Anda di halaman 1dari 2

Materi Perkuliahan Pertemuan II Pengurangan Limbah B3

Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3


Pendahuluan

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) adalah limbah yang harus dikelola
dengan baik, terutama di lingkungan perusahaan sebagai penghasil limbah B3. Pengelolaan
limbah B3 dimulai dari pengurangan di sumber, pemanfaatan melalui 3R baik di dalam
perusahaan maupun diluar perusahaan. Pemanfaatan limbah B3 pada umumnya untuk bahan
baku dan bahan bakar. Bila tidak mampu baru dilakukan pengolahan (misal: pembakaran di
incenerator), dan terakhir penimbunan di landfill.

hirarkhi pengelolaan Limbah B3, maka prioritas utamanya adalah pengurangan dan
pemanfaatan limbah B3 di perusahaan. Secara umum Limbah B3 terbentuk karena
penggunaan Bahan B3 dalam proses produksi dan kegiatan di perusahaan.Limbah B3 juga
terbentuk karena kurang optimal dalam melakukan “good housekeeping” dan handling
terhadap bahan B3.

Pemerintah dengan berbagai instrument lingkungannya berupaya untuk melakukan


pengawasan terhadap limbah B3. Merujuk amanat Peraturan pemerintah no. 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, dimana dalam aturan tersebut
tercantum bagaimana upaya perusahaan untuk mengurangi terbentuknya limbah B3 dan
bagaimana memanfaat limbah B3 yang terbentuk diperusahaan.

perusahaaan merubah dari pola pikir “end of pipe” menjadi “up the pipe” dalam pengelolaan
Limbah B3 yang dimulai dari pengelolaan Bahan B3. Tentunya ini adalah tantangan bagi
perusahaan untuk bagaimana memulai upaya pengurangan dan pemanfaatan limbah B3.

PP no. 101 tahun 2014

Pasal 10

Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengurangan Limbah B3.
Pengurangan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:

substitusi bahan;
modifikasi proses; dan/atau
penggunaan teknologi ramah lingkungan.

Substitusi bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dapat dilakukan melalui
pemilihan bahan baku dan/atau bahan penolong yang semula mengandung B3 digantikan
dengan bahan baku dan/atau bahan penolong yang tidak mengandung B3.

Modifikasi proses sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat dilakukan melalui
pemilihan dan penerapan proses produksi yang lebih efisien.
Pasal 11

Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 wajib
menyampaikan laporan secara tertulis kepada Menteri mengenai pelaksanaan Pengurangan
Limbah B3. Laporan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara
berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan sejak Pengurangan Limbah B3
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai