Anda di halaman 1dari 6

TINJAUAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG

KANTOR DINAS PERDAGANGAN KOTA SORONG


A. Didik Setyo Purwantoro 1), Ertson Steven Mangandar Saragih 2)
1) 2)
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong
Jalan Pendidikan No 27 Kota Sorong, Propinsi Papua Barat
Email : didikumsorong@gmail.com

ABSTRAK

Perencanaan struktur gedung tahan gempa harus di rencanakan menggunakan


metodeSistem Rangka Pemikul Momen, dimana Sistem Rangka Pemikul Momen adalah
Sistem rangka ruang dalam dimana komponen-komponen struktur dan join-joinnya
menahan gaya-gaya yang bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial. Dengan adanya
system ini diharapkan suatu bangunan dapat berperilaku daktail yang nantinya akan
mentransfer gaya gempa serta membatasi beban gempa yang bekerja pada struktur.
Pada penelitian ini penulis ingin meninjau struktur gedung 3 lantai Kantor Dinas
Perdagangan Kota Sorong dengan menggunakan metode Sistem Rangka Pemikul
Momen Menengah dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus yang dihitung
berdasarkan SNI 03–2847–2002 dan SNI 1726–2012. Dari hasil perhitungan struktur
bangunan metode SRPMK Beban Gempa yang bekerja pada arah x sebesar 46.993 Kg
dan arah y sebesar 70.490 Kg ,sedangkan untuk SRPMM Beban Gempa yang bekerja
pada arah-x sebesar 75.189 Kg dan arah-y sebesar 112.783 Kg, sehingga Beban gempa
yang bekerja pada struktur bangunan metode SRPMK lebih kecil dibandingkan dengan
struktur bangunan metode SRPMM, yakni sebesar 1,6%.

Katakunci : SRPMK, SRPMM, Strong Column Weak Beam, SNI 03-2847-2002, SNI
1726-2002.
I. PENDAHULAN Tujuan Penelitian
Latar Belakang Adapun tujuan yang diharapkan dari
Secara umum Kantor merupakan sebuah tinjauan perencanaan struktur gedung ini
badan organisasi yang terdiri dari tempat, adalah sebagai berikut :
personil dan operasi ketatausahaan untuk a. Mengetahui berapa besar dimensi struktur
membantu pimpinan organisasi. Kantor atas, yakni balok, kolom dan pelat lantai.
mempunyai beberapa fungsi di antaranya, yaitu b. Mengetahui berapa besar perbandingan
menerima informasi, merekam informasi, hasil perhitungan struktur dan beban gempa
mengatur informasi, memberi informasi dan yang bekerja pada struktur gedung dengan
melindungi aset atau harta. metode sistem rangka pemikul momen
Kantor Dinas Perdagangan Kota Sorong menengah dan sistem rangka pemikul
dengan 3 lantai yang berlokasi di Jalan momen khusus.
Pramuka, Remu Utara, Kota Sorong. Dimana c. Mengetahui berapa besar dimensi struktur
Kota Sorong ini merupakan daerah rawan bawah, yakni pondasi telapak.
Gempa.
Perencanaan pembangunan struktur
gedung tahan gempa harus di rencanakan II. METODOLOGI PENELITIAN
menggunakan metode Sistem Rangka Pemikul Lokasi dan Waktu Penelitian
Momen, dimana Sistem rangka pemikul Lokasi proyek pembangunan gedung kantor
momen dikelompokkan menjadi : Sistem dinas perdagangan kota sorong ini terletak di
Rangka Pemikul Momen Biasa, Sistem Rangka Jalan Pramuka, Remu Utara, tepatnya berada
Pemikul Momen Menengah dan Sistem Rangka disebelah barat kantor walikota sorong. Untuk
Pemikul Momen Khusus. lebih jelasnya, dapat di lihat pada foto satelit di
Oleh karena itu pada penelitian ini bawah ini :
penulis ingin meninjau struktur gedung 3 lantai
Kantor Dinas Perdagangan Kota Sorong
dengan menggunakan metode Sistem Rangka
Pemikul Momen Menengah dan Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus yang dihitung
berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung (SNI 03–2847–2002) dan Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian
1726–2012).
Batasan Masalah Semua metode penulisan dan analisa dalam
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang artikel ilmiah ini merujuk pada panduan
optimal dan kemudahan dalam perencanaan penulisan tugas akhir Fakultas Teknik
struktur ini, maka penulis memberikan batasan-
batasan sebagai berikut : Universitas Muhammadiyah Sorong tahun
a. Pedoman perhitungan menggunakan SNI 2014 (Pristianto, Amri, & Rusdi, 2014).
Gempa 1726–2012, SNI Beton 03 – 2847 –
2002) dan PPPURG 1987. Data Geometrik Struktur
b. Tinjauan perencanaan struktur atas 1. Dimensi Gedung
meliputi : balok, kolom dan pelat lantai a. Type Bangunan : Perkantoran
sedangkan struktur bawah hanya pondasi b. Panjang Bangunan : 21,6 m
telapak. c. Lebar Bangunan : 14,4 m
c. Perhitungan struktur menggunakan metode d. Tinggi Bangunan : 11,45 m
SRPMK dan SRPMM pada wilayah gempa e. Jumlah Lantai : 3 Lantai
menengah. 2. Fungsi Gedung
d. Analisis gaya-gaya dalam menggunakan a. Lantai I : Ruang Perkantoran
program SAP 2000. b. Lantai II : Ruang Perkantoran
c. Lantai III : Ruang Utilitas
Data Material Perencanaan Plat Lantai
1. Beton Plat Lantai ukuran 7.200 mm x 7.200 mm
Material beton yang digunakan pada Diperoleh tulangan Plat Lantai sebagai berikut :
struktur ini adalah material beton dengan Momen lapangan arah x :
kuat tekan (f’c) sebesar 25 MPa. Aslx = 592 mm2; dipilih D10–100 = 785 mm2
2. Baja Tulangan Momen lapangan arah y :
Kuat tarik leleh (fy) baja tulangan yang Asly = 644 mm2; dipilih D10–100 = 785 mm2
digunakan untuk struktur direncanakan Momen Tumpuan arah x :
sebesar 400 MPa untuk tulangan utama, Astx= 1.251 mm2; dipilih D14–100 =1.539 mm2
dan 240 MPa untuk tulangan sengkang. Momen Tumpuan arah y :
Tahapan penelitian Asiy= 1.366 mm2; dipilih D14–100 =1.539 mm2
Berikut adalah Diagram Alir untuk Tahapan-
tahapan dalam penelitian penelitian ini :
Mulai

