Disusu oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Tempat/tanggal lahir : Serang, 16 Januari 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Taman Ciruas Permai
Sumber Biaya : BPJS
Sumber Informasi : Orang tua
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mengeluh nyeri saat luka bakar
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST)
P: Nyeri akibat luka bakar
Q : nyeri terasa panas
R : rasa nyeri terasa didaerah yang terbakar pada kedua kaki
S : Skala nyeri 5 dari 10
T: Pasien mengatakan kondisi kaki nya masih kemerahan
C. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
BB: 60 Kg
TB: 170 Cm
2. Tanda-tanda vital:
TD : 120/70 mmHg
N : 80x/menit
RR : 26x/menit
S: 36,5 °C
f. Sistem Muskulokeletal
Klien mengalami luka bakar karena terjadi akibat terkena zat pembersih kamar
mandi pada kedua kaki
g. Sistem Urogenital
Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih
h. Sistem Integument
Warna kulit pucat, akral teraba hangat, turgor kulit elastis, Ada kemerahan pada
luka bakar di bagian kedua eksremitas bagian bawah
i. Sistem Endokrin
Tidak ada gangguan
D. Pemeriksaan Penunjang
Hitung darah lengkap
Peningkatan Ht awal menunjukkan hemokonsentrasi sampai dengan perpindahan atau
kehilangan cairan.
Elektrolit
Kalium dapat meningkat pada awal sampai dengan cedera jaringan atau kerusakan sel
darah merah dan penurunan fungsi ginjal.
Rontgen dada
Dapat tampak normal pada paska luka bakar dini meskipun dengan cedera inhalasi,
namun cedera inhalasi sesungguhnya akan tampak saat foto torax, kerusakan bagian-
bagian paru.
EKG
Tanda ischemia, disritmia dapat terjadi pada luka bakar listrik.
E. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan pasien luka bakar sesuai dengan kondisi dan pasien dirawat melibatkan
berbagai lingkungan perawatan dan disiplin ilmu antara lain mencakup penanganan awal
(ditempat kejadian), penanganan pertama di unit gawat darurat, penanganan diruang intensif
atau bangsal. Tindakan yang diberikan antara lain adalah terapi cairan, fisioterapi dan
psikiatri. Pasien dengan luka bakar memerlukan obat-obatan topical. Pemberian obat-obatan
topical anti microbial bertujuan tidak untuk mensterilkan luka akan tetapi akan menekan
pertumbuhan mikroorganisme dan mengurangi kolonisasi, dengan memberikan obat-obatan
topical secara tepat dan efektif dapat mengurangi terjadinya infeksi luka dan mencegah sepsis
yang sering kali masih menjadi penyebab kematian pasien.
F. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS:
Pasien mengatakan ada luka Kerusakan integritas Kerusakan permukaan
di kaki kulit kulit
DO:
Pasien mengatakan
terpapar nyeri akibat
luka bakar
TD:120/70 mmHg
N : 80x/menit
RR: 26x/menit
S: 36,5 °C
2. DS:
Pasien mengatakan Agen cedera kimiawi Nyeri Akut
nyeri di daerah area (luka bakar)
luka bakar
DO:
TD:120/70 mmHg
N : 80x/menit
RR: 26x/menit
S: 36,5 °C
H. Asuhan Keperawatan
Perencanaan
No Dx Kep Tujuan/Kriteria Implementasi Evaluasi
Intervensi
Hasil
1 Gangguan Setelah dilakukan Perawatan 1. Melakukan S:Pasien
integritas tindakan integritas kulit pemijatan pada mengeluh ada
kulit keperawatan selama Observasi: area penonjolan luka
berhubungan 1x24 jam penyebab tulang, jika O:Masih tampak
dengan diharapkan gangguan perlu luka
kerusakan Meningkat: integritas 2. Membersihkan TD:120/70
permukaan Integritas kulit (mis. perineal dengan mmHg
kulit kulit dan Perubahan air hangat N: 80 x/menit
jaringan sirkulasi, 3. Mengindari dari RR: 26 x/menit
meningkat perubahan produk S: 36,5 °C
Kerusakan status berbahan dasar A:Masalah belum
jaringan nutrisi, alcohol pada diteratasi
menurun penurunan kulit kering P:Rencana
Kerusakan pelembaban, 4. Meberikan tindakan
lapisan kulit dll) minum air yang dilanjutkan
menurun Terapeutik: cukup
R:-
c. Gunting debridemand
d. Kassa steril
e. Cucing 2 buah
a. Spuit 5 cc atau 10 cc
b. Sarung tangan
c. Gunting plester
e. Desinfektant
f. NaCl 0,9%
g. Bengkok
b. Mencuci tangan