Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Article History

vol. 3, no. 1, 2015, 10-20 Received 18 May 2015


ISSN: 2337-7887 (print version) Accepted 19 June 2015

ANALISIS DATA PANEL UNTUK MENGUJI


PENGARUH ESTIMASI BIAYA PRODUKSI TERHADAP
HARGA JUAL PADA WORKSHOP
PT MULTI KARYA BAJATAMA

Elvianto1 Dwi Kartikasari2


Prodi Administrasi Bisnis Terapan
Politeknik Negeri Batam

HP : 081364328072
Email: elv.jaya@gmail.com

Abstrack
This study aimed to analyze the estimated cost of production to the selling price, and want to know the
suitability costing companies with existing theories. Data were collected from PT Multi Karya Bajatama
by sampling method, totals of samples used were 169, data were collected from June to December 2014.
This study uses panel data analysis with the model common effect and fixed effect. The study found that
the cost of production significantly influence the selling price. Having compared the way costing
companies with existing theory, getting the less fit. Researchers suggest, should the company change the
calculation of the estimated cost of production.

Keywords: estimation of the production cost, selling price, costing, panel data.

1. PENDAHULUAN pengaruh estimasi biaya produksi terhadap


1.1 Latar Belakang harga jual dengan analisi data panel. Penelitian
PT Multi Karya Bajatama merupakan ini juga bertujuan untuk mengetahui kesesuaian
perusahaan yang bergerak dalam bidang perhitungan perkiraan produksi jika
machining. Pada tahun 1997 perusahaan tersebut dibandingkan dengan teori yang ada.
telah berdiri, dengan memulai usaha sebagai
bengkel bubut untuk pembubutan mesin 1.2 Rumusan Masalah
otomotif. Sampai saat ini PT Multi Karya Berdasarkan uraian latar belakang penelitian,
Bajatama masih terus mengembangkan penulis akan merumuskan masalah sebagai
usahanya hingga mampu mengerjakan pekerjaan berikut:
untuk offshore. 1. Bagaimana kesesuaian perhitungan estimasi
Guna melayani permintaan penawaran biaya produksi pada PT Multi Karya
harga, sales melakukan perhitungan perkiraan Bajatama jika dibanding dengan teori yang
biaya produksi. PT Multi Karya Bajatama tidak ada.
dapat memastikan besaran biaya produksi yang 2. Bagaimana pengaruh estimasi biaya produksi
sesungguhnya, karena perhitungan biaya terhadap harga jual dengan pendekatan
produksi dilakakukan sebelum proses produksi. koefisien tetap antar waktu (common effect).
Dalam perhitungan harga jual harus 3. Bagaimana pengaruh estimasi biaya produksi
mempertimbangkan berbagai faktor, baik faktor terhadap harga jual dengan pendekatan efek
eksternal maupun internal. Menurut Krismiaji tetap waktu (time fixed effect).
dan Aryani (2011:325) dalam Setiadi dkk.
(2014:72), menyatakan bahwa pendekatan
umum dalam menentukan harga jual adalah
harga pokok ditambahkan dengan laba yang
diharapkan.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik
untuk melakukan penelitian ingin menguji

