5 - 10070119063 - Ahmad Razali Hakim - Lapporan Mineral & Mineralogi PDF
5 - 10070119063 - Ahmad Razali Hakim - Lapporan Mineral & Mineralogi PDF
Nomor Tugas : 04
Mata Kuliah : Praktikum Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi
LAPORAN
MINERAL DAN MINERALOGI
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentu saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
yaumul akhir nanti. Sesuai dengan judulnya “Mineral dan Mineralogi” ini disusun
dengan tujuan untuk memenuhi tugas praktikum Petrologi pada semester ketiga.
Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, agar laporan ini
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
asisten laboratorium grologi kami yang telah membimbing dalam mengerjakan
praktikum ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
NPM:1007019063.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Mineral
Mineral adalah senyawa padatan anorganik yang terbentuk secara alamiah
dialam melalui proses kristalisasi yang memiliki sktruktur kimia tertentu dan
dengan struktur fisik tertentu (bentuk kristal).
B. Pembentukan Mineral
1. Kristalisasi Magma
Kristalisasi magma merupakan proses penurunan temperature magma
yang mana nantinya magma yang bersifat dari liquid akan menjadi zat
padat, seperti yang terjadi pada mineral yang ada pada batuan beku.
2. Subliimasi
Sublimasi adalah proses dimana mineral berubay wujud dari bentuk gas
menjadi padat, biasanya terjadi pada gas gas vulkanik yang keluar dari
kawah gunung lalu mengalami menurunan suhu sehingga gas tersebut
berubah menjadi bentuk padat.
3. Metasomatisme kontak
Metasomatisme adalah proses keterbentukan mineral dengan adanya
instrusi magma yang membara, Ketika itu batuan disamping magma
mineralnya akan tergantikan dari luar batuan ke dalam batuan.
4. Metamorfisme
2
3
3
4
9. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pembentukan minera yang meliputi
batuan asal yang mengalami pelapukan kemudian mengalami tranportasi
melalui media angin atau denga media air yang nantinya akan mengendap
di lingkungan pengendapan dan dengan waktu yang lama akan terbentuk
batuan.
C. Perawakan Kristal
Perawakan kristal merupakan ekspresi dari mineral atau sebagai
proeksi dari mineral yang terbentuk karena proses kristalisasi yang
membesar secara alamiah, apabila selama proses kristalisasi tidak ada
gangguan maka mineral akan menhasilkan perawakan yang semuprna,
namun hal itu jarang didapatkan karena banyak gangguan dari luar,baik itu
suhu yang tidak konstan angin yang berhembus dan banyak lainnya.
Perawakan kristal dibagi menjadi 3 menurut Richard M Pearl (1975), yaitu :
1. Elongated Habits (Memanjang)
Yang terdiri atas Couloumnar (Meniang), Menyerat (Fibrous), Menjarum
(acicular), Menjaring (reticulate), membenang (fillform), merambut
(capillery), mondok (stout), menjari (Radiated)
2. Flattened Habbits
Yang terdiri atas Menbilah (bladed), Memapan (tabular), Membata
(blocky), Mendaun (foliated), .Memencar (divergent), Membulu (plumose)
4
5
3. Rounded Habbits
Yang terdiri atas Mendada (mamillary), Membulat (colloform), Membulat
jari (colloform radial), Membutir (granular), Memisolit (pisolitic), Stalaktit
(Stalactitic)
5
6
6
7
E. Deskripsi Mineral
Dalam melakukan pendeskripsisan mineral ada beberapa parameter yang
harus diperhatikan agar mineral yang kita amati tergolong kedalam mineral yang
sudah diklasifikasikan, parameter parameter tersebut adalah:
1. Ketahanan
Ketahanan adalah sifat fisik mineral yang dimana seberapa tahan mineral
mengalami kenaikan tempertur.
2. Belahan
Belahan merupakan bidang pada mineral dimana mineral sangat
memungkinkan untuk dibelah, biasanya memiliki bidang yang
bersebrangan dan bentuk belahan pada mineral biasanya sejajar dengan
bidang tertentu, bidang belah ini bisa jadi merupakan bidang terlemah
dalam sebuah mineral, belahan terbagi menjadi 3 yaitu belahan satu arah,
belahan dua arah dan belahan 3 arah.
