Daftar
Isi ........................................................................................
.....................................1
Pendahuluan ..............................................................................
........................................2
Bouwplank ................................................................................
.......14
Job II Bekisting
Kolom ......................................................................................
...............19
Balok ......................................................................................
................23
Lantai .....................................................................................
......27
Job V Bekisting
Tangga ....................................................................................
...............30
Lampiran ..................................................................................
..........................................36
1
ACUAN DAN PERANCAH / FORM WORK / BEKISTING 1
Pendahuluan
A. Pengertian
sementara pada praktik kerja beton sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
diinginkan. Dari namanya acuan dan perancah, terbagi menjadi dua fungsi, yaitu
fungsi acuan dan fungsi perancah. Acuan yang dimaksud adalah sebagai cetakan
atau patokan untuk ukuran maupun bentuk beton yang diinginkan, sedangkan
perancah adalah sebagai penyokong tegak dan lurusnya acuan tersebut. Acuan
dan perancah harus kuat memikul beban sendiri, berat beton basah, beban
kegiatan-kegiatan:
Sebuah bangunan tidak dapat berdiri dengan kuat ataupun kokoh tanpa
pembuatan bekisting yang sesuai aturan. Maka dari itu, dalam praktik acuan dan
bisnis dan teknologi. Agar konstruksi dapat berfungsi dengan baik harus
memenuhi:
Kualitas
2
1. Ukuran sesuai dengan yang diinginkan,
3. Posisi atau letak acuan dan perancah harus sesuai dengan yang
direncanakan.
Keamanan
Ekonomis
hasil dari suatu konstruksi baik dan ekonomis, maka saat ini tipe-tipr formwork
1. Formwork Konvensial/Tradisional
4. Formwork Pearl
Dibuat dari kayu plywood dan profil baja. Pada selasarnya, panel formwork
ini dipakai untuk semua jenis struktur beton (kolom, dinding, plat, dan balok).
Balok penahan,
Plywood,
5. Formwork Doka
Pada dasarnya sama dengan pearl, bedanya pada balok penahannya berupa
D. Pembebanan Formwork
1. Beban Vertikal
Beban tetap: berat sendiri formwork, baja tulangan, dan beton basah.
Beban tidak tetap: berat peralatan, tenaga kerja, dan barang lain
hidrostatis dari beton basah dan gaya getar berpengaruh pada pengecoran
Mortar beton
b. Plastisitas mortar
Proses pengecoran
a. Temperatur lokasi
b. Kecepatan pengecoran
Formwork
a. Tinggi formwork
c. Bentuk formwork
Kondisi tulangan
E. Pelaksanaan Formwork
berikut:
1. Bahan Organik
dipakai dalam pencetakan komponen beto. Bahan ini dalam bentuk alami berupa
bamboo, dolken, dan galam serta bahan buatan berupa papan dan balok,
biasanya terdiri dari papan tebal 2 - 3 cm yang dirangkai dan diperkuat dengan
2. Plywood
3. Hardboard
4. Papan serpih
5. Papan serat
6. Kayu lapis
7. Plywood
8. Papan buatan
6
Kelemahan pemakaian bahan ini adalah:
a. Kualitas seragam.
mengembang.
tergantung kualitas kayu yang digunakan. Kayu kualitas rendah dapat digunakan
2. Bahan Pasangan
Bahan yang digunakan untuk percetakan beton yang terbuat dari pasangan
bata atau batako. Bahan ini digunakan untuk pekerjaan bangunan bawah
seperti pondasi dan kepala pondasi. Bahan ini tidak dapat digunakan untuk
3. Bahan Logam
a. Alumunium
berupa panel.
7
b. Baja
Formwork ini digunakan untuk plat lantai karena mampu menahan beton
basah. Material menjadi satu kesatuan dan struktur beton lantai yang
Bahan ini dapat mencapai usia 20 tahun bila dipelihara dengan baik.
c. Logam Campuran
d. Bahan Lain
kimia, seperti:
Bahan thermoplast
Elastamer
PVC
formwork untuk kolom bulat, biasanya pipa tipis. Oleh karena itu
berulang kali.
Fiberglass
8
Cocok untuk pelaksanaan beton arsitektural atau beton
5. Tidak berkarat.
3. Lembaran papan yang digunakan harus tertutup tabal, awet, dan kaku
pembongkaran diperlukan:
Pengecatan
1. Palu
Palu dibuat dari besi baja agar keras dan tidak lembek sebab palu
besi sering dipakai untuk memukul benda keras. Bagiannya adalah kepala
dan tangkai. Salah satu tangkai berguna untuk memukul benda yang keras
dan bagian tangkai yang lain berbentuk cakar yang berguna untuk
mencabut paku.
