Anda di halaman 1dari 17

Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel

Eukariotik
Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik – Seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin modern dengan teknologi, perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik  ini pun semakin
bertambah banyak perbedaan. Sehingga saat ini,  telah mencakup ukuran sel dan segi bentuk sel
pada keadaan inti sel serta kromosom yang ada.
Sel prokariotik merupakan sel tanpa memiliki inti sel, sedangkan sel eukariotik merupakan sel
yang mengandung inti sel, serta memiliki organel lain selain inti sel atau nukleus.
Satu-satunya organel yang ada pada sel prokariotik yaitu ribosom.
Sel prokariotik di temukan dalam organisme yang bersel tunggal seperti bakteri.  Mereka adalah
jenis organisme pertama yang berkembang.

Perbedaan yang utama antar kedua jenis sel ini yaitu,  sel eukariotik memiliki organel yang
terikat dengan membran sel sebagai mitokondria, sedangkan sel prokariotik tidak.

Nukleoid merupakan area yang berada dalam sitoplasma sel prokariotik yang di dalamnya
terdapat materi genetik.

Perbedaan dari kedua sel ini yaitu bersifat struktural, sedangkan sel yang lain mempunyai sifat
prosedural. Sel prokariotik dan eukariotik melakukan proses secara substansial yang berbeda
dengan prokariota dan eukariota yaitu melakukan proses secara ekspresi gen dan regulasi. 
Proses dari kedua jenis sel ini, akan menuliskan DNA sehingga menjadi mRNA. Kemudian akan
di terjemahkan dalam polipeptida, namun secara spesifik proses ini tetap berbeda.

Semua jenis makhluk hidup terdiri dari sel. Para ahli biologi berpendapat bahwa organisme
hidup di bagi menjadi dua berdasarkan struktur sel organisme, yaitu prokariota dan eukariota.
Prokariota merupakan organisme yang sederhana, uniseluler yang tidak mempunyai nukleus sel
yang di batasi oleh membran. Eukariota mengandung sel inti yang berbeda, serta memiliki
struktur fungsional yang sering di sebut organel.

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan sel Eukariotik :

PROKARIOTIK :

1. Memiliki ukuran sel  diameter prokariotik 0,2-2.0


2. Tidak memiliki membran inti, serta  inti sel yang nyata dan tersebar dalam sitoplasma
3. Tidak memiliki organel yang terbungkus oleh membran sel
4. Memiliki Flageta yang mengandung dua protein
5. Memiliki Glikokaliks dalam lapisan lendir atau kapsul
6. Memiliki dinding sel yang cukup kompleks dan mengandung peptidoglycan
7. Memiliki membran sel yang kurang mengandung sterol dan tidak mengandung
karbohidrat
8. Memiliki operon

EUKARIOTIK :

1. Memiliki ukuran diameter prokariotik 10-100


2. Memiliki nukleus atau inti sel yang nyata karena di lingkupi oleh membran inti
3. Semua organel terbungkus oleh membran sel
4. Flageta yang tersusun banyak mikrotubula
5. Terdapat banyak sel yang tidak memiliki dinding sel
6. Memiliki komposisi kimia pada dinding sel yang sederhana
7. Memiliki membran sel yang mengandung sterol dan karbohidrat sehingga dapat berfungsi
sebagai reseptor
8. Tidak memiliki operon

KESIMPULAN :
Sel prokariotik merupakan sel tanpa inti, sedangkan sel eukariotik adalah sel yang mengandung
inti serta memiliki organel lainnya selain inti sel atau nukleus.

Perbedaan sel hewan dan tumbuhan


Sel hewan dan sel tumbuhan tentu kata-kata yang tidak asing bagi sahabat ilmu
semuanya, Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup 5 kindgom hewan dan tumbuhan ini
dikelompokkan dalam kingdom yang berbeda, nah postingan kali ini akan membahas
perbedaan antara keduanya, Beberapa point penting yang akan dikaji adalah tentang
perbedaan sel ini dari dinding sel dan vakuolanya. Nah langsung saja disimak ya.