10 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
2. LANDASAN TEORI Sedangkan data seksi silang menurut
Supranto (2003:21) adalah data yang
2.1 Kajian Empiris
dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a
Tabel 2.1: Kajian Empiris point of time) untuk menggambarkan keadaan
No Peneliti Penelitian Variabel Model Hasil
atau kegiatan pada waktu tersebut. Adapun
1. Slamet dan Pengaruh Biaya Analisis Secara
Sumarli Perkiraan Produksi, regresi parsial pendapat lain menurut Winarno (2007:2.4), data
(2002) Biaya Laba Yang biaya
Produksi dan Diinginkan produksi
seksi silang (cross section) adalah data yang
Laba Yang dan Harga berpengaruh dikumpulkan dengan objek lebih dari satu
Diinginkan Jual signifikan
Terhadap terhadap (sebagai contoh data beberapa nama
Harga Jual harga jual
Pada Industri
perusahaan), data dikumpulkan pada suatu
Kecil waktu tertentu.
Genteng Pres
2. Deasy Pengaruh Biaya Analisis Biaya
Pengertian data panel menurut Winarno
Natalia Biaya Produksi regresi produksi (2007:2.5) adalah jenis data gabungan antara
Suharno Produksi dan Harga berpengaruh
(2006) Terhadap Jual signifikan, data runtut waktu dengan data seksi silang
Harga Jual biaya
Pada Industri produksi (sebagai contoh, data berbagai perusahaan dan
Kecil
Kuningan di
memberikan
kontribusi
dikumpulkan dari waktu kewaktu).
Desa sebesar Koefisien tetap antar waktu (common
Growong Lor 93.8%.
Kecamatan effect) menurut Endri (2011:2) teknik ini tidak
Juwana
Kabupaten
ubahnya dengan membuat regresi dengan data
Pati seksi silang atau runtut waktu. Dalam
3. Ghosh dan Measurement Cost Stochastic Cost
Raychaudhuri of Cost efficiency frontier efficiency in perhitungan data panel, sebelum membuat
(2010) Efficiency in of rice analysis case of West regresi harus menggabungkan data seksi silang
the Case of production Bengal was
Rice high during dengan data runtut waktu, kemudian data
Production in the 1970s
West Bengal and 1980s digabung menjadi satu kesatuan pengamatan
and Andhra
Pradesh
but after the
1990s
untuk mengestimasi model dengan metode
Andhra ordinary least square.
Pradesh is
showing Efek tetap waktu (time fixed effect)
positive
trend
menurut Endri (2011:3) Asumsi sebelumnya
4. Kadim Analisa Harga Analisis Harga intersep maupun slope adalah sama baik antar
(2014) Hubungan
Faktor yang
Bahan
Baku,
korelasi Bahan
Baku, Biaya
waktu maupun antar individu, asumsi ini jelas
Mempengruhi Biaya Tenaga sangat jauh dari kenyataan sebenarnya. Adanya
Harga Jual Tenaga Kerja dan
Minyak Kerja, Biaya variable-variabel yang tidak semuanya masuk
Kelapa Sawit Biaya Overhead
Pada PT Overhead berpengaruh
dalam persamaan model memungkinkan adanya
Langkat dan Harga signifikan intercept yang tidak konstan. Dengan kata lain,
Nusantara Jual terhadap
Kepong PKS Harga Jual intercept ini mungkin berubah untuk setiap
Padang
Brahrang
individu dan waktu. Pemikiran inilah yang
menjadi dasar pemikiran pembentukan model
tersebut
2.2 Data panel
Dalam ekonometrika, data dapat 2.3 Biaya Produksi
dikelompokkan menjadi tiga jenis, adapun jenis Pada dasarnya perhitungan biaya produksi
data tersebut sebagai berikut : adalah berdasarkan pada biaya yang telah
1. Data runtut waktu (time series) dikeluarkan untuk memproduksi barang
2. Data seksi silang (cross section) tersebut, oleh karena itu perlu diketahui apa saja
3. Data panel (pooled data) yang termasuk biaya dan klasifikasinya.
Pengertian data runtut waktu menurut Menurut Mulyadi (2002:14) dalam Rudianto
Supranto (2003:21) adalah data yang dkk. (2014:3), biaya produksi adalah biaya yang
dikumpulkan secara berurutan dari waktu ke timbul ketika mengolah bahan baku menjadi
waktu untuk mengamati perubahan suatu produk jadi yang siap untuk dijual.
kejadian atau kegiatan selama masa tersebut. Menurut mulyadi (2005) dalam Rifqi
Adapun pendapat yang lain menurut Winarno (2014:193) terdapat dua cara untuk menentukan
(2007:2.2), data runtut waktu ialah data yang harga pokok produksi yaitu full costing dan
diamati berdasarkan satu objek dan ariable costing sebagaimana dapat dilihat
dikumpulkan dalam beberapa periode. pada rumus berikut.

11 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
2.4 Harga Jual 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penetapan harga jual yang tepat adalah salah
satu faktor penting dalam perusahaan untuk Tabel 3.2: Operasionalisasi Variabel
medapatkan proyek. Menurut Krismiaji dan Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Anni (2011:326) dalam Slat (2013:113), harga Estimasi Menurut Mulyadi (2002:14) 1. Bahan Rasio
Biaya dalam Rudianto dkk. baku
jual adalah upaya untuk menyeimbangkan Produksi (2014:3), biaya produksi 2. Tenaga
harapan untuk mendaptakan manfaat (X) adalah biaya yang timbul kerja
ketika mengolah bahan baku langsung
semaksimal mungkin dari perolehan pendapatan menjadi produk jadi yang siap 3. Biaya
yang tinggi, jika harga yang dibebankan kepada untuk dijual. overhead
pabrik
konsumen terlalu mahal maka dapat Waktu 1. Winarno (2007:2.2), data 1. Waktu Rasio
menurunkan volume penjualan. (T) runtut waktu ialah data dilakukan
yang diamati berdasarkan estimasi
satu objek dan biaya
2.5 Hipotesis dikumpulkan dalam produksi
Penulis ingin mengetahui pengaruh estimasi beberapa periode. 2. Waktu
2. Winarno (2007:2.4), data pelaksanaan
biaya produksi terhadap harga jual. Hipotesis seksi silang (cross section) proses
yang dibuat adalah: adalah data yang produksi
dikumpulkan dengan objek
H1 : Estimasi biaya produksi berpengaruh lebih dari satu (sebagai
signifikan terhadap harga jual dengan contoh data beberapa nama
perusahaan), data
koefisien tetap antar waktu. dikumpulkan pada suatu
H2 : Estimasi biaya produksi berpengaruh waktu tertentu.
Harga Harga jual ialah satuan uang 1. Harga yang Rasio
signifikan terhadap harga jual dengan Jual (Y) atau ukuran lainnya termasuk ditawarkan
efek tetap waktu produk dan jasa lainnya yang 2. Kesepakatan
ditukarkan, untuk harga
mendapatkan hak kepada
3. METODE PENELITIAN kepemilikan atau pemakaian customer
suatu barang ataupun jasa
3.1 Rancangan Penelitian yang akan berpengaruh
langsung terhadap laba
perusahaan, Fandi Tjiptono
(2008;h.152) dalam Kadim
(2014:49).

3.3 Ruang Lingkup Penelitian


Peneliti membatasi penelitian pada proses
machining dengan satu kali proses, machining
dilakukan dengan menggunakan mesin perkakas
dengan bahan baku yang disediakan oleh PT
Multi Karya Bajatama.