3. Pecahan
Apabila belahan adalah terpisah pisah dengan arah yang simetris dan
teratur, apabila pecahan adalah Ketika mineral terpisah pisah dengan arah
yang tidak teratur, hal ini dapat dibuktikan apabila belahan diberi sinar
makan pantulan tersebut akan terpatulkan secara teratur, sedangkan
apabila pecahan dieri sinal makan sinar tersebut akan memantul tidak
beraturan. Pecahan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : Concoida,
Even, Uneven, Hackly.
4. Kekerasan
Kekerasan merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam
pendeskripssan mineral dimana kekerasan adalah seberapa keras mineral
dalam mengalami gesekan atau semudah tergores apa mineral tersebut,
dalam melihat kekerasan ada acuan untuk melihat seberapa keras sebuah
mineral ini ada pada skala mohs dimana skala mohs ini merupakan acuan
sama dengan mineral apa bandingan mineral yang sedang kita
deskripsikan.
7
8
8
9
7. Warna
Setiap benda memiliki warna termasuk mineral pula, warna pada mineral
merupakan parameter yang harus diidentifikasi karena bisa sebagai acuan
pengklasifikasian mineral.
8. Gores
Apabila warna hanya tampak secara luaran saja, hanya apa yang dapat
dilihat secara megaskopis, sedangkan goresan adalah warna yang
terdapat dalam mineral tesebut, bisa jadi dari warna yang terlitah adalah
hijau, Ketika digores menjadi warna putih, dan warna yang dihasilkan dari
goresan adalah warna asli mineral.
9. Kemagnetan
Kemagnetan adalah sifat mineral untuk bereaksi dengan magnet, sifat
kemagnetan dalam mineral ini terbagi menjadi 3 yaitu, feromagnetik
(kemagnetan kuat), paramagnetic (kemagnetan sedang), diamagnetic
(kemagnetan tidak ada).
9
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 TUGAS
1. Pendeskripsian Mineral (5 Mineral) berdasarkan literatur dan parameter
pendeskripsian disesuaikan dengan yang sudah dipelajari
2. Sebutkan, Jelaskan & Gambarkan Keterbentukan Mineral. Serta berikan
contoh mineralnya beserta foto dan pendeskripsiannya masing- masing 2 mineral.
3. Membuat tabel atau mind map semenarik mungkin mengenai klasifikasi mineral
menurut Berzellius pada kertas HVS meliputi nama mineral beserta rumus
kimianyanya (setiap golongan minimal 5 mineral)
4. Membuat rangkuman mengenai mineral logam dan nonlogam beserta Manfaatnya
(minimal 2 lembar)
5. Merangkum mengenai mineral alterasi beserta contohnya (minimal 2 lembar)
6. Mencari lokasi keterdapatan perusahaan bahan galian mineral logam dan
nonlogam pada peta Indonesia. (5 perusahaan logam, 5 perusahaan non- logam).
