Disusun Oleh :
Tingkat 1 A
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu dosen dan teman – teman mahasiswa
semua yang telah mendukung kami dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca .
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang karakteristik Akidah Islam ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................3
2.1 Pengertian Akidah Islam..............................................................................3
2.2 Karakteristik Akidah Islam..........................................................................3
2.3 Ciri-Ciri Karakteristik Akidah Islam...........................................................4
2.4 Sumber Akidah Islam..................................................................................5
2.5 Kebutuhan Manusia Terhadap Akidah........................................................6
2.6 Faktor buruknya akhlak dan penanggulangannya.......................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan yang kompleks.
Kesempurnaan itu terletak pada tiga aspek yaitu:
a) Aspek akidah
b) Aspek syari’ah
c) Aspek akhlak
Meskipun aspek yang pertama sangat menetukan tanpa integritas kedua aspek
yang lain dalam perilaku kehipan umat Islam tetapi makna realitas kesempurnaan
Islam kurang utuh bahkan dapat menimbulkan degradasi keimanan pada diri Muslim
karena berbarengan dengan itu eksistensi perilaku lahiriah seseorang adalah
perlambangan batinnya. Sehingga akidah merupakan kumpulan dari berbagai masalah
kebenaran yang pasti dipatuhi oleh akal, pendengaran, dan hati.Manusia meyakininya
dengan menetapkan kebenaran dan memastikan eksistensi dan ketetapannya tanpa
keraguan.
Setiap agama memiliki karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-
agama lain. Agama yang dapat menyelamatkan dunia yang terpecah pecah dalam
berbagai bagian perpecahan yang dengan berbagai krisis yang belum diketahui
bagaimana cara mengatasinya.
Islam adalah agama Allah SWT yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW yang merupakan agama yang ber intikan iman dan taqwa. Akidah adalah pokok
yang diatasnya berdiri syariat. Sedangkan Taqwa adalah seseorang beramal ketaatan
pada Allah atas petunjuk dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia
meninggalkan maksiat karena petunjuk dari Allah karena takut akan siksa-Nya.
Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan diri pada Allah selain dengan
menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah.
Karakteristik yang dimiliki islam yakni, karakteristik ilmu dan kebudayaan,
pendidikan, sosial, ekonomi, politik, pekerjaan dan disiplin ilmu. Karakteristik ajaran
islam adalah karakter yang harus dimiliki oleh umat muslim yang berdasarkan dengan
Al-Quran dan hadits dalam berbagai bidang illmu. Sumber-sumber ini telah menjadi
pedoman hidup bagi setiap umat islam. Aspek-aspek sumber kehidupan ini diberi
karakter tersendiri dalam berbagai ilmu pengetahuan.
1
Bahwa yang kita ketahui berbagai banyak pengertian akidah itu sendiri.
Seperti, Akidah (ُ )اَ ْل َعقِ ْي َدةmenurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-‘aqdu
ْ yang berarti ikatan, at-tautsiiqu(ُقPPْ )التَّوْ ثِيyang berarti kepercayaan atau
(ُدPP)ال َع ْق
keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (ا ُمPPPP)ا ِإلحْ َك ْ yang artinya mengokohkan
ُ ُ ْ َّ
(menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah ( )الربط بِق َّو ٍةyang berarti mengikat dengan
kuat. Ada juga pengertian akidah secara umum, Akidah merupakan pusat dan asas
berdirinya prinsip-prinsip dan syariat-syariat. Pengertian akidah juga dapat di arti
kan Secara bahasa, Aqidah bisa diartikan sebagai ikatan atau keyakinan.
Sedangkan secara istilah Aqidah merupakan sebuah keimanan yang kuat terhadap
suatu dzat tanpa ada keraguan sedikitpun.
Dari pengertian di atas kita menjadi tahu bahwa akidah sebagai keyakinan
atau kepercayaan yang bisa di ibarakan sebagai pondasi bagi umat manusia. Harus
di bangun dengan kokoh apabila manusia tersebut bergoyah, maka akan berkaitan
dengan semua rukun iman yaitu iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-Kitab, Rasul, Hari
Kiamat serta iman kepada Qada dan Qadar. berbicara terkait akidah tentu nya tidak lengkap
tanpa di sertai akhlak.
Akhlak adalah wujud realisasi dari akidah seseorang. Pengertian akhlak
secara bahasa adalah sifat yang tertanam dalam jiwa sesorang yang berakibat
secara spontan tanpa di sertai pertimbangan. Akhlak dapat menimbulkan 2 akhlak
yaitu aklhlak mulia dan akhlak buruk. Akhlak mulia (al- akhlaaq al-kariimah)
adalah perbuatan terpuji. Sedangkan, akhlak buruk ( al- akhlaaq al- madz
muumah ) adalah perbuataan tercelaa.