3.4 Jenis Penelitian dan Sumber Data


Jenis penelitian yang penulis lakukan
adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kauantitaif menurut Umar (2009:38) adalah
penelitian berdasarkan pada data yang dapat
Gambar 3.1: Rancangan Penelitian dihitung untuk menghasilkan penaksiran
kuantitatif. Menurut Sugiono (2008:13)
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
berdasar pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggukan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.

12 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan 1. Koefisien tetap antar waktu (Common effect)
bahwa untuk menjawab hipotesis maka harus dengan persamaan sebagai berikut:
dilakukan analisis statistik dengan cara Yit = β0 + βX + εit
mengumpulkan sampel yang diambil dari Dimana:
populasi. Yit = Harga jual pada unit observasi ke-i
Sumber data yang penulis gunakan adalah data dan waktu ke-t
sekunder. Yang dimaksud dengan data sekunder X = Biaya produksi
berdasarkan penelitian ini adalah data yang telah εit = Error pada unit observasi ke-i dan
diolah dan disajikan oleh departemen lain yaitu waktu ke-t
departemen Sales dan kasir.
2. Efek tetap waktu (time fixed effect) dengan
3.5 Teknik Pengumpulan Data persamaan sebagai berikut:
Metode pengumpulan data yang penulis Yit = β0i + β1Xit + β2t1i + β3t2i + β4t3i + β5t4i +
gunakan adalah penelitian lapangan. Penelitian β6t5i + β7t6i + β8t7i
akan dilakukan dengan mengambil data Dimana :
berdasarkan dokumen perusahaan PT Multi Yit = Harga jual pada unit observasi ke-i
Karya Bajatama. dan waktu ke-t
Xit = Estimasi biaya produksi pada unit
3.6 Populasi dan Sampel observasi ke-i dan waktu ke-t
Supranto (2001:87) mendefinisikan t1i = Objek pada bulan ke-6
populasi sebagai kumpulan seluruh objek yang t2i = Objek pada bulan ke-7
diteliti dan sampel adalah bagian dari populasi t3i = Objek pada bulan ke-8
yang merepresentasikan populasi. t4i = Objek pada bulan ke-9
Data yang penulis gunakan adalah data t5i = Objek pada bulan ke-10
cross section dan time series, jumlah populasi t6i = Objek pada bulan ke-11
yang homogen sebanyak 361 buah dengan t7i = Objek pada bulan ke-12
menggunakan data dari tanggal 18 Juni 2014
sampai 5 Desember 2014. Pada penelitian ini, 3.9 Waktu dan Tempat Penelitian
peneliti menggunakan sampel acak dengan taraf Mengenai waktu penelitian, peneliti
kesalahan 10%. Sesuai dengan tabel sampel, merencanakan penelitian antara bulan Februari
maka jumlah sampel adalah 158 (Sugiyono, tahun 2015 sampai dengan bulan April tahun
2008: 126). 2015. Tempat penilitian dilakukan di PT Multi
Karya Bajatama yang beralamat di Komplek
3.7 Statistik Deskriptif Citra Buana I, Industrial Park. Jalan Seraya Blok
Berkaitan dengan estimasi biaya produksi, E No. 1-4 Kota Batam.
penulis akan menguraikan bagaimana PT Multi
Karya Bajatama menentukan besaran perkiraan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
biaya produksi serta menentukan harga jual,
kemudian cara perhitungan biaya produksi yang 4.1 Statistik Deskriptif Estimasi Biaya
dilakukan oleh PT Multi Karya Bajatama akan Produksi dan Harga Jual
Perhitungan estimasi biaya produksi pada
dibandingkan kesesuaianya terhadap teori yang
PT Multi Karya Bajatama biasanya dilakukan
ada.
oleh sales, namun tidak menutup kemungkinan
3.8 Statistik Inferensial estimasi biaya produksi dapat dikerjakan oleh
bagian lain yang diberi kewenangan oleh
Pengolahan data dalam penelitian ini akan
perusahaan.
dilakukan dengan menggunakan alat bantu
Untuk mempermudah pemahaman
ekonometrika dengan program software
estimasi biaya produksi yang dilakukan oleh PT
komputer Eviews 8. Data yang digunakan dalam
Multi Karya Bajatama, penulis membuat
penelitian ini ialah data panel (pooled data).
ilustrasi sebagai berikut.
Data panel merupakan gabungan data time
a. Biaya bahan baku / material xxx
series dan cross section.
b. Biaya tetap / fixed cost
Teknik analisis data yang akan penulis
1. Proses xxx
gunakan dalam regeresi data panel adalah
(biaya mengoperasikan mesin)
dengan model.

