Sembako BPNT setiap Juni 2020 dihadiri pula oleh mayoritas masyarakat miskin dan penerima PKH dan BPNT sejak merasa panik, sehingga langsung kabur,
bulan hanya beberapa kali saja, Supervisor PKH Dinsos Subang, awam ini yang masih layak menjadi beberapa tahun lalu dan hingga saat meninggalkan korban (Jenazah Herni) di IGD
namun sudah satu tahun lebih ini Husen Anwar, ngomongnya setiap KPM banyak mengeluh, karena Puskesmas Purwadadi, Kab. Subang, tanpa ada
tidak menerima sembakonya lagi, tiga bulan sekali ada pemutahiran sembako yang seharusnya setiap ini masih terdaftar dalam datanya,”
pertanggungjawaban apapun, lantaran korban
walau setiap bulan datang BRILink/ data KPM, tapi buktinya para KPM bulan masih diterimanya, hingga ungkap Mudi, di rumahnya kepada
didapatinya sudah tidak bernyawa pada saat
E-Warong terkait, saldonya selalu mengadu kepada kami, bahwa satu tahun lebih ini, jangankan Perak. kejadian. Bahkan sebelum melarikan diri, pelaku
kosong, keempat, KPM PKH yang setiap tiga bulan sekali itu, setelah diterimanya lagi, malah, setiap kali Lanjut Mudi menegaskan, “Saya juga tidak memberi tahukan identitas korban kepada
anaknya lebih dari satu, namun yang setiap pencairan dana PKH, dicek di BRILink saldonya selalu bicara seperti ini berdasarkan data petugas Puskesmas tersebut.
didata dan menerima hanya satu memang selalu dirapatkan di rumah nol. Sementara, ATMnya masih ada yang saya miliki se-Desa Atas perbuatannya itu, pelaku bisa dijerat dengan
anak saja, padahal setiap pencairan, ketua kelompok masing-masing pada tangan mereka tanpa ada Sukamandijaya. Bahkan, bukan Pasal 310 Undang-Undang Republik Indonesia
tiga bulan sekali selalu dirapatkan atau didatangi satu per satu KPM, kejelasan dari petugas TKSnya hanya Susilawati, tapi masih banyak Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
oleh masing-masing ketua namun hanya untuk miminta setoran masing-masing,” pungkasnya. Angkutan Jalan (LLAJ), Ayat (4) Dalam hal
KPM lainnya mengalami nasib yang
kelompok dan pendampingnya. atau pungutan uang saja basa basi Sementara itu, ketika kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
Demikian diungkapkan Ketua biaya transport atau bensin, jajan dikonfirmasi Koordinator TKS sama, yaitu terdaftar sebagai
yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia,
Karang Taruna Desa dan lain-lain kisaran Rp20.000,- Kecamatan Ciasem, Dede Ahyani penerima PKH/BPNT, tapi belum
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
Sukamandijaya, Hendra Sunjaya hingga Rp35.000,- bahkan lebih per yang tidak lain merupakan adiknya pernah menerima dana bantuan (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
didampingi sejumlah anggotanya KPM, berkaitan dengan Koordinator PKH Kecamatan pemerintah yang menjadi haknya Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
bersama Ketua Karang Taruna Desa pemutahiran data, hanya Ciasem, Ade Ahyani berdalih, “Ada dan perlu diketahui juga oleh Dinas Bisa juga dijerat dengan Pasal 359 KUHPidana,
Ciasem Baru, Tabroni didampingi menyarankan pembaharuan dan pengurangan KPM BPNT, namun Sosial Kabupaten Subang, bahwa barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya)
Sekretarisnya, Asep, belum lama aktifasi Kartu Keluarga (KK) infut ada juga penambahan KPM yang dalam kinerja pendampingan KPM menyebabkan orang lain mati, diancam dengan
ini, disela Pulbaket (Pengumpulan data melalui SIK-NG ke operator sebelumnya masuk DTKS (Data pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana
PKH dan BPNT, para petugasnya
bahan keterangan) dan berbagai SIK-NG masing-masing desanya Terpadu Kesejahteraan Sosial) atau kurungan paling lama satu tahun. qHendra
bukti lainnya yang berkaitan dengan atau datang langsung ke pihak BDT (database), terimakasih atas tidak pernah melibatkan ketua RT
masalah PKH dan BPNT tersebut, Pemdes saja, kalau KPM mau info ini, nanti saya akan setempat,” tegasnya. qTim
Edisi: 224 Minggu II/ Tahun ke XI / 15 - 30 Juni 2020
HUKRIM
Diduga Korupsi Sejumlah Bantuan,
Proyek Siluman
Milyaran Rupiah Kades Pamanukan Hilir Ditipidkor-kan
pemerintahan di Jamaludin, ketika dikonfirmasi di
Tiga Tahun Mangkrak desanya itu,
sehingga Ketua
rumahnya, Selasa, 9 Juni 2020, yang
nampaknya Udin sedang agak tidak
BPD, Muktar enak badan, sehingga Perak tidak
menyerahkan atau bisa lebih banyak wawancara,
melaporkan hasil namun Udin sedikit bicara,
investigasinya “Memang benar tadi saya di panggil
bersama para ke Polres Subang (Unit Tipikor), tapi
tokoh masyarakat tidak ada pertanyaan apa-apa, hanya
setempat, terkait memberitahukan, bahwa saya telah
dengan dugaan dilaporkan oleh BPD dan saya akan
korupsi yang menjalani sendiri, sebab saya merasa
dilakukan Kades tidak bersalah,” ujarnya percaya diri.