10
11
3.2 Pembahsan
1. Deskripsi 5 Mineral
Kode : LG/Mn/111/2020
Warna : Putih
Kilap : Kaca
Kekrasan : 2.5-5.5
Pecahan : Uneveen
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Elastis
Gores : Putih
Kemagnetan : Feromagnetik
Transparansi : Transparan
Perawakan : Memipih
Nama mineral : Muskovit
Golongan : Silicates
System kristal : Monoklin
Manfaat : Detektor radiasi & bahan isolator
Berat jenis : 2.77-2.88 g/cm3
11
12
Kode : LG/Mn/024/2020
Warna : Biru
Kilap : Kaca
Kekrasan : 2.5-5.5
Pecahan : Choncoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : Biru Muda
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Memipih
Nama mineral : Azurite
Golongan : Carbonates
System kristal : Monoklin
Manfaat : prospeksi keberadaan tembaga & Batu hias
Berat jenis : 3.77 g/cm3
12
13
Kode : LG/Mn/011/2020
Warna : Ungu
Kilap : Kaca
Kekrasan : >5
Pecahan : Choncoidal
Belahan : Tidak Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Transparant
Perawakan : Memapan
Nama mineral : Corondum
Golongan : Oxides
System kristal : Hexagonal
Manfaat : Batu permata & Industri elektromagnetik
Berat jenis : 3.9 – 4.1 g/cm3
13
14
Kode : LG/Mn/033/2020
Warna : Putih
Kilap : Mutiara
Kekrasan : >5
Pecahan : Choncoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Memapan
Nama mineral : Orthoclas
Golongan : Silicates
System kristal : Monoklin
Manfaat : pembuatan kramik & Gemstone
Berat jenis : 2.563 g/cm3
14
15
Kode : LG/Mn/099/2020
Warna : Coklat
Kilap : Kaca
Kekrasan : >5
Pecahan : Choncoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : Putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Transparant
Perawakan : Meniang
Nama mineral : Andalusit
Golongan : Silicates
System kristal : Orthorombik
Manfaat : pembuatan kramik & Batu permata
Berat jenis : 3.13-3.21 g/cm3
15
16
Magma yang ada dalam peur bumi akan mengintrusi keluar bumi, Ketika
sampai di permikaan bumi magma mengalami penurunan suhu sehingga magma
akan mengalami pembekuan ata kristalisasi, dimana proses pembekuan tersbut
menyebabkan terbentuknya mineral sekaligus dengan adanya grgavvity settling
yang Menyusun keterbentukannya.
16
17
Kode : LG/Mn/081/2020
Warna : Aby abu
Kilap : logam
Kekrasan : >5.5
Pecahan : Hackly
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : hitam
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : opaque
Perawakan : Membutir
Nama mineral : magnetit
Golongan : oxides
System kristal : isometrik
Manfaat : indicator besi
Berat jenis : 5.2 g/cm3
17
18
Kode : LG/Mn/511/2020
Warna : hitam
Kilap : logam
Kekrasan : >5.5
Pecahan : subchoncoidal
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : hitam
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : opaque
Perawakan : Melapis
Nama mineral : ilmenit
Golongan : oxides
System kristal : trigonal
Manfaat : tenghasil titanium
Berat jenis : 4.7-4.79 g/cm3
18
19
Magma yang mengintrusi akan keluar sedangkan yang tidak keluar akan
membawa mineral ke lingkungan pengendapan yang baru sehingga terbentuk
endapan bijih mineral, pada high sulfidation magma akan terbawa dan terkumpul
dan membentuk endapan phorifiry, sedangkan pada low sulfidation magma
bersentuhan dengan kekar sesingga apabila terjadi hujan maka aing hujan masuk
ke dalam kekar dan menghasilkan mineral yang berbentuk vein.
19
20
Kode : LG/Mn/999/2020
Warna : coklat
Kilap : logam
Kekrasan : >5.5
Pecahan : uneveen
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : coklat pucat
Kemagnetan : diamagnetik
Transparansi : translucent
Perawakan : Meniang
Nama mineral : rutile
Golongan : oxides
System kristal : tetragonal
Manfaat : sel surya & oksidasi reduksi
Berat jenis : 4.23 g/cm3
20
21
Kode : LG/Mn/201/2020
Warna : hijau kekuningan
Kilap : Kaca
Kekrasan : >5
Pecahan : uneven
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : abu abu
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : Menyerat
Nama mineral : Epidotes
Golongan : Silicates
System kristal : monoklin
Manfaat : pembuatan kramik & Gemstone
Berat jenis : 3.38-3.39 g/cm3
21
22
22
23
Kode : LG/Mn/849/2020
