NAMA KELOMPOK 2 :
2020
1
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa laporan Praktik Peradilan Agama di Pengadilan
Agama Pasuruan Kelompok 2 Versi Pandemi Covid-19, dinyatakan telah memenuhi
syarat untuk diserahkan ke fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya.
i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan ‘Laporan Praktik Peradilan Agama di
Pengadilan Agama Pasuruan Kelompok 2 Versi Pandemi Covid-19’ ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW.
Tidak lupa pula, kami selaku penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Masdar Hilmy, S.Ag, M.A, Ph.D, selaku rektor UIN Sunan Ampel
Surabaya
2. Dr. H. Masruhan, M.Ag., selaku dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Sunan Ampel Surabaya
3. Dr. Nur Lailatul Musyafa’ah, LC, M.Ag, selaku kepala Laboratorium FSH
UIN Sunan Ampel Surabaya
4. Dr. Hj. Dakwatul Chairah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, kasih sayang dan
dukungan selama pelaksanaan Praktik Peradilan Agama ini.
5. Bapak Muslich, S.Ag., M.H. selaku Wakil Ketua Pengadilan Agama
Pasuruan beserta jajarannya yang telah mendampingi kami dan
memberikan kami materi serta informasi selama pelaksanaan Praktik
Peradilan Agama kala pandemi ini.
6. Kedua orang tua, yang selalu mendoakan kami dalam menuntut ilmu dan
mengamalkannya.
7. Dan juga, kepada pihak-pihak yang selalu membantu dan memberikan
dukungan selama pelaksanaan Praktik Peradilan Agama di PA Pasuruan
hingga terselesaikannya laporan ini.
ii
Kami selaku penyusun memohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila terdapat
kesalahan di dalam penulisan maupun ejaan. Kami menyadari bahwa masih terdapat
banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
dari pembaca yang dapat memotivasi dan mengevaluasi kami guna penyusunan laporan
kegiatan di kemudian hari.
iii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
B. Daftar Nilai
C. Daftar Absensi
D. Link/Tautan Magang
E. Foto-foto
iv
PROFIL PENGADILAN AGAMA PASURUAN
A. Sejarah Pengadilan
1
4. Masa Berlakunya UU No.1 Tahun 1974
Dengan semakin meningkatnya perkara sejak tahun 1975, Pengadilan Agama
Pasuruan mengusulkan anggaran untuk pengadaan tanah dan gedung bangunan
kantor di Jl. Imam Bonjol No. 20 Pasuruan. Pada tahun 1975 sampai dengan
tahun 1977, usulan pengadaan tanah dan bangunan gedung kantor baru teralisasi.
Dengan DIP tahun anggaran 1976/1977, Pengadilan Agama Pasuruan membeli
sebidang tanah seluas 480 M2 dan membangun gedung kantor seluas 283,5 M2.
Adapun fasilitas gedung yang dibangun saat itu terdiri : Ruang Ketua, ruang
kepaniteraan, kamar mandi dan WC. Dengan menyisakan sedikit tanah. Setelah
pembangunan gedung selesai pada bulan Nopember 1977, kemudian diresmikan
dan diserah terimakan oleh Ketua Mahkamah Islam Tinggi (MIT) Surabaya
Bapak Drs. Taufiq.
5. Masa Berlakunya UU No.7 Tahun 1989
Masa berlakunya UU. No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, jumlah
perkara yang diterima Pengadilan Agama Pasuruan mengalami penurunan namun
penyempurnaan dan perbaikan gedung terus berlanjut. Pada tahun 1996,
Pengadilan Agama Pasuruan mendapatkan anggaran perbaikan gedung. Sisa
tanah yang masih tersisa, dibangun untuk fasilitas tempat arsip yang kemudian
dialih fungsikan sebagai Ruang Kesekretariatan.