Udin Jamaludin Atas kejadian itu, berdasarkan
sebesar kurang hasil investigasi Perak di lapangan,
l e b i h bahwa diduga perubahan secara
Rp900.000.000,-. ekonomi keluarga Udin Jamaludin
PANTURA-SUBANG, (PERAK).- Tidak hanya itu, sejak menjabat sebagai kades, telah
Tiga tahun yang lalu masyarakat B P D j u g a mempunyai Mobil Toyota Rush,
Kecamatan Compreng dan Kecamatan menemukan membeli Rumah Mantan Kades
Tambakdahan, Kabupaten Subang langsung dugaan Pamanukan Hilir, Engkur, membeli
PANTURA-SUBANG, Jamaludin, namun tidak penggelapan uang Motor N-MAX dan ganti sepeda
berbangga hati, karena terlaksananya (PERAK).- mengindahkannya, bahkan ada hasil sewa tanah bengkok seluas
proyek pembangunan Jembatan Gantung motornya juga, yang awalnya Honda
Sering kali dua lembaga yang ada bahasa yang sangat menyinggung 7000 M2 yang berlokasi di Desa CBR, sekarang menjadi Suzuki
Kali Cipunagara sebagai penghubung di desa ini terjadi perselisihan secara hati anggota BPD dan ketuanya Tegalurung selama 5 tahun oleh Ninja.
kedua kecamatan tersebut, tempatnya di interen pemerintahan, terkadang Muktar Zaelani mengungkapkan Kades Udin Jamaludin. Sebagai edukasi hukumnya, jika
pasalnya kepala desa merasa seorang ketersinggunganya saat kades Udin Faktanya, informasi tersebut
Dusun Panyurungan, Desa Bojongnegara, langsung diterimanya dari seorang
benar terbukti Udin telah
nomer satu di desanya dan tidak Jamaludi mengatakan, “Mitra-mitra menyewakan tanah bengkok dan
Kecamatan Tambakdahan, namun menghormati kekelembagaan BPD, naon lah, cicing weh BPD mah yang menyewa tanah bengkok.
harapan itu tinggal mimpi, lantaran menggelapkan uang hasil sewanya,
padahal secara spesifik kedua nyaho tanda tangan weh,” ujarnya Bahkan, yang kedua, Kades Udin
juga diduga menggelapkan uang Udin bisa dijerat dengan Pasal 10
proyek yang sudah berjalan 3 tahun, kini lembaga ini sama-sama diberi SK menggunakan Bahasa Sunda kasar,
Permedagri nomer 1 tahun 2016
terbengkalai. oleh bupati. yang artinya (Mitra-mitra apalah, sewa tanah seluas 8,2 Hektar.
