Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara hukum akan tetapi korupsi di Indonesia meraja
rela, dikarenakan rendahnya tingkat kesadaran dan kejujuran masyarakatnya.
Dilihat dari sumber daya alamnya Indonesia merupakan negara yang sangat kaya.
Masyarakat dan pemerintah sudah mencoba memanfaatkan sumber daya tersebut
dengan sebaik-baiknya namun ada saja aparat yang tidak melakukan tugas dengan
semestinya. Lemahnya hukum di Indonesia menjadikan koruptor leluasan untuk
melakukan tindak korupsi dan jika para koruptor tertangkap pun mereka masih
bisa mendapatkan remisi pengurangan masa tahanan penjara.Berbanding dengan
negara lain para koruptor dihukum secara berat seperti di Malaysia , para koruptor
dihukum gantung.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan korupsi ?
2. Apa faktor-faktor yang memengaruhi tindak korupsi ?
3. Bagaimana pola dan modus korupsi di Indonesia ?
4. Bagaimana penanganan hukum terhadap kasus korupsi ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian korupsi.
2. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi tindak korupsi
3. Mengetahui pola dan modus korupsi di Indonesia
4. Mengetahui penanganan hukum terhadap kasus korupsi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi
Menurut John Waterbury (1993:19), korupsi merupakan tingkah laku yang
mengurus kepentingan diri sendiri dengan merugikan orang lain, oleh pejabat
pemerintah yang langsung melanggar batas-batas hukum atas tingkah laku
tersebut (Riawati 2015).
Prof. Dr. H. Andi Hamza, SH, menyatakan bahwa korupsi berasal dari
bahasa latin “corruptio” atau “corruptus”, yang kemudian muncul dalam banyak
bahasa Eropa, Inggris, Perancis “corruption” , yang kemudian muncul pula
dalam bahasa Indonesia “korupsi” (Sina 2008).
Menurut peraturan pemerintah pengganti undang-undang tersebut yang
dimaksud dengan korupsi adalah tindakan seseorang yang dengan atau karena
melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran memperkaya diri sendiri atas orang
lain atau suatu badan yang secara lansung atau tidak langsung merugikan
perekonomian negara, daerah, maupun badan hukum lain yang mempergunakan
modal dan kelonggaran-kelonggaran dari negara atau masyarakat (Sina 2008).
Oleh karena itu, orang yang korup menurut hukum dapat saja dianggap
tindakan tidak tercela dalam koridor norma. Sebaliknya, orang bisa dinilai korup
oleh standar normatif, namun justru dianggap bersih menurut hukum. Dari tiga
definisi ini dapat disimpulkan bahwa korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan
dan pengaruh pemerintah untuk tujuan pribadi.

B. Faktor-faktor yang memengaruhi tindak korupsi


Tindak terjadinya korupsi pada diri seseorang bersifat kompleks dan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
a. Faktor internal
1) terdapat keinginan kuat untuk memperoleh kekayaan dengan segala
cara;
2) terdapat keinginan kuat untuk memperoleh harta dengan cara melawan
hukum; dan
3) adanya dorongan kuat oleh lingkungan keluarga.
(Rangkuti 2016)
b. Faktor eksternal
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab korupsi diantaranya
1) faktor ekonomi
Faktor ini sering dianggap sebagai penyebab utama korupsi.
Pembangunan ekonomi melalui pendidikan, adanya peenciptaan kelas
menengah ditemukan sebagai penentu terkuat untuk mengurangi
korupsi.
2) faktor politik
Seseorang yang berkecimpung dalam politik untuk memperoleh
kemenangan politik dapat tergoda untuk korupsi karena membutuhkan
dana yang besar. Contoh lain dari faktor ini yaitu keefektifan pemerintah
dan desentralisasi.
3) faktor social budaya
Terdapat sejarah korupsi yang telah disoroti sebagai efek nilai-nilai
budaya, warisan kolonial, ethnic diversity, kualitas regulasi, dan urban
population.
(Hariyani et all 2016)

C. Pola dan Modus Korupsi


Menurut tool kit anti korupsi yang dikembangkan oleh PBB
dipublikasikan beberapa bentuk tindakan korupsi di antaranya : pemberian
suap atau sogok, pemberian dalam bentuk uang, barang, fasilitas dan janji
untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan yang membawa
untung terhadap diri sendiri atau pihak lain yang berhubungan dengan
jabatan yang dipegangnya saat itu. Berikut bentuk pola dan modus korupsi
di Indonesia :
1) Pengalihan pos (peruntukkan)
Modus berupa pos sewa rumah (terlalu tinggi) diahlikan untuk
membeli kendaraan dinas atau motor.
2) Manipulasi anggaran
Modus berupa perjalanan dinas fiktif atau bukti fiktif.
3) Tindakan menyuap badan penegak hukum

(Riawati 2015)

Salah satu contoh dari tindakan diatas yaitu kasus Setya


Novanto di Lapas Sukamiskin.

Anda mungkin juga menyukai