RESUME
BAB 1 DAN 2
DOSEN PENGAMPU :
DIKERJAKAN OLEH :
KELAS : C – AKUNTANSI
2020
BAB I PROSES MANAJEMEN DAN ANGGARAN
Penganggaran merupakan salah satu alat manajemen yang berkaitan dengan fungsi
perencanaan dan pengendalian untuk memenuhi tujuan perusahaan, yaitu memuaskan
kebutuhan pelanggan (customer satisfaction) dan berhasil dalam persaingan. Aspek
perencanaan dan pengendalian merupakan dua fungsi utama manajerial di dalam dunia bisnis.
Perencanaan mencakup kegiatan menetapkan tujuan, menyusun kerangka dasar pikiran,
memilih tindakan untuk mencapai tujuan, menciptakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk "menerjemahkan" rencana menjadi tindakan-tindakan, dan merencanakan kembali
untuk mengoreksi adanya penyimpangan. Pengendalian merupakan suatu proses untuk
menjamin bahwa pelaksanaan yang efisien mampu mencapai tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan. Proses manajemen menjadi suatu dasar sistem perencanaan dan pengendalian
yang efektif
PERAN MANAJEMEN
PROSES MANAJEMEN
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti kegiatan menctapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang
terbaik untuk mencapai tujuan terscbut, tedapat dua jenis perencanaan manajemen
yang dapat diidentifikasi, yaitu:
a. Perencaan Srategik
Perencanaan strategik difokuskan pada tujuan perusahaan dan secara kcscluruhan
memengaruhi seluruh fungsi manajemen, melibatkan konsckuensi yang
menyeluruh dan jangka panjang.
b. Perencanaan Taktis (Operasional)
Perencanaan taktis difokuskan pada tingkatan yang telah diberi wewenang dan
tanggung jawab dan menyediakan "informasi anggaran" untuk laporan
prestasi/kinerja.
. Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks dan dinamis akibat era teknologi dan
globallisasi, perusahaan memerlukan tipe perencanaan yang tidak sekadar mampu mercspon
perubahan yang diperkirnkan bakal terjadi di masa depan, melainkan lebih dari itu,
perusahaan memerlukan tipe perencanaan yang mampu menciptakan masa depan perusahaan
melalui perubahan-perubahan yang dilaksanakan sejak sekarang. Untuk membangun masa
depan perusahaan diperlukan langkah-langkah strategik yang menjadi komponen manajemen
yang strategik (Mulyadi, 2007):
1. Perencanaan laba jangka panjang (long-range profit planning), terdiri dari tiga
langkah penting yaitu :
a. Perumusan strategi (strategy formulation)
b. Perencanaan strategik (strategic planning)
c. Penyusunan program (programming).
2. Perencanaan laba jangka pendek (short-range profit planning).
3. Pengimplementasian (implementation).
4. Pengendalian/pemantauan (monitoring).
Program perencanaan dan pengendalian laba (anggaran) merupakan alat penting bagi
manajermen. Anggaran membantu manajemen dalam melaksanākan fungsi-fungsinya,
mencakup:
Tujuan Pengembangan tujuan perusahaan udalah hal yang paling mendasar dari
pengambilan keputusan dalam proses perencanaan. Tujuan perusahaan menyatakan
secara garis besar kondisi perusahaan dalam jangka panjang. Pernyataan tujuan
perusahaan menggambarkan visi, misi, keyakinan dasar, dan nilai-nilai dasar perusahaan
b. Sasaran
Sasaran menggambarkan garis besar tujuan perusahann yang difokuskan secara eksplisit
dan menspesifikasikan (a) dimensi waktu untuk pencapuiannya, (b) ukuran kuantitatif,
dan (c) pembagian kewenangan (otoritas).
c. Strategi
d. Rencana Laba
Rencana laba adalah gambaran keuangan dan naratif mengenai hasil yang diharapkan dari
implementasi keputusan. Istilah rencama laba (anggaran) digunakan karena secara
eksplisit rencana ini menyatakan sasaran dalam kurun waktu dan hasil keuangan yang
diharapkan (pengembalian investasi, laba, biaya) untuk setiap bagian perusahaan.
Sasaran dan rencana dari berbagai pusat tanggung jawab dikumpulkan menjadi sasaran
dan rencana untuk perusahnan secara keseluruhan. Akibatnya anggaran biasanya
dikembangkan setiap tahun sebagai berikut:
a. Top management/manajemen puncak menentukan sasaran, tujuan, strategi, kebijakan,
asumsi perencanaan, dan pedoman yang disampaikan kepada para manajer subunit.
b. Manajer dari setiap subunit, mematuhi pedoman umum, mengembangkan bagiannya
dalam rencana laba komprechensif. Biasanya bagian pertama dari rencana laba
strategis dan taktis adalah menyelesaikan rencana penjualan, karena kegiatan dari
sebagian besar perusahaan tergantung pada volume penjualan.
c. Manajer dari setiap unit menyajikan rencana laba dari subunitnya kepada manajemen
tingkat atas untuk penelaahan kritis, evaluasi, dan revisi yang disarankan jika memang
diperlukan,
d. Rencana dari sctiap subunit, setelah disetujui oleh manajemen yang lebih tinggi,
kemudian dikonsolidasikan menjadi rencana laba menyeluruh untuk perusahaan.