6. Kondisi Saat ini
Pada tahun anggaran 2004 Pengadilan Agama Pasuruan mendapat anggaran
proyek berupa Peningkatan Prasarana Fisik Balai Sidang. Tanggal 22 Pebruari
2005 gedung Pengadilan Agama Pasuruan pindah kelokasi baru di Jl. Ir. H.
Juanda No. 11 A Pasuruan. Gedung baru Pengadilan Agama Pasuruan
diresmikan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya Bapak Drs. H. Zainal
Imamah, SH, M.H; dan sejak menempati gedung baru, gedung lama Pengadilan
Agama Pasuruan yang terletak di Jl. Imam Bonjol No. 20 dialih fungsikan
menjadi gedung arsip. Peningkatan sarana dan prasarana terus diupayakan, dan
pada tahun anggaran 2007/2008 Pengadilan Agama Pasuruan mendapatkan
Belanja Modal Peningkatan Sarana dan Prasarana yang direalisasikan untuk
perbaikan ruang tunggu, pavingisasi dan pemagaran.
2
" Terwujudnya Pengadilan Agama Pasuruan yang Agung "
6. Fungsi lainnya:
G. Wilayah Yuridiksi
Wilayah Hukum Pengadilan Agama Pasuruan meliputi dua daerah yaitu Kabupaten
dan Kota Pasuruan :
1. Secara astronomi
4
7040’ Lintang Selatan 7030’ Lintang Selatan
5
4. Kecamatan Panggungrejo terdiri dari:
a. Kelurahan Karanganyar i. Kelurahan Kandangsapi
b. Kelurahan Trajeng j. Kelurahan Bugullor
c. Kelurahan Tambakan k. Kelurahan Pekuncen
d. Kelurahan Kebonsari l. Kelurahan Mandaranrejo
e. Kelurahan Bangilan m. Kelurahan Panggungrejo
f. Kelurahan Mayangan n. Kelurahan Ngemplakrejo
h. Kelurahan Petamanan
6
3.Kecamatan Grati terdiri dari:
a. Desa Gratitunon i. Desa Karanglo
b. Desa Ranuklindungan j. Desa Rebalas
c. Desa Sumberagung k. Desa Sumberdawesari
d. Desa Karangkliwon l. Desa Cukurdondang
e. Desa Kambinganrejo m. Desa Kedawung Kulon
f. Desa Kalipang n. Desa Kedawung Wetan
g. Desa Trewung o. Desa Plososari
h. Desa Kebonrejo
4.Kecamatan Nguling terdiri dari:
a. Desa Sedarum i. Desa Sudimulyo
b. Desa Nguling j. Desa Sumberanyar
c. Desa Panunggul k. Desa Dandanggendis
d. Desa Kedawang l. Desa Wotgalih
e. Desa Mlaten m. Desa Watestani
f. Desa Kapasan n. Desa Sebalong
g. Desa Watu Prapat o. Desa Sanganom
h. Desa Randuati
5.Kecamatan Kraton terdiri dari:
a. Desa Kraton n.
Desa Curahdukuh
b. Desa Semare o.
Desa Rejosari
c. Desa Kalirejo p.
Desa Pulokerto
d. Desa Tambakrejo q.
Desa Sidogiri
e. Desa Bendungan r. Desa Ngempit
f. Desa Gerongan s. Desa Karanganyar
g. Desa Asemkandang t. Desa Klampisrejo
h. Desa Tambaksari u. Desa Ngabar
i. Desa Mulyorejo v. Desa Jeruk
j. Desa Plinggisan w. Desa Slambrit
k. Desa Gambirkuning x. Desa Pukul
l. Desa Dompo y. Desa Kebotohan
m. Desa Selotambak
6.Kecamatan Pohjentrek terdiri dari:
a. Desa Pleret f. Desa Tidu
b. Desa Warungdowo g. Desa Sungikulon
c. Desa Susukanrejo h. Desa Sungiwetan
d. Desa Parasrejo i. Desa Logowok
e. Desa Sukorejo j. Desa Tidu
7.Kecamatan Kejayan terdiri dari:
a. Kelurahan Kejayan n. Desa Ambal-Ambil
b. Desa Sladi o. Desa Kedemungan
c. Desa Patebon p. Desa Sumbersuko
7
d. Desa Tundosoro q. Desa Tanggulangin
e. Desa Klinter r. Desa Kurung
f. Desa Wangkalwetan s. Desa Sumberbanteng
g. Desa Cubanjoyo t. Desa Pacarkeling
h. Desa Kepuh u. Desa Lorogan
i. Desa Kedungpengaron v. Desa Benerwojo
j. Desa Klangrong w. Desa Oro-oropule
k. Desa Wrati x. Desa Randugong
l. Desa Luwuk y. Desa Ketangirejo
m. Desa Linggo
8. Kecamatan Puspo terdiri dari :
a. Desa Puspo e. Desa Jajangwulung
b. Desa Jimbaran f. Desa Palangsari
c. Desa Keduwung g. Desa Kemiri
d. Desa Pusungmalang
9. Kecamatan Gondangwetan terdiri dari:
a. Kelurahan Gondangwetan k. Desa Lajuk
b. Desa Karangsentul l. Desa Gayam
c. Desa Rangge m. Desa Wonosari
d. Desa Bajangan n. Desa Wonojati
e. Desa Gondangrejo o. Desa Kresikan
f. Desa Sekarputih p. Desa Tebas
g. Desa Pekangkungan q. Desa Tenggilisrejo
h. Desa Grogol r. Desa Keboncandi
i. Desa Peteguhan s. Desa Bayeman
j. Desa Kalirejo t. Desa Brambang
10.Kecamatan Winongan terdiri dari:
a. Desa Gading j. Desa Sumberrejo
b. Desa Winongankidul k. Desa Jeladri
c. Desa Winonganlor l. Desa Srui
d. Desa Bandaran m. Desa Sidepan
e. Desa Penataan n. Desa Kandung
f. Desa Mendalan o. Desa Karangtengah
g. Desa Menyarik p. Desa Minggir
h. Desa Prodo q. Desa Umbulan
i. Desa Kedungrejo r. Desa Lebak
11. Kecamatan Lumbang terdiri dari:
a. Desa Cukurguling g. Desa Banjarimbo
b. Desa Lumbang h. Desa Welulang
c. Desa Pancur i. Desa Karangasem
d. Desa Wonorejo j. Desa Watulumbung
e. Desa Kronto k. Desa Karangjati
f. Desa Bulukandang l. Desa Panditan
8
9
12.Kecamatan Pasrepan terdiri dari:
a. Desa Pasrepan i. Desa Ampelsari
b. Desa Pohgading j. Desa Tempuran
c. Desa Mangguan k. Desa Sapulante
d. Desa Rejosalam l. Desa Ngantungan
e. Desa Pohgedang m. Desa Klakah
f. Desa Jogorepuh n. Desa Galih
g. Desa Tambakrejo o. Desa Petung
h. Desa Lemahbang p. Desa Sibon
q. Desa Cengkrong
13. Kecamatan Tosari terdiri dari:
a. Desa Tosari e. Desa Kandangan
b. Desa Wonokitri f. Desa Sedaeng
c. Desa Podokoyo g. Desa Ngadiwono
d. Desa Baledono h. Desa Mororejo
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Bentuk Kegiatan
Praktik Pengadilan Agama (PA) tahun 2020 ini dilaksanakan secara daring karena
10
kendala adanya pandemic Covid-19. Keluaran hasil praktik adalah berupa jurnal
analisis studi putusan yang berasal dari Pengadilan Agama (PA) Pasuruan.