Warna : putih
Kilap : mutiara
Kekrasan : 2.5-5.5
Pecahan : splintery
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Transparan
Perawakan : Meniang
Nama mineral : wollastonit
Golongan : Silicates
System kristal : triklin
Manfaat : pembuatan kramik & kampas rem
Berat jenis : 2.68-3.09 g/cm3
23
24
Kode : LG/Mn/080/2020
Warna : putih
Kilap : sutra
Kekrasan : 2.5-5.5
Pecahan : conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : kuning pucat
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Transparan
Perawakan : botroydal
Nama mineral : sphalerit
Golongan : Sulfides
System kristal : isometrik
Manfaat : pengisi cat & industry pupul
Berat jenis : 3.9-4.1 g/cm3
24
25
Sublimasi mineral ini biasanya terbentuk dari gas gas yang dimiliki oleh
magma. Gas yang berasal dari magma akan keluar melalui pumarola dan
menguap, namun Ketika terjadi penguapan ada penurunan temperature yang
sangat signifikan dan juga terjadi tabrakan antar 2 gas atau lebih, sehingga
menybabkan perubahan fasa dari gas ke padat
25
26
Kode : LG/Mn/303/2020
Warna : putih
Kilap : kaca
Kekrasan : < 2.5
Pecahan : conchoidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : putih
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Transparan
Perawakan : membata
Nama mineral : halit
Golongan : halides
System kristal : isometrik
Manfaat : produksi garam & pengelolaan es
Berat jenis : 2.17 g/cm3
26
27
Kode : LG/Mn/063/2020
Warna : kuning kehijauan
Kilap : sutra
Kekrasan : < 2.5
Pecahan : conchoidal
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : kuning
Kemagnetan : Diamagnetik
Transparansi : Translucent
Perawakan : membata
Nama mineral : sulphur
Golongan : Native Elements
System kristal : Orthorombik
Manfaat : mengobati eksim & mengangkat sel kulit mati
Berat jenis : 2-2.1 g/cm3
27
28
Bandan pembawa bijih akan terkena air hujan asam kemudian air hujan
tersebut akan meresap melalui kekar, kemudia batuan dan mineral yang berada
dibawah gossan akan mengalami penvuvian yang mana nantinya terbawa ke zona
oksidasi dan hasil akhirnya adalah mineral menjadi terkayakan pada enrichment
zone.
28
29
Kode : LG/Mn/404/2020
Warna : kuning kehijauan
Kilap : logam
Kekrasan : >5.5
Pecahan : hackly
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : hitam kecoklatan
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : opaque
Perawakan : memipih
Nama mineral : markasit
Golongan : Sulfides
System kristal : Orthorombik
Manfaat : gemstone & berlian
Berat jenis : 4.8 g/cm3
29
30
Kode : LG/Mn/045/2020
Warna : abu abu
Kilap : logam
Kekrasan : 2.5 – 5.5
Pecahan : conchoidal
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : hitam
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : opaque
Perawakan : membutir
Nama mineral : kalkosit
Golongan : Sulfides
System kristal : monoklin
Manfaat : indicator tembaga & pemisah sulphur
Berat jenis : 5.5-5.8 g/cm3
30
31
31
32
Kode : LG/Mn/021/2020
Warna : hitam
Kilap : logam
Kekrasan : >5.5
Pecahan : subconchoidal
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : Brittle
Gores : putih
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : translucent
Perawakan : membenang
Nama mineral : kasiterit
Golongan : oxides
System kristal : tetragonal
Manfaat : pembentuk potassium stannat
Berat jenis : 6.4-7.1 g/cm3
32
33
Kode : LG/Mn/021/2020
Warna : putih
Kilap : logam
Kekrasan : 2.5-5.5
Pecahan : hackly
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : maleable
Gores : abu abu
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : opaque
Perawakan : membata
Nama mineral : nikel
Golongan : Native elements
System kristal : isometrik
Manfaat : baterai isi ulang & pembuatan koin
Berat jenis : 7.8 – 8.2 g/cm3
33
34
34
35
Kode : LG/Mn/400/2020
Warna : putih metalik
Kilap : logam
Kekrasan : 2.5-5.5
Pecahan : hackly
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : maleable
Gores : putih
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : opaque
Perawakan : membata
Nama mineral : perak
Golongan : Native elements
System kristal : isometrik