Aqidah dan akhlak sangat erat kaitannya. Aqidah yang kuat dan benar
tercermin dari akhlak terpuji yang seseorang miliki. Maka dari itu kesimpulan
akidah adalah kepercayaan atau keyakinan yang kuat dengan prinsip-prinsip yang
sesuai syairat tanpa ada nya keraguan sedikitpun. Sedangkan, akhlak adalah wujud
realisasi sesorang yang sifatnya di tanamkan dalam jiwa sesorang yang secara
spontan. Serta dapat kita simpulakan akidah akhlak adalah keyakinan atau
kepercayaan yang kuat pada seseorang dapat terwujud realisasi secara spontan.
4
2.4. Sumber Akidah Islam
Sumber akidah Islam adalah Al-Qur’an dan sunnah. Artinya apa saja yang
disampikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan oleh Rasulullah dalam sunnahnya wajib
diimani.
Akal pikiran tidaklah menjadi sumber akidah, tetapi hanya berfungsi untuk
memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba kalau
diperlukan membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan oleh Al-Qur’an
dan Sunnah.Itupun harus disadari oleh suatu kesadaran bahwa kemapuan akal sangat
terbatas, sesuai dengan terbatasnya kemampuan semua makhluk Allah. Akal tidak
akan mampu mencapai masail ghaibiyah(masalah gaib), bahkan akal tidak akan
mampu menjangkau sesuatu yang tidak terikat dengan ruang dan waktu. Misalnya
akal tidak akan mampu menjawab kekal itu sampai kapan?Oleh sebab itu akal tidak
boleh dipaksa memahami hal-hal ghaib tersebut dan menjawab pertanyaan segala
sesuatu tentang hal-hal ghaib itu.Akal hanya perlu membuktikan jujurkah atau bisakah
kejujuran si pembawa berita tentang hal-hal ghaib tersebut bisa dibuktikan secara
ilmiah oleh akal pikiran.
Sebaliknya, jika seseorang memiliki kecenderungan kepada yang buruk, maka dengan
sendirinya orang tersebut menjadi buruk.
Aliran ini tampaknya begitu yakin terhadap potensi batin yang ada dalam diri
manusia. Aliran ini tampak kurang menghargai atau kurang memperhitungkan
peranan pembinaan dan pendidikan.
2. Empirisme
Menurut aliran empirisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap
pembentukan diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk
pembinaan dan pendidikan yang diberikan.[2] jika pembinaan dan pendidikan yang
diberikan kepada anak itu buruk, maka buruklah pula anak itu. Aliran ini tampak
begitu yakin bahwa akhlak buruk seorang anak ditentukan oleh faktor lingkungan.
3. Konvergensi
Dalam aliran konvergensi akhlak dipengaruhi oleh faktor internal yaitu
pembawaan si anak, dan faktor eksternal yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat
secara khusus atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial.
Aliran ini tampaknya sesuai dengan ajaran islam. Hal ini dapat dipahami dari ayat dan
hadis di bawah ini:
)78 : وهللا اخر جكم من بطون امهتكم ال تعلمون شيئاوجعل لكم السمع واالبصارواالفئدة لعلكم تشكرون (النحل
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur. (QS. Al-Nahl, 78)
Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa manusia memiliki potensi untuk dididik, yaitu
penglihatan, pendengaran dan hati sanubari.[3] Kesesuaian teori konvergensi tersebut,
juga sejalan dengan hadis Nabi yang berbunyi:
)كل مولود يولدعلى الفطرةفابواه يهودانه اوينصرانه اويمجسانه (رواه البخارى
Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan (membawa) fithrah (rasa ketuhanan dan
kecenderungan kepada kebenaran), maka kedua orang tuanyalah yang membentuk
anak itu menjadi yahudi, nasrani atau majusi. (HR. Bukhari).
Ayat dan hadis tersebut di atas selain menggambarkan adanya teori konvergensi juga
menunjukan dengan jelas bahwa pelaksana utama dalam pendidikan akhlak adalah
kedua orang tua.[4] Orang tuanyalah yang dapat menjadikan anaknya menjadi yahudi,
nasrani atau majusi. Dengan kata lain, orang tua berperan penting dalam penentuan
akhlak buruk seorang anak. Lingkungan pun ikut berperan didalamnya.
7
Sehingga dapat disimpulkan bahwa aklak buruk seseorang ditentukan oleh faktor
internal yang disebabkan karena Keadaan Iman, Bisikan nafsu-syaitan, Makanan dan
Minuman Haram. Dan faktor eksternal yang disebabkan oleh lingkungan dan
pergaulan.
8
d. Tidak menghormati yang Tua, tidak menyayangi yang Muda
e. Tidak menghargai Teman Sejawat
f. Mengabaikan pihak yang lemah
g. Tidak menghormati tetangga dan tamu
h. Tidak menghargai lawan jenis
i. Tidak waspada saat bergaul dengan non-muslim
3. Akhlaqul Madzmumah Terhadap Dirinya Sendiri
a. Tidak memiliki teman
b. Terganggu psikisnya
Ali bin Abi Thalib r.a berkata :
“Tidak ada ketenangan bagi para pendengki, tidaklah memiliki teman orang yang
cepat bosan, dan tidaklah ada yang menyukai orang yang buruk akhlaknya”.