13 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
2. Man hour (tanpa mesin) xxx lurus dengan skill yang dimiliki oleh setiap
3. Overhead xxx+ tenaga kerja. Untuk mempermudah pemahaman
(poin 1+2) x 25% perubahan biaya produksi maka penulis
xxx membuat simulasi perhitungan biaya produksi
c. Commercial part xxx+ sebagai berikut:
Biaya produksi xxx a. Direct material xxx
Sehingga estimasi biaya produksi yang b. Direct labo
dilakukan oleh PT Multi Karya Bajatama adalah 1. Man hour (tanpa mesin) xxx
(a + b + c). 2. Man hour
Teori perhitungan harga pokok produksi (menggunakan mesin) xxx+
dengan metode full costing yang ada sebagai xxx
berikut: c. Overhead
Biaya bahan baku xxx 1. Biaya mesin xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx 2. Biaya lain-lain xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx (depresiasi, listrik, air, staf
Biaya overhead pabrik variabel xxx + non produksi dan lain
Harga pokok produksi xxx sebagainya)
Perhitungan yang dilakukan PT Multi 3. Commercial part xxx +
Karya Bajatama jika dibandingkan dengan Total biaya produksi xxx
metode full costing diindikasikan tidak sesuai, Penulis tidak menentukan besaran
karena PT Multi Karya Bajatama tidak (nominal) biaya, karena biaya dan persentase
menghitung biaya overhead pabrik tetap. keuntungan sepenuhnya mengikuti kebijakan
Diantara biaya overhead pabrik tetap adalah dan perhitungan perusahaan.
biaya depresiasi mesin, depresiasi gedung
pabrik, biaya gaji tenaga kerja tidak langsung Tabel 4.1:
seperti supervisor, accounting, security dan lain Deskripsi Data Satu Kali Proses
sebagainya. Tanpa penjabaran biaya overhead Machining Berdasarkan Waktu
tetap, pada saat sepi order perusahaan berisiko
tidak dapat menutup biaya tetap, khususnya
yang bersumber dari biaya overhead. Waktu produksi
Teori perhitungan harga pokok produksi
dengan metode variable costing yang ada adalah Frequency Percent Valid Cumulative
sebagai berikut: Percent Percent
Juni 9 5,3 5,3 5,3
Biaya bahan baku xxx
Juli 12 7,1 7,1 12,4
Biaya tenaga kerja langsung xxx Agustus 14 8,3 8,3 20,7
Biaya overhead pabrik variabel xxx + September 61 36,1 36,1 56,8
Valid
Harga pokok produksi xxx Oktober 43 25,4 25,4 82,2
Jika dibandingkan perhitungan yang November 20 11,8 11,8 94,1
dilakukan PT Multi Karya Bajatama dengan Desember 10 5,9 5,9 100,0
metode variable costing juga kurang sesuai, Total 169 100,0 100,0
karena PT Multi Karya Bajatama
menggabungkan biaya tenaga kerja langsung 4.2 Statistik Inferensial
dengan biaya overhead menjadi biaya proses. Penulis menggunakan alat bantu software
Oleh sebab itu sebaiknya dilakukan eviews 8 dalam melakukan analisis regresi data
penyempurnaan dalam perhitungan biaya panel. Sebelum analisis data panel dilakukan,
produksi. penulis melakukan uji asumsi klasik dengan alat
Penulis berpendapat sebaiknya bantu software SPSS 20 terlebih dahulu. Tujuan
perhitungan biaya produksi dilakukan perubahan pengujian ini untuk mengetahui keberartian
pada unsur proses. Biaya proses yang terkait hubungan antara variabel bebas dengan variabel
dengan pengoperasian mesin sebaiknya dipisah, terikat, sehingga hasil analisis dapat
supaya dapat dibedakan antara biaya diinterpretasikan dengan lebih akurat, efisien,
pengoperasian mesin dengan upah tenaga kerja. dan terbatas dari kelemahan-kelemahan yang
Upah antar tenaga kerja dapat berbeda-beda, hal terjadi karena masih adanya gejala-gejala
tersebut dikarenakan besaran upah berbanding asumsi klasik. Uji asumsi klasik menjadi syarat

14 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
pada analisis yang berbasis OLS (Ordinary Berdasarkan grafik Scatterplot diatas
Least Squared) meliputi uji Normalitas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
Heteroskedastisitas, Multikolinieritas dan heteroskedastisitas, karena titik tersebar di atas
Autokorelasi. maupun di bawah garis sumbu Y.

4.2.1 Uji Normalitas 4.2.3 Uji Multikolinieritas


Uji Normalitas merupakan salah satu uji Uji multikolinieritas pada penelitian ini tidak
statistik yang digunakan untuk menguji apakah dapat dilakukan karena hanya terdapat satu
suatu data residual berdistribusi normal atau variabel independen yaitu estimasi biaya
tidak, biasanya uji ini digunakan untuk produksi, sedangkan uji ini hanya dilakukan
mengukur data berskala ordinal, interval untuk menguji antar variabel independen.
ataupun rasio.
Untuk memperjelas hasil uji normalitas 4.2.4 Uji Autokorelasi
maka penulis akan melakukan uji dengan Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi
metode K-S (Kolmogorov Smirnov). Dasar antara residual pada satu pengamatan dengan
pengambilan keputusan dengan metode pengamatan lain pada model regresi (Hasby
Kolmogorov Smirnov adalah jika nilai dkk, 2012). Prasyarat yang harus dipenuhi
signifikan pada nilai uji Kolmogorov Smirnov > adalah tidak ada autokorelasi pada model
α maka berarti data residual berdistribusi regresi.
normal.
Berdasarkan tabel uji K-S, diperoleh nilai Tabel 4.3: Hasil Uji Durbin-Watson
sig sebesar 0,218 maka dapat disimpulkan Model Summaryb
bahwa H0 diterima artinya data berdistribusi
normal karena nilai sig lebih besar dari nilai α. Model R R Adjusted Std. Durbin-
Penelitian ini menggunakan α sebesar 0,1. Square R Error of Watson
Square the
Jumlah N pada uji ini menjadi 140 yang Estimate
sebelumnya N sebanyak 169 karena data outlier 1 ,989a ,978 ,978 ,06129 2,073
harus dikeluarkan sehingga data menjadi
normal. a. Predictors: (Constant), LOG_EST_B_P

