Penyebaran wabah Covid-19 yang tak kunjung usai seolah tak ada hentinya
menimbulkan permasalah di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pendidikan.
Adanya wabah Covid-19 mendorong pemerintah dalam hal ini Kemendikbud
untuk melaksanakan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah secara daring, namun
ternyata dalam pelaksanaannya PJJ ini diperhadapkan dengan berbagai kendala
sebagaimana pernyataan Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan
Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji. Beliau mengatakan, meski telah dilaksanakan sejak
Maret, penerapan PJJ di lapangan masih bermasalah. Ubaid mengatakan, ada banyak
kendala yang dihadapi masyarakat ketika metode ini diterapkan, utamanya terkait
infrastruktur pendidikan secara daring yang belum merata, bahkan di Ibukota Jakarta
sekalipun. "Kendala-kendala itu sudah menjadi keluhan merata dimana-mana,"
jelasnya. (www.lokadata.id10/8/2020).
Pemerintah memutuskan untuk memperbolehkan sekolah melakukan kegiatan
belajar mengajar secara tatap muka di daerah zona kuning, atau risiko rendah virus
corona, secara bertahap. Demikian hasil revisi Surat Keputusan Bersama (SKB)
empat Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran baru di
masa pandemi. (www.bbc.com/07/08/2020)
Namun, untuk semua itu diperlukan biaya yang tidak sedikit, sementara pada
kenyataannya akibat dari pandemi Covid-19 juga memberikan pengaruh besar pada
perekonomian Negara. Masalah pendidikan akibat pandemi menjadi tugas berat
pemerintah khususnya Kemendikbud, karena pendidikan merupakan hak masyarakat
yang harus dipenuhi oleh Negara.
Sistem Islam adalah satu-satunya sistem yang benar dan mampu menyelesaikan
persoalan wabah yang menggerogoti setiap aspek kehidupan dewasa ini. Khalifah
sebagai pemimpin dalam sistem Islam dipilih demi menjalankan tugas memenuhi
kebutuhan seluruh masyarakat. Mereka tidak akan menghianati masyarakat dengan
mengingkari amanahnya karena sungguh mereka takut akan konsekuensinya di
pengadilan Akhirat kelak.
"Tidak seorang hamba pun yang diberi kekuasaan oleh Allah untuk memimpin
rakyat, lalu dia tidak memperhatikan mereka dengan nasihat, kecuali dia tidak akan
mendapatkan surga". (HR Bukhari).