Pengumpulan Data - Data Gambar 5. Tulangan Plat lantai 1 arah x

Preliminary desain

Perhitungan Plat Lantai

Pembebanan Gambar 6. Tulangan Plat lantai 1 arah y

Analisa Struktur
Menghitung Berat Total Gedung (Wt)
Menggunakan SAP 2000
Total berat gedung merupakan jumlah beban
dari tiap lantai. Jadi, total keseluruhan berat
Perhitungan Struktur :
gedung adalah :
1. Balok - Kolom
W atap = 807.506 Kg
2. Pondasi
W lantai 3 = 406.760 Kg
W lantai 2 = 433.292 Kg
Penggambaran Hasil Perhitungan
W lantai 1/lantai dasar = 428.207 Kg +
Wt = 2.075.765 Kg
Selesai
Menghitung Gaya Geser Dasar (V)
Gambar 4. Diagram Alir Tahapan Penelitian Gaya geser dasar (V) untuk SRPMK :
V = Cs . Wt
III. PERHITUNGAN STRUKTUR = 0,122 x 2.075.765 Kg
Perencanaan Dimensi = 253.762 Kg
Tabel 1. Perencanan Dimensi Balok Gaya geser dasar (V) untuk SRPMM :
Lantai Balok Induk V = Cs . Wt
L (cm) h (cm) b (cm) = 0,196 x 2.075.765 Kg
I 720 1/14. L 55 2/3. h 35 = 406.020 Kg
II 720 1/14. L 55 2/3. h 35 Perhitungan Sistem Rangka Pemikul
III 720 1/14. L 55 2/3. h 35 Momen Khusus
Atap 720 1/16. L 45 2/3. h 30 1. Perhitungan Tulangan Lentur dan Geser
Balok Lantai 1
Tabel 2. Perencanaan Kolom a. Tinjauan pada Balok D 400x550 mm
Lantai Kolom b. Menentukan tinggi efektif balok :
H (cm) h (cm) b (cm) d = 550 – 40 – 10 – ½ 19 = 491 mm
I 380 50 50 c. Cek apakah balok memenuhi syarat
II 380 50 50 SNI 03-2847-2002 Pasal 23.3.1 :
III 385 45 45
Pu = 7,96 KN < 0,1. Ag. f’c = 440
- Jadi, digunakan tulangan 5D19
KN... Syarat terpenuhi dan 3D22
- Ln = 6.700 mm > 4 xd = 1.962 2) Kondisi 2, Momen Tumpuan
mm… Syarat terpenuhi Positif
- Rasio b/h = 0,7 > 0,3… Syarat Digunakan tulangan 5D19
terpenuhi. 3) Kondisi 3, Momen Lapangan
d. Momen Maksimal pada Balok Digunakan tulangan 4D19 untuk
Kondisi Lokasi Mu (KN) Momen tumpuan positif.
1 Momen Tumpuan Negatif -287,9104
2 Momen Tumpuan Positif 182,0320
3 Momen Lapangan 158,1434
e. Menghitung Keperluan Tulangan
1) Kondisi 1, Momen Tumpuan
Negatif
Luas tulangan (As) : Gambar 7. Penulangan Penampang Balok Lantai 1
287,9104 SRPMK
As= 0,85 x 400 x 0,85 x 461= 2.161 mm2
Perhitungan Tulangan Longitudinal Kolom
Tabel 3 Penentuan Jumlah Tulangan Momen Lantai 1
Tumpuan Negatif Balok Lantai 1 SRPMK 1. Tinjauan pada Kolom 500x500 mm
Dimensi (mm) As a) Persyaratan kolom berdasarkan SNI
Jumlah As pakai
Diameter Luas (mm2) (mm2) 03-2847-2002 pasal 23.4.1 :
19 284 5 1.420 - Pu = 986,144 KN > Ag.f'c/10 =
2.560 500 KN….OK
22 380 3 1.140
- b = 500 mm > 300 mm….OK
- Rasio b/h = 500/500 = 1 >
Tinggi balok tegangan tekan 0,4….OK
ekivalen yang aktual adalah: b) Desain Tulangan Longitudinal Kolom
2.560 x 400
α = 0,85 x 20 x 400 = 151 mm As perlu = 3.200 mm2 (Hasil Output
Cek momen nominal aktual : PCACOL)
a Tabel 4. Penentuan Jumlah Tulangan
ϕMn = ∅As.fy. d – 2
Longitudinal Kolom Lantai 1 SRPMK
ϕMn = 315,9703 KNm > Mu = Dimensi As
287,9104 KNm….OK Jumlah
Diameter Luas (mm2)
Cek As minimum :
f'c 19 284 12 3.408
As min = 4.fy .b.d= 515 mm2
Tetapi tidak boleh kurang dari : Untuk menghindari panjang
1,4
.b.d = 645 mm2…Ok, syarat penyaluran yang terlalu panjang, dan
fy
ρg dibatasi tidak kurang dari 0,01 dan
As minimum terpenuhi
tidak lebih dari 0,06.
Cek rasio tulangan : 𝐴 3.408
As 2.560 ρg = 𝐴 𝑠 = 250.000 = 0.014
ρ = b.d = 400 x 461 = 0,0139 𝑔