b. Dependent Variable: LOG_H_J


4.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk Pada hasil uji diatas terlihat nilai d
mengetahui apakah dalam model regresi sebesar 2,073. Penulis menggunakan tabel
terdapat ketidaksamaan variance dari residual dengan α= 5% dikarenakan tidak ditemukannya
satu pengamatan ke pengamatan yang lain, jika tabel Durbin-Watson dengan α= 10%, nilai
variance dari residual pengamatan tetap maka tabel dengan N= 140, k= 1 dan α= 5% yaitu:
disebut homoskedastisitas (Ciptaningsih, 2010). dL= 1,7095 dan dU= 1,7382. Kriteria uji
Durbin-Watson adalah:
1. Jika d < dL maka terdapat autokorelasi
positif
2. Jika d > dU maka tidak terdapat autokorelasi
positif
3. Jika dL < d < dU maka pengujian tidak
meyakinkan atau tidak ada kesimpulan yang
pasti.
Hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa d >
dU = 2,073 > 1,7382 maka hasil uji disimpulkan
tidak terjadi autokorelasi positif.
Semua kriteria uji asumsi klasik telah
terpenuhi maka penulis akan melanjutkan
dengan uji Hipotesis.

Gambar 4.2: Grafik Scatterplot

15 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
4.2.2.5 Uji Hipotesis R² = 0,977 F = 6058
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai
menggunakan regresi data panel dengan R-squered ( R²) sebesar 0,977, yang
menggunakan alat bantu software eviews-8, mengandung arti bahwa harga jual dipengaruhi
adapun hipotesis pertama yang diajukan adalah: variabel estimasi biaya produksi sebesar 97,7%
H1 : Estimasi biaya produksi berpengaruh sedangkan sisanya 2,3% dipengaruhi variabel
signifikan terhadap harga jual dengan lain yang tidak dijelaskan dalam model.
koefisien tetap antar waktu. Berdasarkan uji statistik di atas,
Dasar pengambilan keputusan jika nilai didapatkan nilai estimasi biaya produksi
probabilitas ≤ α maka H1 diterima dengan kata koefisien (X) sebesar 1,038 terhadap harga jual
lain estimasi biaya produksi berpengaruh (Y) dengan P-value 0,000, artinya jika terjadi
signifikan terhadap harga jual dengan koefisien kenaikan Rp.1 pada estimasi biaya produksi
tetap antar waktu dan demikian sebaliknya, jika maka harga jual akan meningkat Rp1,038.
nilai probabilitas > α maka H1 ditolak dengan Hipotesis kedua yang diajukan dengan
kata lain estimasi biaya produksi tidak metode efek tetap waktu adalah:
berpengaruh signifikan terhadap harga jual H2 : Estimasi biaya produksi berpengaruh
dengan koefisien tetap antar waktu. signifikan terhadap harga jual dengan
Pengaruh estimasi biaya produksi efek tetap waktu.
terhadap harga jual dilakukan dengan uji regresi Dasar pengambilan keputusan jika nilai
data panel koefisien tetap antar waktu (Common probabilitas ≤ α maka H2 diterima dengan kata
effect) dengan persamaan Yit = β0 + βX + lain estimasi biaya produksi berpengaruh
εit. signifikan terhadap harga jual dengan efek tetap
waktu, dan demikian sebaliknya jika nilai
probabilitas > α maka H2 ditolak dengan kata
lain estimasi biaya produksi tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga jual dengan efek tetap
waktu.
Pengaruh estimasi biaya produksi
terhadap harga jual dilakukan dengan regresi
data panel efek tetap waktu (time fixed effect)
dengan persamaan sebagai berikut Yit = β0i +
β1Xit + β2t1i + β3t2i + β4t3i + β5t4i + β6t5i +
β7t6i + β8t7i

Gambar 4.12:
Hasil Uji Data Panel Common Effect

Pada hasil uji diatas menunjukkan koefisien


variabel estimasi biaya produksi menunjukkan
nilai probabilitas 0.000 < α (0,1) dengan
demikian berarti menerima H1 dengan kata lain
estimasi biaya produksi berpengaruh signifikan
terhadap harga jual dengan efek tetap waktu.
Jika dituliskan ke dalam persamaan maka akan
menjadi:
Yit = β0 + βX + εit
Y it = -0,324 + 1,038
Gambar 4.13:
t = (-4,33) (77,83) Hasil Uji Time Fixed Effect

