Anda di halaman 1dari 2

Nama : Emiliyah Saputra

Nim : 20171113350007

Pada tahun 1987 dua perusahaan peralatan peralatan listrik terbesar di Eropayaitu Asea
AB of Sweden dan BBC Brown Boveri Ltd. of Switzerland melakukan merger dan menjadi Asea
Brown Boveri (ABB). ABB terkenal sebagai kompetitor terbesar dalam industri peralatan listrik
seperti pembangkit listrik,transmisi dan distribusi, dan menjadi perusahaan terkemuka dunia
dalam automation system, robotics, high speed locomotive, dan peralatan pengendalian
lingkungan dan polusi. Pada 1988 adalah tahun pertama mereka menjalankan operasional
sebagai perusahaan gabungan, pendapatan sebelum pajak mereka di tahun pertama US$ 536
juta dengan penjualan US$ 17,8 miliar. Bergerak di bidang teknologi otomatisasi yang berusaha
untuk menggantikan tenaga manusia dengan tenaga yang dihasilkan dari energi untuk
mengoperasikan dan mengendalikan operasi suatu perusahaan. Menunjukkan bahwa ABB
bergerak dalam industri yang bersifat khusus dan memerlukan modal dan juga keahlian yang
terspesialisasi dan kompleks. Dan melihat peningkatan skala industrinya setelah melakukan
integrasi,sekitar 65.000 karyawan Asea akan bergabung dengan 85.000 karyawan BBC untuk
menciptakan sebuah perusahaan yang terdiri dari 850 perusahaan yang terpisah secara hukum
yang beroperasi pada 140 negara. Tentunya membutuhkan kontrol yang tepat (efektif dan
efisien) juga berkualitas tinggi. Karakteristik gaya manajemennya adalah mengedepankan etika
kerja yang kuat, komunikasi yang konstan dan ketegasan. Asea dipandang memiliki kinerja laba
yang unggul, pengendalian manajemen yang canggih dan pemasaran yang agresif. Sedangkan
BBC memberi kontribusi berupa $ 4 juta cash & marketable securities dan keahlian teknis.

Asea Brown Boveri adalah gabungan dari dua perusahaan raksasa peralatan listrik. Jadi
ketika merger Asea Brown Boveri memperbaharui lagi segala hal dalam perusahaannya agar
tetap menjadi perusahaan peralatan listrik terbaik, pasti tujuan dilakukan merger adalah
menambah profit dan menguasai industri tersebut, tujuan dari perusahaan ABB hendaknya
dipikirkan bersama agar mencapai goal congruence. Asean dan BBC yang awalnya sudah
mendominasi industri tersebut pasti sudah memiliki supplier-supplier terhebat dan memiliki
kualitas yang teruji sehingga ketika mereka merger mereka memilih yang terbaik dari banyak
supplier yang mereka pilih, tentu mereka tidak akan berpegang pada satu vendor/supplier
karena di kemudian hari dapat menghambat produksi mereka. Ketika ABB sudah memiliki
tujuan pasti mereka mencari siapa yang ingin menbangun ABB, strategi yang digunakan
pastilebih dari satu. Menurut kelompok kami Asea Brown Boveri melakukan strategi tingkat
corporate yang termasuk dalam Related Diversified Firm, yaitu suatu proses bisnis dimana
suatu perusahaannya memperluas lini produk yang serupa dengan yang ditawarkannya Karena
ABB memiliki 850 perusahaan yang beroperasi di 140 negara maka ABB menggunakan strategi
business unit untuk perusahaan cabangnya dan kita dapat menjelaskan bahwa strategi unit
bisnis dapat meningkatkan nilai perusahaan dan mengoptimalkan kinerja dari para pekerjanya
karena menurut kami akan lebih baik dikepalai oleh beberapa orang maka seminggu setelah
pengumuman merger, CEO dari ABB, Percy Barnevik memilih 5 manajer utama dari Asea dan
BBC untuk mengisi 10 orang top level dalam perusahaan tersebut (jajaran direktur/pimpinan).
Menurut kelompok kami juga menggunakan “cost leadership”dan “ product differentiation”
untuk melawan kompetitornya yaitu General Electric, selain itu melihat supplier terbaik dari
kedua belah pihak pasti mereka melakukan penekanan harga tapi kualitas tetap terbaik, untuk
differentiation karena ABB sudah menjadi perusahaan terbesar di industrinya mungkin ada
salah satu produk ABB yang berbeda dan hanya mereka yang terlihat dalam produk tersebut.

- BASIC DESIGN CHOICES

Jika ditinjau dari pengelompokan berdasarkan proses kerja (Units Clustered by Work-
Process) pada perusahaan ABB, pengelompokkan dari perusahaan ini sudah terlihat jelas
dimana ada bagian manufaktur yang memproduksi beberapa produk utama untuk dijual
diseluruh dunia, selain itu juga ada bagian Research and Development, dimana bagian R&D ini
berusaha membuat dan mengembangkan desain sumber daya produksi yang spesial untuk
produknya. Juga ada bagian keuangan yang menganalisis biaya manufaktur di seluruh pasar.
Jika dilihat dari segi pengelompokkan berdasarkan pasar (Units Clustered by Market Focus),
perusahaan ABB ini menggunakan dimensi matrix dimana perusahaan inimemfokuskan
pasarnya pada produk dan letak geografisnya. Disini fokus pada produk yang dihasilkan dari
ABB ini terdiri dari kabel, trafo,high voltage switchgear , meteran listrik , network control and
Production, Power Systems, power transformer . Dimana produk-produk ini diproduksi dan
dipasarkan secara terpisah. Sedangkan fokus pada letak geografisnya, perusahaan ABB memiliki
cabang di seluruh dunia, dimana masing-masing bagian dari perusahaan ini memiliki tanggung
jawab yang sama yaitu bertanggung jawab atas: Hasil dan profitabilitas

Cara yang dilakukan perusahaan untuk menerapkan asas desentralisasi dan akuntabilitas
sebagai dasar dari strateginya, ABB menetapkan untuk menggunakan struktur matriks yang
menggambarkan 40 area bisnis yang dikelompokkan menjadi segmen bisnis padasatu sisi dan
terintegrasi dalam basis nasional melalui local holding company pada sisi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai