Anda di halaman 1dari 1

NAMA : A’AN DWI ARDIAWAN

NO.ABSEN : 01

“THE MARGIN OF OUR LAND”

Teater “The Margin Of Our Land” adalah teater kontemporer yang termasuk dalam
bentuk teater kemanusiaan karena teater tersebut mengambil tema kehidupan dan lingkungan
sekitar manusia. Teater “The Margin Of Our Land” merupakan seni yang berbentuk tari
teater yang menceritakan kondisi sosial budaya tanah pusaka (ulayat) atau ganggam bauntuk
di Nagari Kapalo Hilalang, Padang Pariman yang sepanjang sejarahnya selalu bermasalah.
Teater “The Margin Of Our Land” memiliki tiga rangkaian episode dengan episode pertama
bertema Tanah Ulayat, episode kedua mengangkat tema tentang reklamasi dan episode ketiga
bertemakan tentang garis batas NKRI.

Kekuatan utama pentas teater ini terletak pada tubuh dan properti yang dimainkan
oleh pemain diatas panggung, pada gambar diatas terlihat sekelompok warga tanah ulayat
(ganggam bauntak) melakukan perlawanan dengan membawa senjata karena keinginan
mereka empertahankan tanah pusaka yang sudah mereka huni bertahun-tahun. Konflik pecah
dikarenakan tanah ulayat diambil paksa oleh pemerintah. Semua warga dari tua-muda, ninik-
mamak, hingga bunda kanduang melakukan perlawanan mempertahankan tanah ulayat
mereka.

Pementasan teater “The Margin Of Our Land” merupakan hasil kolaborasi cantik
antara komunitas seni pertunjukan; Sukri Dance Theatre, Komunitas Seni Hitam Putih,
Komunitas Seni Nan Tumpah dan Aliansi Komunitas Seni Indonesia (AKSI), bekerja
bersama-sama dengan profesional kreatif antara lain; Sahrul N (Dramaturg), Kurniasih Zaitun
(Sutradara), Elizar Koto (Komposer), Yusril Katil (Skenografer) dengan Penanggungjawab
Produksi, Nasrul Azwar.

Anda mungkin juga menyukai