16 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
Pada hasil uji diatas menunjukkan Dari gambar diatas dapat diuraikan bahwa
koefisien variabel estimasi biaya produksi uji chow dilakukan untuk memilih metode yang
menunjukkan nilai probabilitas 0.000 < α (0,1) terbaik antara common effect atau PLS (pooled
dengan demikian berarti menerima H2 dengan last square) dan fixed effect. Jika yang terbaik
kata lain estimasi biaya produksi berpengaruh adalah PLS maka uji akan dihentikan, namun
signifikan terhadap harga jual dengan efek tetap jika yang terbaik fixed effect maka uji akan
waktu. Jika dituliskan ke dalam persamaan berlanjut dengan uji hausman untuk memilih
maka akan menjadi: model antara fixed effect dan random effect. Jika
Yit = β0i + β1Xit + β2t1i + β3t2i + β4t3i + β5t4i + β6t5i fixed effect yang terbaik maka uji akan
+ β7t6i + β8t7i dihentikan namun jika yang terbaik adalah
Yit = -0,333 + 1,039 -0,011 -0,018 + 0,01 - random effect maka uji masih berlanjut dengan
0,006 +0,002 +0,003 -0,001 uji lagrange multiplier untuk memilih antara
Y it = -0,333 + 1,039 random effect dan common effect.
t = (-4,37) (76,57) Penelitian ini memiliki dua model
R² = 0,978 F = 862,736 estimasi yaitu common effect dan fixed effect
Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai maka uji pemilihan model yang dapat dilakukan
R-squered (R²) sebesar 0,978, yang mengandung adalah uji chow dengan tujuan mengetahui
arti bahwa harga jual dipengaruhi variabel metode yang paling tepat untuk digunakan
estimasi biaya produksi sebesar 97,8% sebagai alat uji. Dasar pengambilan keputusan
sedangkan sisanya 2,2% dipengaruhi variabel jika nilai probabilitas ≤ α maka berarti metode
lain yang tidak dijelaskan dalam model. terbaik yang digunakan dalam analisis ini adalah
Berdasarkan uji statistik di atas metode fixed effect, demikian sebaliknya jika
didapatkan nilai estimasi biaya produksi nilai probabilitas > α maka berarti metode
koefisien (X) sebesar 1,04 terhadap harga jual terbaik yang dapat diguanakan dalam penelitian
(Y) dengan P-value 0.000, artinya jika kenaikan ini adalah metode common effect
Rp.1 pada estimasi biaya produksi maka harga Hasil uji chow diatas menunjukkan nilai
jual akan meningkat Rp.1,039. probabilitas 0,492 pada period F yang berarti
Data panel akan dilakukan dengan probabilias > α (0,1) dengan demikian maka
berbagai macam uji baik common effect, fixed berarti metode yang paling tepat dalam
effect dan random effect. Namun pada penelitian penelitian ini adalah menggunakan metode
ini uji dengan random effect tidak dapat common effect.
dilakukan karena setiap individu data (jenis
produk kustomisasi) yang berbeda. Untuk 4.3 Pembahasan
menentukan model estimasi yang terbaik perlu Setelah dilakukan penelitian maka hasil
dilakukan uji chow, hausman atau lagrange penelitian dapat dideskripsikan bahwa teori
multiplier. Untuk memperjelas pemahaman estimasi biaya produksi terbagi menjadi dua
pemilihan metode maka dapat dilihat pada yaitu: full costing dan variabel costing. Estimasi
gambar berikut. biaya produksi yang dilakukan oleh PT Multi
Karya Bajatama jika dibandingkan dengan
metode full costing diindikasikan tidak sesuai,
karena PT Multi Karya Bajatama tidak
Common effect menghitung biaya overhead pabrik tetap.
Diantara biaya overhead pabrik tetap adalah
biaya depresiasi mesin, depresiasi gedung
Uji Chow Uji LM
pabrik, biaya gaji tenaga kerja tidak langsung
seperti supervisor, staf, security dan lain
sebagainya. Tanpa penjabaran biaya overhead
Fixed effect Random effect tetap, pada saat sepi order perusahaan berisiko
Uji Hausman tidak dapat menutup biaya tetap, khususnya
yang bersumber dari biaya overhead.
Gambar 4.4: Uji Pemilihan Model Jika dibandingkan dengan metode
variable costing estimasi biaya produksi yang
dilakukan oleh PT Multi Karya Bajatama juga
kurang sesuai, karena PT Multi Karya Bajatama