Manfaat : perihasan & konduktor listrik
Berat jenis : 9.6 – 12 g/cm3
35
36
Kode : LG/Mn/100/2020
Warna : kuning
Kilap : logam
Kekrasan : 2.5-5.5
Pecahan : hackly
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : maleable
Gores : kuning berkilau
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : opaque
Perawakan : mendenrit
Nama mineral : emas
Golongan : Native elements
System kristal : isometrik
Manfaat : cadangan negara & perhiasan & alat tukar
Berat jenis : 15 – 19.3 g/cm3
36
37
37
38
Kode : LG/Mn/002/2020
Warna : putih
Kilap : kaca
Kekrasan : <2.5
Pecahan : conchidal
Belahan : Sempurna
Ketahanan : brittle
Gores : putih
Kemagnetan : diamagnetik
Transparansi : transparan
Perawakan : membatang
Nama mineral : gypsum
Golongan : sulphates
System kristal : monoklin
Manfaat : dekorasi rumah & campuran plester
Berat jenis : 2.1-2.3 g/cm3
38
39
Kode : LG/Mn105/2020
Warna : putih
Kilap : kaca
Kekrasan : 2.5 – 5.5
Pecahan : splintery
Belahan : Sempurna
Ketahanan : brittle
Gores : putih
Kemagnetan : diamagnetik
Transparansi : translucent
Perawakan : memapan
Nama mineral : anihidrit
Golongan : sulphates
System kristal : ortorombik
Manfaat : campuran plester & perawatan tanah
Berat jenis : 2.98 g/cm3
39
40
40
41
Kode : LG/Mn105/2020
Warna : putih
Kilap : kaca
Kekrasan : 2.5 – 5.5
Pecahan : hackly
Belahan : Sempurna
Ketahanan : brittle
Gores : abu abu
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : opaque
Perawakan : melapis
Nama mineral : galenit
Golongan : Sulphides
System kristal : isometrik
Manfaat : bijih produksi timbal & konduktor listrik
Berat jenis : 7.4 – 7.6 g/cm3
41
42
Kode : LG/Mn/001/2020
Warna : kuning
Kilap : kaca
Kekrasan : 2.5 – 5.5
Pecahan : conchoidal
Belahan : tidak Sempurna
Ketahanan : brittle
Gores : hitam kehijauan
Kemagnetan : feromagnetik
Transparansi : opaque
Perawakan : memapan
Nama mineral : Kalkopirit
Golongan : Sulphides
System kristal : tetragonal
Manfaat : detector emas perak & bijih tembaga
Berat jenis : 4.1 – 4.3 g/cm3
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
BAB IV
ANALISA
Pada praktikum kali ini yaitu belajar mengenai mineral, dimana ada
beberapan Analisa yang dapat diambil yaitu :
Ketika melakukan pendeskripsian terdapat beberapa parameter yang
menjadi acuan untuk mengenal karateristik mineral, diantaranya seperti kilap,
transparansi, gores dan lain lain, namun Ketika dilapangan yang sebenernya,
parameter tersebut bisa saja berubah, seperti kita mencari tahu goresan dari
mineral orthoclase, apabila kita hanya membaca maka informasi yang didapat
hanya satu warna, sedangkan Ketika di lapangan banayk factor yang dapat
mengubah warna gores tersebut, misalnya karena ada pengotor dan lain lain.
Daalm pembentukan mineral terdapat bentuk kilap yang berbeda dari kaca
higga logam dan tingkat transparansi dari transparan higga opaque, hal tersebut
terbentuk pada kristalisasi magma karena derajat kristalilasi, semakin cepat
magma membeku maka mineralnya akan halus seperti kaca, semakin lambat
magma membeku maka mineral akan berbentuk seperti butir butir kasar.
Bebrapa mineral nonlogam memiliki sifat kemagnetan yang mana alasan
hal tersebut dapat terjadi mungkin karena lingkungan pembentukannya memiliki
daya magnet yang tersebar pada mineral tersebut.
Massa jenis yang dimiliki setiap mineral adalah berbeda beda, hal tersebut
terjadi mungkin karena mineral memiliki unsur yang lebik komplex atau keita
pembentukannya mineral tersebut adalah sangat kompak sehingga Ketika sudah
memadat sempurna mineral tersebut akan terasa lebih padat dan lebih berat.
Sebuah mineral dapat terbentuk karena 2 atau lebih genesa hal tersebut
dapat terjadi karena tergantung dengan proses keterjadiannya, misalkan seperti
nikel laterit yang terbentuk karena konsentrasi residual bisa saja terbentukn karena
pengkayaan supergen, karena nikel laterit merupakan mineral logam yang mana
sangat memungkinkan terjadi dalam 2 genesa tersebut.
47
48
BAB V
KESIMPULAN
48
49
DAFTAR PUSTAKA
49
50
LAMPIRAN
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89