B. Waktu Pelaksanaan
C. Analisis Jurnal
11
RENDAHNYA TINGKAT PENDIDIKAN SEBAGAI
PENYEBAB MENINGKATNYA DISPENSASI NIKAH
(Studi Putusan Nomor 0244/Pdt.P/2020/Pa. Pas)
NAMA KELOMPOK/PENULIS A:
SURABAYA 2020
Analisis Jurnal Praktikum PA FSH UINSA | 1
Abstract : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi dasar
pertimbangan hakim dalam mengabulkan dispensasi usia perkawinan dan apa dasar pertimbangan
hakim dalam mengabulkan dispenasi kawin berdasarkan kasus Penetapan
No.0644/Pdt.P/2020/PA.Pas. Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian lapangan dengan
penentuan lokasi di Pengadilan Agama Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Data tersebut diperoleh
dari mempelajari laporan penelitian, penetapan hakim, artikel, serta dokumetasi Pengadilan Agama
Kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur yang terkait dengan dispensasi usia perkawinan. Teknik
analisa data menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu denganmenggunakan undang-undang dan
pendekatan kasus serta menafsirkan data secara teori. Berdasarkan peneletian yang telah dilakukan,
bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi dasar pertimbangan hakim dalam mengabulkan
dispensasi usia perkawinan yaitu hakim tidak terikat dengan hukum positif. Hakim diberi
kesempatan untuk melakukan penemuan hukum dengan pertimbangan bahwa apabila undang-
undang menetapkan hal-hal tertentu untuk peristiwa tertentu, berarti peraturan itu terbatas pada
peristiwa tertentu. Dalam hal ini, hakim lebih mengedepankan konsep maslahah mursalah, di mana
hakim memilih pertimbangan kebaikan dan menolak kerusakan dalam masyarakat serta upaya
mencegah kemudharatan serta dipengaruhi juga oleh faktor agama dan faktor manusia. Hakim
menimbang, bahwa Hakim telah berupaya dengan sungguh- sunggguh memberikan saran dan
nasehat kepada Pemohon, cucu Pemohon dan calom suami cucu Pemohon serta keluarga dari
calon suami cucu Pemohon agar dipikirkan kembali dan menunggu anaknya umur 19 tahun untuk
dinikahkan. Sebagaimana ketentuan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 5 Tahun 2019
Tentang Pedoman Mengadili Permohonan ispensasi Kawin, akan tetapi tidak berhasil. Dasar dan
pertimbangan Hakim dalam mengabulkan dispensasi usia perkawinan menggunakan Pasal 7 ayat
(2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinandan rasa kemanfaatan
hukum.Dalam mengabulkan dispensasi usia perkawinan hakim tidak terikat pada hukum positif
karena hakim tidak kuasa menolak keadaan pemohon.
LATAR BELAKANG
Teori Analisis
Kata perkawinan menurut istilah hukum Islam sama dengan kata “nikah” dan kata
“zawaj”. Nikah menurut bahasa arti sebenarnya (haqiqat) yakni “dham” yang berarti
menghimpit, menindih atau berkumpul. Nikah mempunyai arti kiasan yakni “wathaa”
yang berarti “setubuh” atau “aqad” yang berarti mengadakan perjanjian pernikahan.
Dalam kehidupan sehari-hari nikah dalam arti kiasan lebih banyak dipakai, dibanding
dengan dalam arti sebenarnya jarang sekali dipakai saat ini. 1 Menurut Ahmad Azhar
Bashir :
“Nikah adalah melakukan suatu aqad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara
seorang laki-laki dan wanita untuk menghalalkan hubungan kelamin antara kedua belah
pihak, dengan dasar sukarela dan keridhaan kedua belah pihak untuk mewujudkan suatu
kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputi rasa kasih sayang dan ketentraman dengan
cara-cara yang diridhai oleh Allah.
seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tujuan Perkawinan
1. Tujuan berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menjadi
tujuan perkawinan sebagai suami istri adalah untuk membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Untuk
itu suami istri perlu saling membantu dan saling melengkapi agar masing-masing
dapat mengembangkan kepribadiannya membantu dan mencapai kesejahteraan
spiritual dan material.