Artikel penunjang : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

A.STRUKTUR SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

Struktur dasar sel hewan maupun sel tumbuhan adalah sama. Namun dalam
perkembangannya,kedua jenis sel tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan
lingkungannya sehingga timbul berbagai macam perbedaan. salah satunya adalah peran
ekologis,tumbuhan adalah pembuat makanan,sedangkan hewan berperan memakan
tumbuhan dan hewan lainnya.

Ketika kita perhatikan, tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan yang kontras. Tumbuhan tidak
dapat bergerak aktif seperti hewan. Gerak tumbuhan cenderung pasif, hal ini disebabkan oleh
bentuk sel tumbuhan yang kaku.

Lantas kenapa bentuk sel tumbuhan kaku? Mari kita perhatikan pada gambar sel tumbuhan di
bawah! Ternyata tumbuhan memiliki dinding sel. Struktur dinding sel yang keras membuat sel
tumbuhan bersifat kaku.

Lain lagi dengan sel hewan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bersifat fleksibel dan
bentuknya dapat berubah-ubah.

Selain dinding sel, masih banyak perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.

Caba perhatikan gambar sel tumbuhan dan sel hewan dibawah! Menurut kamu apa saja
perbedaan antara keduanya?

Gambar Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Gambar sel hewan dan sel tumbuhan beserta organelnya (membran sel, nukleus, ribosom,
vakuola dll)
Jika perbedaan yang kamu dapatkan masih sedikit (kurang dari 5), maka kamu perlu membaca
lebih lanjut artikel dibawah..

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Dari gambar diatas kamu dapat beberapa perbedaan, berapa perbedaan yang kamu dapatkan?
Tulis di kolom komentar yah...

Menurut gambar diatas dan beberapa referensi otentik lain, terdapat 7 perbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan:

Sel Hewan

1. Ukuran sel hewan lebih kecil dari sel tumbuhan


2. Tidak memiliki plastid (kloroplas)
3. Tidak memiliki dinding sel
4. Memiliki lisosom
5. Memiliki sentrosom
6. Mempunyai bentuk tidak tetap
7. Tidak memiliki vakuola (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi ukurannya kecil)

Sel Tumbuhan

1. Ukuran sel tumbuhan lebih besar dari sel hewan


2. Umumnya memiliki plastid (kloroplas)
3. Memiliki dinding sel dan membran sel
4. Tidak memiliki lisosom
5. Tidak memiliki sentrosom
6. Mempunyai bentuk yang tetap
7. Memiliki vakuola ukuran besar dan biasanya berjumlah banyak

Gimana masih bingung?

Jika iya, silakan amati tabel dibawah supaya kamu lebih mengerti dan lebih memahami
perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.

Tabel perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

Untuk membandingkan perbedaan sel hewan dan tumbuhan, kamu juga bisa lihat tabel di bawah
ini:
Pembedas Sel Hewan Sel Tumbuhan
Ukuran Lebih kecil Lebih besar
Lisosom Memiliki Tidak memiliki
Plastida/Kloroplas Tidak memiliki Memiliki
Dinding sel Tidak memiliki Memiliki
Sentrosom Memiliki Tidak memiliki
Bentuk Tidak Tetap Tetap
Vakuola Tidak memiliki atau ukurannya Memiliki dan ukurannya
kecil besar

Anda juga bisa download tabel diatas dalam bentuk gambar (jpg) melalui link ini.

Atau...

Untuk lebih jelasnya, kamu juga bisa baca penjelasan dibawah tentang perbedaan sel hewan dan
tumbuhan:

Bentuk & Ukuran

Sel tumbuhan biasanya memiliki ukuran lebih besar dan berbentuk persegi panjang, sedangkan
sel hewan biasanya berbentuk bulat.

Lisosom

Sebuah sel hewan mengandung lisosom dalam sitoplasma. Lisosom mengandung sejumlah
enzim yang membantu dalam pencernaan atau pemecahan zat dalam sel hewan. Sel tumbuhan
tidak memiliki lisosom.

Plastida atau Kloroplas

Sel tumbuhan mengandung Plastida yang didalamnya terdapatkloroplas. Kloroplas inilah yang
menjadikan tumbuhan bisa membuat makanan mereka sendiri (autotrof). Kloroplas atau zat hijau
daun ini berfungsi sebagai tempat fotosintesis.

Sel hewan tidak memiliki kloroplas, oleh karena itu hewan perlu makan daging atau tumbuhan
sehingga disebut organisme heterotrof.

Dinding sel

Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan membran plasma. Dinding sel pada tumbuhan berfungsi
mempertahankan bentuk sel dan memberikan perlindungan terhadap sel. Dinding sel ini terdiri
dari selulosa dan hemiselulosa.
Lain dengan sel hewan yang tidak memiliki dinding sel tapi memiliki membran plasma.
Membran plasma berfungsi sebagai batas luar sel hewan.

Sentriol

Ini organel yang absen dalam sel tanaman. Pada sel-sel hewan, sentriol membantu pergerakan
kromosom selama proses pembelahan sel.

Vakuola

Sebuah sel tanaman biasanya memiliki besar dan menonjol vakuola tunggal, yang merupakan
struktur kandung kemih seperti mengandung air dan zat terlarut lainnya, sehingga berfungsi
sebagai gudang sel. Sel hewan mungkin atau mungkin tidak mengandung satu atau banyak
vakuola kecil.

Sebenarnya selain 7 perbedaan diatas, ada satu perbedaan lagi, yaitu asam aminonya. Dimana
dalam sel tumbuhan semua jenis asam amino akan disintesis. Sedangkan sel hewan hanya dapat
mensintesis beberapa jenis asam amino saja.

Penelitian telah menunjukan bahwa unit satuan terkecil dari kehidupan ialah sel. Kata sel
dikemukakan oleh Robert Hooke yang mempunyai arti kotak-kotak kosong. Kemudian
berikutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat Protoplasma, zat Protoplasma dibagi
menjadi dua bagian yaitu Neukleoplasma dan Sitoplasma.

Nukleus (inti sel) memegang peranan penting dalam sel, yaitu mengatur semua aktivitas sel
karena di dalam inti sel terdapat kromosom berisi ADN yang mengatur sintesis protein, dan
menjaga integritas gen-gen tersebut. YukSinau.id organel sel lebih dalam.

Untuk mempermudah pembahasan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu anatomi dan
fisiologi sel, secara anatomi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
1. Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)
2. Sitoplasma dan Organel Sel
3. Nukleus (Inti Sel)

Struktur, Gambar, dan Fungsi Organel Sel

1. Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)

Merupakan membran sel atau selaput yang letaknya paling luar yang terbentuk dari senyawa
kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak) dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun
membran yaitu pospolid.

Protein yang ada di permukaan luar dan dalam disebut protein instriksik yang mempunyai sifat
hidrofilik (larut dalam air) dan yang ada dan menembus kedua lapis lipid disebut protein instriksi
yang mempunyai sifat hidrofobik (tidak larut dalam air). Oleh karenanya membran sel bersifat
Selektif Permeabel (Semi Permeabel) yang artinya hanya bisa dilewati oleh molekul tertentu
saja.

Fungsi dari Membran Sel:

 Melindungi sel
 Mengatur keluar masuk (pertukaran) zat dari sel satu ke sel lainnya
 Penerima rangsang dari luar sel
 Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia

Khusus sel tumbuhan, selain selaput plasma terdapat satu struktur yang letaknya diluar selaput
plasma yaitu Cell Wall atau Dinding Sel. Tersusun dari dua lapisan senyawa Selulosa. Diantara
kedua lapisan selulosa terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang bisa
terisi oleh zat penguat (contoh: chitine, pektin, suberine, lignin).

Pada sel tumbuhan terkadang juga terdapat celah yang disebut Noktah. Di notah/pit ini sering
dijumpai penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang mempunyai fungsi hampir
sama dengan fungsi saraf pada hewan.

