Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin merupakan
• Efek Farmakologi salah satu senyawa yang secara luas digunakan sebagai obat analgetik, antipiretik,
Efek Asam asetilsalisilat pada nyeri dan demam dapat dan antiinflamasi.
mengganggu produksi prostaglandin di seluruh tubuh dengan
menargetkan siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX- • Kontraindikasi
2). Prostaglandin adalah zat yang ampuh dan mengiritasi yang telah
Obat ini dapat menggangu hemostasis pada tindakan operasi dan bila diberikan
terbukti menyebabkan sakit kepala dan nyeri saat disuntikkan ke
manusia. Prostaglandin meningkatkan sensitivitas reseptor nyeri dan zat bersama heparin atau antikoagulan oral dapat meningkatkan risiko perdarahan.
seperti histamin dan bradikinin. Melalui gangguan produksi dan
Kontraindikasi pamberian aspirin dibagi menjadi dua yaitu absolut pada kondisi
pencegahan pelepasan prostaglandin pada peradangan, obat ini dapat
menghentikan aksinya pada reseptor nyeri, mencegah gejala nyeri. ulkus gastrointestinal yang aktif, hipersensitivitas dan trombositopenia. Sedangkan
Asam asetilsalisilat dianggap sebagai agen antipiretik karena
yang relatif yaitu riwayat ulkus atau dyspepsia, penyakit dengan perdarahan dan
kemampuannya mengganggu produksi prostaglandin E1 otak.
Prostaglandin E1 dikenal sebagai agen penyebab demam yang sangat pemberian warfarin.
kuat
• Toksisitas • Kadar Dalam Darah
Toksisitas saluran cerna pada penggunaan aspirin terjadi
karena enzim COX memiliki dua isoform, yaitu COX-1 dan COX-2. Kadar obat maksimal asetosal dalam darah dicapai pada menit ke 30 dengan
Enzim COX-1 memiliki peran penting dalam sitoproteksi sel epitel kadar rata –rata 25,859 μg/ml. Aspirin dengan cepat dihidrolisis dalam plasma
gaster, sementara COX-2 berperan dalam inflamasi. Aspirin dan
mayoritas antiinflamasi nonsteroid menghambat kedua isoform ini menjadi asam schingga kadar plasma dari aspirin pada dasamya tidak terdeteksi 1-2
sekaligus sehingga dapat menyebabkan toksisitas saluran cerna. Gejala jam setelah mempersembahkan dosis. Asam salisilat terutama terkonjugasi dalam hati
yang timbul dapat berupa mual, muntah, nyeri ulu hati, dan perdarahan
gastrointestinal. untuk membentuk asam salisilat, glukuronida fenolik, glukuronida asil, dan sejumlah
metabolit minor. Asam salisilat memiliki paruh plasma sekitar 6 jam.
TINJAUAN BAHAN EKSIPIEN
- Rumus Kimia :
AVICEL
- Pemerian : Digunakan dalam ukuran partikel yang berbeda-beda, tingkat kelembaban
berbeda, serbuk warna putih, tidak berbau, tidak berasa.
- Kegunaan dalam formula : Pengisi dan Pengikat, karena menunjukkan kekerasan yang
baik dan friabilitas serta sifat alir yang baik.
- Kelarutan : Mudah larut dalam 5% b/v larutan hidroksida praktis tidak larut dalam air,
larutan asam dan beberapa pelarut organik.
- pH : 5,0 – 7,5.
- Densitas : 1.512–1.668 g/cm3 Aliran : 1.41 g/detik.
- Kelembaban : Biasanya kurang dari 5% b/b mengandung jumlah air yang bervariasi.
Mikrokristalin Selulosa bersifat higroskopik.
• Stabilitas : Tidak bercampur dengan bahan oksidator kuat
➢ Magnesium Stearat ➢ Pati Pregelatinasi
- Pemerian : Serbuk halus berwarna putih,bau samar rasakhas - Nama Kimia : Pregelatinized starch
- Sinonim : Amylum pregelificatum
- Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol,etanol 95%,eter dan air ,sedikit larut dalm
- Densitas : 0,586 g/cm3
benzen hangat,dan etanol hangat 95%
- Kelarutan : Praktis tidak larut dalam pelarut organik. Sedikit larut hingga larut dalam
- Stabilitas : Magnesium stearat stabil dan dapat disimpan dalam wadah tertutup rapat
air dingin, tergantung pada derajat pregelatinasi. Pati pregelatinasi larut dalam sebagian air
dankering
dingin yaitu 10-20%.