17 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
menggabungkan biaya tenaga kerja langsung sebesar 97,8% sedangkan sisanya 2,2%
dengan biaya overhead menjadi biaya proses. dipengaruhi variabel lain yang tidak dijelaskan
Penulis berpendapat sebaiknya perhitungan dalam model. Berdasarkan uji statistik di atas
biaya produksi dilakukan perubahan pada unsur didapatkan nilai estimasi biaya produksi
proses. Biaya proses yang terkait dengan koefisien (X) sebesar 1,04 terhadap harga jual
pengoperasian mesin sebaiknya dipisah, supaya (Y) dengan P-value 0.000, artinya jika kenaikan
dapat dibedakan antara biaya pengoperasian Rp.1 pada estimasi biaya produksi maka harga
mesin dengan upah tenaga kerja. Upah antar jual akan meningkat sebesar Rp.1,039.
tenaga kerja satu dengan yang lain dapat Dari hasil uji pada penelitian ini
berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan besaran mendapatkan hasil estimasi biaya produksi
upah cenderung berbanding lurus dengan skill berpengaruh signifikan terhadap harga jual
yang dimiliki oleh setiap tenaga kerja. dengan besaran pengaruh 97,7%. Hasil uji ini
Pengaruh estimasi biaya produksi sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
terhadap harga jual dilakukan uji menggunakan dilakukan oleh Deasy Natalia Suharno tahun
metode koefisien tetap antar waktu (Common 2006 yang berjudul Pengaruh Biaya Produksi
effect), dengan persamaan Yit = β0 + βX + εit. Terhadap Harga Jual Pada Industri Kecil
Hasil uji menunjukkan probabilitas 0,000 < α Kuningan di Desa Growong Lor Kecamatan
(0,1), dengan kata lain estimasi biaya produksi Juwana, hasil uji signifikan dengan besaran
berpengaruh signifikan terhadap harga jual pengaruh 93,8%. Deminkian juga hasil
dengan koefisien tetap antar waktu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Slamet dan
estimasi diperoleh nilai R-squered ( R²) sebesar Sumarli tahun 2002 yang berjudul Pengaruh
0,977, yang mengandung arti bahwa harga jual Perkiraan Biaya Produksi dan Laba Yang
dipengaruhi variabel estimasi biaya produksi Diinginkan Terhadap Harga Jual Pada Industri
sebesar 97,7% sedangkan sisanya 2,3% Kecil Genteng Pres, hasil uji Secara parsial
dipengaruhi variabel lain yang tidak dijelaskan biaya produksi berpengaruh signifikan terhadap
dalam model. Berdasarkan uji statistik di atas, harga jual.
didapatkan nilai estimasi biaya produksi dengan
koefisien regresi (X) sebesar 1,038 terhadap 5. PENUTUP
harga jual (Y) dengan P-value 0,000, artinya 5.1 Kesimpulan
jika terjadi kenaikan Rp.1 pada estimasi biaya Berdasarkan hasil penelitian dan
produksi maka harga jual akan meningkat pembahasan mengenai analisis data panel untuk
Rp1,038. Berdasarkan hasil uji chow yang menguji pengaruh estimasi biaya produksi
bertujuan untuk memilih metode uji yang paling terhadap harga jual pada workshop PT Multi
tepat untuk digunakan sebagai alat analisis, Karya Bajatama, maka pada bagian akhir dari
menunjukkan bahwa hasil uji common effect penelitian ini, penulis menarik kesimpulan,
lebih tepat digunakan sebagai alat uji jika sebagai berikut.
dibandingkan dengan metode time fixed effect. Estimasi biaya produksi yang dilakukan
Hasil uji chow mendapatkan nilai probabilitas oleh PT Multi Karya Bajatama kurang sesuai
0,492 pada period F yang berarti nilai dengan teori yang ada, baik teori full costing
probabilias > α (0,1), dengan kata lain model maupun variable costing, karena estimasi biaya
common effect lebih baik dibanding dengan produksi yang dilakukan adalah
model fixed effec. menggabungkan biaya overhead dengan biaya
Pengaruh estimasi biaya produksi tenaga kerja langsung kedalam satu jenis biaya
terhadap harga jual menggunakan uji data panel yaitu biaya proses. Tanpa penjabaran biaya
metode efek tetap waktu (time fixed effect), overhead tetap saat melakukan estimasi biaya
dengan persamaan Yit = β0i + β1Xit + β2t1i + produksi, maka dikhawatirkan pada saat sepi
β3t2i + β4t3i + β5t4i + β6t5i + β7t6i + β8t7i. order perusahaan berisiko tidak dapat menutup
Hasil uji menunjukkan nilai probabilitas 0.000 < biaya tetap, khususnya yang bersumber dari
α (0,1), dengan kata lain estimasi biaya produksi biaya overhead.
berpengaruh signifikan terhadap harga jual Hasil uji pengaruh estimasi biaya
dengan efek tetap waktu. Berdasarkan hasil produksi terhadap harga jual dengan pendekatan
estimasi diperoleh nilai R-squered (R²) sebesar common effect (tanpa pengaruh individu)
0,978, yang mengandung arti bahwa harga jual mendapatkan hasil signifikan, dengan nilai
dipengaruhi variabel estimasi biaya produksi

