Elemen-Elemen Perencanaan Geometrik Jalan 1. Jarak Pandang
Elemen-Elemen Perencanaan Geometrik Jalan 1. Jarak Pandang
1. JARAK PANDANG
Jarak Pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saat
mengemudi sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang membahayakan, pengemudi
dapat melakukan suatu tindakan untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman.
Untuk keamanan di jalan raya, para perencana jalan harus menyediakan jarak pandang
dengan panjang yang memadai dimana para pengemudi dapat mengendalikan kendaraannya untuk
menghindari dari menabrak suatu benda atau rintangan di jalan raya.
Terdapat 2 jarak pandang yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan suatu geometrik
jalan raya, yang terdiri dari :
a. Jarak Pandang Henti
b. Jarak Pandang Menyiap atau Mendahului.
2). Jarak pengereman (Jhr), adalah jarak yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan sejak
pengemudi menginjak rem sampai kendaraan berhenti.
Dengan menggunakan prinsip mekanika, dimana gaya x jarak = perubahan energi kinetik,
Maka : W f d = ½ m v2
W f Jhr = ½ W/g v2
v2
Jhr =
2 gf
v2
Jh = 0,278 v. t + Rumus ini berlaku pada keadaan jalan datar.
254 f
v2
dimana :
Jh = 0,278 v. t + L = kelandaian (%)
254( f L)
(+) = tanjakan
(-) = turunan
Contoh Soal :
1. Hitunglah jarak pandang henti minimum pada suatu jalan datar apabila diketahui kecepatan
rencana jalan tersebut adalah 80 km/jam dengan koefisien gesek antara ban dengan permukaan
jalan 0,4.
Jawab :
Diketahui v = 80 km/jam
t = 2,5 detik
f = 0,4
2
v2 (80)
Jh = 0,278 v. t + = 0,278 (80) (2,5) + = 55,6 + 63 = 118,6 meter
254 f 254(0,4)
2. Hitunglah jarak pandang henti minimum pada daerah tanjakan dan daerah turunan pada suatu
jalan yang mempunyai kelandaian 5 %, apabila diketahui kecepatan rencana jalan tersebut adalah
100 km/jam dengan koefisien gesek antara ban dengan permukaan jalan 0,38.
Jawab :
Diketahui v = 100 km/jam
t = 2,5 detik
f = 0,38
L=5%
v2 (100) 2 39,37
Jh = 0,278 v. t + = 0,278 (100) (2,5) + = 69,5 +
254( f L) 254(0,38 0,05) (0,38 0,05)
39,37
Pada daerah tanjakan Jh = 69,5 + = 69,5 + 91,56 = 161,10 meter
(0,38 0,05)
39,37
Pada daerah turunan Jh = 69,5 + = 69,5 + 119,3 = 188,80 meter
(0,38 0,05)
Jarak Pandang Menyiap/Mendahului (Jd)
Jarak pandang menyiap atau mendahului adalah jarak yang diperlukan oleh pengemudi untuk
melakukan gerakan menyiap atau mendahului kendaraan lain yang berada di depannya dengan
aman sampai kendaraan tersebut kembali ke lajur semula dengan aman.
Jarak ini hanya diperlukan pada jalan raya 2 lajur 2 artah tanpa median (2/2 UD).
Pada umumnya jarak pandang menyiap jauh lebih panjang dari jarak pandang henti (kira-kira
2 sampai 5 kalinya). Oleh sebab itu penempatan untuk menyediakan jarak pandang menyiap yang
cukup lebih merupakan persoalan ekonomi (bukan persoalan teknis), artinya bila jarak pandang
menyiap ini diterapkan pada perencanaan geometrik jalan maka akan menimbulkan pembiayaan
yang besar, maka syarat pandang menyiap ini digunakan hanya untuk menetapkan bagian jalan
yang memerlukan larangan bagi lalu lintas untuk menyiap.
Jarak pandang menyiap terdiri dari 4 jarak yaitu :
J d = d1 + d 2 + d3 + d 4
dimana :
d1 = jarak yang ditempuh selama waktu tanggap yang besarnya tergantung dari pada kecepatan
kendaraan, berkisar antara 3,7 sampai 4,3 detik.
d2 = jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali ke lajur semula
d3 = jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang datang dari arah
berlawanan setelah proses mendahului selesai
d4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan, yang besarnya
diambil sama dengan 2/3 d2