- Inkompatibilitas: Inkompatibel dengan asam kuat,basa, garam besi.Hindari pencampuran
- pH : 4,5 – 7,0
dengan bahan yang teroksidasi kuat.Mg stearat tidak dapat digunakan dalam produk yang
- Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan kering.
mengandung aspirin,beberapa vitamin dan garambesi
- Kegunaan : Lubricant,0,25%-5,0%
a. Per KemasanTerkecil
Rencana spesifikasi sediaan tablet asetosal yang akan kami buat : 1. Warna tablet Putih
• Nama obat : Astab 2. Bentuk tablet Bulat
Asetosal
Dibuat dengan
metode kempa langsung
Pemilihan Bahan Tambahan
Asetosal
Mudah menempel pada Untuk mempercepat Massa bahan aktif yang Untuk pengikatan antar
alat kempa dan punch waktu hancur kecil granul kuat
Tablet Asetosal
KOMPONEN PENYUSUN FORMULA
Nama Bahan Formula 1 (mg) Formula 2 (mg) Formula 3 (mg)
Asetosal (Zat aktif) 500 mg 500 mg 500 mg
Avicel PH-102 (Diluent) qs qs qs
Pati Pregelatinasi (Binder) 5% 10% 15%
Amylum manihot (Disintegrant) 5% 5% 5%
Mg stearat (Lubricant) 1% 1% 1%
Talkum (Glidant) 2% 2% 2%
PEMILIHAN BAHAN KOMPONEN PENYUSUN UNTUK MENCAPAI SPESIFIKASI
No. Nama Bahan Fungsi Alasan Pemilihan 4. Amylum manihot Penghancur Amilum berfungsi sebagai disintegrant, sehingga
1. Asetosal Zat aktif Metoda kempa langsung harus memiliki sifat alir dan (Disintegrant) tablet akan mudah terdisintegrasi dan hancur
komprebilitas yang baik pada massa kempanya. Pada
dalam cairan. Kelebihan dari amilum adalah
evaluasi massa kempa dibutuhkan zat aktif maupun
stabilitasnya yang cukup baik (Rowe, 2006).
ekspien. Zat aktif yang bisa digunakan dalam
pembuatan tablet kempa langsung yaitu Selain itu, amilum mudah didapat dan harganya
asetosal.Asetosal sebagai zat aktif memiliki sifat alir terjangkau.
dan komprebilitas yang baik maka sangat cocok pada 5. Mg stearat Pelicin (Lubricant) Mg stearate mampu mengatasi kelengketan tablet
pembuatan metode kempa langsung (Hartesi, 2020). pada permukaan punch dan die. Efek lubricant
pada Mg Stearat lebih tinggi dari pada zat lain.
2. Avicel PH-102 Pengisi (Diluent) Microcrystalline cellulose sering disebut Avicel,
Magnesium stearate berfungsi untuk
merupakan suatu zat yang dapat dicetak langsung.
menggurangi gaya gesek antara bahan campuran
Avicel memiliki sifat kompresibilitas yang sangat
baik, daya alirnya cukup baik dan dapat dengan alat pengempa sehingga tidak ada massa
meningkatkan / mempercepat waktu hancur tablet. yang tertinggal (Lachman, 1994).
Avicel jika digunakan sebagai pengisi dengan kadar
tinggi memerlukan biaya yang cukup mahal, oleh 6. Talkum Pelincir (Glidant) Talkum dapat memperbaiki aliran granul dan
karena itu dikombinasikan dengan pati pregelatinasi dapat bekerja optimum dengan perpaduan Mg
untuk mengurangi biaya formulasi (Okprastowo,
stearate. Talkum baik digunakan sebagai glidan
2011).
karena dapat menaikkan/meningkatkan fluiditas
3. Pati Pregelatinasi Pengikat (Binder) Pati pregelatinasi mampu memperbaiki sifat alir dan
kompresibilitas yang baik dan memenuhi persyaratan massa yang akan dikempa, sehingga massa
yang sesuai dalam Farmakope Indonesia sebagai tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang
Filler–Binder dalam pembuatan tablet secara kempa seragam.
langsung (Hartesi, 2020).