2. Palu Godam
Untuk palu kayu diperlukan kayu yang berat dan liat serta besar
urat-urat kayunya. Kayu yang baik untuk palu ini adalah walikukan dan
10
3. Paku
satu dengan yang lainnya. Paku terbuat dari besi dengan berbagai ukuran.
4. Gergaji
11
5. Rol Meter
6. Waterpass
12
7. Unting-Unting
logam atau baja yang ujungnya lancip. Dengan berat ¼ atau ½ kilogram.
8. Benang
9. Selang Plastik
13
10. Kapur
12. Siku
Siku terdiri dari daun yang badannya terbuat dari baja. Siku dengan
14
penyikuan dengan pengukuran sudut yang benar antara keduanya adalah
90⁰.
13. Linggis
14. Tangga
tinggi.
15
14. Steger
Job I
Pendahuluan
dari itu, pembuatan Bouwplank harus sesuai dengan kaidah agar tidak terjadi
Tujuan
konstruksi di lapangan. Bentuk konstruksi papan duga ada dua macam, yaitu:
bangunan banyak.
2. Menentukan as bangunan.
17
3. Menentukan letak bangunan.
1.Palu godam
2. Palu
3. Selang air
4. Gergaji
5. Meteran
6. Linggis
7. Kapur
3. Benang
4. Paku
3. Pasang papan sesuai dengan ketinggian bouwplank dan pakukan pada tiang
bouwplank, lalu tarik benang yang kedua ujungnya diberi pemberat dan
4. Cek titik sudut benang harus tepat diatas titik sudut as bangunan
menggunakan unting-unting.
5. Pada papan duga, beri tanda panah/segitiga dengan warna mencolok tepat
mm, jika as yang dibuat banyak, dapat diberi nomor serta ketinggian
masing-masing nomor.
6.
1000 cm
800 cm
150 cm
19
Gambar Penampang Tampak Atas Pekerjaan Bouwplank dengan Skala 1:100
20
Job II
Bekisting Kolom
2.1 Pendahuluan
kolom. Bekisting kolom akan menghasilkan beton kolom yang dapat menahan
Didalamnya akan di cor sebuah beton dan diletakkan pembesian untuk sebuah
pondasi bangunan. Pemasangan bekisting kolom harus tegak lurus dan tidak
21
yang ada diatasnya. Bekisting kolom biasanya dipasang di tiap-tiap sudut
suatu bangunan.
2.2 Tujuan
penampang kolom ada yang berbentuk bulat, persegi panjang, atau bentuk sisi
yang tidak beraturan. Pada pekerjaan pembuatan bekisting kolom kali ini dibuat
dalam bentuk persegi. Kolom yang dibuat kemudian diberi klem penjepit yang
Pada umumnya, kolom tidak dapat dicor pada waktu yang bersamaan
agregatnya.
Adapun alat yang digunkan dalam pembuatan bekisting kolom ini, yaitu :
1. Palu
2. Gergaji tangan
3. Unting-unting
4. Meteran
5. Klem penjepit
6. Kapur
7. Steger
Dan bahan yang digunkan adalah:
1. Papan Borneo 2/20 x 400 cm
2. Kaso 4/6 x 400 cm
3. Paku
4. Benang
2. Merangkai papan untuk cetakan samping yang terbuat dapi papan dan kaso.
3. Rangkai keempat sisi kolom dan dipaku mamakai kaso sebagai penjepit
5. Pasang kaso penjepit cetakan tepat pada klemnya yang saling mengikat
keempat sisi.
23
2.6 Gambar Kerja
24
Job III
Bekisting Balok
3.1 Pendahuluan
Bekisting balok adalah cetakan untuk membuat suatu balok pada bangunan.
Balok itu sendiri artinya, beton yang dibentuk sedemikian rupa dengan arah
untuk menahan beban yang ada diatasnya dan tempat melekatnya partisi pada
bangunan. Beton yang dihasilkan dari bekisting kolom mempunyai bentuk yang
25
berbeda. Perbedaan bentuk tergantung dari bentuk balok yang akan dibangun
3.2 Tujuan
dengan kolom lainnya untuk menopang lantai dan beban-beban yang ada di
posisi berdiri.
Bagian ini terdiri dari bahanmultiplek atau papan kayu yang disambung
rapat.