4. Akhlaqul Madzmumah Terhadap Alam
Akhlaqul madzmumah terhadap makhluk lain selain manusia yang harus kita jauhi,
pada prinsipnya ialah ketidaktepatan kita dalam menempatkan makhluk
lain itu pada posisinya masing-masing.[7] Adapun bentuk nyatanya antara lain
meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Semena-mena terhadap binatang
b. Merusak tumbuh-tumbuhan dan alam sekitar
C. Penanggulangan Terhadap Akhlak Buruk
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam islam.
Perhatian islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak dapat dilihat dari perhatian
islam terhadap pembinaan jiwa yang harus didahulukan daripada pembinaan fisik,
karena dari jiwa yang baik inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada
tahap selanjutnya akan mempermudah menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada
seluruh kehidupan manusia, lahir dan batin.
D. Implementasi Rukun Islam Dalam Penanggulangan Akhlak Buruk
a. Mengucapkan dua kalimat Syahadat
Kalimat ini mengandung pernyataan bahwa selama hidupnya manusia hanya tunduk
kepada aturan dan tuntutan Allah. Orang yang tunduk dan patuh pada aturan Allah dan
Rasul-Nya sudah dapat dipastikan akan menjadi orang yang baik.
9
10
Hubungan antara rukun islam terhadap pembinaan akhlak sebagaimana digambarkan
di atas, menunjukan bahwa pembinaan akhlak yang ditempuh islam adalah
menggunakan cara atau sistem yang integrated, yaitu sistem yang menggunakan
berbagai sarana peribadatan dan lainnya secara simultan untuk diarahkan pada
pembinaan akhlak.
1. Pembiasaan yang dilakukan sejak kecil
Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan
yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara terus-menerus. Al-Ghazali
menganjurkan agar akhlak diajarkan, yaitu dengan cara melatih jiwa kepada pekerjaan
atau tingkah laku yang mulia. Jika seseorang menghendaki agar ia menjadi pemurah,
maka ia harus dibiasakan dirinya melakukan pekerjaan yang bersifat pemurah, hingga
murah hati dan murah tangan itu menjadi bi’atnya yang mendarah daging.[10] Dalam
tahap-tahap tertentu, pembinaan akhlak khususnya akhlak lahiriah dapat pula
dilakukan dengan cara paksaan yang kelamaan tidak lagi terasa dipaksa.
2. Memberikan Tauladan
Cara lain yang tak kalah ampuhnya dari cara-cara di atas dalam hal pembinaan
akhlak ini adalah melalui keteladanan.
3. Bersikap Tawadu
Selain itu pembinaan akhlak dapat pula ditempuh dengan cara senantiasa
mengaggap diri ini sebagai yang banyak kekurangannya daripada kelebihannya.
4. Memperhatikan Faktor Kejiwaan
Pembinaan akhlak secara efektif dapat pula dilakukan dengan memperhatikan
faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina.[11] Ajaran akhlak yang diberikan kepada
anak-anak dapat disajikan dalam bentuk permainan karena anak-anak lebih menyukai
hal-hal yang bersifat rekreatif dan permainan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak pada umumnya, ada tiga
aliran yang sudah amat populer. Pertama aliran Nativisme. Kedua, aliran Empirisme,
dan ketiga aliran Konvergensi. Dalam aliran konvergensi akhlak dipengaruhi oleh
faktor internal yaitu pembawaan si anak, dan faktor eksternal yaitu pendidikan dan
pembinaan yang dibuat secara khusus atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial.
Aliran ini tampaknya sesuai dengan ajaran islam.
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam islam.
Perhatian islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak dapat dilihat dari perhatian
islam terhadap pembinaan jiwa yang harus didahulukan daripada pembinaan fisik,
karena dari jiwa yang baik inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada
tahap selanjutnya akan mempermudah menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada
seluruh kehidupan manusia, lahir dan batin.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books/about/Pengantar_Studi_Akidah_Islam.html?
id=yf_dDwAAQBAJ&printsec=frontcover&source=kp_read_button&redir_esc=y
https://www.ayat-kursi.com/2017/01/pengertian-aqidah-islam-dan.html
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-aqidah.html
https://books.google.co.id/books?
id=iUI9DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=ebook+aqidah+akhlak+perguruan+tinggi&hl
=id&sa=X&ved=2ahUKEwiKxt7bgeTrAhVTaCsKHSldBgcQ6AEwAHoECAUQAg#v=one
page&q&f=true
https://ustadzmudzoffar.wordpress.com/2017/03/16/karakteristik-aqidah-
islam/https://syekher34.blogspot.com/2016/10/a.html
http://.blogspot.com/2016/04/makalah-karakteristik-akidah-islam.html
13