FORMULA LENGKAP DENGN KADAR YANG DIPILIH
Nama Bahan Fungsi Kadar (dalam Referensi Kadar (dalam
referensi) percobaan)
Asetosal Zat aktif - - 500 mg
Avicel PH-102 Pengisi (Diluent) 20 – 90% Handbook of qs
Pharmaceutical Excipient
(2006) hal 389
Asetosal (Zat aktif) 500 mg 500 mg Asetosal (Zat aktif) 500 mg 500 mg
Avicel PH-102 (Diluent) (700 – 500 – 35 – 35 – 7 – 109 mg Avicel PH-102 (Diluent) (700 – 500 – 70 – 35 – 7 – 74 mg
14) mg = 109 mg 14) mg = 74 mg
Asetosal (Zat aktif) 500 mg × 100 = 50 50 gram + (10% × 50 Asetosal (Zat aktif) 500 mg × 100 = 50 50 gram + (10% × 50
gram gram) = 55 gram gram gram) = 55 gram
Talkum (Glidant) 14 mg × 100 = 1400 1400 mg + (10% × 1400 Talkum (Glidant) 14 mg × 100 = 1400 1400 mg + (10% × 1400
• Formula 3
Formula Perhitungan Jumlah + 10%
Asetosal (Zat aktif) 500 mg × 100 = 50 gram 50 gram + (10% × 50 gram) = 55 gram
Avicel PH-102 (Diluent) 39 mg × 100 = 3900 mg 3900 mg + (10% × 3900 mg) = 4290 mg
Pati Pregelatinasi (Binder) 105 mg × 100 = 10500 mg 10500 mg + (10% × 10500 mg) = 11550 mg
Amylum manihot (Disintegrant) 35 mg × 100 = 3500 mg 3500 mg + (10% × 3500 mg) = 3850 mg
EVALUASI GRANUL
Macam evaluasi Merupakan pengukuran persen kemampatan
Pengolahan Semua tablet hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur
data sempurna, ulangi pengujian 12 tablet lain. Tidak kurang dari 16 dan
18 tablet uji harus hancur sempura
EVALUASI TABLET
E. Friabilitas (Lieberman, 1995) F. Uji Kekerasan Tablet (Lieberman, 1995)
Macam Digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet Macam evaluasi Digunakan sebagai uji kekuatan tablet yang mencerminkan kekuatan tablet secara
evaluasi terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan keseluruhan, yang diukur dengan memberi tekanan terhadap diameter tablet.
dan pengiriman
Nama alat Hardness Tester
Nama alat Friabilator Tester
Metode • Diambil 1 tablet dan diletakkan secara vertikal pada alat Hardness Tester
Metode • Dibebas debukan 20 tablet
• Ditekan tombol start sehingga tablet tertekan yang dinyatakan sebagai keadaan awal
• Ditimbang dan dimasukkan ke dalam friabilator tester dengan skala nol (0)
• Diatur kecepatan putaran sebesar 25 rpm selama 4 menit • Diputar sekrup pada ujung yang lain sehingga tablet tertekan yang dinyatakan
• Ditekan tombol start, kemudian ditunggu sampai alat sebagai keadaan awal dengan skala pada skala nol (0).
berhenti berputar • Diamati skala yang ditujukkan oleh alat Hardness tester sebagai nilai kekerasan dari
tablet
• Dibersihkan tablet dari debu tablet yang rapuh
• Dihentikan pemutaran sampai tablet pecah.
• Ditimbang kembali tablet diuji kerapuhannya
• Dilakukan untuk masing-masing20 tablet dan dihitung rata-ratanya.
• Dihitung persentase bobot yang hilang
• Dilakukan percobaan untuk masing-masing 10 tablet
• Dihitung rata-ratanya
Pengolahan Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%. Pengolahan data Tablet yang baik dinyatakan mempunyai kekerasan antara 4-10 kg. Kekerasan tablet
data Semakin besar harga persentase kerapuhan, maka semakin kurang dari 4 kg masih dapat diterima dengan syarat kerapuhannya tidak melebihi batas
besar massa tablet yang hilang. yang diterapkan. Kekerasan tablet lebih besar dari 10 kg masih dapat diterima, jika masih
memenuhi persyaratan waktu hancur dan disolusi yang dipersyaratkan.
KEMASAN
* *
* *
TERIMA KASIH