PENGERTIAN ANGGARAN
Anggaran yang komprehensif merupakan sutu proses yang dịtujukan untuk membantu
melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan. dan pengendalian secara efektif. Model anggaran
ini mencakup :
1. Pengembangan dan aplikasi tujuan perusahaan dalam arti luas dan jangka panjang
(visi dan misi perusahaan)
2. Merumuskan tujuan perusahaan secara khusus.
3. Mengembangkan strategi perencanaan laba jangka panjang dalam arti luas
4. Merumuskan strategi perencanaan laba jangka pendek secara khusus dengan
pertanggungjawaban secara rinci.
5. Membuat system pelaporan kinerja periodic dengan pertanggungjawaban secara rinci
6. Mengembangkan prosedur tindak lanjut (follow up)
SYARAT ANGGARAN,
1. Fleksibel
Untuk memenuhi syarat fleksibel, anggaran tidak boleh mendominasi bisnis. Dalarn
pelaksanaannya scharusnya terdapat suatu kebijakan yang membolehkan untuk
melakukan sedikit perutahanschingga anggaran tidak dipaksakan sebagai "jaket yang
ketat"
2. Realistis
3. Kontinu/Terus-Menerus
Perencanaan sebagai fungsi pertama manajemen harus dilakukan secara kontinu (terus
menerus). Dengan berlalunya waktu, perusahaan perlu melaksanakan perencanaan ulang
dan membuat rencana-rencana baru, Dalam proses umpan balik yang berjalan kerap
memerlukan rencana baru, untuk (1) memperbaiki kincrja yang masih kurang, e)
menghadapi kejadian yang ticakdüinginkan dan belum diantisipasi sebelumnya, dan (3)
mengambil kesempatan dani perkembangan baru yang terjadi. Dengan demikian sesuai
fungsi perencanaan, proses pengendalian juga harus dioperasikan secara terus menerus
dalam suatu perusahaan untuk menjamin apakah perusahaan dapat mencapai sasaran,
tujuan, kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan dengan cara yang cfisien.
Proses perencanaan dan pengendalian laba sangat penting untuk mengintegrasikan fungsi-
fungsi planning, leading, dan controlling. Program Perencanaan dan Pengendalian Laba
(anggaran) bukan sekadar musterbudget Dalam pengertian yang lebih luas, program
perencanaan dan pengendalian laba merupakan penerapan berbagai konsep manajemen
dengan menggunakan berbagai pendekatan, reknik, dan langkah-langlah yang urut.
Urutan tahap-tahap dalam proses Anggaran, mencakup tahap-tahap berikut :
Identifikasi variabel ekstemal ini mencakup svatu pertimbangan untuk memilah variabel-
variabel yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Di sini perlu
perencanaan manajerial tentang bagaimana cara menangani variabel yang tidak dapat
dikendalikan dan memanipulasi variabel-variabel yang dapat dikendalikan. Sehingga
manajemen dapat mengambil manfaat dari akibat yang menguntungkan dan
meminimalkan akibat yang merugikan bagi perusahaan. Tahap penting dalam analisis ini
meliputi evaluasi clari kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini (SWOT Analysis).
Tujuan secara umum menyediakan arah menyeluruh yang akan dituju perusahaan dan
menjadi dasar perumusan sasaran perusahaan secara lebih eksplisit. Tujuan dari "tahap
sasaran" dalam proses anggaran ini adalah untuk mengarahkan pernyataan tujuan umum
ke fokus yang lebih tajam dan untuk mentranformasikan informasi umum kepada
informasi perencanaan yang lebih spesifik. Hal ini akan menghasilkan sasaran kuantitatif
dan naratif yang jelas dan dapat diukur
4. Pengembangan dan evaluasi strategi Perusahaan
Eksekutif pelaksana
Eksekutif staf
Hasil Aktual
Analisis varians
Pada dasarnya perencanaan dan pengendalian laba dapat diterapkan di semua organisasi
(nirlaba atau berorientasi laba), baik organisasi jasa maupun manufaktur pada berbagai
ukuran dan keadaan. Bila kegiatan operasional sangat luas, biasanya diperlukan lebih dari
satu atau dua penyelia, sehingga sangat mungkin muncul kebutuhan untuk menerapkan
perencanaan dan pengendalian laba.