Tujuan menurut hukum Islam ialah menurut perintah Allah untuk memperoleh
turunan yang sah dalam masyarakat, dengan mendirikan rumah tangga yang damai dan
teratur. Jadi, tujuan perkawinan menurut hukum Islam, yaitu:
1 Abd. Shomad, Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia,
(Jakarta: Kencana, 2010), hlm 270
Analisis Jurnal Praktikum PA FSH UINSA | 5
Ada dua macam syarat perkawinan, yaitu syarat materiil dan syarat
formal. Syarat materiil adalah syarat yang ada dan melekat pada diri pihak- pihak
yang melangsungkan perkawinan, disebut juga “syarat-syarat subjektif.” Adapun
syarat-syarat formal adalah tata cara atau prosedur melangsungkan perkawinan
menurut agama dan undang-undang, disebut juga “syarat-syarat objektif”, Abdul
kadir Muhammad (1993).
a. Syarat-syarat materiil
Persyaratan materiil berkenaan dengan calon mempelai yang hendak
melangsungkan perkawinan, meliputi:
b. Syarat-sya2rat Formil
yang darurat perkawinan dilangsungkan saja oleh pihak keluarga kedua calon
mempelai atau salah satu pihak, yaitu dari pihak wanita, dengan memenuhi
hukum pe3rkawinan Islam yang dilaksanakan bersama petugas agama
terutama petugas pencatatan nikah di tempat kediaman bersangkutan.
3. Batasan usia perkawinan menurut Fiqh Maliki, Syafi’i, dan Hambali
Menyatakan tumbuhnya bulu-bulu ketiak merupakan bukti baligh
seseorang. Mereka juga menyatakan usia baligh untuk anak laki-laki dan
perempuan lima belas tahun. Sedangkan Hanafi menolak bulu-bulu ketiak
sebagai bukti baligh seseorang, sebab bulu-bulu ketiak itu tidak ada bedanya
dengan bulu-bulu lain yang ada pada tubuh. Hanafi menetapkan batas
maksimal usia baligh anak laki-laki adalah delapan belas tahun dan
minimalnya dua belas tahun, sedangkan usia baligh anak perempuan
maksimal 17 belas tahun dan minimalnya sembilan tahun”, M. Abdul Mujieb
(1994).
dispensasi perkawinan ini dapat diajukan oleh kedua orang tua dari pihak pria maupun
pihak wanita.
Pasal 15 ayat (1), menyatakan bahwa: “Untuk kemaslahatan keluarga dan rumah
tangga, perkawinan hanya boleh dilakukan oleh calon mempelai yang telah mencapai
umur yang telah ditetapkan dalam Pasal 7 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 yakni
pihak pria sekurang-kurangn4ya berumur 19 tahun dan pihak wanita sekurang-kurangnya
berumur 16 tahun.”
4 Mohd. Idris Ramulyo. 1996. Hukum Perkawinan Islam. (Jakarta:Bumi Aksara, 1996), hlm 54
6. hlm 21 7. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
10/Cet.
IV,(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hlm. 238
Analisis Jurnal Praktikum PA FSH UINSA | 9
Profil PA Pasuruan
a. Sejarah Pengadilan
Pengadilan Agama Pasuruan sebagai salah satu pelaksana Kekuasaan
Kehakiman bagi masyarakat pencari keadilan yang beragama Islam yang
bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan
mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dan
tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Selain menjalankan tugas pokoknya Pengadilan Agama Pasuruan
diserahi tugas dan kewenangan lain oleh/atau berdasarkan undang- undang,
antara lain memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang
hukum kepada Instansi Pemerintah di Daerah, apabila diminta.