2. Sitoplasma dan Organel Sel


Bagian cair dalam sel disebut dengan Sitoplasma yang ada dalam dua bentuk yaitu Fase Sol
(padat) dan Fase Gel (cair) dan khusus cairan yang berada di dalam inti sel disebut
Nukleoplasma. Sitoplasma disusun oleh 90% air dimana air menjadi penyusun utamanya, dan
berfungsi melarutkan zat-zat kimia dan tempat reaksi kimia sel.

Organel sel sendiri merupakan benda-benda solid yang ada di dalam sitoplasma dan menjalankan
fungsi kehidupan (bersifat hidup). Terdapat berbagai macam organel sel, organel sel tersebut
yaitu:

a. Retikulum Endoplasma (RE.)

Retikulum Endoplasma merupakan organel yang berupa sistem membran berlipat-lipat


menghubungkan membran sel dengan membran inti berbentuk seperti benang-benang jala. Ikut
berperan juga dalam proses transpor zat intra sel. Ada dua macam Retikulum Endoplasma yaitu
RE Kasar dan RE Halus. Struktur Retikulum Endoplasma hanya bisa dilihat dengan mikroskop
elektron.

Fungsi RE Halus:

 Sebagai transpor atau pengangkut sintesis lemak dan steroit.


 Tempat menyimpan fospolipid, glikolipid, dan steroid
 Melaksanakan detoksifikasi drug dan racun
 Tidak terdapat ribosom di RE Halus
Fungsi RE Keras: transpor atau pengangkut sintetis protein, terdapat juga di ribosom.

b. Ribosom (Ergastoplasma)

Ribosom merupakan organel pen sintensis protein. Ribosom kerap menempel satu sama lain dan
membentuk rantai yang sering disebut polisom atau pololiribosom. Struktur ribosom berbentuk
bulat bundar terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang soliter dan ada yang melekat
sepanjang R.E.

Ribosom adalah organel sel terkecil yang tersuspensi dalam sel. Antara satu ribosom dengan
yang lainnya diikat oleh mRNA. Menurut kecepatan sedimentasi dibedakan menjadi ribolom sub
unit kecil (40s) dan ribosom sub unit besar (60s)

Fungsi Ribosom: Sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein dan contoh organel tidak
bermembran. Oleh penyusun utamanya yaitu asam ribonukleat dan berada bebas di dalam
sitoplasma ataupun melekat pada RE.

c. Mitokondria (The Power House)

Di dalam biologi Mitokondria diberi julukan The Power House karena merupakan organel yang
mempunyai fungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber
energi sel. Mitokondria memiliki dua lapisan membran yaitu membran dalam dan membran luar.
Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista). Krista
mempunyai fungsi memperluas permukaan agar proses pengikatan oksigen  dalam respirasi sel
berlangsung semakin efektif.

Terdapat Mastrik Mitokondria yang terletak diantara membran krista dan banyak mengandung
enzim pernafasan atau sitokrom, protein, dna dan ribosom yang memungkinkan sintesis enzim-
enzim respirasi secara otonom. Untuk melintasi membran mitokondria memerlukan mekanisme
transpor aktif. Mastrik Mitokondria berfungsi sebagai tempat berlangsungnya respirasi untuk
menghasilkan energi.

d. Lisosom

Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein. Berbentuk kantong-lantong
kecil dan menghasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti fosfatase, lipase, dan proteolitik. Enzim
hidrolitik mempunyai fungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel secara
fagositosis.

Lisosom menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak ditemui pada sel darah putih, bersifat
autofagi, autolisis, dan menghancurkan makanan secara edsosistosis. Fungsi organel sel lisosom
ini ialah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satunya yaitu
Lisozym.

Ada dua macam lisosom yaitu lisosom primer dan sekunder, lisosom primer memproduksi enzim
yang belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder adalah lisosom yang
terlibat dalam kegiatan mencerna, berfungsi sebagai autofagosom.