Rasio tulangan ρ berdasarkan Persyaratan : 0,01 < ρg < 0,06


SNI 03-2847-2002 pasal 23.3.2 0,01 < 0,014 < 0,06….OK persyaratan
adalah ρ < 0,025 terpenuhi.
ρ = 0,0139 < 0,025…OK c) Kuat Kolom
Cek apakah penampang ΣMc = 688 KNm > 1,2 ΣMg = 624
Tension-Controlled ? KNm.…OK, syarat terpenuhi
151
< 0,375 x 0,85
491
0,307 < 0,319…OK
d) Desain tulangan Confinement
Tabel 5. Penentuan Jumlah Tulangan
Confinement Kolom Lantai 1 SRPMK
Dimensi As
Jumlah
Diameter Luas (mm2)
12 113 3 339 Gambar 9. Penulangan Penampang Balok Lantai

e) Desain tulangan Geser Perhitungan Penulangan Longitudinal


1 b.s 1 500 x 100 Kolom Lantai 1
Av_min = 3 x fy = 3 x 240 = 69 mm2
1. Tinjauan pada Kolom 500x500 mm
sebelumnya nilai Ash untuk tulangan a. Persyaratan kolom berdasarkan SNI
confinement 3 kaki D12 = 339 mm2 > 03-2847-2002 pasal 23.4.1 :
Av_min = 69 mm2. - Pu = 607,914 KN > Ag.f'c/10 = 500
Jadi, persyaratan kuat geser terpenuhi. KN…OK, syarat terpenuhi
f) Spasi antar tulangan geser b. Desain Tulangan Longitudinal Kolom
SNI 03-2847-2002 pasal 23.4.4.6, As perlu = 3.200 mm2 (Hasil Output
yaitu : 6 x diameter tulangan PCACOL)
longitudinal = 6 x 19 = 114 mm. Jadi, Tabel 5 Penentuan Jumlah Tulangan
dipakai spasi tulangan = 150 mm Longitudinal Kolom Lantai 1 SRPMM
Dimensi As
Jumlah
Diameter Luas (mm2)
19 284 12 3.408