3. Masa Kemerdekaan
6. Kondisi Sekarang
Wilayah Yurisdiks
Wilayah Hukum Pengadilan Agama Pasuruan meliputi dua daerah yaitu Kabupaten
dan Kota Pasuruan :
a. Secara astronomi
Kota Kabupaten
q. Desa Cengkrong
a. Pemohon
Nama :
xxxx
Agama : Islam
NIK : 35013546780003
Alamat : Dusun kerajan timur RT. 017 RW. 009 Desa lumbang Kabupaten
Pasuruan
b. Termohon
Nama :
xxxx
Agama : Islam
NIK : 356945980008
2. Duduk Perkara
Bahwa anak dan menantu Pemohon tidak bisa ikut serta mendaftarkan
cucunya mengajukan permohonan Dispensasi Kawin karena bekerja jauh di
Kalimantan dan tidak bisa pulang sekarang karena tidak ada waktu luang
Bahwa antara cucu Pemohon dan calon suaminya tersebut tidak ada
larangan untuk melakukan pernikahandan tidak ada hubungan saudara
ataupun sedarah
Bahwa cucu Pemohon berstatus Perawan, dan telah akil baliq serta sudah
siap untuk menjadi seorang Istri. Begitupun calon suaminya sudah siap pula
untuk menjadi seorang suami dankepala rumah tangga, dan calon suaminya
telah bekerja sebagai Kuli Bangunan dengan penghasilan tetap setiap
bulannya Rp. 2.500.000.-(duajutalima ratus ribu rupiah)
Bahwa keluarga Pemohon dan orang tua calon suami telah merestui
rencana pernikahan tersebut dan tidak ada pihak ketiga lainnya yang
keberatan atas berlangsungnya pernikahan tersebut
PRIMAIR :
3. Tuntutan
4. Pertimbangan Hukum
Analisis Jurnal Praktikum PA FSH UINSA |
23
Bahwa bukti P.1 dan P.3 merupakan akta autentik, sehingga bukti
tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil serta memiliki kekuatan
yang sempurna dan mengikat,
Bahwa bukti P.2 dan P.4 bukan merupakan akta autentik, akan tetapi
masuk kategori surat lain yang bukan akta, karenanya Hakim menilai
Analisis Jurnal Praktikum PA FSH UINSA |
24
Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019
2. Cucu Pemohon dan calon suaminya tersebut tidak ada larangan untuk
melakukan pernikahandan tidak ada hubungan saudara ataupun sedarah
3. Cucu Pemohon berstatus Perawan, dan telah akil baliq serta sudah siap
untuk menjadi seorang Istri. Begitupun calon suaminya sudah siap pula
untuk menjadi seorang suami dankepala rumah tangga, dan calon
suaminya telah bekerja sebagai Kuli Bangunan dengan penghasilan tetap
setiap bulannya Rp. 2.500.000.-(duajutalima ratus ribu rupiaH
4. Keluarga Pemohon dan orang tua calon suami telah merestui rencana
pernikahan tersebut dan tidak ada pihak ketiga lainnya yang keberatan atas
berlangsungnya pernikahan tersebut
5. Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini
5. Mengadili
Adapun keputusan majelis hakim dalam kasus ini yaitu sebagai berikut ini
:
6. Analisis
Simpulan
Adapun saran-saran yang bisa kita sampaikan menganai dispensasi nikah tersebut :
http://baru.pa-pasuruan.go.id/profil-pengadilan/sejarah-pa-pasuruan
(DIAKSES JAM 12:17 AM TANGGAL 23 SEPTEMBER
LAMPIRAN
BIODATA PESERTA PRAKTIK
ii
FOTO-FOTO
iii
Gb. 3 Kehadiran Zoom saat Meeting-4 Gb.4 Meeting
ke 4
iv
Gb 7. Meeting ke 2 dengan Bp Muslich Gb 8. Meeting ke 3
dengan
Bp Muslich