18 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
97,7% harga jual dipengaruhi oleh estimasi 2. Variabel yang diteliti sangat kecil yaitu satu
biaya produksi, sedangkan sisanya 2,3% variabel independent dan satu variabel
dipengaruhi variabel lain yang tidak dijelaskan dependent.
dalam model. Berdasarkan uji statistik, jika
terjadi kenaikan Rp.1 pada estimasi biaya UCAPAN TERIMAKASIH
produksi maka harga jual akan meningkat
Rp1,038. Setelah dilakukan uji chow untuk Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu.
memilih model uji yang tepat digunakan, maka Dwi Kartika sari, Bapak. Adit, Ibu. Inggrid,
mendapatkan hasil metode common effect lebih seluruh dosen dan staf Politeknik Negeri
tepat digunakan sebagai alat uji pada penelitian Batam, teman sekelas, Owner dan staf PT Multi
ini. Karya Bajatama dan seluruh pihak yang
membantu menyelesaikan skripsi ini
5.2 Saran
Saran bagi perusahaan yang dapat DAFTAR PUSTAKA
direkomendasikan sesuai dari hasil penelitian
yang telah diuraikan diatas adalah: Ahmad, K. (2014). Akuntansi Manajemen :
1. Break down cost untuk process machining Dasar-dasar konsep biaya dan
sebaiknya diuraikan lebih detil agar pengambilan keputusan. Jakarta : PT Raja
perusahaan dapat lebih menelusuri biaya man Grafindo Persada.
hour dan overhead yang saat ini tercampur.
2. Perhitungan biaya variabel sebaiknya Ciptaningsih, A. N. I. (2010). Analisis Pengaruh
dilakukan lebih detail seperti perhitungan Harga Saham, Volume Perdagangan dan
bahan pendukung yang habis sekali pakai Variansi Return Saham Terhadap BID
seperti amplas, batu gerinda, papan palet dan ASK Spread Pada Masa Sebelum dan
lain sebagainya. Sesudah Stock Split. Jurnal Skripsi
3. Berhubung pengaruh estimasi biaya produksi Fakultas Ekonomi. Undip.
sangat tinggi seuai hasil uji adalah 97,7% http://eprints.undip.ac.id/26540/1/jurnal_s
maka perusahaan perlu melakukan kripsi_icha.pdf.
pengecekan harga bahan baku sesering
mungkin. Endri (2011). Model Regresi Panel Data dan
4. Membuat departemen perencanaan dalam Aplikasi Eviews. Diakses April 06, 2015
struktur organisasi, dengan tujuan proses dari
produksi hingga pengiriman produk dapat https://programdoktorpersada.files.wordpr
terkontrol sesuai dengan target. ess.com/2011/12/data-panel.pdf
Saran bagi peneliti selanjutnya yang dapat
direkomendasikan adalah: Ghosh, C., & Raychaudhuri, A. (2010).
1. Menambah jumlah variabel karena penelitian Measurement of Cost Efficiency in the
ini hanya menggunakan satu variabel Case of Rice Production in West Bengal
independent dan satu variabel dependent. and Andhra Pradesh. IUP Journal of
2. Menggunakan jumlah sampel yang seimbang Agricultural 32 Economics. Vol 7. No. 1
dengan jumalah individu yang sama pada & 2, 31-47.
periode yang berbeda, karena penelitian ini
menggunakan sampel individu yang semua Hasby, M., Kurniasari, L. & Liatama, F. (2012).
berbeda pada periode yang berbeda. Autokorelasi. Diakses Juli 06, 2015 dari
http://statistikanyadarmanto.lecture.ub.ac.
5.3 Keterbatasan id/files/2012/10/KEL-05-HASBY-LIA-
Penelitian ini masih memiliki DANI.pdf.
keterbatasan antara lain:
1. Jumlah sampel yang digunakan pada Kadim, L. A. N. (2014). Analisa Hubungan
penelitian yang tidak terulang pada bulan- Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual
bulan berikutnya, sehingga menyulitkan Minyak Kelapa Sawit Pada PT Langkat
ketika melakukan analisis data. Nusantara Kepong PKS Padang Brahrang.
Majalah Ilmiah INTI. Volume 3, No.2,
49-56.

19 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887
Purwanti, A & Prawironegoro, D (2013). Umar, H. (2009). Metode Penelitian : Skripsi
Akuntansi : Manajemen. Jakarta : Mitra dan Tesis Bisnis. Jakarta : Rajawali.
Wacana Media.
Utami, N. K. T., Sukarsa. I. K. G., & Kencana.
Rifqi, M. A. H. (2014). Analisis Full Costing I. P. E. (2013). Penerapan Metode
dan Variabel Costing Dalam Perhitungan Generalized Ridge Regresion Dalam
Harga Pokok produksi Pada Usaha Mengatasi Masalah Multikolinieritas. e-
Moulding Karya Mukti Samarinda. Jurnal JurnalMatematika. Volume 2, No. 1, 54-
Ilmu Administrasi Bisnis. ISSN 2355- 59.
5408.
Winarno, W. W. (2007). Eviews : Analisis
Rudianto, M., Darminto., & Sudjana, N. (2014). ekonometrika dan statistika. Yogyakarta :
Analisis Perhitugan Biaya Standar Guna Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Meningkatkan Efisiensi Biaya produksi.
Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 8,
No. 1, 1-8.

Setiadi, P., Saerang, D.P.E., & Runtu, T. (2014).


Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam
Penentuan Harga Jual Pada CV. Minahasa
Mantap Perkasa. Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi. Volume 14, No. 2, 70-81.

Slamet, A., & Sumarli (2002). Pengaruh


Perkiraan Biaya Produksi Dan Laba Yang
Diinginkan Terhadap Harga Jual Pada
Industri Kecil Genteng Pres. Jurnal
Ekonomi dan Manajemen. Volume 11-2,
45-56.

Slat, A. H. (2013). Analisis Harga Pokok


Produk Dengan Metode Full Costing Dan
Penentuan Harga Jual. Jurnal Emba.
Volume 1,No. 3, 110-117.

Sugiyono (2008). Metode penelitian bisnis.


Bandung : Alfabeta.

Suharno, D. N. (2006). Pengaruh Biaya


Produksi Terhadap Harga Jual Pada
Industri Kecil Kuningan Di Desa
Growong Lor Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati. Skripsi Fakultas Ilmu
Sosial Jurusan Ekonomi, Unnes,
www.scribd.com.

Supranto, J. (2001). Statistik : Teori dan


aplikasi. Jakarta : Erlangga.

Supranto, J. (2003). Metode Riset : Aplikasinya


dalam pemasaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta.

20 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | 2015 Vol. 3(1) 10-20 | ISSN: 2337-7887

Anda mungkin juga menyukai