Lisosom mempunyai peran dalam peristiwa:

 Pencernaan instrasel: mencerna materi secara fagositosis


 Eksositosis: pembebasan sekrit keluar sel
 Autofagi: penghancuran organel sel yang telah rusak
 Autolisis: penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim pencerna dari dalam lisosom
ke dalam sel, contoh proses ini yaitu hilangnya ekor berudu ketika proses menuju
dewasa.

e. Badan Golgi (Aparatus Golgi = Diktiosom)

Badan golsi terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang mempunyai bentuk berkelok-kelok
(sisternae) atau berbentuk seperti kantong pipih. Badan golgi yang ada di dalam sel tumbuhan
disebut diktiosom, dimana kebanyakan berada di dekat membran sel.

Di dalam badan golgi terdapat banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti koenzim dan
zimogen. Dihasilkan juga lendir yang disebut musin, badan golgi juga dapat membentuk
lisosom. Badan golgi bisa bergerak mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar
sel, karena ini disebut juga organes sekresi.

Organel sel ini dihubungkan dengan fungsi ekskreasi sel, dan struktur nya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Badan golgi banyak ditemui di organ tubuh yang
melaksanakan fungsi eksresi atau sel-sel penyusun kelenjar (contoh: ginjal).

f. Sentrosom (Sentriol)
Hal yang sangat penting yaitu setrosom hanya bisa ditemukan pada sel hewan. Sentrosom disaat
reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Struktur sentrosom berbentuk bintang dengan
fungsi untuk pembelahan sel (Meiosis maupun Mitosis).

Sentriol berbentuk layaknya tabung dan tersusun oleh mikrotubulus yang terdiri 9 triplet, terletak
disalah satu kutub inti sel. Sentriol berperan dalam kegiatan pembelahan sel dengan membentuk
benang spindel. Benang ini yang menarik kromosom menuju ke kutub sel berlawanan.

g. Plastida

Plastida ialah organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen klorofil disebut
kloroplas, fungsinya yaitu sebagai organel utama dalam proses fotosintesis. Kroloplas berasal
dari proplastida, proplastida berukuran lebih kecil dari kloroplas dimana terdapat sedikit bahkan
tanpa membran internal.

Kloroplas terbungkus membran ganda, membran yang berperang mengatur keluar masuk
senyawa atau ion ke dandari dalam kloroplas. Di membran internal kloroplas ada pigmen
fotosintesis yang banyak ditemui di permukaan luar membran internal yang disebut thilakoid.

Sedangkan plastida yang berisi pigmen selain klorofil (contoh: fikoerithin, xantofil, karoten)
disebut dengan Kromoplas. Plastida yang tidak mempunyai warna (tidak berwarna) disebut
leukoplas.

Ada macam-macam leukoplas berdasarkan bahan yang dikandungnyam yaitu elaioplas (lipoplas)
berisi lemak, amiloplas berisi amilum, dan proteoplas berisi protein. Yang dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa.

Tiga jenis plastisida, yaitu:


1. Lekoplas yaitu plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan.
terdiri dari:

 Amiloplas: tempat menyimpan amilum


 Elaioplas (Lipidoplas): tempat menyimpan lemak/minyak
 Proteoplas: tempat menyimpan protein

2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau yang berfungsi menghasilkan klorofil dan tempat
berlangsungnya fotosintesis

3. Klomoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya:

 Fikodanin (biru)
 Fikosantin (kuning)
 Karotin (kuning)
 Fikoeritrin (merah)

h. Vakuola (RonggaSel)

Vakuola tidak dimasukan dalam organel sel oleh beberapa ahli, benda ini bisa dilihat melalui
mikroskop cahaya biasa. Vakuola berisi garam-garam organik, tanin (zat penyamak), glikosida,
minyak eteris, enzime, alkaloid, dan butir-butir pati. Selaput pembatas antara vakuola dengan
sitoplasma disebut Tonoplas. Pada beberapa spesies terdapat vakuola kontraktil dan vakuola
nonkontraktil.