Seperti halnya yang terjadi pada diam saja, BPD itu tahu tandatangan Selenjutnya, Dana untuk Modal tentang Pengelolaan Asset Desa dan
Menurut sumber dari seorang penjual Desa Pamanukan Hilir, Kecamatan saja),” terang Ketua BPD BUMDes senilai Rp40.000.000,- untuk dugaan korupsinya, dijerap
jasa penyebrangan menggunakan perahu Pamanukan, Kabupaten Subang. Pamanukan Hilir, Muktar Zaelani pengajuan Kades lama bernama Undang-Undang Nomor 31 tahun
di sungai itu, bernama Aji dan Johan Sang kades tidak pernah ada menirukan bahasa kades tersebut, Engkur, juga raib oleh sang kades 1999 tentang Pemberantasan Tindak
komukasi dengan BPD dalam dirumahnya, saat dikonfirmasi dan banyak dugaan korupsi lainnya, Pidana Korupsi, serta ketidak ada
mengatakan, “Proyek itu sudah 3 tahun, transparansiannya terhadap publik
menerapkan kebijakan, terlebih Perak, Rabu tanggal 10 Juni 2020. “Saya anggap, bahwa Kades Udin
namun sampai sekarang belum selesai, Kades Pamanukan Hilir, Udin Perlakuan kasar Kades Udin Jamaludin ini tidak amanah, serta atas tata kelola anggaran
bahkan pemborong sudah tiga kali ganti, Jamaludin dianggap tidak transparan tersebut, membuat BPD ini habis tidak cakap mengelola keuangan pemerintah, dijerat Undang-Undang
pemborong pertama terjerat kasus pidana, dalam segala hal apapun, sering kali kesabaran dan tak ada toleransi lagi desa,” tandasnya. nomor 14 tahun 2008 tentang
pemborong ke dua meninggal dunia dan pihak BPD melayangkan surat atas kebijakan-kebijakan sewenang- Menyikapi masalah tersebut, Keterbukaan Informasi Publik.
teguran kepada Kades Udin wenang dalam tata kelola Kades Pamanukan Hilir, Udin qAtang S
sekarang pemborong ketiga tidak jelas,
sudah satu minggu tak ada yang kerja,”
ungkapnya sambil mengayun tambang
perahu penyebrangan.
Sudah Satu Tahun Roboh, Bangunan SDN Taruma Negara Belum Kunjung Diperbaiki
Di hari yang sama, setelah melihat
PANTURA-SUBANG, hanya memiliki 5 RKB, sebab satu Juni 2020.
proyek makrak yang dananya menelan (PERAK).- ruangan dipakai untuk kantor guru, Disampaikan
sekitar Rp15 Milyar itu, Perak Bangunan SDN Taruma Negara sehingga dengan terpaksa, untuk Rakiman, bahwa
mendatangi rumah kediaman Kepala Desa yang terletak di Desa Sukatani, kelas 4, 5 dan 6 menunggu giliran pihaknya berharap
Bojongnegara, Rosidi, tepatnya Sabtu, 13 Kecamatan Compreng, Kabupaten kelas 1,2 dan 3 selesai jadwal belajar pemerintah segera
Subang telah lama rusak dan ambruk setiap harinya. membangun kembali
Juni 2020. parah, tepatnya sejak Bulan Maret Kondisi memprihatinkan ini RKB di sekolahnya
Saat diwawancarai, Rosidi mengatakan, 2019. membuat Kepala Sekolah SDN tersebut, sebelum anak
“Tak ada komunikasi apapun kepada kami Pasalnya, penyebab dari Taruma Negara, H. Rakiman, sekolah mulai masuk
dari semua pemborong jembatan tersebut, ambruknya bangunan yang S.Pd.M.M.Pd., angkat bicara, “Dari belajar normal.
ditempati belajar siswa kelas 5 dan 6 pihak BPBD pernah ada yang datang Mengingat, “Bahwa
padahal proyek itu ada di wilayah saya, ini, diakibatkan oleh bencana angin dan Kades Sukatani juga pernah SDN Taruma Negara
jika ada kehilangan apa-apa atau ada kencang, beruntung tidak ada korban melihat bangunan yang roboh ini, ini dibangun pada
korban dari buruh harian di proyek itu, jiwa. Namun, seluruh bagian atas namun sampai saat ini belum ada tahun 1982 dan telah didik sejumlah 72 murid, 3 orang
tetap desa yang disibukan,” ungkapnya. sekolah hancur berantakan. Akibat tanda-tanda diperbaiki sudah satu beroperasi mulai tahun 1986 dan guru PNS dan 4 orang guru
dari kejadian ini, SDN Taruma tahun, katanya sih Pemda Subang banyak menghasilkan siswa-siswi Sukwan,” menurut keterangan
Pasalnya, Jembatan itu sangat berguna Wawan, salah seorang guru yang
Negara menjadi kekurangan Ruang akan memperbaiki tahun ini, ya alumninya bersekolah ke perguruan
jika sudah selesai, tidak hanya antar lintas Kelas Belajar (RKB). mudah-mudahan terlaksana,” tinggi hingga jadi sarjana. Kini SDN berada saat Perak mendatangi
dua kecamatan itu saja, namun merupakan Betapa tidak, SDN Taruma Negara ungkapnya kepada Perak, Kamis,11 Taruma Negara mempunyai anak sekolah dimaksud. qAtang S
jalan pintas yang bisa memotong tujuan
dari Subang menuju ke Pantura.