𝐴 3.408
ρg = 𝐴 𝑠 = 250.000 = 0.014
𝑔

Gambar 8. Penulangan Kolom Lantai 1 Persyaratan : 0,01 < ρg < 0,06


dan Sengkang 3 kaki SRPMK 0,01 < 0,014 < 0,06….OK persyaratan
terpenuhi.
Perhitungan Sistem Rangka Pemikul
Momen Menengah
1. Perhitungan Tulangan Lentur dan Geser
Balok Lantai 1
a. Tinjauan pada Balok Dimensi
400x550 mm
b. Momen Maksimal pada Balok
Gambar 10. Penulangan Kolom Lantai 1
Kondisi Lokasi Mu (KN)
SRPMM
1 Momen Tumpuan Negatif -287,7991
2 Momen Tumpuan Positif 182,0078 Perhitungan Pondasi Telapak
3 Momen Lapangan 158,1434 1. Data-data
Berat tanah, γt = 18,4 KN/m3
c. Menghitung Keperluan Tulangan Hambatan Konus, qc = 13 kg/cm2
- Kondisi 1, Momen Tumpuan Tebal tanah diatas pondasi, ha = 2,1 m
Negatif. Digunakan tulangan Daya dukung tanah (qa) = 942 KN/m2
6D19 dan 2D22. Dimensi Pondasi, B= 1,6 m, dan L= 1,6 m
- Kondisi 2, Momen Tumpuan Tebal pondasi, ht = 0,40 m
Positif. Digunakan tulangan 5D19 Gaya aksial ultimit, Pult = 1.730 KN
- Kondisi 3, Momen Lapangan. Momen ultimit, Mult = 98,67 KN
Digunakan tulangan 4D19. 2. Kontrol Tegangan Tanah
a. Tekanan akibat berat pondasi telapak :
q = (ht x γc) +(ha xγt) = 48,24 kN/m2
b. Tegangan ijin tanah maksimum : DAFTAR PUSTAKA
Pult Mult
σmaks = + 1 +q ≤ 𝑞𝑎 Anonimous (1987). Pedoman Perencanaan
BxL xBxL
6 Pembebanan Untuk Rumah Dan Gedung.
= 868 ≤ 942 ......Syarat terpenuhi SKBI-1.3.53. 1987 Departemen
c. Tegangan ijin tanah minimum Pekerjaan Umum. Jakarta.
Pult Mult
σmin = - 1 +q ≤ 𝑞𝑎 Anonimous (2002). Standar Perencanaan
BxL xBxL Ketahanan Gempa Untuk Bangunan
6
= 579 ≤ 942......Syarat terpenuhi Gedung. SNI 03-1726-2002. Bandung.
3. Penulangan Pondasi Telapak Anonimous (2002. Tata Cara Perhitungan
Luasan tulangan, As = 1.419 mm2, Jadi Beton Untuk Bangunan Gedung. SNI 03-
dipakai tulangan = D19 – 200 mm 2847-2002. Bandung.
G. Djatmiko S, dan S. J. Edy P. (1997).
Mekanika Tanah 2. Kanisius,
Yogyakarta.
Imran Iswandi, dan Hendrik Fajar (2010).
“Perencanaan Struktur Gedung Beton
Bertulang Tahan Gempa”. ITB, Bandung.
Pristianto, H., Amri, I., & Rusdi, A. (2014,
Gambar 11. Penulangan Plat Pondasi May 9). Pedoman Penulisan Tugas Akhir
Fakultas Teknik Universitas
IV. KESIMPULAN Muhammadiyah Sorong 2014.
a. Dimensi Struktur Atas http://doi.org/10.17605/OSF.IO/4VTJM.
1) Balok : W.C. Vis dan Gideon Kusuma (1993). “Dasar-
2. Lantai 1, 2 dan 3 diperoleh dasar Perencanaan Beton Bertulang”.
Dimensi 400 x 550 mm Erlangga, Jakarta.
3. Lantai atap/Ring Balk, diperoleh W.C. Vis dan Gideon Kusuma (1993). “Grafik
Dimensi 350 x 500 mm dan Tabel Perhitungan Beton Betulang”.
2) Kolom : Erlangga, Jakarta.
4. Lantai 1, 2 diperoleh Dimensi 500
x 500 mm
5. Lantai 3 diperoleh Dimensi 450 x
450 mm
3) Tebal Plat Lantai sebesar 160 mm.
b. Perbandingan perhitungan struktur
1) Gaya gempa yang bekerja pada
struktur bangunan SRPMK lebih kecil
dibandingkan dengan bangunan
SRPMM sebesar 1,6%.
c. Dimensi Struktur Bawah
1) Dimensi Pondasi Telapak
Lebar Pondasi arah x (B) = 1,6 m
Lebar Pondasi arah y (L) = 1,6 m
Kedalaman Pondasi = 2,5 m
2) Tulangan Pondasi diperoleh D19
dengan jarak 200 mm

Anda mungkin juga menyukai