Pada beberapa terdapat vakuola kecil atau bahkan tidak ada, kecuali hewan bersel satu. Hewan
bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dengan fungsi dalam proses
pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai osmoregulator.

i. Mikrotubulus
Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku dan mempunyai fungsi untuk membentuk silia,
flagela, sentriol dan benang-benang spindel, serta mempertahankan bentuk sel dan sebagai
rangka sel. Contoh organel ini antaranya yaitu benang-benang gelembung pembelahan.

Mikrotubulus ini disusun oleh protein yang disebut tubulin. Diameter mikrotubulus kira-kira 25
nm. Organel ini merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar.

j. Mikrofilamen

Organel mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus tetapi mempunyai diameter yang lebih kecil.
Bahan pembentuk mikrofilamen adalah miosin dan aktin seperti yang ditemui pada otot.
Berdasarkan hasil penelitian, mikrofilamen ikut andil dalam proses pergerakan sel, eksositosis,
dan endositosis. Contohnya yaitu gerakan amuba.

k. Peroksisom (Badan Mikro)

Peroksisom atau badan mikro mempunyai ukuran sama seperti Lisosom dan dibentuk dalam
Retikulum Endoplasma Granular. organel peroksisom ini terus menerus berasosiasi dengan
organel sel lain, banyak juga mengandung enzim katalase dan oksidae yang banyak disimpan
dalam sel-sel hati.

Peroksisom memiliki fungsi mengurangikan peroksida (H2O2) dimana ini merupakan sisa
metabolisme yang bersifat toksik menjadi oksigen dan air. Badan mikro pada tumbuhan disebut
Gliosisom, ikut andil dalam proses pengubahan senyawa lemak menjadi sukrosa.

3. Inti Sel (Nukleus)


Nukleus merupakan bagian sel yang berukuran lebih besar dibandingkan dengan organel sel
seperti biasanya, mempunyai ukuran 10 – 20 nm. Letak inti sel (nukleus) terkadang di bagian
tepi atau di tengah, mempunyai bentuk bulit atau lonjong seperti cakram.

Inti sel atau Nukleus merupakan bagian sel yang mempunyai fungsi sebagai pusat pengendali
aktivitas atau pusat perintah sel karena adanya benang-benang  kromosom di dalam nukleus.
Umumnya sel-sel mempunyai satu nukelus inti.

Inti sel (nukelus) dibatasi oleh membran inti atau selaput inti yang mempunyai kontrol keluar
masuk nukleus. Nukleus diperlukan untuk mengontrol reaksi-reaksi kimia, pembelahan sel, dan
pertumbuhan.

Tetapi sesuai dengan fungsinya, ada juga sel yang mempunyai dua atau lebih inti. Nukelus juga
mempunyai tugas untuk membawa perintah sintesis di inti DNA dikarenakan terdapat sandi
DNA (DNA code) di dalamnya untuk menentukan urutan asam amino protein.

Nukleus terdiri dari bagian-bagian:

 Nukleoplasma (Kariolimfa)
 Kromatin / Kromosom
 Selapue Inti (Karioteka)
 Nukleolus(anak inti)

Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dikenal dua penggolongan sel yaitu:

1. Sel Eukariotik (Sel yang mempunyai selaput inti)


2. Sel Prokariotik (Sel yang tidak memiliki selaput inti, contohnya pada ganggang biru,
bakteri.

Fungsi dari nukelus sendiri adalah mengatur semua aktivitas sel, karena di dalam nukleus
terdapat kromosom yang berisikan ADN yang mengatur sintesis protein. Inti mempunyai tugas
mengendalikan semua kegiatan sel mulai dari metabolisme sampai pembelahan sel.

Pada sel eukariotik, inti diselubungi membran inti atau karioteka rangkap dua dan berpori, lain
hal dengan sel prokariotik dimana sel ini tidak memiliki membran. Di dalam nukleus terdapat
cairan yang biasa disebut nukleoplasma, kromosom yang biasanya berupa benang kromatin, serta
Nukleolus (anak inti) yang digunakan sebagai tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN)

Anda mungkin juga menyukai