Selain itu, dalam pekerjaan jembatan
tersebut, diindikasikan ada praktek tindak
Bertahun-tahun Rusak Parah, Bangunan SDN Kertawinaya Tak Tersentuh Pemkab Subang
pidana korupsi yang dilakukan oleh para Rustandi sekolah yang jadi perbincangan di tuturnya.
oknum pemborong. Faktanya, selain p a d a WAG. Letaknya dipinggir jalan Tatan menambahkan, kondisi ini
membiarkan makraknya pekerjaan, di salah Provinsi, Jalan Kalijati-Sukamandi, terlihat di ruang kelas, ketika pintu
s a t u persisnya SDN Kertawinaya ini ruang kelas yang sudah rusak dan
lokasi pekerjaanyapun tidak nampak WhatsA hanya diikat pakai seutas tali yang
berdiri bersebelahan dengan TPU
papan nama informasi pekerjaan. p p Pintu air Sungai Cijengkol- dililit ke kusen ini dibuka.Kondisi
Padahal, sudah barang tentu, proyek Group Sukamandi dan sangat mudah sekolah rusak ini sudah barang tentu
tersebut, dibiayai melalui anggaran negara (WAG), aksesnya.Ketika Perak ke lokasi, membuat tidak nyaman untuk KBM,
yang notabene adalah uang rakyat yang hingga kondisi sekolah memang sepi, sebab “Kemana anggaran dari APBN
menjadi untuk pendidikan yang nilainya
nilainnya Milyaran Rupiah. qAtang S perbinca
aktivitas belajar mengajar diliburkan
Triliunan Rupiah, kok masih ada
dengan adanya Pandemi Covid-19.
n g a n bangunan sekolah negeri yang
Jika dilihat sekilas dari luar,
khalaya seperti ini,” tandas Tatan.
bangunan sekolah memang sudah
k ramai Sementara itu, Tokoh Masyarakat
nampak rusak dan persis seperti
d i WA Desa Sukamandijaya, Fajar
bangunan tak terawat. Pengunggah
g r u p Riskomar, S.I.P., mengungkapkan,
PANTURA-SUBANG, v i d e o Ta t a n R u s t a n d i y a n g
tersebut.Dalam video itu, tampak karena pendidikan dasar itu
(PERAK).- merupakan warga setempat
pintu kelas yang sudah rusak, lantai merupakan sebuah prinsip dasar dari
Kondisi bangunan Sekolah Dasar mengantar Perak untuk melihat-
yang keramiknya sudah pendidikan. Untuk itu, harus
Negeri (SDN) Kertawinaya, Blok lihat ke dalam ruang kelas.
mengelupas, bahkan di salah satu dibarengi dengan sarana dan
Pintu-Dusun Cijengkol, Desa Menurutnya, kondisi didalam
ruang kelas atapnya roboh dan ruangan yang masih dipergunakan prasarana yang memadai, “Akan
Sukamandijaya, Kecamatan tumbuh rumput hingga tumbuh pula tetapi, kalau saya lihat kondisi
untuk Kegiatan Belajar Mengajar
Ciasem, Kabupaten Subang tampak pohon Cerry. (KBM) tidak jauh lebih buruk dari bangunan di SD Kertawinaya ini,
rusak parah. Menyikapi masalah itu, pada kondisi diluar sekolah, “Bahkan ada sangat tidak layak, bahkan
Seperti nampak dipertontonkan Jum'at (05/06/2020), Perak ruangan yang sudah ditopang pake membahayakan bagi siswa yang
pada video unggahan salah seorang mendatangi SDN Kertawinaya, bambu dan atapnya pada bolong, melaksanakan KBM di sekolah ini,”
warga setempat, bernama Tatan untuk melihat langsung kondisi jelas ini membahayakan bagi siswa,” ungkapnya. qHamid
SEPUTAR PRIANGAN Edisi: 224 Minggu II/ Tahun ke XI / 15 - 30 Juni 2020