2. Gelagar
Bagian ini terbuat dari papan kayu atau kayu kaso, berfungsi sebagai
3. Balok Alas
26
Bagian ini menggunakan bahan balok agar tekanan merata atas permukaan
tanah.
Bagian ini menggunakan bahan kayu 4/6, 5/7, 5/10, atau dolkan dipasang
Bagian ini berfungsi sebagai pengaku diagonal agar konstruksi lebih kaku.
1. Palu
2. Gergaji mesin
3. meteran
4. Klem penjepit
5. Linggis
6. Kapur
4. Paku
5. Benang
1. Menentukan dan mengukur ketinggian dasar cetakan balok lalu menarik dua
buah benang dengan ketinggian sama dan sejajar untuk patokan memasang
- 80 cm.
4. Memasang skur horizontal atau diagonal untuk pengaku tiang dari papan
6. Memasang cetakan balok mulai dari cetakan atas lalu cetakan sampingnya.
7. Memasang skur untuk cetakan samping tepat pada klemnya dan memasang
28
Potongan Depan Bekisting Balok
29
Job IV
4.1 Pendahuluan
berikutnya. Tentu saja lantai tersebut harus dicetak agar hasilnya sesuai
dengan perhitungan awal. Maka dari itu dibentuklah bekisting untuk pelat
lantai setelah membuat bekisting balok. Bekisting pelat lantai trerdiri dari
4.2 Tujuan
30
Adapun tujuan dari praktik kerja pembuatan bekisting pelat lantai adalah
dengan benar.
harus dapat menahan beban yang bekerja di atasnya agar memenuhi syarat
sebagai acuan dan perancah dan tidak melebihi lendutan yang diizinkan. Bagian
pada acuan lantai yang menerima baban terdiri dari balok kayu yang
dihubungkan satu dengan yang lainnya dibantu oleh papan pengokoh dan skur
yang terdiri dari kayu papan agar konstruksi stabil. Tebal lantai beton untuk
monolit, maka formwork balok yang menjadi satu kesatuan dengan plat lantai.
1. Palu cm
4. Linggis cm
5. Meteran 4. Paku
6. Kapur 5. Benang
2. Memasang balok alas lalu mendirikan tiang di atasnya dengan jarak antar
tiang 50 sampai 80 cm, tingginya tidak boleh melebihi tinggi tiang patokan.
patokan.
32
Potongan Depan Bekisting Pelat Lantai
33
Job V
Bekisting Tangga
5.1 Pendahuluan
digunakan. Seperti tinggi dan lebar anak tangga terdapat ukuran minimum dan
5.2 Tujuan
34
1. Dapat menggunakan alat-alat yang digunakan dalam peembuatan bekisting
2. Dapat merenanakan bekisting tangga yang akan dibuat dengan benar dan
ideal.
4. Dapat membuat cetakan dan acuan balok tangga dan menentukan jumlah
bentuk tangga yang ideal. Syarat-syarat tangga yang ideal antara lain:
5. Lebar tangga untuk bangunan tempat tinggal 80 sampai 120 cm. Lebar
6. Lebar tangga untuk bangunan umum 120 cm atau lebih besar dari 120 cm.
1. Kapur
2. Siku
35
3. Unting-unting
5. Gergaji tangan
6. Gerjagi mesin
7. Linggis
8. Palu
5. Paku
6. Benang
1. Tahap Perencanaan
b. Menghitung jumlah anak tangga, yaitu jumlah optride dan antride serta
ukurannya:
Ukuran optride
adalah 25 cm.
17 cm
17 buah
Ukuran antride
25 cm
e. Menentukan lebar tangga yang akan dibuat. Untuk rumah tinggal antara
2. Tahap Penggambaran
membujur sesuai dengan ukuran optride, antride, dan bordes pada tahap
perencanaan.
3. Tahap Pelaksanaan
37
a. Memasang balok landasan tempat berdirinya perancah atau tiang pada
perencanaan.
e. Memasang acuan atau cetakan dasar tangga sesuai lebar tangga yang
akan dibuat.
BORDES
38
Antride
39
ANALISA KEBUTUHAN BAHAN
HARGA
NO SA JUMLAH KE
URAIAN VOL. SATUAN
. T. (Rp) T.
(Rp)
3 Paku kg 1.00
Pekerjaan Bekisting 3 Kolom uk. 30
II x 30
3 Paku kg 1.00
4 Paku kg 1.00
5 Paku kg 1.00
41
1 Kaso uk. 4/6 x 400 btg 18.00
5 Paku kg 1.00
Sub Total V
TOTAL
42